You are on page 1of 11

TUGAS MAKALAH

KEISLAMAN DAN KEMUHAMMADIYAHAN


~MENGENAL SE1ARAH ISLAM DI INDONESIA DAN KEBENARAN
HUKUM-HUKUM AGAMA ISLAM




Oleh :
ACHMAD RIWANDY


1URUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2009
!ENDAHULUAN
Islam (Arab: al-islm, `~` ' Bunyi dengarkan: 'berserah diri kepada
Tuhan) adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Agama islam
ini termasuk agama samawi (agama-agama yang dipercaya oleh para
pengikutnya diturunkan dari langit) dan termasuk dalam golongan agama
Ibrahim. Dengan lebih dari satu seperempat milyar orang pengikut di seluruh
dunia , menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama
Kristen. Islam memiliki arti 'penyerahan, atau penyerahan diri sepenuhnya
kepada Tuhan (Arab: -' , Allh). Pengikut ajaran agama Islam dikenal dengan
sebutan Muslim yang berarti 'seorang yang tunduk kepada Tuhan, atau lebih
lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan.
Agama Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan Iirman-Nya kepada
manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-
sungguh bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi dan rasul terakhir yang
diutus ke dunia oleh Allah.

Definisi Agama Islam yang khas dan menyeluruh
'Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT. kepada Nabi
Muhammad yang mengatur hubungan antara hamba dengan Rab-Nya, hubungan
antara hamba dengan pribadinya sendiri, dan hubungan antar sesama manusia.

Sejarah Islam
Masa sebelum kedatangan Islam
Jazirah Arab sebelum kedatangan agama Islam merupakan sebuah
kawasan perlintasan perdagangan dalam Jalan Sutera yang menjadikan satu
antara Indo Eropa dengan kawasan Asia di timur. Kebanyakan orang Arab
merupakan penyembah berhala dan ada sebagian yang merupakan pengikut
agama-agama Kristen dan Yahudi. Mekkah adalah tempat yang suci bagi bangsa
Arab ketika itu, karena di sana terdapat berhala-berhala agama mereka, telaga
Zamzam, dan yang terpenting adalah Ka`bah. Masyarakat ini disebut pula
Jahiliyah atau dalam artian lain bodoh. Bodoh disini bukan dalam
intelegensianya namun dalam pemikiran moral. Warga Quraisy terkenal dengan
masyarakat yang suka berpuisi. Mereka menjadikan puisi sebagai salah satu
hiburan disaat berkumpul di tempat-tempat ramai.

Masa awal Sejarah Islam
Negara-negara dengan populasi Muslim mencapai 10 (hijau dengan
dominan sunni, merah dengan dominan syi`ah) (Sumber - CIA World Factbook,
2004).
Islam bermula pada tahun 611 ketika wahyu pertama diturunkan kepada
rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira`, Arab Saudi.
Muhammad dilahirkan di Mekkah pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun
Gajah (571 masehi). Ia dilahirkan ditengah-tengah suku Quraish pada zaman
jahiliyah, dalam kehidupan suku-suku padang pasir yang suka berperang dan
menyembah berhala. Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim, sebab
ayahnya Abdullah waIat ketika ia masih berada di dalam kandungan. Pada saat
usianya masih 6 tahun, ibunya Aminah meninggal dunia. Sepeninggalan ibunya,
Muhammad dibesarkan oleh kakeknya Abdul Muthalib dan dilanjutkan oleh
pamannya yaitu Abu Talib. Muhammad kemudian menikah dengan seorang
janda bernama Siti Khadijah dan menjalani kehidupan secara sederhana.
Ketika Muhammad berusia 40 tahun, ia mulai mendapatkan wahyu yang
disampaikan Malaikat Jibril, dan sesudahnya selama beberapa waktu mulai
mengajarkan ajaran Islam secara tertutup kepada para sahabatnya. Setelah tiga
tahun menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi, akhirnya ajaran Islam
kemudian juga disampaikan secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekkah,
yang mana sebagian menerima dan sebagian lainnya menentangnya.
Pada tahun 622 masehi, Muhammad dan pengikutnya berpindah ke
Madinah. Peristiwa ini disebut Hijrah, dan semenjak peristiwa itulah dasar
permulaan perhitungan kalender Islam. Di Madinah, Muhammad dapat
menyatukan orang-orang anshar (kaum muslimin dari Madinah) dan muhajirin
(kaum muslimin dari Mekkah), sehingga semakin kuatlah umat Islam. Dalam
setiap peperangan yang dilakukan melawan orang-orang kaIir, umat Islam selalu
mendapatkan kemenangan. Dalam Iase awal ini, tak terhindarkan terjadinya
perang antara Mekkah dan Madinah.
Keunggulan diplomasi nabi Muhammad SAW pada saat perjanjian
Hudaibiyah, menyebabkan umat Islam memasuki Iase yang sangat menentukan.
Banyak penduduk Mekkah yang sebelumnya menjadi musuh kemudian berbalik
memeluk Islam, sehingga ketika penaklukan kota Mekkah oleh umat Islam tidak
terjadi pertumpahan darah. Ketika Muhammad waIat, hampir seluruh Jazirah
Arab telah memeluk agama Islam.

Sejarah perkembangan islam pada masa Khalifah Rasyidin
KhaliIah Rasyidin atau KhulaIaur Rasyidin memilki arti pemimpin yang
baik diawali dengan kepemimpinan Abu Bakar, dan dilanjutkan oleh
kepemimpinan Umar bin Khattab, Utsman bin AIIan dan Ali bin Abu Thalib.
Pada masa ini umat Islam mencapai kestabilan politik dan ekonomi. Abu Bakar
memperkuat dasar-dasar kenegaraan umat Islam dan mengatasi pemberontakan
beberapa suku-suku Arab yang terjadi setelah meninggalnya Muhammad. Umar
bin Khattab, Utsman bin AIIan dan Ali bin Abu Thalib berhasil memimpin
balatentara dan kaum Muslimin pada umumnya untuk mendakwahkan Islam,
terutama ke Syam, Mesir, dan Irak. Dengan takluknya negeri-negeri tersebut,
banyak harta rampasan perang dan wilayah kekuasaan yang dapat diraih oleh
umat Islam.

!erkembangan Islam Masa kekhalifahan selanjutnya
Setelah periode KhaliIah Rasyidin, kepemimpinan umat Islam berganti
dari tangan ke tangan dengan pemimpinnya yang juga disebut 'khaliIah, atau
terkadang 'amirul mukminin, 'sultan, dan sebagainya. Pada periode ini
khaliIah tidak lagi ditentukan berdasarkan orang yang terbaik di kalangan umat
Islam, melainkan secara turun-temurun dalam satu dinasti (bahasa Arab: bani)
sehingga banyak yang menyamakannya dengan kerajaan; misalnya kekhaliIahan
Bani Umayyah, Bani Abbasiyyah, hingga Bani Utsmaniyyah.
Besarnya kekuasaan kekhaliIahan Islam telah menjadikannya salah satu
kekuatan politik yang terkuat dan terbesar di dunia pada saat itu. Timbulnya
tempat-tempat pembelajaran ilmu-ilmu agama, IilsaIat, sains, dan tata bahasa
Arab di berbagai wilayah dunia Islam telah mewujudkan satu kontinuitas
kebudayaan Islam yang agung. Banyak ahli-ahli ilmu pengetahuan bermunculan
dari berbagai negeri-negeri Islam, terutamanya pada zaman keemasan Islam
sekitar abad ke-7 sampai abad ke-13 masehi.
Luasnya wilayah penyebaran agama Islam dan terpecahnya kekuasaan
kekhaliIahan yang sudah dimulai sejak abad ke-8, menyebabkan munculnya
berbagai otoritas-otoritas kekuasaan terpisah yang berbentuk 'kesultanan;
misalnya Kesultanan SaIawi, Kesultanan Turki Seljuk, Kesultanan Mughal,
Kesultanan Samudera Pasai dan Kesultanan Malaka, yang telah menjadi
kesultanan-kesultanan yang memiliki kekuasaan yang kuat dan terkenal di
dunia. Meskipun memiliki kekuasaan terpisah, kesultanan-kesultanan tersebut
secara nominal masih menghormati dan menganggap diri mereka bagian dari
kekhaliIahan Islam.
Pada kurun ke-18 dan ke-19 masehi, banyak kawasan-kawasan Islam
jatuh ke tangan penjajah Eropa. Kesultanan Utsmaniyyah (Kerajaan Ottoman)
yang secara nominal dianggap sebagai kekhaliIahan Islam terakhir, akhirnya
tumbang selepas Perang Dunia I. Kerajaan ottoman pada saat itu dipimpin oleh
Sultan Muhammad V. Karena dianggap kurang tegas oleh kaum pemuda Turki
yang di pimpin oleh mustaIa kemal pasha atau kemal attaturk, sistem kerajaan
dirombak dan diganti menjadi republik.

Sejarah agama islam indonesia
Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun
dari waIatnya Rasulullah SAW, KhaliIah Utsman ibn AIIan RA mengirim
delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri.
Dalam perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman
ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian,
tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di
pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan
Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi
abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah.
Lambat laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum
secara besar-besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara,
adalah yang pertama sekali menerima agama Islam. Bahkan di Acehlah kerajaan
Islam pertama di Indonesia berdiri, yakni Pasai. Berita dari Marcopolo
menyebutkan bahwa pada saat persinggahannya di Pasai tahun 692 H / 1292 M,
telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam. Begitu pula berita dari Ibnu
Battuthah, pengembara Muslim dari Maghribi., yang ketika singgah di Aceh
tahun 746 H / 1345 M menuliskan bahwa di Aceh telah tersebar mazhab SyaIi`i.
Adapun peninggalan tertua dari kaum Muslimin yang ditemukan di Indonesia
terdapat di Gresik, Jawa Timur. Berupa komplek makam Islam, yang salah satu
diantaranya adalah makam seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun.
Pada makamnya tertulis angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman
Kerajaan Singasari. Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli,
melainkan makam para pedagang Arab.
Sampai dengan abad ke-8 H / 14 M, belum ada pengislaman penduduk
pribumi Nusantara secara besar-besaran. Baru pada abad ke-9 H / 14 M,
penduduk pribumi memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah
berpendapat bahwa masuk Islamnya penduduk Nusantara secara besar-besaran
pada abad tersebut disebabkan saat itu kaum Muslimin sudah memiliki kekuatan
politik yang berarti. Yaitu ditandai dengan berdirinya beberapa kerajaan
bercorak Islam seperti Kerajaan Aceh Darussalam, Malaka, Demak, Cirebon,
serta Ternate. Para penguasa kerajaan-kerajaan ini berdarah campuran,
keturunan raja-raja pribumi pra Islam dan para pendatang Arab. Pesatnya
Islamisasi pada abad ke-14 dan 15 M antara lain juga disebabkan oleh surutnya
kekuatan dan pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu / Budha di Nusantara seperti
Majapahit, Sriwijaya dan Sunda. Thomas Arnold dalam The Preaching oI Islam
mengatakan bahwa kedatangan Islam bukanlah sebagai penakluk seperti halnya
bangsa Portugis dan Spanyol. Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan
damai, tidak dengan pedang, tidak dengan merebut kekuasaan politik. Islam
masuk ke Nusantara dengan cara yang benar-benar menunjukkannya sebagai
rahmatan lil`alamin.
Dengan masuk Islamnya penduduk pribumi Nusantara dan terbentuknya
pemerintahan-pemerintahan Islam di berbagai daerah kepulauan ini,
perdagangan dengan kaum Muslimin dari pusat dunia Islam menjadi semakin
erat. Orang Arab yang bermigrasi ke Nusantara juga semakin banyak. Yang
terbesar diantaranya adalah berasal dari Hadramaut, Yaman. Dalam Tarikh
Hadramaut, migrasi ini bahkan dikatakan sebagai yang terbesar sepanjang
sejarah Hadramaut. Namun setelah bangsa-bangsa Eropa Nasrani berdatangan
dan dengan rakusnya menguasai daerah-demi daerah di Nusantara, hubungan
dengan pusat dunia Islam seakan terputus. Terutama di abad ke 17 dan 18
Masehi. Penyebabnya, selain karena kaum Muslimin Nusantara disibukkan oleh
perlawanan menentang penjajahan, juga karena berbagai peraturan yang
diciptakan oleh kaum kolonialis. Setiap kali para penjajah - terutama Belanda -
menundukkan kerajaan Islam di Nusantara, mereka pasti menyodorkan
perjanjian yang isinya melarang kerajaan tersebut berhubungan dagang dengan
dunia luar kecuali melalui mereka. Maka terputuslah hubungan ummat Islam
Nusantara dengan ummat Islam dari bangsa-bangsa lain yang telah terjalin
beratus-ratus tahun. Keinginan kaum kolonialis untuk menjauhkan ummat Islam
Nusantara dengan akarnya, juga terlihat dari kebijakan mereka yang
mempersulit pembauran antara orang Arab dengan pribumi.
Semenjak awal datangnya bangsa Eropa pada akhir abad ke-15 Masehi ke
kepulauan subur makmur ini, memang sudah terlihat siIat rakus mereka untuk
menguasai. Apalagi mereka mendapati kenyataan bahwa penduduk kepulauan
ini telah memeluk Islam, agama seteru mereka, sehingga semangat Perang Salib
pun selalu dibawa-bawa setiap kali mereka menundukkan suatu daerah. Dalam
memerangi Islam mereka bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan pribumi yang
masih menganut Hindu / Budha. Satu contoh, untuk memutuskan jalur pelayaran
kaum Muslimin, maka setelah menguasai Malaka pada tahun 1511, Portugis
menjalin kerjasama dengan Kerajaan Sunda Pajajaran untuk membangun sebuah
pangkalan di Sunda Kelapa. Namun maksud Portugis ini gagal total setelah
pasukan gabungan Islam dari sepanjang pesisir utara Pulau Jawa bahu membahu
menggempur mereka pada tahun 1527 M. Pertempuran besar yang bersejarah ini
dipimpin oleh seorang putra Aceh berdarah Arab Gujarat, yaitu Fadhilah Khan
Al-Pasai, yang lebih terkenal dengan gelarnya, Fathahillah. Sebelum menjadi
orang penting di tiga kerajaan Islam Jawa, yakni Demak, Cirebon dan Banten,
Fathahillah sempat berguru di Makkah. Bahkan ikut mempertahankan Makkah
dari serbuan Turki Utsmani.
Kedatangan kaum kolonialis di satu sisi telah membangkitkan semangat
jihad kaum muslimin Nusantara, namun di sisi lain membuat pendalaman akidah
Islam tidak merata. Hanya kalangan pesantren (madrasah) saja yang mendalami
keislaman, itupun biasanya terbatas pada mazhab SyaIi`i. Sedangkan pada kaum
Muslimin kebanyakan, terjadi percampuran akidah dengan tradisi pra Islam.
Kalangan priyayi yang dekat dengan Belanda malah sudah terjangkiti gaya
hidup Eropa. Kondisi seperti ini setidaknya masih terjadi hingga sekarang.
Terlepas dari hal ini, ulama-ulama Nusantara adalah orang-orang yang gigih
menentang penjajahan. Meskipun banyak diantara mereka yang berasal dari
kalangan tarekat, namun justru kalangan tarekat inilah yang sering bangkit
melawan penjajah. Dan meski pada akhirnya setiap perlawanan ini berhasil
ditumpas dengan taktik licik, namun sejarah telah mencatat jutaan syuhada
Nusantara yang gugur pada berbagai pertempuran melawan Belanda. Sejak
perlawanan kerajaan-kerajaan Islam di abad 16 dan 17 seperti Malaka
(Malaysia), Sulu (Filipina), Pasai, Banten, Sunda Kelapa, Makassar, Ternate,
hingga perlawanan para ulama di abad 18 seperti Perang Cirebon (Bagus
rangin), Perang Jawa (Diponegoro), Perang Padri (Imam Bonjol), dan Perang
Aceh (Teuku Umar).

Hukum-hukum islam
Hukum-hukum islam terbagi pada tiga ranah kehidupan manusia.
1. Hukum Islam yang mengatur tentang urusan pribadi.
Ini tercakup pada masalah makan & minum, akhlak dan pakaian.
2. Hukum Islam yang mengatur tentang urusan Ibadah.
Ini tercakup pada masalah sholat, puasa, zakat, haji dll.

3. Hukum Islam yang mengatur tentang urusan masyarakat.
Ini tercakup pada masalah hudud uqubat dan muamalat.
Sehingga Islam mempunyai karakter sebagai pedoman hidup yang
sempurna dan dijadikan sebagai ideologi bagi pemeluknya. Ini dikarenakan
Islam mempunyai aturan-aturan atau hukum-hukum yang menyeluruh
mencakup semua urusan manusia pada kehidupannya.

!erkembangan perjuangan hukum-hukum Islam Indonesia
Dukungan masyarakat terhadap penerapan syariat Islam di Indonesia
terus mengalami peningkatan. Dalam sebuah survey terbaru yang dilakukan oleh
SEM Institute menunjukkan data sekitar 72 persen masyarakat Indonesia
ternyata setuju dengan penerapan syariat Islam. Sementara lainnya 18 persen
tidak setuju dan 10 persen terserah.
Hasil survey SEM Institute juga menunjukkan sekitar 78 persen
masyarakat menyatakan setuju bahwa berbagai problem/masalah yang dialami
bangsa ini karena tidak diterapkannya Syariah (Islam) dalam kehidupan di
berbagai bidang, sementara 7 persen tidak setuju dan 15 persen tidak tahu. Yang
mengejutkan dari hasil survey tersebut, kata Panji, 84 persen masyarakat yakin
atau sangat yakin bahwa Syariah Islam bisa membawa mashlahat dan satu-
satunya solusi bagi problematika bangsa, sementara 7 persen menyatakan tidak
tahu dan 9 persen menyatakan kurang atau tidak yakin.
Hasil menajubkan tentang meningkatnya kepercayaan umat islam kepada
syariat dan hukum-hukum islam didorong oleh berbagai Iaktor. Mulai
merebaknya opini tentang kewajiban penerapan syariat islam di Indonesia oleh
berbagai komponen masyarakat antara lain dari peran media masyarakat, para
pemimpin yang sadar terhadap syariat islam, para cendikiawan dan intelektual
yang mulai memandang Islam memberikan solusi terbaik bagi permasalahan
yang melanda Indonesia saat ini, dan peran organisasi-organisasi islam dalam
mendakwahkan syariat islma antara lain MUI, NU, Muhammadiyyah, PERSIS,
Al I`rsyad, Hizbut Tahrir Indonesia, Majelis Mujahidin Indonesia, dan
komponen umat lainnya.

You might also like