Professional Documents
Culture Documents
Ket: Bag.kepala - lateral
Ket :Thorax punggung
Ket :Wing ( sayap ),di punggung
O Abdomen - punggung
Ket : O Abdomen - punggung
Ket : Abdomen - lateral
Ket : Foreleg Kaki depan
Ket : Midleg ( kaki tengah )
Ket : Hindleg ( kaki belakang )
Ket :Hindtarsi
III. KESIMPULAN
1. Nyamuk Anopheles Nigerrimus merupakan termasuk dalam kelompok nyamuk
anopheles Hyrcanus
2. Di Indonesia spesies ini pertama kali ditemukan di Pulau Timor dan Buru olehBonne-
wepster clan Swellengrebel tahun 1953 (Harrison dan Scanlon 1975).
3. Menurut HorsIall (1955) spesies ini terdapat di India, Malaysia,Indonesia, Cina timur dan
Polinesia.
4. Umumnya Iarva nyamuk ini tersebar luas dikolam air yang dangkal, persawahan, rawa
berpohon mata air, dan di genangan air yang terdapat tumbuhan yang muncul ke
permukaan air.
. Di Indonesia Selama ini Anhopeles nigerrimus merupakan vektor utarna malaria di
SumateraSelatan dan Sulawesi Selatan. Sedangkan di wilayah Aceh, Sumatera
Utara, Sumatera Barat, Riau, 1ambi, Bengkulu, Lampung, Kalimantan dan
Sulawesi Tenggara,
IV. DAFTAR PUSTAKA
Bates, M. 1970. The Natural History oI Mosquitoes Gloucester. Moss Pete Smith. New York.
Fakultas Perilcanan IPB. 1998. Pedoman pemeriksaan Plankton. Bogor.
Garcia, C. 1964. Distribution por estados de 10s anoIelinos de Venezuela. Bul InIorm. Direcc.
Malarial. Seneam. Amb. 4:80-83.
GundelIinger, B.F., C.H. Wheeling, J.C. Lien, S Atrnosoedjono, dan C.H.
Simanjuntak. 1975. Observations on malaria in Indonesian Timor. Am.
J. Trop. Med. Hyg. 24:395396.
Hamon, c J., J.P. ndam, M. Holstein, A. Rickenbach, J. Brengues, R. Subra, S.
Sales, dan M.Eryaud. 1966. Contribution a l'etude de la repartition des
Anopheles en AIn'que occidentale. Cashier ORSTOM, Ser. Entomol.
Med. 4: 13-70.
Harison, B. A. dan J. E. Scanlon. 1975. Contributions oI the American
Entomological Institute. Med. Ent. Stud.
HorsIall, W.R. 1955. Mosquitoes their bionomic and relation to disease. The
Ronald Press Company. New York.
Jung, R.K. 1979. Malaria control programme in Sulawesi, Maluku and Nusa
Tenggara Indonesia Doc.WHO/SEA/MaY121.