You are on page 1of 8

Kata Pengantar

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji dan syukur kehadirat Illahi Rabbi dan salawat serta salam penulis
panjatkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan
para sahabatnya bahwasannya tugas mata kuliah Tata Guna Lahan di semester
ganjil tahun akademik 1432 H / 2011 M ini yang berbentuk makalah dengan judul
Fungs Laan Kawasan Puncut dapat diselesaikan oleh kami tepat pada
waktunya.
Makalah ini disusun berdasarkan kejadian yang tejadi saat ini. Dari
permasalahan yang diperoleh tersebut, maka ada keinginan dari penulis untuk
mengkaji lebih dalam mengenai judul makalah ini.
Selesainya makalah ini bukan berarti akhir dari penulis untuk terus
mempelajari dan memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran, kritik, dan arahan-arahan dari para
pembaca agar pada penulisan makalah ini selanjutnya dapat lebih baik.
Akhir kata, semoga penyusunan makalah ini dapat bermanIaat bagi civitas
akademika dan khalayak umum serta dapat menambah wawasan penulisan bagi
penulis.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandung, 05 Oktober 2011


Penus

1

Pendauuan

Dalam ajaran Islam diajarkan agar setiap muslimin dan muslimat harus
bisa memperhatikan keadaan lingkungan sekitarnya serta memanIaatkannya
seoptimal mungkin. Sesuai dengan Iirman Allah SWT. dalam Al Qur`an surat Ali
Imran ayat 190 191 yang berbunyi :
%0rj0mahan :
'Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya
malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi seraya berkata . 'Ya Tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini
dengan sia-sia, maha suci engkau maka peliharalah kami dari siksa neraka`.

Ayat diatas menjelaskan bahwa Sebagai manusia kita harus mengakui
kebesaran Allah atas penciptaan alam semesta beserta isinya. Manusia diturunkan
ke Bumi sebagai KhaliIah yang harus bisa merawat dan menjaganya sebagai
Ibadah kepadaNya.
Punclut adalah sebuah kawasan terbuka hijau yang terletak di Bandung
Utara. Kawasan Punclut merupakan bagian dari kawasan khusus Bandung Utara
yang memiliki karakter pengembangan khusus. Kekhususan tersebut diantaranya
dapat dilihat dari peruntukannya yang sebagian besar adalah lahan konservasi.
Berkurangnya ruang terbuka hijau dalam skala Kota Bandung secara
langsung juga berpengaruh terhadap rencana pengembangan kawasan ini.
Dengan demikian, rencana penataan kawasan harus dilakukan secara hati-hati
dengan memperhatikan prinsip-prinsip kelestarian alam, pembangunan yang
meminimalkan dampak negatiI yang mungkin terjadi.
2

Menurut Direktorat Geologi dan Tata Lingkungan, sedikitnya 60 dari
sekitar 108 m
3
air tanah dan dataran tinggi sekitar Bandung yang masuk ke
cekungan Bandung berasal dari wilayah Bandung Utara, dengan demikian tak
dapat disangkal lagi bahwa wilayah Bandung Utara berIungsi sebagai kawasan
resapan air yang mempunyai peran sangat penting dalam penyediaan air tanah di
cekungan Bandung.
Kawasan Punclut memiliki posisi yang dilematis, disatu sisi sebagai daerah
yang memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan karena lokasi
terdapat di bagian dataran tinggi kota dengan pemandangan yang lebih indah
sehingga pandangan dapat lebih lepas melihat wilayah dataran rendah Kota
Bandung. Dan dapat juga dijadikan sebagai pusat objek wisata yang dapat
menghasilkan pendapatan daerah untuk Kota Bandung itu sendiri.
Sejak akhir dekade 80-an kawasan punclut yang pada awalnya merupakan
hutan pinus mulai bermunculan pembangunan villa-villa yang entah dari siapa
mereka mendapat perizinannya.
Pembangunan di Kawasan Punclut ini bisa terjadi karena berbagai
kepentingan, baik kepentingan penguasa maupun kepentingan pemerintah yang
bersiIat golongan. Karena ketidakberpihakan kepada masyarakat dan lingkungan
maka pembangunan Kawasan Punclut dapat dikatakan pelecehan terhadap
lingkungan.








3

Fungs Laan Kawasan Puncut

Letak Kawasan Punclut yang berada di dataran tinggi memaksa Kota
Bandung menjadikannya kawasan resapan air serta kemiringanya diatas 40
sehingga dari segi tata ruang kawasan ini merupakan kawasan lindung, untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1. Namun pada kenyataannya villa dan
perumahan-perumahan besar yang tumbuh disana. Sebenarnya, permasalahan
mengenai pola penggunaan lahan telah diatur dalam dokumen Rencana Tata
Ruang Kota Bandung. Meskipun Rencana Tata Ruang yang ada masih belum
diupdate untuk disinkronisasikan dengan UU Penataan Ruang yang baru,
setidaknya dokumen yang ada menjadi kerangka acuan untuk bertindak.


Gambar 1
Kota Bandung dat dar Puncut
Sumber . Observasi, 2009

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung adalah suatu dokumen yang
diharapkan menjadi kerangka bertindak dalam melakukan proses pembangunan.
Dokumen ini diharapkan menjadi suatu bahan pertimbangan bagi Pemerintah
untuk menentukan arah pengembangan kawasan. Akan tetapi, implementasi
dilapangan tidak sesuai harapan. Rencana yang dibuat sedemikian rupa untuk
mencapai suatu kondisi normative yang diinginkan tidak terimplementasikan
dengan baik. Alih Iungsi lahan menjadi lahan perumahan/ industri secara tidak
langsung akan menimbulkan dampak pada semakin banyaknya tanah-tanah kritis,
karena semakin berkurangnya tanaman-tanaman keras yang bisa menjadi
4

penyangga struktur tanah, yang nota bene sebagian wilayahnya terletak di lereng
perbukitan. Dengan demikian, kondisi masa depan yang dituju yang menjadikan
kawasan lindung dan resapan tidak tercapai karena implementasi dilapangan tidak
terlaksana dengan baik.
Rencana sebenarnya adalah kekuatan politik. Pemerintah memiliki
kapasitas sebagai 'Policy and Decision Maker` . Dalam siklus perencanaan,
pemerintah memiliki peran penting didalam implementasi rencana. Pemerintah
menjadi pengawas serta pihak yang mengatur mekanisme berjalannya rencana.
Akan tetapi kondisi ini tidak terjadi dalam penerapan Rencana Tata Ruang Kota
Bandung. Pemerintah tidak mengindikasikan adanya suatu komitmen untuk
menjalankan dokumen rencana yang telah disepakati. Dokumen rencana menjadi
suatu Iormalitas belakang untuk melengkapi administrasi Pemerintahan. Alih
Iungsi lahan serta mudahnya mekanisme perizinan untuk konversi menjadi
indikator Pemerintah Kota Bandung tidak komitmen dan konsisten dalam
implementasi rencana yang ada.
Bercermin dari hal ini, maka dapat dikatakan bahwa kesalahan yang terjadi
disebabkan oleh Pemerintah yang tidak punya komitmen sehingga gagal dalam
melaksanakan rencana. Ketidak komitmenan Pemerintah dalam melaksanakan
Rencana Tata Ruang lebih didasari oleh aspek hukum serta legalitas rencana tata
ruang itu sendiri. Pada saat dokumen rencana dibuat, masih berpedoman pada
Undang-undang tata ruang yang lama. Sehingga, kekuatan untuk memaksa
Pemerintah agar konsisten dan komitmen dalam menjalankan rencana tata ruang
masih sangat kurang. Namun, dalam undang-undang tata ruang yang baru terdapat
aturan-aturan tertentu yang memeprkuat dan menuntut agar Pemerintah
mempunyai komitmen dalam implementasi rencana tata ruang.
Dikarenakan Rencana Tata Ruang yang ada di Kota Bandung masih
berpedoman pada peraturan yang alam. Untuk menghindari semakin buruknya
kondisi di lapangan, maka dibutuhkan rencana tata ruang yang mengacu pada
Undang-Undang penataan ruang yang baru. Dalam undang-undang yang baru,
pengendalian pemanIaatan ruang dilakukan melalui penetapan peraturan zonasi,
perizinan, pemberian insentiI dan disinsentiI, serta pengenaan sanksi. Ketentuan
5

itu sebenarnya memberikan otoritas kepada Pemerintah untuk memberikan sanksi
bagi pelanggaran pemanIaatan ruang.











a. Pembangunan Rumah b. Konversi Menjadi Lahan Pertanian

Gambar 3
Konds Kawasan Puncut
Sumber . Observasi, 2009

Mekanisme-mekanisme yang telah diatur dalam Undang-Undang Penataan
ruang yang baru seharusnya menjadi suatu kemudahan di dalam implementasi
rencana agar mencapai kondisi normatiI yang diinginkan. Akan tetapi, semua
kembali pada sosok penguasa yang berperan sebagai pengambil keputusan. Di
tengah maraknya alur pembangunan yang berorientasi pada pasar, komitmen dan
konsistensi Pemerintah sangat diperlukan dalam praktek di lapangan. Rencana
adalah politik. Rencana tidak akan berjalan tanpa adanya kekuatan politik yang
mendukungnya. Terlepas dari hal itu rencana adalah suatu instrument yang
bertujuan untuk mensejahterakan dan memperbaiki kondisi masyarakat. Adalah
suatu kesalahan ketika tujuan mulia rencana tata ruang yang ada menjadi
dokumen Iormalitas belaka di rak buku sang Kepala Daerah.
Secara umum Kawasan Punclut ini merupakan kawasan yang
direkomendasikan untuk menjadi daerah hijau, dengan kata lain, harus dijadikan
kawasan lindung yang terutama akan mendukung keberadaan dan kelestarian
alam.
6


a. Lahan yang masih hijau b. Lahan yang sudah diratakan dengan tanah

Gambar 4
Perbedaan aan d Kawasan Puncut
Sumber . Observasi, 2009



















Kesmpuan

Dilihat dari sejarahnya, Kawasan Punclut yang dulu dan sekarang masih
menjadi kawasan penyangga yang menjadi perbedaan adalah inIrastruktur yang
ada di sana. Dulu Kawasan Punclut adalah kawasan lindung kepemilikannya ada
di tangan para pejuang 45, kondisi nya pun masih sangat hijau yang berIungsi
sebagai kawasan resapan air. Sedangkan sekarang Punclut telah berubah Iungsi
menjadi kawasan budidaya.
Dampak dari alih Iungsi lahan di Kawasan Punclut ini adalah
berkurangnya daerah resapan air Bandung Utara. Dampak langsung yang
dirasakan oleh masyarakat Bandung adalah ketika musim kemarau, air tanah
kurang dan sulit didapat. yang lebih ironisnya masyarakat Dago sangat merasakan
dampak ini, padahal secara geograIis Dago terletak di Bandung Utara. Ketika
musim hujan datang, masyarakat Bandung direpotkan oleh banjir.
Atas hal negatiI yang tibmul akibat dari alih Iungsi lahan, pihak yang
bertanggung jawab atas permasalahan ini adalah pihak eksekutiI selaku pelaksana
dari peraturan yang tidak tegas dalam memonitor pembangunan di Kawasan
Bandung Utara.

You might also like