NAMA : H. A. AHMAD TAQWA NIM : K21110282 KELOMPOK : VII (TUJUH) ASISTEN : TGL PERCOBAAN :
LABORATORIUM TERPADU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2011 BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Serealia adalah biji-bijian dari Iamili rumput-rumputan (Gramine) yang kaya akan karbohidrat sehingga merupakan makanan pokok manusia, pakan ternak, dan industri yang menggunakan karbohidrat sebagai bahan baku. Jenis biji-bijian yang mengandung minyak misalnya jagung merupakan bahan baku industri minyak nabati 1 . Biji-bijian yang tergolong dalam serealia antara lain padi (Ory:a sativa), jagung (Zea mays), gandum (Tricticum sp), cabtel (Shorgum sp), dan yang jarang dijumpai di Indonesia adalah barley (Horgeum vulgare), rye (Secale cereal), dan Oat (Avena sativa). Satu sama lain mempunyai struktur kimia yang sangat mirip 1 . Kacang-kacangan ada yang memasukkan dalam serealia. Kacang-kacangan termasuk dalam Iamili Leguminosa atau yang disebut juga polongan (berbunga kupu-kupu). Berbagai kacang-kacangan yang banyak dikenal adalah kacang kedelai (glycine max), kacang gude (Cafanus cafan), dan sebagainya masih banyak lagi. Kacang-kacangan merupakan sumber utama protein nabati dan mempunyai daya guna yang sangat luas. Kacang tanah dan kedelai merupakan saumber utama minyak di samping komoditi lainnya 1 .
I.2 Tujuan Praktikum Tujuan praktikum ini adalah: a) Untuk mengetahui siIat Iisik serealia dan kacang-kacangan berupa warna, bentuk, panjang, lebar, tebal, serta beratnya. b) Untuk mengetahui mutu dari serealia dan kacang-kacangan berupa, persen kotoran, persen kerusakan, densitas kamba, daya serap air, dan rasio pengembangan.
BAB II TIN1AUAN PUSTAKA
Serealia, biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan adalah salah satu dari makanan utama yang dimuliakan manusia. Serealia yang banyak digunakan dalam pola makan manusia adalah beras, gandum, jagung, oat, rye dan barley. Biji-bijian yang bukan dari rumput-rumputan seperti soba, kedelai, dan kacang tanah, seringkali dimasukkan dalam serealia 2 . Terdapat berbagai macam dan jenis serealia dan kacang-kacangan yang dapat dimanIaatkan untuk keperluan manusia. Berbagai macam serealia dan kacang- kacangan tersebut mempunyai struktur Iisik yang berbeda 1 . Struktur umum biji-bijian serealia terdiri dari tiga bagian besar yaitu kulit biji, butir biji (endosperma), dan lembaga (embrio). Kulit biji padi disebut sekam, sedangkan butir biji dan embrio dinamakan butir beras. Lapisan terluar disebut perikarp kemudian tegmen, lapisan aleuron, dan bagian yang dalam adalah endosperma. Butiran beras pecah kulit (brown rice) disusun perikarp 1-2, aleuron ditambah testa 4-6, embrio 2-3, dan endsoperma 89-94. Sekam mempunyai berat 18-28 dari berat butir gabah pada tingakt air 13 berat basah 1 . Endosperma jagung terdiri dari dua bagian yaitu endosperma keras (horny endosperm) dan endosperma lunak (floury endosperm) bagian keras yang terusun dari sel-sel yang lebih kecil dan tersusun rapat, demikian juga susunan granula pato yang ada di dalamnya. Bagian endosperm lunak mengandung pati lebih banyak dan susunan pati tersebut tidak serapat paa bagian keras 1 . Pada beras ada bagian yang bening (transparant) dan ada bagian yang kelam (opaque). Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan struktural. Bagian yang kelam akan menyebabkan beras pecah selama penggilingan. Beras ketan seluruh endospermanya kelam, sehingga granula pati tersusun rapat satu sama lain sehingga tidak mudah pecah selama penggilingan 1 . Pada umumnya bentuk serealia lonjong misalnya padi dan gandum atau agak bulat misalnya pada kacang-kacangan. Berat tiap butir biji juga bervariasi dari ringan (sorgum) sampai dengan cukup berat (jagung), bahkan ada yang lebih berat lagi pada jenis kacang tertentu misalnya berat kacang merah samapi 600 gr 1 . Kacang-kacangan juga mempunyai struktur yang hampir sama degan serealia. Bagian-bagian dari biji yaitu perikarp, embrio dan endosperma. Pada umumnya presentase kulit biji lebih tinggi pada kacang-kacangan dibanding serealia. Demikian juga tiap jenis juga berbeda prosentasenya misanya kulit kedelai 6-8, kacang gude 10.5-15.5 dan lebh banyak lagi untuk biji dengan kulait yang lebih tebal misalnya kara benguk 1 . 1) Beras Beras merupakan hasil utama yang diperoleh dari proses penggilingan gabah hail tanaman padi (Ory:a sativa L.) yang seluruh lapisan sekamnya terkelupas dan seluruh atau sebagian lembaga dan lapisan bekatulnya telah dipisahkan 3 . Beras digolongkan dalam lima kelas mutu yaitu kelas I, II, III, IV, dan V. syarat mutu beras terdiri atas 3 : a) Syarat Umum 1. Bebas hama dan penyakit 2. Bebas bau apek, asam, atau bau asing lainnya 3. Bebas dari campuran dedak dan bekatul 4. Bebas dari bahan kimia yang membahyakan dan merugikan konsumen b) Syarat Khusus Tabel SpesiIikasi Persyaratan Mutu Beras No. Komponen Mutu Satuan Mutu I II III IV V 1 Kadar air (maks) () 14 14 14 14 15 2 Butir kuning atau rusak (maks) () 0 1 2 3 5 3 Butir asing (maks) () 0 0.02 0.02 0.05 0.20 4 Butir Patah (maks) () 5 10 20 25 35 Standar Nasional Indonesia 6128.2008
2) Kacang Tanah Kadar air adalah jumlah kandungan air dalam butir biji kacang tanah yang dinyatakan dalam persentase berat basah (wet basis). Butir rusak adalah biji kacang tanah yang berlubang bekas serangan hama, pecah karena karena mekanis, biologis, Iisis enzimatis, seperti kecambah, busuk, bau tidak disukai berubah warna maupun bentuk. Kotoran adalah benda-benda asing seperti kerikil, pasir, tanah, kotoran-kotoran lain (organis) seperti potongan-potongan/sisa-sisa batang daun, kulit polong, biji-bijian lain yang bukan kacang tanah dan sebagainya. Diameter butir adalah ukuran garis tengah terpendek dari butir kacang tanah 6 . Kacang tanah digolongkan dalam 3 jenis mutu: Mutu I, Mutu II, dan Mutu III. Syarat mutu dari kacang tanah yaitu 4 : a) Syarat Umum 1. Bebas hama dan penyakit 2. Bebas bau busuk, asam, apek, dan bau asing lainnya 3. Bebas dari bahan kimia seperti insektisida dan Iungisida 4. Memiliki suhu normal b) Syarat Khusus Tabel SpesiIikasi Persyaratan Mutu Kacang Tanah Biji (wose) No. Komponen Mutu Satuan Mutu I II III 1 Kadar air () Maks. 6 Maks. 7 Maks. 8 2 Butir rusak () Maks. 0 Maks. 1 Maks. 2 3 Kotoran () Maks. 0 Maks. 0.5 Maks. 3 4 Diameter (mm) Min. 8 Min. 7 Min. 6 Standar Nasional Indonesia 01-3921-1995 3) Kacang Kedelai Kacang kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar Glycine ururiencis, merupakan kede;ai yang menurunkan berbgaia kedelai yang kita kenal sekarang (Glycine max (L) Merril). Berasal dari daerah Manshukuo (Cina Utara). Di Indonesia, yang dibudidayakan mulai abad ke-17 sebagai tanaman makanan dan pupuk hijau. Penyebaran tanaman kedelai ke Indonesia berasala dari daerah Manshukuomenyebar ke daeah Mansyuria, Jepang (Asia Timur) dan ke negara-negara lain di Amerika dan AIrika 5 . Olahan dalam bentuk minyak kedelai digunakan sebagai bahan industri makanan dan nonmakanan. Industri makanan dari minyak kedelai yang digunakan sebagai baha industri makanan berbentuk trigliserida sebagai bahan untuk pembuatan minyak goreng, margarin, dan bahan lemak lainnya, sedangkan dalam bentuk lechitin dibuat antara lain margarin, kue, tinta, keosmetika, insektisida, dan Iarmasi 5 . Produktivitas tanaman kedelai cenderung mengalami peningkatan selama periode 1993-1997. Meningkatnya produksi kedelai pada periode tersebut merupakan hasil upaya intensiIikasi dan ekstensiIikasi yang telah dilaksanakan dengan didorong oleh adanya program uapaya khusus peningkatan produksi kedelai di berbagai wilayah 5 . Standar mutu kedelai di Indonesia teecantum dalam Standar Nasional Indonesia 01-3922-1995. Syarat mutu kedelai yaitu 5 : a) Syarat Umum 1. Bebas hama dan penyakit 2. Bebas bau busuk, asam, atau bau asing lainnya 3. Bebas dari bahan kimia, seperti insektisida dan Iungisida 4. Memiliki suhu normal b) Syarat Khusus Tabel SpesiIikasi Persyaratan Mutu Beras No. Jenis Uji Satuan Mutu I II III IV 1 Kadar air (maks.) () 13 14 14 16 2 Butir rusak (maks.) () 1 3 4 5 3 Kotoran (maks.) () 0 1 2 3 4 Diameter (min.) (mm) 8 7 6 5 Standar Nasional Indonesia SNI 01-3922-1995
4) Jagung Jagung kuning adalah jagung yang terdiri dari sekurang-kurangnya 90 berwarna kuning dan sebanyak-banyaknya 10 jagung berwarna lain. Biji jagung merah dianggap sebagai jagung kuning, asal warna merah tidak diakibatkan oleh penyakit dan hanya menutupi kurang dari 50 permukaan biji seluruhnya. Bebas hama penyakit; bebas bau busuk, asam, atau bau asing lainnya; bebas dari bahan kimia seperti: insektisida dan Iungisida; memiliki suhu normal 6 . Tabel Persyaratan Mutu Jagung No. Jenis Uji Satuan Mutu I II III 1 Kadar air (maks.) () 14 14 15 2 Butir rusak (maks.) () 1 3 7 3 Kotoran (maks.) () 1 1 2 4 Butir Pecah (maks.) () 1 2 3 5 Butir warna lain (maks.) () 1 3 7 Standar Nasional Indonesia 01-3920-1995 5) Kacang Hijau Kacang Hijau merupakan tanama pangan semusim berupa semak yang tumbuh tegak, tanaman ini diduga berasal dari India. Adapun standar mutu kacang hijau terdapat pada SNI 01-3923-1995 yaitu 7 : a) Syarat Umum : Bebas hama dan penyakit; Bebas bau busuk, asam, atau bau asing lainnya; Bebas dari bahan kimia, seperti insektisida dan Iungisida; dan Memiliki suhu normal b) Syarat Khusus Tabel Persyaratan Mutu Jagung No. Jenis Uji Satuan Mutu I II III 1 Kadar air (maks.) () 13 14 14 2 Butir rusak (maks.) () 1 3 5 3 Kotoran (maks.) () 0 1 2 4 Butir Pecah (maks.) () 2 4 6 5 Butir warna lain (maks.) () 1 2 3 Standar Nasional Indonesia 01-3923-1995 Kantung tertutup berdinding elastik semipermabel Tekanan air ke dalam Tekanan air ke luar 6) Osmosis Terdapat dua Iakta dalam osmosis, yaitu 8 : a) Bahwa partikel-partikel bahan pelarut maupun terlarut dari suatu larutan mampu berdiIusi. b) Zat yang saling berdiIusi secara bebas. Jika suatu larutan gula mengisi penuh sebuah tabung tertutup yang dindingnya elastik semipermeabel dan kantung itu dibenamkan ke dalam air murni, maka mula-mula air akan mudah masuk, tetapi kantung akan segera mengembang dan dindingnya akan meregang. Dengan membangkitkan daya tahan terhdapa pengembangan lebih lanjut, dinding kantung yang meregang mengeluarkan tekanan ke dalam terhadap larutan yang mengkibatkan peningkatan nilai larutan. Jika lebih banyak air lagi yang memasuki kantung, dinding semakin meregang sampai titik batas, asalkan kantung tidak meledak, maka tekanan dari dalam dinding sama dengan potensi osmosis larutan gula dalam kantng. Pada titik keseimbangan ini nilai larutan akan sama dengan air murni di luar sehingga tidak akan ada gerakan air di dalam kantung. Sistem osmosis semacam ini dikenal sebagai sistem osmosis tertutup yang sejajar dengan yang ada pada sel tumbuhan 7 .
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah mikrometer sekrup, jangka sorong, timbangan digital, gelas ukur 100 mL, penangas air, tabung reaksi, cawan petri, dan pinset.
III.2 Bahan Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah beras, kacang tanah, kacang kedelai, jagung dan kacang hijau.
III.3 Prosedur Percobaan III.3.1 Pengamatan Struktur dan Fisik 1. arna dan Bentuk 1. Diambil 5 sampel 2. Diamati warna dan dicatat 3. Diamati bentuk dan digambar
2. Ukuran 1. Diambil 5 sampel 2. Diukur panjangnya dan dicatat 3. Diukur lebarnya dan dicatat 4. Diukur tebalnya dan dicatat
3. Berat 1. Ditimbang 100 butir bahan dan dicatat 2. Berat dinyatakan dalam gr/100 butir
III.3.2 Pengamatan Mutu 1. kotoran 1. Timbang 25 gr sampel 2. Kotoran dipisahkan 3. Kotoran ditimbang dan dihitung persennya
2. Kerusakan 1. Ditimbang 25 gr sampel 2. Bahan yang rusak dipisahkan 3. Bahan yang rusak ditimbang dan dihitung persennya
3. Densitas Kamba 1. Bahan dimasukkan ke dalam gelas ukur sampai level 100 mL 2. Bahan dikeluarkan dan ditimbang 3. Dinyatakan dalam satuan gr/mL
. Daya Serap Air 1. Air dimasukkan ke dalam gelas ukur sampai level 100 mL 2. Diletakkan dalam penangas air 80C 3. Bahan ditimbang 2 gr dan dimasukkan ke tabung 4. Bahan dipanaskan selama 20 menit 5. Ditiriskan dan ditimbang
. Rasio Pengembangan 1. Air dimasukkan ke dalam gelas ukur sampai level 100 mL 2. Diletakkan dalam penangas air 80C 3. Bahan ditimbang 2 gr dan dimasukkan ke tabung 4. Bahan dipanaskan selama 20 menit 5. Ditiriskan dan diukur panjangnya
DAFTAR PUSTAKA
1. Muchtadi, Tien dan Sugiyono. 1992. !etunfuk Laboratorium Ilmu Bahan !angan. Bogor : Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi IPB.
2. Stevenson dan Miller. 1962. Introduction Foods and Nutrition. New York: Jhon Wiley and Sons Inc.
3. Badan Standarisasi Nasional. 2008. Standar Nasional Indonesia 6128.2008. Beras. Jakarta: BSN.
4. Badan Standarisasi Nasional. 1995. Standar Nasional Indonesia 01-3921- 1995.Kacang Tanah. Jakarta: BSN.
5. Prihatman, Kemal. 2000. Kacang Kedelai. Jakarta: Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
6. Badan Standarisasi Nasional. 1995. Standar Nasional Indonesia 01-3920- 1995. Jagung. Jakarta: BSN.