You are on page 1of 12

BAB II GAMBARAN UMUM A. Karakteristik Wilayah Kabupaten Grobogan 1.

Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Grobogan dibatasi oleh pegunungan Kendeng Utara dan Pegunungan Kendeng Selatan yang keduanya membujur dari barat ke timur, terletak diantara 7o 7o30 LS dan 110o15 111o25 BT yang berbatasan dengan : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan : : : Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati dan Kabupaten Blora Kabupaten Blora Kabupaten Ngawi (Jawa Timur), Kabupaten Sragen, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Semarang. Sebelah Barat : Kabupaten Semarang dan Kabupaten Demak

Secara administratif, Kabupaten Grobogan yang berada pada ketinggian 41 meter di atas permukaan laut (DPL) terbagi dalam 19 kecamatan, 280 desa/kelurahan dengan ibukota Kabupaten berada di Purwodadi. Berdasarkan hasil Evaluasi Penggunaan Tanah (EPT) tahun 1983, luas wilayah Kabupaten Grobogan adalah nomor 2 terluas di Propinsi Jawa Tengah yaitu seluas 197.586,420 Ha (1.975,86 km2). Jarak dari utara ke selatan 37 km dan jarak dari barat ke timur 83 km.

Dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten grobogan diperoleh data bahwa pada tahun 2010 luas tanah seluruhnya seluas 197.589,511 Ha yang terdiri dari : Tanah sawah Tanah bukan sawah : 63.435,526 Ha : 134.153,985 Ha

Secara rinci, tanah bukan sawah terdiri dari : Pekarangan/ bangunan Tegalan/ kebun Tambak/ kolam Padang gembala Rawa Hutan Negara Hutan Rakyat Lain-lain : 29.111,020 Ha : 25.168,319 Ha : 18.000 Ha : 2.000 Ha : 15.000 Ha : 68.633,030 Ha : 3.619,000 Ha : 7.587,616 Ha

Jarak tempuh dari ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan dari yang terdekat sampai yang terjauh dapat dilihat pada tabel berikut : No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Kabupaten ke Kecamatan Purwodadi Toroh Geyer Grobogan Tawangharjo Wirosari Ngaringan Pulokulon Kradenan Gabus Brati Klambu Penawangan Karangrayung Godong Gubug Kedungjati Tegowanu Jarak (km) 0 9 16 6 11 20 33 18 27 40 12 20 9 29 18 30 43 37

19. Tanggungharjo Sumber : BPS Kabupaten Grobogan 2. Kependudukan a. Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk

42

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Grobogan jumlah penduduk di kabupaten Grobogan tahun 2009 sebanyak 1.404.770 jiwa terdiri dari 695.690 laki-laki (49,52%) dan 709.080 perempuan (50,48%), tahun 2010 meningkat menjadi 1.413.328 jiwa terdiri dari 700.374 laki-laki (49,56%) dan 708.566 perempuan (50,14%). Jumlah penduduk tahun 2010 tertinggi masih di Kecamatan Purwodadi sebanyak 131.094 jiwa (9,28%) dan terendah di Kecamatan Klambu sebanyak 35.444 jiwa (2,51%). Kepadatan Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan Jumlah 676.732 682.076 686.441 690.383 695.690 691.575 696.385 700.490 704.097 709.080 1.368.307 1.378.461 1.386.931 1.394.480 1.404.707 1.143.328 Penduduk (Jiwa/Km2) 692 697 702 706 711 715

2010 700.374 708.560 Sumber : BPS Kabupaten Grobogan

Angka kepadatan penduduk di Kabupaten Grobogan dari tahun 2005-2010 meningkat secara signifikan. Kepadatan penduduk Kabupaten Grobogan pada tahun 2010 adalah 715 jiwa/km2, naik dari 711 jiwa/km2 pada tahun 2009. Dengan angka kepadatan penduduk tertinggi adalah kecamatan Purwodadi yaitu 1.688 jiwa/km2 dan kepadatan penduduk terendah adalah kecamatan Kedungjati sebesar 325 jiwa/km2. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa penyebaran penduduk di kabupaten Grobogan kurang merata. b. Sex Ratio Penduduk Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari perkembangan rasio jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan. Sex rasio pada tahun 2006 2010 menunjukkan angka yang sama yaitu dibawah angka 1 (0,98). Hal ini mennunjukkn bahwa pada sebagian besar wilayah Kabupaten Grobogan

jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari pada laki-laki, kecuali di Kecamatan Ngaringan. c. Struktur Penduduk menurut Golongan Umur Struktur penduduk Kabupaten Grobogan menurut golongan umur dapat dilihat pada tabel berikut :

Golongan Umur (Tahun) <1 14 5 14 15 44 45 64 >65 Total Th. 2006 26.593 108.453 283.547 669.059 213.697 77.112 Th. 2007 21.144 81.796 258.475 678.687 249.307 97.587 Th.2008 21.846 82.796 262.144 679.236 250.871 97.587 Th.2009 21.146 81.784 244.510 688.174 135.236 101.529 Th.2010 23.278 93.675 257.949 648.636 287.201 102.259 1.413.328

1.378.461 1.386.931 1.394.480 1.404.770

Jumlah penduduk golongan umur > 65 tahun di kabupaten Grobogan terakhir meningkat pada lima tahun terakhir. Dalam kurun waktu tersebut tidak terjadi perubahan yang berarti pada komposisi golongan umur. 3. Keadaan Ekonomi a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan bidang ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari pertumbuhan angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) baik atas dasar harga berlaku maupun bedasarkan atas harga konstan. Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Grobogan, PDRB Kabupaten Grobogan tahun 2010 atas dasar harga berlaku tercatat sebesar Rp. 4,56 triliyun sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000 sebagai tahun dasar) tercatat sebesar Rp.2.799 triliyun. Berdasarkan harga konstan maupun harga berlaku, pertumbuhan PDRB dalam lima tahun terakhir selalu menunjukkan kenaikan. Diharapkan peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut dapat meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

b. Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio/DR) Angka beban tanggungan (Dependency Ratio) penduduk Kabupaten Grobogan tahun 2009 sebesar 51,7 dan pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 50,6 yang artinya tiap 100 penduduk usia produktif harus menanggung sekitar 51 orang penduduk usia non produktif. 4. Keadaan Pendidikan Tingkat pendidikan penduduk yang berusia 10 tahun keatas di Kabupaten Grobogan berdasarkan data dari BPS pada tahun 2009, yaitu tidak/belum sekolah ; 110.111 orang, tidak/belum tamat SD ; 198.188 orang, SD/MI ; 496.978 orang, SLTP/MTS ; 18.802 orang, SLTA/MA ; 102.277 orang, Akademik/PT ; 19.388 orang.

B. Gambaran Situasi Kesehatan Kabupaten Grobogan a. Dasar Dasar pembangunan kesehatan adalah nilai kebenaran dan aturan pokok yang menjadi landasan untuk berfikir dan bertindak. Dasar-dasar yang merupakan landasan dalam penyusunan visi, misi dan strategi pembangunan kesehatan adalah : a. b. c. d. b. Visi Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan adalah Grobogan Sehat 2010 melalui upaya kesehatan yang bertumpu pada kemampuan daerah. Visi tersebut dituangkan pada program pembangunan kesehatan Kabupaten Grobogan yang disusun dalam bentuk Rencana Strategis (renstra) Pembangunan Kesehatan Kabupaten Grobogan tahun 2007-2010 c. Misi Misi mencerminkan sesuatu yang harus dilaksanakan dan mencerminkan peran, fungsi serta kewenangan yang harus diemban untuk pencapaian visi. Untuk itu misi yang telaah ditetapkan adalah : a. Menyelenggarakan dibidang kesehatan ketatausahaan untuk mendukung kelancaran tugas Perikemanusian Pemberdayaan dan kemandirian Adil dan merata Pengutamaan dan manfaat

b. Menyelenggarakan pendataan, perencanaan dan evaluasi program kesehatan dalam bentuk informasi yang akurat dengan didukung SDM yang profesional c. Menyelenggarakan kesehatan ibu-anak, gizi-usila, kesehatan institusi, pengembangan peran serta masyarakat, serta penyebaran informasi dibidang kesehatan agar tercapai perilaku hidup bersih dan sehat. d. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau dan memuaskan yang didukung SDM yang profesional. e. Pengendalian penyebaran dan penularan penyakit yang didukung peningkatan kualitas lingkungan. d. Strategi Strategi ini menjelaskan pemikiran-pemikiran secara konseptual analitis dan komprehensif tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk memperlancar dan mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran. Strategi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut: a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh tenaga profesional dan dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai b. Melaksanakan penyusunan kebijakan pembangunan kesehatan yang selalu berdasarkan kepada data kesehatan yang akurat c. Melaksanakan kesehatan. d. Mengoptimalkan koordinasi lintas sektoral dan lintas program e. Meningkatkan peran serta masyarakat dan kemitraan dalam pembangunan kesehatan secara optimal. f. Meningkatkan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi. e. Program Pembangunan Kesehatan a. Program lingkungan sehat, perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat. b. Program upaya kesehatan c. Program perbaikan gizi masyarakat d. Program sumber daya kesehatan e. Program obat, makanan dan bahan berbahaya f. Program kebijakan dan manajemen kesehatan 6. Pencapaian Program Kesehatan a. Derajat Kesehatan 1) Umur Harapan Hidup (UHH) intensifikasi, sosialisasi dan advokasi program-program

Menurut estimasi yang dilakukan BPS propinsi Jawa Tengah, umur harapan hidup waktu lahir penduduk Kabupaten Grobogan pada tahun 2009 adalah 69,57 tahun, yang berarti lebih rendah bila dibandingkan dengan Jawa Tengah. Akan tetapi angka tersebut melebihi umur harapan hidup target Indonesia Sehat tahun 2010 yaitu 67,9 tahun. 2) Mortalitas / angka Kematian Angka Kematian Bayi (AKB) Angka kematian bayi merupakan banyaknya kematian bayi umur < 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada kurun waktu 1 tahun. Tabel : Angka Kematian Bayi di Kab. Grobogan tahun 2006-2010 Tahun Angka Kematian Bayi 2006 9,16 per 1000 kelahiran hidup 2007 16,80 per 1000 kelahiran hidup 2008 9,90 per 1000 kelahiran hidup 2009 10,74 per 1000 kelahiran hidup 2010 11,86 per 1000 kelahiran hidup

Angka Kematian Balita Angka perilaku. Tabel : Angka Kematian Balita di Kab. Grobogan tahun 2006-2010 Tahun Angka Kematian Bayi 2006 10,84 per 1000 balita 2007 17,87 per 1000 balita 2008 10,29 per 1000 balita 2009 11,70 per 1000 balita 2010 kematian balita merupakan gambaran permasalahan kesehatan balita antara lain status gizi, sanitasi, penyakit menular,

Angka Kematian Ibu Berdasarkan laporan dari program KIA Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, angka kematian ibu melahirkan di kabupaten Grobogan tahun 2010 sebesar 80,02 per 100.000 kelahiran hidup. Turun dibandingkan tahun 2009 sebesar 191,61 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih dibawah target Grobogan Sehat 2010 yang ditetapkan sebesar 150 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu tahun 2010 tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Gabus II yaitu sejumlah 4 ibu dari 532 jumlah lahir hidup. Kejadian kematian ibu maternal paling banyak adalah waktu nifas yang mencapai 77,78%, kemudian disusul ibu bersalin sebesar

11,11% dan pada waktu hamil sebesar 11,11%. Apabila dibandingkan tahun 2009 masih terjadi urutan yang sama hanya beda pada jumlah ibu bersalin dan ibu hamil, yang mana paling banyak adalah ibu nifas sebesar 50%, kemudain disusul waktu bersalin sebesar 28% dan pada waktu hamil sebesar 22%. Angka Kecelakaaan Lalu lintas Kasus kecelakaan lalu lintas adalah jumlah korban sebagai akibat dari kecelakaan lalu lintas. Angka kecelakaan di kab Grobogan pada th 2010 sebesar 109,95 / 100.000 penduduk. Pada tahun 2009 sekitar 110,77 / 100.000 penduduk. 3) Morbiditas / Angka Kesakitan Penyakit menular

a) Demam Berdarah Dengue. Pada tahun 2010 terdapat 720 kasus yang dilaporkan dengan kematian sebesar 12 kasus. Insidence rate sebesar 50,94 per 10.000 penduduk. b) Tuberkulosis. Penderita TB paru dengan BTA (+) tahun 2010 yang mendapatkan pengobatan sebanyak 352 penderita dengan case detection rate (CDR) 44,69%. Prosentase ini masih dibawah target yaitu 66%. c) Malaria. Tahun 2010 jumlah penderita Malaria klinis 119 orang dengan jumlah postif 119 orang. d) Kejadian luar biasa. Pada tahun 2010 terjadi 4 jenis KLB yaitu difteri, acute flaccid paralysis (AFP), rubella dan keracunan Makanan dengan total kasus sebanyak 4 kasus di 12 desa dan dapat tertangani dalam waktu 24 jam.jumlah ini mengalami penurunan dibanding tahun 2009 dengan total kasus 15 di 15 desa. Penyakit tidak menular Yang banyak terjadi di kab Grobogan adalah Neoplasma, Diabetus Mellitus, gangguan mental, penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit paru obstruktif kronis dan asma bronkial. 5. Status Gizi a) Gizi Buruk Di Kabupaten Grobogan presentase Balita dengan Gizi Buruk pada Tahun 2010 sebesar 0,03% yang mana terjadi peningkatan penderita kasus gizi buruk bila dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 0,01%. b) Kecamatan Bebas Gizi Semua kecamatan sudah bebas gizi.

c) Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Pada tahun 2010 telah memenuhi target sebesar 100% d) Balitayang Naik Timbangannya di Posyandu Tahun 2010 sebesar 77,35% berarti mengalami peningkatan bila dibanding tahun 2009 sebesar 75,63%. e) Balita BGM Target Nasional tahun 2010 <15 % sedangkan di kabupaten Grobogan f) Vitamin A Tahun 2010 cakupan pemberian suplementasi kapsul vit A dosis tinggi pada bayi 99,75%, pada balita 96,12% serta bufas 100% yang semuanya telah melampaui target Indonesia Sehat 2010 yaitu target untuk bayi dan balita 95%, target bufas 90%. g) Cakupan Wanita Usia Subur (WUS) Mendapatkan Kapsul Yodium Cakupan di Kabupaten Grobogan tahun 2010 baru mencapai 75,35%. Untuk Target Indonesia Sehat tahun 2010 sejumlah 90%. h) Desa/Kelurahan dengan Garam Beryodium Baik Pada tahun 2010 di Kabupaten Grobogan desa dengan garam beryodium baik mencapai 46,25% dari 80 desa yang disurvey, bila dibandingkan dengan target Indonesia Sehat sebesar 90% masih berada dibawahnya. i) ASI Eksklusif Kebijakan Nasional sesuai SK Menteri Kesehatan No. 450/Menkes/SK/IV/2004. Tahun 2010 jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif sebesar 16,52% terjadi peningkatan bila dibanding tahun 2009 yang mencapai 06,68%. 2. Keadaan Lingkungan a) Rumah Bangunan b) Sarana Kesehatan Lingkungan (persediaan air bersih, jamban, tempat sampah, pengelolaan air limbah) c) Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) d) Institusi dibina Kesehatan Lingkungannya. e) Daerah/Lingkungan Rawan Bencana b. Perilaku Hidup Sehat tahun 2010 sebesar 2,05% terjadi peningkatan presentase bila dibandingakan tahun 2009 yaitu sebesar 1,97%.

1) Rumah Tangga Sehat. Berdasarkan laporan, rumah tangga sehat pada tahun 2010 sebesar 80,38% meningkat bila dibandingkan tahun 2009 yaitu sebesar 65,77% dan melampaui target Indonesia Sehat 2010 sebesar 65%. 2) Posyandu. Sebanyak 1618 buah pada tahun 2010 dengan perincian posyandu pratama 345 buah, posyandu madya 561 buah, posyandu purnama 463 buah dan posyandu mandiri 249 buah. c. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan d. Pelayanan Kesehatan Untuk hasil pelayanan kesehatan dapat dilihat berdasarkan capaian SPM (standar pelayanan Minimal) yang telah ditetapkan. SPM bidang kesehatan di kab Grobogan terdiri dari 18 kewenangan wajib. Capaian SPM secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini : No I 1 2 3 Kewenangan Wajib Jenis Target 2010 Pelayanan Pelayanan Kesehatan Dasar Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. Cakupan pelayanan nifas. Cakupan neonatus 80% dengan komplikasi yang ditangani. Cakupan kunjungan bayi 90% Cakupan desa/kelurahan 100% Cakupan pelayanan 90% anak balita Cakupan pemberian 100% makanan pendamping ASI pada anak usia 6 24 bulan. Cakupan balita gizi buruk 100% mendapat perawatan Cakupan penjaringan 100% kesehatan siswa SD dan setingkat. Cakupan peserta KB 70% aktif Cakupan penemuan dan Target 2015 Hasil 2010

95% 80% 90%

89,12% 75,33% 90,40%

4 5 6 7 8 9

90% -

73,01% 80,24% 99,94% 95,71% 64,51% 0,03%

10 11 12 13

100,00% 100,00% 74,06%

14

II 15

penanganan penderita penyakit : a. AFP Rate per 100,000 penduduk < 15 tahun b. Penemuan penderita pneumonia balita c. Penemuan pasien TB BTA positif. d. Penemuan penderita DBD e. Penemuan penderita diare Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin Pelayanan Kesehatan Rujukan Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin. Cakupan pelayanan gawat darurat level I yang harus diberikan sarana kesehatan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Cakupan Desa/ Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan Epidemiologi < 24 jam Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Cakupan Desa Siaga Aktif

100% 100% (tiap tahun) 100% 100% 100% 100%

245,39% 4,83% 27,59% 100,00% 100,00% 54,34%

100%

100%

3,14%

16

100%

100%

100,00%

III

17

100%

100%

100,00%

IV

18

80%

80%

40%

a. Sumber Daya Kesehatan. Rata-rata jumlah tenaga kesehatan menurut jenisnya per 100.000 penduduk, baik tenaga dokter, dokter spesialis, dokter keluarga, dokter gigi, apoteker, bidan,

perawat, ahli gizi, ahli sanitasi, ahli kesmas di kabupaten Grobogan masih jauh dari kekurangan apabila dibandingkan dengan target Grobogan Sehat 2010

You might also like