Professional Documents
Culture Documents
1. Dosa Besar.
yaitu dosa yang disertai ancaman hukuman di dunia, atau ancaman hukuman di akhirat. Abu
Tholib Al-Makki berkata: Dosa besar itu ada 17 macam, yaitu :
macam di hati, yaitu:
a. Syirik.
b. Terus menerus berbuat maksiat.
c. Putus asa.
d. Merasa aman dari siksa Allah.
macam pada lisan, yaitu:
a. esaksian palsu.
b. Menuduh berbuat zina pada wanita baik-baik.
c. Sumpah palsu.
d. mengamalkan sihir.
macam di perut, yaitu :
a. Minum hamer.
b. memakan harta anak yatim.
c. memakan riba.
macam di kemaluan. yaitu :
a. zina.
b. Homo seksual.
macam di tangan. yaitu :
a. membunuh.
b. mencuri.
1 di kaki, yaitu : lari dalam peperangan
1 di seluruh badan, yaitu : durhaka terhadap orang tua.
. Dosa kecil.
Yaitu dosa-dosa yang tidak tersebut diatas
. Dosa kecil yang menjadi besar
3.1. Yaitu dosa kecil yang dilakukan terus menerus.
Rasulullah bersabda: tidak ada dosa kecil apabila dilakukan dengan terus menerus dan tidak ada
dosa besar apabila disertai dengan istighIar. Allah juga berIirman: 'Dan (juga) orang-orang yang
apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu
memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain
daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengetahui. (QS. Ali Imran |3|: 135)
3.2. Menganggap remeh akan dosa.
Rasulullah bersabda: 'Sesungguhnya seorang mu`min dalam melihat dosanya, bagaikan seorang
yang berada di puncak gunung, yang selalu khawatir tergelincir jatuh. Adapun orang Iasik dalam
melihat dosanya, bagaikan seseorang yang dihinggapi lalat dihidungnya, maka dia usir begitu
saja. (HR. Bukhori Muslim)
3.3. Bergembira dengan dosanya.
Allah berIirman: 'Dan apabila dikatakan kepadanya: 'Bertakwalah kepada Allah, bangkitlah
kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka
Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya. (QS. Al
Baqarah |2|: 206)
3.4. Merasa aman dari makar Allah.
Allah berIirman: 'Apakah tiada kamu perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan
pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka
mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul.
Dan apabila mereka datang kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi
salam yang bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan pada diri
mereka sendiri: 'Mengapa Allah tiada menyiksa kita disebabkan apa yang kita katakan itu?
Cukuplah bagi mereka neraka Jahannam yang akan mereka masuki. Dan neraka itu adalah
seburuk-buruk tempat kembali. (QS. Al Mujadilah |58|: 7)
3.5. Terang-terangan dalam berbuat maksiat.
Rasulullah bersabda: 'Semua ummatku akan diampunkan dosanya kecuali orang yang mujaharah
(terang-terangan dalam berbuat dosa) dan yang termasuk mujaharah adalah: Seorang yang
melakukan perbuatan dosa di malam hari, kemudian hingga pagi hari Allah telah menutupi dosa
tersebut, kemudian dia berkata: wahai Iulan semalam saya berbuat ini dan berbuat itu. Padahal
Allah telah menutupi dosa tersebut semalaman, tapi di pagi hari dia buka tutup Allah tersebut.
(HR. Bukhori Muslim)
3.6. Yang melakukan perbuatan dosa itu adalah seorang yang menjadi teladan.
Rasulullah bersabda: 'Barangsiapa yang memberi contoh di dalam Islam dengan contoh yang
jelek, dia akan mendapat dosanya dan dosa orang yang mengikutinya setelah dia tanpa dikurangi
dosa tersebut sedikitpun. (HR. Muslim)
alan Menuju Taubat
1. Mengetahui hakikat taubat.
Hakikat taubat adalah: Menyesal, meninggalkan kemaksiatan tersebut dan berazam untuk tidak
mengulanginya lagi. Sahal bin Abdillah berkata: 'Tanda-tanda orang yang bertaubat adalah:
Dosanya telah menyibukkan dia dari makan dan minum-nya. Seperti kisah tiga sahabat yang
tertinggal perang.
2. Merasakan akibat dosa yang dilakukan.
Ulama salaI berkata: 'Sungguh ketika saya maksiat pada Allah, saya bisa melihat akibat dari
maksiat saya itu pada kuda dan istri saya.
3. Menghindar dari lingkungan yang jelek.
Seperti dalam kisah seorang yang membunuh 100 orang. Gurunya berkata: 'Pergilah ke negeri
sana . sesungguhnya disana ada orang-orang yang menyembah Allah dengan baik, maka
sembahlah Allah disana bersama mereka dan janganlah kamu kembali ke negerimu, karena
negerimu adalah negeri yang jelek.
4. Membaca Al-Qur`an dan mentadabburinya.
5. Berdo`a.
Allah berIirman mengkisahkan Nabi Ibrahim: 'Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang
yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk
patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji
kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi
Maha Penyayang. Al Maraghi berkata: 'Yang dimaksud terimalah taubat kami adalah:
Bantulah kami untuk bertaubat agar kami bisa bertaubat dan kembali kepada-Mu.
6. Mengetahui keagungan Allah yang Maha Pencipta.
Para ulama salaI berkata: 'Janganlah engkau melihat akan kecilnya maksiat, tapi lihatlah
keagungan yang engkau durhakai.
7. Mengingat mati dan kejadiannya yang tiba-tiba.
8. Mempelajari ayat-ayat dan hadis-hadis yang menakuti orang-orang yang berdosa.
9. Membaca sejarah orang-orang yang bertaubat