You are on page 1of 9

MOBILITAS SOSIAL A. PENDAHULUAN Dalam dunia modern, banyak orang berupaya melakukan mobilitas sosial.

Mereka yakin bahwa hal tersebut akan membuat orang menjadi lebih bahagia dan memungkinkan mereka melakukan jenis pekerjaan yang peling cocok bagi diri mereka. Bila tingkat mobilitas sosial tinggi, meskipun latar belakang sosial berbeda. Mereka tetap dapat merasa mempunyai hak yang sama dalam mencapai kedudukan sosial yang lebih tinggi. Bila tingkat mobilitas sosial rendah, tentu saja kebanyakan orang akan terkukung dalam status nenek moyang mereka. Mereka hidup dalam kelas sosial tertutup. Mobilitas sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena lebih memungkinkan untuk berpindah strata. Sebaliknya, pada masyarakat yang sifatnya tertutup kemungkinan untuk pindah strata lebih sulit. Contohnya, masyarakat feodal atau pada masyarakat yang menganut sistem kasta. Pada masyarakat yang menganut sistem kasta, bila seseorang lahir dari kasta yang paling rendah untuk selamanya ia tetap berada pada kasta yang rendah. Dia tidak mungkin dapat pindah ke kasta yang lebih tinggi, meskipun ia memiliki kemampuan atau keahlian. Karena yang menjadi kriteria stratifikasi adalah keturunan. Dengan demikian, tidak terjadi gerak sosial dari strata satu ke strata lain yang lebih tinggi. B. PERMASALAHAN Dalam mobilitas sosial ini, pemakalah akan mengangkat tentang permasalahan-permasalahan yang sering di bahas dan dibicarakan dalam masyarakat luas, yaitu antara lain di bawah ini : 1. Pengertian mobilitas sosial 2. Bentuk-bentuk mobilitas sosial 3. Faktor pendorong mobilitas sosial 4. Saluran-saluran mobilitas sosial 5. Proses terjadinya mobilitas sosial 6. Dampak positif dan negative mobilitas sosial dalam masyarakat 7. Cara melakukan mobilitas sosial

C. PEMBAHASAN 1. Pengertian mobilitas sosial Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.Kata sosial yang ada pada istilah mobilitas sosial untuk menekankan bahwa istilah tersebut mengandung makna gerak yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial jadi. Mobilitas Sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Mobilitas sosial adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Misalnya, seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang. Contoh lain, seorang anak pengusaha ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil. Ia melakukan investasi di suatu bidang yang berbeda dengan ayahnya. namun, ia gagal dan jatuh miskin. Proses keberhasilan ataupun kegagalan setiap orang dalam melakukan gerak sosial seperti inilah yang disebut mobilitas sosial (social mobility). Pengertian mobilitas sosial menurt para ahli diantaranya adalah Menurut Paul B. Horton, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya. Sementara menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya. 2. Bentuk-bentuk mobilitas sosial a. Mobilitas Vertikal Mobilitas vertical adalah pepindahan status sosial yang dialami seseorang atau sekelompok warga pada lapisan sosial yang berbeda. Mobilitas Vertikal naik memiliki dua bentuk, yaitu sebagai berikut: a) Naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi, dimana status itu telah tersedia. Misalnya:seorang camat diangkat menjadi bupati.

b) Terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi dari pada lapisan sosial yang sudah ada. Mobilitas Vertikal turun juga mempunyai dua bentuk sebagai berikut. a) Turunnya kedudukan seseorang kedudukan lebih rendah ,Misalnya, seseorang prajurit yang dipecat karena melakukan desersi. b)Tidak dihargai lagi suatu kedudukan sebagai lapisan sosial atas,misalnya , seorang yang menjabat direktur bank,karena bank yang dipimpinya bermasalah maka ia diturunkan menjadi staf direksi. Beberapa prinsip umum dalam mobilitas sosial vertical adalah sebagai berikut. a) Tidak ada suatu pun masyarakat yang mutlak tertutup terhadap mobilitas sosial yang vertical. b) Seterbuka apapun suatu masyarakat terhadap mobilitas sosial . c) Setiap masyarakat pasti memiliki tipe mobilitas sosial vertical sendiri. d) Laju mobilitas sosial disebabkan oleh faktor ekonomi,politik,dan pekerjaan yang berbeda-beda. e) Mobilitas sosial yang disebabkan oleh faktor ekonomi,politik,dan pekerjaan, tidak menunjukkan adanya kecenderungan yang kontinu tentang bertambah . 2. Mobilitas Horizontal Mobilitas Horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan. Ciri utama mobilitas horizontal adalah lapisan sosial yang ditempati tidak mengalami perubahan. Contohnya, tindakan mengevakuasi penduduk yang tertimpa bencana alam ke daerah lain. Mobilitas Antargenerasi Mobilitas Antargenerasi adalah perpindahan antara dua generasi atau lebih, Mobilitas Antargenerasi dapat dibedakan menjadi dua ,yaitu sebagai berikut. Mobilitas Intergenerasi adalah perpindahan status sosial yang terjadi di antara beberapa generasi. Mobilitas Intragenerasi

Adalah perpindahan status sosial yang terjadi dalam satu generasi yang sama. 3. Faktor pendorong mobilitas sosial 1. Faktor Struktural Faktor Struktural adalah jumlah relative dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya. Adapun yang termasuk dalam cakupan faktor structural adalah sebagai berikut: a) Struktur Pekerjaan b) Perbedaan Fertilitas c) Ekonomi Ganda d) Penunjang dan Penghambat Mobilitas 2. Faktor Individu Faktor individu adalah kualitas orang perorang baik ditinjau dari segi tingkat pendidikan, penampilan, maupun keterampilan pribadi. Adapun yang termasuk dalam cakupan faktor individu adalah sebagai berikut. a) Perbedaan Kemampuan b) Orientasi Sikap terhadap Mobilitas c) Faktor Kemujuran 3. Setiap Status Sosial Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimilik oleh orang tuanya. 4. Faktor Keadaan Ekonomi 5. Faktor Situasi Politik 6. Faktor Kependudukan {demografi} 7. Faktor Keinginan Melihat Daerah Lain 8. Faktor Penghambat Mobilitas Sosial 9. Faktor Kemiskinan 10. Faktor Diskriminasi Kelas 11. Faktor Perbedaan Ras dan Agama 12. Faktor Perbedaan Jenis Kelamin {Gender} 13. Faktor Pengaruh Sosialisasi yang Sangat Kuat

4. Saluran-saluran mobilitas sosial Menurut Pitirim A.Sorokin,mobilitas sosial dapat dilakukan melalui beberapa saluran berikut. 1. Angkatan Senjata 2. Lembaga Pendidikan 3. Organisasi Politik 4. Lembaga Keagamaan 5. Organisasi Ekonomi 6. Organisasi Profesi 7. Perkawinan 8. Organisasi Keolahragaan Secara umum, cara yang digunakan untuk memperoleh status sosial dapat melalui dua cara berikut: 1) Akripsi Adalah cara untuk memperoleh kedudukan melalui keturunan 2) Prestasi Adalah cara untuk memperoleh kedudukan pada lapisan tertentu dengan usaha sendiri. Secara khusus,cara-cara yang digunakan untuk menaikan status sosial adalah sebagai berikut. 1) Perubahan Standar Hidup 2) Perubahan Nama 3) Perubahan Tempat Tinggal 4) Perkawinan 5) Perubahan Tingkah Laku 6) Bergabung dengan Organisasi Tertentu 5. Proses terjadinya mobilitas sosial Mobilitas sosial,baik itu yang bentuknya vertical,maupun horizontal dapat terjadi di setiap masyarakat. 6. Dampak positif dan negative mobilitas sosial dalam masyarakat Menurut Horton dan Hunt (1987),ada beberapa konsekuensi negative dari adanya mobilitas sosial vertical , antara lain sbg berikut. 1) Kecemasan akan terjadi penurunan status bila terjadi mobilitas menurun. 2) Ketegangan dalam mempelajari peran baru dari status jabatan yang meningkat 3) Keretakan hubungan antaranggota kelompok primer.

Adapun dampak mobilitas sosial bagi masyarakat,baik yang bersifat positif maupun negatif antara lain sbg berikut. 1. Dampak Positif a) Mendorong seseorang untuk lebih maju b) Mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat kea rah yang lebih baik. 2. Dampak Negatif a) Timbulnya konflik Konflik yang ditimbulkan oleh mobilitas sosial dapat dibedakan menjadi 3 bagian,yaitu sebagai berikut. 1) Konflik antarkelas 2) Konflik antarkelompok sosial, Konflik ini dapat berupa: a) Konflik antara kelompok sosial yang masih tradisional dengan kelompok sosial yang modern. b) Proses suatu kelompok sosial tertentu terhadap kelompok sosial lain yang memiliki wewenang. 3) Konflik antargenerasi Dampak lain mobilitas sosial dari faktor psikologis antara lain sebagai berikut. 1. Menimbulkan ketakutan 2. Adanya gangguan psikologis bila seseorang turun dari jabatannya(post power syndrome) 3. Mengalami frustasi. 7. Cara melakukan mobilitas sosial Secara umum, cara orang untuk dapat melakukan mobilitas sosial ke atas adalah sebagai berikut : 1. Perubahan standar hidup 2. Kenaikan penghasilan tidak menaikan status secara otomatis, melainkan akan mereflesikan suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan mempengaruhi peningkatan status. Contoh: Seorang pegawai rendahan, karena keberhasilan dan prestasinya diberikan kenaikan pangkat menjadi Menejer, sehingga tingkat pendapatannya naik. Status sosialnya di masyarakat tidak dapat dikatakan naik apabila ia tidak merubah standar hidupnya, misalnya jika dia memutuskan untuk tetap hidup sederhana seperti ketika ia menjadi

pegawai rendahan. 3. Perkawinan Untuk meningkatkan status sosial yang lebih tinggi dapat dilakukan melalui perkawinan. Contoh: Seseorang wanita yang berasal dari keluarga sangat sederhana menikah dengan laki-laki dari keluarga kaya dan terpandang di masyarakatnya. Perkawinan ini dapat menaikan status si wanita tersebut. 4. Perubahan tempat tinggal Untuk meningkatkan status sosial, seseorang dapat berpindah tempat tinggal dari tempat tinggal yang lama ke tempat tinggal yang baru. Atau dengan cara merekonstruksi tempat tinggalnya yang lama menjadi lebih megah, indah, dan mewah. Secara otomatis, seseorang yang memiliki tempat tinggal mewah akan disebut sebagai orang kaya oleh masyarakat, hal ini menunjukkan terjadinya gerak sosial ke atas. 5. Perubahan tingkah laku Untuk mendapatkan status sosial yang tinggi, orang berusaha menaikkan status sosialnya dan mempraktekkan bentuk-bentuk tingkah laku kelas yang lebih tinggi yang diaspirasikan sebagai kelasnya. Bukan hanya tingkah laku, tetapi juga pakaian, ucapan, minat, dan sebagainya. Dia merasa dituntut untuk mengkaitkan diri dengan kelas yang diinginkannya.

D. KESIMPULAN Mobilitas sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena lebih memungkinkan untuk berpindah strata. Sebaliknya, pada masyarakat yang sifatnya tertutup kemungkinan untuk pindah strata lebih sulit. Contohnya, masyarakat feodal atau pada masyarakat yang menganut sistem kasta. Pada masyarakat yang menganut sistem kasta, bila seseorang lahir dari kasta yang paling rendah untuk selamanya ia tetap berada pada kasta yang rendah. Dia tidak mungkin dapat pindah ke kasta yang lebih tinggi, meskipun ia memiliki kemampuan atau keahlian. Karena yang menjadi kriteria stratifikasi adalah keturunan. Dengan demikian, tidak terjadi gerak sosial dari strata satu ke strata lain yang lebih tinggi.

E. PENUTUP Demikian makalah yang dapat pemakalah buat, semoga makalah inii dapat bermanfaat bagi pembuat khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saran dan kritik yang membangun pemakalah nantikan agar nantinya bisa lebih baik.

MAKALAH MOBILITAS SOSIAL


DI Susun guna memenuhi tugas Mata Pelajaran Guru Mapel : Sosiologi : Ahmadun, S.Pd

Di Susun Oleh : Nama No. Absen : Nor Farida : 28

MA Nahdlatul Muslimin Undaan Kidul Tahun Pelajaran 2011/2012

You might also like