You are on page 1of 8

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam sejarahnya, transaksi pasar valuta asing (forex foreign exchange
market) bermula dari perdagangan komoditas, seperti emas, beras, dan lain-lain.
Perubahan pola pasar Forex sendiri sampai yang dirasakan saat ini setidaknya
mengalami empat kali perkembangan. Pertama, Periode Standar Emas pada era
1880-1914, kedua, Periode Masa Perang Dunia I pada era 1919-1939, ketiga
Periode Bretton Woods pada era 1946-1971 dan keempat Periode Nilai Tukar
Mengambang pada era 1971 sampai kini.
1

Perubahan itu dapat diringkas lagi menjadi dua tahap, yaitu tahap Periode
Nilai Tukar Tetap dan Periode Nilai Tukar Mengambang. Adapun Periode
Standar Emas, Periode Masa Perang Dunia I dan Periode Bretton Woods adalah
termasuk tahap Periode Nilai Tukar Tetap.
Pada era Bretton Woods pasca kegagalan dari Periode Nilai Tukar Tetap
dalam mempertahankan kestabilan ekonomi, transaksi Iorex mulai menjadi bagian
terpenting perkembangan dunia sampai kini. Pasalnya karena suatu nilai tukar
mata uang antar negara diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Pasar

1
hLLp//wwwblogvalascom/forexdasar/forexvalasse[arahpengerLlandan
perkembangannyahLml 16/04/2011 2337
2

yang akan menentukan apakah seberapa besar nilai tukar mata uang tersebut
berkaitan dengan perkembangan perekonomian suatu negara.
2
.
Sebagaimana yang berlaku di pasar uang, di pasar valuta asing juga
diperdagangkan surat berharga jangka pendek. Akan tetapi tidak sebagaimana di
pasar uang, surat yang diperdagangkan tidak dalam mata uang yang sama. Di
pasar valuta asing, surat berharga dalam suatu mata uang selalu dipertukarkan
dengan surat berharga dalam mata uang lain. Dan seperti halnya di pasar uang, di
pasar valuta asing pun unsur waktu kapan transaksi itu ditutup merupakan salah
satu unsur yang harus diperhatikan.
Dalam menjelaskan pasar uang, kita menunjuk perbandingan antara uang
currency) dan treasury bill. Uang menyediakan daya beli secara langsung,
sedangkan treasury bill menyediakan daya beli pada suatu waktu tertentu di masa
yang akan datang. Berdasarkan unsur waktu itu, pasar valuta asing dibedakan
antara spot market dan forward market. Spot market untuk pertukaran valuta asing
dengan waktu penyerahan dalam dua hari kerja, sedangkan forward market untuk
penyerahan pada suatu tanggal tertentu di masa mendatang. Secara tekhnis, waktu
penyerahan itu disebut tanggal valuta ;alue date).
Sejenak kita berpindah pembahasan, telah kita ketahui bersama, bahwasanya
antara bank syariah dengan bank konvensional memiliki perbedaan yang
mendasar. Perbedaan itu menyangkut aspek legal, struktur organisasi, usaha yang
dibiayai, dan lingkungan kerja. Akan tetapi, tidak dapat kita pungkiri pula bahwa

2
lbld
3

antara keduanya pun memiliki beberapa persamaan, terutama dalam sisi tekhnis
penerimaan uang, mekanisme transIer, teknologi komputer yang digunakan,
syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal,
laporan keuangan, dan sebagainya.
3

Bank syariah sebagai lembaga keuangan yang menggunakan prinsip syariah
(Al-Qur`an dan As-Sunnah) dalam operasionalnya, sudah barang tentu
menghindarkan dirinya dari segala aspek yang mana bertentangan dengan prinsip
tersebut. Salah satu hal yang paling sensitiI adalah mengenai akad dan aspek
legalitas.
Dalam bank syariah, akad yang diterapkan memiliki konsekuensi duniawi dan
ukhrawi karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum Islam. Dalam praktek
perbankan, seringkali nasabah berani melanggar kesepakatan / perjanjian yang
telah dilakukan bila hukum itu hanya berdasarkan hukum positiI belaka, tapi tidak
demikian bila perjanjian tersebut memiliki pertanggungjawaban hingga yaumil
qiyamah nanti.
4

Dalam pasar valuta asing, uang telah dijadikan suatu komoditas dalam
perdagangannya. Di samping itu, istilah time ;alue of money atau nilai suatu uang
ditentukan oleh waktu pun melekat dalam transaksinya. Ditambah lagi tingkat
spekulasi yang selalu menyertainya. Hal ini berbeda dengan pandangan Islam,
yang mana uang hanya dijadikan sebagai alat tukar bukan komoditas atau barang

3
Syafl'l AnLonlo Muhammad 8ook 5yotlob uotl 1eotl ke ltoktek (!akarLa Cema lnsanl ress
2001) hal 29
4
8ahman Afzalur cooomlc uocttloes of lslom (Lahore lslamlc ubllcaLlon 1990)
4

dagangan. Oleh karena itu, motiI permintaan akan uang adalah tak lain dan tak
bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan transaksi money demand for
transaction), bukan untuk spekulasi atau trading.
5

Pada realitanya, tidak dapat kita naIikan bahwa perbankan syariah yang juga
sebagai lembaga keuangan yang memIasilitasi perdagangan internasional mau tak
mau juga harus terlibat dalam kegiatan pasar valuta asing. Hal ini mengharuskan
perbankan syariah untuk menyusun pedoman kerja operasional bagi dirinya agar
juga mempunyai akses yang luas ke pasar valuta asing tanpa harus terlibat pada
mekanisme perdagangan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
Dari sisi inilah penulis ingin mencoba mengkaji lebih jauh mengenai proses
'islamisasi pasar valuta asing oleh perbankan syariah, yang mana telah jelas
bahwa kegiatan dalam pasar valuta asing benar-benar bertolak belakang dari
prinsip syariah.




B. Identifikasi Masalah

3
Syafl'l AnLonlo Muhammad 8ook 5yotlob uotl 1eotl ke ltoktek (!akarLa Cema lnsanl ress
2001) hal 183
3

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang dapat di
identiIikasikan adalah:
1. Bahwa transaksi valuta asing mengandung unsur spekulasi karna nilai
uang bersiIat fluktuatif.
2. Bahwa pelaku transaksi valuta asing adalah bank umum
3. Bahwa Bank Syariah sebagai lembaga keuangan yang menggunakan
prinsip syariah (Al-Qur`an dan As-Sunnah) dalam operasionalnya
4. Bahwa unsur spekulasi yang terdapat dalam transaksi valuta asing
bertentangan dengan prinsip syariah
5. Bahwa terdapat beberapa bank syariah yang telah penulis ketahui
melakukan transaksi valuta asing, yakni Bank Syariah Mandiri dan Bank
BNI Syariah

C. Pembatasan Masalah
Agar lebih Iokus dalam penulisan maka penulis melakukan pembatasan,
yakni Strategi Bank Syariah Mandiri dalam melakukan transaksi di pasar valuta
asing.
D. #:m:san masalah
Berdasarkan identiIikasi dan pembatasan masalah yang ada dalam skripsi ini,
maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
'agaimana strategi ank Syariah Mandiri dalam melakukan transaksi di pasar
;aluta asing sesuai dengan prinsip-prinsip syariah?
6

E. %::an Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui 'Strategi ank Syariah Mandiri dalam melakukan transaksi di pasar
;aluta asing sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
. Keg:naan Penelitian
Terdapat dua (2) kegunaan dalam penelitian ini, yakni:
1. ManIaat Teoritis.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang
bernilai ilmiah bagi pengembangan khazanah ilmu pengetahuan.

2. ManIaat Praktis
Bagi instasi, hasil dari analisis ini akan dapat memberikan pengertian
kepada masyarakat luas bahwa transaksi pasar valuta asing oleh bank
syariah telah sesuai dan tidak bertentangan dengan landasan syariah.

. Sistematika Pen:lisan
BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan bab awal dalam penelitian yang mengemukakan alasan
latar belakang masalah, identiIikasi masalah, pembatasan masalah,
perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penulisan, dan
sistematika penulisan.
7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini merupakan lanjutan dari bab pendahuluan. Dalam bab ini
akan dibahas mengenai dasar-dasar teori yang melandasi tentang
strategi perbankan syariah dalam melakukan transaksi pasar valuta
asing sesuai dengan landasan syariah, kerangka berIikir, dan
hipotesis penelitian.
BAB III : METODOLOGI PENELITAN
Dalam bab ini akan menguraikan tentang metodologi penelitian
yang digunakan, yang meliputi tempat dan waktu penelitian, siIat
penelitian, data yang dikumpulkan, teknik pengumpulan data,
sumber dan metode pengambilan sampel.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan menguraikan gambaran umum tentang strategi yang
digunakan oleh bank syariah mandiri dalam melakukan transaksi
pasar valuta asing.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan bab terakhir dalam penelitian yang berisi tentang
kesimpulan atas uraian-uraian penelitian yang dilakukan dan
memberikan saran-saran yang kiranya dapat memberikan manIaat
bagi suatu perusahaan itu tersebut.
8

You might also like