You are on page 1of 9

1.

Jelaskan metode dan prinsip kerja pengukuran temperatur dan konduktivitas di laut dengan
menggunakan CTD (Conductivity, Temperature, and Depth profiler) ! Sertakan gambar alatnya
!
Jawab :
Metode pengukuran menggunakan CTD yaitu menggunakan sensor yang digunakan
untuk mengukur suhu air laut, sifat konduktifitasnya dan kedalamannya dari permukaan laut.
Pada seawatch ndonesia sensor ini dipasang untuk setiap kedalaman 5 meter sampai
sepanjang 20 meter. Prinsipnya teknik pengukuran pada CTD ini untuk mengarahkan sinyal
dan mendapatkan sinyal dari sensor yang menditeksi suatu besaran, kemudian mendapatkan
data dari metode multiplexer dan pengkodean (decode), kemudian memecah data dengan
metode enkoder untuk di transfer ke serial data stream dengan dikirimkan ke kontrolunit via
cabel (wan, 2008).
Prinsip kerja pengukuran temperatur menggunakan CTD terdiri dari 3 tahapan, yaitu
tahap persiapan, tahap pengambilan, dan tahap penyajian data. Tahap persiapan dilakukan
terlebih dahulu setting CTD berdasarkan waktu. Pilih time reader karena pengambilan dengan
menggunakan waktu. Tahap pengambilan data dilakukan dengan memastikan CTD dalam
keadaan ON, lalu masukkan CTD ke dalam perairan lalu catat waktu penurunan pada
kedalaman tertentu dan biarkan suhu yang terbaca di CTD hingga stabil, lalu catat. Setelah
itu, angkat kembali CTD dan pastikan CTD dalam keadaan OFF. Tahap penyajian data ialah
dengan mentransfer data ke komputer melalui interface dengan menggunakan software Alec
(Sanusi, 2006).
Sensor konduktivitas merupakan sensor yang mendeteksi adanya nilai daya hantar
listrik di suatu perairan. Sensor ini merupakan sensor yang terdiri dari tabung berongga
danempet buah terminal elektroda platina-rhodium di belakang sisinya. Sebagai sensor yang
melewati nilai konduktifitas maka rata-rata hasil proses dalam pengukuran akan melewati nilai
rendah (low pass fliter). Sama halnya seperti mengukur temperatur, sensor ini akan mulai
mengukur ketika alat telah bergerak masuk kedalam air sampai pada posisi yang diinginkan.
Sebenarnya sensor ini mengukur nilai konduktifitas untuk mengetahui nilai salinitas atau kadar
garam di sebuah perairan sacara tidak langsung (http://winniehertikawati.blogspot.com).

Gambar CTD







(sumber : http://cmore.soest.hawaii.edu)
2. Dari no. 1, jelaskan bagaimana nilai salinitas dan densitas ditentukan dari CTD !
Jawab :
Mengukur nilai salinitas yaitu menggunakan sensor konduktivitas pada CTD. Sensor
ini merupakan sensor yang terdiri dari tabung berongga dan empat buah terminal elektroda
platina-rhodium di belakang sisinya. Sebagai sensor yang melewati nilai konduktivitas maka
rata-rata hasil proses dalam pengukuran akan melewati nilai rendah (low passfliter). Sensor ini
akan mulai mengukur ketika alat telah bergerak masuk kedalam air sampai pada posisi yang
diinginkan. Sebenarnya sensor ini mengukur nilai konduktivitas untuk mengetahui nilai
salinitas atau kadar garam di sebuah perairan sacara tidak langsung
(http://winniehertikawati.blogspot.com).
Mengukur nilai densitas menggunakan CTD kita mengambil data dari data
konduktivitas. Dari data konduktivitas kita akan mendapatkan harga salinitas menggunakan
metode "Practical Salinity Scale '78, sedangkan dari kedalaman, temperatur, tekanan, dan
salinitas kita dapat menentukan harga densitas (http://winniehertikawati.blogspot.com).
3. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang suhu potensial dan suhu insitu !
Jawab :
Dalam oseanografi dikenal dua istilah untuk menentukan temperatur air laut yaitu
temperatur insitu (selanjutnya disebut sebagai temperatur saja) dan temperatur potensial.
Temperatur insitu adalah suhu pada tempat air itu terdapat. Dapat diukur dengan
menggunakan termometer kantel (http://file.upi.edu).
Temperatur potensial yaitu temperatur dimana parsel air telah dipindahkan secara
adiabatis ke level tekanan yang lain (Prager. Et all, 2000).
4. Gambar dan jelaskan profil temperatur terhadap kedalaman (penjelasan berikut lapisan-
lapisannya) !
Jawab :

Profil temperatur di suatu perairan menunjukkan bahwa kolom air laut terbagi menjadi
tiga lapisan utama, yaitu lapisan permukaan yang tercampur sempurna (mixed layer), lapisan
termoklin (thermocline layer) dan lapisan dalam (deep layer). Penentuan ketiga lapisan
tersebut secara lebih cermat dapat dilakukan dengan menghitung batas atas dan batas bawah
lapisan termoklin berdasarkan asumsi bahwa suatu lapisan disebut lapisan termoklin bila
gradient temperatur/100 m sama atau lebih besar dari 2 C (Dewi. Surinati, 2007).
Berdasarkan hasil perhitungan dapat dikatakan bahwa lapisan permukaan bervariasi
antara 26 sampai dengan 51 meter. Atau dengan perkataan lain, batas atas lapisan termoklin
bervariasi juga antara 26 51 meter dengan temperatur sekitar 29 C. Sedangkan batas
bawah lapisan termoklin bervariasi antara 225 sampai 275 meter dengan kisaran temperatur
antara 13 27 C. Lapisan dalam tercatat rata-rata dibawah 225 meter dengan temperatur
lebih rendah dari 13 C (Dewi. Surinati, 2007).
Pada lapisan homogen suhu air umumnya sama mulai dari permukaan hingga
kedalaman 100 m. Keadaan homogen tercapai karena adanya pengaruh angin, gelombang,
dan turbulensi yang mengaduk masa air di lapisan ini sehingga suhunya menjadi homogen,
lapisan ini sering dikenal sebagai mixed layer. Pada lapisan termoklin suhu turun dengan
cepat, yaitu pada kedalaman 100 meter menjadi sekitar 4 C pada kedalaman 600 meter.
Biasanya lapisan termoklin ini masih dapat dibagi menjadi menjadi 2 lapisan, lapisan atas
dinamakan lapisan termoklin utama dan lapisan bawah dinamakan termoklin sekunder. Pada
lapisan dalam (deep layer) turunnya suhu dengan peningkatan kedalaman menjadi lambat,
berlangsung hingga kedalaman sekitar 2500 meter dimana gradien suhunya sekitar 0,05 C /
100 m. Sedangkan pada lapisan terakhir yaitu lapisan dasar (bottom layer), suhu biasanya
tidak berubah lagi hingga ke dasar. Pada samudera lepas lapisan ini berada pada kedalaman
3000 m sampai 5000 m (Hahude, 1999).
5. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi variasi ketebalan masing-masing lapisan untuk
temperatur yaitu mixed layer, termoklin dan deep layer !
Jawab :
Dari beberapa referensi yang saya cari, saya menemukan 4 faktor yang
mempengaruhi variasi ketebalan masing-masing lapisan untuk temperatur yaitu :
Kecepatan angin, Gelombang, dan Turbulensi
Faktor angin, gelombang, dan turbulensi yang mengaduk masa air pada lapisan ini dapat
menyebabkan terjadinya terjadinya upwelling. Upwelling menyebabkan suhu lapisan
permukaan tercampur menjadi lebih rendah (Hahude, 1999).

ntensitas cahaya matahari
Jumlah bahang yang diterima oleh air laut akan semakin berkurang jika letak lintang suatu
perairan semakin tinggi atau semakin mendekati kutub. Cahaya matahari berperan
penting terhadap suhu air laut. Wilayah permukaan memiliki suhu yang lebih tinggi di
bandingkan di bagian dalam. Hal ini disebabkan karena wilayah permukaan lebih banyak
terkena sinar matahari dibandingkan bagian dalam perairan.Cahaya matahari dapat
masuk hingga kedalaman 200 sampai 1000 meter. Hal ini ditandai oleh masih hangatnya
suhu air pada kedalaman 200 meter dan pada kedalaman antara 200 sampai 1000 meter,
suhu air pun berubah secara drastis (Sverdrup et al., 1942 dalam Farita, 2006)


Presipitasi dan evaporasi
Presipitasi terjadi di laut melalui curah hujan yang dapat menurunkan suhu permukaan
laut, sedangkan evaporasi dapat meningkatkan suhu permukaan akibat adanya aliran
bahang dari udara ke lapisan permukaan perairan. Evaporasi dapat meningkatkan suhu
kira-kira sebesar 0,1
o
C pada lapisan permukaan hingga kedalaman 10 m dan hanya kira-
kira 0,12
o
C pada kedalaman 10 75 m (Mc. Phaden and Hayes, 1991).

Letak ketinggian dari permukaan dan kedalaman laut
Suhu akan menurun secara teratur sesuai dengan kedalaman. Hal ini disebabkan karena
pengaruh intensitas cahaya matahari yang masuk ke dalam air yang menyebabkan
semakin dalam suatu perairan suhunya pun semakin rendah. Dan pada suhu melebihi
1000 meter suhu air relative konstan yaitu 2
o
C 4
o
C (Hutagalung,1988).
6. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi variasi penyebaran temperatur secara horisontal !
Jawab :
Tinggi rendahnya suhu permukaan laut pada suatu perairan terutama dipengaruhi oleh
radiasi matahari. Perubahan intensitas cahaya akan menyebabkan terjadinya perubahan suhu
air laut baik secara horizontal, mingguan, bulanan, maupun tahunan. Suhu berpengaruh
terhadap tingkah laku ikan, mempunyai kisaran tertentu untuk melakukan pemijahan bahkan
dengan suatu siklus musiman yang tertentu pula (Gunarso, 1985).

7. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang konduktivitas dan salinitas ! Jelaskan hubungan dari
kedua parameter tersebut !
Jawab :
Konduktivitas adalah daya hantar listrik pada sesuatu (dalam konteks kelautan adalah air
laut) (http://winniehertikawati.blogspot.com).
Salinitas adalah sebagai berat (gram) dari cairan bahan-bahan anorganik (total solid
material) dalam 1 kg air laut setelah semua bromide dan iodida telah diganti dengan
sejumlah chloride dan semua carbonate dirubah menjadi oxide (Knudsen, 1901).
Hubungan kedua parameter tersebut yaitu konduktivitas dan salinitas linier, artinya
konduktivitas berbanding lurus dengan salinitas jadi apabila salinitas di suatu perairan
tinggi maka konduktifitasnya juga tinggi, begitu pula sebaliknya (Effendi. Hefni, 2003).









8. Gambar dan jelaskan profil salinitas terhadap kedalaman (penjelasan berikut lapisan-
lapisannya) !
Jawab :










Gambar 8 : Profil salinitas terhadap kedalaman
Berdasarkan teori distribusi vertikal salinitas ialah semakin bertambahnya kedalaman
maka salinitas di perairan juga akan meningkat. Hal ini disebabkan karena semakin
bertambahnya kedalaman maka bahan organik dan senyawa-senyawa lain yang terlarut juga
semakin tinggi yang dapat mengendap di dasar perairan (Nybakken, 1988).
Beradasarkan sumber yang saya dapat mengenai distribusi vertikal salinitas dari situs
(http://sudomo-gis.com/Tulisan/Hidrografi_SifatFisikAirLaut.pdf) yaitu :
ixed layer, dengan kedalaman 50 - 100 m salinitasnya relatif sama.
Halocline, zona dimana salinitas berubah dengan cepat sesuai dengan bertambahnya
kedalaman.
Zona di bawah Halocline sampai ke dasar laut, dengan salinitas yang relatif homogen.
Zona Berkala (Occasional Zone), pada kedalaman 600 - 1000 m, dimana terdapat nilai
salinitas minimum.

Keterangan keterangan mengenai salinitas pada lapisan lapisan tersebut terlihat jelas
pada gambar 8.

9. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi variasi ketebalan masing-masing lapisan untuk
salinitas haloklin dan deep layer !
Jawab :
Salinitas bervariasi tergantung pada keseimbangan antara penguapan dan presipitasi
serta percampuran antara air permukaan dan air kedalaman. Secara umum, perubahan
salinitas tidak mempengaruhi proporsi relatif ion-ion utama. Konsentrasi ion-ion berubah
dalam proporsi yang sama yaitu rasio ioniknya tetap konstan. Meski demikian, untuk beberapa
lingkungan laut seperti laut-laut tertutup, cekungan, daerah yang luas serta dalam sediment
laut, terdapat kondisi dimana rasio-rasio ion menyimpang jauh dari normal. Distribusi vertikal
salinitas ialah semakin bertambahnya kedalaman maka salinitas di perairan juga akan
meningkat. Hal ini disebabkan karena semakin bertambahnya kedalaman maka bahan organik
dan senyawa-senyawa lain yang terlarut juga semakin tinggi yang dapat mengendap di dasar
perairan (Universitas Jendral Soedirman, 2008).

10. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi variasi penyebaran salinitas secara horizontal !
Jawab :
Dilihat dari sebaran horizontal, maka salinitas sekitar pantai lebih rendah daripada
salinitas laut lepas. Hal ini disebabkan karena air laut yang berada dekat daratan masih
memiliki pengaruh dari air darat hingga menyebabkan salinitas di daerah ini kecil. Sebaliknya,
salinitas di perairan laut lepas sudah tidak memiliki pengaruh dari darat, sehingga salinitasnya
pun besar (Nybakken, 1988).
Sebaran salinitas secara horizontal tersebut terjadi karena faktor-faktor utama yaitu
run off, presipitasi, evaporasi dan pola sirkulasi air namun selain itu ada beberapa faktor
lainnya yang ternyata mempengaruhi distribusi secara horizontal yaitu angin dan topografi
(Wyrtki,1961).

11. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang densitas !
Jawab :
Densitas air laut merupakan jumlah massa air laut per satu satuan volume. Densitas
merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut, serta dipengaruhi juga oleh salinitas,
temperatur, dan tekanan. Pada umumnya nilai densitas (berkisar antara 1,02 - 1,07 gr/cm3)
akan bertambah sesuai dengan bertambahnya salinitas dan tekanan serta berkurangnya
temperatur (Eka. Djunarsjah, 2005).

12. Gambar dan jelaskan profil densitas terhadap kedalaman (penjelasan berikut lapisan-
lapisannya) !
Jawab :

Massa air pada kedalaman < 100 m sangat dipengaruhi oleh angin dan gelombang,
sehingga besarnya densitas relatif homogen.
Di bawah lapisan ini terjadi perubahan temperatur yang cukup besar (Thermocline) dan
juga salinitas (Halocline), sehingga menghasilkan pola perubahan densitas yang cukup
besar (Pynocline).
Di bawah Pynocline hingga ke dasar laut mempunyai densitas yang lebih padat.

(Eka. Djunarsjah, 2005)

13. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi variasi ketebalan masing-masing lapisan untuk
densitas yaittu mixed layer, piknoklin, dan deep layer !
Jawab :
Densitas air laut dipengaruhi oleh tiga parameter yaitu salinitas, temperatur, dan
tekanan. Perbedaan densitas akan mengakibatkan air laut menjadi berlapis-lapis, dimana air
dengandensitas yang lebih besar akan berada di bawah air dengan densitas yang lebih kecil.
Kondisi ini akan menyebabkan adanya lapisan antar muka (interface) dimana jika terjadi
gangguan dari luar (oleh gaya pembangkit yang ada) akan timbul gelombang antar lapisan
yang tidak mempengaruhi gelombang di permukaan. Piknoklin adalah lapisan yang densitas
air lautnya berubah secara cepat terhadap kedalaman (http://azzahraku.multiply.com).

14. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi variasi penyebaran densitas secara horizontal !
Jawab :
Arus arus yang besar di laut seluruhnya menyebabkan perubahan densitas massa air
permukaan. Perubahan densitas air laut berhubungan dengan variasi suhu dan salinitas, yaitu
kenaikan suhu menyebabkan penurunan densitas air laut yang diikuti dengan kenaikan
salinitas. Di laut perubahan salinitas dan suhu biasanya terjadi bersama-sama dan keduanya
sangat penting dalam mengendalikan densitas (Barnes dan Hughes, 1998).
Secara umum faktor yang mempengaruhi variasi penyebaran densitas secara
horizontal adalah suhu, letak ketinggian dari permukaan laut dan kedalaman, intensitas
cahaya matahari, presipitasi dan evaporasi, kecepatan angin, dan sirkulasi udara
(http://sudomo-gis.com/Tulisan/Hidrografi_SifatFisikAirLaut.pdf).

15. Dari tabel interpolasi berikut, tentukan nilai D jika diketahui nilai A = 19.XYZ dan B = 25.XYZ!
dimana XYZ = tiga digit terakhir NM anda yang di balik!
Diketahui : NM = 26020110130085
Tiga digit terakhir = 085 dibalik menjadi 580
XYZ = 580





B

A
24.83 25.580 26.726
17.8 3.13 4.75
19.580 X D Y
22.45 4.98 6.00

Jawab :
%,,5 I ( menc,7 n, X )
9.8 - .8
. -.8
=
X - .
.98 -.


.8
.
=
X -.
.8


.9 = .X - .

X =
.8
.


X = .8

%,,5 II ( menc,7 n, Y )
9.8 - .8
. - .8
=
Y - .
-.


.8
.
=
Y - .
.


. = .Y - .8

Y =
9.8
.


Y = .

%,,5 III ( menc,7 n, D )
.8 - .8
. - .8
=
B -.8
. - .8


.
.89
=
B - .8
.


. = .89B - .8

X =
.
.89


B = .

You might also like