You are on page 1of 12

1UGAS MAkALA

9
:
.

.


0/:/ . <|0||0< |||

49 (<U4

|, k|l4/






Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan
rahmat,tauIik,dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pengerjaan makalah mata
kuliah Pendidikan Agama Islam tentang Hakikat Manusia Menurut Islam ini.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu................... selaku
dosen pengajar mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna.Oleh karena itu,kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca.
Kesempurnaan hanya milik Allah, dan ke Alphaan adalah milik manusia.

Semoga makalah ini dapat memberi manIaat kepada kami dan pembaca unutuk
kabahagiaan dunia dan akhirat.Amin

|:J, 11 0/i-/: z011

/ |:/:.










PENGERTIAN HAKIKAT MANUSIA
Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT.
Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi Iungsi dan tugas
mereka sebagai khaliIah dimuka bumi ini.
Manusia disisi Allah adalah sebagai salah satu ciptaan (makhluk) Allah.
Sebagaimana dalam QS. 96 : 2'Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. QS.
2 : 21'Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang
yang sebelummu, agar kamu bertakwa.


Makna yang paling mendasar yang dapat diambil dari hal ini (manusia sbg makhluk)
adalah bahwa manusia memiliki kekurangan dan keterbatasan. Sesungguhnya semua yang
diciptakan oleh Allah memiliki kekurangan dan keterbatasan. Sedangkan Allah Maha
Sempurna, tidak memiliki kekurangan, keterbatasan atau kelemahan.Yang menunjukkan
hal tersebut adalah ucapan 'Subhanallah, 'Maha Suci Allah dari serba kekurangan dan
keterbatasan. Oleh karena itu tidaklah pantas manusia sebagai ciptaan untuk
menyombongkan dirinya. Allahlah yang pantas untuk sombong, karena Allah adalah Dzat
Yang Maha Sempurna.


Allah swt memeberikan keutamaan lebih kepada manusia dari pada makhluk yang lain.
Manusia dilantik menjadi Abdullah dan KhaliIatullah dimuka bumi ini untuk
memakmurkannya. Oleh karena itu dibebenkan kepada manusia amanah AttakliI, dan
diberikankan pula kebebasan dan tanggung jawab memiliki serta memelihara nilai-nilai
kemuliaan.


Semua itu dijelaskan dalam al-qur`an surat al-baqarah ayat 21 yang artinya ' Hai manusia
sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu agar
kamu bertaqwa'


Allah swt juga menjelaskan hakikat ciptaan manusia dalam surat az-zariyat ayat 56 yang
artinya ' Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku. Dan ayat 30 yang artinya ' Dan ingatlah ketika Tuhanmu berIirman kepada
para malikat, 'aku hendak menjadikan khaliIah dimuka bumi mereka berkata apakah
engkau akan menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah disana, sedangkan
aku memuji-Mu dan menyucikan-Mu, Dia berIirman sungguh aku mengetahui apa ynag
tidak kamu ketahui '


C. Hakikat Manusia

Hakikat manusia menurut al-Qur`an ialah bahwa manusia itu terdiri dari unsur jasmani,
unsur akal, dan unsur ruhani. Ketiga unsur tersebut sama pentingnya untuk di
kembangkan. Sehingga konsekuensinya pendidikan harus di desain untuk mengembangkan
jasmani, akal, dan ruhani manusia.

Unsur jasmani merupakan salah satu esensi ( hakikat ) manusia sebagai mana dijelaskan
dalam al-Qur`an surat al-baqarah ayat 168 yang artinya ' Hai sekalian manusia makanlah
yang halal lagi baik dari apa yang terdapat dari bumi, dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syetan karena sesungguhnya syuetan itu adalah musuh yang nyata
bagimu '

Akal adalah salah satu aspek terpenting dalam hakikat manusia. Akal digunakan untuk
berpikir, sehingga hakikat dari manusia itu sendiri adalah ia mempunyai rasa ingin,
mempunyai rasa mampu, dan mempunyai daya piker untuk mengetahui apa yang ada di
dunia ini.

Sedangkan aspek ruhani manusia di jelaskan dalam al-Qur`an surat al-Hijr ayat 29 yang
artinya ' Tatkala aku telah menyempurnakan kejadiannya, aku tiupkan kedalamnya
ruhku.kedalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud '

Dalam hal ini muhammad Quthub menyimpulkan bahwa eksistensi manusia adalah
jasmani, akal, dan ruh, yang mana ketiganya menyusun manusia menjadi satu kesatuan.
.

Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur
kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-
Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan
berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang
sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi.
Anggapan ini tentu sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi.
Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah IilsaIat yang menyesatkan sebagian besar
manusia. Dalam hal ini membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita
yang diciptakan sebagai mahluk yang sempurna dan paling mulia.
Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di
dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat
besar karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman.
Itulah sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai
rahmat dan karunia dari Allah SWT. 'Allah telah menundukkan bagi kalian apa-apa yang
ada di langit dan di bumi semuanya.}(Q. S. Al-Jatsiyah: 13). 'Allah telah menundukkan
bagi kalian matahari dan bulan yang terus menerus beredar. Dia juga telah menundukkan
bagi kalian malam dan siang.}(Q. S. Ibrahim: 33). 'Allah telah menundukkan bahtera
bagi kalian agar dapat berlayar di lautan atas kehendak-Nya.}(Q. S. Ibrahim: 32), dan
ayat lainnya yang menjelaskan apa yang telah Allah karuniakan kepada manusia berupa
nikmat akal dan pemahaman serta derivat (turunan) dari apa-apa yang telah Allah
tundukkan bagi manusia itu sehingga mereka dapat memanIaatkannya sesuai dengan
keinginan mereka, dengan berbagai cara yang mampu mereka lakukan. Kedudukan akal
dalam Islam adalah merupakan suatu kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia
dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengannya, manusia dapat membuat
hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia. Namun, segala yang dimiliki
manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan sehingga ada pagar-pagar yang tidak boleh
dilewati.
Dengan demikian, manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-apa
yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersiIat khsusus. Dia berkembang,
bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat
membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya
untuk memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta,
rasa kebapaan dan sebagai anak, sebagaimana dia memiliki rasa takut dan aman, menyukai
harta, menyukai kekuasaan dan kepemilikan, rasa benci dan rasa suka, merasa senang dan
sedih dan sebagainya yang berupa perasaan-perasaan yang melahirkan rasa cinta. Hal itu
juga telah menciptakan dorongan dalam diri manusia untuk melakukan pemuasan rasa
cintanya itu dan memenuhi kebutuhannya sebagai akibat dari adanya potensi kehidupan
yang terdapat dalam dirinya. Oleh karena itu manusia senantiasa berusaha mendapatkan
apa yang sesuai dengan kebutuhannya,hal ini juga dialami oleh para mahluk-mahluk hidup
lainnya, hanya saja, manusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya dalam hal
kesempurnaan tata cara untuk memperoleh benda-benda pemuas kebutuhannya dan juga
tata cara untuk memuaskan kebutuhannya tersebut. Makhluk hidup lain melakukannya
hanya berdasarkan naluri yang telah Allah ciptakan untuknya sementara manusia
melakukannya berdasarkan akal dan pikiran yang telah Allah karuniakan kepadanya.
Dewasa ini manusia, prosesnya dapat diamati meskipun secara bersusah payah.
Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa manusia dilahirkan ibu
dari rahimnya yang proses penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara spermatozoa
dengan ovum.
Didalam Al-Qur`an proses penciptaan manusia memang tidak dijelaskan secara rinci, akan
tetapi hakikat diciptakannya manusia menurut islam yakni sebagai mahluk yang
diperintahkan untuk menjaga dan mengelola bumi. Hal ini tentu harus kita kaitkan dengan
konsekuensi terhadap manusia yang diberikan suatu kesempurnaan berupa akal dan pikiran
yang tidak pernah di miliki oleh mahluk-mahluk hidup yang lainnya. Manusia sebagai
mahluk yang telah diberikan kesempurnaan haruslah mampu menempatkan dirinya sesuai
dengan hakikat diciptakannya yakni sebagai penjaga atau pengelola bumi yang dalam hal
ini disebut dengan khaliIah. Status manusia sebagai khaliIah , dinyatakan dalam Surat All-
Baqarah ayat 30. Kata khaliIah berasal dari kata khalaIa yakhliIu khilaIatan atau khaliIatan
yang berarti meneruskan, sehingga kata khaliIah dapat diartikan sebagai pemilih atau
penerus ajaran Allah.
Namun kebanyakan umat Islam menerjemahkan dengan pemimpin atau pengganti, yang
biasanya dihubungkan dengan jabatan pimpinan umat islam sesudah Nabi Muhammad saw
waIat , baik pimpinan yang termasuk khulaIaurrasyidin maupun di masa Muawiyah-
Abbasiah. Akan tetapi Iungsi dari khaliIah itu sendiri sesuai dengan yang telah diuraikan
diatas sangatlah luas, yakni selain sebagai pemimpin manusia juga berIungsi sebagai
penerus ajaran agama yang telah dilakukan oleh para pendahulunya,selain itu khaliIah juga
merupakan pemelihara ataupun penjaga bumi ini dari kerusakan.
SIAPAKAH MANUSIA
Kehadiran manusia pertama tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam semesta. Asal
usul manusia menurut ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan dari teori tentang spesies
lain yang telah ada sebelumnya melalui proses evolusi.
Evolusi menurut para ahli paleontology dapat dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan
tingkat evolusinya, yaitu :
Pertama, tingkat pra manusia yang Iosilnya ditemukan di Johanesburg AIrika Selatan pada
tahun 1942 yang dinamakan Iosil Australopithecus.
Kedua, tingkat manusia kera yang Iosilnya ditemukan di Solo pada tahun 1891 yang
disebut pithecanthropus erectus.
Ketiga, manusia purba, yaitu tahap yang lebih dekat kepada manusia modern yang sudah
digolongkan genus yang sama, yaitu Homo walaupun spesiesnya dibedakan.
Fosil jenis ini di neander, karena itu disebut Homo Neanderthalesis dan kerabatnya
ditemukan di Solo (Homo Soloensis).
Keempat, manusia modern atau Homo sapiens yang telah pandai berpikir, menggunakan
otak dan nalarnya.
Beberapa DeIinisi Manusia :
1. Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural,
manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.
2. Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yg luar biasa dan tidak dapat
dijelaskan : kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai
kausalitas sebagai sumber utama yg bebas kepadanya dunia alam world oI nature,
sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus menerus melakukan campur
tangan pada dan bertindak atas rangkaian deterministis ini. Dua determinasi eksistensial,
kebebasan dan pilihan, telah memberinya suatu kualitas seperti Tuhan
3. Manusia adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya yg paling menonjol;
Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya reIleksi yg menakjubkan, ia memahami
aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan
mampu menganalisa masing-masing realita dan peristiwa. Ia tidak tetap tinggal pada
permukaan serba-indera dan akibat saja, tetapi mengamati apa yg ada di luar penginderaan
dan menyimpulkan penyebab dari akibat. Dengan demikian ia melewati batas
penginderaannya dan memperpanjang ikatan waktunya sampai ke masa lampau dan masa
mendatang, ke dalam waktu yg tidak dihadirinya secara objektiI. Ia mendapat pegangan yg
benar, luas dan dalam atas lingkungannya sendiri. Kesadaran adalah suatu zat yg lebih
mulia daripada eksistensi.
4. Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satuna makhluk
hidup yg mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ; ia mampu mempelajari,
manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
5. Manusia adalah makhluk kreatiI. Aspek kreatiI tingkah lakunya ini memisahkan dirinya
secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan. Hal ini
menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib-semu quasi-miracolous yg memberinya
kemampuan untuk melewati parameter alami dari eksistensi dirinya, memberinya
perluasan dan kedalaman eksistensial yg tak terbatas, dan menempatkannya pada suatu
posisi untuk menikmati apa yg belum diberikan alam.
6. Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan ini berarti ia tidak pernah
puas dengan apa yg ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yg seharusnya.
Idealisme adalah Iaktor utama dalam pergerakan dan evolusi manusia. Idealisme tidak
memberikan kesempatan untuk puas di dalam pagar-pagar kokoh realita yg ada. Kekuatan
inilah yg selalu memaksa manusia untuk merenung, menemukan, menyelidiki,
mewujudkan, membuat dan mencipta dalam alam jasmaniah dan ruhaniah.
7. Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai nilai.
Nilai terdiri dari ikatan yg ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku, perbuatan atau
dimana suatu motiI yg lebih tinggi daripada motiI manIaat timbul. Ikatan ini mungkin
dapat disebut ikatan suci, karena ia dihormati dan dipuja begitu rupa sehingga orang
merasa rela untuk membaktikan atau mengorbankan kehidupan mereka demi ikatan ini.
8. Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri,
dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersiIat istimewa dan mulia. Ia
memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg independen, memiliki kekuatan untuk
memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami.
Kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan tanggung jawab yg tidak akan punya arti
kalau tidak dinyatakan dengan mengacu pada sistem nilai.
Al Qur`an memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan social. Manusia
sebagai basyar tunduk pada takdir Allah, sama dengan makhluk lain. Manusia sebagai
insan dan al-nas bertalian dengan hembusan roh Allah yang memiliki kebebasan dalam
memilih untuk tunduk atau menentang takdir Allah.
Manusia memiliki Iitrah dalam arti potensi, yaitu kelengkapan yang diberikan pada saat
dilahirkan ke dunia. Potensi yang dimiliki manusia dapat dikelompokkan pada dua hal,
yaitu potensi Iisik dan potensi ruhaniah.
Potensi Iisik manisia adalah siIat psikologis spiritual manusia sebagai makhluk yang
berIikir diberi ilmu dan memikul amanah.sedangkan potensi ruhaniah adalah akal, gaib,
dan naIsu. Akal dalam penertian bahasa Indonesia berarti pikiran atau rasio. Dalam Al
Qur`an akal diartikan dengan kebijaksanaan, intelegensia, dan pengertian. Dengan
demikian di dalam Al Qur`an akal bukan hanya pada ranah rasio, tetapi juga rasa, bahkan
lebih jauh dari itu akal diartikan dengan hikmah atau bijaksana.
Musa Asyari (1992) menyebutkan arti alqaib dengan dua pengertian, yang pertama
pengertian kasar atau Iisik, yaitu segumpal daging yang berbentuk bulatpanjang, terletak di
dada sebelah kiri, yang sering disebut jantung. Sedangkan arti yang kedua adalah
pengertian yang halus yang bersiIat ketuhanan dan rohaniah, yaitu hakekat manusia yang
dapat menangkap segala pengertian, berpengetahuan, dan ariI.
Akal digunakan manusia dalam rangka memikirkan alam, sedangkan mengingat Tuhan
adalah kegiatan yang berpusat pada qalbu.
Adapun naIsu adalah suatu kekuatan yang mendorong manusia untuk mencapai
keinginannya. Dorongan-dorongan ini sering disebut dorongan primitiI, karena siIatnya
yang bebas tanpa mengenal baik dan buruk. Oleh karena itu naIsu sering disebut sebagai
dorongan kehendak bebas.
PERSAMAAN dan PERBEDAAN MANUSIA DENGAN MAHLUK LAIN.
Manusia pada hakekatnya sama saja dengan mahluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat
dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh pengetahuan dan
kesadaran. Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran dan
keunggulan yang dimiliki manusia dibanding dengan mahluk lain.
Manusia sebagai salah satu mahluk yang hidup di muka bumi merupakan mahluk yang
memiliki karakter paling unik. Manusia secara Iisik tidak begitu berbeda dengan binatang,
sehingga para pemikir menyamakan dengan binatang. Letak perbedaan yang paling utama
antara manusia dengan makhluk lainnya adalah dalam kemampuannya melahirkan
kebudayaan. Kebudayaan hanya manusia saja yang memlikinya, sedangkan binatang
hanya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bersiIat instinctiI.
Dibanding dengan makhluk lainnya, manusia mempunyai kelebihan.kelebihan itu
membedakan manusiadengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan
untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik di darat, di laut, maupun di udara.
Sedangkan binatang hanya mampu bergerak di ruang yang terbatas. Walaupun ada
binatang yang bergerak di darat dan di laut, namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan
tidak bisa meampaui manusia. Mengenai kelebihan manusia atau makhluk lain dijelaskan
dalam surat Al-Isra ayat 70.
Diantara karakteristik manusia adalah :
1. Aspek Kreasi
2. Aspek Ilmu
3. Aspek Kehendak
4. Pengarahan Akhlak
Selain itu Al Ghazaly juga mengemukakan pembuktian dengan kenyataan Iaktual dan
kesederhanaan langsung, yang kelihatannya tidak berbeda dengan argumen-argumen yang
dibuat oleh Ibnu Sina (waIat 1037) untuk tujuan yang sama, melalui pembuktian dengan
kenyataan Iaktual. Al Ghazaly memperlihatkan bahwa; diantara makhluk-makhluk hidup
terdapat perbedaan-perbedaan yang menunjukkan tingkat kemampuan masing-masing.
Keistimewaan makhluk hidup dari benda mati adalah siIat geraknya. Benda mati
mempunyai gerak monoton dan didasari oleh prinsip alam. Sedangkan tumbuhan makhluk
hidup yang paling rendah tingkatannya, selain mempunyai gerak yang monoton, juga
mempunyai kemampuan bergerak secara bervariasi. Prinsip tersebut disebut jiwa vegetatiI.
Jenis hewan mempunyai prinsip yang lebih tinggi dari pada tumbuh-tumbuhan, yang
menyebabkan hewan, selain kemampuan bisa bergerak bervariasi juga mempunyai rasa.
Prinsip ini disebut jiwa sensitiI. Dalam kenyataan manusia juga mempunyai kelebihan dari
hewan. Manusia selain mempunyai kelebihan dari hewan. Manusia juga mempunyai
semua yang dimiliki jenis-jenis makhluk tersebut, disamping mampu berpikir dan serta
mempunyai pilihan untuk berbuat dan untuk tidak berbuat. Ini berarti manusia mempunyai
prinsip yang memungkinkan berpikir dan memilih. Prinsip ini disebut an naIs al
insaniyyat. Prinsip inilah yang betul-betul membeda manusia dari segala makhluk lainnya.
TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA
Allah SWT berIirman dalam surat Ad-dzariyat:56 bahwasannya:Allah tidak menciptakan
manusia kecuali untuk mengabdi kepadanyamengabdi dalam bentuk apa?ibadah dengan
menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya seperti tercantum dalam Al-qur`an
????????????? ????? ???????? ???????? ????????? ????
'Sesungguhnya telah ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah.
Perintah ataupun tugas yang diberikan oleh Allah kepada manusia dalam beribu-ribu
macam bentuk dimulai dari hal yang paling kecil menuju kepada hal yang paling besar
dengan berdasarkan dan berpegang kepada Al-qur`an dan hadist didalam
menjalankannya.Begitupun sebaliknya dengan larangan-larangannya yang seakan
terimajinasi sangat indah dalam pikiran manusia namun sebenarnya balasan dari itu adalah
neraka yang sangat menyeramkan,sangat disayangkan bagi mereka yang terjerumus
kedalamnya.Na`uudzubillaahi min dzalik
Dalam hadist shohih diungkapkan bahwa jalan menuju surga itu sangatlah susah
sedangkan menuju neraka itu sangatlah mudah.Dua itu adalah pilihan bagi setiap manusia
dari zaman dahulu hingga sekarang,semua memilih dan berharap akan mendapatkan
surga,namun masih banyak sekali orang-orang yang mengingkari dengan perintah Allah
bahkan mereka lebih tertarik dan terbuai untuk mendekati,menjalankan larangan-
larangannya.Sehingga mereka bertolak belakang dari Iitrahnya sebagai manusia hamba
Allah yang ditugasi untuk beribadah.Oleh karenanya,mereka tidak akan merasakan hidup
bahagia di dunia dan bahagia di akhirat.
FUNGSI DAN PERANAN MANUSIA
Berpedoman kepada QS Al Baqoroh 30-36, maka peran yang dilakukan adalah sebagai
pelaku ajaran allah dan sekaligus pelopor dalam membudayakan ajaran Allah.
Untuk menjadi pelaku ajaran Allah, apalagi menjadi pelopor pembudayaan ajaran Allah,
seseorang dituntut memulai dari diridan keluarganya, baru setelah itu kepada orang lain.
Peran yang hendaknya dilakukan seorang khaliIah sebagaimana yang telah ditetapkan
Allah, diantaranya adalah :
1.Belajar (surat An naml : 15-16 dan Al Mukmin :54)
belajar yang dinyatakan pada ayat pertama surat al Alaq adalah mempelajari ilmu Allah
yaitu Al Qur`an.
2.Mengajarkan ilmu (al Baqoroh : 31-39)
ilmu yang diajarkan oleh khaliIatullah bukan hanya ilmu yang dikarang manusia saja,
tetapi juga ilmu Allah.
3.Membudayakan ilmu (al Mukmin : 35 )
Ilmu yang telah diketahui bukan hanya untuk disampaikan kepada orang lain melainkan
dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu agar membudaya. Seperti apa yang telah
dicontohkan oleh Nabi SAW.
Manusia terlahir bukan atas kehendak diri sendiri melainkan atas kehendak Tuhan.
Manusia mati bukan atas kehendak dirinya sendiri Tuhan yang menentukan saatnya dan
caranya. Seluruhnya berada ditangan Tuhan Hukum Tuhan adalah hukum mutlak yang tak
dapat dirubah oleh siapapun hukum yang penuh dengan rahasia bagi manusia yang amat
terbatas pikirannya.
Kuasa memberi juga kuasa mengambil Betapa piciknya kalau kita hanya tertawa senang
sewaktu diberi. Sebaliknya menangis duka dan penasaran Sewaktu Tuhan mengambil
sesuatu dari kita. Yang terpenting adalah menjaga sepak terjang kita Melandasi sepak
terjang hidup kita dengan kebenaran Kejujuran dan keadilan?Cukuplah Yang lain tidak
penting lagi.
Suka duka adalah permainan perasaan. Yang digerakan oleh naIsu iba diri Dan
mementingkan diri sendiri. Tuhanlah sutradaranya, Maka manusia manusia adalah pemain
sandiwaranya Yang berperan diatas panggung kehidupan Sutradara yang menentukan
permainannya Dan ingatlah bukan perannya yang penting Melainkan cara manusia yang
memainkan perannya itu.
Walaupun seseorang diberi peran sebagai seorang raja besar, Kalau tidak pandai dan baik
permainannya ia akan tercela. Sebaliknya biarpun sang sutradara memberi peran kecil tak
berarti Peran sebagai seorang pelayan atau rakyat jelata Kalau pemegang peran itu
memainkannya dengan sangat baik Tentu ia akan sangat terpuji dimata Tuhan juga dimata
manusia.
Apalah artinya seorang pembesar Yang dimuliakan rakyat Bila ia lalim rakus dan
melakukan hal hal yang hina. Maka ia akan hanya direndahkan dimata manusia Dan juga
dimata Tuhan. Sebaliknya betapa mengagumkan hati manusia Yang menyenangkan Tuhan
Bila seorang biasa yang bodoh miskin Dan dianggap rendah namun mempunyai sepak
terjang Dalam hidup ini penuh dengan kebajikan Yang melandaskan kelakuannya pada
jalan kebenaran. Maka mereka itulah yang paling mulia dimata Tuhan.
'Wahai orang orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan, diatasnya terdapat malaikat malaikat yang
bengis dan sadis yang tidak mengabaikan apa yang diperintahkan kepada mereka, dan
mereka melakukan apa yang diperintahkan
Itulah Iirman Allah yang diberikan kepada manusia dalam menjalankan peranannya
selama hidup di muka bumi.Peran terhadap diri sendiri dan keluarga.Bukan diawali dari
peran untuk keluarga atau pun negara tapi justru peran itu ditujukan untuk diri sendiri
sebelum berperan untuk orang lain.Peranan seseorang harus dibangun dari dalam diri
sendiri secara terus menerus untuk mendapatkan hasil yang maksimal,ketika sebuah
pribadi telah menguasai peranannya untuk diri sendiri, barulah bisa berperan untuk orang
lain,terutama keluarga.Ada sebuah kata kata dari seorang teman yang pernah berbagi
dengan saya tentang masalah berderma. Dia berkata pada sayakawan untuk kita bisa
memberikan sesuatu kepada orang lain tentunya kita harus dalam kondisi lebih terlebih
dahulu, tidak mungkin kita dalam kondisi kekurangan terus kita meberi untuk orng
lain.Jadi untuk bisa membangun sebuah keluarga, kelompok, negara dan mungkin yang
lebih besar lagi maka haruslah menjadi kewajiban kita untuk bisa terlebih dahulu
membangun diri kita.
TANGGUNG JAWAB MANUSIA SEBAGAI HAMBA ALLAH
Tanggungjawab Abdullah terhadap dirinya adalah memelihara iman yang dimiliki dan
bersiIat IluktuatiI ( naik-turun ), yang dalam istilah hadist Nabi SAW dikatakan yazidu
wayanqusu (terkadang bertambah atau menguat dan terkadang berkurang atau melemah).
Tanggung jawab terhadap keluarga merupakan lanjutan dari tanggungjawab terhadap diri
sendiri. Oleh karena itu, dalam al-Qur`an dinyatakan dengan quu anIusakum waahliikum
naaran (jagalah dirimu dan keluargamu, dengan iman dari neraka).
Allah dengan ajaranNya Al-Qur`an menurut sunah rosul, memerintahkan hambaNya atau
Abdullah untuk berlaku adil dan ikhsan. Oleh karena itu, tanggung jawab hamba Allah
adlah menegakkan keadilanl, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap keluarga. Dengan
berpedoman dengan ajaran Allah, seorang hamba berupaya mencegah kekejian moral dan
kenungkaran yang mengancam diri dan keluarganya. Oleh karena itu, Abdullah harus
senantiasa melaksanakan solat dalam rangka menghindarkan diri dari kekejian dan
kemungkaran (Fakhsyaa`iwalmunkar). Hamba-hamba Allah sebagai bagian dari ummah
yang senantiasa berbuat kebajikan juga diperintah untuk mengajak yang lain berbuat
ma`ruI dan mencegah kemungkaran (Al-Imran : 2: 103). Demikianlah tanggung jawab
hamba Allah yang senantiasa tunduk dan patuh terhadap ajaran Allah menurut Sunnah
Rasul.
TANGGUNG JAWAB MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH ALLAH
Manusia diserahi tugas hidup yang merupakan amanat Allah dan harus
dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya. Tugas hidup yang dipikul manusia di muka bumi
adalah tugas kekhaliIaan, yaitu tugas kepemimpinan , wakil Allah di muka bumi, serta
pengelolaan dan pemeliharaan alam.
KhaliIah berarti wakil atau pengganti yang memegang mandat Tuhan untuk mewujudkan
kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang diberikan kepada manusia bersiIat kreatiI,
yang memungkinkan dirinya serta mendayagunakan apa yang ada di muka bumi untuk
kepentingan hidupnya.
Sebagai khaliIah, manusia diberi wewenang berupa kebebasan memilih dan menentukan,
sehingga kebebasannya melahirkan kreatiIitas yang dinamis. Kebebasan manusia sebagai
khaliIah bertumpu pada landasan tauhidullah, sehingga kebebasan yang dimilikitidak
menjadikan manusia bertindak sewenang-wenang.
Kekuasaan manusia sebagai wakil Tuhan dibatasi oleh aturan-aturan dan ketentuan-
ketentuan yang telah digariskan oleh yang diwakilinya, yaitu hokum-hukum Tuhan baik
yang baik yang tertulis dalam kitab suci (al-Qur`an), maupun yang tersirat dalam
kandungan alam semesta (al-kaun). Seorang wakil yang melanggar batas ketentuan yang
diwakili adalah wakil yang mengingkari kedudukan dan peranannya, serta mengkhianati
kepercayaan yang diwakilinya. Oleh karena itu, ia diminta pertanggungjawaban terhadap
penggunaan kewenangannya di hadapan yang diwakilinya, sebagaimana Iirman Allah
dalam QS 35 (Faathir : 39) yang artinya adalah :
'Dia-lah yang menjadikan kamu khaliIah-khaliIah dimuka bumi. Barang siapa yang kaIir,
maka (akibat) kekaIiranorang-orang kaIir itu tidak lain hanyalah akan menambah
kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekaIiran orang-orang yang kaIir itu tidak lainhanyalah
akan menambah kerugian mereka belaka.
Kedudukan manusia di muka bumi sebagai khaliIah dan juga sebagai hamba allah,
bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan suatu kesatuan yang padu dan tak
terpisahkan. KekhaliIan adalah realisasi dari pengabdian kepada allah yang
menciptakannya.
Dua sisi tugas dan tanggung jawab ini tertata dalam diri setiap muslim sedemikian rupa.
Apabila terjadi ketidakseimbangan, maka akan lahir siIat-siIat tertentu yang menyebabkan
derajad manusia meluncur jatuh ketingkat yang paling rendah, seperti Iiman-Nya dalam
QS (at-tiin: 4) yang artinya
'sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
KESIMPULAN
Manusia adalah mahluk Allah yang paling mulia,di dalam Al-qur`an banyak sekali ayat-
ayat Allah yang memulyakan manusia dibandingkan dengan mahluk yang lainnya.Dan
dengan adanya ciri-ciri dan siIat-siIat utama yang diberikan oleh Allah SWT kepada
manusia menjadikannya makhluk yang terpilih diantara lainnya memegang gelar sebagai
khaliIah di muka bumi untuk dapat meneruskan,melestarikan,dan memanIaatkan segala
apa yang telah Allah ciptakan di alam ini dengan sebaik-baiknya.
Tugas utama manusia adalah beribadah (????????????? )kepada Allah SWT.Semua ibadah
yang kita lakukan dengan bentuk beraneka ragam itu akan kembali kepada kita dan bukan
untuk siapa-siapa.Patuh kepada Allah SWT,menjadi khaliIah,melaksanakan ibadah,dan
hal-hal lainnya dari hal besar sampai hal kecil yang termasuk ibadah adalah bukan sesuatu
yang ringan yang bisa dikerjakan dengan cara bermain-main terlebih apabila seseorang
sampai mengingkarinya.Perlu usaha yang keras,dan semangat yang kuat ketika keimanan
dalam hati melemah,dan pertanggungjawaban yang besar dari diri kita kelak di hari
Pembalasan nanti atas segala apa yang telah kita lakukan di dunia

You might also like