P Astari Parapat 2010330223 P ngo Batavia Hauter 2010330274 Konvensi PBB tahun 1937 : SegaIa tindak kejahatan yang ditujukan Iangsung kepada negara dengan maksud menciptakan bentuk teror terhadap orang-orang tertentu atau keIompok orang atau masyarakat Iuas. EnsikIopedia Indonesia tahun 2000: Kekerasan atau ancaman yang diperhitungkan sedemikian rupa untuk menciptkan suasana ketakutan & bahaya dengan maksud menarik perhatian nasionaI atau internasionaI terhadap suatu aksi maupun tuntutan. epartemen Luar Negeri AS (1988) Kekerasan yang direncanakan, bermotivasi poIitik, ditujukan terhadap target - target yang tidak bersenjata oIeh keIompok - keIompok sempaIan atau agen - agen bawah tanah, baisanya bertujuan untuk mempengaruhi khaIayak. !078,2,,3 /0138 9039,3 90747820 otivasi poIitik dan sosiaI enggunakan ancaman dan kekerasan ayoritas target merupakan masyarakat sipiI Normatif ReaIita WeIaporkan tindakan terorisme secara objektif (edia) WKebijakan gIobaI AS untuk meIawan terorisme WSarana untuk mengekspresikan pandangan - pandangan ekstrimis WempersuIit tugas pihak yang berwenang. Wendeskriditkan umat IsIam. WInvasi AS ke Irak dan Afganistan. WPeIanggaran HA yang diIakukan AS Normatif ReaIita W Adanya Kerjasama InternasionaI (eIiputi12 konvensi internasionaI dan 7 konvensi regionaI yang menentang aksi terorisme) WTidak semua negara mematuhi kesepakatan internasionaI & Tidak ada mekanisme pemaksaan terhadap Negara (KedauIatan) WSumberdaya setiap negara berbeda - beda. WInsiden pembajakan meningkat sejak diberIakukannya resoIusi untuk pembajakan pesawat Normatif ReaIita WNegara maju mempu menjamin kesejahteraan masyarakatnya WTerdapat peIaku terorisme dari negara maju engapa teroris berpriIaku seperti ini? eIakukan tidak kekerasan dan ancaman BerpriIaku fanatik eIakukan aksi bunuh diri Aksi terorisme biasanya diIatarbeIakangi berbagai faktor, antara Iain : PsikoIogis Ekonomi PoIitik Agama SosioIogis edia P Hipotesis Frustasi Agresi Aksi - aksi teroris merupakan respons dari rasa frustasi karena kebutuhan poIitik ekonomi atau personaI. P Hipotesis Identitas Negatif embaIas dendam dari peran dari peran yang diharapkan keIuarga dan masyarakat. P Hipotesis Kemarahan terhadap iri Sendiri Trauma masa keciI yang bersifat anti-sosiaI serta gagaI mengintegrasikan sisi baik dan buruk daIam dirinya P Kemiskinan sebagai pemicu aksi terorisme masih kontroversiaI. P Rendahnya tingkat pendidikan karena kemiskinan. P Upaya untuk mempertahankan hidup meIegitimasi sifat - sifat agresif. oIIier dan Huffier : Rendahnya kebabasan poIitik dapat menjeIaskan meningkatnya terorisme. Negara - negara yang sedang daIam proses konsoIidasi demokrasi diganggu oIeh aktivitas terorisme. UniIateraIisme Amerika P emaksakan ideoIogi Amerika terhadap negara - negara Iain. P Amerika bertindak sebagai poIisi dunia P Pemahaman yang keIiru terhadap ayat - ayat AI- Quran yang meIegitimasi seseorang meIakukan tindak kekerasan terhadap warga sipiI non-musIim. P Kebencian terhadap orang kafir. P Adanya pemahaman "ImbaIan surga" bagi seseorang yang meIakukan jihad. P Pendekatan OrganisasionaI Terorisme merupakan suatu strategi rasionaI suatu keIompok. Tingkat komitmen individu terhadap suatu keIompok berbeda - beda. KeIompok dapat memaksakan kehendaknya terhadap anggotanya. Faktor Iingkungan mampu meIahirkan kepribadian seorang teroris. contoh: Iingkungan di universitas P emberikan sarana untuk mengekspresikan pandangan - pandangan ekstrimis. P emberi efek penuIaran dan pengaruh yang dapat meningkatkan keIompok/individu meniru aksi kekerasan. P Pemberitaan yang berIebihan mengenai taktik dan strategi pihak berwenang. P Tindak kekerasan diIihat sebagai komoditi hiburan. "Our words are dead untiI we give them Iife with our bIood." "We are at war and I am a soIdier. Now you too wiII taste the reaIity of this situation." P Secara umum masih beIum terdapat definisi terorisme yang diakui secara universaI. P KemuncuIan aksi terorisme tidak dapat ditebak. P Informasi mengenai pengambiIan keputusan daIam keIompok terorisme masih beIumjeIas. P TipoIogi keIompok teroris berbeda - beda, sehingga Iatar beIakang keIompok teroris meIakukan aksinya berbeda puIa. P emiIiki keterampiIan khusus. P Terdapat dorongan psikoIogis, sosiaIisasi dini, kekecewaan diri, peristiwa pemicu koneksi pribadi dengan keIompok terorisme. P Terdapat tekanan - tekanan poIitik dan ekonomi. P Pengaruh media yang memicu terjadinya aksi terorisme.