You are on page 1of 19

OLEH :

KELOMPOK 8
1. Muh. Hartanto D52109105
2. Norman Y. Pandin D52109253
3. Himawan SainuI D52109254
4. Muh. RizaI Armi D52109262
5. Idhan KhaIik D52109272
6. Abubakar Shiddyq D52109285
Kawasan pergudangan dan industri sebagai fungsi
pengikat (utama) kawasan perencanaan menjadi
pertimbangan utama di dalam mengarahkan rencana
tata ruang kawasan perencanaan. Kawasan
pergudangan Sutami tersebut merupakan fasilitas
yang berinteraksi langsung dengan Jalan tol Sutami,
Pelabuhan Sukarno Hatta dan bandara hasanuddin.
GAMBARAN UMUM KAWASAN
PKawasan pergudangan terpadu
terletak Kecamatan Biringkanaya,
Kecamatan Tamalanrea, dan
Kecamatan Tallo pergudangan
terpadu terletak di sebelah utara kota
Makassar dengan luas wilayah
3029.37 Ha.
Kecamatan TaIIo
Kecamatan Tallo merupakan salah satu dari 14 Kecamatan di kota Makassar
yang merupakan salah satu lokasi kawasan pergudangan terpadu. Secara
administrative kecamatan Tallo berbatasan dengan sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Selat Makassar
2. Sebelah Timur : Kecamatan Tamalanrea
3. Sebelah Selatan : Kecamatan Bontoala dan Kecamatan Panakukang
4. Sebelah Barat : Kecamatan Bontoala dan Kecamatan Ujung Tanah
Kecamatan Tallo terdiri dari 15 Kelurahan dengan luas wilayah 8,75 km
2
.
Kecamatan Tallo merupakan daerah bukan pantai dengan topograIi
ketinggian antara permukaan laut. Jumlah penduduk pada tahun 2009 sekitar
133.426 jiwa.
Keoamatan Biringkanaya
Kecamatan Biringkanaya merupakan salah satu dari 14 Kecamatan di kota
Makassar yang merupakan salah satu lokasi kawasan pergudangan terpadu.
Secara administrative kecamatan Tallo berbatasan dengan sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Kecamatan Ujung Tanah
2. Sebelah Timur : Kecamatan Tallo
3. Sebelah Selatan : Kecamatan Makassar
4. Sebelah Barat : Kecamatan Ujung Pandang
Kecamatan Tallo terdiri dari 7 Kelurahan dengan luas wilayah 48,22 km
2
.
Kecamatan Tallo merupakan daerah bukan pantai dengan topograIi
ketinggian antara permukaan laut. Jumlah penduduk pada tahun 2009 sekitar
126.839 jiwa.
BPS Kota Makassar 2009
Pola penggunaan lahan di Kawasan
Pergudangan meliputi pengunaan lahan
untuk tambak, mangrove, industri,
sawah, pemukiman, sarana olah raga,
pendidikan, lapangan golf, dan lahan
kosong. Penggunaa lahan masih
dominan untuk penggunaan tambak.
Penggunaan Lahan
&ntuk memperkuat konsep kawasan perencanaan
sebagai kawasan pergudangan, maka land use pada
kawasan perlu dipertahankan sebagai pusat kawasan
pergudangan. Konsep perencanaan pada kawasan
pergudangan harus dapat mempertegas fungsi kawasan
sebagai kawasan pergudangan yang mempunyai ciri
tersendiri, sehingga perlu adanya ketegasan dari pihak-pihak
terkait terutama pemda dalam hal pengeluaran izin
mendirikan bangunan agar dapat menghindari terjadinya
tumpang tindih dari fungsi kawasan tersebut.
%abel Penggunaan Lahan
%ahun 2010
No Pengunaan Lahan Luas (Ha) Presentase (%)
Permukiman 5.96 6.9
2 ndustri 05.53 4.2
3 Sawah 639.20 2.
4 Tambak 005.07 33.7
5 Mangrove 76.42 2.52
6 Lahan Kosong 5.2 3.8
7 Lapangan Olah Raga 27.26 0.9
8 Pendidikan 3.03 0.
9 Pergudangan 388.06 0.39
0 Perdagangan .8 2.8
an lain - lain 24.20 4.
Jumlah 3029.37 00
Peta Lksisting Penggunaan Lahan
Kawasan Pergudangan 3utami %ahun
2010
ambar Eksisting
nalisis
P Pemukiman; Peruntukan lahan untuk pemukiman memiliki dampak
terhadap kawasan sekitarnya.
. ampak positif
ampak positif dari simpangan pemukiman di Kawasan pergudangan
Sutami adalah karena belum terealisasi maka, area pemukiman di sekitar
pesisir barat kawasan masih memiliki kondisi ekosistem yang normal,
dalam artian kondisi fisik lingkungan masih terjaga.
2. ampak negatif
ampak negatif terjadinya simpangan guna lahan pemukiman karena
disebabkan oleh area pemukiman yang berada dekat dengan lokasi
pergudangan. Simpangan ini tentuntya akan saling mempengaruhi
aktivitas dalam suatu internal kaswasan artinya terjadi hubungan
keterkaitan fungsi yang kurang baik dalam satu kawasan, diimana disattu
sisi masyarakat yang bermukim dekat dengan area pergudangan dan
industri tentunya masyarakat akan teganggu oleh aktivitas, khususnya
dalam pengangkutan barang yan g menimbulkan kebisingan.
P ndustri; dampak dari simpangan industri adalah sebagai berikut:
. ampak positif
industri yang terbangun dimana sebagian tidak sesuai dengan
rencana memiliki keterkaitan fungsi yang kuat dengan area industri
yang telah ada, hal ini berarti keterkaitan fungsi secara internal
mengalami perubahan yang lebih baik. Hubungan keterkaiatan
tersebut antara lain adalah kelancaran aksesibilitas tarnsportasi
antara aktivitas pergudangan dan akstivitas industri, karena keduanya
saling membutuhkan dalam satu kawasan. isisi lain berdampak
pada cost yang lebih rendah sehingga income yang diperoleh lebih
banyak.
2. ampak negatif
ndustri yang terbangun tidak sesuai dengan rencana peruntukan
lahan, ditinjau dari aspek lingkungan, khususnya untuk penanganan
limbah. Maka untuk penggunaan lahan industri dinilai akan
berdampak pada aktivitas budidaya tambak, sawah dan ekosistem
sungai.
P Pergudangan
dampak positif: untuk pengembangan area pergudangan
yang berada pada jalan utama akan Mengatur
kelancaran arus lalulintas angkutan barang baik yang
akan ke kawasan pergudangan, Bandara Hasanuddin
dan Pelabuhan Makassar, maupun yang akan ke Kota
Makassar. dengan pelayanan jasa angkutan yang tertib,
nyaman dan aman.
dilihat dari keterkaitan fungsi antara area pergudangan
dan industri saling melayani antar satu kawasan dalam
pengangkutan dan pendistribusian barang
P Perdagangan :
dampak positif untuk guna lahan pergudangan.
Jika dilihat dari aspek lokasi maka area
perdagangan berada pada letak strategis
karena dekat dengan area industri,
pergudangan dan pemukiman sehingga mampu
melayani kebutuhan masyarakat dalam satu
kawasan. Sedangkan untuk dampak negatifnya
adalah hanya berpusat pada satu area saja
Rekomendasi:
P sebaiknya pemukiman diarahkan agar tercipta lingkungan
yang teratur dari aspek bangunan fisiknya, juga diarahkan
agar kegiatan masyarakat pergudangan dan masyarakat
lainnya di sekitar gudang dapat lebih lancar, aman dan
nyaman.
P &ntuk area mangrove yang sudah ada perlu dipertahankan
dan tetap dilestarikan untuk mempertahankan kelestarian
ekosistem mangrove.
P mplementasi Pada Kawasan Pergudangan agar tercipta
suatu perencanaan yang sistematis dan terpadu maka
diperlukan perencanaan infrastruktur pendukungnya.
P Pelaksanaan Pembangunan Kawasan Pergudangan
Sutami perlu mempertimbangkan aspek yang sangat
krusial yaitu manajemen pembangunannya, baik berupa
perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian dan
pengontrolan.
P Penyimpangan yang terjadi secara umum terdapat pada
3 aspek :
) Ekonomi
itinjau dari segi ekonomi, terjadinya penyimpangan
untuk area pergudangan dengan jumlah fasilitas yang
masih sedikit, kurang mampu memenuhi seluruh
kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.
Selain itu untuk area kawasan pergudangan yang
semakin sediikit akan membatasi intensitas jumlah
barang yang masuk pada area pergudangan dan
kurang bersinergi pada kawasan industri sehingga
nantinya tidak terjadi pola hubungan ekonomi secara
efektif dan efisien dalam suatu wilayah.
2) Sosial
ampak negatif terjadinya simpangan guna lahan
pemukiman karena disebabkan oleh area pemukiman yang
berada dekat dengan lokasi pergudangan. Simpangan ini
tentuntya akan saling mempengaruhi aktivitas dalam suatu
internal kaswasan artinya terjadi hubungan keterkaitan
fungsi yang kurang baik dalam satu kawasan, diimana
disattu sisi masyarakat yang bermukim dekat dengan area
pergudangan dan industri tentunya masyarakat akan
teganggu oleh aktivitas, khususnya dalam pengangkutan
barang yang menimbulkan kebisingan.
3) Ekologi
ditinjau dari aspek ekologi, simpangan dapat
ditemukan pada sebagian area permukiman
yang dekat dengan bantaran sungai. Hal ini
mengakibatkan hilangnya area penyangga
ekologi shingga yang terjadi sekarang
adalah tidak terpeliharanya kelestarian
fungsi sungai akibat aktivitas masyarakat.

You might also like