Professional Documents
Culture Documents
Harista Januarianto
NRP. 7203 030 019
Dosen Pembimbing :
3. Ir. Sulistyo MB
NIP. 131 651 429
Mengetahui:
Ketua Jurusan Telekomunikasi
ii
ABSTRAK
iii
ABSTRACT
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum WR.Wb.
Alhamdulillah! Saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT
atas rahmat dan hidayah-Nya hingga selesainya kegiatan prouek akhir
ini dengan judul “Rancang Bangun Power Monitoring Menggunakan
Saluran Telepon(Mikrokontroller Interface)”.
Proyek Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md.) di Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
(ITS).
Pada kesempatan ini saya sampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Ir. Prima Kristalina, MT dan Akuwan Saleh, SST selaku dosen
pembimbing
2. Semua dosen Politeknik Elektronika Nageri Surabaya - ITS,
bidang keahlian Telekomunikasi Multimedia atas dorongannya
3. Teman-teman di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, atas
dukungannya
4. Teman-teman angkatan tahun 2003 khususnya Telkom A, atas
bantuannya
Akhir kata, segala kritik dan saran sangat saya harapkan untuk
pengembangan penelitian selanjutnya.
Wassalamu’alaikum WR.Wb.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
3.2.2 Perancangan Rangkaian Sakelar ……………... ……. 18
3.2.3 Rangkaian Sensor Arus …………………………….. 20
3.2.4 Perencanaan Program Assembler MCS51
Untuk Komunikasi Serial Antara PC
Dengan Mikrokontroller AT89S51 ............................. 20
3.2.5 Perencanaan Pemrograman ADC0804
Menggunakan Assembler MCS51 .......………………. 23
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Tujuan Proyek akhir ini adalah dapat membuat sebuah sistem
monitoring dan kontrol daya jarak jauh mengggunakan jalur telepon.
1.4 MANFAAT
Hasil dari proyek akhir ini diharapkan dapat diterapkan di kost-
kostan atau yang lain. Untuk system kontrol dapat diimplementasikan
dalam kehidupan sehari-hari khusus kontrol peralatan listrik
1
2
1.5 METODOLOGI
Untuk menyelesaikan proyek akhir ini, dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
♦ Mempelajari pemrograman assembly
♦ Membuat rangkaian kontrol on/off.
♦ Membuat sensor arus
♦ Membuat program kontrol on/off.
♦ Menganalisa dan menyimpulkan, serta memberi saran bila
proyek akhir ini diaplikasikan ke sistem yang nyata.
♦ Menyusun buku laporan proyek akhir.
BAB 5: Penutup
memberi kesimpulan tentang hasil yang telah diperoleh
dan saran yang selayaknya dilakukan bila proyek akhir ini
dilanjutkan.
BAB 2
TEORI DASAR
2.1 U M U M
Pada bab ini akan diberikan teori dasar yang melandasi permasa-
lahan dan penyelesaiannya yang diangkat dalam proyek akhir ini. Teori
dasar yang diberikan meliputi: serial RS-232, mikrokontroller
AT89S51(DT-51 versi 3.3).
2.2 TRANSFORMATOR
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan
dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke
rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan
berdasarkan prinsip induks-elektromagnetik. Transformator digunakan
secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika.
Penggunaan transformator dalam system tenaga memungkinkan
terpilihnya tegangan yang sesuai, dan ekonomis untuk tiap-tiap
keperluan, misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman
daya listrik jarak jauh.
Salah satu sebab mengapa arus bolak-balik (AC=Alternating
Current) banyak dipakai dalam keperluan sehari-hari adalah
kemungkinan mentransformasikan arus bolak-balik tersebut amat
mudah, baik menaikkan tegangan maupun menurunkan tegangan.
Transformator yang digunakan adalah Transformator
instrument dan yang termasuk dalam transformator instrument yaitu
transformator arus. Transformator arus biasanya digunakan untuk
mengukur arus beban yang besar dalam suatu rangkaian. Dengan
menggunakan transformator arus maka arus beban yang besar dapat
diukur hanya dengan menggunakan alat ukur amperemeter yang
rangenya tidak terlalu besar.
3
4
Jadi secara umum karakteristik dari ADC 0804 adalah sebagai berikut :
a. Dapat diinterfacekan dengan mikroprosesor atau dapat
dioperasikan secara terpisah.
b. Logic input dan output dapat dioperasikan dengan level tegangan.
c. Dapat beroperasi dengan (tegangan referensi) sebesar 2.5 Volt.
atau sebaliknya dari perangkat luar ke PC. Tegangan yang ada pada RS
232 berbeda dengan level tegangan digital. Tegangan RS 232 tersebut
antara +3 volt sampai dengan +25 volt untuk logika “0” dan -3 volt
sampai dengan -25 volt untuk logika “1”. Tegangan yang cukup tinggi
ini mengakibatkan data dapat ditransmisikan cukup jauh.
2.10 RELAY AC
Relay AC biasanya dideteksi dengan sumber tegangan 100-110
Volt atau 200 sampai 220 Volt dan frekuensi 50 Hz. Relay AC berfungsi
sebagai sakelar sehingga dapat digunakan untuk control on/off dan
mempunyai supply sebesar +12 volt.
13
15
16
IC = V (Re lay ) = 12 V = 5 , 4 mA
R (Re lay ) 2200
IB(sat) = I C = 5 , 4 mA = 0 , 032 mA
β 165
IB = V C − VBE
B
=
12 V − 0 , 7
R 10 K Ω
IB = 1,13 mA
B
Penjelasan flowchart sub program kirim data serial diatas adalah sebagai
berikut:
¾ clr RI, berarti memberikan logika 0 pada bit RI(Receive
Interupt flag) sebelum melakukan pengiriman data, sebab
RI akan diset oleh hardware pada akhir waktu bit ke 8
dalam mode 0.
23
Dari diagram clock diatas diatas dapat dibuat satu urutan siklus kerja
sebagai berikut :
Tabel 3.1
Proses konversi penulisan dan pembacaan data hasil konversi ADC0804
Proses konversi / penulisan data Proses pembacaan data hasil
ADC0804 konversi
Kondisi pin Kondisi pin
PROSES PROSES
kontrol kontrol
1 Mulai 1. Mulai
konversi / CS=Low(ext) membaca INTR=L to H (int)
menulis WR=Low(ext) data CS=Low(ext)
data INTR=High(int) RD=Low(ext)
RD=high(ext) WR=High(ext)
1
f=
1,1.R.C
Range frekuensi yang diperbolehkan adalah 100 khz sampai 1280 khz.
Jika direncanakan frekuensi yang digunakan sebesar 650 khz, R = 10 kΩ
maka nilai kapasitor adalah :
1
C=
1,1. f .R
1
C=
1,1.650000.10000
1
C=
650000000
C = 153,8 pF
Dari urutan proses kerja diatas dapat dibuat program assembly dengan
urutan program sebagai berikut :
• Menentukan port yang digunakan dengan kode-kode yang
dibuat sendiri, menggunakan bahasa assembler MCS51:
ADC_CS bit P0.4
ADC_RD bit P0.5
ADC_WR bit P0.6
ADC_INT bit P0.7
• Mengirim sinyal start conversion (memulai proses tulis/write) :
clr ADC_CS
clr ADC_WR
setb ADC_WR
• Menungu ADC selesai mengkonversi data (menunggu sampai
ADC_INT = Low) jika belum selesai mengkonversi(ADC_INT =
High) maka program diulang dialamat not_EOC :
not_EOC :
jb ADC_INT,not_EOC
• Mengambil data hasil konversi (proses baca data/read), data yang
akan diambil terlewtak di port B, dan untuk sementara diletakkan
di A(accumulator) urutan perintahnya adalah sebagai berikut :
clr ADC_RD
mov DPTR,#2001h
movx a,@dptr
setb ADC_RD
setb ADC_CS
28
4.1 Pendahuluan
Untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang terjadi pada
peralatan elektronika, diperlukan suatu pengujian dan pengukuran pada
peralatan yang direncanakan. Pengujian dilakukan dengan menguji tiap-
tiap modul berjalan dengan baik, maka peralatan ini dianggap telah
berjalan dengan baik, maka peralatan ini dianggap telah berjalan dengan
yang diinginkan.
c. Prosedur pengujian
1. Menyusun rangkaian seperti pada gambar 4.1
2. Menghubungkan keluaran ADC 8 bit dengan led untuk
mengetahui output biner
3. Mengamati dan memasukkan hasil pengujian kedalam
table 4.1
29
30
a. Hasil pengujian
Hasil pengujian dari rangkaian ADC0804 ditunjukkan
dalam tabel 4.1. Dari tabel data tersebut didapatkan hubungan
antara perubahan bit ADC.
TR 15
IN OUT IN OUT IN OUT
GND GND GND
100 nF
100 nF
100 nF
100 nF
2200 uF
220VAC 0
Gambar 4.3 : Pengukuran rangkaian catu daya
Untuk +5Volt :
| 4,99V − 5V |
% Error = x100%
5V
= 0,2%
Untuk +9Volt :
| 8.97V − 9V |
% Error = x100%
9V
= 0.33%
Untuk +12Volt :
| 12.03V − 12V |
% Error = x100%
12V
= 0.25%
Dari perhitungan %error diatas, kesalahan tegangan output untuk
+5 volt adalah 0,2%, +9 Volt adalah 0.33% sedangkan untuk +12 Volt
adalah 0.25%. Hal ini masih dapat diabaikan, karena kesalahannya tidak
melebihi nilai toleransi (10%), sehingga tegangan yang dijadikan
sebagai inputan mikrokontroller dan rangkaian sakelar ini masih dapat
digunakan dan yst mengaktifkan rangkaian, serta tidak menyebabkan
kerusakan pada komponen.
34
Gambar 4.5 Software dowloader pada DT-51 Min Sys Ver 3.3
Gambar 4.6 Cara mendownload program pada DT-51 Min Sys Ver 3.3
36
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan studi dan penelitian yang dilakukan pada bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal antara lain:
1. Pada pengujian rangkaian catu daya, hasil tegangan output yang
didapatkan kurang dan melebihi dari tegangan yang diharapkan.
Tetapi % errornya tidak melebihi 10 %, sehingga bisa digunakan
untuk mensupply tegangan ke rangkaian sakelar, ADC0804, dan
sensor arus.
2. Tegangan VCC untuk mengaktifkan beban adalah sebesar 230 volt,
sehingga beban bisa dihidupkan atau dimatikan.
3. ADC0804 yang digunakan untuk mengkonversi tegangan analog
menjadi data digital.
4. Sensor arus yang digunakan untuk mengetahui arus yang mengalir
dari beban yang digunakan.
5. Relay yang digunakan untuk kontrol on/off beban.
6. Rangkaian sakelar bisa bekerja seperti yang diharapkan walaupun
tegangan inputan dari mikrokontroller tidak murni +5 volt dan 0
volt.
7. Pada pembuatan peralatan ini, penggunaan Mikrokontroller
AT89S51 sangat membantu karena berfungsi sebagai pengendali
semua peralatan lainnya.
8. Untuk menguji komunikasi serial antara PC dengan Mikrokontroller
maka digunakan tampilan pada hyper terminal.
39
40
5.2 SARAN
Beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk pengembangan
pada proyek akhir di masa mendatang :
1. Power Monitoring dapat dilakukan melalui web secara online
sehingga dapat diketahui dengan jarak jauh.
2. Mengetahui tegangan dapat dilakukan langsung pada MCB PLN.
3. Komunikasi serial dapat bekerja secara akurat/presisi pada jarak
maksimal 5 meter
4. Komunikasi serial tidak bisa dilakukan secara bersama-sama.
5. Pada pembuatan peralatan ini, peralatan elektronik yang dikontrol
hanya 2 buah yaitu 2 buah lampu. Untuk pengembangannya
diharapkan supaya bisa menambahkan peralatan yang dikontrol,
maksimum peralatan yang dikontrol adalah 16, yaitu melalui port A
dan port B.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Adi Pramono & R.Rachmad Gunawan,” Rancang Bangun Interface
Multisensor ke Terminal Serial Menggunakan AT89C51”, Proyek Akhir
PENS -ITS, 2004.
[2] Harman Bahri,” Koordinasi Jarngan Tegangan 380 Volt Dengan
Menggunakan Sistem SCADA (hardware)”, Proyek Akhir PENS -
ITS, 2004.
[3] Aries Tri Prawijaya Putra,” Perencanaan Dan Pembuatan Sistem
Kontrol On/Off Peralatan Rumah Tangga Via PABX NEAX 2000
IPS Menggunakan Mikrokontroller AT89C51(Software)”, Proyek
Akhir PENS -ITS, 2005
[4] www.google.com
41
RIWAYAT HIDUP
42
LISTING PROGRAM
;============================
;Program ADC0804
;KONEKTOR PADA PORT 0 dan Port B
;=============================
$mod51
ADC_CS EQU P0.4
ADC_RD EQU P0.5
ADC_WR EQU P0.6
ADC_INT EQU P0.7
hexval equ 1ah
des1 equ 1bh
hexh equ 1dh
desh equ 1ch
desh1 equ 1eh
des_all equ 23h
des_all2 equ 24h
des_all3 equ 25h
hex1 equ 22h
des_satsh equ 46h
ORG 4000H
MOV DPTR, #2003H
MOV A, #82H
MOVX @DPTR, A
;==========================================
;Main Program
;==========================================
ulang:
43
44
lcall deteksi_tegangan
lcall hextodes
mov a,des_all
;mov a,des_all
anl a,#0fh
orl a,#30h
mov des_satsh,a
mov a,des_all
;swap a
;anl a,#0fh
;orl a,#30h
;mov des_pulsh,a
;mov dt_teg,a
lcall kirim_data
lcall com1
lcall com2
jmp ulang
;==========================================
;Program ADC
;==========================================
deteksi_tegangan:
clr ADC_CS
clr ADC_WR
setb ADC_WR
Not_EOC:
jb ADC_INT,Not_EOC
delay: djnz r2,$
djnz r3,delay
clr ADC_RD
djnz r3,$
mov DPTR,#2001h
movx a,@dptr
setb ADC_RD
setb ADC_CS
mov hexval,a
ret
;============call hextodes====================
;Program Hex Ke Decimal
;==========================================
hextodes:
45
mov desh,#0
mov a,hexval
swap a
anl a,#0fh
mov hexh,a
jz tdkada_hexh
mov a,hexh
cjne a,#0fh,next
ljmp ratus_2
next: cjne a,#0eh,next1
ljmp ratus_2
mov desh,a
mov a,desh1
djnz hexh,tambah_16
tdkada_hexh:
mov a,hexval
anl a,#0fh
mov a,hex1
cjne a,#0fh,lagi
mov des1,#15h
jmp lagi6
lagi: cjne a,#0eh,lagi1
mov des1,#14h
jmp lagi6
lagi1: cjne a,#0dh,lagi2
mov des1,#13h
jmp lagi6
lagi2: cjne a,#0ch,lagi3
mov des1,#12h
jmp lagi6
lagi3: cjne a,#0bh,lagi4
mov des1,#11h
jmp lagi6
lagi4: cjne a,#0ah,lagi5
mov des1,#10h
jmp lagi6
lagi5:
mov des1,a
lagi6: mov a,desh1
add a,hexh
da a
mov desh1,a
mov a,des1
add a,desh1
da a
mov des_all,a
mov a,des_all
47
anl a,#0fh
orl a,#30h
mov des_all2,a
mov a,des_all
swap a
anl a,#0fh
orl a,#30h
mov des_all3,a
ratus_2:
nop
nop
ratus_1:
nop
nop
banding_6:
nop
nop
ret
;==========================================
;Sub Program Delay
;==========================================
delay1: mov r5,#90h
ret
jnb TI,$
clr TI
ret
com1:
clr ri
clr ti
MOV A,SBUF
cjne A,#'a',lompat
MOV DPTR,#2002H
MOV A,#02H
MOVX @DPTR,A
lompat:
clr ri
clr ti
ret
com2:
clr ri
clr ti
MOV A,SBUF
cjne A,#'A',loncat1
MOV DPTR,#2002H
MOV A,#10H
MOVX @DPTR,A
loncat1:
clr ri
clr ti
ret
END