You are on page 1of 12

NAMA KELOMPOK : 1.NINDYA ARLINA W. P. (16) 2.Rr. KUMALA LATIFIA N. (24) 3.SHOSY HAWA Z. (26) 4.SITI JAMILATUN N.

(27)

Kejaksaan Telusuri Kaitan Nazaruddin di Kasus Korupsi Kemenag

M Nazaruddin BANDUNG - Kasus korupsi proyek pengadaan alat laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Madrasah Tsanawiyah se-Indonesia di Kementerian Agama (Kemenag) senilai Rp27,5 miliar disebut-sebut melibatkan salah seorang pemenang lelang yaitu PT Alfindo Nuratama Perkasa yang kabarnya milik Muhammad Nazaruddin. Terkait hal tersebut, Kejaksaan Agung (Kejagung) akan menindaklanjuti dan melakukan pengembangan penyidikan kasus tersebut. Kejagung pun terbuka jika memang ada data yang bisa memperkuat itu. "Pemenang tender informasinya ke sana, ya kalau punya informasi dan data, saya akan senang diberi tambahan data," ujar Jampidsus Kejagung Andhi Nirwanto di Hotel Horison, Bandung, Jawa Barat, Minggu (4/12/2011). Andhi masih enggan mengomentari kabar tersebut. Namun yang pasti, pihaknya akan melakukan pengembangan mencari keterkaitan perusahaan itu dengan eks Bendahara Umum Partai Demokrat itu.

Wakil Jaksa Agung Darmono

Tersangkut Gayus, Kejaksaan Bakal Selidiki Harta Jaksa Cirus Sinaga


JAKARTA--Wakil Jaksa Agung, Darmono, akan memerintahkan Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (JAM Was) untuk meneliti kekayaan para jaksa yang terlibat penanganan kasus Gayus Halomoan Tambunan. Instruksi itu terkait dengan kabar sejumlah kekayaan yang dimiliki koordinator jaksa peneliti perkara Gayus, Cirus Sinaga. ''Saya belum terima informasi tentang hal itu. Tapi nanti akan saya perintahkan JAM Was untuk menindak lanjuti,'' kata Darmono selepas pelantikan Kajati Sumatera Barat dan Kajati Maluku di Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (21/4). Darmono menjawab hal ini menanggapi pertanyaan wartawan terkait kekayaan yang diduga dimiliki Cirus Sinaga. Asisten pidana khusus Kajati Jateng ini diduga memiliki rumah mewah bernilai miliaran rupiah di Medan, Sumatra Utara, dan Jakarta Selatan. Sementara, Darmono mengatakan, sampai saat ini Kejaksaan Agung belum menerima informasi terkait adanya aliran dana dari Gayus ke Kejaksaan. Namun, menurut dia, Kejakgung siap menindaklanjuti jika ada laporan terkait hal tersebut. Rumah mewah milik Cirus diduga seharga Rp 4 miliar. Rumah itu terletak di Jalan Busi, Kelurahan Sitirejo I, Kecamatan Medan Kota, Sumatra Utara.

PERTAMINA Dugaan korupsi dalam Technical Assintance Contract (TAC) antara Pertamina dengan PT Ustaindo Petro Gas (UPG) tahun 1993 yang meliputi 4 kontrak pengeboran sumur minyak di Pendoko, Prabumulih, Jatibarang, dan Bunyu. Jumlah kerugian Negara, adalah US $ 24,8 juta. Para tersangkanya 2 Mantan Menteri Pertambangan dan Energi Orde Baru, Ginandjar Kartasasmita dan Ida Bagus Sudjana, Mantan direktur Pertamina Faisal Abdaoe, serta Direktur PT UPG Partono H Upoyo. Kasus proyek kilang Minyak Eksport Oriented (Exxor) I di Balongan, Jawa Barat dengan tersangka seorang pengusaha Erry Putra Oudang. Pembangunan kilang minyak ini menghabiskan biaya sebesar US $ 1.4 M. Kerugian Negara disebabkan proyek ini tahun 1995-1996 sebesar 82.6 M, 1996-1998 sebesar 1.3 Triliun. Kasus kilang Balongan merupakan benchmark-nya praktek KKN di Pertamina. Negara dirugikan hingga US$ 700 dalam kasus mark-up atau penggelembungan nilai dalam pembangunan kilang minyak bernama Exor I tersebut. Kasus Proyek Pipaisasi pengangkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jawa (Pipianisasi Jawa), melibatkan Mantan Direktur Pertamina Faisa Abdaoe, Bos Bimantara Rosano Barack, dan Siti Hardiyanti Rukmana.Kerugian Negara hingga US$ 31,4 juta.

HPH dan Dana Reboisasi Hasil audit Ernst & Young Kasus HPH dan Dana Reboisasi Hasil audit Ernst & Young pada 31 Juli 2000 tentang penggunaan dana reboisasi mengungkapkan ada 51 kasus korupsi dengan kerugian Negara RP 15,025 triliun (versi masyarakat transparansi Indonesia). Yang terlibat dalam kasus tersebut, antara lain, Bob Hasan, Prajogo Pangestu, sejumlah pejabat Departemen kehutanan, dan Tommy Soeharto. Bob Hasan telah divonis enam tahun penjara. Bob dinyatakan bersalah dalam kasus korupsi proyek pemetaan hutan senilai Rp 2,4 triliun. Direktur Utama PT Mapindo Pratama itu juga diharuskan membayar ganti rugi US$ 243 juta kepada Negara dan denda Rp 15 juta. Kini Bob dikerangkeng di LP Nusakambangan, Jawa Tengah. Prajogo Pangestu diseret sebagai tersangka kasus korupsi dana reboisasi proyek hutan tanaman industri (HTI) PT Musi Hutan Persada, yang diduga merugikan Negara Rp 331 miliar. Dalam pemeriksaan Prajogo yang dikenal dekat dengan beak presiden Soeharto, membantah keras tuduhan korupsi. Sampai sekarang nasib kasus taipan kakap ini tak jelas kelanjutannya.

Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Kasus Bantuan Likuidita Bank Indonesia (BLBI) kasus BLBI pertama kali mencuat ketika Badan Pemeriksaan Keuangan mengungkapkan hasil auditnya pada Agustus 2000. Laporan itu menyebut adanya penyimpangan penyaluran dana BLBI Rp 138,4 triliun dari total dana senilai Rp 144,5 triliun. Di samping itu, disebutkan adanya penyelewengan penggunaan dana BLBI yang diterima 48 bank sebesar Rp 80,4 triliun. Bekas Gubernur Bank Indonesia Soe dradjad Djiwandono dianggap bertanggung jawab dalam pengucuran BLBI. Sebelumnya, mantan pejabat BI lainnya yang terlibat pengucuran BLBI Hendro Budi Yanto,Paul Sutopo, dan Heru Soepraptomo telah dijatuhi hukuman masing-masing tiga,dua setengah, dan tiga tahun penjara, yang dianggap terlalu ringan oleh para pengamat. Ketiganya kini sedang naik banding. Bersama tiga petinggi BI itu,Pemilik-komisaris dari 48 bank yang terlibat BLBI, hanya beberapa yang telah diproses secara hokum. Antara lain : Hendrawan Haryono (bank aspac) David Nusa Widjaja (bank servitia) Hendra Rahardja (bank harapan santoso) Sjamsul Nursalim (BDNI) Samadikun Hartono (bank modern). Yang jelas, hingga akhir 2002, dari 52 kasus BLBI,baru 20 dalam proses penyelidikan dan penyidikan. Sedangkan yang sudah dilimpahkan ke pengadilan hanya enam kasus.

Kejari Manokwari Mengendus Korupsi di Pemprov Papua Barat Manokwari Kepala kejaksaan Negeri Manokwari Paryono, mengaku sudah mengantongi data terkait dugaan korupsi disalah satu dinas di Pemprov Papua Barat bahkan, dalam waktu dekat kejaksaan akan segera menentukan siapa-siapa yang harus bertanggung jawab. Sayangnya, kejari masih enggan menyebutkan dinas apa yang sedang dilidiknya dengan alasan demimkepentingan penyelidikan. Saat ditemuai diruang kerjanya, Selasa (8/3), Paryono hanya menjelaskan dana yang diduga dikorup tersebut merupakan anggaran tahun 2011 lalu. Saat ini pihaknya sedang mengumpulkan data dan keterangan terkait dugaan korupsi tersebut. kami belum bisa sebut dinas apa saja, yang jelas kami sedang lidik korupsi disalah satu dinas di Pemprov Papua Barat. Prayono menyebutkan, data sementara menyebutkan dugaan korupsi itu sifatnya penggunaan dana yang tidak tepat. Sehingga salah satu pejabat yang harus bertanggung jawab dalam dugaan korupsi itu adalah kuasa pengguna anggaran (KPA) atau kepala dinasnya. pokoknya kita lihat saja nanti, dalam waktu dekat akan segera kita pastikan tututnya. Diakui, dugaan korupsi yang sedang ditanganinya jumlah kerugian negaranya tidak terlalu besar. Namun, Kejari mengaku yang penting saat ini

baginya adalah bagaimana menunjukkan bahwa Kejari Manokwari bisa menyelidiki dan mengungkap dugaan korupsi di Papua Barat. Kedepan kalau ada kasus-kasus dugaan korupsi yang besar tetap akan diproses untuk ditindak lanjuti hingga tuntas.

Indonesia Masih Negara Terkorup Indeks persepsi korupsi Indonesia tahun ini sedikit lebih baik dari tahun lalu, namun itu tidak mencerminkan perubahan yang signifikan dalam pemberantasan korupsi. Tahun ini skor Indonesia adalah 3 dengan peringkat 100. Hal itu diungkapkan Direktur Pelaksana Transparency International (TI) Cobus de Swardt saat menyampaikan hasilsurvei tentang perkembangan indeks persepsi korupsi dunia di Jakarta, kamis (1/12). Tahun sebelumnya skor IPK Indonesia 2,8 dengan peringkat 110. Saat ini, Indonesia masih berada satu kelompok dengan Negara-Negara yang digolongkan korup seperti Argentina, Benin, Burkina Faso, Madagaskar, Djibouti, Malawi, Meksiko, Sao Tome and Principe, Suriname, dan Tanzania. Menurut TI, naiknya peringkat sejumlah Negara disebabkan meningkatnya kesadaran rakyat di Negara yang bersangkutan akan perlunya menuntut akuntabilitas dari pemerintah mereka, terutama dalam memerangi korupsi. Tahun 2011 diwarnai dengan gerakan untuk menuntut transparansi yang lebih besar karena banya warga di penjuru dunia menuntut akuntabilitas dari pemerintah masing-masing kata de Swardt.

Namun, TI mencatat bahwa tahun ini sejumlah Negara Arab yang tengah dilandan gejolak politik mengalami penurunan peringkat. Mereka mendapat skor dibawah 4. Menurut sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia (TII) Teten Masduki, Pemerintah Indonesia harus memiliki arah dan langkah konkret untuk meningkatakan IPK. Seperti diketahui pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan target skor 5,0 untuk IPK Indonesia pada 2014. Sayangnya, hail comiption perception index (CPI) tahun ini menunjukan belum ada kemajuan berarti yang sudah dilakukan Indonesia untuk menciptakan perubahan tersebut. Kata Teten melalui siaran pers yang diterima Suara Karya. Saran Teten untuk meningkatkan IPK itu, antara lain adalah perbaikan serius pada proses perizinan usaha,perbaikan menyeluruh pada institusi penegak hokum, penyelesaian kasus-kasus tingkat tinggi yang melibartkan politikus maupun pejabat publik tingkat tinggi seperti polisi, parlemen, dan Pengadilan. Sementara itu,Direktur Litbang KPK Donny Muhardiansyah yang ikut hadir pada acara itu menyebutkan, kementerian Agama sebagai lembaga paling korup di Indonesia. Hal itu berdasarkan survei Integritas yang dilakukan KPK belum lama ini.

Menurut Donny, sejumlah pelayana di Kementerian Agama seperti Perpanjangan ONH Plus, izin-izin haji, penyelenggaraan umrah khusus, dan bimbingan ibadah haji seharusnya diberikan secara gratis. Ternyata hasil survey menunjukkan, masyarakat tetap harus membayar untuk kepentingan itu. Pada survey yang kita lakukan, respondennya mengatakan hal itu bayar, makanya skornya jatuh. Berarti, dalain pelayanan itu masih terjadi praktik korupsi. Itu di tingkat pusat. Kata Donny kepada warawan pada acara peluncuran CPI 2011 di Jakarta kemarin. Di daerah menurut Donny, praktik pungutan pada unit layanan publik di lingkungan Kementerian Agama pun marak ditemukan. Hal itu tejadi pada layanan administrasi pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA) yang aturan penerimaan bukan pajak (PNPB)-nya Rp 30 ribu kata Donny. Menurut dia, pungutan itu seharusnya tidak diperkenankan. Itu nggak ada cerianya yang Rp 30 ribu. Lha, ini kan layanan publik yang tiap hari dirasakan masyaakat kata Donny. Dengan temuan itu, kata Donny, KPK berkesimpulan bahwa masih terjadi praktik korupsi di Kementerian Agama. poinnya di kemenag bahwa masih terjadi korupsi dalam ranah pelayanan publik, itu saja. Kata Donny. Sebelumnya, KPK mengeluarkan hasil survey integritas tahun 2011 terhadap 89 instansi Negara

di Indonesia. Wakil ketua KPK M Jasin mengungkapkan, hasil survey itu menunjukkan rata-rata nilai dan indeks integritas pusat adalah 7,07, instansi vertical 6,40 sedangkan nilai integritas diderah adalah 6,00. Instansi pusat dengn indeks integritas tertinggi adalah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) disusul Kementerian kesehatan, PT Jamsostek, PT Pelindo. Sedangkan yang terendah adalah Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Kementerian Agama.

You might also like