Professional Documents
Culture Documents
MATERI PEMBELAJARAN
Konsep Depresi Pada Lanjut Usia Depresi pada lanjut usia terus menjadi masalah kesehatan mental yang serius meskipun
pemahaman kita tentang penyebab depresi dan perkembangan pengobatan farmakologis dan psikoterapeutik sudah demikian maju. Gejala-gejala depresi ini sering berhubungan dengan penyesuaian yang terhambat terhadap kehilangan dalam hidup dan stresor. Stresor pencetus seperti pensiun yang terpaksa, kematian pasangan, kemunduran kemampuan atau kekuatan fisik dan kemunduran kesehatan serta penyakit fisik, kedudukan sosial, keuangan, penghasilan dan rumah tinggal sehingga mempengaruhi rasa aman lansia dan menyebabkan depresi (Friedman, 1998). Gejala depresi yang muncul pada lanjut usia seringkali dianggap sebagai bagian daripada proses menua. Tugas perkembangan psikososial lanjut usia menurut Erikson adalah integritas
Kernel for Word to dan Latipun (2005), pada fase ini tugas ini versus keputusasaan dan isolasi. Menurut Notosoedirdjo PDF Demo
tugas lansia untuk melihat perjalanan hidupnya. Jika pada fase sebelumnya berhasil, dapat menerima siklus dan lingkungan kehidupannya, maka akan mencapai integritas. Sedangkan jika pengalaman dan perjalanan hidupnya tidak dapat diterima, maka akan terjadi keputusasaan. Pada
Kernel for Word hidup dan keputusasaan kerena kehilangan stadium ini terjadi konflik integritas, pemuasan to PDF Demo
dukungan sosial yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk memelihara dan mempertahankan kepuasan hidup dan self-esteemnya sehingga mudah terjadi depresi pada lansia (Stoudemire, 1994). Menurut Friedman (1998), lansia yang harus meninggalkan rumah tempat tinggal lamanya
Kernel for Word to PDF Demo (relokasi) oleh karena masalah kesehatan atau social ekonomi merupakan pengalaman yang
traumatik karena berpisah dengan kenangan lama dan pertalian persahabatan yang telah memberikan perasaan aman dan stabilitas sehingga sering mengakibatkan lansia merasa kesepian dan kesendirian bahkan kemerosotan kesehatan dan depresi. Prevalensi depresi Kernel for Word to PDF Demo yang mengalami rawat pada lansia tinggi sekali, sekitar 12-36% lansia jalan mengalami depresi. Angka ini meningkat menjadi 30-50% pada lansia dengan penyakit kronis dan perawatan lama yang mengalami depresi (Mangoenpresodjo, 2004). Menurut Kaplan et all (1997), kira-kira 25% komunitas lanjut usia dan pasien rumah perawatan ditemukan adanya gejala depresi pada lansia. Depresi menyerang 10-15% lansiaPDF Demo yang tinggal di institusi, Kernel for Word to 65 tahun keatas dengan sekitar 50-75% penghuni perawatan jangka panjang memiliki gejala depresi dari tingkatan ringan sampai sedang (Stanley & Beare, 2007). Resiko depresi meningkat pada wanita, terutama yang memiliki riwayat depresi, baru saja kehilangan, hidup sendiri, lemahnya dukungan sosial, tinggal di rumah perawatan jangka panjang,
penurunan kesehatan, dan keterbatasan fungsional (Green et al., 1992; Schoevers et al., 2000;
Dokumen scribd.com Page 1
Sadavoy et al., 2004). Resiko bunuh diri pada lansia wanita yang mengalami depresi dua kali atau
tiga kali lebih tinggi daripada lansia laki-laki (Jones, 2002). Tingginya angka depresi pada lansia wanita lebih berhubungan dengan transisi fungsi reproduksi dan hormonal atau menopause (Sadavoy et al., 2004). Karakteristik depresi pada lanjut usia
Meskipun depresi banyak terjadi dikalangan lansia, depresi ini sering di diagnosis salah atau diabaikan. Rata-rata 60-70% lanjut usia yang mengunjungi praktik dokter umum adalah mereka dengan depresi, tetapi acap kali tidak terdeteksi karena lansia lebih banyak memfokuskan pada keluhan badaniah yang sebetulnya adalah penyerta dari gangguan emosi (Mahajuddin, 2007). Menurut Stanley & Beare (2007), sejumlah faktor yang menyebabkan keadaan ini, mencakup fakta bahwa depresi pada lansia dapat disamarkan atau tersamarkan oleh gangguan fisik lainnya (masked depression). Selain itu isolasi sosial, sikap orang tua, penyangkalan, pengabaian terhadap proses penuaan normal menyebabkan tidak terdeteksi dan tidak tertanganinya gangguan ini.
berharga, sedih yang berlebihan, murung, tidak bersemangat, merasa kosong, tidak ada harapan, menuduh diri ide-ide pikiran bunuh diri dan pemeliharaan diri yang kurang bahkan penenlantaran diri (Wash, 1997).
Samiun (2006) menggambarkan gejala-gejala depresi pada lansia sebagai berikut : 1. Kognitif Sekurang-kurangnya ada 6 proses kognitif pada lansia yang menunjukkan gejala depresi.
Kernel for Word to PDF Demo Pertama, individu yang mengalami depresi memiliki self- esteem yang sangat rendah. Mereka
berpikir tidak adekuat, tidak mampu, merasa dirinya tidak berarti, merasa rendah diri dan merasa bersalah terhadap kegagalan yang dialami. Kedua, lansia selalu pesimis dalam menghadapi masalah dan segala sesuatu yang dijalaninya menjadi buruk dan kepercayaan terhadap dirinya (self-confident) for Word to PDF Demo Kernel yang tidak adekuat. Ketiga, memiliki motivasi yang kurang dalam menjalani hidupnya, selalu meminta bantuan dan melihat semuanya gagal dan sia-sia sehingga merasa tidak ada gunanya berusaha. Keempat, membesar-besarkan masalah dan selalu pesimistik menghadapi masalah. Kelima, proses berpikirnya menjadi lambat, performance intelektualnya berkurang. Keenam, Word to PDF Demo Kernel for generalisasi dari gejala depresi, harga diri rendah, pesimisme dan kurangnya motivasi. 2. Afektif Lansia yang mengalami depresi merasa tertekan, murung, sedih, putus asa, kehilangan semangat dan muram. Sering merasa terisolasi, ditolak dan tidak dicintai. Lansia yang
Dokumen scribd.com
Page 2
mengalami depresi menggambarkan dirinya seperti berada dalam lubang gelap yang tidak dapat
terjangkau dan tidak bisa keluar dari sana 3. Somatik Masalah somatik yang sering dialami lansia yang mengalami depresi seperti pola tidur yang terganggu (insomnia), gangguan pola makan dan dorongan seksual berkurang. Lansia lebih
rentan terhadap penyakit karena system kekebalan tubuh melemah, selain karena aging process juga karena orang yang mengalami depresi menghasilkan sel darah putih yang kurang (Schleifer et all, 1984; Samiun, 2006). 4. Psikomotor
Gejala psikomotor pada lansia depresi yang dominan adalah retardasi motor. Sering duduk dengan terkulai dan tatapan kosong tanpa ekspresi, berbicara sedikit dengan kalimat datar dan sering menghentikan pembicaraan karena tidak memilki tenaga atau minat yang cukup untuk menyelesaikan kalimat itu.
Kernel for Word to PDF Demo Dalam pengkajian depresi pada lansia, menurut Sadavoy et all (2004) gejala-gejala depresi
dirangkum dalam SIGECAPS yaitu gangguan pola tidur (sleep) pada lansia yang dapat berupa keluhan sukar tidur, mimpi buruk dan bangun dini dan menyalahkan diri (guilty), merasa cepat lelah dan tidak mempunyai tenaga (energy), penurunan konsentrasi dan proses pikir (concentration),
Kernel for Word to PDF Demo nafsu makan menurun (appetite), gerakan lambat dan lebih sering duduk terkulai (psychomotor) dan
penelantaran diri serta ide bunuh diri (suicidaly). Depresi lanjut usia pada pasca kuasa (post power syndrome) Depresi pada pasca kuasa adalah perasaan sedih yang mendalam yang dialami seseorang
Kernel for Word to PDF Demo setelah mengalami pensiun. Salah satu faktor penyebab depresi pada pasca kuasa adalah karena
adanya perubahan yang berkaitan dengan pekerjaan atau kekuasaan ketika pensiun. Meskipun tujuan ideal pensiun adalah agar para lansia dapat menikmati hari tua atau jaminan hari tua, namun dalam kenyataannya sering diartikan sebaliknya, karena pensiun sering dirasakan sebagai kehilangan penghasilan, kedudukan, jabatan, peran, to PDFstatus dan harga diri (Rini J, 2001). Kernel for Word kegiatan, Demo Menurut Kuntjoro (2002), reaksi setelah orang memasuki masa pensiun lebih tergantung dari model kepribadiannya. Untuk mensiasati agar masa pensiun tidak merupakan beban mental lansia, jawabannya sangat tergantung pada sikap dan mental individu dalam masa pensiun, dalam kenyataannya ada yang menerima ada yang takut to PDF Demo merasa senang memilki Kernel for Word kehilangan ada yang jaminan hari tua dan ada juga yang seolah-olah acuh terhadap pensiun (pasrah). Masing-masing sikap tersebut sebenarnya punya dampak bagi masing-masig individu baik positif maupun negatif. Dampak positif lebih menentramkan diri lansia dan dampak negatif akan mengganggu kesejahteraan hidup lansia.
Dokumen scribd.com
Secara umum peristiwa kehidupan meliputi kehilangan harga diri, gangguan interpersonal,
peristiwa sosial yang tidak diinginkan dan gangguan pola kehidupan yang besar. Kejadian yang tidak diinginkan juga sering menjadi faktor presipitasi depresi. Kejadian di masa lampau (perpisahan dan segala macam kehilangan) lebih sering memperburuk gejala kejiwaan, perubahan kesehatan fisik, gangguan penampilan peran sosial dan depresi (Stuart dan Laraira, 1998).
Menurut Hawari (1996) orang yang mempunyai jabatan adalah orang yang mempunyai kekuasaan, wewenang dan kekuatan (power). Orang yang kehilangan jabatan berarti orang yang kehilangan kekuasaan dan kekuatan (powerless), artinya sesuatu yang dimiliki dan dicintai kini telah tiada (loss of love object). Dampak dari loss of love object ini adalah terganggunya keseimbangan mental/emosional dengan manifestasi berbagai keluhan fisik, kecemasan dan terlebih-lebih depresi. Keluhan-keluhan tersebut diatas disertai dengan perubahan sikap dan perilaku, merupakan kumpulan gejala yang disebut sindroma pasca kuasa (post power syndrome). Perubahan sikap dan perilaku tersebut merupakan dampak atau keluhan psikososial dari orang yang
Kehilangan jabatan atau kekuasaan berarti perubahan posisi, yang dahulu kuat kini merasa lemah. Perubahan posisi ini mengakibatkan perubahan dalam alam fikir (rasio) dan alam perasaan pada diri yang bersangkutan. Kalau keluhan-keluhan yang bersifat fisik (somatik) dan kejiwaan
Kernel for Word to PDF dan tidak (kekecewaan atau depresi) itu bersifat ke dalam, tertutup Demo terbuka maka keluhan
psikososial inilah yang sering menampakkan diri dalam bentuk ucapan maupun sikap dan perilaku. Keluhan-keluhan psikososial terjadi disebabkan karena perubahan posisi yang
mengakibatkan perubahan persepsi dan diri yang bersangkutan terhadap kondisi psikososial diluar
Kernel for Word senang itu, orang dirinya. Guna menghindari rasa kecewa dan tidakto PDF Demomenggunakan mekanisme
defensif antara lain berupa mekanisme proyeksi dan rasionalisasi itulah maka terjadi perubahan persepsi seseorang terhadap kondisi psikososial sekelilingnya. Menurut Maramis (1995), bahwa stres psikologi terutama pada jiwa, seperti kecemasan, kekecewaan dan rasa bersalah yang menimbulkan mekanisme Kernel for Word to PDF pada sewaktu-waktu, hanya gejala penyesuaian psikologis. Mungkin Demo badaniah atau gejala psikologik saja yang menonjol, tetapi ia harus mengingat bahwa manusia itu senantiasa bereaksi secara holistik, yaitu bahwa seluruh manusia itu terlibat dalam hal ini. Karena manusia bereaksi secara holistik, maka depresi terdapat juga komponen psikologi dan komponen somatik. Gejala-gejala psikologik ialahPDF Demo Kernel for Word to menjadi pendiam, rasa sedih, pesimistis, putus asa, nafsu bekerja dan bergaul kurang, tidak dapat mengambil keputusan, lekas lupa, timbul pikiran bunuh diri. Sedangkan gejala badaniah ialah penderita kelihatan tidak senang, lelah tak bersemangat atau apatis, bicara dan gerak-geriknya pelan dan kurang hidup, terdapat anoreksia (kadang-kadang makan terlalu banyak sebagai pelarian), insomnia (sukar untuk tidur) dan
konstipasi.
Dokumen scribd.com Page 4
Depresi pada lansia merupakan permasalahan kesehatan jiwa (mental helath) yang serius dan kompleks, tidak hanya dikarenakan aging process tetapi juga faktor-faktor lain yang saling terkait. Sehingga dalam mencari penyebab depresi pada lansia harus dengan multiple approach. Menurut Samiun (2006) ada lima pendekatan yang dapat menjelaskan terjadinya depresi pada lansia
yaitu : 1. Pendekatan Psikodinamik Salah satu kebutuhan manusia adalah kebutuhan mencintai dan dicintai, rasa aman dan terlindung, keinginan untuk dihargai, dihormati, dan lain-lain. Menurut Hawari (1996), seseorang yang kehilangan akan kebutuhan afeksional tersebut (loss of love object) dapat jatuh dalam kesedihan yang dalam. Sebagai contoh seseorang kehilangan orang yang dicintai (suami atau istri yang meninggal), kehilangan pekerjaan / jabatan dan sejenisnya akan menyebabkan orang itu mengalami kesedihan yang mendalam, kekecewaan yang diikuti oleh rasa sesal,
Kernel for Word to PDF Demo bersalah dan seterusnya, yang pada gilirannya akan jatuh dalam depresi.
Freud mengemukakan bahwa depresi terjadi sebagai reaksi terhadap kehilangan. Perasaan sedih dan duka cita sesudah kehilangan objek yang dicintai (loss of love object), tetapi seringkali mengalami perasaan ambivalensi terhadap objek tersebut (mencintai tetapi marah
Kernel for Word to PDF Demo dan benci karena telah meninggalkan). Orang yang mengalami depresi percaya bahwa
instropeksi merupakan satu-satunya cara ego untuk melepaskan suatu objek, sehingga sering mengkritik, marah dan menyalahkan diri karena kehilangan objek tadi (Kaplan et all., 1997). Depresi yang terjadi pada lanjut usia adalah dampak negatif kejadian penurunan fungsi tubuh dan perubahanKernel for terutama to PDF Demo yang terjadi Word perubahan psikososial. Perubahan-perubahan tersebut diatas seringkali menjadi stressor bagi lanjut usia yang membutuhkan adaptasi biologis dan psikologis. Menurut Maramis (1995), pada lanjut usia permasalahan yang menarik adalah kurangnya kemampuan dalam beradaptasi secara psikologis terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya. Penurunan kemampuanWord to PDF Demo Kernel for beradaptasi terhadap perubahan dan stres lingkungan sering menyebabkan depresi. Strategi adaptasi yang sering kali digunakan lansia yang mengalami depresi adalah strategi pasif (defence mechanism) seperti menghindar, menolak, impian, displacement dan lain-lain (Coyne et al., 1981; Samiun, Word to PDF Demo Kernel for 2006). Hubungan stress dan kejadian depresi seringkali melibatkan dukungan sosial (social support) yang tersedia dan digunakan lansia dalam menghadapi stresor. Ada bukti bahwa individu yang memiliki teman akrab dan dukungan emosional yang cukup, kurang mengalami depresi bila berhadapan dengan stres (Billings, et all, 1983; Samiun, 2006).
Dokumen scribd.com
2.
Salah satu hipotesis utnuk menjelaskan depresi pada lansia adalah individu yang kurang menerima hadiah (reward) atau penghargaan dan hukuman (punishment) yang lebih banyak dibandingkan individu yang tidak depresi (Lewinshon, 1974; Libet & Lewinshon, 1977; Samiun, 2006). Dampak dari kurangnya hadiah dan hukuman yang lebih banyak ini
mengakibatkan lansia merasakan kehidupan yang kurang menyenangkan, kecenderungan memiliki self-esteem yang kurang dan mengembangkan self-concept yang rendah. Hadiah dan hukuman bersumber dari lingkungan (orang-orang dan peristiwa sehari-hari) dan dari diri sendiri. Situasi akan bertambah buruk jika seseorang menilai hadiah yang diterima terlalu rendah dan hukuman yang diterima terlalu tinggi terutama untuk tingkah laku mereka sendiri, sehingga mereka mengakibatkan ketidakseimbangan antara nilai reward dan punishment itu. Peran hadiah dan hukuman terhadap diri sendiri yang tidak tepat dapat menimbulkan depresi (Rehm, 1977; Wicoxon, et al., 1977; Samiun, 2006).
Kernel for Word to PDF hadiah dan hukuman adalah jika Faktor lain dari lingkungan yang berkenaan dari Demo
seseorang pindah ke tempat lain yang dapat mengakibatkan kehilangan sumber-sumber hadiah dan perubahan dari tingkah laku yang mendapat hadiah sehingga aktifitas yang sebelumnya dihadiah menjadi tidak berguna. Standar untuk hadiah dan hukuman yang meningkat
Kernel diperlukan untuk PDF Demo menyebabkan performansi yang for Word to mendapat hadiah lebih tinggi. Kehilangan
hadiah yang sebelumnya diterima dapat menyebabkan depresi apabila sumber alternative untuk mendapat hadiah tidak ditemukan. 3. Pendekatan Kognitif
Kernel for Word to seseorang yang Menurut Beck (1967; 1976); Samiun (2006), PDF Demomengalami depresi karena
memiliki kemapanan kognitif yang negatif (negatif cognitive sets) untuk menginterpretasikan diri sendiri, dunia dan masa depan mereka. Misalnya, seseorang yang berhasil mendapatkan pekerjaan akan mengabaikan keberhasilan tersebut dan menginterpretasikan sebagai sesuatu yang kebetulan dan tetap memikirkan kegagalannya. Akibat dari persepsi yang negatif itu, Kernel for Word to PDF Demo individu akan memiliki self-concept sebagai orang yang gagal, menyalahkan diri, merasa masa depannya suram dan penuh dengan kegagalan. Masalah utama pada lansia yang depresi adalah kurangnya rasa percaya diri (self-confidence) akibat persepsi diri yang negatif (Townsed, 1998).
Negatif cognitive sets digunakan individu secara otomatis dan tidak menyadari adanya distorsi pemikiran dan adanya interpretasi alternative yang lebih positif, sehingga menyebabkan tingkat aktifitas berkurang karena merasa tidak ada alas an berusaha. Individu menjadi tidak dapat mengontrol aspek-aspek negatif dari kehidupannya dan merasa tidak berdaya
Dokumen scribd.com
Page 6
Peterson & Seligman, 1984; Samiun, 2006). Menurut Kaplan et al (1997), interpretasi yang keliru (misinterpretation) kognitif yang sering adalah melibatkan distorsi negatif pengalaman hidup, penilaian diri yang negatif, pesimistis dan keputusasaan. Pandangan negatif dan ketidakberdayaan yang dipelajari (learned
helplessness) tersebut selanjutnya menyebabkan perasaan depresi. Pengalaman awal memberikan dasar pemikiran diri yang negatif dan ketidakberdayaan ini, seperti pola asuh orang tua, kritik yang terus menerus tanpa diimbangi dengan pujian dan kegagalan-kegagalan yang sering dialami individu (Beck, et al., 1979; Samiun, 2006). 4. Pendekatan Humanistik-Eksistensial
Teori humanistik dan eksistensial berpendapat bahwa depresi terjadi karena adanya ketidakcocokan antara reality self dan ideal self. Individu yang menyadari jurang yang dalam antara reality self dan ideal self dan tidak dapat dijangkau, sehingga menyerah dalam kesedihan
to PDF Demo
Menyerah merupakan faktor yang sangat penting terjadinya depresi. Individu merasa tidak ada lagi pilihan dan berhenti hidup sebagai seseorang yang real. Pada lansia yang gagal untuk bereksistensi diri ini menyadari bahwa mereka tidak mau berada pada kondisinya
Kernel for Word to PDF Demo sekarang yang mengalami perubahan dan kurang mampu menyesuaikan diri, sehingga mereka
merasa kehidupan fisik mereka segera berakhir. Kegagalan bereksistensi ini merupakan suatu kematian simbolis sebagai seseorang yang real. 5. Pendekatan Fisiologis Teori fisiologis Kernel forbahwa depresi terjadi karena aktifitas neurologis yang menerangkan Word to PDF Demo rendah (neurotrasmiter norepinefrin dan serotonin) pada sinaps-sinaps otak yang berfungsi mengatur kesenangan. Neurotransmiter ini memainkan peranan yang penting dalam fungsi hypothalamus, seperti mengontrol tidur, selera makan, seks dan tingkah laku motor (Sachar, 1982; Samiun, 2006). Kernel seringkali seseorang yang Demo depresi disertai dengan Sehingga for Word to PDF mengalami keluhan-keluhan tersebut. Pendekatan genetik terhadap kejadian depresi dengan penelitian saudara kembar. Monozigotik Twins (MZ) beresiko mengalami depresi 4,5 kali lebih besar (65%) daripada kembar bersaudara (Dizigotik Twins/DZ) yangto PDF Demo Gershon, 1982; Samiun, Kernel for Word 14% (Nurberger & 2006). Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa secara genetik depresi itu diturunkan. Menurut Mangoenprasodjo (2004), depresi pada lansia merupakan perpadauan interaksi yang unik dari berkurangnya interaksi sosial, kesepian, masalah sosial ekonomi, perasaan rendah diri karena penurunan kemampuan diri, kemandirian dan penurunan fungsi tubuh serta
kesedihan ditinggal orang yang dicintai, faktor kepribadian, genetik dan faktor biologis
Dokumen scribd.com Page 7
penurunan neuron-neuron dan neurotransmitter di otak. Perpaduan ini sebagai faktor terjadinya
depresi pada lansia. Kompleksitasnya perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia, sehingga seringkali pada lansia dianggap sebagai hal wajar terjadi.
Sampai saat ini belum ada konsensus atau prosedur khusus untuk penapisan / skrining depresi pada populasi lansia. Geriatric Depression Scale (GDS) dapat membantu mengidetifikasi adanya depresi pada lansia. GDS pertama kali diciptakan oleh Yessavage et.al, telah di uji coba dan digunakan secara luas oleh populasi lansia. GDS memiliki tingkat sensitivitas 92% dan tingkat spesisitas sebesar 89%. Validitas dan realibilitas GDS telah didukung oleh praktik klinik maupun penelitian (Kurlowicz, 1999). Dari total jumlah nilai yang diperoleh dapat digolongkan tingkat depresi sebagai berikut: 1. Nilai 0-5 : Normal
Tabel 2.1 Kuesioner Geriatric depression scale (short form) No 1 Pertanyaan jawaban
to PDF Demo
Tdk
Apakah saat ini anda sudah kehilangan banyak aktivitas dan minatminat anda?
Ya
3 4 5 6 7 8
to PDF Demo
Ya Ya Tdk Ya Tdk Ya
Ya
10
Ya
Page 8
Dokumen scribd.com
11
Apakah anda berpikir bahwa tetap hidup saat ini merupakan hal yang sangat menyenangkan? Apakah anda berpikir bahwa saat ini anda benar-benar tidak berharga? Apkah anda merasa diri anda penuh energi? Apakah anda merasa bahwa keadaan anda saat ini sudah tidak ada harapan?
12
Ya
13
Tdk
14
Ya
15
Apakah anda berpikir bahwa sebagian besar orang lebih baik daripada diri anda sendiri?
Ya
REFERENSI
Stoudemire Alan, (1994). Clinical Psychiatry for Medical Student. J. B. Lippincott Company: Philadelphia, p. 196, 339, 505 Stanley dan Beare, (2007). Buku Ajar Keperawatan Gerontik ed. 2, alih bahasa Juniarti dan Kurnianingsih. Jakarta: EGC, hal: 43, 166-170, 367, 368
Sadavoy et al, (2004). Coprehensive Textbook of Geriatric Psychiatry. W.W. Norton & Co. New York, p. 6-11, 135, 136, 173-174, 1030 Mahajudin, (2007). Peran Psikogeriatri Dan Perawatan Paliatif Dalam Upaya Meningkatkan Kesehatan Para Lanjut Usia. Disampaikan dalam pidato pengukuhan Guru Besar Unair: Surabaya. 6 Kernel for Word to PDF Demo Wash Declan, (1997). Kapita Selecta Penyakit dan Terapi. Jakarta: EGC, hal: 10 Samiun, Y, (2006). Kesehatan Mental jilid 2. Yogyakarta: Kanisius, hal: 405, 412-425, 428-433 Samiun, Y, (2006). Kesehatan Mentalfor Word to PDF Demo 480, 491-500 Kernel jilid 3. Yogyakarta: Kanisius, hal: Rini, J, (2001). Pensiun Dan Pengaruhnya. http://e-Psikologi.com/usia/pensiun.htm. Tanggal 11 Mei 2009. Jam 02.45 WIB Kuntjoro, (2002). Memahami Kepribadian Lansia. http://www.e-Psikologi.com. Tanggal 21 Mei 2009. Jam 12.03 WIB
Stuart dan Laraira, (1998). Principles and Practice of Psychiatry Nursing. CV. Mosby Company: St. Louis, p. 29-35 Hawari, D, (1996). Al-Quran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Jakarta: PT. Dharma Bhakti Prima Yasa, hal: 46, 54-57, 59, 65
Maramis W. F, (1995). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press, hal: 107, 270, 593 Kaplan, (1997). Synopsis of Psychiatry, jilid 1, alih bahasa Widjaja Kusuma. Jakarta: Binarupa Aksara, hal: 106, 107, 116, 778-779, 788, 789, 815-820
Kurlowicz, L, (1999). The Geriatric Depression Scale. http://www.hartfordign.org/publication/trythis/issue04/pdf. Tanggal 02 Mei 2006. Jam 15.30 Kernel for Word to PDF Demo WIB
Dokumen scribd.com Page 10