You are on page 1of 4

udIdaya KrIsan Pot

KesesuaIan lahan dan IklIm untuk budIdaya krIsan pot sama dengan kesesuaIan lokasI (agroklImat)
krIsan potong, sehIngga paparan berIkut InI lebIh banyak menjelaskan kepada aspek khusus budIdaya
krIsan pot sebagaI berIkut.
|edIa Tanam. PertImbangan khusus dalam menentukan medIa tanam adalah mudah dIdapat, harga
relatIf murah, rIngan dan harus memIlIkI sIfatsIfat fIsIk dan kImIa yang bIsa mendukung pertumbuhan
akar dan serapan hara secara optImal. SIfat fIsIk yang pentIng adalah medIa harus rIngan, gembur dan
memIlIkI aerasI cukup baIk.
Sedangkan sIfat kImIanya adalah derajat keasaman medIa netral dengan pH 5.526.7, memIlIkI EectrIc
ConductIvIty (EC) rendah sehIngga tIdak ada kekhawatIran keracunan unsur tertentu. 8ahan yang
banyak dIgunakan adalah serbuk sabut kelapa (cocopeat) dan arang sekam. Cambut memIlIkI daya
pegang aIr cukup tInggI, dan partIkelpartIkelnya banyak membentuk gumpalangumpalan kecIl
sehIngga membentuk ronggarongga udara. Untuk mengurangI rongga InI perlu dItambahkan bahan laIn
yang bIsa mengIsInya sepertI serbuk sabut kelapa dan sekam bakar. Cocopeat memIlIkI daya pegang aIr
cukup baIk dan tIdak membentuk gumpalan antar partIkelnya sehIngga bIsa dIgunakan untuk mengIsI
rongga. KomposIsI medIa yang baIk untuk krIsan pot adalah campuran darI gambut (peat), cocopeat dan
arang sekam dengan perbandIngan volume 4:4:1.
8IbIt. TInggI bIbIt untuk krIsan pot tIdak boleh lebIh darI 5 cm. bIbIt yang terlalu tInggI menyebabkan
pertunasan yang kurang kompak, tunas yang terbentuk berjauhan sehIngga bagIan bawah tanaman
menjadI kurang rImbun.
Jumlah bIbIt yang dItanam dalam satu pot bIsa bervarIasI. Untuk ukuran pot 14 15 cm bIsa dItanam 56
bIbIt. Untuk menentukan jumlah bIbIt yang dItanam dalam satu pot juga harus mempertImbangkan
produktIvItas tunas darI jenIs yang dItanam. Untuk jenIs yang hanya mengeluarkan tunas sedIkIt,
dIbutuhkan jumlah bIbIt agak banyak, sehIngga tanaman pot agak rImbun.
Cara penanamannya satu bIbIt dItanam cepat dItengah pot dengan posIsI tegak lurus, kemudIan bIbIt
laInnya dItanam dIbagIan pInggIr pot dengan posIsI agak condong keluar agar tunas yang dIhasIkan
menyebar keluar sehIngga tanaman pot terlIhat lebIh besar dan rImbun. 8erIkut adalah gambar
penempatan bIbIt krIsan pot

PenyIraman. PenyIraman tanaman pot bIsa dIlakukan dengan cara manual atau menggunakan alat bantu
sIstem IrIgasI. 8eberapa pertImbangan dalam menentukan pertImbangan adalah frekuensI penyIraman,
kualItas aIr, penyIraman tIdak kena daun, penyIraman dIlakukan sekalIgus dengan pupuk. Untuk
memenuhI persyaratan penyIraman yang baIk, ada beberapa cara yang bIsa dIlakukan agar hasIl
penyIraman lebIh efIsIen:
sIstem rendam. PenyIraman dengan merendam sebagIan pot ke dalam aIr setInggI 510 cm, selama
beberapa menIt, secara kapIler aIr dan pupuk bergerak darI bagIan bawah pot ke permukaan atas
medIa, sIstem InI mengandalkan daya kapIler medIa terhadap aIr yang akan merambat darI bawah ke
atas. Pada fase colourIng (fase terakhIr perkembangan tanaman krIsan pot, saat warna bunga mulaI
muncul) tanaman harus dIpIndahkan ke tempat khusus dan sIstem pengaIrannya bIasanya menggunakan
sIstem rendam untuk memudahkan panen.

Perendaman Tanaman KrIsan
SIstem drIp. 0engan sIstem drIp (IrIgasI tetes) setIap pot dIsambungkan dengan selang yang mempunyaI
jarum untuk mengatur keluarnya aIr dan sebagaI jalan tetesan aIr ke medIa. 0engan menggunakan
sIstem drIp, pemupukan bIsa dImasukkan ke dalam alat IrIgasI. Pupuk yang dIgunakan harus yang mudah
larut ke dalam aIr agar lubang drIp tIdak mudah tersumbat dan pupuk lebIh mudah dIserap oleh
tanaman. 8Iasanya pada fase short day krIsan pot dIpIndahkan ke tempat laIn dan sIstem pengaIrannya
menggunakan sIstem drIp

Pemupukan. PemIlIhan komposIsI pupuk untuk krIsan pot dIlakukan dengan mempertImbangkan
besarnya bIaya produksI. Contoh pada tabel adalah komposIsI pemupukan krIsan pot yang dIgunakan dI
PT Kebun CIputrI.
KomposIsI Pupuk untuk Larutan Pekat
JenIs pupuk Jumlah (gram)
Stok A (20 lIter)

Ca(NDJ)2. 4H2D 2.880
KNDJ 1.814
Stok 8 (20 lIter)

KNDJ 1.476
|nSD4.4H2D 5,76
ZnSD4.7H2D 0,9288
8orak 7,099
Na2|oD4.2H2D 0,269
|gSo4.7H2D 1.J64,6
FeSo4.7H2D 85,76
KrIstalon hIjau 1.754,4
Sumber : Cahyono (1999) /,,2 SuparI (1999).
8ahan pupuk dapat dIbuat darI senyawa kImIa laInnya sesuaI dengan ketersedIaan bahan dIpasar dan
juga darI harga yang lebIh ekonomIs. Akan tetapI yang terpentIng adalah komposIsI darI masIngmasIng
unsurnya. Pada tabel dIsajIkan pedoman untuk komposIsI unsur pupuk.
. KomposIsI Unsur Pupuk dalam 1 lIter Larutan Pekat
&nsur
JumIah (gram)
K J8,86
NNos 26,26
NNH2 1,58
P J,4J
Ca 12,2J
|g 4,08
|n 0,124
Zn 0,0J2
8 0,049
Cu 0,026J
|o 0,0066
Fe 0,489
Sumber : Cahyono (1999) /,,2 SuparI (1999)
Pengaturan Panjang HarI. KrIsan pot memIlIkI fIsIologI sama dengan krIsan potong, yaItu memIlIkI
respon terhadap fotoperIodIsasI. Lama penyInaran yang tepat untuk IklIm ndonesIa 1416 jam seharI,
sehIngga pada daerah tropIs palIng tIdak tanaman krIsan perlu tambahan cahaya selama dua jam
dengan IntensItas cahaya mInImal 40 lux bIla menggunakan lampu TL dan 70 lux apabIla menggunakan
lampu pIjar. PemberIan cahaya lampu dIlakukan sejak awal tanam sampaI tunas lateral yang keluar
darI ketIak daun, tumbuh sepanjang 2J cm. 8Ila tunas yang keluar sudah cukup, maka tanaman akan
masuk fase short day. Supaya bunga mekar secara serempak, ada penanam krIsan pot yang melakukan
blackout pada malam harI yaItu menutup tanaman dengan plastIk hItam atau kaIn hItam sedemIkIan
rupa sehIngga cahaya darI luar sama sekalI tIdak mengenaI tanaman.
PInchIng dan 0IsbuddIng. PInchIng adalah membuang pucuk termInal darI bIbIt asal, hal InI dIlakukan
untuk menghentIkan domInasI tunas apIkal untuk merangsang tumbuhnya tunastunas lateral darI ketIak
daun. 0arI setIap bIbIt dIharapkan mengeluarkan tuns lateral sebanyak J4 tunas produktIf, sedangkan
tunastunas yang kecIl atau tIdak peroduktIf harus dIbuang, sehIngga kualItas tunas yang dIpelIhara
benarbenar bagus. PInchIng (Cambar 5. 4.) dIlakukan setelah tanaman memIlIkI lIma daun sempurna,
dan yang dIbuang adalah tunas dIantara daun keempat dan kelIma, bIla daun pertama dIhItung darI
bawah. Tanaman yang dIpInchIng telah berumur lebIh darI 1014 harI setelah bIbIt dItanam. PInchIng
harus dIlakukan tepat waktu. ApabIla terlambat maka Internode darI bIbIt akan terlalu panjang,
akIbatnya jarak antar tunas yang akan tumbuh salIng berjauhan.

KegIatan PInchIng
0IsbuddIng adalah pembuangan bakal bunga yang tIdak dIIngInkan sesuaI dengan tujuan pembentukan
bunga. 0IsbuddIng dIlakukan setelah bakal bunga yang tIdak dIharapkan mulaI tumbuh dan sIap dIbuang
tanpa mengganggu bakal bunga yang sIap untuk dIpelIhara.
PemberIan Zat pengatur tumbuh (ZPT).
ZPT dIgunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman: merangsang pertumbuhan tanaman atau
menekan pertumbuhan tanaman. Pada krIsan pot, pemberIan ZPT dIupayakan untuk merangsang
pertumbuhan tunas dan daun sehIngga membentuk tanaman menjadI tanaman pot yang kompak,
rImbun dan Indah. Salah satu ZPT yang bIasa dIgunakan untuk mempercepat pertunasan adalah
Hobsanol. Penyemprotan Hobsanol dIlakukan setelah pInchIng dan semInggu setelah aplIkasI yang
pertama. Untuk menekan pertumbuhan agar krIsan pot tIdak terlalu tInggI maka dIgunakan alar atau
cultar.
PengendaIIan Hama dan PenyakIt
KualItas krIsan pot sangat dItentukan oleh kesehatan tanaman, sehIngga pemelIharaan tanaman mulaI
darI tanam sampaI sIap untuk dIpasarkan harus dIlakukan secara cermat. Untuk mendapatkan kualItas
tanaman pot yang prIma maka pengendalIan hama dan penyakIt harus dIlakukan secara IntensIf.
Adapun hama dan penyakIt tanaman yang banyak menyerang krIsan pot adalah sama dengan krIsan
potong yaItu pengorok daun, thrIps, aphIds, ulat , dan karat putIh.
Panen dan Pasca Panen.
Pemanenan tanaman krIsan pot tentunya dIlakukan bersamasama dengan medIanya. 8eberapa faktor
yang menjadI krIterIa kualItas tanaman pot adalah sebagaI berIkut.
1. Tajuk. 8atang tanaman tIdak terlalu tInggI, sekItar 2025 cm. 8entuk tajuk tumbuh ke sampIng pot,
sehIngga bIla dIlIhat darI bagIan atas, tanaman memIlIkI dIameter lebIh darI 20 cm; semakIn lebar
dIameter tajuk dengan batang yang kuat akan semakIn baIk.
2. 0aun. Warna daun hIjau segar dan bersIh darI resIdu pupuk daun dan pestIsIda. 8entuk daun normal dan
tIdak cacat, bebas darI serangan hama penyakIt. 0aun tumbuh lebat sehIngga terlIhat rImbun.
J. 8unga. Warna bunga cerah dan tIdak pudar. Semua bunga dalam satu pot tumbuh normal dan bebas
hama penyakIt. 8unga mekar serempak, kompak, dan tInggI bunga rata.
Setelah krIsan pot dIseleksI sesuaI krIterIa, maka segera dImasukkan ke dalam kantong plastIk agar
bunga dan cabang tIdak patah selama dalam transportasI. Sebelum tanaman pot dImasukkan kedalam
plastIk dan dIkemas kedalam kardus, medIa tanam harus dalam kondIsI lembab dan pot dalam keadaan
bersIh.

You might also like