You are on page 1of 88

PENYENPURNAAN KEPNENPAN

NONOR 84 TAHUN 1333


TENTANC ]ABATAN
FUNCS!ONAL CURU DAN
ANCKA KRED!TNYA
PENYENPURNAAN KEPNENPAN
NONOR 84 TAHUN 1333
TENTANC ]ABATAN
FUNCS!ONAL CURU DAN
ANCKA KRED!TNYA
1
Alasan Penyempurnaan: Alasan Penyempurnaan:
Satusatunya jabatan fungsional yang belum
menyesuaikan Keppres Nomor 87 Tahun 1333
adalah ]abatan Fungsional Curu
Undang Undang Nomor 14 Tahun 200S adalah
dasar yang kuat untuk menjadikan ]abatan
fungsional Curu sebagai ]abatan Ahli
Curu sebagai tenaga profesional wajib memiliki
kualifikasi akademik minimal S1/D!v
Satusatunya jabatan fungsional yang belum
menyesuaikan Keppres Nomor 87 Tahun 1333
adalah ]abatan Fungsional Curu
Undang Undang Nomor 14 Tahun 200S adalah
dasar yang kuat untuk menjadikan ]abatan
fungsional Curu sebagai ]abatan Ahli
Curu sebagai tenaga profesional wajib memiliki
kualifikasi akademik minimal S1/D!v
2
Dasar Hukum Dasar Hukum
Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
Undang Undang Nomor 14 Tahun 200S tentang Curu dan Dosen
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1334 tentang ]abatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil
Keputusan Pemerintah Nomor 13 Tahun 200S tentang standar Naional
Pendidikan
Peraturan Pemerintah Nomor 7 4 Tahun 2008 tentang Curu
Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1333 tentang Rumpun ]abatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil
Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
Undang Undang Nomor 14 Tahun 200S tentang Curu dan Dosen
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1334 tentang ]abatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil
Keputusan Pemerintah Nomor 13 Tahun 200S tentang standar Naional
Pendidikan
Peraturan Pemerintah Nomor 7 4 Tahun 2008 tentang Curu
Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1333 tentang Rumpun ]abatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil
3
!nstansi Pembinaan ]abatan
Fungsional Curu
!nstansi Pembinaan ]abatan
Fungsional Curu
!nstansi pembina ]abatan Fungsional Curu adalah
Departemen Pendidikan Nasional
Tugas !nstansi Pembina:
1. Penetapan pedoman penyusunan formasi jabatan guru
2. Penetapan standar kompetensi guru
3. Pengusulan tunjangan jabatan guru
4. Sosialisasi jabatan guru serta petunjuk pelaksanaannya
S. Penyusunan kurikulumDiklat Fungsional/Teknis Fungsional
Curu
6. Penyelenggaraan Diklat Fungsional/Teknis dan Penetapan
Sertifikasi Curu
7. Pengembangan sistem informasi jabatan guru
8. Fasilitasi pelaksanaan jabatan guru
3. Fasilitasi pembentukan organisasi profesi dan penyusunan
kode etik guru
10. Nelakukan monev pelaksanaan jabatan guru
!nstansi pembina ]abatan Fungsional Curu adalah
Departemen Pendidikan Nasional
Tugas !nstansi Pembina:
1. Penetapan pedoman penyusunan formasi jabatan guru
2. Penetapan standar kompetensi guru
3. Pengusulan tunjangan jabatan guru
4. Sosialisasi jabatan guru serta petunjuk pelaksanaannya
S. Penyusunan kurikulumDiklat Fungsional/Teknis Fungsional
Curu
6. Penyelenggaraan Diklat Fungsional/Teknis dan Penetapan
Sertifikasi Curu
7. Pengembangan sistem informasi jabatan guru
8. Fasilitasi pelaksanaan jabatan guru
3. Fasilitasi pembentukan organisasi profesi dan penyusunan
kode etik guru
10. Nelakukan monev pelaksanaan jabatan guru
4
PERBEDAAN UTANA KEC!ATAN
PENCENBANCAN PROFES! ANTARA
PERATURAN LANA DENCAN YANC BARU
PERBEDAAN UTANA KEC!ATAN
PENCENBANCAN PROFES! ANTARA
PERATURAN LANA DENCAN YANC BARU
Peraturan lama Peraturan baru
1 Berdasar pada Kepmenpan nomor : 84/1333 tanggal
24 Desember 1333 tentang: ]abatan
Fungsional Curu dan Angka Kreditnya
Kepmenpan dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 tahun 2003 tertanggal 10
Nopember 2003, tentang ]abatan
Fungsional Curu dan Angka Kreditnya.
2 Sebutan A. Unsur dan Sub Unsur Kegiatan
1.Pendidikan dan Pelatihan
2. Proses Belajar Nengajar
3. Pengembangan Profesi
4. Penunjang
A. Unsur dan Sub Unsur Kegiatan (10)
1. Pendidikan dan Pelatihan pendidikan
formal dan fungsional
2. Proses Belajar Nengajar
3. Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB)
4. Penunjang (10)
3 Nacam
Pengembangan
Profesi Curu
1. Karya Tulis !lmiah
2. Teknologi Tepatguna
3. Alat Peraga
4. Karya Seni
S. Pengembangan Kurikulum
1. Pengembangan Diri
2. Publikasi !lmiah
3. Karya !novatif
LAN]UTAN. LAN]UTAN.
4 ]enis Pengembangan Diri (Tidak ada pada peraturan lama) 1. diklat fungsional
2. kegiatan kolektif guru
S Nacam Publikasi !lmiah 1. KT! hasil penelitian
2. Tinjuan !lmiah
3. Tulisan !lmiah Popoler
4. Prasaran !lmiah
S. Buku/Nodul
6. Diktat
7. Karya Terjemahan
1. presentasi di forum ilmiah
2. hasil penelitian
3. tinjauan ilmiah
4. tulisan ilmiah populer
S. artikel ilmiah
6. buku pelajaran
7. modul/diktat
8. buku dalam bidang pendidikan
3. karya terjemahan
10. bukupedoman guru
6 Nacam Karya !novatif 1. Teknologi Tepatguna
2. Alat Peraga
3. Karya Seni
4. Pengembangan Kurikulum
1. menemukan teknologi tetap guna
2. menemukan/menciptakan karya
seni
3. membuat/memodifikasi alat
pelajaran
4. mengikuti pengembangan
penyusunan standar . pedoman.,
soal dan sejenisnya
7 Prasayarat dalam kenaikan
golongan
Wajib sebagai syarat kenaikan
pangkat/golongan v!a ke atas
dengan minimal jumlah angka
kredit 12.
Wajib sebagai syarat kenaikan
pangkat/golongan !!!b ke atas dengan
minimal jumlah angka kredit yang
bervariasi berdasar jenjang
pangkat/golongannya.
]enjang ]abatan dan Pangkat
Curu
]enjang ]abatan dan Pangkat
Curu
7
Permen Nenpan 84/1333
]abatan dan Pangkat melekat
]abatan dan Pangkat ada 13, terdiri
dari
1. Curu Pratama, gol. !!/a
2. Curu Pratama Tingkat !, gol. !!/b
3. Curu Nuda, gol. !!/c
4. Curu Nuda Tk !, gol. !!/d
S. Curu Nadya, gol. !!!/a
6. Curu Nadya Tk !, gol. !!!/b
7. Curu Dewasa, gol. !!!/c
8. Curu Dewasa Tk !, gol. !!!/d
3. Curu Pembina, gol. !v/a
10.Curu Pembina Tk !, gol. !v/b
11.Curu Utama Nuda, gol. !v/c
12.Curu Utama Nadya, gol !v/d
13.Curu Utama, gol !v/e
Pernyempurnaan
. ]abatan dan Pangkat terpisah
]abatan ada 4 jenjang dimulai dari.
Pertama gol !!!/a dan !!!/b
Nuda. gol !!!/c dan d
Nadya gol !v/a, b dan c
Utama, gol !v/d dan e
Kewajiban melaksanakan pengembangan
keprofesian berkelanjutan
Kewajiban melaksanakan pengembangan
keprofesian berkelanjutan
Permen Menpan qj Penyempurnaan
gol llju s.d. lvju
luL
K8M
Penun|ung
Pengembungun Profes PP) Ldu cu|b
Pengembungun Profes cu|b bug
gol lvju b = engembungun rofes
# dur cu|b
gol lvjb - c = dem
gol lvjc d = dem
gol lvjd e = dem
Selun K8M, guru cu|b menguL eguLun
engembungun erofesun berelun|uLun
yung Lerdr dur engembungun dr P) dun
Publus llmuh dunjuLuu Kuryu lnovuLf Pl
dunjuLuu Kl), dmulu dur
gol lllju PK8 P = AK
llljb-c PK8 P= AK dun Pl dunjuLuu Kl= AK
llljc-d PK8 P= AK dun Pl dunjuLuu Kl=6 AK
llljd-u PK8 P= AK dun Pl dunjuLuu Kl= AK
lvju-b PK8 P= AK dun Pl dunjuLuu Kl=# AK
lvjb-c dem
lvjc-d PK8 P= AK dun Pl dunjuLuu Kl= AK
lvjd-e PK8 P= AK dun Pl dunjuLuu Kl=#AK
8
Penilaian Pembelajaran
Pembimbingan
Penilaian Pembelajaran
Pembimbingan
Permen Nenpan 84/33 Penyempurnaan
Penilaian PBN didasarkan pada aspek
kuantitas dengan surat pernyataan"
kepala sekolah telah melakukan PBN
!jasah paling rendah SPC /D!!
Pangkat paling rendah !!/a (Pengatur
Nuda)
Penilaian pembelajaran didasarkan pada
aspek kualitas, kuantitas, waktu dan biaya:
Kriteria amat baik, nilai A mendapat angka
kredit 12S dari angka kredit yang harus
dicapai dalam kegiatan pembelajaran.
Kriteria baik, nilai B, 100
Kriteria sedang, nilai C, 7S
Kriteria kurang, nilai D, S0
!jasah paling rendah Sarjana (S1)/ Diploma
(D!v)
Pangkat paling rendah !!!/a (]abatan Pertama)
9
PERATURAN NENTER! NECARA
PENDAYACUNAAN APARATUR NECARA
TENTANC
]ABATAN FUNCS!ONAL CURU DAN ANCKA
KRED!TNYA
PERATURAN NENTER! NECARA
PENDAYACUNAAN APARATUR NECARA
TENTANC
]ABATAN FUNCS!ONAL CURU DAN ANCKA
KRED!TNYA
BAB !
KETENTUAN UNUN
Pasal 1
BAB !
KETENTUAN UNUN
Pasal 1
1. ]abatan fungsional guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah sesuai dengan peraturan perundangundangan yang diduduki oleh Pegawai
Negeri Sipil.
2. Curu adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
3. Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan Curu dalam menyusun rencana pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran,
menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan terhadap peserta didik,
4. Kegiatan bimbingan adalah kegiatan Curu dalam menyusun rencana bimbingan,
melaksanakan bimbingan, mengevaluasi proses dan hasil bimbingan, serta melakukan
perbaikan tindak lanjut bimbingan dengan memanfaatkan hasil evaluasi.
S. Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi Curu yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan
profesionalitasnya.
1. ]abatan fungsional guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah sesuai dengan peraturan perundangundangan yang diduduki oleh Pegawai
Negeri Sipil.
2. Curu adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
3. Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan Curu dalam menyusun rencana pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran,
menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan terhadap peserta didik,
4. Kegiatan bimbingan adalah kegiatan Curu dalam menyusun rencana bimbingan,
melaksanakan bimbingan, mengevaluasi proses dan hasil bimbingan, serta melakukan
perbaikan tindak lanjut bimbingan dengan memanfaatkan hasil evaluasi.
S. Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi Curu yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan
profesionalitasnya.
6. Tim penilai ]abatan Fungsional Curu adalah tim yang dibentuk dan
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dan
bertugas menilai prestasi kerja Curu.
7. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau
akumulasi nilai butirbutir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Curu
dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya.
8. Penilaian kinerja Curu adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas
utama Curu dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan
jabatannya.
3. Daerah Khusus adalah daerah yang terpencil atau terbelakang, daerah
dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil, daerah perbatasan
dengan negara lain, daerah yang mengalami bencana alam, bencana
sosial, atau daerah yang berada dalam keadaan darurat lain.
10. Program induksi adalah kegiatan orientasi, pelatihan di tempat kerja,
pembimbingan, dan praktik pemecahan berbagai permasalahan dalam
proses pembelajaran bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Curu.
6. Tim penilai ]abatan Fungsional Curu adalah tim yang dibentuk dan
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dan
bertugas menilai prestasi kerja Curu.
7. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau
akumulasi nilai butirbutir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Curu
dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya.
8. Penilaian kinerja Curu adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas
utama Curu dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan
jabatannya.
3. Daerah Khusus adalah daerah yang terpencil atau terbelakang, daerah
dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil, daerah perbatasan
dengan negara lain, daerah yang mengalami bencana alam, bencana
sosial, atau daerah yang berada dalam keadaan darurat lain.
10. Program induksi adalah kegiatan orientasi, pelatihan di tempat kerja,
pembimbingan, dan praktik pemecahan berbagai permasalahan dalam
proses pembelajaran bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Curu.
BAB !!
RUNPUN ]ABATAN, ]EN!S CURU, KEDUDUKAN,
DAN TUCAS UTANA
Pasal 2
BAB !!
RUNPUN ]ABATAN, ]EN!S CURU, KEDUDUKAN,
DAN TUCAS UTANA
Pasal 2
]abatan fungsional Curu adalah jabatan ]abatan fungsional Curu adalah jabatan
tingkat keahlian termasuk dalam rumpun tingkat keahlian termasuk dalam rumpun
Pendidikan Tingkat Taman Kanak Pendidikan Tingkat Taman KanakKanak, Kanak,
Dasar, Lanjutan, dan Sekolah Khusus. Dasar, Lanjutan, dan Sekolah Khusus.
]abatan fungsional Curu adalah jabatan ]abatan fungsional Curu adalah jabatan
tingkat keahlian termasuk dalam rumpun tingkat keahlian termasuk dalam rumpun
Pendidikan Tingkat Taman Kanak Pendidikan Tingkat Taman KanakKanak, Kanak,
Dasar, Lanjutan, dan Sekolah Khusus. Dasar, Lanjutan, dan Sekolah Khusus.
Pasal 3 Pasal 3
]enis Curu berdasarkan sifat, tugas, ]enis Curu berdasarkan sifat, tugas,
dan kegiatannya, meliputi: dan kegiatannya, meliputi:
a. a. Curu Kelas, Curu Kelas,
b. b. Curu Nata Pelajaran, dan Curu Nata Pelajaran, dan
c. c. Curu Bimbingan dan Konseling /Konselor. Curu Bimbingan dan Konseling /Konselor.
]enis Curu berdasarkan sifat, tugas, ]enis Curu berdasarkan sifat, tugas,
dan kegiatannya, meliputi: dan kegiatannya, meliputi:
a. a. Curu Kelas, Curu Kelas,
b. b. Curu Nata Pelajaran, dan Curu Nata Pelajaran, dan
c. c. Curu Bimbingan dan Konseling /Konselor. Curu Bimbingan dan Konseling /Konselor.
Pasal 4 Pasal 4
(1) (1) Curu berkedudukan sebagai pelaksana Curu berkedudukan sebagai pelaksana
teknis fungsional di bidang teknis fungsional di bidang
pembelajaran/bimbingan dan tugas pembelajaran/bimbingan dan tugas
tertentu pada jenjang pendidikan anak usia tertentu pada jenjang pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah. dasar, dan pendidikan menengah.
(2) (2) Curu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Curu sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
adalah jabatan karier yang hanya dapat adalah jabatan karier yang hanya dapat
diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil. diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.
(1) (1) Curu berkedudukan sebagai pelaksana Curu berkedudukan sebagai pelaksana
teknis fungsional di bidang teknis fungsional di bidang
pembelajaran/bimbingan dan tugas pembelajaran/bimbingan dan tugas
tertentu pada jenjang pendidikan anak usia tertentu pada jenjang pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah. dasar, dan pendidikan menengah.
(2) (2) Curu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Curu sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
adalah jabatan karier yang hanya dapat adalah jabatan karier yang hanya dapat
diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil. diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.
Pasal S Pasal S
(1) Tugas utama Curu adalah mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah serta tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
(2) Beban kerja Curu untuk mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, dan/atau melatih
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit 24
(dua puluh empat) jam tatap muka dan sebanyak
banyaknya 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1
(satu) minggu.
(3) Beban kerja Curu bimbingan dan konseling atau konselor
adalah mengampu bimbingan dan konseling paling
sedikit 1S0 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun.
(1) Tugas utama Curu adalah mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah serta tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
(2) Beban kerja Curu untuk mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, dan/atau melatih
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit 24
(dua puluh empat) jam tatap muka dan sebanyak
banyaknya 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1
(satu) minggu.
(3) Beban kerja Curu bimbingan dan konseling atau konselor
adalah mengampu bimbingan dan konseling paling
sedikit 1S0 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun.
BAB !!!
KEWA]!BAN, TANCCUNC]AWAB, DAN WEWENANC
Pasal 6
BAB !!!
KEWA]!BAN, TANCCUNC]AWAB, DAN WEWENANC
Pasal 6
Kewajiban Curu dalam melaksanakan tugas adalah :
a. merencanakan pembelajaran/bimbingan, melaksanakan
pembelajaran/bimbingan yang bermutu, menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran/bimbingan, serta
melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan,
b. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,
c. bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas pertimbangan
jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu,
latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta
didik dalam pembelajaran,
d. menjunjung tinggi peraturan perundangundangan, hukum,
dan kode etik Curu, serta nilai agama dan etika, dan
e. memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Kewajiban Curu dalam melaksanakan tugas adalah :
a. merencanakan pembelajaran/bimbingan, melaksanakan
pembelajaran/bimbingan yang bermutu, menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran/bimbingan, serta
melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan,
b. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,
c. bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas pertimbangan
jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu,
latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta
didik dalam pembelajaran,
d. menjunjung tinggi peraturan perundangundangan, hukum,
dan kode etik Curu, serta nilai agama dan etika, dan
e. memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Pasal Pasal 77
Curu bertanggungjawab menyelesaikan tugas utama Curu bertanggungjawab menyelesaikan tugas utama
dan kewajiban sebagai pendidik sesuai dengan yang dan kewajiban sebagai pendidik sesuai dengan yang
dibebankan kepadanya. dibebankan kepadanya.
Pasal Pasal 88
Curu berwenang memilih dan menentukan materi, Curu berwenang memilih dan menentukan materi,
strategi, metode, media pembelajaran/bimbingan dan strategi, metode, media pembelajaran/bimbingan dan
alat penilaian/evaluasi dalam melaksanakan proses alat penilaian/evaluasi dalam melaksanakan proses
pembelajaran/bimbingan untuk mencapai hasil pembelajaran/bimbingan untuk mencapai hasil
pendidikan yang bermutu sesuai dengan kode etik pendidikan yang bermutu sesuai dengan kode etik
profesi Curu. profesi Curu.
Pasal Pasal 77
Curu bertanggungjawab menyelesaikan tugas utama Curu bertanggungjawab menyelesaikan tugas utama
dan kewajiban sebagai pendidik sesuai dengan yang dan kewajiban sebagai pendidik sesuai dengan yang
dibebankan kepadanya. dibebankan kepadanya.
Pasal Pasal 88
Curu berwenang memilih dan menentukan materi, Curu berwenang memilih dan menentukan materi,
strategi, metode, media pembelajaran/bimbingan dan strategi, metode, media pembelajaran/bimbingan dan
alat penilaian/evaluasi dalam melaksanakan proses alat penilaian/evaluasi dalam melaksanakan proses
pembelajaran/bimbingan untuk mencapai hasil pembelajaran/bimbingan untuk mencapai hasil
pendidikan yang bermutu sesuai dengan kode etik pendidikan yang bermutu sesuai dengan kode etik
profesi Curu. profesi Curu.
BAB !v
!NSTANS! PENB!NA DAN TUCAS !NSTANS! PENB!NA
BAB !v
!NSTANS! PENB!NA DAN TUCAS !NSTANS! PENB!NA
!,8,
!nstansi pembina jabatan fungsional Curu adalah Departemen Pendidikan Nasional.
!,8,
!nstansi pembina sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 mempunyai tugas membina jabatan
fungsional Curu menurut peraturan perundangundangan dengan fungsi antara lain:
a. penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan ]abatan Fungsional Curu,
b. penyusunan pedoman formasi ]abatan Fungsional Curu,
c. penetapan standar kompetensi Curu,
d. pengusulan tunjangan ]abatan Fungsional Curu,
e. sosialisasi ]abatan Fungsional Curu serta petunjuk pelaksanaannya,
f. penyusunan kurikulum pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis fungsional Curu,
g. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis dan penetapan sertifikasi Curu,
h. pengembangan sistem informasi ]abatan Fungsional Curu,
i. fasilitasi pelaksanaan ]abatan Fungsional Curu,
j. fasilitasi pembentukan organisasi profesi dan penyusunan kode etik Curu, dan
k. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan ]abatan Fungsional Curu.
!,8,
!nstansi pembina jabatan fungsional Curu adalah Departemen Pendidikan Nasional.
!,8,
!nstansi pembina sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 mempunyai tugas membina jabatan
fungsional Curu menurut peraturan perundangundangan dengan fungsi antara lain:
a. penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan ]abatan Fungsional Curu,
b. penyusunan pedoman formasi ]abatan Fungsional Curu,
c. penetapan standar kompetensi Curu,
d. pengusulan tunjangan ]abatan Fungsional Curu,
e. sosialisasi ]abatan Fungsional Curu serta petunjuk pelaksanaannya,
f. penyusunan kurikulum pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis fungsional Curu,
g. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis dan penetapan sertifikasi Curu,
h. pengembangan sistem informasi ]abatan Fungsional Curu,
i. fasilitasi pelaksanaan ]abatan Fungsional Curu,
j. fasilitasi pembentukan organisasi profesi dan penyusunan kode etik Curu, dan
k. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan ]abatan Fungsional Curu.
BAB v
UNSUR DAN SUB UNSUR KEC!ATAN
Pasal 11
BAB v
UNSUR DAN SUB UNSUR KEC!ATAN
Pasal 11
Unsur dan sub unsur kegiatan Curu yang dinilai angka kreditnya adalah:
1. Pendidikan, meliputi :
a. pendidikan formal dan memperoleh gelar/ijazah, dan
b. pendidikan dan pelatihan (diklat) prajabatan dan memperoleh surat tanda tamat
pendidikan dan pelatihan (STTPP) prajabatan atau sertifikat termasuk program
induksi.
2. Pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu, meliputi:
a. melaksanakan proses pembelajaran, bagi Curu Kelas dan Curu Nata Pelajaran,
b. melaksanakan proses bimbingan, bagi Curu Bimbingan dan Konseling,
c. melaksanakan tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
3. Pengembangan keprofesian berkelanjutan, meliputi :
a. Pengembangan diri,
1) diklat fungsional
2) kegiatan kolektif guru yang meningkatkan kompetensi dan/atau keprofesian
guru
b. Publikasi !lmiah
1) publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang
pendidikan formal
2)publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman guru.
Unsur dan sub unsur kegiatan Curu yang dinilai angka kreditnya adalah:
1. Pendidikan, meliputi :
a. pendidikan formal dan memperoleh gelar/ijazah, dan
b. pendidikan dan pelatihan (diklat) prajabatan dan memperoleh surat tanda tamat
pendidikan dan pelatihan (STTPP) prajabatan atau sertifikat termasuk program
induksi.
2. Pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu, meliputi:
a. melaksanakan proses pembelajaran, bagi Curu Kelas dan Curu Nata Pelajaran,
b. melaksanakan proses bimbingan, bagi Curu Bimbingan dan Konseling,
c. melaksanakan tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
3. Pengembangan keprofesian berkelanjutan, meliputi :
a. Pengembangan diri,
1) diklat fungsional
2) kegiatan kolektif guru yang meningkatkan kompetensi dan/atau keprofesian
guru
b. Publikasi !lmiah
1) publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang
pendidikan formal
2)publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman guru.
c. Karya inovatif
1) menemukan teknologi tepat guna
2) menemukan/menciptakan karya seni
3) membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum
4) mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan
sejenisnya
S) Penunjang tugas guru, meliputi :
1. memperoleh gelar/ijazah yang tidak sesuai dengan bidang yang diampunya,
2. memperoleh penghargaan/tanda jasa, dan
3. melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas Curu, antara lain :
a) membimbing siswa dalam praktik kerja nyata/praktik industri/
ekstrakurikuler dan sejenisnya,
b) menjadi organisasi profesi/kepramukaan,
c) menjadi tim penilai angka kredit, dan/atau
d) menjadi tutor/pelatih/instruktur.
c. Karya inovatif
1) menemukan teknologi tepat guna
2) menemukan/menciptakan karya seni
3) membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum
4) mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan
sejenisnya
S) Penunjang tugas guru, meliputi :
1. memperoleh gelar/ijazah yang tidak sesuai dengan bidang yang diampunya,
2. memperoleh penghargaan/tanda jasa, dan
3. melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas Curu, antara lain :
a) membimbing siswa dalam praktik kerja nyata/praktik industri/
ekstrakurikuler dan sejenisnya,
b) menjadi organisasi profesi/kepramukaan,
c) menjadi tim penilai angka kredit, dan/atau
d) menjadi tutor/pelatih/instruktur.
v!
]EN]NC ]TN DN PNCKT
Pasal 12
v!
]EN]NC ]TN DN PNCKT
Pasal 12
(1) (1) ]enjang jabatan Fungsional Curu dari yang terendah ]enjang jabatan Fungsional Curu dari yang terendah
sampai dengan yang tertinggi, yaitu: sampai dengan yang tertinggi, yaitu:
a. a. Curu Pertama, Curu Pertama,
b. b. Curu Nuda, Curu Nuda,
c. c. Curu Nadya, dan Curu Nadya, dan
d. d. Curu Utama. Curu Utama.
(1) (1) ]enjang jabatan Fungsional Curu dari yang terendah ]enjang jabatan Fungsional Curu dari yang terendah
sampai dengan yang tertinggi, yaitu: sampai dengan yang tertinggi, yaitu:
a. a. Curu Pertama, Curu Pertama,
b. b. Curu Nuda, Curu Nuda,
c. c. Curu Nadya, dan Curu Nadya, dan
d. d. Curu Utama. Curu Utama.
(2) ]enjang pangkat Curu untuk setiap jenjang jabatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), yaitu:
a. Curu Pertama:
1. Penata Nuda, golongan ruang !!!/a, dan
2. Penata Nuda Tingkat !, golongan ruang !!!/b.
b. Curu Nuda:
1. Penata, golongan ruang !!!/c, dan
2. Penata Tingkat !, golongan ruang !!!/d.
c. Curu Nadya:
1. Pembina, golongan ruang !v/a,
2. Pembina Tingkat !, golongan ruang !v/b, dan
3. Pembina Utama Nuda, golongan ruang !v/c.
d. Curu Utama:
1. Pembina Utama Nadya, golongan ruang !v/d, dan
2. Pembina Utama, golongan ruang !v/e.
(2) ]enjang pangkat Curu untuk setiap jenjang jabatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), yaitu:
a. Curu Pertama:
1. Penata Nuda, golongan ruang !!!/a, dan
2. Penata Nuda Tingkat !, golongan ruang !!!/b.
b. Curu Nuda:
1. Penata, golongan ruang !!!/c, dan
2. Penata Tingkat !, golongan ruang !!!/d.
c. Curu Nadya:
1. Pembina, golongan ruang !v/a,
2. Pembina Tingkat !, golongan ruang !v/b, dan
3. Pembina Utama Nuda, golongan ruang !v/c.
d. Curu Utama:
1. Pembina Utama Nadya, golongan ruang !v/d, dan
2. Pembina Utama, golongan ruang !v/e.
(3)]enjang pangkat untuk masingmasing jabatan Curu
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), adalah jenjang
pangkat dan jabatan berdasarkan jumlah angka kredit
yang dimiliki untuk masingmasing jenjang jabatan.
(4)Penetapan jenjang jabatan fungsional Curu untuk
pengangkatan dalam jabatan ditetapkan berdasarkan
jumlah angka kredit yang dimiliki setelah ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit
sehingga dimungkinkan pangkat dan jabatan tidak sesuai
dengan pangkat dan jabatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2).
(3)]enjang pangkat untuk masingmasing jabatan Curu
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), adalah jenjang
pangkat dan jabatan berdasarkan jumlah angka kredit
yang dimiliki untuk masingmasing jenjang jabatan.
(4)Penetapan jenjang jabatan fungsional Curu untuk
pengangkatan dalam jabatan ditetapkan berdasarkan
jumlah angka kredit yang dimiliki setelah ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit
sehingga dimungkinkan pangkat dan jabatan tidak sesuai
dengan pangkat dan jabatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2).
BAB v!!
R!NC!AN KEC!ATAN DAN UNSUR YANC D!N!LA!
Pasal 13
BAB v!!
R!NC!AN KEC!ATAN DAN UNSUR YANC D!N!LA!
Pasal 13
(1) (1) Rincian kegiatan Curu Kelas sebagai berikut : Rincian kegiatan Curu Kelas sebagai berikut :
a. a. men menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan. yusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan.
b. b. menyusun menyusun silabus pembelajaran. silabus pembelajaran.
c. c. menyusun menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. rencana pelaksanaan pembelajaran.
d. d. melak melaksanakan sanakan kegiatan pembelajaran. kegiatan pembelajaran.
e. e. me menyusun nyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran. alat ukur/soal sesuai mata pelajaran.
f. f. menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran yang menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran yang
diampunya dikelasnya. diampunya dikelasnya.
g. g. menganalisis menganalisis hasil hasil penilaian penilaian pembelajaran pembelajaran. .
h. h. melak melaksanakan sanakan pembelajaran pembelajaran//perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan
hasil penilaian dan evaluasi. hasil penilaian dan evaluasi.
i. i. melaksanakan melaksanakan bimbingan bimbingan dan dan konseling konseling di di kelas kelas yang yang menjadi menjadi tanggung tanggung jawabnya jawabnya
j. j. menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat
sekolah sekolah dan dan n nasional. asional.
k. k. Nembimbing Nembimbing guru guru pemula pemula dalam dalam program program induksi induksi. .
l. l. membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler proses pembelajaran. membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler proses pembelajaran.
m. m. Nelaksanakan Nelaksanakan pengembangan pengembangan diri diri
n. n. Nelaksanakan Nelaksanakan publikasi publikasi ilmiah ilmiah
o. o. Nembuat Nembuat karya karya inovatif inovatif. .
(1) (1) Rincian kegiatan Curu Kelas sebagai berikut : Rincian kegiatan Curu Kelas sebagai berikut :
a. a. men menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan. yusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan.
b. b. menyusun menyusun silabus pembelajaran. silabus pembelajaran.
c. c. menyusun menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. rencana pelaksanaan pembelajaran.
d. d. melak melaksanakan sanakan kegiatan pembelajaran. kegiatan pembelajaran.
e. e. me menyusun nyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran. alat ukur/soal sesuai mata pelajaran.
f. f. menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran yang menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran yang
diampunya dikelasnya. diampunya dikelasnya.
g. g. menganalisis menganalisis hasil hasil penilaian penilaian pembelajaran pembelajaran. .
h. h. melak melaksanakan sanakan pembelajaran pembelajaran//perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan
hasil penilaian dan evaluasi. hasil penilaian dan evaluasi.
i. i. melaksanakan melaksanakan bimbingan bimbingan dan dan konseling konseling di di kelas kelas yang yang menjadi menjadi tanggung tanggung jawabnya jawabnya
j. j. menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat
sekolah sekolah dan dan n nasional. asional.
k. k. Nembimbing Nembimbing guru guru pemula pemula dalam dalam program program induksi induksi. .
l. l. membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler proses pembelajaran. membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler proses pembelajaran.
m. m. Nelaksanakan Nelaksanakan pengembangan pengembangan diri diri
n. n. Nelaksanakan Nelaksanakan publikasi publikasi ilmiah ilmiah
o. o. Nembuat Nembuat karya karya inovatif inovatif. .
(2)Rincian kegiatan Curu Nata Pelajaran/Rumpun Nata Pelajaran sebagai berikut
a. menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan.
b. menyusun silabus pembelajaran.
c. menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
d. melaksanakan kegiatan pembelajaran.
e. menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran.
f. menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran yang
diampunya.
g. menganalisis hasil penilaian pembelajaran.
h. melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan
hasil penilaian dan evaluasi.
i. menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
tingkat Nasional.
j. Nembimbing guru pemula dalam program induksi
k. membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler proses pembelajaran.
l. Nelaksanakan pengembangan diri
m. Nelaksanakan publikasi ilmiah
n. Nembuat karya inovatif.
(2)Rincian kegiatan Curu Nata Pelajaran/Rumpun Nata Pelajaran sebagai berikut
a. menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan.
b. menyusun silabus pembelajaran.
c. menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
d. melaksanakan kegiatan pembelajaran.
e. menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran.
f. menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran yang
diampunya.
g. menganalisis hasil penilaian pembelajaran.
h. melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan
hasil penilaian dan evaluasi.
i. menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
tingkat Nasional.
j. Nembimbing guru pemula dalam program induksi
k. membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler proses pembelajaran.
l. Nelaksanakan pengembangan diri
m. Nelaksanakan publikasi ilmiah
n. Nembuat karya inovatif.
(3) (3) Rincian kegiatan Curu Bimbingan dan Konseling sebagai berikut : Rincian kegiatan Curu Bimbingan dan Konseling sebagai berikut :
a. a. menyusun kurikulum bimbingan dan konseling, menyusun kurikulum bimbingan dan konseling,
b. b. me menyusun nyusun silabus bimbingan dan konseling, silabus bimbingan dan konseling,
c. c. me menyusun nyusun satuan layanan bimbingan dan konseling, satuan layanan bimbingan dan konseling,
d. d. melak melaksanakan sanakan bimbingan dan konseling per semester, bimbingan dan konseling per semester,
e. e. me menyusun nyusun alat ukur/ alat ukur/lembar lembar kerja kerja progr prograam bimbingan dan konseling, m bimbingan dan konseling,
f. f. mengevaluasi proses dan hasil bimbingan dan konseling, mengevaluasi proses dan hasil bimbingan dan konseling,
g. g. menganalisis hasil bimbingan dan konseling, menganalisis hasil bimbingan dan konseling,
h. h. Nelak Nelaksanakan sanakan pembelajaran pembelajaran//perbaikan tindak lanjut bimbingan dan perbaikan tindak lanjut bimbingan dan
konseling dengan memanfaatkan hasil evaluasi, konseling dengan memanfaatkan hasil evaluasi,
i. i. menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses proses dan dan hasil hasil
belajar belajar tingkat tingkat sekolah sekolah dan dan n nasional, asional,
j. j. Nembimbing guru pemula dalam program induksi Nembimbing guru pemula dalam program induksi
k. k. membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler proses membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler proses
pembelajaran. pembelajaran.
l. l. melaksanakan melaksanakan pengembangan pengembangan diri diri
m. m. melaksanakan melaksanakan publikasi publikasi ilmiah ilmiah
n. n. membuat membuat karya karya inovatif inovatif
(3) (3) Rincian kegiatan Curu Bimbingan dan Konseling sebagai berikut : Rincian kegiatan Curu Bimbingan dan Konseling sebagai berikut :
a. a. menyusun kurikulum bimbingan dan konseling, menyusun kurikulum bimbingan dan konseling,
b. b. me menyusun nyusun silabus bimbingan dan konseling, silabus bimbingan dan konseling,
c. c. me menyusun nyusun satuan layanan bimbingan dan konseling, satuan layanan bimbingan dan konseling,
d. d. melak melaksanakan sanakan bimbingan dan konseling per semester, bimbingan dan konseling per semester,
e. e. me menyusun nyusun alat ukur/ alat ukur/lembar lembar kerja kerja progr prograam bimbingan dan konseling, m bimbingan dan konseling,
f. f. mengevaluasi proses dan hasil bimbingan dan konseling, mengevaluasi proses dan hasil bimbingan dan konseling,
g. g. menganalisis hasil bimbingan dan konseling, menganalisis hasil bimbingan dan konseling,
h. h. Nelak Nelaksanakan sanakan pembelajaran pembelajaran//perbaikan tindak lanjut bimbingan dan perbaikan tindak lanjut bimbingan dan
konseling dengan memanfaatkan hasil evaluasi, konseling dengan memanfaatkan hasil evaluasi,
i. i. menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses proses dan dan hasil hasil
belajar belajar tingkat tingkat sekolah sekolah dan dan n nasional, asional,
j. j. Nembimbing guru pemula dalam program induksi Nembimbing guru pemula dalam program induksi
k. k. membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler proses membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler proses
pembelajaran. pembelajaran.
l. l. melaksanakan melaksanakan pengembangan pengembangan diri diri
m. m. melaksanakan melaksanakan publikasi publikasi ilmiah ilmiah
n. n. membuat membuat karya karya inovatif inovatif
(4) (4) Curu Curu selain selain melaksanakan melaksanakan kegiatan kegiatan sebagaimana sebagaimana
dimaksud dimaksud ayat ayat (1), (1), ayat ayat (2), (2), atau atau ayat ayat (3) (3) dapat dapat
melaksanakan tugas tambahan melaksanakan tugas tambahan dan dan//atau atau tugas tugas lain lain
yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah sebagai yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah sebagai
berikut: berikut:
a. a. kepala sekolah/madrasah, kepala sekolah/madrasah,
b. b. wakil kepala sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/madrasah,
c. c. ketua program keahlian atau yang sejenisnya, ketua program keahlian atau yang sejenisnya,
d. d. kepala perpustakaan sekolah/madrasah, kepala perpustakaan sekolah/madrasah,
e. e. kepala laboratorium, bengkel, unit produksi, atau kepala laboratorium, bengkel, unit produksi, atau
yang sejenisnya pada sekolah/madrasa yang sejenisnya pada sekolah/madrasah h, ,
f. f. pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan inklusi , menyelenggarakan pendidikan inklusi ,
(4) (4) Curu Curu selain selain melaksanakan melaksanakan kegiatan kegiatan sebagaimana sebagaimana
dimaksud dimaksud ayat ayat (1), (1), ayat ayat (2), (2), atau atau ayat ayat (3) (3) dapat dapat
melaksanakan tugas tambahan melaksanakan tugas tambahan dan dan//atau atau tugas tugas lain lain
yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah sebagai yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah sebagai
berikut: berikut:
a. a. kepala sekolah/madrasah, kepala sekolah/madrasah,
b. b. wakil kepala sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/madrasah,
c. c. ketua program keahlian atau yang sejenisnya, ketua program keahlian atau yang sejenisnya,
d. d. kepala perpustakaan sekolah/madrasah, kepala perpustakaan sekolah/madrasah,
e. e. kepala laboratorium, bengkel, unit produksi, atau kepala laboratorium, bengkel, unit produksi, atau
yang sejenisnya pada sekolah/madrasa yang sejenisnya pada sekolah/madrasah h, ,
f. f. pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan inklusi , menyelenggarakan pendidikan inklusi ,
Pasal 14 Pasal 14
(1)Unsur kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit
terdiri atas:
a. unsur utama, dan
b. unsur penunjang.
(2) Unsur utama, terdiri atas:
a. pendidikan,
b. pembelajaran/pembimbingan dan tugas tambahan dan/atau
tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah,
c. pengembangan keprofesian berkelanjutan.
(3) Unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukung
pelaksanaan tugas Curu sebagaimana dimaksud dalam Pasal
11 huruf d.
(4)Rincian kegiatan dan angka kredit masingmasing kegiatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)
adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran 1.
(1)Unsur kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit
terdiri atas:
a. unsur utama, dan
b. unsur penunjang.
(2) Unsur utama, terdiri atas:
a. pendidikan,
b. pembelajaran/pembimbingan dan tugas tambahan dan/atau
tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah,
c. pengembangan keprofesian berkelanjutan.
(3) Unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukung
pelaksanaan tugas Curu sebagaimana dimaksud dalam Pasal
11 huruf d.
(4)Rincian kegiatan dan angka kredit masingmasing kegiatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)
adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran 1.
Pasal 1S Pasal 1S
(1) Penilaian kinerja Curu dari sub unsur
pembelajaran/pembimbingan dan tugas tambahan dan
atau tugas lain yang relevan didasarkan atas aspek
kualitas, kuantitas, waktu, dan biaya.
(2) Penilaian kinerja guru sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) menggunakan nilai dan sebutan sebagai berikut:
a. Nilai 31 sampai dengan 100 disebut amat baik.
b. Nilai 76 sampai dengan 30 disebut baik.
c. Nilai 61 sampai dengan 7S disebut cukup.
d. Nilai S1 sampai dengan 60 disebut sedang.
e. Nilai sampai dengan S0 disebut kurang
(1) Penilaian kinerja Curu dari sub unsur
pembelajaran/pembimbingan dan tugas tambahan dan
atau tugas lain yang relevan didasarkan atas aspek
kualitas, kuantitas, waktu, dan biaya.
(2) Penilaian kinerja guru sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) menggunakan nilai dan sebutan sebagai berikut:
a. Nilai 31 sampai dengan 100 disebut amat baik.
b. Nilai 76 sampai dengan 30 disebut baik.
c. Nilai 61 sampai dengan 7S disebut cukup.
d. Nilai S1 sampai dengan 60 disebut sedang.
e. Nilai sampai dengan S0 disebut kurang
(3) Nilai kinerja guru sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dikonversikan ke dalam angka kredit yang harus
dicapai, sebagai beikut:
a. sebutan amat baik diberikan angka kredit sebesar 12S dari
jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun,
b. sebutan baik diberikan angka kredit sebesar 100 dari
jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun,
c. sebutan cukup diberikan angka kredit sebesar 7S dari
jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun,
d. sebutan sedang diberikan angka kredit sebesar S0 dari
jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun,
e. sebutan kurang diberikan angka kredit sebesar 2S dari
jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun.
(3) Nilai kinerja guru sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dikonversikan ke dalam angka kredit yang harus
dicapai, sebagai beikut:
a. sebutan amat baik diberikan angka kredit sebesar 12S dari
jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun,
b. sebutan baik diberikan angka kredit sebesar 100 dari
jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun,
c. sebutan cukup diberikan angka kredit sebesar 7S dari
jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun,
d. sebutan sedang diberikan angka kredit sebesar S0 dari
jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun,
e. sebutan kurang diberikan angka kredit sebesar 2S dari
jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun.
(4) ]umlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah jumlah
angka kredit kumulatif minimal sebagaimana tersebut
pada lampiran !!, !!!, !v, v!, v!!, dan v!!! dikurangi
jumlah angka kredit pengembangan keprofesian
berkelanjutan dan unsur penunjang yang
dipersyaratkan untuk setiap jenjang jabatan/pangkat
dan dibagi 4 (empat).
(S) Penilaian kinerja Curu diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Nenteri Pendidikan Nasional.
(4) ]umlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah jumlah
angka kredit kumulatif minimal sebagaimana tersebut
pada lampiran !!, !!!, !v, v!, v!!, dan v!!! dikurangi
jumlah angka kredit pengembangan keprofesian
berkelanjutan dan unsur penunjang yang
dipersyaratkan untuk setiap jenjang jabatan/pangkat
dan dibagi 4 (empat).
(S) Penilaian kinerja Curu diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Nenteri Pendidikan Nasional.
Pasal 16 Pasal 16
(1) ]umlah angka kredit kumulatif minimal yang harus
dipenuhi oleh setiap pegawai negeri sipil untuk
pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat guru
adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran !!
dengan ketentuan:
a. Paling kurang 30 (sembilan puluh persen) angka
kredit berasal dari unsur utama, dan
b. Paling banyak 10 (sepuluh persen) angka kredit
berasal dari unsur penunjang.
(1) ]umlah angka kredit kumulatif minimal yang harus
dipenuhi oleh setiap pegawai negeri sipil untuk
pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat guru
adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran !!
dengan ketentuan:
a. Paling kurang 30 (sembilan puluh persen) angka
kredit berasal dari unsur utama, dan
b. Paling banyak 10 (sepuluh persen) angka kredit
berasal dari unsur penunjang.
(2) Untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat
lebih tinggi dari Curu Pertama, pangkat
Penata Nuda, golongan ruang !!!/a sampai
dengan Curu Utama, pangkat Pembina
Utama, golongan ruang !v/e wajib
melakukan kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan yang meliputi
subunsur pengembangan diri, publikasi
ilmiah, dan/atau karya inovatif.
(2) Untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat
lebih tinggi dari Curu Pertama, pangkat
Penata Nuda, golongan ruang !!!/a sampai
dengan Curu Utama, pangkat Pembina
Utama, golongan ruang !v/e wajib
melakukan kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan yang meliputi
subunsur pengembangan diri, publikasi
ilmiah, dan/atau karya inovatif.
Pasal Pasal 17 17 Pasal Pasal 17 17
(1) (1) Curu Pertama, pangkat Penata Nuda, Curu Pertama, pangkat Penata Nuda,
golongan ruang !!!/a golongan ruang !!!/a yang akan naik pangkat yang akan naik pangkat
menjadi menjadi Curu Curu Pertama Pertama, , pangkat pangkat Penata Nuda Penata Nuda
Tingkat !, Tingkat !, golongan ruang !!!/b golongan ruang !!!/b, angka kredit , angka kredit
yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat,
paling sedikit paling sedikit 3 ( 3 (tiga tiga) ) angka kredit angka kredit dari dari
subunsur subunsur pengembangan diri pengembangan diri. .
(1) (1) Curu Pertama, pangkat Penata Nuda, Curu Pertama, pangkat Penata Nuda,
golongan ruang !!!/a golongan ruang !!!/a yang akan naik pangkat yang akan naik pangkat
menjadi menjadi Curu Curu Pertama Pertama, , pangkat pangkat Penata Nuda Penata Nuda
Tingkat !, Tingkat !, golongan ruang !!!/b golongan ruang !!!/b, angka kredit , angka kredit
yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat,
paling sedikit paling sedikit 3 ( 3 (tiga tiga) ) angka kredit angka kredit dari dari
subunsur subunsur pengembangan diri pengembangan diri. .
(2) (2)Curu Pertama Curu Pertama, pangkat Penata Nuda , pangkat Penata Nuda
Tingkat !, Tingkat !, golongan ruang !!!/b golongan ruang !!!/b yang akan yang akan
naik naik jabatan/pangkat menjadi Curu Nuda, jabatan/pangkat menjadi Curu Nuda,
pangkat Penata, pangkat Penata, golongan ruang !!!/c golongan ruang !!!/c, angka , angka
kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan
jabatan/pangkat, jabatan/pangkat, paling sedikit paling sedikit 44 (em (empat pat) )
angka kredit angka kredit dari dari sub subunsur publikasi ilmiah unsur publikasi ilmiah
dan/atau karya inovatif dan/atau karya inovatif, , dan paling sedikit dan paling sedikit 3 3
((tiga tiga) ) angka kredit dari subunsur angka kredit dari subunsur
pengembangan diri. pengembangan diri.
(2) (2)Curu Pertama Curu Pertama, pangkat Penata Nuda , pangkat Penata Nuda
Tingkat !, Tingkat !, golongan ruang !!!/b golongan ruang !!!/b yang akan yang akan
naik naik jabatan/pangkat menjadi Curu Nuda, jabatan/pangkat menjadi Curu Nuda,
pangkat Penata, pangkat Penata, golongan ruang !!!/c golongan ruang !!!/c, angka , angka
kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan
jabatan/pangkat, jabatan/pangkat, paling sedikit paling sedikit 44 (em (empat pat) )
angka kredit angka kredit dari dari sub subunsur publikasi ilmiah unsur publikasi ilmiah
dan/atau karya inovatif dan/atau karya inovatif, , dan paling sedikit dan paling sedikit 3 3
((tiga tiga) ) angka kredit dari subunsur angka kredit dari subunsur
pengembangan diri. pengembangan diri.
(3) (3) Curu Nuda Curu Nuda, , pangkat Penata pangkat Penata, golongan , golongan
ruang !!!/c ruang !!!/c yang yang akan naik pangkat akan naik pangkat menjadi menjadi
Curu Curu Nuda Nuda, , pangkat pangkat Penata Tingkat !, Penata Tingkat !,
golongan ruang !!!/d golongan ruang !!!/d, angka kredit yang , angka kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat,
paling sedikit paling sedikit 66 (e (enam nam) angka kredit dari ) angka kredit dari
sub subunsur publikasi ilmiah unsur publikasi ilmiah dan/atau dan/atau karya karya
inovatif inovatif, , dan dan paling sedikit paling sedikit 3 ( 3 (tiga tiga) ) angka angka
kredit kredit dari subunsur pengembangan diri. dari subunsur pengembangan diri.
(3) (3) Curu Nuda Curu Nuda, , pangkat Penata pangkat Penata, golongan , golongan
ruang !!!/c ruang !!!/c yang yang akan naik pangkat akan naik pangkat menjadi menjadi
Curu Curu Nuda Nuda, , pangkat pangkat Penata Tingkat !, Penata Tingkat !,
golongan ruang !!!/d golongan ruang !!!/d, angka kredit yang , angka kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat,
paling sedikit paling sedikit 66 (e (enam nam) angka kredit dari ) angka kredit dari
sub subunsur publikasi ilmiah unsur publikasi ilmiah dan/atau dan/atau karya karya
inovatif inovatif, , dan dan paling sedikit paling sedikit 3 ( 3 (tiga tiga) ) angka angka
kredit kredit dari subunsur pengembangan diri. dari subunsur pengembangan diri.
(4) (4)Curu Nuda, pangkat Penata Tingkat !, golongan Curu Nuda, pangkat Penata Tingkat !, golongan
ruang !!!/d ruang !!!/d yang yang akan naik akan naik jabatan/pangkat jabatan/pangkat
menjadi Curu Nadya, pangkat Pembina, menjadi Curu Nadya, pangkat Pembina,
golongan ruang !v/a golongan ruang !v/a angka kredit yang angka kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat, dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat,
paling sedikit paling sedikit 88 ((delapan delapan) angka kredit dari ) angka kredit dari
sub subunsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif, ,
dan dan paling sedikit paling sedikit 4 ( 4 (empat empat) ) angka kredit dari angka kredit dari
subunsur pengembangan diri. subunsur pengembangan diri.
(4) (4)Curu Nuda, pangkat Penata Tingkat !, golongan Curu Nuda, pangkat Penata Tingkat !, golongan
ruang !!!/d ruang !!!/d yang yang akan naik akan naik jabatan/pangkat jabatan/pangkat
menjadi Curu Nadya, pangkat Pembina, menjadi Curu Nadya, pangkat Pembina,
golongan ruang !v/a golongan ruang !v/a angka kredit yang angka kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat, dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat,
paling sedikit paling sedikit 88 ((delapan delapan) angka kredit dari ) angka kredit dari
sub subunsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif, ,
dan dan paling sedikit paling sedikit 4 ( 4 (empat empat) ) angka kredit dari angka kredit dari
subunsur pengembangan diri. subunsur pengembangan diri.
(S) (S)Curu Nadya, Curu Nadya, pangkat Pembina, pangkat Pembina,
golongan ruang !v/a golongan ruang !v/a yang yang akan naik akan naik
pangkat pangkat menjadi menjadi Curu Curu Nadya Nadya, , pangkat pangkat
Pembina Tingkat !, Pembina Tingkat !, golongan ruang golongan ruang
!v/b !v/b angka kredit yang dipersyaratkan angka kredit yang dipersyaratkan
untuk kenaikan pangkat, untuk kenaikan pangkat, paling sedikit paling sedikit
12 12 ((dua dua belas belas) angka kredit dari ) angka kredit dari
sub subunsur publikasi ilmiah unsur publikasi ilmiah dan/atau dan/atau
karya inovatif karya inovatif, , dan dan paling sedikit paling sedikit 4 4
((empat empat) ) angka kredit dari subunsur angka kredit dari subunsur
pengembangan diri. pengembangan diri.
(S) (S)Curu Nadya, Curu Nadya, pangkat Pembina, pangkat Pembina,
golongan ruang !v/a golongan ruang !v/a yang yang akan naik akan naik
pangkat pangkat menjadi menjadi Curu Curu Nadya Nadya, , pangkat pangkat
Pembina Tingkat !, Pembina Tingkat !, golongan ruang golongan ruang
!v/b !v/b angka kredit yang dipersyaratkan angka kredit yang dipersyaratkan
untuk kenaikan pangkat, untuk kenaikan pangkat, paling sedikit paling sedikit
12 12 ((dua dua belas belas) angka kredit dari ) angka kredit dari
sub subunsur publikasi ilmiah unsur publikasi ilmiah dan/atau dan/atau
karya inovatif karya inovatif, , dan dan paling sedikit paling sedikit 4 4
((empat empat) ) angka kredit dari subunsur angka kredit dari subunsur
pengembangan diri. pengembangan diri.
(6) (6)Curu Nadya, Curu Nadya, pangkat Pembina Tingkat !, pangkat Pembina Tingkat !,
golongan ruang !v/b golongan ruang !v/b yang yang akan naik pangkat akan naik pangkat
menjadi menjadi Curu Curu Nadya Nadya pangkat pangkat Pembina Pembina
Utama Nuda, Utama Nuda, golongan ruang !v/c golongan ruang !v/c angka angka
kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan
pangkat, pangkat, paling sedikit paling sedikit 12 12 ((dua dua belas belas) angka ) angka
kredit dari kredit dari sub subunsur publikasi ilmiah unsur publikasi ilmiah
dan/atau karya inovatif dan/atau karya inovatif, , dan dan paling sedikit paling sedikit 4 4
((empat empat) ) angka kredit dari subunsur angka kredit dari subunsur
pengembangan diri pengembangan diri. .
(6) (6)Curu Nadya, Curu Nadya, pangkat Pembina Tingkat !, pangkat Pembina Tingkat !,
golongan ruang !v/b golongan ruang !v/b yang yang akan naik pangkat akan naik pangkat
menjadi menjadi Curu Curu Nadya Nadya pangkat pangkat Pembina Pembina
Utama Nuda, Utama Nuda, golongan ruang !v/c golongan ruang !v/c angka angka
kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan
pangkat, pangkat, paling sedikit paling sedikit 12 12 ((dua dua belas belas) angka ) angka
kredit dari kredit dari sub subunsur publikasi ilmiah unsur publikasi ilmiah
dan/atau karya inovatif dan/atau karya inovatif, , dan dan paling sedikit paling sedikit 4 4
((empat empat) ) angka kredit dari subunsur angka kredit dari subunsur
pengembangan diri pengembangan diri. .
(7) (7)Curu Nadya Curu Nadya, pangkat , pangkat Pembina Utama Pembina Utama
Nadya, golongan ruang !v/c Nadya, golongan ruang !v/c yang yang akan akan
naik naik jabatan/pangkat menjadi Curu jabatan/pangkat menjadi Curu
Utama, pangkat Pembina Utama Utama, pangkat Pembina Utama
Nadya, Nadya, golongan ruang !v/d golongan ruang !v/d, angka , angka
kredit yang dipersyaratkan untuk kredit yang dipersyaratkan untuk
kenaikan jabatan kenaikan jabatan//pangkat, pangkat, paling paling
sedikit sedikit 1144 ((empat empat belas) angka kredit belas) angka kredit
dari sub unsur publikasi ilmiah dari sub unsur publikasi ilmiah
dan/atau karya inovatif, dan/atau karya inovatif, d dan paling an paling
sedikit sedikit S (lima) S (lima) angka kredit angka kredit dari dari sub sub
unsur pengembangan dir unsur pengembangan diri. i.
(7) (7)Curu Nadya Curu Nadya, pangkat , pangkat Pembina Utama Pembina Utama
Nadya, golongan ruang !v/c Nadya, golongan ruang !v/c yang yang akan akan
naik naik jabatan/pangkat menjadi Curu jabatan/pangkat menjadi Curu
Utama, pangkat Pembina Utama Utama, pangkat Pembina Utama
Nadya, Nadya, golongan ruang !v/d golongan ruang !v/d, angka , angka
kredit yang dipersyaratkan untuk kredit yang dipersyaratkan untuk
kenaikan jabatan kenaikan jabatan//pangkat, pangkat, paling paling
sedikit sedikit 1144 ((empat empat belas) angka kredit belas) angka kredit
dari sub unsur publikasi ilmiah dari sub unsur publikasi ilmiah
dan/atau karya inovatif, dan/atau karya inovatif, d dan paling an paling
sedikit sedikit S (lima) S (lima) angka kredit angka kredit dari dari sub sub
unsur pengembangan dir unsur pengembangan diri. i.
(8) (8)Curu Utama, Curu Utama, pangkat Pembina Utama Nadya, pangkat Pembina Utama Nadya,
golongan ruang golongan ruang !v/d !v/d yang akan yang akan naik pangkat naik pangkat
menjadi menjadi Curu Utama Curu Utama, pangkat Pembina Utama, , pangkat Pembina Utama,
golongan ruang !v/e golongan ruang !v/e, angka kredit yang , angka kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling paling
sedikit sedikit 20 20 ((dua dua puluh puluh) angka kredit dari ) angka kredit dari
subunsur publikasi ilmiah subunsur publikasi ilmiah dan/atau dan/atau karya karya
inovatif inovatif, , dan dan paling sedikit paling sedikit SS ((lima lima) angka kredit ) angka kredit
dari sub unsur pengembangan diri. dari sub unsur pengembangan diri.
(3) (3)Curu Nadya Curu Nadya, pangkat Pembina Utama Nuda, , pangkat Pembina Utama Nuda,
golongan ruang !v/c golongan ruang !v/c yang yang akan naik akan naik
jabatan/pangkat menjadi Curu Utama, pangkat jabatan/pangkat menjadi Curu Utama, pangkat
Pembina Utama Nadya, Pembina Utama Nadya, golongan ruang !v/d golongan ruang !v/d
wajib melak wajib melaksanakan sanakan presentasi ilmiah presentasi ilmiah. .
(8) (8)Curu Utama, Curu Utama, pangkat Pembina Utama Nadya, pangkat Pembina Utama Nadya,
golongan ruang golongan ruang !v/d !v/d yang akan yang akan naik pangkat naik pangkat
menjadi menjadi Curu Utama Curu Utama, pangkat Pembina Utama, , pangkat Pembina Utama,
golongan ruang !v/e golongan ruang !v/e, angka kredit yang , angka kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat, paling paling
sedikit sedikit 20 20 ((dua dua puluh puluh) angka kredit dari ) angka kredit dari
subunsur publikasi ilmiah subunsur publikasi ilmiah dan/atau dan/atau karya karya
inovatif inovatif, , dan dan paling sedikit paling sedikit SS ((lima lima) angka kredit ) angka kredit
dari sub unsur pengembangan diri. dari sub unsur pengembangan diri.
(3) (3)Curu Nadya Curu Nadya, pangkat Pembina Utama Nuda, , pangkat Pembina Utama Nuda,
golongan ruang !v/c golongan ruang !v/c yang yang akan naik akan naik
jabatan/pangkat menjadi Curu Utama, pangkat jabatan/pangkat menjadi Curu Utama, pangkat
Pembina Utama Nadya, Pembina Utama Nadya, golongan ruang !v/d golongan ruang !v/d
wajib melak wajib melaksanakan sanakan presentasi ilmiah presentasi ilmiah. .
Pasal Pasal 18 18 Pasal Pasal 18 18
(1) (1) Curu yang bertugas di daerah khusus, Curu yang bertugas di daerah khusus,
dapat diberikan tambahan angka kredit dapat diberikan tambahan angka kredit
setara untuk kenaikan pangkat setingkat setara untuk kenaikan pangkat setingkat
lebih tinggi 1 (satu) kali selama masa lebih tinggi 1 (satu) kali selama masa
karirnya sebagai Curu. karirnya sebagai Curu.
(2) (2) Curu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Curu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling singkat telah bertugas selama 2 paling singkat telah bertugas selama 2
(dua) tahun secara terus menerus di daerah (dua) tahun secara terus menerus di daerah
khusus. khusus.
(1) (1) Curu yang bertugas di daerah khusus, Curu yang bertugas di daerah khusus,
dapat diberikan tambahan angka kredit dapat diberikan tambahan angka kredit
setara untuk kenaikan pangkat setingkat setara untuk kenaikan pangkat setingkat
lebih tinggi 1 (satu) kali selama masa lebih tinggi 1 (satu) kali selama masa
karirnya sebagai Curu. karirnya sebagai Curu.
(2) (2) Curu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Curu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling singkat telah bertugas selama 2 paling singkat telah bertugas selama 2
(dua) tahun secara terus menerus di daerah (dua) tahun secara terus menerus di daerah
khusus. khusus.
!,8, !,8,
Curu yang memiliki prestasi kerja luar
biasa baiknya dan dedikasi luar biasa
diberi penghargaan untuk kenaikan
pangkat setingkat lebih tinggi.
Curu yang memiliki prestasi kerja luar
biasa baiknya dan dedikasi luar biasa
diberi penghargaan untuk kenaikan
pangkat setingkat lebih tinggi.
Pasal Pasal 20 20 Pasal Pasal 20 20
(1) Curu yang secara bersama membuat karya tulis/ilmiah
di bidang pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu,
diberikan angka kredit dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Apabila terdiri dari 2 (dua) orang penulis maka pembagian
angka kreditnya adalah 60 (enam puluh persen) untuk
penulis utama dan 40 (empat puluh persen) untuk penulis
pembantu.
b. Apabila terdiri dari 3 (tiga) orang penulis maka pembagian
angka kreditnya adalah S0 (lima puluh persen) untuk penulis
utama dan masingmasing 2S (dua puluh lima persen) untuk
penulis pembantu.
c. Apabila terdiri dari 4 (empat) orang penulis maka pembagian
angka kreditnya adalah 40 (empat puluh persen) untuk
penulis utama dan masingmasing 20 (dua puluh persen)
untuk penulis pembantu.
(2) ]umlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) paling banyak 3 (tiga) orang.
(1) Curu yang secara bersama membuat karya tulis/ilmiah
di bidang pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu,
diberikan angka kredit dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Apabila terdiri dari 2 (dua) orang penulis maka pembagian
angka kreditnya adalah 60 (enam puluh persen) untuk
penulis utama dan 40 (empat puluh persen) untuk penulis
pembantu.
b. Apabila terdiri dari 3 (tiga) orang penulis maka pembagian
angka kreditnya adalah S0 (lima puluh persen) untuk penulis
utama dan masingmasing 2S (dua puluh lima persen) untuk
penulis pembantu.
c. Apabila terdiri dari 4 (empat) orang penulis maka pembagian
angka kreditnya adalah 40 (empat puluh persen) untuk
penulis utama dan masingmasing 20 (dua puluh persen)
untuk penulis pembantu.
(2) ]umlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) paling banyak 3 (tiga) orang.
BAB v!!! BAB v!!!
PEN!LA!AN DAN PENETAPAN ANCKA KRED!T PEN!LA!AN DAN PENETAPAN ANCKA KRED!T
Pasal 21 Pasal 21
BAB v!!! BAB v!!!
PEN!LA!AN DAN PENETAPAN ANCKA KRED!T PEN!LA!AN DAN PENETAPAN ANCKA KRED!T
Pasal 21 Pasal 21
(1) Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka
kredit, Curu wajib mencatat dan menginventarisasikan
seluruh kegiatan yang dilakukan.
(2) Penilaian dan penetapan angka kredit terhadap Curu
dilakukan paling kurang 1 (satu) kali dalam setahun.
(3) Penilaian dan penetapan angka kredit untuk kenaikan
pangkat Curu yang akan dipertimbangkan untuk naik
pangkat dilakukan paling kurang 2 (dua) kali dalam 1
(satu) tahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode
kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil.
(1) Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka
kredit, Curu wajib mencatat dan menginventarisasikan
seluruh kegiatan yang dilakukan.
(2) Penilaian dan penetapan angka kredit terhadap Curu
dilakukan paling kurang 1 (satu) kali dalam setahun.
(3) Penilaian dan penetapan angka kredit untuk kenaikan
pangkat Curu yang akan dipertimbangkan untuk naik
pangkat dilakukan paling kurang 2 (dua) kali dalam 1
(satu) tahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode
kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil.
Pasal 2 Pasal 222 Pasal 2 Pasal 222
(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, adalah:
a. Nenteri Pendidikan Nasional atau pejabat lain yang ditunjuk
setingkat eselon ! bagi Curu Nadya pangkat Pembina Tingkat !
golongan ruang !v/b sampai dengan Curu Utama pangkat Pembina
Utama golongan ruang !v/e di lingkungan instansi pusat dan daerah
serta Curu Pertama pangkat Penata Nuda golongan ruang !!!/a
sampai dengan Curu Utama pangkat Pembina Utama golongan
ruang !v/e yang diperbantukan pada sekolah !ndonesia di Luar
Negeri.
b. Direktur ]enderal Departemen Agama yang membidangi pendidikan
terkait bagi Curu Nadya, pangkat Pembina golongan ruang !v/a di
lingkungan Departemen Agama.
c. Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama bagi Curu Nuda
pangkat Penata, golongan ruang !!!/c sampai dengan Curu Nuda
pangkat Penata Tingkat !, golongan ruang !!!/d di lingkungan Kantor
Wilayah Departemen Agama.
d. Kepala Kantor Departemen Agama bagi Curu Pertama pangkat
Penata Nuda golongan ruang !!!/a dan pangkat Penata Nuda
Tingkat !, golongan ruang !!!/b di lingkungan Kantor Departemen
Agama
(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, adalah:
a. Nenteri Pendidikan Nasional atau pejabat lain yang ditunjuk
setingkat eselon ! bagi Curu Nadya pangkat Pembina Tingkat !
golongan ruang !v/b sampai dengan Curu Utama pangkat Pembina
Utama golongan ruang !v/e di lingkungan instansi pusat dan daerah
serta Curu Pertama pangkat Penata Nuda golongan ruang !!!/a
sampai dengan Curu Utama pangkat Pembina Utama golongan
ruang !v/e yang diperbantukan pada sekolah !ndonesia di Luar
Negeri.
b. Direktur ]enderal Departemen Agama yang membidangi pendidikan
terkait bagi Curu Nadya, pangkat Pembina golongan ruang !v/a di
lingkungan Departemen Agama.
c. Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama bagi Curu Nuda
pangkat Penata, golongan ruang !!!/c sampai dengan Curu Nuda
pangkat Penata Tingkat !, golongan ruang !!!/d di lingkungan Kantor
Wilayah Departemen Agama.
d. Kepala Kantor Departemen Agama bagi Curu Pertama pangkat
Penata Nuda golongan ruang !!!/a dan pangkat Penata Nuda
Tingkat !, golongan ruang !!!/b di lingkungan Kantor Departemen
Agama
e. e. Cubernur atau Kepala Dinas yang membidangi Cubernur atau Kepala Dinas yang membidangi
pendidikan bagi Curu Pertama pangkat Penata Nuda pendidikan bagi Curu Pertama pangkat Penata Nuda
golongan ruang !!!/a sampai dengan Curu golongan ruang !!!/a sampai dengan Curu Nadya Nadya, ,
pangkat Pembina golongan ruang !v/a di lingkungan pangkat Pembina golongan ruang !v/a di lingkungan
Provinsi, Provinsi,
f. f. Bupati/Walikota atau Kepala Dinas yang membidangi Bupati/Walikota atau Kepala Dinas yang membidangi
pendidikan bagi Curu Pertama, pangkat Penata Nuda pendidikan bagi Curu Pertama, pangkat Penata Nuda
golongan ruang !!!/a sampai dengan Curu N golongan ruang !!!/a sampai dengan Curu Nadya adya, ,
pangkat Pembina golongan ruang !v/a di lingkungan pangkat Pembina golongan ruang !v/a di lingkungan
Kabupaten/Kota. Kabupaten/Kota.
g. g. Pimpinan Pimpinan instansi instansi pusat pusat atau atau pejabat pejabat lain yang lain yang ditunjuk ditunjuk
bagi bagi Curu Curu Pertama Pertama pangkat pangkat Penata Penata Nuda Nuda golongan golongan
ruang ruang !!!/a !!!/a sampai sampai dengan dengan Curu Curu Nadya Nadya pangkat pangkat
Pembina Pembina golongan golongan ruang ruang !v/a !v/a di di lingkungan lingkungan instansi instansi
pusat pusat di di luar luar Departemen Departemen Pendidikan Pendidikan Nasional Nasional dan dan
Departemen Departemen Agama. Agama.
e. e. Cubernur atau Kepala Dinas yang membidangi Cubernur atau Kepala Dinas yang membidangi
pendidikan bagi Curu Pertama pangkat Penata Nuda pendidikan bagi Curu Pertama pangkat Penata Nuda
golongan ruang !!!/a sampai dengan Curu golongan ruang !!!/a sampai dengan Curu Nadya Nadya, ,
pangkat Pembina golongan ruang !v/a di lingkungan pangkat Pembina golongan ruang !v/a di lingkungan
Provinsi, Provinsi,
f. f. Bupati/Walikota atau Kepala Dinas yang membidangi Bupati/Walikota atau Kepala Dinas yang membidangi
pendidikan bagi Curu Pertama, pangkat Penata Nuda pendidikan bagi Curu Pertama, pangkat Penata Nuda
golongan ruang !!!/a sampai dengan Curu N golongan ruang !!!/a sampai dengan Curu Nadya adya, ,
pangkat Pembina golongan ruang !v/a di lingkungan pangkat Pembina golongan ruang !v/a di lingkungan
Kabupaten/Kota. Kabupaten/Kota.
g. g. Pimpinan Pimpinan instansi instansi pusat pusat atau atau pejabat pejabat lain yang lain yang ditunjuk ditunjuk
bagi bagi Curu Curu Pertama Pertama pangkat pangkat Penata Penata Nuda Nuda golongan golongan
ruang ruang !!!/a !!!/a sampai sampai dengan dengan Curu Curu Nadya Nadya pangkat pangkat
Pembina Pembina golongan golongan ruang ruang !v/a !v/a di di lingkungan lingkungan instansi instansi
pusat pusat di di luar luar Departemen Departemen Pendidikan Pendidikan Nasional Nasional dan dan
Departemen Departemen Agama. Agama.
(2) Dalam menjalankan kewenangannya, pejabat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dibantu oleh:
a. Tim Penilai Tingkat Pusat bagi Nenteri Pendidikan Nasional yang
selanjutnya disebut Tim Penilai Pusat.
b. Tim Penilai Direktorat ]enderal Departemen Agama yang membidangi
pendidikan terkait yang selanjutnya disebut Tim Penilai Departemen
Agama.
c. Tim Penilai Kantor Wilayah Departemen Agama yang selanjutnya disebut
Tim Penilai Kantor Wilayah.
d. Tim Penilai Kantor Departemen Agama, yang selanjutnya disebut Tim
Penilai Kantor Departemen.
e. Tim Penilai Tingkat Provinsi bagi Cubernur, yang selanjutnya disebut Tim
Penilai Provinsi.
f. Tim Penilai Tingkat Kabupaten/Kota bagi Bupati/ Walikota yang
selanjutnya disebut Tim Penilai Kabupaten/Kota.
g. Tim Penilai instansi pusat di luar Departemen Pendidikan Nasional dan
Departemen Agama, yang selanjutnya disebut Tim Penilai !nstansi.
3) Tim Penilai Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a terdiri dari
unsur Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, Kementerian
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Badan Kepegawaian Negara
(2) Dalam menjalankan kewenangannya, pejabat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dibantu oleh:
a. Tim Penilai Tingkat Pusat bagi Nenteri Pendidikan Nasional yang
selanjutnya disebut Tim Penilai Pusat.
b. Tim Penilai Direktorat ]enderal Departemen Agama yang membidangi
pendidikan terkait yang selanjutnya disebut Tim Penilai Departemen
Agama.
c. Tim Penilai Kantor Wilayah Departemen Agama yang selanjutnya disebut
Tim Penilai Kantor Wilayah.
d. Tim Penilai Kantor Departemen Agama, yang selanjutnya disebut Tim
Penilai Kantor Departemen.
e. Tim Penilai Tingkat Provinsi bagi Cubernur, yang selanjutnya disebut Tim
Penilai Provinsi.
f. Tim Penilai Tingkat Kabupaten/Kota bagi Bupati/ Walikota yang
selanjutnya disebut Tim Penilai Kabupaten/Kota.
g. Tim Penilai instansi pusat di luar Departemen Pendidikan Nasional dan
Departemen Agama, yang selanjutnya disebut Tim Penilai !nstansi.
3) Tim Penilai Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a terdiri dari
unsur Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, Kementerian
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Badan Kepegawaian Negara
Pasal 23 Pasal 23 Pasal 23 Pasal 23
(1) Tim Penilai ]abatan fungsional Curu terdiri dari unsur teknis, dan
pejabat fungsional Curu.
(2) Susunan keanggotaan Tim Penilai sebagai berikut:
a. Seorang Ketua merangkap anggota dari unsur teknis,
b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota,
c. Seorang Sekretaris merangkap anggota dari unsur
kepegawaian, dan
d. Paling kurang 4 (empat) orang anggota.
(3) Syarat Anggota Tim Penilai adalah :
a. Nenduduki jabatan dan pangkat paling rendah sama dengan
jabatan dan pangkat Curu yang dinilai,
b. Nemiliki keahlian serta mampu untuk menilai kinerja
guru, dan
c. dapat aktif melakukan penilaian
(4) Anggota Tim Penilai ]abatan Fungsional Curu harus lulus
pendidikan dan pelatihan calon tim penilai dan mendapat sertifikat
dari Nenteri Pendidikan Nasional
(1) Tim Penilai ]abatan fungsional Curu terdiri dari unsur teknis, dan
pejabat fungsional Curu.
(2) Susunan keanggotaan Tim Penilai sebagai berikut:
a. Seorang Ketua merangkap anggota dari unsur teknis,
b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota,
c. Seorang Sekretaris merangkap anggota dari unsur
kepegawaian, dan
d. Paling kurang 4 (empat) orang anggota.
(3) Syarat Anggota Tim Penilai adalah :
a. Nenduduki jabatan dan pangkat paling rendah sama dengan
jabatan dan pangkat Curu yang dinilai,
b. Nemiliki keahlian serta mampu untuk menilai kinerja
guru, dan
c. dapat aktif melakukan penilaian
(4) Anggota Tim Penilai ]abatan Fungsional Curu harus lulus
pendidikan dan pelatihan calon tim penilai dan mendapat sertifikat
dari Nenteri Pendidikan Nasional
Pasal 24 Pasal 24 Pasal 24 Pasal 24
(1) Apabila Tim Penilai Kantor Departemen Agama belum dapat
dibentuk, penilaian angka kredit guru dapat dimintakan kepada Tim
Penilai Kantor Departemen Agama terdekat, Tim Penilai Kantor
Wilayah Departemen Agama yang bersangkutan, atau Tim Penilai
Departemen Agama.
(2) Apabila Tim Penilai Kantor Wilayah Departemen Agama belum dapat
dibentuk, penilaian angka kredit guru dapat dimintakan kepada Tim
Penilai Kantor Wilayah Departemen Agama terdekat, Tim Penilai
Departemen Agama.
(3) Apabila Tim Penilai Kabupaten/Kota belum dapat dibentuk, penilaian
angka kredit guru dapat dimintakan kepada Tim Penilai
Kabupaten/Kota lain terdekat atau Tim Penilai Provinsi yang
bersangkutan atau Tim Penilai Unit Kerja.
(4) Apabila Tim Penilai Provinsi belum dapat dibentuk, penilaian angka
kredit Curu dapat dimintakan kepada Tim Penilai Provinsi lain
terdekat atau Tim Penilai Unit Kerja.
(S) Apabila Tim Penilai Depertemen Agama belum dapat dibentuk,
penilaian angka kredit Curu dapat dimintakan kepada Tim Penilai Unit
Kerja
(1) Apabila Tim Penilai Kantor Departemen Agama belum dapat
dibentuk, penilaian angka kredit guru dapat dimintakan kepada Tim
Penilai Kantor Departemen Agama terdekat, Tim Penilai Kantor
Wilayah Departemen Agama yang bersangkutan, atau Tim Penilai
Departemen Agama.
(2) Apabila Tim Penilai Kantor Wilayah Departemen Agama belum dapat
dibentuk, penilaian angka kredit guru dapat dimintakan kepada Tim
Penilai Kantor Wilayah Departemen Agama terdekat, Tim Penilai
Departemen Agama.
(3) Apabila Tim Penilai Kabupaten/Kota belum dapat dibentuk, penilaian
angka kredit guru dapat dimintakan kepada Tim Penilai
Kabupaten/Kota lain terdekat atau Tim Penilai Provinsi yang
bersangkutan atau Tim Penilai Unit Kerja.
(4) Apabila Tim Penilai Provinsi belum dapat dibentuk, penilaian angka
kredit Curu dapat dimintakan kepada Tim Penilai Provinsi lain
terdekat atau Tim Penilai Unit Kerja.
(S) Apabila Tim Penilai Depertemen Agama belum dapat dibentuk,
penilaian angka kredit Curu dapat dimintakan kepada Tim Penilai Unit
Kerja
(6) Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai (6) Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai
ditetapkan oleh: ditetapkan oleh:
a. a. Nenteri Pendidikan Nasional untuk Tim Penilai Pusat. Nenteri Pendidikan Nasional untuk Tim Penilai Pusat.
b. b. Direktur ]enderal yang membidangi pendidikan terkait Direktur ]enderal yang membidangi pendidikan terkait pada pada
Departemen Agama Departemen Agama untuk Tim Penilai Departemen Agama. untuk Tim Penilai Departemen Agama.
c. c. Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama untuk Tim Penilai Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama untuk Tim Penilai
Kantor Wilayah Kantor Wilayah Departemen Agama Departemen Agama. .
d. d. Kepala Kantor Departemen Agama untuk Tim Penilai Kantor Kepala Kantor Departemen Agama untuk Tim Penilai Kantor
Departemen. Departemen.
e. e. Cubernur untuk Tim Penilai Provinsi. Cubernur untuk Tim Penilai Provinsi.
f. f. Bupati/Walikota untuk Tim Penilai Kabupaten/Kota. Bupati/Walikota untuk Tim Penilai Kabupaten/Kota.
g. g. Pimpinan Pimpinan unit kerja yang membidangi pendidikan setingkat unit kerja yang membidangi pendidikan setingkat
eselon ! eselon ! di luar Departemen Pendidikan Nasional dan di luar Departemen Pendidikan Nasional dan
Departemen Agama untuk Tim Penilai !nstansi. Departemen Agama untuk Tim Penilai !nstansi.
(6) Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai (6) Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai
ditetapkan oleh: ditetapkan oleh:
a. a. Nenteri Pendidikan Nasional untuk Tim Penilai Pusat. Nenteri Pendidikan Nasional untuk Tim Penilai Pusat.
b. b. Direktur ]enderal yang membidangi pendidikan terkait Direktur ]enderal yang membidangi pendidikan terkait pada pada
Departemen Agama Departemen Agama untuk Tim Penilai Departemen Agama. untuk Tim Penilai Departemen Agama.
c. c. Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama untuk Tim Penilai Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama untuk Tim Penilai
Kantor Wilayah Kantor Wilayah Departemen Agama Departemen Agama. .
d. d. Kepala Kantor Departemen Agama untuk Tim Penilai Kantor Kepala Kantor Departemen Agama untuk Tim Penilai Kantor
Departemen. Departemen.
e. e. Cubernur untuk Tim Penilai Provinsi. Cubernur untuk Tim Penilai Provinsi.
f. f. Bupati/Walikota untuk Tim Penilai Kabupaten/Kota. Bupati/Walikota untuk Tim Penilai Kabupaten/Kota.
g. g. Pimpinan Pimpinan unit kerja yang membidangi pendidikan setingkat unit kerja yang membidangi pendidikan setingkat
eselon ! eselon ! di luar Departemen Pendidikan Nasional dan di luar Departemen Pendidikan Nasional dan
Departemen Agama untuk Tim Penilai !nstansi. Departemen Agama untuk Tim Penilai !nstansi.
Pasal 2S Pasal 2S Pasal 2S Pasal 2S
(1) Nasa jabatan Anggota Tim Penilai adalah 3
(tiga) tahun dan dapat diangkat kembali
untuk masa jabatan berikutnya.
(2) Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi
Anggota Tim Penilai dalam 2 (dua) masa
jabatan berturutturut, dapat diangkat
kembali setelah melampaui tenggang
waktu 1 (satu) masa jabatan.
(3) Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai
yang ikut dinilai, maka Ketua Tim Penilai
dapat mengangkat Anggota Tim Penilai
Pengganti.
(1) Nasa jabatan Anggota Tim Penilai adalah 3
(tiga) tahun dan dapat diangkat kembali
untuk masa jabatan berikutnya.
(2) Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi
Anggota Tim Penilai dalam 2 (dua) masa
jabatan berturutturut, dapat diangkat
kembali setelah melampaui tenggang
waktu 1 (satu) masa jabatan.
(3) Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai
yang ikut dinilai, maka Ketua Tim Penilai
dapat mengangkat Anggota Tim Penilai
Pengganti.
Pasal 26 Pasal 26 Pasal 26 Pasal 26
Tata kerja dan tata cara penilaian
Tim Penilai ]abatan fungsional Curu
ditetapkan oleh Nenteri Pendidikan
Nasional selaku Pimpinan !nstansi
Pembina jabatan fungsional guru.
Tata kerja dan tata cara penilaian
Tim Penilai ]abatan fungsional Curu
ditetapkan oleh Nenteri Pendidikan
Nasional selaku Pimpinan !nstansi
Pembina jabatan fungsional guru.
Pasal 27 Pasal 27 Pasal 27 Pasal 27
Usul penetapan angka kredit guru diajukan oleh:
a. Pimpinan unit kerja instansi provinsi yang
membidangi kepegawaian (paling rendah eselon !!),
pimpinan unit kerja instansi kabupaten/kota yang
membidangi kepegawaian (paling rendah eselon !!),
pimpinan unit kerja instansi pusat yang membidangi
kepegawaian (paling rendah eselon !!), Direktur
]enderal yang membidangi pendidikan terkait
Departemen Agama kepada Nenteri Pendidikan
Nasional untuk angka kredit Curu Nadya, pangkat
Pembina Tingkat !, golongan ruang !v/b sampai
dengan Curu Utama, pangkat Pembina Utama,
golongan ruang !v/e di lingkungan instansi pusat
dan daerah,
Usul penetapan angka kredit guru diajukan oleh:
a. Pimpinan unit kerja instansi provinsi yang
membidangi kepegawaian (paling rendah eselon !!),
pimpinan unit kerja instansi kabupaten/kota yang
membidangi kepegawaian (paling rendah eselon !!),
pimpinan unit kerja instansi pusat yang membidangi
kepegawaian (paling rendah eselon !!), Direktur
]enderal yang membidangi pendidikan terkait
Departemen Agama kepada Nenteri Pendidikan
Nasional untuk angka kredit Curu Nadya, pangkat
Pembina Tingkat !, golongan ruang !v/b sampai
dengan Curu Utama, pangkat Pembina Utama,
golongan ruang !v/e di lingkungan instansi pusat
dan daerah,
b. Kepala perwakilan republik !ndonesia di luar negeri
atau pejabat yang membidangi pendidikan kepada
menteri pendidikan nasional untuk angka kredit
Curu Pertama, pangkat Penata Nuda, golongan
ruang !!!/a sampai dengan Curu Utama, Pangkat
Pembina Utama golongan ruang !v/e yang
diperbantukan pada sekolah !ndonesia di luar
negeri.
c. Pejabatan eselon !!! yang membidangi
kepegawaian di lingkungan kantor wilayah
Departemen Agama pada Direktur ]enderal yang
membidangi pendidikan terkait Departemen Agama
untuk angka kredit Curu Nadya, pangkat Pembina
golongan ruang !v/a di lingkungan Departemen
Agama.
b. Kepala perwakilan republik !ndonesia di luar negeri
atau pejabat yang membidangi pendidikan kepada
menteri pendidikan nasional untuk angka kredit
Curu Pertama, pangkat Penata Nuda, golongan
ruang !!!/a sampai dengan Curu Utama, Pangkat
Pembina Utama golongan ruang !v/e yang
diperbantukan pada sekolah !ndonesia di luar
negeri.
c. Pejabatan eselon !!! yang membidangi
kepegawaian di lingkungan kantor wilayah
Departemen Agama pada Direktur ]enderal yang
membidangi pendidikan terkait Departemen Agama
untuk angka kredit Curu Nadya, pangkat Pembina
golongan ruang !v/a di lingkungan Departemen
Agama.
d. Pejabat eselon !!! yang membidangi kepegawaian di
lingkungan Kantor Wilayah Departemen Agama kepada
Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama untuk angka
kredit Curu Nuda pangkat Penata golongan ruang !!!/c
sampai dengan pangkat Penata Tingkat ! golongan ruang
!!!/d di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Agama.
e. Pejabat eselon !v yang membidangi kepegawaian di
lingkungan kantor Departemen Agama kepada kepala
kantor Departemen Agama untuk angka kredit Curu
Pertama, pangkat Penata Nuda, golongan ruang !!!/a dan
pangkat Penata Nuda Tingkat !, golongan ruang !!!/b di
lingkungan kantor Departemen
f. Pimpinan instansi provinsi yang membidangi kepegawaian
(paling rendah eselon !!!0 kepada gubernur untuk angka
kredit Curu Pertama, pangkat Penata Nuda golongan ruang
!!!/a sampai dengan Curu Nadya, pangkat Pembina,
golongan ruang !v/a di lingkungan Provinsi.
d. Pejabat eselon !!! yang membidangi kepegawaian di
lingkungan Kantor Wilayah Departemen Agama kepada
Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama untuk angka
kredit Curu Nuda pangkat Penata golongan ruang !!!/c
sampai dengan pangkat Penata Tingkat ! golongan ruang
!!!/d di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Agama.
e. Pejabat eselon !v yang membidangi kepegawaian di
lingkungan kantor Departemen Agama kepada kepala
kantor Departemen Agama untuk angka kredit Curu
Pertama, pangkat Penata Nuda, golongan ruang !!!/a dan
pangkat Penata Nuda Tingkat !, golongan ruang !!!/b di
lingkungan kantor Departemen
f. Pimpinan instansi provinsi yang membidangi kepegawaian
(paling rendah eselon !!!0 kepada gubernur untuk angka
kredit Curu Pertama, pangkat Penata Nuda golongan ruang
!!!/a sampai dengan Curu Nadya, pangkat Pembina,
golongan ruang !v/a di lingkungan Provinsi.
g. Pimpinan instansi Kabupaten/Kota yang membidangi
kepegawaian (paling rendah eselon !!!) kepada
Bupati/Walikota untuk angka kredit Curu Pertama,
pangkat Penata Nuda, golongan ruang !!!/a sampai
dengan Curu Nadya, pangkat Pembina, golongan ruang
!v/a di lingkungan kabupaten/kota.
h. Pimpinan instansi pusat di luar Departemen Pendidikan
Nasional dan Departemen Agama yang membidangi
kepegawaian (paling rendah eselon !!!) kepada Nenteri
yang bersangkutan untuk angka kredit Curu Pertama
pangkat Penata Nuda golongan ruang !!!/a sampai
dengan Curu Nadya, pangkat Pembina, golongan ruang
!v/a di lingkungan instansi pusat.
g. Pimpinan instansi Kabupaten/Kota yang membidangi
kepegawaian (paling rendah eselon !!!) kepada
Bupati/Walikota untuk angka kredit Curu Pertama,
pangkat Penata Nuda, golongan ruang !!!/a sampai
dengan Curu Nadya, pangkat Pembina, golongan ruang
!v/a di lingkungan kabupaten/kota.
h. Pimpinan instansi pusat di luar Departemen Pendidikan
Nasional dan Departemen Agama yang membidangi
kepegawaian (paling rendah eselon !!!) kepada Nenteri
yang bersangkutan untuk angka kredit Curu Pertama
pangkat Penata Nuda golongan ruang !!!/a sampai
dengan Curu Nadya, pangkat Pembina, golongan ruang
!v/a di lingkungan instansi pusat.
Pasal 2 Pasal 288 Pasal 2 Pasal 288
(1)Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit,
digunakan untuk mempertimbangkan
kenaikan jabatan/pangkat guru sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang
undangan.
(2)Keputusan pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit, tidak dapat
diajukan keberatan oleh Curu yang
bersangkutan.
(1)Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit,
digunakan untuk mempertimbangkan
kenaikan jabatan/pangkat guru sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang
undangan.
(2)Keputusan pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit, tidak dapat
diajukan keberatan oleh Curu yang
bersangkutan.
Pasal 2 Pasal 233 Pasal 2 Pasal 233
Pejabat yang berwenang mengangkat Pejabat yang berwenang mengangkat
Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan
fungsional guru, adalah pejabat yang fungsional guru, adalah pejabat yang
berwenang sesuai dengan peraturan berwenang sesuai dengan peraturan
perundang perundangundangan. undangan.
Pejabat yang berwenang mengangkat Pejabat yang berwenang mengangkat
Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan
fungsional guru, adalah pejabat yang fungsional guru, adalah pejabat yang
berwenang sesuai dengan peraturan berwenang sesuai dengan peraturan
perundang perundangundangan. undangan.
Pasal Pasal 30 30 Pasal Pasal 30 30
(1)Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk
pertama kali dalam jabatan fungsional guru harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
a. berijazah paling rendah Sarjana (S1) atau Diploma !v,
dan bersertifikat pendidik,
b.pangkat paling rendah Penata Nuda golongan ruang
!!!/a,
c. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling
rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir, dan
d.memiliki kinerja yang baik yang dinilai dalam masa
program induksi.
(1)Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk
pertama kali dalam jabatan fungsional guru harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
a. berijazah paling rendah Sarjana (S1) atau Diploma !v,
dan bersertifikat pendidik,
b.pangkat paling rendah Penata Nuda golongan ruang
!!!/a,
c. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling
rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir, dan
d.memiliki kinerja yang baik yang dinilai dalam masa
program induksi.
(2) (2) Pengangkatan Curu sebagaimana Pengangkatan Curu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah dimaksud pada ayat (1) adalah
pengangkatan yang dilakukan untuk pengangkatan yang dilakukan untuk
mengisi lowongan formasi jabatan mengisi lowongan formasi jabatan
fungsional fungsional g guru melalui pengangkatan uru melalui pengangkatan
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS),
(3) (3) Program induksi sebagaimana dimaksud Program induksi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf d diatur lebih lanjut pada ayat (1) huruf d diatur lebih lanjut
Nenteri Pendidikan Nasional. Nenteri Pendidikan Nasional.
(2) (2) Pengangkatan Curu sebagaimana Pengangkatan Curu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah dimaksud pada ayat (1) adalah
pengangkatan yang dilakukan untuk pengangkatan yang dilakukan untuk
mengisi lowongan formasi jabatan mengisi lowongan formasi jabatan
fungsional fungsional g guru melalui pengangkatan uru melalui pengangkatan
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS),
(3) (3) Program induksi sebagaimana dimaksud Program induksi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf d diatur lebih lanjut pada ayat (1) huruf d diatur lebih lanjut
Nenteri Pendidikan Nasional. Nenteri Pendidikan Nasional.
Pasal 31 Pasal 31 Pasal 31 Pasal 31
Disamping persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 30, pengangkatan PNS dalam jabatan
fungsional guru sesuai dengan formasi jabatan
fungsional guru, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Pusat dalam ]abatan Fungsional Curu
dilaksanakan sesuai dengan formasi ]abatan Fungsional Curu yang
ditetapkan oleh Nenteri yang bertanggung jawab di bidang
pendayagunaan aparatur negara setelah mendapat pertimbangan Kepala
Badan Kepegawaian Negara,
b. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam ]abatan Fungsional
Curu dilaksanakan sesuai dengan formasi ]abatan Fungsional Curu yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah masingmasing setelah mendapat
persetujuan tertulis Nenteri yang bertanggung jawab di bidang
pendayagunaan aparatur negara dan setelah mendapat pertimbangan
Kepala Badan Kepegawaian Negara.
Disamping persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 30, pengangkatan PNS dalam jabatan
fungsional guru sesuai dengan formasi jabatan
fungsional guru, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Pusat dalam ]abatan Fungsional Curu
dilaksanakan sesuai dengan formasi ]abatan Fungsional Curu yang
ditetapkan oleh Nenteri yang bertanggung jawab di bidang
pendayagunaan aparatur negara setelah mendapat pertimbangan Kepala
Badan Kepegawaian Negara,
b. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam ]abatan Fungsional
Curu dilaksanakan sesuai dengan formasi ]abatan Fungsional Curu yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah masingmasing setelah mendapat
persetujuan tertulis Nenteri yang bertanggung jawab di bidang
pendayagunaan aparatur negara dan setelah mendapat pertimbangan
Kepala Badan Kepegawaian Negara.
Pasal 32 Pasal 32 Pasal 32 Pasal 32
(1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari
jabatan lain ke dalam jabatan fungsional Curu
dapat dipertimbangkan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 30 ayat (1) dan Pasal 31,
b.memiliki pengalaman sebagai guru paling singkat
2 (dua) tahun, dan
c. usia paling tinggi S0 (lima puluh) tahun.
d.setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan
dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
(DP3) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu)
tahun terakhir.
(1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari
jabatan lain ke dalam jabatan fungsional Curu
dapat dipertimbangkan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 30 ayat (1) dan Pasal 31,
b.memiliki pengalaman sebagai guru paling singkat
2 (dua) tahun, dan
c. usia paling tinggi S0 (lima puluh) tahun.
d.setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan
dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
(DP3) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu)
tahun terakhir.
(2) (2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri
Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
adalah sama dengan pangkat yang dimiliki, adalah sama dengan pangkat yang dimiliki,
dan jenjang jabatan fungsional dan jenjang jabatan fungsional g guru ditetapkan uru ditetapkan
sesuai dengan jumlah angka kredit yang sesuai dengan jumlah angka kredit yang
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit. menetapkan angka kredit.
(3) (3) ]umlah angka kredit sebagaimana dimaksud ]umlah angka kredit sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) ditetapkan dari unsur utama dalam ayat (2) ditetapkan dari unsur utama
dan unsur penunjang. dan unsur penunjang.
(2) (2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri
Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
adalah sama dengan pangkat yang dimiliki, adalah sama dengan pangkat yang dimiliki,
dan jenjang jabatan fungsional dan jenjang jabatan fungsional g guru ditetapkan uru ditetapkan
sesuai dengan jumlah angka kredit yang sesuai dengan jumlah angka kredit yang
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit. menetapkan angka kredit.
(3) (3) ]umlah angka kredit sebagaimana dimaksud ]umlah angka kredit sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) ditetapkan dari unsur utama dalam ayat (2) ditetapkan dari unsur utama
dan unsur penunjang. dan unsur penunjang.
BAB X BAB X
PENBEBASAN SENENTARA, PENCANCKATAN KENBAL!, PENBEBASAN SENENTARA, PENCANCKATAN KENBAL!, D DAN AN
PENBERHENT!AN DAR! ]ABATAN FUNCS!ONAL CURU PENBERHENT!AN DAR! ]ABATAN FUNCS!ONAL CURU
Pasal 33 Pasal 33
BAB X BAB X
PENBEBASAN SENENTARA, PENCANCKATAN KENBAL!, PENBEBASAN SENENTARA, PENCANCKATAN KENBAL!, D DAN AN
PENBERHENT!AN DAR! ]ABATAN FUNCS!ONAL CURU PENBERHENT!AN DAR! ]ABATAN FUNCS!ONAL CURU
Pasal 33 Pasal 33
Pejabat yang berwenang membebaskan Pejabat yang berwenang membebaskan
sementara, mengangkat kembali, dan sementara, mengangkat kembali, dan
memberhentikan Pegawai Negeri Sipil memberhentikan Pegawai Negeri Sipil
dalam dan dari jabatan fungsional dalam dan dari jabatan fungsional g guru, uru,
adalah pejabat yang berwenang sesuai adalah pejabat yang berwenang sesuai
dengan peraturan perundang dengan peraturan perundangundangan. undangan.
Pejabat yang berwenang membebaskan Pejabat yang berwenang membebaskan
sementara, mengangkat kembali, dan sementara, mengangkat kembali, dan
memberhentikan Pegawai Negeri Sipil memberhentikan Pegawai Negeri Sipil
dalam dan dari jabatan fungsional dalam dan dari jabatan fungsional g guru, uru,
adalah pejabat yang berwenang sesuai adalah pejabat yang berwenang sesuai
dengan peraturan perundang dengan peraturan perundangundangan. undangan.
Pasal 34 Pasal 34 Pasal 34 Pasal 34
Curu dibebaskan sementara dari jabatannya Curu dibebaskan sementara dari jabatannya
apabila: apabila:
a. a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau
berat berupa jenis hukuman disiplin penurunan berat berupa jenis hukuman disiplin penurunan
pangkat, pangkat,
b. b. diberhentikan sementara sebagai Pegawai diberhentikan sementara sebagai Pegawai
Negeri Sipil, Negeri Sipil,
c. c. ditugaskan secara penuh di luar jabatan ditugaskan secara penuh di luar jabatan
fungsional fungsional g guru, uru,
d. d. menjalani cuti di luar tanggungan negara, dan menjalani cuti di luar tanggungan negara, dan
e. e. melaksanakan tugas belajar selama 6 bulan atau melaksanakan tugas belajar selama 6 bulan atau
lebih. lebih.
Curu dibebaskan sementara dari jabatannya Curu dibebaskan sementara dari jabatannya
apabila: apabila:
a. a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau
berat berupa jenis hukuman disiplin penurunan berat berupa jenis hukuman disiplin penurunan
pangkat, pangkat,
b. b. diberhentikan sementara sebagai Pegawai diberhentikan sementara sebagai Pegawai
Negeri Sipil, Negeri Sipil,
c. c. ditugaskan secara penuh di luar jabatan ditugaskan secara penuh di luar jabatan
fungsional fungsional g guru, uru,
d. d. menjalani cuti di luar tanggungan negara, dan menjalani cuti di luar tanggungan negara, dan
e. e. melaksanakan tugas belajar selama 6 bulan atau melaksanakan tugas belajar selama 6 bulan atau
lebih. lebih.
Pasal 3S Pasal 3S Pasal 3S Pasal 3S
(1) Curu yang telah selesai menjalani pembebasan sementara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 huruf a, huruf d, dan huruf
e, dapat diangkat kembali dalam jabatan fungsional guru.
(2) Curu yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 34 huruf b, diangkat kembali dalam jabatan fungsional guru
apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi
hukuman pidana percobaan.
(3) Curu yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 34 huruf c, dapat diangkat kembali dalam jabatan fungsional
Curu apabila berusia paling tinggi S1 (lima puluh satu) tahun.
(4) Pengangkatan kembali dalam jabatan fungsional guru sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), menggunakan angka kredit terakhir yang
dimiliki dan dapat ditambah angka kredit dari publikasi ilmiah dan
karya inovatif yang diperoleh selama pembebasan sementara.
(1) Curu yang telah selesai menjalani pembebasan sementara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 huruf a, huruf d, dan huruf
e, dapat diangkat kembali dalam jabatan fungsional guru.
(2) Curu yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 34 huruf b, diangkat kembali dalam jabatan fungsional guru
apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi
hukuman pidana percobaan.
(3) Curu yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 34 huruf c, dapat diangkat kembali dalam jabatan fungsional
Curu apabila berusia paling tinggi S1 (lima puluh satu) tahun.
(4) Pengangkatan kembali dalam jabatan fungsional guru sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), menggunakan angka kredit terakhir yang
dimiliki dan dapat ditambah angka kredit dari publikasi ilmiah dan
karya inovatif yang diperoleh selama pembebasan sementara.
Pasal 36 Pasal 36 Pasal 36 Pasal 36
Curu diberhentikan dari jabatannya
apabila dijatuhi hukuman disiplin tingkat
berat dan telah mempunyai kekuatan
hukum tetap, kecuali hukuman disiplin
berat berupa penurunan pangkat.
Curu diberhentikan dari jabatannya
apabila dijatuhi hukuman disiplin tingkat
berat dan telah mempunyai kekuatan
hukum tetap, kecuali hukuman disiplin
berat berupa penurunan pangkat.

$$
!,8,

$$
!,8,
(1)Curu yang tidak dapat memenuhi kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam pasal S dan tidak mendapat
pengecualian dari Nenteri Pendidikan Nasional
dihilangkan haknya untuk mendapat tunjangan profesi,
tunjangan fungsional dan maslahat tambahan.
(2) Curu yang terbukti memperoleh penetapan angka kredit
(PAK) dengan cara melawan hukum diberhentikan
sebagai guru dan wajib mengembalikan seluruh
tunjangan profesi, tunjangan fungsional maslahat
tambahan dan penghargaan sebagai guru yang pernah
diterima setelah yang bersangkutan memperoleh dan
mempergunakan penetapan angka kredit (PAK) tersebut.
(3) Pengaturan sanksi lebih lanjut diatur dalam Peraturan
Nenteri Pendidikan Nasional
(1)Curu yang tidak dapat memenuhi kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam pasal S dan tidak mendapat
pengecualian dari Nenteri Pendidikan Nasional
dihilangkan haknya untuk mendapat tunjangan profesi,
tunjangan fungsional dan maslahat tambahan.
(2) Curu yang terbukti memperoleh penetapan angka kredit
(PAK) dengan cara melawan hukum diberhentikan
sebagai guru dan wajib mengembalikan seluruh
tunjangan profesi, tunjangan fungsional maslahat
tambahan dan penghargaan sebagai guru yang pernah
diterima setelah yang bersangkutan memperoleh dan
mempergunakan penetapan angka kredit (PAK) tersebut.
(3) Pengaturan sanksi lebih lanjut diatur dalam Peraturan
Nenteri Pendidikan Nasional
BAB X! BAB X!! !
KETENTUAN PERAL!HAN KETENTUAN PERAL!HAN
Pasal 38 Pasal 38
BAB X! BAB X!! !
KETENTUAN PERAL!HAN KETENTUAN PERAL!HAN
Pasal 38 Pasal 38
(1)Dengan berlakunya Peraturan Nenteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi ini, jenjang jabatan fungsional setiap guru
disesuaikan dengan jenjang jabatan fungsional guru
sebagaimana dimaksud pasal 12 Peraturan Nenteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi ini.
(2) Penyesuaian jenjang jabatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang.
(3)Prestasi kerja yang telah dilakukan guru sampai
dengan ditetapkannya petunjuk pelaksanaan
Peraturan Nenteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi ini, dinilai
berdasarkan Keputusan Nenteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84/1333.
(1)Dengan berlakunya Peraturan Nenteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi ini, jenjang jabatan fungsional setiap guru
disesuaikan dengan jenjang jabatan fungsional guru
sebagaimana dimaksud pasal 12 Peraturan Nenteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi ini.
(2) Penyesuaian jenjang jabatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang.
(3)Prestasi kerja yang telah dilakukan guru sampai
dengan ditetapkannya petunjuk pelaksanaan
Peraturan Nenteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi ini, dinilai
berdasarkan Keputusan Nenteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84/1333.
Pasal 33 Pasal 33 Pasal 33 Pasal 33
(1)Pada saat Peraturan Nenteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini
ditetapkan, guru yang masih memiliki pangkat
Pengatur Nuda, golongan ruang !!/a sampai pangkat
Pengatur Tingkat !, golongan ruang !!/d
melaksanakan tugas sebagai Curu Pertama dan
penilaian prestasi kerjanya sebagaimana tersebut
dalam Lampiran v Peraturan Nenteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara ini.
(2)Curu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), apabila
melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan dan kegiatan penunjang tugas guru,
diberikan angka kredit sebagaimana tersebut dalam
Lampiran v Peraturan Nenteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi ini.
(1)Pada saat Peraturan Nenteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini
ditetapkan, guru yang masih memiliki pangkat
Pengatur Nuda, golongan ruang !!/a sampai pangkat
Pengatur Tingkat !, golongan ruang !!/d
melaksanakan tugas sebagai Curu Pertama dan
penilaian prestasi kerjanya sebagaimana tersebut
dalam Lampiran v Peraturan Nenteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara ini.
(2)Curu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), apabila
melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan dan kegiatan penunjang tugas guru,
diberikan angka kredit sebagaimana tersebut dalam
Lampiran v Peraturan Nenteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi ini.
(3)Curu sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
apabila :
a.memperoleh ijazah Sarjana (S1)/Diploma !v yang
sesuai dengan bidang tugas yang diampu,
disesuaikan dengan jenjang jabatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) Peraturan
Nenteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi ini, dan
b.naik pangkat menjadi pangkat Penata Nuda,
golongan ruang !!!/a, disesuaikan dengan jenjang
jabatan/pangkat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 ayat (2) dan ayat (3) Peraturan Nenteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi ini.
(3)Curu sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
apabila :
a.memperoleh ijazah Sarjana (S1)/Diploma !v yang
sesuai dengan bidang tugas yang diampu,
disesuaikan dengan jenjang jabatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) Peraturan
Nenteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi ini, dan
b.naik pangkat menjadi pangkat Penata Nuda,
golongan ruang !!!/a, disesuaikan dengan jenjang
jabatan/pangkat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 ayat (2) dan ayat (3) Peraturan Nenteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi ini.
(4)Curu sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
jumlah angka kredit kumulatif minimal yang
harus dipenuhi untuk kenaikan jabatan/pangkat
guru untuk:
a. Curu yang berijazah SLTA/Diploma ! adalah
sebagaimana tersebut dalam Lampiran v! Peraturan
Nenteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi ini,
b. Curu yang berijazah Diploma !! adalah sebagaimana
tersebut dalam Lampiran v!! Peraturan Nenteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi ini,
c. Curu yang berijazah Diploma !!! adalah sebagaimana
tersebut dalam Lampiran v!!! Peraturan Nenteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi ini.
(4)Curu sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
jumlah angka kredit kumulatif minimal yang
harus dipenuhi untuk kenaikan jabatan/pangkat
guru untuk:
a. Curu yang berijazah SLTA/Diploma ! adalah
sebagaimana tersebut dalam Lampiran v! Peraturan
Nenteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi ini,
b. Curu yang berijazah Diploma !! adalah sebagaimana
tersebut dalam Lampiran v!! Peraturan Nenteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi ini,
c. Curu yang berijazah Diploma !!! adalah sebagaimana
tersebut dalam Lampiran v!!! Peraturan Nenteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi ini.
Pasal Pasal 4400 Pasal Pasal 4400
(1) Pada saat Peraturan Nenteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi ini ditetapkan guru yang
memiliki pangkat paling rendah Penata
Nuda, golongan ruang !!!/a dan belum
memiliki ijazah Sarjana (S1)/Diploma !v
yang sesuai dengan bidang tugas yang
diampu, disesuaikan dengan jenjang
jabatan/ pangkat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 ayat (2) dan ayat (3)
Peraturan Nenteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
ini.
(1) Pada saat Peraturan Nenteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi ini ditetapkan guru yang
memiliki pangkat paling rendah Penata
Nuda, golongan ruang !!!/a dan belum
memiliki ijazah Sarjana (S1)/Diploma !v
yang sesuai dengan bidang tugas yang
diampu, disesuaikan dengan jenjang
jabatan/ pangkat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 ayat (2) dan ayat (3)
Peraturan Nenteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
ini.
(2) Curu sebagaimana dimaksud pada pasal
33 ayat (3) huruf b dan pasal 40 ayat 1,
apabila tidak memperoleh ijazah S1/D!v
yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang
diampu, kenaikan pangkat setinggi
tingginya adalah Penata Tingkat !, golongan
ruang !!!/d atau pangkat terakhir yang
dimiliki.
(2) Curu sebagaimana dimaksud pada pasal
33 ayat (3) huruf b dan pasal 40 ayat 1,
apabila tidak memperoleh ijazah S1/D!v
yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang
diampu, kenaikan pangkat setinggi
tingginya adalah Penata Tingkat !, golongan
ruang !!!/d atau pangkat terakhir yang
dimiliki.
Pasal 41 Pasal 41 Pasal 41 Pasal 41
(1) Curu yang berpangkat Pengatur Nuda golongan ruang !!/a
sampai dengan Pengatur Tingkat ! golongan ruang !!/d pada
saat Peraturan Nenteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan RB ini berlaku, sampai dengan akhir tahun 201S
belum memiliki ijazah Sarjana (S1)/Diploma !v,
melaksanakan tugas utama guru sebagai Curu Pertama
dengan sistem kenaikan pangkat menggunakan angka kredit
sebagaimana tercantum pada lampiran v Peraturan Nenteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB ini.
(2) Curu yang berpangkat Pengatur Nuda golongan ruang !!/a
sampai dengan Pengatur Tingkat ! golongan ruang !!/d pada
saat Peraturan Nenteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan RB ini berlaku, sampai dengan akhir tahun 201S
belum memiliki ijazah Sarjana (S1)/Diploma !v, dan belum
mencapai pangkat Penata Nuda golongan ruang !!!/a, tetap
melaksanakan tugas utama Curu sebagai Curu Pertama.
(1) Curu yang berpangkat Pengatur Nuda golongan ruang !!/a
sampai dengan Pengatur Tingkat ! golongan ruang !!/d pada
saat Peraturan Nenteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan RB ini berlaku, sampai dengan akhir tahun 201S
belum memiliki ijazah Sarjana (S1)/Diploma !v,
melaksanakan tugas utama guru sebagai Curu Pertama
dengan sistem kenaikan pangkat menggunakan angka kredit
sebagaimana tercantum pada lampiran v Peraturan Nenteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB ini.
(2) Curu yang berpangkat Pengatur Nuda golongan ruang !!/a
sampai dengan Pengatur Tingkat ! golongan ruang !!/d pada
saat Peraturan Nenteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan RB ini berlaku, sampai dengan akhir tahun 201S
belum memiliki ijazah Sarjana (S1)/Diploma !v, dan belum
mencapai pangkat Penata Nuda golongan ruang !!!/a, tetap
melaksanakan tugas utama Curu sebagai Curu Pertama.
(3)Curu yang belum memiliki ijazah Sarjana
(S1)/Diploma !v sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2), apabila
memperoleh ijazah Sarjana (S1)/Diploma !v
yang sesuai dengan bidang tugas yang
diampu, diberikan angka kredit sebesar 6S
(enam puluh lima persen) angka kredit
kumulatif diklat, tugas utama, dan kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan
ditambah angka kredit ijazah Sarjana
(S1)/Diploma !v yang sesuai dengan bidang
tugas yang diampu dengan tidak
memperhitungkan angka kredit dari kegiatan
penunjang.
(3)Curu yang belum memiliki ijazah Sarjana
(S1)/Diploma !v sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2), apabila
memperoleh ijazah Sarjana (S1)/Diploma !v
yang sesuai dengan bidang tugas yang
diampu, diberikan angka kredit sebesar 6S
(enam puluh lima persen) angka kredit
kumulatif diklat, tugas utama, dan kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan
ditambah angka kredit ijazah Sarjana
(S1)/Diploma !v yang sesuai dengan bidang
tugas yang diampu dengan tidak
memperhitungkan angka kredit dari kegiatan
penunjang.
(4)Curu yang belum memiliki ijazah Sarjana (S1)/Diploma
!v yang sudah memiliki pangkat Penata Nuda Tingkat !
golongan ruang !!!/b ke atas, apabila memperoleh
ijazah Sarjana (S1)/Diploma !v yang sesuai dengan
bidang tugas yang diampu diberikan angka kredit
sebesar 100 dari tugas utama dan pengembangan
keprofesian berkelanjutan ditambah angka kredit ijazah
Sarjana (S1)/Diploma !v yang sesuai dengan bidang
tugas yang diampu, dengan memperhitungkan angka
kredit unsur penunjang sesuai pada lampiran v!!!
Peraturan Nenteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan RB ini.
(S)Curu yang memperoleh ijazah Sarjana (S1)/Diploma !v
yang tidak sesuai dengan bidang tugas yang diampu,
diberikan angka kredit sesuai pada lampiran ! Peraturan
Nenteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB
ini.
(4)Curu yang belum memiliki ijazah Sarjana (S1)/Diploma
!v yang sudah memiliki pangkat Penata Nuda Tingkat !
golongan ruang !!!/b ke atas, apabila memperoleh
ijazah Sarjana (S1)/Diploma !v yang sesuai dengan
bidang tugas yang diampu diberikan angka kredit
sebesar 100 dari tugas utama dan pengembangan
keprofesian berkelanjutan ditambah angka kredit ijazah
Sarjana (S1)/Diploma !v yang sesuai dengan bidang
tugas yang diampu, dengan memperhitungkan angka
kredit unsur penunjang sesuai pada lampiran v!!!
Peraturan Nenteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan RB ini.
(S)Curu yang memperoleh ijazah Sarjana (S1)/Diploma !v
yang tidak sesuai dengan bidang tugas yang diampu,
diberikan angka kredit sesuai pada lampiran ! Peraturan
Nenteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB
ini.
Pasal 42 Pasal 42
Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit
Curu golongan !! adalah sebagai berikut :
a) Kepala kantor Depertemen Agama bagi Curu mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Curu pada
madrasah.
b) Pimpinan unit kerja yang membidangi pendidikan
setingkat eselon !! bagi Curu di luar Departemen
Pendidikan Nasional dan Departemen Agama.
c) Kepala dinas yang membidangi pendidikan bagi
guru di lingkungan provinsi
d) Kepala Dinas yang membidangi pendidikan bagi
guru di Lingkungan kabupaten/kota
Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit
Curu golongan !! adalah sebagai berikut :
a) Kepala kantor Depertemen Agama bagi Curu mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Curu pada
madrasah.
b) Pimpinan unit kerja yang membidangi pendidikan
setingkat eselon !! bagi Curu di luar Departemen
Pendidikan Nasional dan Departemen Agama.
c) Kepala dinas yang membidangi pendidikan bagi
guru di lingkungan provinsi
d) Kepala Dinas yang membidangi pendidikan bagi
guru di Lingkungan kabupaten/kota
80
Pasal 43 Pasal 43
Dalam menjalankan
kewenangannya, pejabat
berwenang sebagaimana dimaksud
pada Pasal 42 dibantu oleh Tim
Penilai sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 22 ayat (2) huruf d, e,
f, dan g.
Dalam menjalankan
kewenangannya, pejabat
berwenang sebagaimana dimaksud
pada Pasal 42 dibantu oleh Tim
Penilai sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 22 ayat (2) huruf d, e,
f, dan g.
81
Pasal 44 Pasal 44
Usul penetapan angka kredit Curu golongan !! diajukan oleh:
a. Kepala Sekolah yang bersangkutan kepada Kepala Kantor
Departemen Agama bagi Curu mata pelajaran Pendidikan
Agama dan Curu pada madrasah.
b. Kepala Sekolah yang bersangkutan kepada pimpinan unit
kerja yang membidangi pendidikan setingkat eselon !! bagi
Curu di instansi di luar Departemen Pendidikan Nasional dan
Depertemen Agama.
c. Kepala Sekolah yang bersangkutan kepada Kepala Dinas yang
membidangi pendidikan di kabupaten/kota bagi Curu di
lingkungan kabupaten/kota.
d. Kepala Sekolah yang bersangkutan kepada Kepala Dinas yang
membidangi pendidikan di provinsi bagi Curu di lingkungan
provinsi.
Usul penetapan angka kredit Curu golongan !! diajukan oleh:
a. Kepala Sekolah yang bersangkutan kepada Kepala Kantor
Departemen Agama bagi Curu mata pelajaran Pendidikan
Agama dan Curu pada madrasah.
b. Kepala Sekolah yang bersangkutan kepada pimpinan unit
kerja yang membidangi pendidikan setingkat eselon !! bagi
Curu di instansi di luar Departemen Pendidikan Nasional dan
Depertemen Agama.
c. Kepala Sekolah yang bersangkutan kepada Kepala Dinas yang
membidangi pendidikan di kabupaten/kota bagi Curu di
lingkungan kabupaten/kota.
d. Kepala Sekolah yang bersangkutan kepada Kepala Dinas yang
membidangi pendidikan di provinsi bagi Curu di lingkungan
provinsi.
82
BAB X!! BAB X!!! !
KETENTUAN PENUTUP KETENTUAN PENUTUP
BAB X!! BAB X!!! !
KETENTUAN PENUTUP KETENTUAN PENUTUP
Pasal 4S Pasal 4S
Ketentuan pelaksanaan Peraturan Nenteri Negara Ketentuan pelaksanaan Peraturan Nenteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB ini diatur lebih Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB ini diatur lebih
lanjut oleh Nenteri Pendidikan Nasional dan Kepala lanjut oleh Nenteri Pendidikan Nasional dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara. Badan Kepegawaian Negara.
Pasal 46 Pasal 46
Dengan berlakunya Peraturan Nenteri Negara Dengan berlakunya Peraturan Nenteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB ini, Keputusan Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB ini, Keputusan
Nenteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Nenteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
84/1333 tentang ]abatan Fungsional Curu dan Angka 84/1333 tentang ]abatan Fungsional Curu dan Angka
Kreditnya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Kreditnya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 4S Pasal 4S
Ketentuan pelaksanaan Peraturan Nenteri Negara Ketentuan pelaksanaan Peraturan Nenteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB ini diatur lebih Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB ini diatur lebih
lanjut oleh Nenteri Pendidikan Nasional dan Kepala lanjut oleh Nenteri Pendidikan Nasional dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara. Badan Kepegawaian Negara.
Pasal 46 Pasal 46
Dengan berlakunya Peraturan Nenteri Negara Dengan berlakunya Peraturan Nenteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB ini, Keputusan Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB ini, Keputusan
Nenteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Nenteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
84/1333 tentang ]abatan Fungsional Curu dan Angka 84/1333 tentang ]abatan Fungsional Curu dan Angka
Kreditnya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Kreditnya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 47 Pasal 47
Peraturan Nenteri Negara Pendayagunaan Peraturan Nenteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan RB ini mulai berlaku Aparatur Negara dan RB ini mulai berlaku
pada tanggal ditetapkan. pada tanggal ditetapkan.
Pasal 47 Pasal 47
Peraturan Nenteri Negara Pendayagunaan Peraturan Nenteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan RB ini mulai berlaku Aparatur Negara dan RB ini mulai berlaku
pada tanggal ditetapkan. pada tanggal ditetapkan.
No
Ketentuan Permenpan dan RB nomor 16 Tahun 2009 tentang
1abatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
Mulai Berlaku pada Tanggal
10 Nov 2009
(tgl Penetapan
Permenpan
dan RB)
6 Mei 2010
(tgl Penetapan
SKB)
Berlaku
Efektif
1 1anuari
2013
2015
1
Penilaian kinerja guru dengan menggunakan aspek kualitas,
kuantitas, waktu, dan biaya (Pasal 15 ayat 1)
V
2
Komposisi angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat: >
90 unsur utama & < 10 unsur penunjang (Pasal 16 ayat 1)
V
3
Kewajiban mengumpulkan angka kredit dari unsur
pengembangan profesi berkelanjutan untuk kenaikan
jabatan/pangkat (Pasal 17 ayat 1)
V
4
Guru yang bertugas di daerah terpencil diberikan angka kredit
setara untuk kenaikan pangkat satu kali selama masa karier
(Pasal 18 ayat 1)
V
5
Guru yang berprestasi luar biasa baiknya mendapatkan
penghargaan naik pangkat setingkat lebih tinggi (Pasal 19)
V
6
Pembuatan karya ilmiah secara bersama-sama (Pasal 20 ay 1)
V
7
Penilaian angka kredit guru paling kurang 1 kali dalam
setahun (Pasal 21 ayat 2)
V
8
Dalam hal untuk kenaikan pangkat guru angka kredit
ditetapkan paling kurang 2 kali dalam 1 tahun yaitu 3 bulan
sebelum periode kenaikan pangkat (Pasal 21 ayat 3)
V
KESEPAKATAN ANTARA BKN, KEND!KNAS, KENENAC, DAN NENPAN KESEPAKATAN ANTARA BKN, KEND!KNAS, KENENAC, DAN NENPAN KESEPAKATAN ANTARA BKN, KEND!KNAS, KENENAC, DAN NENPAN KESEPAKATAN ANTARA BKN, KEND!KNAS, KENENAC, DAN NENPAN
9
Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit (Pasal 22)
V V
10
Tim Penilai Pusat, Depag, Kanwil, Kandep, Provinsi, Kabupaten/Kota, Instansi (Pasal 22 ayat
2)
V V
11
Syarat keanggotaan tim penilai harus memiliki sertifikat tanda lulus Diklat
(Pasal 23 ayat 4)
V
12
Pejabat yang berwenang mengusulkan penetapan angka kredit (Pasal 27)
V
13
Syarat pengangkatan Guru harus berijazah S1/DIV dan bersertifikat pendidik
(Pasal 30 ayat 1 huruf a)
V V
14
Program Induksi (masa orientasi sebagai calon guru) sebagai syarat pengangkatan guru
(Pasal 31)
V
15
Pengangkatan PNS dari jabatan lain ke dalam jabatan guru harus memiliki pengalaman
paling singkat 2 tahun
(Pasal 32 huruf b)
V
16
Pengangkatan dalam jabatan guru melalui pemindagan, usia paling tinggi 50 tahun
(Pasal 32 huruf c)
V
17
Tidak ada pembebasan/perberhentian karena tidak dapat mengumpulkan angka kredit
(Pasal 34)
V
18
Pengangkatan kembali guru yang ditugaskan diluar jabatan guru, usia paling tinggi 51 tahun
(Pasal 35 ayat 3)
V
19
Sanksi bagi guru yang tidak memenuhi kewajiban 24 jam mengajar (Pasal 37 ayat 1)
V
20
Sanksi bagi guru yang memperoleh Penetapan angka kredit dengan cara melawan hukum
(Pasal 37 ayat 2)
V
21
Penyesuaian atau Inpassing dalam jenjang jabatan baru (Pasal 38 ayat 1)
V V
22
Kenaikan pangkat guru golongan II dan III yang belum memiliki ijazah S1/DIV paling tinggi
III/d
(Pasal 40)
V
23
Kenaikan pangkat guru golongan IV/a keatas yang belum memiliki ijazah S1/DIV paling tinggi
pangkat terakhir dimiliki (Pasal 40 ayat 2)
V
24
Guru Golongan II yang memperoleh ijazah S1/DIV, angka kredit lama hanya dihitung 65
(Pasal 41 ayat 3)
V
25
Pejabat yang berwenang mengusulkan penetapan angka kredit guru Golongan II
(Pasal 44)
V
PERANCKAT PERNENNECPAN
DAN RB 16/2003
PERANCKAT PERNENNECPAN
DAN RB 16/2003
1. SKB NEND!KNAS DAN KA BKN NONOR 03/v/PB/2010
DAN NOOR 14 TAHUN 2010
2. PETUN]UK PELAKSANAAN ]ABATAN FUNCS!ONAL
CURU DAN ANCKA KRED!TNYA (DALAN PROSES)
3. PEDONAN -PEDONAN:
a. Penilaian Kinerja Curu
b. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (Pengembangan Diri,
Publikasi !lmiah, dan Karya !novatif)
c. Pelatihan Tim Penilai ]abtan Fungsional Curu
1. SKB NEND!KNAS DAN KA BKN NONOR 03/v/PB/2010
DAN NOOR 14 TAHUN 2010
2. PETUN]UK PELAKSANAAN ]ABATAN FUNCS!ONAL
CURU DAN ANCKA KRED!TNYA (DALAN PROSES)
3. PEDONAN -PEDONAN:
a. Penilaian Kinerja Curu
b. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (Pengembangan Diri,
Publikasi !lmiah, dan Karya !novatif)
c. Pelatihan Tim Penilai ]abtan Fungsional Curu
Thoro Is n fromondous sfrongfh fhnf Is growIng
In fho worId fhrough shnrIng fogofhor, rnyIng
fogofhor, sufforIng fogofhor, nnd workIng
fogofhor.
Ada kekuatan yang sangat besar yang
tumbuh di dunia melalui berbagi bersama,
berdoa bersama, menderita bersama, dan
bekerja bersama-sama.

You might also like