You are on page 1of 3

Cerita Reinkarnasi : Dibalik Ketakutan Barbara Terhadap

Burung
Kategori : Umum ShareThis Kali ini akan diperkenalkan cerita reinkarnasi
dari seorang sarjana lain bernama: Dr. Bhuran Gamerson dalam artikelnya yang berjudul,
"Mencari Kehidupan Sebelumnya: Menyelami Rahasia Reinkarnasi dan EIektivitas Ajaib Terapi
Pengobatan Kehidupan Sebelumnya".

Sejak akhir tahun 1960-an Dr. Bhuran Gamerson telah mulai melakukan penyelidikan tentang
reinkarnasi, dia telah menciptakan semacam metode yang bukan hipnotis untuk mengingat
kembali, yang mana dalam beberapa menit bisa membuat orang yang diuji memasuki kondisi
hening yang mendalam seperti meditasi kaum buddhisme, masuk dan mengingat kembali,
mengamati dan menghayati kehidupan sendiri pada kehidupan sebelumnya. Saat dimulai
penyelidikannya, Gamerson selalu berusaha sebisa mungkin melakukan pengujian serta
pembuktian terhadap inIormasi kehidupan sebelumnya yang diberikan oleh orang yang diuji, dan
telah menemukan banyak sekali bukti-bukti.

Dalam awal pengujiannya, paling tidak terdapat setengahnya di saat sebelum mengingat kembali
tidak percaya dengan reinkarnasi, namun kebanyakan orang di saat dalam keadaan hening telah
menceritakan pengalaman mereka dengan sangat menarik. Setelah itu, sebagian besar tidak
merasakan ketakutan lagi terhadap kematian, tidak ada lagi kesedihan terhadap perjalanan hidup
yang tak tiada batasnya, namun adanya keterbatasan kemampuan usaha dalam hidup. Dan ada
yang mengatakan bahwa setelah mengingat kembali kehidupan sebelumnya, gejala kegelisahan
dan nyeri tubuh, telah lenyap secara tuntas. Setelah itu, Gamerson mulai meneliti metode terapi
penyembuhan kehidupan sebelumnya. Cuplikan di bawah ini adalah catatan beberapa kasus
dalam buku Dr. Gamerson yang berjudul "Mencari Kehidupan Sebelumnya", menyelami rahasia
reinkarnasi dan eIektivitas ajaib metode terapi pengobatan kehidupan sebelumnya.

Barbara adalah seorang warga Amerika biasa, namun dia mempunyai suatu ketakutan yang tak
jelas terhadap burung. Gejala ketakutannya timbul pada usianya yang ke-27 tahun itu, dan
hingga kini telah 20 tahun lamanya. Pada hari itu, saat berjalan santai di pesisir pantai dengan
seorang teman, seekor burung camar terbang ke bawah menyantap popcorn yang berada dalam
genggaman temannya. Saat burung itu terbang melewatinya, sayapnya secara perlahan mengepak
wajah Barbara. Keadaan burung putih perlahan-lahan turun, ini dalam sekejap telah
menimbulkan ketakutan yang amat sangat pada dirinya, dan kemudian, setiap meninggalkan
rumah atau mobil, dia selalu harus melihat dengan seksama apakah ada burung di sekelilingnya.
Setiap berada di tempat umum, dia selalu membawa sebuah payung, supaya jangan sampai
mengalami suatu apa pun dengan burung yang terbang rendah.

Dalam mengenang kehidupan sebelumnya, dia teringat bahwa dia pernah tinggal di barat daya
Amerika sebagai seorang lelaki berkulit putih di akhir abad ke-19, waktu itu dia berusia 27
tahun. Pada suatu hari dia mabuk minuman, lalu memperkosa seorang gadis remaja Indian.
Setelah pihak keluarga korban mengetahui, beberapa pemberani menangkapnya, mereka setelah
melepas pakaian atasnya, kemudian diikat lalu dibuang di atas gurun pasir menanti kematian.
Namun, di saat orang-orang Indian itu akan meninggalkan tempat, dada dan perutnya disobek
hingga mengeluarkan banyak darah.

Di bawah terik matahari dia merasa lapar dan dahaga, maka dengan cepat kehilangan cairan
tubuh. Di saat itu, dia melihat beberapa ekor burung sedang berputar-putar di atas kepalanya.
tidak lama kemudian, seekor burung elang turun di dekatnya. Teriakannya membuat burung itu
surut ke belakang, namun segera menyadari bahwa dia sama sekali tidak memiliki kemampuan
untuk membela diri. Kemudian bersama lima ekor burung sejenisnya turun ke bawah mematuk
tubuhnya. Dan dengan sangat cepat, semakin banyak burung elang terbang berdatangan, seekor
burung besar mulai mematuk matanya, dia sebenarnya meninggal karena ketakutan. Dan
ketakutannya pada kehidupan sekarang persis terjadi pada usianya ke-27 tahun itu.

Sebelum mengingat kembalinya selesai, Barbara telah melepas rasa takut yang ada pada
kehidupan sebelumnya dan kehidupan sekarang ini. Namun dia sangat ingin mengetahui
mengapa dia bisa mengalami kepedihan seperti ini. Kemudian Dr. Gamerson membuatnya
memasuki lagi kondisi mengingat kembali, lalu dia kembali memasuki masa kehidupan
sebelumnya yang lain, yaitu pada masa vonis agama di Perancis, dia adalah juru kunci penjara,
bertanggung jawab melaksanakan hukuman kejam pada musuh sebagaimana yang dikatakan oleh
gereja.

Pelaksanaan hukuman yang dikuasainya adalah mencongkel mata korban. Maka dengan
demikian akhirnya dia telah mengetahui pengalamannya yang mengerikan tentang matanya yang
dipatuk oleh burung juga dikarenakan karma kejahatannya sendiri pada kehidupan sebelumnya.

Pada sebuah kasus lain yang ditangani Dr. Gamerson, yaitu orang yang diuji kehidupan
sebelumnya adalah seorang wanita terpandang. Saat menumpangi kereta kuda mewah melewati
kota, dia sangat memandang rendah dan hina pada pengemis di pinggir jalan, dia merasa mereka
tidak layak hidup di dunia. Namun dalam kehidupan selanjutnya, dia sendiri menjadi seorang
pengemis, lagi pula seorang pengemis bodoh, mengemis pun tidak bisa.

Orang-orang selalu menganggap bahwa diri sendiri memiliki kedudukan dan kemampuan,
sombong dan congkak, mencari nama mengejar keuntungan. "Sebenarnya depan pintu petani
yang cocok tanam, dahulu adalah pejabat tinggi dan tokoh penting, harta dan kedudukan
hanyalah demikian saja, mengejar keras apa yang ingin didapatkan."

Dr. Gamerson sendiri dalam kehidupan sebelumnya pernah menindas orang yang percaya
reinkarnasi, dan akibatnya dalam kehidupan sekarang, Dia sering kali mendapatkan kritikan
tajam dari beberapa kaum Nasrani.

Semua kenangan pada kehidupan sebelumnya ini adalah kisah yang sangat menyedihkan, sebab
orang sakit harus menemukan sumber permasalahannya pada kehidupan sebelumnya, dan
sumber ini pasti adalah luka yang telah dipikul penderita selama ribuan tahun. Tentu saja, dalam
dunia Iana yang bergelora bukan hanya penderitaan, seumur hidup manusia juga kerap kali
dipenuhi dengan kegembiraan. Melepaskan penderitaan kehidupan sebelumnya bisa
menenangkan bekas luka dan kebingungan pada kehidupan sekarang, demikian pula dalam
mengalami keindahan dan cinta persahabatan pada kehidupan sebelumnya, bisa menghibur
kegelisahan dan perpisahan pada hari ini.

Seperti misalnya dalam sebuah kasus yang ditangani Dr. Gamerson, di mana ada seorang wanita
yang sangat merindukan akan suaminya yang telah pergi, dan dia berharap bisa menemukannya
di kehidupan sebelumnya. Dalam kondisi hening, dia membiarkan dirinya yang bertingkat lebih
tinggi membawanya pada sebuah kehidupan sebelumnya yang paling awal hidup bersama
dengan suaminya. Namun ketika sampai pada kehidupan masa itu, dia sangat kecewa
mengetahui suaminya begitu jelek, karena waktu itu adalah sebuah masa prasejarah di mana
manusia hidup di dalam gua, sangat jauh berbeda dengan adanya bunga, salju seperti yang
diharapkannya.

Namun ketika dia mengalami kehidupan di masa itu, suaminya memberi dia hasil berburu untuk
dibawa pulang, mengurai rambut kepalanya mencari kutu, menyelamatkan dirinya dari mulut
binatang buas, dan secara berangsur-angsur merasakan cinta kasih yang mendalam antara dia
dengan suaminya. Dia juga merasa gembira diberitahu oleh dirinya yang lebih tinggi
tingkatannya, dia dan suaminya masih akan saling berjumpa pada kehidupan yang akan datang.

Dr. Gamerson dalam bukunya sering kali menyebut tentang "diri sendiri yang bertingkat lebih
tinggi, diri sendiri ini mengetahui takdir akumulasi kehidupan diri kita sendiri, dan juga
mengetahui segala yang akan terjadi pada kehidupan sekarang. Mungkin manusia masih terdapat
sisi kesesatan, namun juga terdapat sisi yang telah paham yang memiliki inteligensi berbeda.
Mungkin kesadaran manusia tidak hanya satu saja, ada yang tidak berada dalam kesesatan.

You might also like