You are on page 1of 30

34

BAB III
OB1EK DAN METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian
1. Sejarah Dinas Kehutanan Provinsi 1awa Barat
Awal berdirinya Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat di awali
pada tahun 1984 dengan nama Kanwil, dan organisasinya masih bersatu
dengan DKI yaitu Kanwil DKI dan JABAR dengan kantor pusat di
Jakarta, Pada tahun 2001 Kanwil DKI dan JABAR dipisahkan dengan
berbeda kepala organisasi karena adanya revormasi dan digulirkanya
Sistem Otonomi Daerah, sehingga urusan kedaerahan tidak lagi diatur
pemerintah pusat dan Kanwil di ganti dengan nama Dinas Kehutanan
Provinsi Jawa Barat dengan di bawah Pimpinan Gubernur dan kantor pusat
bertempat di jalan Soekarno-Hatta No.751 Km. 11,2 Bandung. Dan
adapun Visi dan Misi Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat sebagai
berikut:
VISI
Terwujudnya pengelolaan hutan lestari bagi kesejahteraan
Masyarakat.
MISI
a. Meningkatkan pemantapan kawasan hutan dan kawasan lindung,
rehabilitasi lahan dan konservasi sumber daya alam.
33

b. Meningkatkan pemanIaatan sumber daya hutan secara lestari dan
pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar hutan.
c. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pengelolaan hutan dan
kawasan lindung.
2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
a. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi merupakan suatu kerangka dasar dalam
manajemen perusahaan atau organisasi, dengan mempelajari struktur
organisasi akan dapat dengan mudah mempelajari kehidupan
perusahaan atau organisasi, baik jenjang, wewenang, maupaun
tanggung jawab. Karena struktur organisai menggambarkan hubungan
yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan. Struktur organisasi
juga akan memudahkan dalam mengatur dan mengkoordinasi unit
kerja atau bagian-bagian yang terlibat dalam organisasi, dalam
usahanya untuk menciptakan tujuan yang telah ditetapkan.
Struktur organisasi yang digunakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi
Jawa Barat, dapat di lihat pada gambar 3.2:



36


















37

3. Uraian Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja
1) Dinas
a) Tugas Pokok
Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
pemerintah daerah bidang kehutanan berdasarkan asas otonomi,
dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
b) ungsi
(1)Menyelenggarakan perumusan, penetapan, pengaturan dan
koordinasi serta pelaksanaan kebijakan teknis planologi,
konservasi, rehabilitasi hutan lahan, produksi dan usaha
kehutanan.
(2)Penyelenggaraan Iasilitas dan pengendalian pelaksanaan
tugas planologi, konservasi, rehabilitas hutan dan lahan,
produksi dan usaha kehutanan.
(3)Penyelenggaraan kesekretariatan dinas.
(4)Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD (unit
pelaksana teknis Dinas).



38

2) Kepala Dinas
a) Tugas Pokok
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
perumusan, penetapan, memimpin mengkoordinasikan dan
mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok Dinas
serta mengkoordinasikan dan membina UPTD.
b) Fungsi
(1)Penyelenggaraan perumusan, penetapan, pengaturan dan
koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis planologi,
konservasi, rehabilitas hutan dan lahan, produksi dan usaha
kehutanan.
(2)Penyelenggaraan Iasilitas dan pengendalian pelaksanaan
tugas-tugas planologi, konservasi, rehabilitas hutan dan
lahan, produksi dan usaha kehutanan.
(3)Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka
tugas pokok dan Iungsi Dinas.
(4)Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas.
(5)Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD.



39

c) Rincian Tugas
(1)Menyelenggarakan, membina dan pengendalian
pelaksanaan tugas pokok dan Iungsi Dinas.
(2)Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana
pembangunan kehutanan di daerah.
(3)Menyelenggarakan penetapan kebijakan teknis dinas sesuai
dengan kebijakan umum Pemerintahan Daerah.
(4)Menyelenggarakan Iasilitas yang berkaitan dengan
penyelenggaraan program, kesekretariatan,
planoogikonservasi, rehabilitas hutan dan lahan, prroduksi
dan usaha kehutanan.
(5)Menyelenggarakan pemberian saham pertimbangan dan
rekomendasi kepada Gubernur mengenai kehutanan sebagai
bahan penetapan kebijakan umum pemerintah daerah.
(6)Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan
instansi pemerintah, swasta dan lembaga terkait lainnya
untuk kelancaran pelaksanaan tugas Dinas.
(7)Menyelenggarakan telaahan staI sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan.
40

(8)Menyelenggarakan koordinasi penyusunan rencana
strategis laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP), LKPJ, LPPD Dinas, pelaksanaan tugas teknis
serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekretariatan,
planologi, konservasi, rehabilitasi hutan dan lahan, produksi
dan usaha kehutanan.
(9)Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka
penyelenggaraan pelayanan umum kehutanan.
(10) Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan koordinasi
pemerintah dan pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan
kegiatan di Kabupaten/Kota.
(11) Menyelenggarakan koordinasi dan membina UPTD.
(12) Menyelengarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
(13) Menyelengarakan pelaksanaan tugas lain sesuai dengan
tugas pokok dan Iungsinya.
3) Sekretariat
a) Tugas Pokok
Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelengarakan
koordinasi perencanaan dan program Dinas, pengkajian
perencanaan dan program, pengelolaan keuangan,
kepegawaian dan umum.
41

b) Fungsi
(1)Penyelengaraan koordinasi perencanaan dan program
Dinas.
(2)Penyelenggaan pengkajian perencanaan dan program
Kesekretariatan.
(3)Penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan,
Kepegawaian dan Umum.
c) Rincian Tugas
(1)Menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan
serta program Dinas.
(2)Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program
Kesekretariatan.
(3)Menyelengarakan pengelolaan administrasi keuangan.
(4)Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja.
(5)Menyelenggarakan pengendalian administrasi belanja.
(6)Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
(7)Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan
ketataleksanaan.
(8)Menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan
perlengkapan.
42

(9)Menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan
pengdokumentasian peraturan perundang-uundangan,
pengelolaan perpustakaan, protokol dan hubungan
masyarakat.
(10) Menyelenggarakan pengkajian bahan rencana strategis
Laporan Akuntansi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP),
LKPJ, dan LPPD Dinas.
(11) Menyelenggarakan pengelolaan naskah Dinas dan
kearsipan.
(12) Menyelenggarakan pembinaan jabatan Iungsional.
(13)Menyelenggaraan telaahan staI sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan.
(14) Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
(15) Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok
dan Iungsinya.
d) Sekretariat Membawahkan
(1)Subbagian Perencanaan dan Program.
(2)Subbagian Keuangan
(3)Subbagian Kepegawaian dan Umum.

43

4) Sub Bagian Perencanaan dan Program
a) Tugas Pokok
Subbagian Perencanaan dan Program mempunai tugas
pokok melaksanakan perencanaan dan penyusunan program.
b) Fungsi
(1)Pelaksanaan penyusunan bahan perencanaan dan
penyusunan program.Sekretariat.
(2)Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan
koordinasi perencanaan dan program Dinas yang meliputi
planologi, konservasi, rehabilitasi hutan dan lahan,
produksi dan usaha kehutanan.
(3)Pelaksanaan penyusunan dan program Dinas yang
meliputi planologi, konservasi, rehabilitasi, hutan dan
lahan, produksi dan usaha kehutanan.
(4)Pelaksanaan koordinasi perencanaan dan program UPTD.
c) Rincian Tugas
(1)Melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian
Perencanaan dan Program.
(2)Melaksanakan penyusunan perencanaan dan program
Sekretariat.
(3)Melaksanakan penyusunan rencana strategis Dinas.
44

(4)Melaksanakan koordinasi dan penyusunan perencanaan
dan program Dinas yang meliputi planologii, konservasi,
rehabilitas hutan dan lahan, produksi dan usaha
kehutanan.
(5)Melaksanakan penyusunan rencana strategis, Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP),
LKPJ dan LPPD Dinas.
(6)Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
(7)Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
Iungsinya.
5) Sub Bagian Keuangan
a) Tugas Pokok
Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan di
lingkungan Dinas.
b) fungsi
(1)Pelaksanaan penyusunan bahan rencana anggaran
belanja langsung dan tidak langsung Dinas.
(2)Pelaksanaan koordinasi dan penelolaan administrasi
keuangan Dinas.
43

(3)Pelaksanaan koordinasi pengelolaan keuangan pada
UPTD.
c) RincianTugas
(1)Melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian
Keuangan.
(2)Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan
anggaran Dinas.
(3)Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan
keuangan Dinas.
(4)Melaksanakan penyusunan pembuatann daItar gaji dan
tunjangan daerah serta pembayaran lainya.
(5)Melaksanakan perbendaharaan keuangan.
(6)Melaksanakan penyiapan bahan pembinaanaan
administrasi keuangan.
(7)Melaksanakan peata usahaan belanja langsung dan
belanja tidak langsung Dinas dan UPTD.
(8)Melaksanakan veriIikasi keuangan.
(9)Melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan
penyiapan bahan pertanggung jawaban keuangan.
46

(10) Melaksanakan pengelolaan data bahan laporan keuangan
Dinas.
(11) Melaksanakan koordinasi dan penyusunan bahan evaluasi
dan pelaporan administrasi keuangan.
(12) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staI sebagai
bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
(13) Melaksanakan pengendalian administrasi perjalanan dinas
pegawai.
(14) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
(15) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
Iungsinya.
6) Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
a) Tugas pokok
Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas
pokok melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian,
ketatalaksanaan, umum dan perlengkapan.
b) Fungsi
(1)Pelaksanaan penyusunan bahan mutasi, pengembangan
karir, kesejahtraan dan disiplin pegawai serta pengelolaan
administrasi kepegawaian lainya.
47

(2)Pelaksanaan penyusunan bahan dan pembinaan
kelembagaan, ketatalaksanaan dan rumah tangga.
(3)Pelaksanaan administrasi, dokumentasi peraturan
perundang-undangan kearsipan dan perpustakaan.
(4)Pelaksanaan tugas kehumasan Dinas.
(5)Pelaksanaan pengelolaan perlengkapan Dinas.
c) Rincian Tugas
(1)Melaksanakan penyusunan program kerja
SubKepegawaian dan Umum.
(2)Melaksanakan pengelolaan data kepegawaian.
(3)Melaksanakan pengeloaan gaji berkala, kenaikan pangkat,
DP3, DUK, sumpah/Janji pegawai, cuti pegawai,
peningkatan kesejahtraan pegawai dan jabatan di
lingkungan Dinas.
(4)Melaksanakan penyiapan dan pengusulan pengsiun
pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian
penghargaan serta tugas/Ijin belajar, ijin
perkawinan/Perceraian, pendidikan atau pelatihan
kepemimpiinan dan diklat teknis.
48

(5)Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin
pegawai.
(6)Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan
mutasi serta pemberhentian pegawai.
(7)Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan
dan ketatalaksanaan kepada unit kerja di lingkungan
Dinas.
(8)Melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan
pedokumentasian peraturan perundang-undangan.
(9)Melaksanakan penerimaan, pendistribusian dn
pengiriman naskah Dinas dan arsip serta pengelolaan
perpustakaan.
(10) Melaksanakan penyusunan mekanisme dan penyiapan
administrasi perjalanan dinas pegawai di liingkungan
Dinas.
(11) Melaksanakan penggandaan naskah Dinas.
(12) Melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat.
(13) Melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat dan
pedokumentasian.
49

(14) Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan
prasarana, pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/
Perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan aset
lainya serta ketertiban, keindahan dan keamanan
kantor.
(15)Melaksanaan penyusunan, penggandaan,
pengadministrasian, penyimpanan, pendistribusian,
inventarisasi, dan penghapusan perlengkapan sarana dan
prasarana Dinas.
(16) Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Subbagian
Kepegawaian dan Umum.
(17) Melaksanakan pengelolaan kepegawain pada UPTD.
(18) Melaksanakan pembinaan jabatan Iungsional Dinas dan
UPTD.
(19) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staI sebagian
bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
(20) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
(21) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
Iungsinya

30

B. Metode Penelitian
1. Paradigma Penelitian
paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukan pengaruh
antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan
jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui
penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis
dan jumlah hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis dan teknik analisis
statistik yang akan digunakan, Sugiono (2004:43).

Paradigma penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat
dilihat pada gambar 3.2:


Gambar 3.2 Paradigma Penelitian

Keterangan:
Variabel X : Lingkungan Kerja
Variabel Y: Kinerja Karyawan
c : Variabel lain di luar penelitian
: Pengaruh atau hubungan kausalitas

2. Metode Penelitian
c
O
31

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode
Survei Ekplanatory, menurut Masri Singarimbun (1995:4), sebagai
berikut:
'Penelitian Ekplanatory yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan
kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa, maka
penelitian tersebut tidak lagi dinamakan penelitian deskriptiI
melainkan penelitianl penelitian uji hipotesa atau penelitaian
penjelasan (Ekplanatory research).

4. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.
Sugiyono (2009:91).
Populasi pada penelitian ini adalah Bagian Sekretariat Dinas
Kehutanan Provinsi Jawa Barat yang berjumlah 60 orang.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Sugiyono (2009:91).
Sampel pada penelitian ini adalah Bagian Sekretariat Dinas
Kehutanan Provinsi Jawa Barat yang berjumlah 40 orang.




32

3. Variabel Penelitian dan Operasional Variabel
a. Variabel Penelitian
'Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh inIormasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Sugiono (2004:38),
Variabel penelitian dalam penelitian ini terdiri dari variabel X,
yaitu Lingkungan Kerja sebagai variabel bebas (variabel yang
mempengaruhi) dan variabel Y, yaitu Kinerja Pegawai sebagai variabel
terikat (variabel yang dipengaruhi).
b. Operasional Variabel
Penelitian ini adalah mencari hubungan antar variabel. Hubungan
yang paling mendasar adalah pengaruh antara dua variabel,yaitu
variabel indevenden (variabel bebas) adalah variabel yang menjadi
sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen,dan variabel
dependen (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dan adapun variabel
operasionalnya sebagai berikut:




33

Tabel 3.1
Variabel Operasional
No Variabel DeIinisi Indikator

Skala No.
Item
1 Lingkungan
Kerja (X)
lingkungan kerja
merupakan segala
sesuatu yang ada di
sekitar karyawan
pada saat bekerja,
baik yang berbentuk
Iisik ataupun non
Iisik, langsung atau
tidak langsung, yang
dapat mempengaruhi
dirinya dan
pekerjaan.

(Sedarmayanti,
2001:21)
a. Penerangan/cahaya di
tempat kerja
b. Temperatur/suhu udara di
tempat kerja
c. Kelembaban di tempat
kerja
d. Sirkulasi udara di tempat
kerja
e. Kebisingan di tempat
kerja
I. Getaran mekanis di
tempat kerja
g. Bau tidak sedap ditempat
kerja
h. Tata warna di tempat
kerja
i. Dekorasi di tempat kerja
j. Musik di tempat kerja
k. Keamanan di tempat
kerja

Ordinal 1

2

3

4

5

6

7

8
9
10
11



2 Kinerja (Y) Catatan yang
dihasilkan dari Iungsi
suatu pekerjaan
tertentu atau kegiatan
selama periode waktu
tertentu.

(Bernandin,
1993:135)
1) ":antity of work
2) ":ality of work
3) ob Knowledge
4) reativeness
5) ooperation
6) ependability
7) nitiative
8) !ersonal ":alities
Ordinal 12
13
14
15
16
17
18
19



34

4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data yang digunakan peneliti dalam
memperoleh data dan bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian ini
meliputi :
a. Data Primer
1) Observasi, yaitu kegiatan yang dilakukan dengan cara
pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti.
2) Wawancara, yaitu cara untuk mendapatkan data secara
langsung dengan melakukan dialog dan tanya jawab dengan
bagian yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.
3) Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan cara menyebarkan
sejumlah pertanyaan dalam bentuk tertulis yang disertai dengan
alternatiI jawaban kepada responden. Kuesioner yang
disebarkan dibuat dalam bentuk losed ":estion (M:ltiple
hoice ":estion), yang menyediakan lebih dari dua alternatiI
jawaban.

b. Data Sekunder
Data sekunder didapat melalui dokumen milik Dinas Kehutanan
Provinsi Jawa Barat, catatan kuliah, literatur, dan sumber-sumber lain
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.


33

5. Teknik Analisis Data
Penelitian ini terdapat dua varibel, variabel bebas yaitu Lingkungan
Kerja dan variabel terikat yaitu Kinerja Pegawai, teknik pengumpulan data
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Mengelola setiap jawaban-jawaban kuesioner yang telah disebarkan
selanjutnya dihitung Irekuensi dan presentasasinya.
b. Memberikan Iaktor (nilai) terhadap kuesioner yang telah diisi para
responden dengan menggunakan skala ordinal dengan ketentuan yang
dikemukakan, Sugiono (2004:87).
Keterangan

Skor Pernyataan PositiI
SS (Sangat Setuju) 5
S (Setuju) 4
KS (Kurang Setuju) 3
TS (Tidak Setuju) 2
STS (Sangat Tidak Setuju) 1
Tabel 3.2, s:2ber. sugyiono



36

6. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Tipe validitas yang digunakan dalam menguji alat ukur penelitian
adalah validitas konstruk. Validitas konstruk menentukan validitas alat
ukur dengan cara mengkorelasikan antara skor yang diperoleh dari
masing-masing item yang dapat berupa pernyataan dengan skor
totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari
penjumlahan semua skor item.
Karena skala pengukuran dari data adalah ordinal, maka uji
validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi Rank Spearman
dengan rumus :

$:2ber : Sugiyono (2002 : 229).
Keterangan : di Selisih rank xi dan rank yi .

rs KoeIisien korelasi rank spearman.

n Jumlah responden (banyaknya pasangan data
observasi).
Apabila di dalam data-data yang diperoleh dari penelitian terdapat
nilai yang sama dalam jumlahnya cukup banyak, baik variabel x
maupun y, maka rumus yang digunakan adalah rumus yang telah
termodiIikasi sebagai berikut :
1
6
1
2
2

%

n n
di
rs
37


$:2ber: Sugiyono (2002 : 230).
Dimana : dan

Dengan : t Banyaknya observasi yang berangka sama pada suatu
skor tertentu.
& aktor korelasi.
Dimana : R ( xi ) Rank pada x untuk data responden yang ke-i.
R ( yi ) Rank pada y untuk data responden yang ke-i.




Bila koeIisien korelasi untuk seluruh butir pernyataan telah
dihitung, perlu ditentukan angka terkecil yang dapat dianggap cukup
'tinggi sebagai indikator adanya konsistensi antara skor butir
pernyataan dan skor keseluruhan. Prinsip utama pemilihan butir
pernyataan yang mempunyai korelasi negatiI / koeIisien yang
mendekati nol.
2 2
2 2 2
2 y x
di y x
rs
% %
% % %


x
n n
x %&

%
12
3
2

y
n n
y %&

%
12
3
2
yi R xi R di

12
3
tx tx
x

% %&
12
3
ty ty
y

% %&

38


b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat
pengumpul data pada dasarnya menunjukan tingkat ketepatan,
keakuratan, kestabilan, atau konsistensi alat tersebut dalam
mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun
dilakukan pada waktu yang berbeda.
Uji Reliabilitas dilakukan terhadap item pernyataan yang sudah
valid, untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten
bila dilakukan pengukuran kembali terhadap gejala yang sama. Uji ini
dilakukan dengan menggunakan teknik belah dua dari Spearmen
Brown (split-half), langkah - langkah kerjanya sebagai berikut :
1) Menyajikan alat pengukur kepada sejumlah responden, kemudian
dihitung validitas itemnya. Item - item yang valid dikumpulkan
menjadi satu, yang tidak valid dibuang.
2) Membagi item - item yang valid tersebut menjadi dua belahan
dengan cara membagikan item ganjil masuk pertama dan item
genap masuk belahan kedua.
3) Mengkorelasikan skor total belahan pertama dengan skor belahan
kedua.
39

4) Angka korelasi yang diperoleh adalah angka korelasi dari alat
pengukur yang dibelah, selanjutnya dicari koeIisien reliabilitasnya
menggunakan Iormula Spearman Brown berikut :


Dimana ri angka reliabilitas keseluruhan item.
rb KoeIisien korelasi belahan pertama dan belahan
kedua.
7. Metode Analisis
Data yang telah diperoleh selanjutnya akan dianalisis untuk melihat
interaksi antara dua variabel yang diteliti untuk diukur seberapa kuat
hubungan korelasi antara variabel independent dengan variabel dependent.
8. Koefisien Korelasi
Untuk mengetahui sejauh mana Pengaruh Lingkungan kerja
Terhadap Kinerja Pegawai, digunakan koeIisien korelasi Rank Spearman,
dengan rumus sebagai berikut :

$:2ber : Sugiyono (2002 : 229).

Keterangan : rs koeIisien korelasi Spearman
di selisih rank x dan rank y yang ke-1
rb
r
ri
b

1
2

n n
di
rs
n

%

3
2
6
1

60

n jumlah sampel
Jika terdapat data kembar pada perhitungan, maka rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut :



Keterangan :
x
& aktor korelasi x

y
& aktor korelasi y
T Banyaknya data yang memiliki nilai sama.
Selanjutnya digunakan rumus koeIisien korelasi rank spearman
berikut ini:


Keterangan : rs KoeIisien korelasi
n Periode
x Variabel independent
y Variabel dependent

Dengan ketentuan :


2 2
2 2 2
. 2 y x
di y x
rs
% %
% %


12
3
t t
x

&
12
3
t t
y

&

x
n n
x %&

%
12
3
2

y
n n
y %&

%
12
3
2
61

Penentuan kuat / lemahnya koeIisien korelasi adalah sebagai
berikut :
Interval koeIisien
0,00 - 0,25 Hubungan tak erat
0,25 - 0,50 Hubungan kurang erat
0,51 - 0,75 Hubungan cukup erat
0,76 - 1,00 Hubungan sangat erat
Untuk memberi nilai pembobotan untuk setiap jenis pertanyaan
tertutup, maka digunakan skala ordinal dengan skor 5 (sangat setuju), 4
(setuju), 3 (kurang setuju), 2 (tidak setuju), 1 (sangat tidak aetuju)
digunakan untuk jawaban yang mendukung positiI. Skor 1 (sangat
setuju), 2 (setuju), 3 (kurang setuju), 4 (tidak setuju), 5 (sangat tidak
setuju) untuk jawaban negatiI.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh antara kedua variabel,
maka digunakan analisa determinasi :

$:2ber. Sugiyono (2002: 218),
Nilai r (koeIisien korelasi) yang berkisar antara -1,0 s.d. 1,0.
Notasi ini menunjukan tingkat korelasi antara variabel - variabel yang diuji
dalam penelitian ini.
100
2
L rs d

62

Keterangan : Kd KoeIisien determinasi.
rs KoeIisien korelasi rank spearman.
r -1 (mendekati -1) maka terdapat korelasi yang kuat tapi
merupakan korelasi yang negatiI.
r 0 (mendekati 0) maka terdapat korelai antar variabel
yang dituju lemah.
r 1 (mendekati 1) maka terdapat korelasi yang kuat dan
nilainya positiI.
9. Uji Hipotesis
Setelah angka korelasi didapat, maka langkah selanjutnya adalah
menguji apakah angka korelasi yang didapat benar - benar signiIikan atau
dapat menjelaskan hubungan dua variabel.
Hipotesis : Ho Ha
Ho : Tidak terdapat pengaruh saluran distribusi terhadap peningkatan
penjualan
Ha : Terdapat pengaruh saluran distribusi terhadap peningkatan penjualan
Pengujian dilakukan 2 arah dengan 5 untuk mencari ada
atau tidaknya korelasi dan bukan lebih besar atau lebih kecil probabilitas
maka:
O Jika probabilitas ~ 0,05 maka Ho diterima
O Jika Probabilitas 0,05 maka Ho ditolak
63

Untuk menguji apakah variabel x memiliki hubungan yang signiIikan
dengan variabel y, maka digunakan uji Z dimana keberartian signiIikan diuji
melalui hipotesis yang menyatakan bahwa korelasi berarti. Rumus uji Z hitung
adalah sebagai berikut :
Dimana : Z uji statistik simetris
r koeIisien korelasi spearman
n jumlah sampel
Jika dasar pengambilan keputusan berdasarkan uji Z, maka :
a. Jika Z hitung ~ dari Z tabel, maka Ha diterima, Ho ditolak
b. Jika Z hitung dari Z tabel, maka Ha ditolak, Ho diterima

You might also like