You are on page 1of 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan Sub pokok bahasan Sasaran Waktu Tanggal Tempat : Personal Hygiene ibu post partum : perawatan luka perineum : pasien dan keluarga : Pukul 10.00 WIB : 22 juli 2011 : Ruang Kemuning lantai 3 obgyn bed 6 kamar 6

I. Tujuan Intruksional Umum (TIU) Setelah mengikuti penyuluhan,sasaran mampu mengetahui tentang perawatan luka perineum II. Tujuan Intruksional Khusus (TIK) Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, sasaran dapat : 1. Menyebutkan pengertian perawatan luka perineum 2. Menyebutkan tujuan perawatan perineum 3. Menyebutkan alat-alat untuk perawatan perineum 4. Menjelaskan cara kerja perawatan perineum III. Materi 1. Pengertian perawatan perineum 2. Tujuan perawatan perineum 3. Jenis jenis luka perineum akibat episiotomi 4. Langkah langkah perawatan perineum

IV. Kegiatan TAHAP KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN MEDIA DAN IBU NIFAS METODE Menyimak dan Ceramah memperhatikan Curah pendapat

Pendahuluan Introduction 3 menit Memberi salam Menjelaskan materi penyuluhan yang akan dijelaskan Penyajian 12 menit

Menyamakan persepsi Menyebutkan pengertian Menyimak dan perawatan luka perineum dan memperhatikan vulva hygiene Menyebutkan tujuan perawatan perineum Menyebutkan alat-alat untuk

Flip chart Ceramah Demonstrasi

perawatan perineum Menjelaskan cara kerja perawatan perineum Penutup 5menit Menyebutkan cara cara perawatan Leaflet Diskusi telah pertanyaan yang diajukan. dan vulva Memberikan kesimpulan dari materi Mengajukan penyuluhan, memberikan kesempatan pertanyaan yang dijelaskan peserta untuk bertanya.

terhadap materi menjawab

V. Media & Sumber

1. 2. 3. 4. 5.

Media : Leaflet Sumber :

Kesehatan wanita diatas umur 40 tahun : Caroline J.Bohme MD., dkk. Seri kesehatan wanita : Raewyn Mackenzie www. Kesehatanreproduksi.com, materi tentang ibu nifas http//:klikdokter.blogspot.com, artikel tentang seputar kesehatan www.wanitawanita.com, artikel tentang tanya jawab tentang perawatan

kewanitaan organ intim wanita VI. Evaluasi 1. 2. 3. VII. Prosedur Jenis tes Bentuk Lampiran Materi : Pre-tes dan Pos-tes : Lisan : Pertanyaan terbuka

Lampiran Materi
MATERI PENYULUHAN PERAWATAN PERINEUM Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil. TUJUAN 1. Rasa nyaman terpenuhi / bersih 2. Tidak terjadi infeksi 3. Nyeri berkurang ALAT-ALAT PERAWATAN PERINEUM 1. Betadine 2. Kassa steril 3. Pembalut bersih 4. Air cebok anti septik/air rebusan daun sirih 5. Celana dalam yang bersih CARA KERJA 1. Melakukan cuci tangan 2. Mengatur posisi ibu yang nyaman : jika di tempat tidur posisi semifowler/fowler, lutut ditekuk 3. Membuka baju bagian bawah 4. Membersihkan paha bagian atas dan keringkan ( kiri dan kanan ) 5. Bersihkan lipatan bagian atas ( labia mayora ). Tangan kiri menarik lipatan ke atas, tangan kanan membersihkan dengan hati-hati lipatan kulit. Usap dari perineum kearah anus. Ulangi pada sisi yang berlawanan 6. Regangkan lipatan bagian atas ( labia mayora) dengan tangan kiri. Tangan kanan yang lain membersihkan dari area bagian atas lipatan ( pubis ) ke lubang tempat

buang air besar ( anus ) dengan satu kali usapan. Gunakan kapas yang berbeda. Area yang dibersihkan yaitu lipatan bagian dalam ( labia minora , klitoris dan oripicium vagina ) 7. Tuangkan air hangat ke area perineum dan keringkan 8. Merubah posisi dengan posisi miring 9. Bersihkan area anus dari kotoran dan feses jika ada. Bersihkan dari arah depan (vagina) ke belakang (anus) dengan satu usapan. Ulangi dengan kapas yang berbeda sampai bersih 10. Keringkan dengan handuk. Pasang pembalut pada celana dalam. Celupkan pada kassa steril ke dalam larutan bethadine, peras lembab dan tempelkan di daerah perineum ( bila ada jahitan ) atau bila ada salep oleskan 11. Pasang celana dalam yang sudah dipasang pembalut, kemudian dirapihkan 12. Pakai pakaian bawah 13. Cuci tangan HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN 1. Menjaga perineum selalu bersih dan kering 2. Hindari penggunaan obat-obat tradisional pada perineum 3. Cuci perineum dengan sabun dan air bersih yang mengalir 3-4 kali perhari 4. Kembali dalam seminggu untuk memeriksa penyembuhan (jika ada luka episiotomi). Ibu harus kembali lebih awal jika ia mengalami gejala-gejala seperti demam, mengeluarkan cairan yang berbau bususk dari daerah lukanya atau jika daerah tersebut menjadi nyeri FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN PERINEUM 1. Gizi Faktor gizi terutama protein akan sangat mempengaruhi terhadap proses penyembuhan luka pada perineum karena penggantian jaringan sangat membutuhkan protein.

2. Obat-obatan a. Steroid : Dapat menyamarkan adanya infeksi dengan menggangu respon inflamasi normal. b. Antikoagulan : Dapat menyebabkan hemoragi. c. Antibiotik spektrum luas / spesifik : Efektif bila diberikan segera sebelum pembedahan untuk patolagi spesifik atau kontaminasi bakteri. Jika diberikan setelah luka ditutup, tidak efektif karena koagulasi intrvaskular. 3. Keturunan Sifat genetik seseorang akan mempengaruhi kemampuan dirinya dalam penyembuhan luka. Salah satu sifat genetik yang mempengaruhi adalah kemampuan dalam sekresi insulin dapat dihambat, sehingga menyebabkan glukosa darah meningkat. Dapat terjadi penipisan proteinkalori. 4. Sarana prasarana Kemampuan ibu dalam menyediakan sarana dan prasarana dalam perawatan perineum akan sangat mempengaruhi penyembuhan perineum, misalnya kemampuan ibu dalam menyediakan antiseptik. 5. Budaya dan Keyakinan Budaya dan keyakinan akan mempengaruhi penyembuhan perineum, misalnya kebiasaan tarak telur, ikan dan daging ayam, akan mempengaruhi asupan gizi ibu yang akan sangat mempengaruhi penyembuhan luka.

PERAWATAN PERINEUM YANG DILAKUKAN DENGAN BAIK DAPAT MENGHINDARKAN HAL BERIKUT INI : 1. Infeksi Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum. 2. Komplikasi Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir. 3. Kematian ibu post partum Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian pada ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu post partum masih lemah (Suwiyoga, 2004) EPISIOTOMI Episiotomi adalah insisi dari perinium untuk memudahkan persalinan dan mencegah ruptur perinii totalis (Bagian Obsgyn, UNPAD). Episiotomi adalah insisi perinium untuk memperlebar ruang pada lubang keluar jalan lahir sehingga memudahkan kelahiran bayi. Jenis jenis episiotomi 1. Episiotomi Medialis adalah yang dibuat di garis tengah. 2. Episiotomi Mediolateralis dari garis tengah ke samping menjauhi anus. 3. Episiotomi Lateralis 1-2 cm diatas commisuro posterior ke samping. 4. Episiotomi Sekunder adalah ruptur perinii yang spontan atau episiotomi medialis yang melebar sehingga dimungkinkan menjadi ruptura perinii totalis maka digunting ke samping.

Fungsi Episiotomi 1. Episiotomi membuat luka yang lurus dengan pinggir yang tajam, sedangkan ruptura perinii yang spontan bersifat luka koyak dengan dinding luka bergerigi. 2. Luka lurus dan tajam lebih mudah dijahit. 3. Mengurangi tekanan kepala bayi. 4. Mempersingkat kala II. 5. Mengurangi kemungkinan terjadinya ruptura perinium totalis.

Keuntungan dan kerugian dari episiotomi 1. Episiotomi Medialis : mudah dijahit, anatomi maupun fungsionil sembuh dengan baik, nyeri masa nifas ringan, dapat menjadi ruptur perinii totalis. 2. Episiotomi Mediolateralis : Lebih sulit dalam penjahitan,anatomi maupun fungsionil penyembuhan kurang sempurna, nyeri pada hari-hari pertama nifas, jarang menjadi ruptura perinii.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

perawatan luka perineum

Di susun oleh :
ASWIN GUMILAR LESMANA KELAS II C

Sekolah Tinggi Ilmu keperawatan(STIKep)


PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA JAWA BARAT

D-III

semester III 2011

You might also like