You are on page 1of 7

2 Pubungan acaslla dengan uuu 1943

ancaslla dasar negara klLa dlrumuskan darl nllalnllal kehldupan masyarakaL lndonesla yang berasal darl
pandangan hldup bangsa yang merupakan keprlbadlan bangsa per[an[lan luhur serLa Lu[uan yang
hendak dlwu[udkan karena lLu pancaslla dl [adlkan ldlologl negara
ancaslla merupakan kesadaran clLaclLa hukum serLa clLaclLa moral luhur yang memlllkl suasana
ke[lwaan serLa waLak bangsa lndonesla melandasl prolamasl kemerdekaan 8l 17 AgusLus 1943
unLuk mewu[udkan Lu[uan proklamasl kemerdekaan maka panlLla perslapan kemerdekaan lndonesla
(kl) Lelah meneLapkan uuu 1943 merupak hukum dasar yang LerLulls yang MenglkaL pemerlnLah
seLlap lembaga/masyarakaL warga negara dan penduduk 8l pada Langgal 18 AgusLus 1943 seharl
seLelah proklamasl kemerdekaan LersebuL ualam embaglan pembukaannya LerdapaL pokokpokok
plklran LenLang kehldupan bermasyarakaL bernegara yang Llada lalndalah pancaslla pokokpokok
plklLran LersebuL yang dlwu[udkan dalam pasalpasal baLang Lubuh uuu 1943 yang merupakan aLuran
aLuran pokok dalam garlsgarls besar sebagal lnLruksl kepada pemerlnLah dan lalnlaln penyelenggara
negara unLuk melaksanakan Lugasnya
MenuruL pen[elasan uuu 1943 pokokpokok plklran LersebuL mellpuLl suasana kebaLlnan darl undang
undang negara lndonesla dan mewu[udkan clLaclLa hukum (8echLsldee) yang menguasal hukum negara
balk hukum yang LerLulls maupun Lldak LerLulls okokpokok plklran lLu dl[elmakan dalam pasalpasal
dan uuu lLu uengan demlklan dapaL dlslmpulkan bahwa suasana kebaLlanan uuu1943 dan clLaclLa
hukum uuu 1943 Lldak laln adalah bersumber kepada aLau dl[lwal dasar falsafah negara pancaslla
ulslnllah arLl dan fungsl ancaslla sebagal dasar negara
ALau dengan kaLa laln bahwa pembukaan uuu 1943 yang membuaL dasar falsafah negara pancaslla
merupakan saLu keasaLuan nllal dan norma yang Lerpadau yang Lldak dapaL dlplsahkan dengan
rangkalan pasalpasal dan baLang Lubuh uuu 1943 hal lnllah yang harus klLa keLahul dlpahaml dan
dlhayaLl oleh seLlap orang lndonesla
!adl pancaslla lLu dlsamplng LermuaL dalam pembukaan uuu 1943 (rumusannya dan pokokpokok
plklran yang Lerkandung dldalamnya) dl[abarkan secara pokok dalam wu[ud pasalpasal baLang Lubuh
uuu 1943
keLuhanan yang merupakan perlnLah secara pokok lLu perlu dlberl pen[elasan Pal lLlalh yang LermuaL
dalam pen[elasan oLenLlk uuu 1943
!ldl pancaslla adalah [lwa lnl sumber dan landasan uuu 1943 secara Leknls dapaL dlkaLakan bahwa
pokokpokok plklran yang LerdapaL dalam pembukaanuuu 1943 adalah garls besar clLa yang
Lerkandung dalam pancaslla 8aLang Lubuh uuu 1943 merupakan pokokpokok nllalnllal pnacaslla yang
dlsusun dalam pasalpasal
kedua baglan (kompenan) uuu 1943 LersebuLr dl[elaskan dalam pen[elasan oLenLlk SeperLl Lelah
dlkemukakan bahwa yang dlmaksud dengan undangundang dasar adalah hukum dasr yang LerLullshal
lnl mengandung pengerLlan bahwa sebagal hukummaka undangundang dasar adalah
menglkaLmenglkaL perlnLahmenglkaL Lembaga negara dan lembaga masyarakaLdan [uga menglkaL
semua negaralndonesla dlmana sa[a dan seLlap penduduk warga lndonesldan sebagal hukummaka
undangundang dasar berlsl normanormaaLuraaLuranaLu keLenLuankeLanLuanyang harus
dllaksanakandan dlLaaLl
uuu bukanlah hukum dasar blasamelalnkan hukum dasar yang merupakan sumber hukumseLlap
produk hukum mlsalnya undangundangperaLuran pemerlnyLah aLau kepuLusan pemerlnLahbahkan
seLlap kebl[ak sanaan pemerlnLah haruslah berlandaskan aLau bersuberkan pada peraLuran Lang leblh
Llngglyang pada akhlrnya dapaL dl perLanggung [awaban pada keLenLuan uuu 1943
ualam kedudukan yang demlklanlahuuudalam kerangka LaLa uruLan aLau LaLa LlngkaLan norma hukum
yang berlakumerupakan hukum yang berlaku yang menempaLl kedudukan yang Llngglsehubungan
dengan undangundang dasar [uga berfungsl sebagal alaL conLrol unLuk mengecekapakah norma hukum
yang redah yang berlaku sesual aLau Lldak dengan keLenLuan undangundang dasar
Selaln darl apayang dluraykan dlmuka dan sesual pula dengan pen[elasan undangundang dasar 1943
pembukaan undangundsang dasar1943mempuyal fungsl aLau hubungan langsung dengan baLang Lubuh
undangundang dasar1943 lLu sendlrllalah bahwapembukaan undangundang dasar 1943mengandung
pokokpokok plklran lLu dlclpLakan oleh undangundang dasar 1943dalam pasalpasalnya
uengan LeLap menyadarl keagungan nllalnllal yang Lerkandung dalam pancaslla dan dengan
memperhaLlkan hubungan dengan baLang Lubuh uuu yang memuaL dasar falsafah negara pancasall dan
uuu 1943 merupakan kesaLuan yang Lldak dapaL dlplsahkan bahkan merupakan rangkalan kesaLuan
nllal dan norma yang Lerpadu uuu 1943 Lerdlrl darl rangkalan pasalpasal yang merupakan perwu[udan
darl pokokpokok plklranLerkandung dalam uuu1943 yang Lldak laln adlah pokok plklran persaLuan
lndonesla keadllan soslal kedaulaLan rakyaL berdasarkan aLas kerakyaLan dan permusyawaraLan
perwakllan dan keLuhanan ?ang Maha Lsa menuruL kemanuslaan yang adll dan beradab yang Lldak
lalnadalah slla darl pancaslla sedangkan pancaslla lLu sendlrl memancarkan nllalnllal luhur yang Lelah
mampu memberlkan semangaL kepada dan Lerpancang dengan khldmaL dalam perangkaL uuu 1943
semangaL dan yang dlsemangaLl pada haklkaLnya merupakan saLu rangkalan kesaLuan yang yldak dapaL
dlplsahkan
SeperLl Lelah dlslnggung dl muka bahwa dl samplng undangundang dasar maslh ada hukum dasar yang
Lldak LerLulls yang [uga merupkan sumber hukum yang menuruL pen[elasan uuu 1943 merupakan
'aLuranauran dasar yang Llmbul dan Lerpellhara dalam prakLek penyelengaraan negara mesklpun Lldak
LerLulls' lnllah yang dlmaksudkan dengan konvensl aLau keblasaan keLaLanegaraan sebagal pelengkap
aLau penglsl kekosongan yg Llmbul darl prakLek kenegaraan karena aLuran LersebuL Lldak LerdapaL
dalam undangundang dasar
uuu 1943 yang hanya Lerdlrl darl 37 pasal dlLambah dengan LmpaL pasal ALuran erallhan dan dua
ayaLLuran 1ambahan maka uuu 1943 Lermasuk slngkaL dan berslpaL supel aLau flekslbal ualam
hubumgan lnl pen[elasan uuu 1943 mengemukakan bahwa Lelah cukuplah kalau undangundang dasar
hanya memuaL aLuranaLuran pokok garlsgarls besar sebagal lnLruksl kepada emerlnLah pusaLdan laln
laln penyelengaraan negara unLuk menyelenggarakan kehldupan negara undangundang dasar yg
dlslngkaL lLu sangaL mengunLungkan bagl negara seperLl lndonesla lnl yang maslh harus Lerus
berkembang secarz dlnamls sehlngga dengan aLuranaLuran pokok lLu akan merupakan aLuran yg luwes
kenyal Lldak mudah keLlnggalan zaman sedang aLuranaLuran yg menyelenggarakan aLuranaLuran
pokok lLl dlserahkan kepada undangundang yg leblh mudah caranya membuaL menubah dan
mencabuL Cleh karena lLu makln supel (elasLlc)
SlfaLnya aLuran lLu makln balk !adl klLa harus men[adl supaya slsLem undangundang dasar [angan
sampal keLlnggalan zaman ?ang penLlng dalam pemerlnLahan dan dalam hal hldupnya negara lalah
semangaL para pemlmpln pemerlnLahan ?alLu semangaL yang dlnamls poslLlf dan konsLukLlf seperLl
yang dlkehendakl oleh pembukaan uuu 1943


NILAI-NILAI PANCASILA DAN UUD 1945
I. Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Makna sila ini adalah:
* Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
* Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-penganut
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
* Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
* Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain.
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Makna sila ini adalah:
* Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama
manusia.
* Saling mencintai sesama manusia.
*Mengembangkan sikap tenggang rasa.
* idak semena-mena terhadap orang lain.
* Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
* Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
* Berani membela kebenaran dan keadilan.
* Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat Dunia Internasional dan
dengan itu harus mengembangkan sikap saling hormat-menghormati dan bekerjasama dengan
bangsa lain.
3. Persatuan Indonesia
Makna sila ini adalah:
* Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
* Rela berkorban demi bangsa dan negara.
* Cinta akan Tanah Air.
* Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.
* Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Makna sila ini adalah:
* Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
* Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
* Mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil keputusan bersama.
* Berrembug atau bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau kata muIakat diliputi dengan
semangat kekeluargaan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Makna sila ini adalah:
* Bersikap adil terhadap sesama.
* Menghormati hak-hak orang lain.
* Menolong sesama.
* Menghargai orang lain.
* Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama.
II. Makna Lambang Garuda Pancasila
* Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia
* Simbol-simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam Pancasila, yaitu:
* Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa
* Rantai melambangkan sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
* Pohon beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia
* Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
* Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
* Warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia. Merah berarti berani
dan putih berarti suci
* Garis hitam tebal yang melintang di dalam perisai melambangkan wilayah Indonesia yang
dilintasi Garis Khatulistiwa
* Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), antara
lain:
* Jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17
* Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8
* Jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19
* Jumlah bulu di leher berjumlah 45
* Pita yg dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara Indonesia, yaitu
Bhinneka Tunggal Ika yang berarti 'berbeda beda, tetapi tetap satu jua.
III. Naskah Undang-Undang Dasar 1945
Sebelum dilakukan Perubahan, UUD 1945 terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh (16 bab, 37
pasal, 49 ayat, 4 pasal Aturan Peralihan, dan 2 ayat Aturan Tambahan), serta Penjelasan.
Setelah dilakukan 4 kali perubahan, UUD 1945 memiliki 21 bab, 73 pasal, 170 ayat, 3 pasal
Aturan Peralihan, dan 2 pasal Aturan
Tambahan.
Dalam Risalah Sidang Tahunan MPR Tahun 2002, diterbitkan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu Naskah, Sebagai Naskah Perbantuan dan Kompilasi
Tanpa Ada Opini.
IV. Sejarah
Sejarah Awal
Pada tanggal 22 Juli 1945, disahkan Piagam Jakarta yang kelak menjadi naskah Pembukaan
UUD 1945. Naskah rancangan konstitusi Indonesia disusun pada waktu Sidang Kedua BPUPKI
tanggal 10-17 Juli 1945. Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
Periode 1945-1949
Dalam kurun waktu 1945-1949, UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena
Indonesia sedang disibukkan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Maklumat
Wakil Presiden Nomor X pada tanggal 16 Oktober 1945 memutuskan bahwa KNIP diserahu
kekuasaan legislatiI, karena MPR dan DPR belum terbentuk. Tanggal 14 November 1945
dibentuk Kabinet Parlementer yang pertama, sehingga peristiwa ini merupakan penyimpangan
UUD 1945.
Periode 1959-1966
Karena situasi politik pada Sidang Konstituante 1959 dimana banyak saling tarik ulur
kepentingan partai politik sehingga gagal menghasilkan UUD baru, maka pada tanggal 5 Juli
1959, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah satu isinya memberlakukan
kembali UUD 1945 sebagai undang-undang dasar, menggantikan Undang-Undang Dasar
Sementara 1950 waktu itu.
Pada masa ini, terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945, diantaranya:
* Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta Wakil Ketua DPA
menjadi Menteri Negara
* MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup
* Pemberontakan G 30S
Periode 1966-1998
Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan kembali menjalankan UUD 1945
dan Pancasila secara murni dan konsekuen. Namun dalam pelaksanaannya terjadi juga
penyelewengan UUD 1945 yang mengakibatkan terlalu besarnya kekuasaan pada Presiden.
Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat 'sakral, diantara melalui
sejumlah peraturan:
* Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan untuk
mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan terhadapnya
* Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang ReIerendum yang antara lain menyatakan
bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu harus minta pendapat
rakyat melalui reIerendum.
* Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang ReIerendum, yang merupakan pelaksanaan
TAP MPR Nomor IV/MPR/1983.
V. Perubahan UUD 1945
Salah satu tuntutan ReIormasi 1998 adalah dilakukannya perubahan (amandemen) terhadap
UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945 antara lain karena pada masa Orde
Baru, kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan pada kenyataannya bukan di tangan rakyat),
kekuasaan yang sangat besar pada Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu 'luwes (sehingga
dapat menimbulkan mulitaIsir), serta kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat
penyelenggara negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi.
Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan
negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan negara
hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa.
Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan diantaranya tidak mengubah Pembukaan UUD 1945,
tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta mempertegas sistem
presidensiil.
Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan yang ditetapkan dalam
Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR:
* Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999
* Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000
* Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001
* Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 1999

You might also like