You are on page 1of 71

2.

ENERGITIKA KIMIA

Salah satu aspek yang dipelajari dalam termodinamika adalah spontanitas suatu proses. Jatuhnya air terjun dan terbakarnya bahan bakar adalah contoh dari proses yang spontan (Brady, 1988)

ENERGITIKA KIMIA atau TERMODINAMIKA KIMIA

Ilmu yang mempelajari perubahan energi yang terjadi dalam proses atau reaksi.

2.1. Ruang Lingkup ENERGITIKA KIMIA :

Penentuan / perhitungan

kalor reaksi
Studi tentang arah proses dan sifat-sifat sistem dalam kesetimbangan

Dua postulat dasar TERMODINAMIKA KIMIA :

1. Hukum Pertama Termodinamika: Energi sistem tersekat adalah tetap (asas kekekalan energi) 2. Hukum Kedua Termodinamika : Entropi sistem tersekat cenderung mencapai suatu nilai maksimum

(asas peningkatan entropi)

2.2. BEBERAPA PENGERTIAN DASAR DAN KONSEP


(1)Sistem Sejumlah zat atau campuran zatzat yang dipelajari sifat-sifat dan perilakunya. (2) Lingkungan Segala sesuatu diluar sistem disebut lingkungan (3) Bidang batas Sesuatu yang membatasi sistem dan lingkungan, bisa nyata bisa tidak.

Antara sistem dan lingkungan dapat terjadi pertukaran energi dan materi. Ada tiga jenis sistem :

(1)

(2)

(3)

(1) Sistem tersekat ; tidak dapat terjadi pertukaran energi dan massa (ex: termos ideal) (2) Sistem tertutup ; hanya terjadi pertukaran energi (ex ; gas dalam silinder tertutup) (3) Sistem terbuka ; dapat terjadi pertukaran energi dan massa

KEADAAN SISTEM DAN FUNGSI KEADAAN


Keadaan sistem ditentukan oleh sejumlah variabel, misalnya suhu, tekanan, massa, volume, konsentrasi, dll. Sifat Variabel Sistem: 1. Intensif (tidak tergantung pada ukuran sistem). Ex : tekanan, suhu, massa jenis, dll 2. Ekstensif (tergantung pada ukuran sistem). Ex : massa, volume, energi, entropi, dll)

Variabel yang hanya bergantung pada keadaan sistem dan tidak bergantung pada bagaimana keadaan itu tercapaiFUNGSI KEADAAN

Perubahan keadaan awal sistem menjadi keadaan akhir PROSES PROSES : 1. Reversibel (dapat dibalik arah prosesnya dan dapat membentuk suatu kesetimbangan) 2. Irreversibel (tidak dapat dibalik arah prosesnya)

Proses dapat berlangsung pada keadaan : 1. Isoterm (suhu tetap) 2. Isobar (tekanan tetap) 3. Isokhor (volume tetap) 4. Adiabatis (tidak terjadi pertukaran kalor)

ENERGI DALAM, KALOR DAN KERJA


Energi dalam (U) : Jumlah energi potensial dan kinetik zat-zat yang terdapat dalam sistem. Sistem dapat mengalami perubahan keadaan, dari keadaan 1 (U1) ke keadaan 2 (U2). Perubahan energi dalam yang terjadi U = U2 U1 (Jika perubahan sangat kecil dU)

Perubahan energi dalam dapat melalui kalor (q) dan kerja (w) Kalor (q) :
Energi yang dipindahkan karena ada perbedaan suhu antara sistem dan lingkungan. q (+) jika kalor masuk sistem q (-) jika kalor keluar sistem q bukan merupakan fungsi keadaan (q)

Kerja (w) :
Bentuk energi selain kalor yang dipertukarkan antara sistem dan lingkungan. Ex : kerja ekspansi, kerja mekanis, kerja listrik, dsb. w (+) jika sistem menerima pekerjaan w(-) jika sistem melakukan pekerjaan w bukan merupakan fungsi keadaan (w)

LINGKUNGAN q (+)

Sistem menerima pekerjaan w (+) SISTEM q(-)

Sistem melakukan kerja w (-) Pada reaksi kimia kerja yang dapat dilakukan adalah kerja ekspansi (kerja yang berkaitan dengan perubahan volume sistem / kerja volume)

w = -p dV w = -p (V2-V1) = -p.V
p = tekanan

(a) Jika piston menekan gas, maka gas dikenai pekerjaan (w + ) (b) Jika piston dilepaskan, maka gas akan menggerakkan piston / melakukan pekerjaan ( w -) (R.Chang, 2002)

2.3. Hukum Pertama Termodinamika


Energi sistem tersekat adalah tetap

(asas kekekalan energi)


Dalam suatu perubahan keadaan, dimana sistem menyerap sejumlah kalor (q) dan melakukan kerja (w), maka perubahan energi dalam sistem (dU ) adalah : dU = q + w untuk perubahan besar, U = q + w Untuk sistem tersekat q = 0, w = 0, maka U =0

Jika sistem hanya melakukan kerja volume, dU = q - p dV Pada volume tetap (isokhor) dV = 0, maka dU = qv

Energi dalam baterei dapat diubah menjadi energi panas (1) dan energi gerak (2) (R.Chang, 2002)

Contoh soal: Dalam suatu proses sistem menyerap kalor sebanyak 35 J dan melakukan kerja sebanyak 40 J. Berapakah perubahan energi dalamnya? Sejumlah gas berekspansi dari 2 L menjadi 6 L pada temperatur konstan. Hitung kerja yang dilakukan oleh gas tersebut jika ekspansi melawan tekanan 1,2 atm.

2.4. Fungsi Entalpi (H)


Kebanyakan reaksi kimia dilakukan pada tekanan tetap ( tekanan atmosfer), maka : dU = qp - p dV Jika diintegrasikan menjadi : U2 U1 = qp p(V2-V1) (U2 + p2V2) (U1 + p1V1) = qp p1 = p2 = p (U + pV)2 - (U + pV)1 = qp (U + pV) adalah fungsi keadaan H = U + pV H2-H1 = qp atau H = qp

ENTALPI (H)

PERUBAHAN ENTALPI (H) :

kalor yang dipertukarkan antara sistem dan lingkungan pada tekanan tetap

2.5 Kapasitas Kalor


Kapasitas kalor (C) suatu sistem adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sistem sebanyak satu derajat. Satuan C : Kal/0C atau J/0C C = q / dT Karena q tergantung pada proses, maka ada qv dan qp Cv = qv / dT = (dU/dT)v Cp = qp /dT = (dH/dT)p Pada gas ideal Cp Cv = R Cp juga merupakan fungsi dari suhu (T) Cp = a + bT + cT2 , dimana a,d,c = konstanta

Kalor Jenis (c) suatu zat adalah: Panas yang dibutuhkan untuk meningkatkan temperatur 1 gram zat tersebut sebanyak satu derajat Celcius. Satuan c : kal/g0C atau J/g0C Hubungan Kapasitas kalor (C) dengan Kalor Jenis (c) : C = m. c Contoh Soal: 466 g air, dipanaskan dari 8,5 0C sampai 74,60C. Hitung berapa jumlah panas yang diserap air jika c H2O 4,184 J/g0.

2.6. TERMOKIMIA
= studi tentang efek panas yang terjadi pada proses fisis maupun kimia. Kalor reaksi : energi yang dipindahkan dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya sehingga suhu hasil reaksi sama dengan suhu pereaksi. Jika energi dipindahkan dari sistem ke lingkungan EKSOTERM Jika energi dipindahkan dari lingkungan ke sistem ENDOTERM

Diagram entalpi reaksi pembakaran metana ( EKSOTERM) H = -

Diagram entalpi reaksi pelelehan es (ENDOTERM) H = +

Contoh soal: Jika diketahui persamaan termokimia sebagai berikut: SO2(g) + O2(g) SO3(g) H = - 99,1 kJ Hitung panas yang terlibat jika 74,6 g SO2 (Mr=64) diubah menjadi SO3

Kalor reaksi pada volume tetap qv = U Kalor reaksi pada tekanan tetap qp = H

Hubungan antara U dan H :


H = U + pV

H = U + p V

(a) Gelas kimia berisi air dan dimasukkan ke dalam piston (tekanan udara dan uap air sama dengan P atm. (b)Ke dalam gelas kimia dimasukan logam natrium yang akan menghasilkan gas H2 yang akan menggerakkan piston.

Pada gas ideal H = U + p V

H = U+ (n) RT

Contoh soal: Hitung perubahan energi internal jika 2 mol gas CO dioksidasi menjadi 2 mol CO2 pada tekanan 1 atm 25oC, menurut reaksi 2 CO(g) + O2(g) 2 CO2(g) Ho = -566,0 kJ

Break !!!

Kumbang Pembom (Danaus), sedang melakukan penyemprotan zat kimia yang beracun untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Semprotan kimia adalah hasil reaksi eksotermis antara hidrokuinon dan hidrogenperoksida yang beracun (H reaksi = -204 kJ)

2.6.1. Penentuan Kalor Reaksi secara Eksperimen (Kalorimeter)


Bisa dilakukan pada reaksi berkesudahan yang berlangsung dengan cepat. Reaksi Pembakaran, C(s) + O2(g) Reaksi pelarutan, Na2CO3(s) CO2(g) NaCl + H2O Na2CO3(aq) Reaksi Penetralan, NaOH(aq) + HCl(aq)

Pada eksperimennya dilakukan pengukuran perubahan suhu dari air dalam kalorimeter.

KALORIMETER REAKSI PEMBAKARAN

KALORIMETER REAKSI DALAM LARUTAN

Contoh Soal 1. :

Dalam sebuah kalorimeter dicampurkan 250 mL NaOH dan 0,4 M, 250 mL HCl 0,4 M. Suhu awal kedua larutan dan kalorimeter adalah 17,50C. Massa kalorimeter adalah 500 g dan kalor jenisnya 400J/K.kg.Jika suhu akhir adalah 19,550C dan kalor jenis larutan 4200 J/K.kg, hitung entalpi penetralan.

Contoh soal 2. : Heptana sebanyak 0,5 g yang dibakar sempurna dalam sebuah kalorimeter menimbulkan kenaikkan suhu sebesar2,940C. Jika kapasitas kalor kalorimeter adalah 8179 J/K dan suhu rata-ratanya 250C, hitung kalor pembakaran heptana (C7H16) dalam kJ/mol, pada 250C

Break !!!

Klik alamat di bawah ini untuk mempelajari panas reaksi secara interaktif.

PERCOBAAN PANAS NETRALISASI http://www.chem.iastate.edu/group/Greenbowe/sections/projectfolder/ flashfiles/thermochem/calorimetry.html PANAS REAKSI LOGAM DAN AIR http://www.chem.iastate.edu/group/Greenbowe/sections/projectfolder/ flashfiles/thermochem/heat_metal.html

PANAS REAKSI PELARUTAN GARAM DALAM AIR


http://www.chem.iastate.edu/group/Greenbowe/sections/projectfolder/ flashfiles/thermochem/heat_soln.html

2.6.2. Perhitungan Kalor Reaksi


Karena kebanyakan reaksi kimia dilakukan pada tekanan tetap maka kita hanya menggunakan entalpi reaksi (H )

(1) Perhitungan dengan Menggunakan Hukum Hess


Hukum Hess mengenai panas adalah bahwa untuk reaksi yang dapat dinyatakan dalam beberapa jalur, H adalah sama dengan penjumlahan dari nilai H setiap tahap.

H jalur biru sama

dengan jalur merah.

Dilakukan jika perhitungan kalor reaksi tidak dapat dilkukan secara eksperimen, misalnya pada reaksi C(s) + O2(g) CO(g) H = ?

H dapat dihitung dari data pembakaran karbon dan karbon monoksida C(s) + O2(g) CO(g) + O2(g) C(s) + O2(g) CO2(g) CO2(g) CO(g) H0 = -393,5 kJ H0 = -283.0 kJ H = -110,5 kJ

(2). Perhitungan dari data Entalpi Pembentukan Standar


Entalpi Pembentukan Standar adalah perubahan entalpi yang terjadi dalam reaksi pembentukan satu mol suatu senyawa dari unsur-unsurnya, dimana semua zat berada dalam keadaan standar (25 oC, 1 atm) H2 (g) + O2(g) 2Fe(s) + 3/2 O2(g) Untuk sembarang reaksi : aA + bB cC + dD H0 = ( c. Hf0 C + d Hf0 D) - ( a. Hf0 A + b. Hf0 B) H2O(l) Hf0 = -285,8 kJ Fe2O3(s) Hf0 = -824,3 kJ

Tabel Entalpi Pembentukan Standar


Zat Ag (s) AgBr (s) AgCl (s) Al (s) Al2O3 (s) C (s, grafit) CO (g) CO2 (g) CH4 (g) CH3Cl (g) CH3I (g) CH3OH (l) CO(NH2)2 (s) (urea) CO(NH2)2 (aq) C2H2 (g) C2H4 (g) C2H6 (g) C2H5OH (l) Ca (s) CaBr2 (s) CaCO3 (s) CaCl2 (s) CaO (s) Ca(OH)2 (s) CaSO4 (s) CaSO4.1/2 H2O (s) CaSO4.2H2O (s) Cl2 (g) Fe (s) Fe2O3 (s) H2 (g) H2O (g) H2O (l) Hf (kJ mol-1) 0,00 -100,4 -127,0 0,00 -1669,8 0,00 -110,5 -393,5 -74,848 -82,0 14,2 -238,6 -333,19 -319,2 226,75 52,284 -84,667 -277,63 0,00 -682,8 -1207 -795,0 -635,5 -986,59 -1432,7 -1575,2 -2021,1 0,00 0,00 -822,2 0,00 -241,8 -285,9 Zat H2O2 (l) HBr (g) HCl (g) HI (g) HNO3 (l) H2SO4 (l) HC2H3O2 (l) Hg (l) Hg (g) I2 (s) K (s) KCl (s) K2SO4 (s) N2 (g) NH3 (g) NH4Cl (s) NO (g) NO2 (g) N2O (g) N2O4 (g) N2O5 (g) Na (s) NaHCO3 (s) Na2CO3 (s) NaCl (s) NaOH (s) Na2SO4 (s) O2 (g) Pb (s) PbO (s) S (s) SO2 (g) SO3 (g) Hf (kJ mol-1) -187,6 -36 -92,30 26,6 -173,2 -811,32 -487,0 0,00 60,84 0,00 0,00 -435,89 -1433,7 0,00 -46,19 -315,4 90,37 33,8 81,57 9,67 11 0,00 -947,7 -1131 -411,0 -426,8 -1384,5 0,00 0,00 -219,2 0,00 -296,9 -395,2

(3). Perkiraan Entalpi Reaksi dari data Energi Ikatan


Metoda ini hanya berlaku untuk senyawa-senyawa gas dan berikatan kovalen. Energi ikatan yang terlibat dalam reaksi : 1. Energi disosiasi ikatan, D. Contoh: H2(g) 2H(g) D H-H = 436,0 kJ 2. Energi Ikatan Rata-rata, . Energi rata-rata yang diperlukan untuk memutuskan ikatan tertentu dalam semua senyawa yang mengandung ikatan tersebut. Contoh dalam senyawa CH4, CH3OH, dsb C-H = 414,2 kJ/mol

3. Kalor sublimasi Kalor yang diperlukan suatu unsur untuk merubah wujudnya dari padat ke gas.

Hubungan H dengan Energi ikatan :


H = (energi ikatan pereaksi) - ( energi ikatan produk)

Contoh Soal : 1. Hitung entalpi pembentukan standar C2H2(g), jika diketahui entalpi pembakaran standar dari C2H2(g), C(s) dan H2(g) berturut-turut adalah 1300, -394 dan 286 kJ/mol 2. Diberikan data : energi ikatan rata-rata H-CN = 414,2 kJ/mol H-H = 436,0 kJ/mol N=N = 945,6 kJ/mol C=N = 878,6 kJ/mol Kalor sublimasi C = 719,7 kJ/mol Entalpi pembentukan standar HCN, dalam kJ/mol adalah..

2.6.2. Kebergantungan Entalpi Reaksi pada Suhu


Pada umumnya entalpi reaksi bergantung pada suhu, walaupun dalam banyak reaksi kebergantungan ini tidak besar dan sering diabaikan. H2 - H1 = Cp (T2 T1)

2.7. HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA

Entropi

2.7.1. Fungsi Entropi dan Perubahan Entropi


Probabilitas statistik yang menentukan keadaan kimia dan fisika, secara termodinamika dikenal dengan nama entropi (S), menggambarkan derajat ketidakteraturan sistem. Makin besar entropi, maka makin acak sistem. Secara matematis : S = qrev / T = dH/T = H / T

Entropi dan Perubahan Spontan


Entropi ( S) adalah derajat ketidak teraturan suatu sistem. Entropi adalah fungsi keadaan Untuk suatu perubahan

S = Sakhir - Sawal
Untuk suatu reaksi kimia

S = Sproduk - Sreaktan

S positif derajat ketidakteraturan bertambah cenderung spontan S negatif derajat ketidakteraturan berkurang cenderung tidak spontan Reaksi spontan antara gas hidrogen dan oksigen di udara menghancurkan Hindenburg, kapal udara Jerman. Tiga puluh orang tewas.

Semakin tidak teratur (entropi bertambah)

Meramalkan S untuk Perubahan Fisika dan Kimia Es mencair S positif spontan 2NO2(g) N2O4(g) S negatif tidak spontan Kondensasi uap air jadi cair S ? Sublimasi padatan S ? 2SO2(g) + O2(g) 2SO3 (g) 2NaHCO3(s) Na2CO3(s) + CO2(g) + H2O(g) 2 H2(g) + O2(g) 2 H2O(l)

2.7.2. Perhitungan Perubahan Entropi


A. Perubahan Fisis (1) Proses yang tidak disertai perubahan fasa S = qrev / T = dH/T = H / T = Cp dT/T

S = Cp ln T2/T1

(2) Proses perubahan fasa secara reversibel

S = Kalor perubahan wujud / T


Contoh: Perubahan entropi untuk penguapan air S = H penguapan / T (3) Proses perubahan bertahap

S total = S1 + S2
Karena S adalah fungsi keadaan

B. Perubahan entropi pada reaksi kimia

Secara umum : aA + bB cC + d D

S = Sproduk Sreaktan S = c SC + d SD a SA b SB
Harga S untuk A, B, C dan D didapat dari data termodinamika dihitung melalui Hukum Termodinamika Ketiga

2.7.3. Perumusan Hukum Termodinamika Kedua


Semua proses atau reaksi yang terjadi pada alam semesta, selalu disertai dengan peningkatan entropi

S alam semesta

>0

S sistem + S lingkungan > 0 (reaksi spontan) Ssistem = Sproduk S reaktan Slingkungan = H / T

Contoh soal : Hitung S untuk reaksi :

CO(NH 2 ) 2 (aq) + H 2 O(l) CO 2 (g) + 2NH 3 (g)


Diketahui : (dari tabel)
CO(NH 2 ) 2 H 2 O(l) CO 2 (g) NH 3 (g) S0 = 173,8 (J/mol k) S0 = 69,96 S0 = 213,6 S0 = 192,5

Solusi :
= [S ( NH )] [S
3

(CO2 ) + 2S

(CO ( NH 2 ) 2 ) + S ( H 2O)
0

= [213,6+2(192,5)] [173,8 + 69,96] = (598,6 243,8) J /K = 354,8 J/K

Perubahan entropi sebagai persyaratan kesetimbangan Untuk reaksi setimbang;

Ssis. + Sling. = 0
Kebergantungan entropi terhadap suhu

S2 - S1 = Cp ln (T2/T1)

2.8. HUKUM KETIGA TERMODINAMIKA

Entropi sebuah kristal murni pada suhu 0 K adalah 0

Jika suatu zat murni didinginkan hingga suhu 0 K, maka semua gerak translasi atau gerak rotasi molekul terhenti dan molekul-molekul menempati kedudukan tertentu dalam kisi kristal. Molekul hanya memiliki energi vibrasi Secara matematik :

S=0
Jika entropi diukur pada STP ( 1 atm, 250C) dinyatakan dengan S0

2.9. Energi Bebas Gibbs (G)

Energi bebas Gibbs memberikan informasi tentang spontanitas suatu proses atau reaksi dengan menggabungkan faktor ,entalpi dan entropi.

Penguapan air laut H + S + tidak spontan spontan

spontan

Reaksi antara H2 dan O2 H S spontan tidak spontan

spontan

Josiah Willard Gibbs (1839 1903) Energi Bebas Gibbs, G.

G merupakan fungsi dari H, S dan T

G = H-TS G = H - TS
G adalah fungsi keadaan

G = Gakhir G awal
G negatif G positif spontan tidak spontan

G = H T S
Selalu spontan

Spontan dengan

S
Spontan dengan Tidak Spontan

H = + S = + Spontan dengan T , karena T S > H Sehingga G = H T S G = Contoh : H2O(s) H2O(l )


10

2.9.2. Penentuan G untuk reaksi kimia :

G0 = Gf0 produk Gf0 reaktan

- berlangsung spontan + tidak spontan

Contoh soal: 1. C 2 H 5OH ( l ) + 30 2(g) 2CO 2(g) + 3H 2 O (g) Jika G 0 f CO 2 = 394,4 Kj H 2 O = 228,6 Kj C 2 H 5OH = 174,8 Kj Solusi : G0 = [ 2 G0 CO2 + 3 G0 H2O ] [G0 C2H5OH+3 G0O2] = [2(-394,4) + 3(-228,6)] [-174,8 + 3 (o) ] = - 1299,8 kj

Contoh soal penentuan G0 dari H0 dan S0 :

CO ( NH 2 )(aq ) + H 2O(l) CO2 ( g ) + 2 NH 3 ( g )


Diketahui : H0f CO2 NH3 CO(NH2)2 H2 O = -393,5 kj = -46,19 kj = -319,2 kj = -285,9 kj S0 = 354,8 J/K T = 250C G0 ?

Solusi :

H0 = [H0f CO2 + 2 H0f NH3] [H0f CO(NH2)2 + H0f H2O] = [-393,5 + 2 (-46,19)] [-319,2 + (-285,9)] = 119,2 kj G0 = H0 T. S0 = 119,2 - (298) ( 0,3548) = +13,4 kj
11

2.9.3. Energi bebas dan kerja maksimum


Kerja maksimum akan diperoleh jika proses atau reaksi ada dalam keadaan setimbang (reversible) W maks = U q rev. Karena U = H - p V q rev = T S W maks = G + p V

2.9.4. Energi Bebas dan Kesetimbangan

Jika nilai G yang diperoleh negatif, perubahan terjadi secara spontan, dan jika diperoleh harga positif, perubahan terjadi secara tidak spontan. Jika G positif atau negatif, perubahan spontan atau tidak, sistem berada dalam kesetimbangan; maka dikatakan bahwa G sama dengan nol. Gproduk = Greaktan dan G = 0

2.9.4. Menghitung Konstanta Kesetimbangan dari Data Termodinamika Konstanta kesetimbangan dari suatu reaksi dapat dihitung dengan menggunakan Go. Go = - RT ln K atau Go = - 2,303 RT log K Jika T bukan 25 oC R = 8,314 J/mol.K G = - RT ln K

You might also like