Professional Documents
Culture Documents
=
N
.
Keterangan:
=
28
115
.84 =
2352
115
= 20, 45 = 21
=
43
115
.84 =
3612
115
= 31,41 = 31
=
44
115
.84 =
3696
115
= 32,14 = 32
Dari hasil perhitungan di atas diambil sampel di kelas A5 sebanyak 21
orang, kelas B5 sebanyak 31 orang, dan kelas C5 sebanyak 32 orang.
Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 84 orang.
4. Variabel dan Indikator Penelitian
a. Variabel Penelitian
53
Tabel penentuan jumlah sampel dengan taraf kesalahan 1%, 5%, 10%. (lihat Sugiyono,
metode penelitian pendidikan ; pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta,
2009), cet. 8, hlm. 128.
54
Ibid., hlm. 133
20
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau
ukuran, yang dimiliki, atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang
sesuatu konsep pengertian tertentu. Menurut hubungannya antara satu
variabel dengan variabel lain maka macam-macam variabel dalam
penelitian dibedakan menjadi :
55
1) Variabel independent: variabel ini sering disebut dengan variabel
antecedent dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas.
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel
dependent (terikat). Variabel independen atau variabel bebas dalam
penelitian ini adalah Minat belajar bahasa Arab
2) Variabel dependent sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen, dalam bahasa Indonesia disebut sebagai variabel
terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel
independen atau terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan
berbahasa Arab.
b. Indikator
a) Indikator Minat Belajar
Indikator Penjabaran Indikator
a. Perhatian
a. Hadir dan Mengikuti penjelasan dosen
dengan penuh perhatian
b. Fokus pada materi pelajaran selama
pelajaran berlangsung
b. Ketertarikan
a. Bahan pelajaran bahasa Arab menantang
untuk dikaji
b. Pelajaran bahasa Arab yang disampaikan
oleh guru sesuai dengan kebutuhan
55
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan ;Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,
(Bandung : Alfabeta, 2010), hlm. 61.
21
mahasiswa sehingga tertarik dengan
mempelajarinya
c. Materi pelajaran bahasa Arab yang
disampaikan oleh guru sangat menarik
d. Tertarik mengikuti setiap kegiatan
pembelajaran bahasa Arab di luar kelas
atau di luar jam kuliah
c. Rasa Senang
a. Senang ketika mengikuti mata pelajaran
bahasa Arab
b. Senang jika jam pelajaran bahasa Arab
ditambah
c. Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
dengan senang hati tanpa merasa dipaksa
d. Kemauan
a. Mengikuti mata pelajaran bahasa Arab
dengan kemauan sendiri
b. Mempunyai kemauan untuk tahu materi
yang akan dipelajari di pertemuan berikutnya
e. Keaktifan
a. Aktif apabila ada kesempatan bertanya
b. Mengikuti penjelasan guru dalam setiap
pembelajaran bahasa Arab
c. Selalu hadir mengikuti pelajaran bahasa
Arab
d. Sering mencatat materi-materi yang
diberikan guru
e. Selalu mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan guru
f. Mencatat pelajaran dari teman bila saya
berhalangan hadir
g. Jika saya mendapat kesulitan dalam
pekerjaan rumah atau tugas saya akan tetap
22
mengerjakannya karena kesulitan tersebut
merupakan tantangan bagi saya dan juga bisa
belajar dalam menyelesaikannya
f. Konsentrasi
a. Selama proses pembelajaran bahasa Arab
berlangsung saya selalu berkonsentrasi
penuh pada materi yang disampaikan guru
b) Indikator kemampuan berbahasa Arab
Indikator Penjabaran Indikator
Kemahiran
menyimak
a. Mampu mengetahui bunyi bahasa Arab
dengan makhrajnya serta Mampu
membedakan bunyi huruf yang berbeda
b. Mampu mengenali perbedaan antara bunyi
antara huruf yang berbeda
c. Mampu mengetahui kaidah bahasa untuk
memecahkan tanda bunyi
d. Mampu mengetahui makna kosakata
(mufradat)
e. Mampu memberikan perhatian pada waktu
yang lama
f. Mampu menyusun bunyi dalam kelompok
kata yang bermakna
g. Mampu memahami isi pesan yang
didengarkan baik tanpa menambah,
mengurangi, dan atau mengubah
Kemahiran
berbicara
a. Mampu mengeluarkan bunyi Arab dari
makhraj yang benar
b. Membedakan ucapan antara harakat
panjang dan pendek
c. Memperhatikan intonasi dalam berbicara
23
d. Mengungkapkan ide dengan tarkib yang
benar
e. Berbicara dengan lancar
f. Mampu berhenti pada tempat yang sesuai di
tengah-tengah pembicaraan
g. Mampu memulai dan mengakhiri
pembicaraan secara alami
h. Mampu mengungkapkan ide/pemikiran
dengan bahasa yang dapat dipahami oleh
native
1.
Kemahiran
berbicara
a. Mampu mengucapkan bunyi dari
makhrajnya serta membedakan bunyi huruf
yang mirip seperti qaf dengan kaf
b. Mampu menghubungkan tanda dengan
maknanya
c. Mampu memperhatikan harakat panjang
dan pendek
d. Mampu berhenti pada tempat yang sesuai
e. Mampu membuat ringkasan atau
kesimpulan ide-ide pokok
f. Tidak mengulang-ulang kata
g. Mampu membedakan materi bacaan yang
membutuhkan renungan dan analisis dan
yang sekilas saja
h. Mampu mengetahui awal dan akhir dari
sebuah kalimat.
i. Mampu membaca dengan baik dan benar
(salamah wa shahihah) sesuai dengan
kaidah nahwu, sharf, dan tanda baca
(alamat al-tarqim)
24
Kemahiran
menulis
a. Mampu menulis huruf Arab
b. Mengetahui tanda baca (alamat al-tarqim)
dengan cepat
c. Mampu mengungkapkan pemikiran dengan
logis dan runtut melalui tulisan dengan
memperhatikan aturan kaidah-kaidah
bahasa, tanda baca, dan diksi kata
(mufradat) secara tepat, sehingga maksud
penulis dapat dipahami.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang peneliti gunakan dalam pengumpulan data pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Angket
Angket (questionaire) adalah daftar pertanyaan yang diberikan
kepada orang lain yang bersedia memberi respons (responden) sesuai
keinginan pengguna.
56
Angket diberikan pada para mahasiswa
semester V di Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta Kutai Timur
Tahun Akademik 2011/2012 yang dijadikan sampel dalam penelitian
ini, yaitu sebanyak 84 orang, dengan tujuan untuk menjaring
informasi tentang minat belajar bahasa Arab. Adapun jenis instrumen
yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup.
Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk
sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu
jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara
memberikan tanda silang (x) atau tanda () check list. Adapun angket
dapat dilihat di lampiran I.
b. Wawancara.
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti
dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab
56
Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian,(Bandung: Alfabeta, 2008), cet.
5, hlm. 25-26.
25
dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden
merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal.
57
wawancara ditujukan kepada sebagian mahasiswa yang menjadi
sampel penelitian, untuk melakukan cross check terhadap jawaban
angket yang diberikan. Wawancara ini digunakan untuk memperoleh
data-data tentang minat belajar bahasa Arab mahasiswa semester V
Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta Kutai Timur dengan
menyiapkan pedoman wawancara. Adapun pedoman wawancara dapat
dilihat di lampiran II.
c. Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung pada
objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.
58
Observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data di mana
peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang
mereka saksikan selama penelitian.
59
Penyaksian terhadap peristiwa-
peristiwa itu dilakukan dengan melihat, mendengar, merasakan, yang
kemudian dicatat seobyektif mungkin. Dalam penelitian ini peneliti
berperan sebagai pengamat yang berpartisipasi secara penuh, yakni
menyamakan diri dengan orang yang diteliti. Pengamatan dilakukan
dengan menggunakan check list yaitu suatu daftar yang berisi nama-
nama subyek dan faktor-faktor yang hendak diselidiki.
60
Adapun
pedoman observasi dapat dilihat pada lampiran III.
d. Tes
Tes ialah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang
dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka.
61
Tes sebagai
57
W. Gulo, Metode Penelitian. (Jakarta: PT Grasindo, 2007), cet. 5, hlm. 118
58
Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, op. cit., hlm. 30.
59
W. Gulo, op. cit., hlm. 116.
60
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2007), cet. 8, hlm. 74.
61
Donald Ary, dkk., Introduction to Research in Education, terj., Arief Furchan, Pengantar
Penelitian Dalam Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), hlm. 256.
26
instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan
yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok.
62
Data yang diperoleh berupa ukuran kemampuan masing-
masing responden. Tes digunakan untuk mengumpulkan data yang
berhubungan dengan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Arab.
Tes diberikan dalam dua bentuk yaitu lisan dan tulisan. Adapun tes
dapat dilihat di lampiran IV.
e. Dokumentasi
Dokumen adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau
peristiwa pada waktu yang lalu.
63
Dalam penelitian ini yang dimaksud
dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan
melihat catatan yang sudah ada. Metode dokumentasi diperlukan
sebagai metode pendukung untuk mengumpulkan data, karena dalam
metode ini dapat diperoleh data-data histories, seperti sejarah
berdirinya Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta Kutai Timur, visi
dan misi sekolah, daftar siswa, Kartu Hasil Studi (KHS), serta data
lain yang mendukung penelitian ini.
6. Teknik Pengolahan Data
Dalam pengolahan data penulis menggunakan teknik-teknik sebagai
berikut:
a. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan kejelasan angket yang
berhasil dikumpulkan.
b. Skoring, yaitu memberikan nilai pada setiap jawaban angket, yaitu
sebagai berikut:
Alternatif Jawaban
Skor
Positif Negatif
Selalu
5 1
62
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula,
(Bandung: Alfabeta, 2010), cet. 6, hlm. 76
63
W. Gulo, op. cit., hlm. 123
27
Sering
Kadang-Kadang
Jarang
Tidak Pernah
4
3
2
1
2
3
4
5
c. Tabulating, yaitu tabulasi data jawaban yang berhasil dikumpulkan ke
dalam tabel-tabel yang telah disediakan.
7. Uji Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian pada umumnya harus memenuhi dua syarat
utama. Instrumen itu harus valid dan harus reliabel.
64
a. Validitas
Suatu alat dikatakan valid jika alat itu mengukur apa yang harus
diukur oleh alat itu.
65
Pada umumnya validitas alat ukur diselidiki
dengan (1) logika, (2) statistik.
66
Validitas alat ukur dalam
penelitian ini diuji dengan menggunakan kedua cara di atas yaitu
dengan logika menganalisis butir-butir item angket dan soal-soal tes.
Menurut S. Nasution (2008), validitas ada macam-macamnya yaitu
(1) validitas isi, (2) validitas prediktif (3) validitas konstrak.
67
1) Validitas isi
Validitas isi maksudnya bahan yang diuji atau dites relevan
dengan kemampuan, pengetahuan, pelajaran, dan pengalaman
atau latar belakang yang diuji.
68
Untuk instrumen yang berbentuk
tes, pengujian validasi dapat dilakukan dengan membandingkan
antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah
diajarkan.
69
2) Validitas Prediktif
64
S. Nasution, Metode Research, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), cet. 10, hlm. 74.
65
Ibid., hlm. 85.
66
Ibid., hlm. 75.
67
Ibid.
68
Ibid.
69
Sugiyono, op. cit., hlm. 182.
28
Dengan validitas Prediktif dimaksud adanya kesesuaian
antara ramalan (prediksi) tentang kelakuan seseorang dengan
kelakuannya yang nyata.
70
Disebut juga validitas eksternal.
Validitas eksternal diuji dengan cara membandingkan (untuk
mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen
dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan.
3) Validitas konstrak
Untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan
pendapat dari ahli (judgment expert). Para ahli diminta
pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Kemudian
instrumen tersebut dicobakan pada sampel dari mana populasi
diambil. Jumlah anggota sampel yang digunakan sekitar 30 orang.
Setelah data di tabulasi maka pengujian validitas konstruksi
dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengorelasikan
antar skor item instrumen dalam suatu faktor, dan mengorelasikan
skor faktor dengan skor total.
71
b. Reliabilitas
Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila alat ukur itu mengukur
suatu gejala pada waktu yang berlainan menunjukkan hasil yang
sama. Tes yang tidak reliabel dengan sendirinya tidak valid.
72
Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan metode tes dan re-tes yaitu
sampel yang sama (sampel A) dites pada waktu I dan kemudian di-
re-tes atau dites kembali dengan menggunakan tes yang sama pada
waktu yang berlainan (waktu II). Menurut S. Nasution (2008), tidak
ada patokan tentang lama interval antara tes dan re-tes, akan tetapi
biasanya interval itu berkisar antara dua sampai empat minggu.
73
Mempertimbangkan pendapat tersebut peneliti melakukan re-tes
empat minggu setelah dilakukan tes pertama. Reliabilitas diukur dari
70
S. Nasution, op. cit., hlm. 76.
71
Ibid., hlm. 177
72
Ibid., hlm. 77.
73
Ibid., hlm. 79.
29
koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya.
Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen
tersebut dinyatakan reliabel.
74
8. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua teknik analisis data
yaitu teknik analisis deskriptif statistik dan teknik analisis korelasi:
Pertama, Sesuai dengan jenis penelitian, maka sebelum teknik
analisis korelasi yang digunakan untuk menguji hipotesis diterapkan,
terlebih dahulu data dideskripsikan dengan mengungkapkan mean,
median, modus, dan standar deviasi, juga disajikan daftar distribusi
frekuensi dan histogram, sekaligus menjawab rumusan masalah 1 dan 2,
yaitu bagaimana minat belajar bahasa Arab mahasiswa dan bagaimana
kemampuan berbahasa Arab mahasiswa. Apakah minat belajar bahasa
Arab dan kemampuan berbahasa Arab mahasiswa sangat tinggi, tinggi,
cukup, rendah, atau sangat rendah.
Kedua, Teknik analisis korelasi adalah teknik analisis statistik
mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih.
75
Derajat
hubungannya bisa diukur dan digambarkan dengan koefisien korelasi.
76
Teknik analisis ini digunakan dalam menguji besarnya pengaruh dan
kontribusi variabel X (minat belajar bahasa Arab) terhadap variabel Y
(kemampuan berbahasa Arab Mahasiswa). Teknik analisis korelasi
PPMC (Pearson Product Moment corelation) memiliki beberapa
persyaratan tertentu, di antaranya data dipilih secara acak (random) data
berdistribusi normal, data yang dihubungkan berpola linear, dan data
yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan
subjek yang sama. Kalau salah satu persyaratan tersebut tidak terpenuhi
74
Sugiyono, op. cit., hlm. 184.
75
Anas Sudijono, Pengantar Statistik pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2010), cet. 21, hal
179.
76
John W. Best, Research In Education, terj., Sanafiah Faisal, Metodologi Penelitian
Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), hlm. 293.
30
maka analisis korelasi tidak dapat dilakukan.
77
Berdasarkan beberapa
persyaratan di atas penelitian ini memenuhi persyaratan untuk
menggunakan analisis korelasi.
Adapun yang digunakan adalah:
78
=
. ()
[ .
2
)
2
[ .
2
()
2
) ]
Keterangan:
=
2
1
2
Keterangan: t
hitung
= Nilai t
r = Nilai koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
Kaidah pengujian:
Jika t
hitung
t
tabel
maka hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh
variabel X terhadap variabel Y diterima. Tetapi jika t
hitung
t
tabel
maka
hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh variabel X terhadap variabel
Y ditolak.
Setelah itu, peneliti akan mencocokkan hasil perhitungan manual dengan
program aplikasi SPPS, menggunakan program aplikasi SPPS 17, dan
yang terakhir membuat kesimpulan.
H. Sistematika Laporan Penelitian
Tujuan sistematika penulisan skripsi adalah untuk lebih memudahkan
memahami dan mempelajari isi skripsi. Adapun sistematika penulisan skripsi
ini akan penulis rinci sebagai berikut :
80
Ibid.
81
Riduwan, Metode dan teknik menyusun proposal penelitian,hlm. 76.
32
Bagian pertama berisi halaman judul, abstrak, persetujuan pembimbing,
pernyataan, persembahan, kata pengantar, daftar isi, pedoman transliterasi,
daftar singkatan, daftar tabel, daftar gambar/bagan
Bagian kedua terdiri dari lima bab:
Bab satu, berisi pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, sistematika
penulisan skripsi.
Bab dua, berisi landasan teori, kerangka berpikir dan hipotesis
penelitian. Adapun landasan teori meliputi pertama, minat belajar bahasa Arab
meliputi pengertian minat belajar bahasa Arab, unsur-unsur minat, faktor-
faktor yang mempengaruhi minat belajar mahasiswa, beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan minat mahasiswa terhadap mata kuliah
bahasa Arab, fungsi minat dalam belajar. Kedua, kemampuan berbahasa Arab
meliputi pengertian kemampuan berbahasa Arab, jenis-jenis kemampuan
berbahasa Arab, kompetensi bahasa Arab, dan pentingnya belajar bahasa
Arab.
Bab tiga, berisi metodologi penelitian berisi jenis dan pendekatan
penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi, sampel dan teknik
pengambilan sampel, variabel penelitian dan Indikator, teknik pengumpulan
data, teknik pengolahan data, Uji instrumen penelitian, teknik analisis data.
Bab empat, berisi hasil penelitian meliputi deskripsi data, pengujian
hipotesis, pembahasan hasil penelitian, di dalamnya dibahas hasil uji korelasi
antara minat belajar bahasa Arab dan kemampuan berbahasa Arab, interpretasi
hasil penelitian dan keterbatasan penelitian.
Bab lima kesimpulan dan Saran-saran.
Dan di bagian akhir skripsi, penulis sertakan daftar pustaka, lampiran-
lampiran, data kuantitatif dan sebagainya. Selain itu penulis juga sertakan
biografi penulis sebagai pelengkap.
33
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran dan Terjemahannya, Semarang: PT. Kumudasmoro Grafindo, 1994.
Al-Ghulayainiy, Mushthafa, Jami al-Durus al-Arabiyah, Juz 1, Beirut: al-
Maktabah al-Ashariyyah litthibaah wa nasyar, 1993.
Ali, Mukti, Pembentukan Kemampuan Berbahasa Arab pada Anak Usia
Prasekolah di TPQ Nur Iman Karang Jambu Purwokerto Utara, (STAIN
Porwekerto, 2008).
Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
_____, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta,
2006.
Arsyad, Azhar, Bahasa Arab dan Metode pengajarannya, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2004.
Ary, Donald, dkk., Introduction to Research in Education, terj., Arief Furchan,
Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1982.
Best, John W., Research In Education, terj., Sanafiah Faisal, Metodologi
Penelitian Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1982.
Dalyono, M., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009.
Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2008.
Djiwandono, Sri Esti Wuryani, Psikologi Pendidikan,Jakarta: PT. Grasindo, 2008.
Echols, John M. dan Shadily, Hassan, Kamus Bahasa Inggris, Jakarta: PT.
Gramedia, 2005.
Gulo, W., Metode Penelitian. Jakarta: PT Grasindo, 2007.
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008.
Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang, Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2009.
34
Karim, Abdullah, Sejarah pemikiran dan Peradaban Islam, Yogyakarta: Pustaka
Book Publiser, 2009.
Kountur, Ronny, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Jakarta:
Penerbit PPM, 2007.
Machmudah, Umi dan Abdul Rosyidi, Wahab, Active Learning dalam
Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: UIN-Malang, 2008.
Makruf, Imam, Strategi Pembelajaran bahasa Arab, Semarang: Needs Press,
2009.
Margono, S., Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Munawari, Akhmad, Belajar Cepat Tata Bahasa Arab Program 30 Jam,
Yogyakarta: Nurma Media Idea, 2007.
Narbuko, Cholid dan Achmadi, Abu, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2007.
Nasution, S., Metode Research, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008.
Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistik Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial,
Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2007.
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula,
Bandung: Alfabeta, 2010
_____, Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian,Bandung: Alfabeta,
2009.
_____, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian,Bandung: Alfabeta, 2008.
Rosyidi, Abdul Wahab, Media Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: UIN
Malang, 2009.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka
Cipta, 2003.
Sudijono, Anas, Pengantar Statistik pendidikan, Jakarta: Rajawali Press, 2010.
Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2008.
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif dan kualitatif,
Bandung : Alfabeta, 2010.
35
Sujai, Inovasi Pembelajaran Bahasa Arab, Semarang: Walisongo Press, 2010.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka, 2007.
Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009.
Widiyatmo, Agus, Hubungan Minat dan Motivasi dengan Prestasi Belajar
Mahasiswa Program Diploma III Hiperkes Dan Keselamatan Kerja
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, (Universitas
Sebelas Maret Surakarta, 2010).
Winkel, W.S., Psikologi Pengajaran, Yogyakarta: Media Abadi, 2007.
Zuriah, Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2007.