You are on page 1of 12

CRITICAL APPRAISAL

Paternal smoking is associated with increased risk of child


malnutrition among poor urban families in Indonesia

Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Epidemiologi Gizi









Disusun Oleh:
DIMIYATI SYAHIDAH 108101000058





PEMINATAN GIZI
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
1AKARTA
2011
1

CRITICAL APPRAISAL
Paternal smoking is associated with increased risk of child
malnutrition among poor urban families in Indonesia

. 1udul
O Menjelaskan apakah suatu judul suatu sesuai dengan penulisan judul dalam jurnal ?
Syarat syarat judul yang baik :
a) SpesiIik
b) EIektiI, judul tidak boleh lebih dari 12 kata untuk bahasa Indonesia dan 10 kata untuk
bahasa Inggris
c) Singkat, Menurut Day (1993), judul yang baik adalah yang menggunakan kata-kata
sesedikit mungkin tetapi cukup menjelaskan isi paper. Namun, judul tidak boleh
terlalu pendek sehingga menimbulkan cakupan penelitian yang terlalu luas yang
menyebabkan pembaca bingung.
d) Menarik
e) Pembaca dapat langsung menangkap makna yang disampaikan dalam jurnal dalam
sekali baca.
Judul jurnal ini adalah
Paternal smoking is associated with increased risk of child malnutrition
among poor urban families in Indonesia
Kritik terhadap judul jurnal tersebut :
a. SpesiIik karena pembaca bisa memahami apa eksposure dan outcome pada
penelitian ini hanya dari sekali baca.
b. KeeIektiIitasan judul dilihat dari kelugasan penulisannya yaitu tidak boleh lebih
dari 10 kata. Jadi judul jurnal ini tidak eIektiI karena judul terdiri lebih dari 10
kata yaitu 16 kata.
c. Judul jurnal kurang menarik perhatian pembaca, namun pembaca dapat
memahami isi jurnal dari judul tersebut karena judul secara umum
menggambarkan isi, eksposur dan outcome jurnalnya.
2

Pada penelitian ini eksposure dan outcomenya adalah:


Eksposure : merokok pada Ayah (Paternal Smoking)
Outcome : Peningkatan resiko malnutrisi anak (increased risk oI child
malnutrition)

2. Penulisan nama peneliti
Syarat syarat penulisan nama penulis jurnal :
a. Tanpa gelar akademik/ proIessional
b. Jika lebih dari 3 orang boleh yang dicantumkan hanya penulis utama, dilengkapi
dengan dkk ; nama penulis lain dimuat di catatan kaki atau catatan akhir
c. Ditulis alamat dari penulis berupa email dari peneliti
d. Tercantum nama lembaga tempat peneliti bekerja
e. Jika penulisan paper dalam tim, penulisan nama diurutkan sesuai kontibusi penulis.
Penulis Utama . Penggagas, Pencetus Ide, Perencana & penanggung jawab utama
kegiatan. Penulis kedua . Kontributor kedua, dst.
Pada penulisan nama peneliti terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Penulisan nama peneliti tidak menggunakan gelar akademik/proIessional.
2. Penulis terdiri lebih dari 3 orang yang ditulis dibawah judul jurnal.
3. Alamat peneliti jelas tertulis di bawah nama peneliti.
4. Terdapat alamat email peneliti, sehingga pembaca dapat berkorespondensi untuk
menyampaikan pertanyaan, kritik dan saran kepada peneliti.
Richard D Semba, Leah M Kalm, Saskia de Pee, Michelle O Ricks, Mayang Sari and
Martin W Bloem,
1he 1ohns Hopkins Medical Institutions, Baltimore, MD, USA:
Helen Keller International Asia Pacipc, Singapore:
Helen Keller International, 1akarta, Indonesia:
Autrition Service, Policy, Strategy and Programme Support Division,
World Food Program, Rome, Italy
Corresponding author: Email rdsembajhmi.edu


3

. Abstrak
Sudah sesuai kaidah penulisan abstak dalam sebuah jurnal penelitian?
Abstrak merupakan ringkasan suatu paper yang mengandung semua inIormasi yang
diperlukan pembaca untuk menyimpulkan apa tujuan dari penelitian yang dilakukan,
bagaimana metode/pelaksanaan penelitian yang dilakukan, apa hasil-hasil yang
diperoleh dan apa signiIikansi/nilai manIaat serta kesimpulan dari penelitian tersebut.
Abstrak yang baik harus mencakup tentang permasalahan, objek penelitian, tujuan
dan lingkup penelitian, pemecahan masalah, metode penelitian, hasil utama, serta
kesimpulan yang dicapai.
Selain judul, umumnya pembaca jurnal-jurnal ilmiah hanya membaca abstrak saja
dari paper-paper yang dipublikasi dan hanya membaca secara utuh paper-paper yang
paling menarik bagi mereka. Berdasarkan penelitian abstrak dibaca 10 sampai 500
kali lebih sering daripada papernya sendiri.
Cara penulisannya :
Tersusun tidak lebih dari 200 250 kata. Namun ada pula yang membatasi abstraknya
tidak boleh lebih dari 300 kata. Karena itu untuk penulisan abstrak cermati ketentuan
yang diminta redaksi.
Ditulis dalam bhs. Indonesia & Inggris. Diawali bhs. Inggris jika penulisan
keseluruhan tubuh paper dalam bhs. Inggris, dan diawali bhs. Indonesia jika penulisan
keseluruhan tubuh paper dalam bhs. Indonesia.
Berdiri sendiri satu alinea (ada juga yang menentukan bisa lebih dari satu alinea).
Untuk jenis paper hasil penelitian: Penulisan abtraknya tanpa tabel, tanpa rumus,
tanpa gambar, dan tanpa acuan pustaka. Jadi tidak boleh mengutip pendapat orang
lain, harus menggunakan data-data dan hasil penelitian serta argumen yang didapat
dari penelitian sendiri.
Untuk jenis paper hasil review : Penulisan abstraknya boleh mengutip hasil penelitian
orang lain dari acuan pustaka/ sumber yang diacu.
4

Di bawah abstrak ditulis kata kunci, paling sedikit terdiri dari tiga kata yang relevan
dan paling mewakili isi karya tulis. Demikian juga di bawah abstract ditulis paling
sedikit tiga key words yang sesuai dengan kata kunci pada abstrak (bhs. Indonesia).
Kata kunci, tidak selalu terdiri 3 kata, ada juga yang menentukan kata kunci ditulis
dalam 4-6 kata (tergantung redaksi, jadi perhatikan ketentuan yang diminta).
Pada penelitian:
Abstrak disusun dengan jelas dan menerangkan keseluruhan isi jurnal. Penulisan
dilakukan dengan singkat, padat dan jelas. Penulisan abstrak dibagi ke dalam 4
paragraI, yang terdiri dari latar belakang, metode, hasil, dan kesimpulan.
Penulisan abstrak pada jurnal penelitian ini sudah cukup mengikuti kaidah penulisan,
karena jumlah kata yang digunakan tidak lebih dari 250 kata, yaitu 226 kata.
Kata Kunci Diletakkan setelah abstrak dan terdiri atas 8 kata atau tidak melebihi 1
baris panjangnya. Dalam jurnal ini terdapat 6 kata yang dianggap penulis dapat
membantu pembaca dalam melakukan pencarian, namun untuk pemilihan kata
dianggap tidak sesuai karena kurang menampilkan isi jurnal penelitian tersebut. Hal
hal yang mungkin harus dimasukkan adalah poin 5aternal ke dalam kata kunci.
Keywords, Food, Malnutrition, Poverty, Smoking, 1obacco
Pada penulisan jurnal ini juga tanpa disertai table, rumus, gambar dan acuan pustaka.
Main result
1he prevalence of paternal smoking was 73.8". After adjusting for child gender and
age, maternal age and education, and weekly per capita household expenditures,
paternal smoking was associated with child stunting (odds ratio (OR) 1.11, 95"
conpdence interval (CI) 1.8-1.14, P , .1), severe wasting (OR 1.17, 95" CI
1.3-1.33, P .18) and severe stunting (OR 1.9, 95" CI 1.4-1.15, P , .1).
In households where the father was a smoker, tobacco accounted for 22" of weekly
per capita household expenditures, with less money spent on food compared with
households in which the father was a non-smoker.
4. Pendahuluan/Introduction
Bagian ini mengandung isi sebagai pengantar yang berisi justiIikasi penelitian,
hipotesis dan tujuan penelitian. Jika artikel berupa tinjauan pustaka, maka
pendahuluan berisi latar belakang yang memuat tentang pentingnya 'permasalahan
3

tersebut diangkat, hipotesis (jika ada) dan tujuan penulisan artikel. Pada bagian ini
pustaka hanya dibatasi pada hal-hal yang paling penting. Perlu diperhatikan metode
penulisan pustaka rujukan sesuai dengan contoh artikel atau ketentuan dalam
Instruction Ior authors. Jumlah kata dalam bagian ini juga kadang dibatasi jumlah
katanya.

O Apakah masalah/latar belakang penelitian jelas tergambar?
O Latar belakang dari jurnal ini telah menggambarkan bahaya dari merokok, alasan
mengapa dilakukan penelitian.
Cigarette smoking causes five million deaths per year worldwide, and it is
estimated that the annual death toll from smoking will climb to ten million deaths
by 23, with seven million deaths in developing countries.."
Smoking exacerbates the effects of poverty, as expenditures for tobacco may
divert household incomefrom food, clothing, housing, health and education.."
O Namun belum adanya data statistic yang menunjukkan bahwa merokok memang
dapat menyebabkan kejadian malnutrisi secara langsung, begitu juga tidak angka
prevalensi yang pasti.
Although smoking is thought to exacerbate poverty in developing countries, it is not well
known whether smoking contributes to malnutrition among children.
O Hipotesis apa yang akan dilihat oleh si peneliti?
Dalam latar belakang ini terdapat hipotesis yang menggambarkan tujuan dari
penelitian yaitu terdapat keluarga keluarga miskin perkotaan di Indonesia yang
ayahnya adalah perokok akan menyebabkan resiko tinggi kekurangan gizi pada anak
dan pengeluaran pendapatan akan makanan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan
pengeluaran untuk merokok.
We hypothesised that among poor urban families in Indonesia in households where
the father is a smoker: (1) children are at higher risk of malnutrition, and (2)
household income spent on cigarettes is associated with proportionally lower
expenditures on food compared with house holds where the father is a non-smoker.
O Apa tujuan penelitian
Walaupun tidak digambarkan secara jelas tujuan dari penelitian pada bab pendahuluan,
namun pembaca dapat menarik kesimpulan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah
untuk melihat hubungan antara ayah yang perokok dan kejadian malnutrisi pada anak
miskin perkotaan.
6

5. Metode
Bagian ini mencakup pemaparan mengenai bagaimana cara meneliti objek kajian,
teknik pengambilan data/ sampel, cara perlakuan terhadap sampel, serta pengolahan
dan analisis data.
Cara meneliti objek kajian : Kemukakan dengan cara apa kita meneliti. Misalnya
Survey lapangan, review penelitian terdahulu, dsb.
Teknik pengambilan data/ sampel : Kemukakan bagaimana teknik sampling data.
Misalnya dengan observasi lapangan, mengambil sampel batuan dilapangan,
melakukan pengeboran dangkal, penggalian, atau metode sampling lainnya.
Cara/ perlakuan terhadap sampel : Misalnya, apakah dideskripsi, apakah di analisis di
laboratorium.
Pengolahan dan analisis data : misalnya dilakukan perhitungan dengan metode apa,
membandingkan dengan tabel apa, membandingkan dengan model.
ODisain apa yang digunakan? Apakah disain tersebut sudah sesuai dengan tujuan
penelitiannya?
Tidak digambarkan secara jelas jenis desain yang digunakan, namun dilihat dari metode dan
cara kerja peneliti dalam melakukan penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa jenis
desain penelitian ini adalah cross sectional. Pemilihan jenis desain ini karena desain cross
sectional melihat antara eksposur dan outcome yang dilakukan secara bersama sama. Desain
ini dirasa telah sesuai dengan tujuan penelitian, karena jumlah sampel yang besar tidak
memungkinkan peneliti melakukan penelitian dengan jenis desain lain, seperti case control
dan kohort. Selain itu penelitian ini juga tidak membutuhkan waktu yang lama dan sumber
daya manusia yang banyak.

OBagaimana menentukan populasi serta sample penelitian? Bagaimana dengan respons
ratenya?
Subyek penelitian terdiri dari rumah tangga yang berpartisipasi dalam kegiatan
sistem surveilans gizi utama (NSS) di Indonesia. Kegiatan ini dilakukan/didirikan
oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan Helen Keller International
(HKI) pada tahun 1995. Para NSS berdasarkan kerangka konsep pada penyebab gizi
7

buruk dari the United Nations Children`s Fun, dengan prinsip yang mendasari untuk
memantau masalah kesehatan masyarakat dan kebijakan pengambilan keputusan.
1he study subjects consisted of households that participated in a major nutritional
surveillance system (ASS) in Indonesia that was established by the Ministry of Health,
Covernment of Indonesia and Helen Keller International (HKI) in 19951. 1he ASS
was based upon the conceptual framework on the causes of malnutrition of the United
Aations Children's Fund.."

O Karakteristik responden
Para rumah tangga yang berpartisipasi dalam kegiatan sistem surveilans gizi utama
(NSS) yang terlibat lima wilayah kumuh perkotaan utama di kota-kota antara lain
Jakarta, Surabaya, Makassar, Semarang dan Padang. rumah tangga baru dipilih setiap
putaran.
%e NSS involved five mafor urban slum areas in te cities of Jakarta, Surabaya,
Makassar, Semarang and Padang. New ouseolds were selected every round...`

O Pengukuran (specificity suatu variable maupun pengukuran subyek)
O Mekanisme biologis (plausibility)/mekanisme secara teori antara exposure dan
outcome
Tidak dijelaskan secara terperinci dengan patoIisiologi mengapa merokok dapat
menyebabkan kejadian malnutrisi. Selain itu, kaitan antara status ayah yang merokok
dengan kejadian malnutrisi juga tidak terlalu digambarkan dengan jelas, tidak terlalu
membandingkan antara karakteristik pekerjaan ayah dan perbedaan jenis kelamin.
Seperti karakteristik pekerjaan ayah yang bekerja di luar rumah dalam jangka waktu
yang lama, atau pekerjaan yang hanya membutuhkan waktu sebentar. Hal ini tidak
dijelaskan secara terperinci dan mendetail.

a. Penggunaan statistic cukup jelas diterangkan
Dalam analisis di mana kekurangan gizi anak adalah hasilnya. dan ada lebih dari satu
anak dalam rumah tangga, anak bungsu di rumah tangga digunakan sebagai indeks
dari kekurangan gizi anak untuk rumah tangga tertentu (misalnya keluarga tidak
dihitung lebih dari sekali). Usia ibu dan ayah dibagi menjadi kuartil. Pendidikan Ibu
dan ayah dikategorikan sebagai 0, 1-6 (SD), 7-9 (SMP) dan _ 10 (SMA). Proporsi
ibu dan ayah yang telah mencapai ~12 tahun (lulus SMA) adalah kecil dan dengan
demikian termasuk dalam kategori _ 10 tahun.

8

b. ias
O ias Informasi
Bias inIormasi adalah bias yang terjadi karena perbedaan sistematik dalam mutu
dan cara pengumpulan data. (misalnya karena menggunakan kriteria atau metode
pengukuran yang tidak sesuai) tentang pajanan atau penyakit/masalah kesehatan
dari kelompok-kelompok studi.
Dalam jurnal ini terdapat bias inIormasi kemungkinan terjadi pada saat dilakukan
pengukuran antropometri yang disebabkan oleh akurasi alat penimbangan,
keahlian tenaga yang melakukan pengukuran dan kalibrasi alat. Selain itu yang
memungkinkan menjadi bias inIormasi adalah nominal atau jumlah pengeluaran
keluarga tiap minggu untuk membeli rokok, karena kemungkinan ayah/orang tua
lupa.
to record data on cildren aged 059 monts, including antro5ometric
measurements, date of birt and sex.`.
included questions on 5aternal and maternal smoking and weekly ex5enditures
on cigarettes...`

Penggunaan instrumen dengan kuesioner kurang sesuai untuk sampel dengan
status ekonomi rendah (miskin), dikhawatirkan jika dengan kuesioner responden
kurang mengerti isi dari kuesioner dan sebaiknya menggunakan instrumen
wawancara, namun dengan keterbatasan tenaga yang turun di lapangan hanya 2
tim dan dikhawatirkan tidak seimbang dengan jumlah responden.
O ias confounding
- Sistematik error, yang menjadi conIounding dalam penelitian ini adalah jumlah
tenaga atau petugas yang melakukan survei dengan kuesioner hanya terdiri dari
2 tim dan dalam hal ini tidak ada kriteria yang disyaratkan untuk menjadi
tenaga.
- Selain itu dalam jurnal ini tidak dijelaskan secara spesiIik status dari malnutrisi
itu, apakah status gizi kurang atau lebih.
- Tidak dijelaskan Irekuensi konsumsi rokok pada ayah, dan lamanya waktu anak
terpapar asap rokok.
- Selain itu yang menjadi counIounding adalah isi dari kuesioner yang
memungkinkan ada pertanyaan yang harusnya dimasukan, seperti riwayat
penyakit pada anak, jenis pekerjaan orang tua, jumlah keluarga, dan
ketersediaan pangan di daerah yang terlibat.
9


O ias seleksi
Para NSS yang dipilih berdasarkan multistage stratiIied Cluster sampling rumah
tangga di sub-distrik divisi administrasi negara dan penududuk di daerah kumuh
dari cities10 besar. Para NSS di Indonesia dengan melibatkan pengumpulan
data dari sekitar 40.000 acak dipilih rumah tangga kumuh setiap kuartal.
Para NSS yang terlibat lima wilayah kumuh perkotaan utama di kota-kota Jakarta,
Surabaya, Makassar, Semarang dan Padang. baru rumah tangga dipilih setiap
putaran. Sedangkan di Indonesia masih banyak kota lain yang memungkinkan
banyak keluarga miskin.
..te fater and/or ouseold ead, data collection 5roceeded only after
written informed consent. Partici5ation was voluntary and all subfects were free
to witdraw at any stage of te interview..`

Karena partisipannya bersiIat voluntir, memungkinkan kurang menggambarkan
status rokok pada ayah dan malnutrisi pada anak. Dan dikhawatirkan responden
yang tidak dapat mengisi kuesioner tersebut.

c. Time Relationship
Dalam penelitian ini terlihat time relationsip, yakni bagaimana pengaruh ayah yang
merokok dikaitkan dengan peningkatan risiko anak kekurangan gizi di
kalangan keluarga miskin perkotaan di Indonesia. Dalam hal ini status merokok pada
ayah sebagai eksposure memdahului resiko kekurangan gizi pada anak.

1. RESULT
a. Factor Kebetulan (Chance Variation)
Dalam penelitian ini menggunakan Univariat dan multivariat regresi logistik model
digunakan untuk menguji hubungan antara ayah merokok dan risiko wasting, kurus
dan pengerdilan pada anak 0-59 bulan berusia termuda dalam rumah tangga. P, 0,05
dianggap signiIikan.

b. Pengaruh ias/Confounder terhadap Hasil
Pengaruh bias inIormasi sangat erat kaitannya dengan hasil penelitian, seperti
tidak mampunya responden menjawab pertanyaan.
1

Bias seleksi mungkin terjadi karena pemilihan sampel yang bersiIat sukarela,
hal ini dapat mempengaruhi hasil karena responden yang diteliti adalah
respoden yang menyetujui untuk diteliti, bukan responden yang memang benar
benar terkena eksposure, sehingga mungkin responden yang sangat
berpengaruh tidak ikut terjaring penelitian.
Bias konIounder terjadi karena banyaknya Iactor Iactor yang turut
mempengaruhi terjadinya kejadian malnutrisi pada anak, tidak hanya
merokok, sehingga hasil ini mungkin tidak cukup akurat. Factor ayah yang
merokok bukan menjadi Iactor utama terjadinya malnutrisi, sehingga harus
dikendalikan dengan cara metode regresi logistic.

c. Dose Respons suatu Exposure dan Outcome
Dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya dose resspons, karena tidak disebutkan
berapa banyak rokok yang dikonsumsi ayah yang dihisap per hari di rumah, dan
berapa lama anak menghabiskan waktu di dalam ruangan dengan orang tua.

d. Asumsi Statistik terhadap Hipotesis
Terdapat hubungan antara ayah yang merokok dengan adanya kejadian malnutrisi
yang ditandai dengan adanya nilai OR pada status gizi buruk yaitu sebesar 1,17 dan
pada pengkerdilan sebesar 1,09. Yang menunjukkan bahwa ayah yang merokok dapat
meningkatkan resiko status gizi buruk 1,17 kali lebih besar, dan resiko pengkerdilan
1,09 kali lebih besar.
Paternal smoking was associated with an increased risk of severe wasting (odds
ratio (OR) 1.17, 95" conpdence interval (CI) 1.3-1.33, P .18) and severe
stunting (OR 1.9, 95" CI 1.4-1.15, P , .1).

2. DISKUSI, INTERPRETASI DAN SIMPULAN
Berisi interpretasi dari hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan yang dikaitkan
dengan hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan terhadap objek kajian yang sama
sebelumnya.
Berisi kesimpulan dan saran dari isi yang dikandung dalam tulisan. Pada bagian ini
ungkapkan esensi dan arti penting dari hasil penelitian tanpa mengulangi apa yang telah
diungkapkan dalam bagian diskusi. Kesimpulan ini adalah kesimpulan menyeluruh hasil
penelitian dan bukan kesimpulan dari bagian-bagian peneitian ataupun percobaan.
11

a. Konsistensi
b. Spesificity
c. Koherens
d. Menilai koherensi penelitian
e. Generalisisr hasil penelitian terhadap sampel

f. Generalisir hasil ke populasi sumber
g. Generalisisr hasil ke populasi lain

. LITERATUR
Sistem Vancouver menggunakan cara penomoran (pemberikan angka) yang
berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi). Dalam daItar pustaka,
pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai
kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan.

You might also like