You are on page 1of 6

TEKNIK PENULISAN BERITA

Bagaimana menulis berita dengan baik? Tulisan berita yang baik ialah tulisan yang mudah dipahami pembaca. Bagaimana caranya? Secara umum langkah-langkah yang dipakai ialah: Buang kata atau kalimat yang tidak perlu Gunakan kata yang sudah akrab dengan pembaca Buat kalimat aktif Gunakan bahasa jurnalistik dan tata bahasa yang baik sesuai EYD Buat lead yang hidup

Mengenal Fokus dan Angle Fokus ialah suatu yang mau dibidik dalam suatu persoalan misalkan dalam dunia kampus kita pastinya punya fokus tertentu untuk naik dalam berita contah fokusnya ialah pendidikan. Angle ialah suatu yang lebih spesifik dari fokus agar berita tidak ngalor-ngidul. Fokus kita di atas mengenai dunia pendidikan, anglenya boleh tentang kurikulum atau birokrasi dari pendidikan

Sebelum melangkah ke hal yang paling substansi dari teknik penulisan berita ini. Kawan-kawan harus tahu berita sebenarnya. Berita ialah hal yang tak biasa Berita ialah suatu yang baru Berita ialah suatu yang dampak Berita ialah suatu yang menarik Berita adalah suatu yang terjadi di sekita kita Berita ialah informasi Berita ialah konflik Berita ialah bercerita tentang manusia

Setelah mengetahui berita. kawan-kawan harus memahami suatu peristiwa

yang layak untuk disebut berita. Caranya ialah jika peristiwa mengandung salah satu dari nilai berita: 1. Actual (time line) 2. Luar biasa (extra ordinary) 3. Ukuran kuantitatif besar (magnitude) 4. Public figure (prominence) 5. Kepentingan public yang luas (significance) 6. Dekat secra (proximity) psikologis dan sosiologis dengan khalayak

7. Unsur konflik dalam suatu peristiwa atau persoalan (conflik) 8. Sentuhan dan emosi manusia yang paling dalam (human interest) Terus bagaimana menentukan bahan berita? Cukup gampang yaitu anda cukup mengetahui fakta sosial. Bila bahan berita diambil dari mimpi, imaji, mistik dan opini bukan termasuk bahan berita. Intinya bahan berita ialah fakta sosial. Tentu saja fakta sosial yang kita bidik harus memiliki nilai berita noh Setelah diskusi fakta sosial, kita juga harus mengetahui konsep berita tentang 5W + 1H: 1. What: tentang peristiwa atau persoalan apa? 2. Who: tentang siapa-siapa atau lembaga yang terlibat dalam peristiwa itu 3. When: tentang kapan (jam, hari, tanggal) dari suatu kejadian atau persoalan itu 4. Where: di mana terjadi peristiwa 5. Why: kenapa peristiwa itu terjadi 6. How: bagaimana kronologi peristiwa atau persoalan tersebut.

STRAIGHT NEWS berita ringan ebut juga Side Bar atau

ih menonjolkan unsur menarik human interest dan biasanya berkaitan dengan kejadian penting dan yang lepas berdiri sendiri. News, Berita Langsung, Spot News dan Berita/laporan yang diringkas. ncerminkan kekonyolan (komedi), dramatis, kontroversial, tragis, unik, di luar kebiasaan dan jarang terjadi. rus sesegera mungkin disampaikan pada pembaca. penulisan piramida terbalik. muat unsur 5W 1H dan tidak terikat dengan metode ik reportasi dasar, misalnya; pembaca tak perlu sebuah kejadian di sebuah memahami isinya. san bersifat menghibur dan untuk melaporkan berpikir keras untuk dapat harian. a-akta keras, sehingga lebih mementingkan unsur significance dan timeliness. ntoh: berita singkat tentang seseorang, biasanya ada di halaman belakang koran. ng penting-peting saja, dengan kaidah 5W 1H, kadang terdiri dari awal klimaks dan akhir. dak awet, karenaRAGAM BERITA hanya bersifat memaparkan. erletak pada pengawalan (Lead), hubungan antara lead dengan isi berita, keakuratan data hasil reportasi dan cara penyajian. Macam piramida berita kadang bersifat deskriptif, dan begitu banyaknya istilah yang dipakai. Namun pada us sesuai dengan aturandan bentuk terbalik, lebih membingungkan, karena harus menghindari kata berkabut untuk menjamin kejernihan tu dasarnya adalah informasi aktualnya. ari sebuah Straight Newsragam berita ada 4 macam, yaitu: koran, yang banyak menjadi headline.

SOFT NEWS

NEWS

mahami duduk perkara suatu masalah. et, dan ditulis dalam sejumlah sudut pandang. okus pembicaraan ini biasanya dipilih pada suatu permasalahan yang sangat kurang tersentuh oleh penulisan media yang lain, atau belu

DEPTH NEWS

PRINSIP-PRINSIP BERITA

Setelah mengetahui apa itu berita dan unsur-unsurnya, maka sebelum menuliskannya, kita harus tahu beberapa prinsip yang harus diterapkan, agar apa yang kita tulis mempunyai kekuatan dan dapat dipertanggungjawabkan. Pada dasarnya ada 3 prinsip yang harus terdapat dalam sebuah berita. Prinsip-prinsip tersebut sangatlah penting untuk diperhatikan, karena menyangkut dengan etika jurnalistik. Prinsip-prinsip tersebut adalah: Absolute Honesty (Kejujuran Mutlak), jurnalisme tak pernah memberikan ruang sedikitpun bagi cerita fiksi. Prinsip ini berkaitan dengan mental jurnalis/wartawan sendiri.

Accuracy (Akurasi, Ketepatan), berita harus 100 % benar, kesalahan sedikit berarti gagal. Ketidakakuratan ini bisa dilihat dari hal yang sederhana semacam salah ketik sampai kesalahan yang fatal seperti salah mengutip ucapan nara sumber, salah mendiskripsikan ciri-ciri fisik dan lain-lain, lebih lanjut untuk akurasi ini sebenarnya berkaitan juga dengan kompetensi. kesengsaraan, pokoknya semua hal yang menyentuh hati nurani, karena memang digali dan diarahkan pada hakikat kemanusiaan atau NEWS FEATURE Fairness (Keadilan), berita yang akurat kadang bisa jadi tidak bagus jika tidak fair, karena bisa saja berita itu diperdebatkan, sebab tidak memenuhi beberapa kriteria fair, sebagaimana dikemukakan Ben Bradlee, Redaktur Pelaksana Washington Pos, bahwa berita itu tidak fair kalau: 1. 2. 3. 4. Menghilangkan fakta-fakta penting Memasukkan informasi yang tidak relevan untuk mendukung informasi penting Informasinya menipu pembaca Wartawan memasukkan opini, pandangan subyektif dan emosinya.

Dan sebagai tambahan empat prinsip kejujuran diatas, maka fair dalam menulis juga berarti cover both sides (menulis dari segala sisi), menghindarkan bahasa yang bias dan menghindari komentar bernada iklan. Jadi, ringkasnya adalah, berita itu harus obyektif. Menjadi obyektif sangatlah sulit. Obyektif juga punya makna berbeda bagi orang yang berbeda. Amati saja bagaimana ungkapan komentator dalam pertandingan-pertandingan olah raga !. Apakah itu juga obyektif?

TAHAPAN MENULIS BERITA


Ada 5 tahapan dalam menulis yang harus dilakukan, yaitu: 1. Menemukan peristiwa dan jalan cerita Jalan cerita adalah pemicu suatu peristiwa. Sebelum ada suatu jalan cerita maka tidak ada sebuah peristiwa. lebih ditentukan oleh responsibilitas seorang jurnalis dalam memaknai keadaan di sekitarnya. Karena bisa saja yang oleh orang lain bukan peristiwa, tetapi bagi sang kuli tinta adalah sesuatu peristiwa yang menarik. 2. Cek dan re-cek jalan cerita Setelah menemukan PEG, maka harus ditentukan dengan sebenar-benarnya, apakah PEG itu sudah memenuhi syarat atau belum, atau paling tidak kita mengadakan checking ulang terhadap peristiwa itu, dengan disertai pengumpulan data primer maupun skunder yang dibutuhkan. Dan rumuskan pula apakah jalan ceritanya sudah meyakinkan! 3. Memastikan sudut berita (Angel dan Fokus) Sudut berita(angel) adalah sesuatu dari peristiwa yang kira-kira dianggap menarik untuk disajikan kepada pembaca, atau memiliki nilai market. Sudut berita akan langsung nampak pada head/judul atausecara singkat akan dituliskan pada intro (Lead). Kemampuan memilih sudut berita yang tepat biasanya dipengaruhi oleh pengetahuan/wawasan penulis terhadap kebutuhan pambaca. 4. Menentukan sudut berita (Lead atau Intro) Lead atau awalan adalah pengawalan sebuah tulisan berita yang berisi penjelasan ringkas terhadap keseluruhan isi berita/tulisan. Diharapkan dengan hanya membaca Lead pembaca akan segera tahu apa isi

tulisan secara keseluruhan. Lead sebaiknya tidak terlalu panjang, cukup dengan 2 atau 3 kalimat dan memuat semua unsur 5W 1 H. Lead dengan jenis-jenisnya cukup banyak ada lead PEG, lead epigram, lead kontras, lead pertanyaan, dll. 5. Menulis berita (Body) Badan tulisan adalah isi yang menjelaskan isi dari tulisan/berita. Badan tulisan ini ditulis dengan berbagai gaya prosa dan memenuhi syarat piramida terbalik dan mengandung unsur 5W 1 H. * Sebagai tambahan untuk tahapan yang lebih profesional adalah, adanya Metabolisme Intelektual, artinya, Untuk menuju pada integrated of jurnalism dan Jurnalisme Presisi dibutuhkan sebuah iklim belajar dan diskusi serta daya kritis tertentu. Hal ini dapat ditembuh dengan mengoleksi data yang sebayak-banyaknya dari Buku-buku, pendapat para ahli, Media massa, hasil-hasil penelitian dan resume-resume diskusi. Ini diperlukan karena tulisan seorang jurnalis selain berfungsi informatif, juga harus bisa memobilisasi aspek kesadaran pembaca. Banyaknya pengetahuan dan wawasan dari sumber-sumber tadi akan lebih memberikan legitimasi pada tulisan, sehingga lebih berat dan bermutu..

STRUKTUR PENULISAN BERITA


Banyaknya ragam berita ternyata membawa konsekwensi yang berbeda pula dalam menentukan struktur berita. Namun begitu, secara umum struktur penulisan berita biasanya terdiri dari: 1. Head (Judul), biasanya dipilih kata, istilah atau kalimat yang mampu menunjukkan, membawa dan mengarah pada persoalan inti dari berita yang ditulis. Untuk judul ukurannya kadang ada yang bernada bombastis, sederhana ataupun informatif. Lead, Intro (Teras Berita, Alenia Pembukaan), adalah bagian terpenting dalam sebuah berita, Lead-lah yang menentukan apakah pembaca akan terus membaca atau berhenti. Karena dalam lead ini sudah terangkum semua inti dari berita yang akan ditulis tersebut. Tidak mudah untuk membuat lead, karena ia harus ringkas (sekitar 35 kata dan sudah mencakup 5W+1H). Kebanyakan wartawan kesulitan yang dihadapi adalah dalam pembuatan lead ini. Ada banyak lead yang bisa kita temui (sekitar 16 lead), dan sebagai gambaran beberapa lead yang sering diapaki adalah: Summary Lead (Rangkuman), lead ini memuat 5W+1H secara utuh. Lead ini bisanya dipakai dalam straught news. Tapi trend akhir-akhir ini menunjukkan baahwa summary lead jarang dipakai, karena fakta terkesan berjejal-jejal dan justru sulit dipahami. Untuk straight news tidak mesti dengan summary lead, bisa juga mamasukkan fakta penting saja, seperti qho, what dikombinasikan dengan where atau when. Lead Kutipan Seseorang, biasanya tokoh penting, dan inilah yang sering kita jumpai di media massa. Naratif Lead (Bercerita), lead ini bertutut seperti menulis fiksi. Quotation Lead (Kutipan Langsung), lead ini mengambil ucapan langsung seseorang yang dianggap menarik. Question Lead (Pertanyaan), inilah lead yang dimaksudkan agar pembaca merasa terlibat langsung secara emosional. Direct Adress Lead (Pernyataan Langsung), lead ditulis seolah-olah wartawan berbicara langsung kepada pembacajgdi Contrast Lead (Pertentangan), menunjukkan realitas yang berbeda dalam sebuah berita. Dan lain-lain Body, Detail (Tubuh Berita), isi berita yang merupakan diskripsi secara detail atas suatu kejadian/peristiwa. Ending (Penutup), akhir dari sebuah berita. Hal ini penting karena tidak jarang seorang wartawan kesulitan untuk bisa mengakhiri berita yang ditulisnya. Untuk mengakhiri suatu berita, penulis jangan sekali-kali menyimpulkan ataupun membangun opini, tapi bagaimana sekiranya pembaca yang menentukan semuanya, makanya tak jarang ending yang berupa sebuah pembicaraan ataupun kutipan seseorang ataupun jawaban seseorang terhadap suatu kejadian/peristiwa.

2.

3. 4.

METODE PENULISAN BERITA


Dalam penulisan berita sering dipakai metode penulisan dengan PIRAMIDA TERBALIK. Penggunaan konsep ini hanyala untuk simbol yang menggambarkan, bahwa dalam konsep PIRAMIDA TEGAK, bagian bawah piramida yang paling lebar dapat diartikan sebagai bagian yang paling penting. Sehingga karena kakuatannya itulah maka bagian bawah piramida menjadi bagian yang terpenting untuk membuat piramida dapat berdiri tegak. Sedangkan puncak kerucutnya dianggap yang tidak penting. Otomatis ketika piramida itu dijungkirkan atau dibalikkan dengan kerucut di bagian bawah, maka bagian yang terpenting berada di atas atau menjadi awal penulisan berita. Dalam aplikasi penggunaan konsep piramida terbalik , maknanya menjadi sebagai berikut: a. b. c. Inti Cerita di Alenia Awal Memudahkan Penyuntingan Alur Mengalir

Dengan demikian, rekonstruksi terhadap makna piramida terbalik dan piramida tegak dapat digambarkan sebagai berikut: a. b. Ciri Piramida Terbalik menggunakan alur cerita yang kronologis, SEDANGKAN Piramida Tegak tidak mementingkan kronologis Tahapan penulisan Piramida Terbalik: (1) lead (inti berita-klimak), (2) atmosfir (gambaran suasana inti cerita), (3) background (latar belakang peristiwa), (4) fakta pendukung (fakta-data pelengkap). SEDANGKAN tahapan penulisan Piramida Tegak: (1) lead (introduksi), (2) fakta (pokok masalah), (3) klimaks (kesimpulan)

Untuk straight news ,metode yang dipakai adalah dengan piramida terbalik, artinya unsur terpenting dimasukkan di teras berita, begitu seterusnya hingga unsur yang tidak penting. Hal ini karena pertimbangan teknis mempermudah dalam proses editing dan pemotongan. Sementara untuk soft news, feature dan Depth News tidak terikat pada metode piramida terbalik, tapi bebas, bisa menggunakan metode piramida tegak, tabung jam pasir dan lain-lain. Khusus Features, seringkali digunakan prinsip eye catching, yaitu sejak alenia pertama harus menarik perhatian dan mampu membawa pembaca berminat membacanya sampai habis (untuk jenis features ini coba anda lihat Kompas halaman 20 (dalam kota besar) ulasan tentang tokoh yang sering disebut dengan features tokoh. Untuk selanjutnya sipkan pena dan kertas. mari kita praktek kawan!!!

You might also like