You are on page 1of 11

TUGAS FISIKA PEMBELAJARAN INKURI

Disusun Oleh:

Maria Desi Kurniawaty Agatha Novi Riyanti

081134079 081134049

Brigita Krisnilasari Yulianto 081134079 Sara Widanti Septiana Anggraini Robertus Budi Setiyana 081134109 081134124 081134133

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan proses aktif seorang siswa dalam belajar. Berbagai metode pembelajaran dikembangkan dalam rangka mendorong keaktifan siswa dalam belajar. PAIKEM atau dijabarkan sebagai pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan diharapkan mampu mewujudkan pendidikan yang bermutu. Inquiry method atau metode inkuiri atau pendekatan inkuiri merupakan salah satu contoh model pembelajaran inovatif. Salah satu point utama yang ditekankan dalam pendekatan ini adalah keaktifan siswa dalam mencari, meneliti dan menemukan suatu ilmu pengetahuan. Penerapannya dalam pembelajarannya akan menjadi tidak juah dari metodemetode discovery Dalam pemaparan ini akan dijelaskan mengenai pendekatan inkuiri penerapannya dalam IPA SD. IPA merupakan salah satu dari lima mata pelajaran pokok yang sudah pasti harus dikuasai siswa secara maksimal sebagai prasyarat dalam pembelajaran di jenjang selanjutnya. Oleh karena itu, metode yang tepat menjadi kunci pokok suksesnya pembelajaran IPA SD. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran inkuiri? 2. Bagaimana penerapan pembelajaran inkuiri di Sekolah Dasar? 3. Apa saja model-model pembelajaran inkuiri? C. Tujuan 1. Mengetahui pembelajaran inkuiri secara umum 2. Mengetahui penerapan pembelajaran inkuiri di Sekolah Dasar 3. Mengetahui model-model pembelajaran inkuiri. D. Manfaat 1. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang pembelajaran inkuiri secara umum 2. Agar mahasiswa dapat mengetahui pembelajaran inkuiri di Sekolah Dasar 3. Agar mahasiswa dapat mengetahui model-model pembelajaran inkuiri.

BAB II ISI A. Pengertian Inkuiri Inkuiri berasal dari kata inggris yaitu inquiry yang artinya meneliti, mencari, menemukan. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai inkuiri dalam pembelajaran. Piaget mengemukakan bahwa pendekatan inkuiri sebagai pendidikan yangg mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri, mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mencari sendiri jawaban atas pertanyaan yang mereka ajukan. Kuslan dan Stone (dalam Dahar dan Liliasari, 1986) mendefinisikan pendekatan inkuiri sebagai: pengajaran dimana guru dan murid-murid mempelajari peristiwa-peristiwa ilmiah dengan pendekatan dan jiwa para ilmuan. Inquiry learning (pembelajaran inkuiri) merupakan model pembelajaran yang melatih siswa menemukan masalah, mengumpulkan, mengorganisasi data serta memecahkan masalah berdasarkan petunjuk-petunjuk yang diberikan guru sehingga siswa menemukan konsepkonsep yang telah ditentukan guru. Jadi inkuiri bisa diartikan sebagai suatu model pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan pada penemuan sendiri oleh siswa tentang suatu ilmu yang dipelajari. Pengajaran inkuiri ini terbentuk atas dasar diskoveri, diskoveri terjadi apabila individu terlibat terutama dalam penggunaan proses-proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. (Robert B. Sund, 1973) B. Prinsip-prinsip Dasar Penggunaan Inkuiri a. Berorientasi pada pengembangan intelektual Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian , strategi pembelajaran ini selain berorientasi pada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. Karena itu, kriteria keberhasilan dari proses pembelajaran dengan menggunkan strategi inquiri bukan ditentukan sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran, akan tetapi sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan menemukan. b. Prinsip Interaksi Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru bahkan antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.

c. Prinsip Bertanya Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunkaan model inkuiri adalah guru sebagai penanya. Sebab kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. d. Prinsip Belajar untuk Berpikir Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir (learning how to think) yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal. e. Prinsip Keterbukaan Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. C. Tahapan Pembelajaran Inkuiri a. Investigasi : dalam tahap ini siswa di hadapkan pada permasalalahan yang perlu di lakukan kajian atau investigasi dan guru, merancang bahan ajar yang mampu mendorong atau merangsang siswa untuk melakukan pengkajian lebih lanjut terhadap permasalahan yang ada, yakni mengumpulkan data, mengkaji, mengklasifikasikan data dan sejenisnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Meyer, 2000, bahwa dalam proses belajar mengajar guru harus mampu menciptakan siswa yang aktif berpikir, belajar dan mencipta, serta mengeksplorasi. b. Penentuan masalah : dalam tahap ini siswa didorong untk mampu memetakan permasalahan yang ada. Dari data-data yang telah dikumpulkan siswa didorong untuk memetakan permasalahan, mengklasifikasikan masalah sesuai jenisnya, melihat keterkaitan antara kelompok atau jenis masalah serta membuat pohon permasalahan dan sejenisnya. Minstrel, 1989, memetakan permasalahan merupakan salah satu tujuan utama dari pembelajaran sains c. Identifikasi Masalah : dalam tahap ini siswa melakukan identifikasi dan memverifikasi permasalahan, mengembangkan hipotesis, mencari pemecahan masalah, dan mengembangkan kesimpulan sementara. d. Penyimpulan/ Penyelesaian Masalah : dalam tahap ini siswa didorong untuk mencari pemecahan masalah yang paling tepat. Siswa harus mampu menyimpulkan

pemecahan masalah yang paling baik dan tepat untuk menyelesaikan soal yang ada. (Smith, 1990; Minstreall, 1989; Layton, 1992) kemampuan pemecahan masalah adalah tujuan masalah dari pembelajaran sains. Jika hal ini tidak mampu dilakukan oleh para guru sains maka, pembelajaran sains yang ada saat ini tidak bermanfaat bagi pengembangan kemampuan kognitif siswa. D. Impelementasi pembelajaran inkuiri di kelas No Tahap Pembelajaran 1 Investigasi Kegiatan Guru Memberikan permasalahan yang terkait dengan pembelajaran pada siswa. Mendorong dan membimbing siswa melakukan pengkajian / investigasi terhadap permasalahan. Mendorong siswa aktif berfikir, belajar dan mencipta serta mengeksplorasi. Mendorong siswa untuk melakukan pengkajian lebih lanjut terhadap permasalahan yang ada, mengumpulkan data, mengkaji, mengklasifikasikan data dan sejenisnya. Melakukan pengkajian lebih lanjut terhadap permasalahan yang ada Mengumpulkan data, mengkaji, mengklasifikasikan data dan sejenisnya Memverifikasikan Mencipta dan mengeksplorasi Kegiatan Siswa Membaca permasalahan secara umum Menganalisis masalah Mengumpulkan masalah Melakukan pengkajian / investigasi terhadap permasalahan

Penentuan Masalah

Membimbing dan

mengarahkan siswa untuk menentukan, memetakan masalah sesuai jenisnya. Membantu siswa untuk melihat keterkaitan antara kelompok / jenis masalah serta membuat pohon permasalahan dan sejenisnya. BAB III

dan memetakan data Menentukan masalah sesuai data yang ada Melihat keterkaitan antara kelompok / jenis masalah dan membuat pohon permasalahan dan sejenisnya.

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DI SEKOLAH DASAR Penerapan pembelajaran inkuiri di sekolah dasar kami mengambil contoh mengambil pada mata pelajran IPA kelas V semester II materi pokok pesawat sederhana, dengan rincian sebagai berikut : Langkah langkah pembelajaran: 1. Kegiatan Awal Siswa ditanya satu per satu secara acak tentang pelajaran sebelumnya tentang contoh-contoh pesawat sederhana. 2. Kegiatan Inti Siswa diberi penjelasan singkat tentang pesawat sederhana. Siswa dibantu guru melakukan percobaan pesawat sederhana. Siswa diberi penjelasan singkat oleh guru tentang manfaat menggunakan pesawat sederhana. Siswa membentuk kelompok study kasus. Kelompok diminta menyelesaikan sebuah kasus permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang pemecahannya menggunakan teori pesawat sederhana. Perwakilan masing-masing kelompok mengungkapkan hasil diskusinya di depan kelas dan mengumpulkannya kepada guru. 3. Kegiatan Penutup Post test lisan. Guru menunjuk secara acak satu per satu siswa untuk ditanya tentang pemahaman dan kesimpulan mereka atas serangkaian kegiatan yang telah mereka lakukan tadi.

Siswa diminta untuk menyimpulkan tentang materi pesawat sederhana melalui metode inkuiri tadi.

Dari serangkaian kegiatan pembelajaran sains dengan penggunaan metode inkuiri di atas, dari mulai kegiatan awal, inti hingga kegiatan akhir, nampak jelas bahwa siswa lah yang lebih banyak aktif. Guru lebih bersikap pasif dan berperan sebagai fasilitator. Dari mulai penemuan masalah dengan percobaan (eksperimen) sampai menemukan kesimpulan dengan cara diskusi menunjukkan bahwa memang siswalah yang bersikap aktif. Guru hanya berusaha mencoba merangsang proses mental dan intelektual dengan banyak bertanya kepada para siswa secara acak. Inilah esensi dari metode mengajar inkuiri. BAB IV JENIS JENIS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI Jenis-jenis model pembelajaran inkuiri Beberapa macam model pembelajran inkuiri yang diungkapkan oleh (Rostiah, 1985) diantaranya sebagai berikut: a. Inkuiri terbimbing(Guide inquiry) Adalah model pembelajran inkuiri yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa dan sebagian besar perencanaannya dibuat oleh guru termasuk kegiatan perumusan masalah. Langkah-langkah inkuiri terbimbing Siswa melakukan kegiatan percobaan untuk menemukan konsep atau prinsip yang telah ditetapkan oleh guru dalam model ini guru harus memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa dalam melakukan kegiatankegiatannya. b. Modifikasi inkuiri (Modified inquiri) Model ini memiliki ciri yaitu guru memberikan permasalahan dan menyediakan bahan atau alat yang diperlukan untuk memecahkan masalah secara perseorangan maupun kelompok. Langkah-langkah: Siswa ditugaskan untuk memecahkan permasalahan tersebut melalui pengamatan, percobaan, atau prosedur penelitian untuk memperoleh jawaban.

Bantuan yang bias diberikan haruslah berupa pertanyaan-pertanyaan yang memungkinkan siswa dapat berfikir dan menemukan cara-cara penelitian yang tepat. c. Inkuiri Bebas (Free inquiri) Setelah siswa mempelajari dan mengerti bagaimana memecahkan suatu problema, serta telah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan modified inquiry maka siswa telah siap melakukan kegiatan free inquiry. Langkah-langkah: Siswa harus mengidentifikasikan dan merumuskan problema yang dipelajari dan yang akan dipecahkan. d. Inkuiri pendekatan peranan/Inquary role approach Model pembelajaran pendekatan peranan inkuiri melibatkan siswa dalam tim-tim yang masing-masing terdiri atas empat anggota untuk memecahkan masalah yang diberikan. Masing-masing anggota memegang peranan yang berbeda yaitu sebagai coordinator tim, penasehat teknis, pencatat data dan evaluator proses. Anggota tim bekerja sama untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan topik yang akan di pelajari. e. Menundang ke Inkuiri/ Invitation into inquiry Pada model inkuiri jenis ini siswa dilibatkan dalam proses pemecahan masalah yang cara-caranya serupa dengan cara-cara yang biasa dilakukan oleh ilmuan. Suatu undangan yang berisi masalah berupa pertanyaan yang telah direncanakan dengan teliti diberikan kepada siswa. Siswa diundang untuk melakukan beberapa kegiatan seperti: merancang eksperimen, merumuskan hipotesis dan seterusnya. Mengundang siswa untuk melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut : 1. Merumuskan hipotesis, siswa mengumpulkan informasi, menidentifikasi dari pertanyaan yang disampaikan oleh guru dan dibantu oleh percobaab-percobaan untuk mendapatkan hipotesis awal dan hipotesis akhir siswa, dengan pengetahuan pemahaman siswa yang dimiliki. 2. Merancang eksperimen. Mengundang suatu permasalahan sehingga siswa dapat mengembangkan rencana untuk memecahkan masalah, dengan menggunakan alat yang benar, menuliskan langkah kerja, menentukan apa yang diamati. 3. Menentukan sebab akibat. Melakukan percobaan yang diberikan oleh guru untuk dapat menjelaskan sebab akibat yang terjadi pada percobaan tersebut sehingga siswa dapat mengerti apa yang disampaikan melalui percobaab sehingga siswa tersebut mengetahui sebab dan akibatnya.

4. Menginterpretasi data. Guru mengajak siswa untuk melakukan analisis dan diskusi terhadap hasil-hasil yang diperoleh, sehingga diperoleh hasil yang sesuai dan dapat dituliskan sebagai data penemuan mereka sehingga dapat menginterpretasikan secara langsung. 5. Membuat kesimpulan. Siswa diminta untuk mencatat informasi yang diperoleh dan menyimpulkan data hasil percobaan dalam bentuk persamaan dari hasil data yang diperoleh. Kelebihan dan kekurangan pendekatan inkuiri 1. Kelebihan a. Siswa sungguh-sungguh berminat dalam menemukan pemecahan masalah yang akan dibahas b. Tidak ada batasan tertentu untuk menyelesaikan suatu masalah yang penting proses yang dialami. c. Siswa dituntut berpikir kreatif untuk menemukan jawaban atau konsep-konsep dari suatu materi d. Startegi penagajaran berubah dari yang bersifat dari yang bersifat konvensional menjadi konstruktivisme e. Siswa akan mengerti ide atau konsep dasar dengan lebih baik f. Metode inkuiri dapat memperkaya dan memperdalam materi yang di pelajari, sehingga tingkat pemahaman akan lebih baik dan lama. 2. Kekurangan a. Siswa dibebani untuk mengusulkan cara-cara memperoleh data dari eksperimen yang dilakukan, observasi, buku bacaan dan sumber lain yang berkaitan b. Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima informasi dari guru kea rah membiasakan belajar mandiri dan berkelompok dengan mencari dan mengolah informasi sendiri c. Metode ini memberikan kebebasan siswa dalam belajar tetapi tidak menjamin siswa belajar dengan tekun, penuh aktifitas dan terarah d. Metode inkuiri dalam pelaksanaannya memerlukan sumber belajar dan fasilitas yang memadahi yang tidak selalu tersedia disekolah. e. Metode ini tidak efisien terutama untuk mengajar siswa dalam jumlah besar sedangkan jumlah guru terbatas.

BAB V KESIMPULAN 1. Inkuiri bisa diartikan sebagai suatu model pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan pada penemuan sendiri oleh siswa tentang suatu ilmu yang dipelajari. 2. Dari serangkaian kegiatan pembelajaran sains dengan penggunaan metode inkuiri di atas, dari mulai kegiatan awal, inti hingga kegiatan akhir, namapak jelas bahwa siswa lah yang lebih banyak aktif. Guru lebih bersikap pasif dan berperan sebagai fasilitator. Dari mulai penemuan masalah dengan percobaan (eksperimen) sampai menemukan kesimpulan dengan cara diskusi menunjukkan bahwa memang siswalah yang bersikap aktif. Guru hanya berusaha mencoba merangsang proses mental dan intelektual dengan banyak bertanya kepada para siswa secara acak. Inilah esensi dari metode mengajar inkuiri 3. Jenis-jenis model pembelajaran inkuiri a. Inkuiri terbimbing(Guide inquiry) b. Modifikasi inkuiri (Modified inquiri) c. Inkuiri Bebas (Free inquiri) d. Inkuiri pendekatan peranan/Inquary role approach e. Menundang ke Inkuiri/ Invitation into inquiry

DAFTAR PUSTAKA

You might also like