Professional Documents
Culture Documents
Fathur Rosi
NRP. 7203 030 027
Dosen Pembimbing :
Disetujui oleh
Tim Penguji Proyek Akhir: Dosen Pembimbing:
Mengetahui
Ketua Jurusan Telekomunikasi
ii
ABSTRAK
Proyek Akhir ini menitik-beratkan pada monitoring daya dengan
menggunakan saluran telepon. Untuk mencapai maksud tersebut,
diperlukan ADC 0804 untuk menjadikan signal beban yang berupa arus
menjadi signal digital dan media transmisinya menggunakan RS-232.
Sehingga komunikasi beban dengan server dapat berjalan. Sedangkan
untuk interface kontrol (on/off) lampu menggunakan DT-51 Min Sys Ver
3,0. Pada sisi server, PC dilengkapi dengan Dialogic card tipe dialog/4
yang dibuat sebagai interface antara komputer dengan telepon. Dialogic
disini berfungsi menterjemahkan kode DTMF serta sebagai pemandu
pilihan yaitu untuk monitoring atau kontroling daya. Bahasa
pemrograman yang digunakan bahasa C dan OS yang digunakan adalah
windows 98 dan media yang digunakan adalah saluran telepon sebagai
media untuk memonitor.
iii
ABSTRACT
This Final Project focuses to “power monitoring” using phone channel.
To reach the intention, needed ADC 0804 to convert analog signal of
current become digital signal and its transmission media use the RS-232.
So that the communication between load and server can run well. While
for the interface of load control (on / off) use the DT-51 Min Sys Ver 3.3.
In the side of server, PC completed with Dialogic card type dialog/4 uses
as interface between computer and telephone. Dialogic here functioning
to translate the code of DTMF and also as choice guide that is for the
monitoring of or controlling the load. Language Programming used is C
and OS used is windows 98 and media used is channel phone as media to
monitor.
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum WR.Wb.
Alhamdulillah Wa Syukurillah! Segala puji bagi Allah SWT. Yang
telah memberikan kekuatan lahir batin sehingga dapat menyelesaian
proyek akhir ini dengan judul “Rancang Bangun Power Monitoring
Menggunakan Saluran Telepon (Voice Processing Port)”.
Proyek Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Ahli Madya (A.Md.) di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).
Pada kesempatan ini saya sampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua saya yang telah membesarkan saya dan
mensupport saya baik lahir maupun batin
2. Ir. Prima Kristalina, MT dan Akuwan Saleh, SST selaku dosen
pembimbing
3. Semua dosen Politeknik Elektronika Nageri Surabaya - ITS,
bidang keahlian Telekomunikasi Multimedia atas dorongannya.
4. Semua saudara – saudaraku yang tercinta terima kasih atas
segala dukungannya.
5. Teman-teman angkatan tahun 2003 khususnya Telkom A, atas
segala galanya
Akhir kata, segala kritik dan saran sangat saya harapkan untuk
pengembangan penelitian selanjutnya.
Wassalamu’alaikum WR.Wb.
Penulis
v
DAFTAR ISI
JUDUL…………………………………………………………….. i
PENGESAHAN ………………………………..……………….... ii
ABSTRAK………………………………………………………… iii
ABSTRACT…...…………………………………………………... iv
KATA PENGANTAR..……………………………………………. v
DAFTAR ISI.…………………………………………………..….. vi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………… vii
DAFTAR TABEL…………………………………………………. x
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………… 1
1.1. LATAR BELAKANG……………...…………………. 1
1.2. PERUMUSAN MASALAH………..………………... 2
1.3. BATASAN MASALAH….………..………………… 2
1.4. TUJUAN DAN MANFAAT…………………………. 2
1.5. METODOLOGI ………………….……………………. 2
1.6. SISTEMATIKA PEMBAHASAN..…………………… 2
vi
BAB III. PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT
25
KERAS DAN PERANGKAT LUNAK.............................
3.1. PENDHULUAN.............................................................. 25
3.2. PERANCANGAN PERANGKAT KERAS………….. 27
3.2.1. Penginstalan Dialogic Card Tipe Dialog/4............... 27
3.2.1.1. Konfigurasi Dialogic Card Tipe Dialog/4........... 28
3.2.2. Pemrograman PABX NEAX 2000 IPS..................... 31
3.3. PERENCANGAN PERANGKAT LUNAK................... 31
3.3.1. Perencanaan program Visual C++............................. 31
3.3.2. Penambahan Header File........................................... 34
3.3.3. Fungsi deteksi digit .................................................. 35
3.3.4. Fungsi memainkan file suara………………………. 37
3.3.5. Fungsi dial................................................................. 40
3.3.6. Perekaman file suara menggunakan Multi Thread
41
Program...................................................................
3.3.7. Pembuatan member function..................................... 45
3.3.8. Pembuatan main program.......................................... 48
3.3.9. Funsi serial port ........................................................ 50
3.4. DATA FILE SUARA...................................................... 56
BAB V. PENUTUP.......................................................................... 71
5.1. Kesimpulan……………………………………………. 71
5.2. Saran…………………………………………………... 71
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 73
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
Gambar 3.25 Tampilan dialog box add member function................ 46
Gambar 3.26 Tampilan dialog box yang telah diisi......................... 47
Gambar 3.27 Fungsi yang dibuat melalui member function............. 47
Gambar 3.28 Penambahan parameter fungsi pada header files........ 48
Gambar 3.29 Tampilan pembuatan button........................................ 49
Gambar 3.30 Tampilan dialog box add member function................ 49
Gambar 3.31 Tampilan main function ............................................. 50
Gambar 3.32 perintah – perintah dalam fungsi serial...................... 51
Gambar 3.33 variabel - variabel fungsi serial................................... 51
Gambar 3.34 pembuatan fungsi timer……………………………... 52
Gambar 3.35 fungsi OnInitDialog().................................................. 52
Gambar 3.36 fungsi timer yang telah dibuat..................................... 53
Gambar 3.37 Inisialisasi fungsi timer……………………………… 53
Gambar 3.38 fungsi timer................................................................. 54
Gambar 4.1 Tampilan pendeteksian digit DTMF............................. 62
Gambar 4.2 Tampilan sinyal suara 6KHz ADPCM.wav.................. 64
Gambar 4.3 Tampilan sinyal suara ADPCM8KHz.wav................... 64
Gambar 4.4 Tampilan sinyal suara 8KHz LINEAR.wav................. 65
Gambar 4.5 Tampilan sinyal suara tika2.wav................................... 65
Gambar 4.6 Output hyperterminal..................................................... 70
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1.5 METODOLOGI
Untuk menyelesaikan proyek akhir ini, dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
♦ Mempelajari object oriented programming visual c++
♦ Mempelajari prinsip kerja dasar dari Dialogic Card type
Dialog/4
♦ Merencanakan dan membuat sistem perangkat keras serta
perangkat lunak
♦ Menguji masing - masing subsistem, dilanjutkan dengan
integrasi antara subsistem - subsistem baik perangkat lunak atau
perangkat keras
♦ Menganalisa dan menyimpulkan hasil-hasil simulasi, serta
memberi saran bila proyek akhir ini dikembangkan lebih lanjut.
♦ Menyusun buku laporan proyek akhir.
Buku laporan proyek akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab, dimana
masing-masing bab mempunyai kaitan satu sama lain, yaitu:
BAB 1: Pendahuluan
memberikan latar belakang tentang permasalahan, tujuan,
masalah dan batasan masalah yang dibahas dalam proyek
akhir ini.
BAB 2: Teori Penunjang
memberikan dasar teori untuk menunjang penyelesaian
masalah dalam proyek akhir ini. Teori dasar yang
diberikan meliputi: object oriented programming visual
c++, pemrograman Dialogic.
BAB 3: Perancangan Dan Implementasi
memberikan dasar perancangan dari proyek akhir yang
akan dibuat dalam bentuk flowchart dari perangkat lunak
secara keseluruhan yang akan dikerjakan.
5
6
2.1.3 Signaling
Signaling adalah sinyal – sinyal khusus dalam saluran transmisi yang
digunakan dalam penyambungan antara pesawat telepon pemanggil dan
penerima atau sinyal yang digunakan untuk menunjukkan status
panggilan telepon selama proses penyambungan. Jenis – jenis signaling
terdiri dari :
; DC Signaling
DC Signaling didasarkan pada ada atau tidaknya arus atau tegangan
dalam rangkaian. Sinyal – sinyal tersebut menyatakan kondisi on
hook, off hook, pulsa – pilsa dial dan status penyambungan. Sinyal –
sinyal ini adalah sinyal digital jenis on off. Pada loop – loop lokal
kondisi on hook dinyatakan dengan rangkaian terbuka dan tidak ada
arus yang mengalir. Off hook ditandai dengan rangkaian tertutup dan
ada arus yang mengalir secara kontinyu.
; Nada –nada telepon (tone signaling)
Macam – macam nada atau tone yang dibangkitkan tone generator di
sentral dan terdengar saat menggunakan telepon mulai dari saat
handset off hook sampai terjadi conversation adalah :
W DT (Dial Tone)
Yaitu nada – nada yang berfungsi sebagai tanda bahwa pelanggan
telah terhubung dengan sentral (local loop exchange closed).
Nada ini terdengar saat pelanggan mengangkat handset. DT
adalah kombinasi nada yang diperoleh dengan menambahkan dua
nada dengan frekuensi yang sedikit berbeda dan amplitudonya
sama yaitu 350 Hz dan 440 Hz.
W RT (Ring Tone)
Yaitu nada pada terminial tujuan sebagai tanda bahwa ada
panggilan yang harus dijawab. RT mempunyai irama yang terdiri
dari dua burst nada yang berulang – ulang dengan delay yang
agak panjang.
W ET(Engaged Tone)
Nada ini terdengar sebgai tanda bahwa pemanggil tidak berhasil
untuk menghubungi tujuan. Hal ini disebabkan antara lain oleh
pesawat yang dihubungi sedang terpakai/ rusak atau lalu lintas
pembicaraan terlalu padat (overload). Ciri – ciri dari nada ini
yakni bergantian antara ada dan tidak ada selama 0.3 detik. Nada
sibuk (engaged tone) akan memberitahukan penelpon bahwa
yang ditelpon sedang sibuk atau bicara (off hook). Nada tersebut
merupakan kombinasi nada dalam keadaan on selama 0.5 detik
7
2.1.4 DTMF
Pada proyek akhir ini digunakan pesawat telepon yang menggunakan
metode Dual Tone Multi Frequency (DTMF). Penekanan yang
dilakukan pada keypad telepon DTMF menyebabkan rangkaian
elektronika membangkitkan kombinasi dua buah nada dari dua buah
8
Dari fungsi sentral digital diatas yang disebut sebagai fungsi dasar
peralatan sentral yakni fungsi yang berkaitan dengan penyambungan
pembicaraan sedangkan untuk hubungan antara fungsi dasar dan operasi
pensinyalan exchange ditunjukkan pada tabel dibawah ini.
Mendeteksi jawaban
Menentukan titik silang
kanal bicara
4. Melakukan pembicaraan
5. Fungsi memutus Mendeteksi bahwa
pembicaraan telah selesai
Memutus semua titik
silang kanal bicara
6. Pembicaraan selesai
Keterangan
1. Mendeteksi panggilan
Suatu peralatan sentral selalu mengamati asal pemanggil. Saat
permintaan panggilan meningkat, misal pelanggan mengangkat
handsetnya, kemudian arus DC dicatukan lewat kabel dari sentral
telepon ke pelanggan. Sentral dapat mengetahui bahwa adanya arus
tersebut menandakan kenaikan pembicaraan telepon.
2. Menerjemahkan informasi pelanggan
Sinyal pulsa putar dari pelanggan pemanggil dianalisa dan sentral
menentukan sentral mana yang dituju (saluran masuk ke sentral).
3. Saat pelanggan yang dipanggil bebas, saluran masuk
menginformasikan ke pelanggan yang dipanggil lewat nada bel, dan
sentral juga menginformasikan ke pelanggan pemanggil lewat nada
balik bel.
4. Mendeteksi jawaban
Setelah pelanggan yang dipanggil menjawab, akan terbentuk
rangkaian loop dari sentral telepon ke pelanggan dan ke sentral
telepon lagi pada saat pelanggan tersebut mengangkat handset. Pada
rangkaian loop akan mengalir arus DC, arus DC tersebut
menandakan jawaban dari pelanggan yang dituju.
5. Mendeteksi bahwa pembicaraan telah selesai
Selama kedua pelanggan sedang melakukan percakapan, kedua
sentral (saluran keluar dan saluran masuk dari sentral) akan
mengamati kedua pelanggan tersebut. Dan pada saat pembicaraan
selesai, arus looop akan diputus lewat handset yang telah diletakkan
oleh salah satu pelanggan. Sentral akan mengetahui bahwa
pemutusan arus DC berarti pembicaraan telah selesai.
10
Keterangan :
LT00-LT11 Line/Trunk card mounting slot
AP00-AP11 Application Processor card mounting slot
MP PN-CP14 mounting slot
FP PN-CP15 mounting slot
VM PZ-VM00-M mounting slot
12
Selain PIM Module, PABX ini juga dilengkapi dengan MDF (Main
Distributin Frame) Module. MDF module ini digunakan sebagai
penghubung antara PIM module dengan jalur pelanggan.
Keterangan :
Conf : menyimpan data (save)
Answer : membatalkan
Redial : kembali ke command
Speaker : menaikkan data
Feature : menaikkan data
Dialogic Card yang digunakan dalam proyek akhir ini adalah type :
Dialog/4. Card ini mempunyai 2 channel analog dengan slot ISA, dapat
dioperasikan dengan platform Windows 95/98. Bentuk fisik dari
Dialog/4 adalah seperti Gambar 2.4.
Pada jack RJ 11 terdapat 4 kabel yaitu 2 kabel tip dan 2 kabel ring,
dimana untuk 1 kabel tip berpasangan dengan 1 kabel ring disebut
dengan satu pasang kabel local loop. Berdasarkan Gambar 2.5
diatas, dapat dilihat bahwa satu voice channel terdiri dari tip dan
ring.
2. Host interfacenya antara lain sebagai berikut :
y Menggunakan bus dengan tipe IBM PC XT/AT ISA.
y Mempunyai base address D000h(def), A000h atau C000h
y Level interrupt (IRQ) 2, 3, 4, 5, 6, 7.
3. Koneksi antara channel dengan line telepon menggunakan RJ-11
16
Pada fitur dialogic card disebutkan bahwa card dengan tipe dialog/4
ini didukung oleh beberapa software, salah satunya adalah
pemrograman C-API (Application Programming Language).
Pemrograman C merupakan software atau bahasa bawaan dialogic,
17
fungsi ini untuk membuka channel pada card. Fungsi lain dapat
dijalankan setelah channel dibuka. Command yang digunakan adalah :
int dx_open(namep, oflags).
char *namep = pointer ke channel yang akan dibuka
channel B1C1 = dxxxB1C1
channel B1C2 = dxxxB1C2
channel B1C3 = dxxxB1C3
channel B1C4 = dxxxB1C4
int oflags = disediakan fungsi selanjutnya
oflags = null
; dx_sethook
fungsi untuk mengontrol status kondisi hook dari channel tertentu.
int dx_sethiook(chdev, hookstate, mode)
; dx_wtring
fungsi yang menunggu banyaknya jumlah ring tone dan merubah
kondisi channel menjadi On Hook atau Off Hook.
int dx_wtring(chdev, nrings, hstate, timeout)
; dx_getdig
Fungsi ini digunakan untuk menerima digit dari penelpon.
; dx_playiottdata
Fungsi ini menjalankan rekaman suara (file suara) dari beberapa sumber.
Short dx_playiottdata (chdev, iottp, tptp, xpbp, mode)
; dx_dial
Fungsi untuk men-dial darui ASCII string dari channel open, idle dan
memungkinkan untuk Call Analysis untuk mengetahui keterangan dari
panggilan baik itu gagal (engaged) atau berhasil (connect).
Catatan :
¾ dx_dial () tidak berpengaruh pada hookstate
¾ dx_dial () tidak menunggu dial tone sebelum men-dial
rate dari kedua alat yang berhubungan harus diatur pada kecepatan yang
sama.
25
26
Untuk mendapatkan alamat base memory dan IRQ, maka klik pada
tombol add board. Kemudian klik tombol next sampai diperoleh
tampilan yang menunjukkan nilai IRQ serta alamat memory untuk
dialogic/4 yang akan diinstall. Berdasarkan nilai IRQ dan alamat
memory akan diperoleh juga posisi pin dan switch pada dialogic sesuai
dengan tabel berikut ini.
Tabel 3.2 posisi switch sesuai memory address (setting untuk JP5
dan JP6 serta SW1)
SW
memory Swith Switch Switch Switch
address JP5 JP6 1 2 3 4
DE000 Removed Removed ON ON ON off
DC000 Removed Removed ON ON off off
DA000 Removed Removed ON off ON off
D8000 Removed Removed ON off off off
D6000 Removed Removed off ON ON off
D4000 Removed Removed off ON off off
D2000 Removed Removed off off ON off
D0000 Removed Removed off off off off
CE000 Installed Removed ON ON ON off
CC000 Installed Removed ON ON off off
CA000 Installed Removed ON off ON off
C8000 Installed Removed ON off off off
C6000 Installed Removed off ON ON off
C4000 Installed Removed off ON off off
C2000 Installed Removed off off ON off
C0000 Installed Removed off off off off
31
Program untuk deteksi digit adalah sebagai berikut, dimana program ini
telah tersedia pada driver dialogic.
DV_TPT tpt[3];
DV_DIGIT digp;
int numdigs,cnt;
dx_clrtpt(tpt,3);
tpt[0].tp_type=IO_CONT;
tpt[0].tp_termno=DX_MAXDTMF;
tpt[0].tp_length=x;
tpt[0].tp_flags=TF_MAXDTMF;
tpt[1].tp_type=IO_CONT;
37
tpt[1].tp_termno=DX_LCOFF;
tpt[1].tp_length=10;
tpt[1].tp_flags=TF_LCOFF|TF_10MS;
tpt[2].tp_type=IO_EOT;
tpt[2].tp_termno=DX_MAXTIME;
tpt[2].tp_length=50;
tpt[2].tp_flags=TF_MAXTIME;
//Get digit//
if((numdigs=dx_getdig(chdev,tpt,&digp,EV_SYNC))==-1)
{
MessageBox("Error get digit");
exit(3);
}
SetDlgItemText(IDC_DIGIT,"Get digit success");
for(cnt=0;cnt<numdigs;cnt++){
digit[cnt]=digp.dg_value[cnt];
}
return(digp.dg_value[0]);
xpb.wFileFormat=FILE_FORMAT_WAVE;
xpb.wDataFormat=DATA_FORMAT_DIALOGIC_ADPCM;
xpb.nSamplesPerSec=DRT_8KHZ;
xpb.wBitsPerSample=4;
if(dx_playiottdata(chdev,&iott,&tpt,&xpb,EV_SYNC)==-1){
MessageBox("Error play suara");
exit(4);
}
40
Program untuk men – dial adalah sebagai berikut, program ini telah
tersedia pada driver dialogic.
DX_CAP capp;
if((chdev=dx_open("dxxxB1C1",NULL))==-1){
MessageBox("Error open channel");
exit(1);
41
}
if(dx_sethook(chdev,DX_OFFHOOK,EV_SYNC)==-1){
dx_close(chdev);
exit(2);
}
else
{
SetDlgItemText(IDC_PROSES,"proses dial");
dx_clrcap(&capp);
capp.ca_nbrdna = 3;
if (dx_dial(chdev,"201",&capp,DX_CALLP|EV_SYNC) == -1){
MessageBox("Error dial");
}
switch (ATDX_CPTERM(chdev))
{
case CR_NOANS:
MessageBox("no answer");
dx_sethook(chdev,DX_ONHOOK,EV_SYNC);
break;
case CR_BUSY:
MessageBox("busy");
dx_sethook(chdev,DX_ONHOOK,EV_SYNC);
break;
case CR_CNCT:
MessageBox("connected");
dx_sethook(chdev,DX_ONHOOK,EV_SYNC);
break;
default:
MessageBox("Error");
break;
}
}
5. Kemudian klik OK, maka fungsi play suara dengan tipe void
telah dibuat dan akan muncul pada project yang telah dibuat.
3. Klik 2 kali pada button yang telah dibuat, maka akan muncul
dialog box add member function.
Perintah - perintah
fungsi serial
Variabel – variabel
fungsi serial
Inisialisasi fungsi
timer
DCB m_dcb;
COMMTIMEOUTS m_CommTimeouts;
BOOL bWriteRC;
BOOL bReadRC;
DWORD iBytesWritten;
DWORD iBytesRead;
char sBuffer[128];
m_sComPort = "Com1";
m_hCom = CreateFile(m_sComPort,
GENERIC_READ | GENERIC_WRITE,
0, // exclusive access
NULL, // no security
OPEN_EXISTING,
0, // no overlapped I/O
NULL); // null template
m_bPortReady = SetupComm(m_hCom, 128, 128); // set buffer
sizes
m_bPortReady = GetCommState(m_hCom, &m_dcb);
m_dcb.BaudRate = 9600;
m_dcb.ByteSize = 8;
m_dcb.Parity = NOPARITY;
m_dcb.StopBits = ONESTOPBIT;
m_dcb.fAbortOnError = TRUE;
m_CommTimeouts.ReadIntervalTimeout = 50;
m_CommTimeouts.ReadTotalTimeoutConstant = 50;
m_CommTimeouts.ReadTotalTimeoutMultiplier = 10;
m_CommTimeouts.WriteTotalTimeoutConstant = 50;
m_CommTimeouts.WriteTotalTimeoutMultiplier = 10;
m_bPortReady = SetCommTimeouts (m_hCom,
&m_CommTimeouts);
bWriteRC = WriteFile(m_hCom,"s",5,&iBytesWritten,NULL);
bReadRC = ReadFile(m_hCom, &sBuffer,5, &iBytesRead,
NULL); [11]
56
59
60
tidak dapat dibuka saat dikonfigurasi. Jika terjadi error (line tidak dapat
dibuka) atau device managerya tidak dapat dibuka maka harus dialakukan
penginstalan kembali secara urut.
jumlah digit yang dimasukkan adalah satu digit. Hal ini disesuaikan
dengan kebutuhan untuk pemilihan menu yang diberikan.
Tabel 4.1 merupakan hasil pengujian dari pendeteksian digit,
sedangkan Gambar 4.1 merupakan tampilan dari pendeteksian digit
yang telah dibuat. Dari data yang diperoleh dari pengamatan pada
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah maksimum digit yang dapat
diterima hanya satu digit dengan lamanya waktu yang dibutuhkan
untuk menampilkannya adalah beragam. Hal tersebut dapat diamati
pada Tabel 4.1 dibawah ini.
2. Fungsi waitring
Fungsi waitring adalah fungsi tunggu untuk jumlah ring tone dan
mengeset channel menjadi Off Hook atau On Hook.
Untuk menguji fungsi ini dapat dilakukan dengan menghubungi
nomor 203 sebagai nomor telepon server, apabila terdengar nada
sambung maka pada kondisi tersebut server sedang merubah kondisi
channel menjadi On Hook ke Off Hook.
Berdasarkan data pada tabel 4.2 diatas, dapat diamati bahwa dengan
pengesetan fungsi waitring dua kali, banyaknya ring tone yang
terdengar pada saat pengamatan memiliki jumlah yang bervariasi
dengan waktu yang dibutuhkan hingga keadaan menjadi off hook
bervariasi pula.
3. Fungsi playwav
Untuk menguji fungsi playwav ini dapat dilakukan dengan menekan
nomor 203 sebagai nomor telepon server. Setelah terdengar ring
tone dan channel telah menjadi Off Hook maka file suara yang
dipanggil akan disuarakan. Pada pengujian ini perlu diperhatikan
mengenai parameter-parameter yang menentukan dalam
memainkan file suara diantaranya yaitu format file, format data,
jumlah sample per detik dan jumlah bit per sample.
Metode pengujian dari fungsi playwav ini yakni dengan cara survey
kepada 5 orang pendengar (form survey terlampir), dimana rekaman
suara yang diamati tidak hanya berasal dari Multi Thread Program
namun juga dibandingkan dengan hasil rekaman melalui software
lain dalam hal ini software yang digunakan adalah Cool Edit Pro 2.0.
Berdasarkan survey tersebut diperoleh hasil bahwa file
ADPCM8KHz.wav memiliki kualitas suara yang bagus
dibandingkan dengan format rekaman dari file suara yang lain.
Adapun format dari play suara yang dilakukan untuk masin-masing
file .wav tersebut adalah tetap tanpa ada perubahan format, sehingga
dapat diketahui kualitas kejernihan dari beberapa file suara tersebut.
Dengan menggunakan Cool Edit Pro 2.0 dan Vox Studio diperoleh
tampilan sinyal suara hasil perekaman untuk file .wav
64
4. Fungsi dial
Untuk menguji fungsi dial ini yang perlu dilakukan adalah
menjalankan program dari fungsi dial tersebut tanpa harus
menghubungi nomor telepon server, namun dalam hal ini server
yang akan menghubungi user pada nomor telepon yang telah di
setting.
6,2 + 4,7 + 5,4 + 4,9 + 4,7 + 4,2 + 6,1 + 6,8 + 5,5 + 6,3
= = 5,48 dtk
10
Sedangkan Tabel 4.4 menunjukkan lamanya waktu / delay yang
dibutuhkan dari keadaan Off Hook hingga laporan keadaan
diberikan dengan kondisi penerima tidak mengangkat handset.
67
6. Pengujian sistem
Untuk pengujian sistem ini dilakukan dengan cara menintegrasikan
kedua subsistem dan menjalankannya. Adapun cara menjalankan
sistem seperti berikut:
1. Program pada awalnya mendeteksi daya yang dikirim oleh
mikrokontroler. Fungsi yang dijalankan adalah fungsi timer.
Selanjutnya setelah fungsi timer mendeteksi adanya kelebihan
daya maka fungsi dial dipanggil untuk menghubungi user. Jika
user tidak dapat dihubungi maka sistem akan mematikan beban
secara automatis.
2. setelah fungsi dial sukses dijalankan maka maka proses
selanjutnya adalah menjalankan fungsi utama yang dipanggil
oleh fungsi timer. Fungsi utama akan selalu menggu panggilan
dari user dan mengulang – ulangnya hingga pgrogram direset.
3. Sedangkan untuk menghubungi server caranya adalah menekan
nomor 203 sebagai nomor telepon server kemudian server akan
memberikan informasi yang berupa menu pilihan. Adapun isi
dari menu tersebut sudah dijelaskan dalam Tabel 3.3
69
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan studi dan penelitian yang dilakukan pada bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal antara lain:
1. Berdasarkan survey tersebut diperoleh bahwa file ADPCM8KHz.wav
memiliki kualitas suara yang bagus dibandingkan dengan format
rekaman dari file suara yang lain.
2. Pada fungsi waitring, banyaknya ring back tone yang terdengar
memiliki jumlah yang bervariasi dengan waktu yang dibutuhkan
hingga keadaan menjadi off hook bervariasi pula
3. Pada fungsi getdigit yang dapat diterima hanya satu digit dengan
lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menampilkannya adalah
beragam
4. Pada fungsi serial waktu yang dibutuhkan untuk membaca port com1
tergantung pada setting inisialisasi waktu yang telah ditentukan.
5. Dialog/4 dapat menerima signal input dari saluran telepon
5.2 SARAN
Beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk pengembangan
pada proyek akhir di masa mendatang :
1. Power Monitoring dapat dilakukan melalui web secara online
sehingga dapat diketahui dengan jarak jauh.
2. Power Monitoring ini dapat dikembangkan dengan menggunakan
modem to mikrokontroler.
3. Komunikasi serial dapat bekerja secara akurat/presisi pada jarak
maksimal 10 meter
4. Pada pembuatan peralatan ini, peralatan elektronik yang dikontrol
hanya berupa 2 buah lampu. Untuk pengembangannya diharapkan
71
72
73
74