You are on page 1of 8

Pada dasarnya proses pembuatan telur asin ini ada beberapa cara.

Namun kebanyakan orang


lebih memilih dengan cara direndam atau di balut dalam adonan garam dicampur dengan serbuk
bata merah, tanah liat, atau abu gosok. Selain itu juga ada yang merendamnya dengan cairan teh
bercampur dengan adonan garam.

Dalam hal ini kesemua cara tersebut bertujuan sama yaitu membuat telur itik menjadi telur yang
berasa asin. Tetapi ada juga yang mencoba membuat telur asin dengan ditambahkan rasa jahe,
rasa jeruk, bahkan rasa cabai kedalam larutan garamnya, sehingga rasa telur tersebut tidak hanya
asin, melainkan berpadu dengan rasa lain yang telah ditambahkan kedalam adonan garam
tersebut.

Untuk lebih jelasnya kita ulas saja satu persatu tentang proses pembuatan telur asin ini.

A. Pemilihan Telur.

Untuk mengetahui secara pasti kondisi telur yang akan diasinkan, maka perlu dilakukan
pemeriksaan sekaligus pemilihan (sortasi). Namun, harus dipastikan terlebih dahulu bahwa telur-
telur yang akan diperiksa tersebut merupakan telur yang belum pernah dierami sama sekali,
sehingga kemungkinan adanya janin didalamnya dapat dihindari. Disamping itu, harus dihindari
juga penggunaan telur yang telah mengalami keretakan atau pecah kulit, karena selama dalam
perendaman putih telurnya akan menerobos keluar dan membuat larutan perendamannya berbau
busuk.

Pereiksaan dilakukan dengan memasuukan telur-telur tersebut kedalam suatu wadah atau bak
plastik yang telah diisi dengan air, kemudian mengamati posisi telur telur etrsebut didalam air.
Telur yang melayang. harus segera dipisahkan, sedangkan telur yang tengelam atau yang
setengah melayang dibiarkan terendam beberapa saat sehingga kotorannya mudah dibersihkan.
Telur-telur yang baik tersebut, kemudian dicuci dengan sabun dan dibilas dengan air hingga
benar-benar bersih, serta ditiriskan.

Pemeriksaan telur bisa juga dilakukan seperti langkah-langkah berikut :
1. Kelompokkan telur berdasarkan tingkat kebersihannya. kemudian bersihkan mulai dari
kelompok kotor kemudian kelompok yang sangat kotor.
2. Telur yang kurang kotor dapat dibersihkan dengan kain/busa halus yang kering atau ampelas
nomor 0. Telur yang g kotor dan sangat kotor ditempatkan diwadah terpisah dan dibersihkan
dengan cara merendamnya dalam air detergen hangat selama 2 menit untuk melepaskan kotoran
yang sudah mengering.
3. Teropong telur yang sudah kering. Perhatikan keutuhan kerabang, keadaan isi telur dan rongga
udaranya. Pilihlah telur yang kerabangnya utuh/tidak retak dan isi telur terlihat bersih serta
memiliki rongga udara lebih kecil.

B. Membuat Adonan dan Larutan

Sebelum memulai proses pembuatan telur asin, kita buat adonan garam atau larutan garam
terlebih dulu untuk bahan pemeraman atau perendaman telur. Kalau kita baru pertama kali
membuat telur asin, maka kita harus lebih memperhatikan takaran media atau garam yang akan
kita larutkan, agar rasa asin pada telur tidak kurang atau berlebihan. Karena proses pembuatan
telur asin ini bisa dilakukan dengan beberapa macam cara. maka kita akan bahas satu persatu
cara membuat adonan atau larutan ini.

. Membuat Larutan Garam.

Proses pembutan larutan garam jebuh ini berIungsi sebagai larutan perendam telur. Proses ini
harus didahulukan karena membutuhkan waktu lama untuk mendinginkannya kembali.

Adapun proses pembuatannya diawali dengan memanaskan air hingga suhu tertentu (tidak perlu
sampai mendidih) yang sekiranya cukup dapat membantu proses pelarutan garam dan saltpeter.
Kemudian masukkan garam dan saltpeter, dan aduk hingga larut seleuruhnya. Selanjutnya angkat
larutan garam jenuh tersebut dari perapian, dan diamkan beberapa saat hingga menjadi dingin
kembali.

2. Membuat Adonan Garam.

Karena media adonan yang akan dibuat ada 3 jenis, maka kita tentukan takarannya untuk
masing-masing media.

a. Adonan 1 dengan media tanah liat.
Takarannya untuk telur ayam atau itik 30 butir, tanah liat 20 genggam, sekam padi 0,5 kg, gara 1
kg, air bersih secukupnya.

b. Adonan 2 dengan media abu gosok atau abu dapur.
Untuk telur ayam atau itik sejunlah 30 butir, takarannya abu gosok 60 genggam, garam 1 kg, air
bersih secukupnya.

c. Adonan 3 dengan media serbuk bata merah.
Dengan telur ayam atau itik yang berjumlah 30 butir, kita gunakan serbuk bata merah sebanyak
60 genggam, garam 1 kg, salpeter atau sendawa 50 gram, air bersih secukupnya dan sabun cuci
secukupnya.

Cara membuatnya adalah sebagai berikut.
1/ Salah satu bahan adonan (tanah liat, abu, atau serbuk batu merah), dicampur dengan garam
dan salpeter sesuai takaran yang telah ditentukan.
2/ Aduk adonan tersebut hingga tercampur merata.
3/. Kemudian tambahkan air sedikit demi seedikit sambil diaduk menjadi adonan yang kental
agar dapat melekat pada kulit telur.

Untuk mendapatkan tingkat kekentalan yang tepat, adonan dapat dicoba untuk ditempelkan pada
kulit telur. Apabila adonan tersebut dapat melekat dengan baik dan mudah, bararti tingkat
kekentalannya telah tepat.

Dengan cara pemeraman ini, sebagian sebagian kecil (5-10) dari garam akan terserap
kedalam telur. Oleh karena itu, bila adonan pembalut akan dipergunakan lagi, maka perlu
ditambahkan garam pada adonan tersebut sebanyak 5-10 dari total berat garam semua.

Dalam pembuatan setiap adonan, kadar air yang dibutuhkan disesuaikan dengan tingkat
kekeringan media. Makin tinggi tingkat kekeringannya, maka makin banyak pula air yang
diperlukan. Kebutuhan air dinyatakan cukup apabila adonan sudah dapat menempel pada kulit
telur. Adonan yang mendapat air dalam jumlah yang kurang ataupun berlebihan, akan
mengakibatkan adonan tidak dapat menempel pada kulit telur.

. Proses Membuat Telur Asin.

Untuk membuat telur asin, kita harus tahu cara-caranya secara rinci. Setidaknya secara garis
besar kita mengetahui urutan pembuatan telur asin ini.

Adapun beberapa cara membuat telur asin yang biasa digunakan oleh kebanyakan orang adalah
sebagai berikut.

a. Perendaman dengan larutan garam.
Perendaman telur dilakukan selama 7-10 hari dalam larutan garam yang sudah didinginkan, agar
menghasilkan telur asin yang rasa asinnya cukup enak untuk dinikmati. Sebelum telur-telur
dimasukkan kedalam wadah perendaman, terlebih dahulu letakkan wadah tersebut ditempat yang
aman dan rata, untuk menghindari retak atau pecahnya telur pada saat proses perendaman.

b. Pemeraman dengan adonan garam.
Caranya adalah dengan membungkus telur menggunakan adonan garam. Usahakan agar tiap sisi
memiliki tingkat ketebalan yang sama, agar rasa asin yang meresap kedalam telur merata.
Kemudian taruh dalam wadah dan peramkan selama 7-10 hari. Setelah pemeraman dianggap
cukup maka adonan pembungkus harus segera dilepas dari telur tersebut, sehingga rasa asin pada
telur tidak berlebihan. Meresapnya larutan garam kedalam telur memperngaruhi kualitas produk
telur asin tersebut.

c. Perendaman dengan adonan garam.
Cara perendaman dengan adonan ini lebih mudah dibadningkan dengan cara pemeraman. Kita
tinggal menyediakan wadah, lalu tuangkan sedikit adonan kedalam wadah tersebut sebagai
lapisan bawah dan ratakan. Kemudian letakkan telur-telur yang sudah bersih diatas lapisan
adonan, dengan memberikan jarak antara telur. Setelah itu timbunlah telur-telur tersebut dengan
adonan yang masih tersisa sampai rata menutupi semua telur. Biarkan telur terendam adonan
garam selama 7-10 hari. Dalam perendaman ini adonan yang dibuat haruslah lebih banyak
daripada untuk pemeraman, karena telur harus tertutup rapat dengan adonan.

Pemanenan

Setelah dirasa |erendaman atau pemeraman cukup waktunya (/- 7-10 hari ). segera bongkar
adonan pembalut pada telur. Agar tidak merusak telur pada saat pengbongkaran adonan
pembalut, sebaiknya tambahkan sedikit air hingga adonan yang kering menjadi sedikit basah dan
gembur. Dengan demikian, adonan dapat dibongkar dengan lebih mudah dan aman. Setelah itu,
pisahkan telur yang kulitnya retak atau memperlihatkan tanda-tanda kebusukan. Simpan telur
yang baik ditempat yang dingin atau bisa langsung direbus. Jika telur hendak dipasarkan,
biasanya sisa-sisa adonan yang menempel tidak di bersihkan semua untuk membedakan dengan
telur tawar yang masih mentah.

Perebusan

Bila telur asin hendak dipasarkan dalam keadaan matang, maka perebusan dapat langsung
dilakukan. Cuci dahulu telur asin yang hendak direbus hingga bersih. Untuk mncegah retak atau
pecahnya telur dalam proses perebusan ini, sebaiknya dilakukan cara perebusan seperti berikut
ini.
a. Masukkan telur dalam panci perebus yang telah diisi dengan air secukupnya.
b. Panaskan dengan api kecil, usahakan agar air perebus menjadi panas namun tidak mendidih
(/- 30 menit).
c. Selanjutnya, api dapat dibesarkan hingga air mendidih.

Hal ini dilakukan agar putih telur menjadi matang atau mengental terlebih dahulu sebelum
mematangkan semua isi telurnya. Sehingga benturan-benturan yang terjadi selama perebusan,
tidak akan menyebabkan retak atau pecahnya telur-telur asin tersebut.

Untuk telur asin matang dari hasil perendaman dengan larutan garam jenuh, biasanya memiliki
putih telur yang berlubang-lubang (keropos)
Telur asin yang dihasilkan baik dari cara perendaman dengan larutan jenuh, melalui pemeraman,
atau perendaman dengan adonan media garam, memiliki hasil yang berbeda-beda baik rasa
maupun warnanya. Demikian juga dengan jenis telur dan juga tebal atau tipisnya kulit telur yang
mempengaruhi daya serap telur terhadap laritan garam sehingga memberikan hasil yang berbeda
pula.

TIPS Khusus Membuat Telur Asin.

Dalam telur asin terdapat kandungan gizi seperti protein, karbohidrat dan mineral beberapa kali
lebih besar dibanding telur ituk tawar.

Ciri Telur Asin Rebus Yang Baik adalah :
Memiliki kuning telur berwarna kuning cerah dan berminyak. Dan posisi kuning telur berada
ditengah-tengah, bukan dipinggir juga tidak banyak terdapat rongga. Simak baik-baik tips untuk
proses membuat telur asin.

A. Direndam dalam larutan teh.
Setelah jadi telur asin mentah biasanya langsung dicuci dan direbus hingga matang. Namun ada
juga sebagian orang yang merendam telur pada larutan teh terlebih dahulu sebelum telur asin
mentah tersebut direbus. Bahkan kalau mungkin perendaman dilakukan selama 4-8 hari.

Biasanya telur asin yang sudah matang dapat bertahan selama 2-3 minggu. Namun jika hal ini
dilakukan keawetan telur asin dapat mencapai hingga 6 minggu.

Penggunakan ekstrak daun teh ini bertujuan agar zat tanin yang terkandung dalam daun teh dapat
menutupi pori-pori telur serta memberikan warna coklat muda yang menarik. Juga aroma telur
asin yang dihasilkan akan lebih disukai konsumen.

B Telur Asin dengan Berbagai Aroma.

Dalam khalayak umum sudah pernah ada yang bereksperimen membuat telur asin dengan
membubuhi berbagai macam aroma dan rasa, seperti telur asin rasa jahe, cabe, juga jeruk.

Penelitian yang dilakukan adalah memberikan campuran ekstrak jahe, cabe, atau jeruk kedalam
larutan garam jenuh untuk merendam telur itik.

Cara membuat ekstrak jahe tersebut adalah dengan mengupas bersih jahe, kemudian diblender
dengan air secukupnya, lalu disaring dan jadikan ekstrak jahe. Hal yang sama dapat dilakukan
untuk membuat ekstrak rasa lainnya.

Kemudian ekstrak inilah yang akan dicampurkan kedalam larutan garam jenuh yang sudah
dingin, lalu diaduk rata. Kemudian rendam telur itik kedalam larutan tersebut selama 7-10 hari.
Langkah selanjutnya sama seperti pada pembuatan telur asin biasa.

Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa penyampuran ekstrak rasa kedalam larutan garam
jenuh untuk merendam telur hanya akan mempengaruhi rasa asin dari telur tersebut, namun tidak
mempengaruhi warna baik putih maupun kuning telurnya.

Jadi bila kita menambahkan ekstrak jahe maka rasa asin telur akan bercampur dengan rasa jahe
begitu pula untuk ekstrak rasa yang lain. Sehingga kita bisa membuat sendiri telur asin rasa jahe,
telur asin rasa pedas, dan telur asin rasa jeruk.

http://www.indoIorum.org/t34666/



ara Praktis Membuat Telor Asin
Telur jika hanya dikonsumsi dalam keadaan segar saja tidak mampu
disimpan dalam waktu yang terlalu lama. Telur menjadi rusak dan tidak dapat dikonsumsi jika
disimpan terlalu lama. Oleh karena itu telur perlu diperlakukan dengan baik agar awet dan daya
simpanya dapat dipertahankan dalam waktu yang lebih lama.
Untuk menjaga kesegaran dan mutu isi telur, diperlukan teknik penanganan yang tepat, agar nilai
gizi telur tetap baik serta tidak berubah rasa, bau, warna, dan isinya.
Secara umum prinsip pengawetan telur adalah untuk mencegah masuknya bakteri pembusuk ke
dalam telur yang dapat merusak telur dan mencegah keluarnya air dari dalam telur.
Pengawwetan telur secara utuh bersama dengan kulitnya (kerabang) dapat dilakukan dengan
beberapa cara, antara lain proses pendinginan; proses pembungkusan kering; proses pelapisan
dengan minyak; proses pencelupan dalam berbagai cairan.
Salah satu teknik pengawetan telur yang sudah banyak dilakukan oleh masyarakat adalah dengan
menolahnya menjadi telur asin. Telur asin mudah dipraktekkan, tidak memerlukan biaya yang
mahal dan tidak memerlukan peralatan yang rumit, dengan peralatan yang sederhana sudah dapat
dilakukan.
Secara sederjhana telur asin adalah telur utuh yang diawetkan dengan adonan yang dibubuhi
garam. Ada 3 cara pembuatan telur asin yaitu :
O Telur asin dengan adonan garam berbentuk padat atau kering;
O Telur asin dengan adonan garam ditambah ekstrak daun teh;
O Telur asin dengan adonan garam, dan kemudian direndam dalam ekstrak atau cairan teh.
Bahan dan Alat Pembuatan Telur Asin :
Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan telur asin antara lain Telur bebek yang bermutu
baik 30 butir, Abu gosok atau bubuk batu bata merah 1 liter, Garam dapur kg, Larutan daun
teh (bila perlu) 50 gram teh per 3 liter air serta Air bersih secukupnya
Sedangkan alat alat yang diperlukan antara lain Ember plastik, Kuali tanah atau panci,
Kompor atau alat pemanas, Alat pengaduk dan Stoples atau lainya untuk tempat penyimpan
telur
ara Pembuatan Telur Asin.
Tahap-tahap pembuatan telur asin antara lain :
1. Pilih telur yang bermutu baik (tidak retak atau busuk);
2. Bersihkan telur dengan jalan mencuci atau dilap dengan air hangat, kemudian keringkan;
3. Amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka;
4. Buat adonan pengasin yang terdiri dari campuran abu gosok dan garam, dengan
perbandingan sama (1:1). Dapat pula digunakan adonan yang terdiri dari campuran
bubuk bata merah dengan garam;
5. Tambahkan sedikit air ke dalam adonan kemudian aduk sampai adonan berbentuk pasta;
6. Bungkus telur dengan adonan satu persatu secara merata sekeliling permukaan telur,
kira-kira setebal 1~2 mm;
7. Simpan telur dalam kuali atanah atau ember plastik selama 15 ~ 20 hari. Usahakan agar
telur tidak pecah, simpan di tempat yang bersih dan terbuka;
8. Setelah selesai bersihkan telur dari adonan kemudian rendam dalam larutan teh selama 8
hari (bila perlu).
Setelah proses ini berarti telur asin telah jadi, untuk dikonsumsi telur asin ini harus direbus
terlebih dulu. Telur asin yang sudah direbus ini bisa dikonsumsi sendiri untuk kebutuhan
keluarga atau dijual sehingga dapat menambah pendapatan keluarga para peternak itik atau
petani (Penulis : A. Rivai, dari Kalimantan Selatan. edit by admin. photo by Google)
Catatan : Telur yang diolah ini merupakan telur itik Alabio salah satu itik unggulan nasional dan
saat ini sudah mampu mengolah 2.000 telur per hari.
Tulisan yang berkaitan :
http://www.penyuluhpertanian.com/cara-praktis-membuat-telor-asin

Kenapa Pembuatan Telur Asin Harus menggunakan Telur
Bebek Bukan Telur Ayam ?
21 Mar 2011 Tinggalkan sebuah Komentar
by tiwiselI in Uncategorized
Menurut beberapa sumber, pembuatan telur asin itu harus menggunakan telur bebek karena
perbedaan cangkang,cangkang telur bebek lebih keras di bandingkan dengan telur ayam,
sehingga pada proses pembuatan telur asin,telurnya tidak mudah pecah selama proses
penyimpanan dgn bahan yang telah dicampur. Dan perbedaan pori-pori, telur bebek mempunyai
pori-pori kulit yang lebih renggang dibandingkan telur ayam sehingga waktu diolah ,garamnya
gampang meresap. Lagian telur ayam jika dibuat asin kurang mantap merah telunya nggak akan
bisa masir/meresap.
hLLp//Llwlselfwordpresscom/2011/03/21/kenapapembuaLanLeluraslnharusmenggunakanLelur
bebekbukanLelurayam/
Membuat Telor Asin
11 September, 2007 pukul 3:04 am Disimpan dalam Telur, Tips & Trik






100 Votes
,,3
10 Butir Telor Bebek
10 Sdm Garam Dapur
1000 ml Air
ara Membuat :
1. Bersihkan telor bebek dengan di gosok / disikat hingga bersih pilih telor yang betul-betul bagus.
2. Siapkan Wadah Tupperware untuk menyimpan / memeram telor bebek ( Dengan menggunakan
SIngle Deco ).
3. Tuangkan air kedalam wadah Single Deci lalu masukan garam dan aduk rata, sehingga menjadi
larutan air garam.
4. Masukan telor bebek yang sudah bersih kedalam larutan tersebut.
5. Tutup rapat wadah, lalu simpan ditempat yang kering.
6. Untuk telor dengan kadar keasinan rendah disimpan 1 minggu saja, untuk keasingan sedang
disimpan selama 2 minggu dan bila ingin sampai "Masir ( kuning telor sampai keluar minyaknya )
disimpan sampai 3 minggu Selanjutnya telor bisa direbus atau di bikin masakan lain

Selamat Mencoba .. !!
Tips :
1. Cara memilih telor yang baik, letakan telor didalam air bila tenggelam berarti bagus.
2. Dengan menggunakan Tupperware membuat telor asin tanpa abu gosok / bubuk batubata dan lebih
gampang dan hasilnya . lembut dan lebih uuueeeenakk..
hLLp//cuekwordpresscom/2007/09/11/membuaLLelorasln/

You might also like