You are on page 1of 14

ALAT PENCATAT CUACA

1. TEKANAN UDARA (BAROMETER) Ditemukan oleh seorang ahli matematika Torricelli. Barometer adalah suatu intrumen untuk mengukur tekanan udara di angkasa. Barometer juga disebut sebagai suatu intra barometer utama yang berfungsi untuk mengukur perubahan tekanan udara suatu tabung kaca tertutup yang terbalik 2. ANGIN (ANEMOMETER) Jenis anemometer standar yang digunakan pada stasiun klimaologi adalah anemometer mangkuk (cup anemometer). Pemilihan jenis anemometer disesuaikan dengan tujuan penggunaannya. Dalam pemilihan jenis anemometer perlu diperhatikan beberapa hal: a. Kisaran kecepatan angin yang dapat dideteksi b. Kelinieran tanggapan pada kisaran kecepatan angin yang diukur c. Kecepatan tanggapan d. Ukuran aat e. Kesesuaian alat dengan arah angin yang akan diukur kecepatannya Beberapa alat pengukur kecepatan angin: Tabung Pitot Alat ini pada dasarnya terdiri dari tabung yang salah satu ujungnya dihubungkan dengan monometer (alat pengukur tekanan) dan ujung lain juga terbukadihadapan pada posisi menentang arah angin. Angin yang masuk kedalam tabung ini akan member tekanan pada monometer. Besarnya tekanan tersebut akan berkorelasi dengan kecepata n angin. Alat ini digunakan untuk mengukur angin berkecapatan tinggi lebih dari 5m/detik.

Anemometer mangkuk

Umumnya terdiri dari 3 (bias lebih dari 3) mangkuk yang dihubungkan keporos dengan tangkai. Anemometer mengkuk digunakan untuk mengukur kecepatan angin horizontal. Poros atau sumbu putar harus beradap pada posisi tegak lurus, karena jika meiring akan menyebabkan bias yang cukup berarti dalam mengukur angin. Anemometer baling-baling Pada prinsipnya jenis anemometer ini sama dengan anemometer mangkuk. Umumnya digunakan 3 atau lebih daun kipas (biode). Putaran baling-baling berkorelasi dengan kecepatan angin. Anemometer baling-baling banyka digunakan dalam pengukuran kecepatan angin pada skala mikro.

Anemometer arus konstan Komponen utama alat ini adalah atu atau beberapa helai kawat harus yang daya hantar listriknya dipengaruhi oleh suhu. Sebelum pengukuran,suhu kawat diatur agar lebih tinggi dari suhu udara disekitarnya, dengan demikian akan terjadi perpindahan panas dari kawat ke udara disekitarnya akan lebih cepat dengan bertambahnya kecepatan angin. Semakin tinggi kecepatan angin berarti suhu kawat akan cepat turun. Karena daya hantar suhu kawat akan bergantung pada suhunya maka dengan mengetahui daya hantar listrik dapat dihitung suhu kawat selanjutnya. Berdasarkan suhu kawat, kecepatan angin dapat dihitung.

3. Anemometer
Anemometer berfungsi untuk mengukur kecepatan angin di suatu tempat secara otomatis dengan satuan meter per detik. Cara kerja Anemometer: i. Sebelum digunakan, Anemometer hendaknya dicoba dulu, apakah mangkok motor dalam keadaan licin dan mudah bergerak dengan cara menghembuskan udara pada mangkok tersebut. Pengukuran dapat digunakan dengan hanya dipegang dengan kedudukan tegak (vertikal)atau diletakkan di atas penyangga berkaki tiga. Arahkan suatu rotasi yang benar-benar mempunyai kedudukan vertikal terhadap gerakan udara (kecepatan angin) yang akan diukur.

ii. iii.

a) Sensor Angin Model 05103


Kualitas Sensor angin tinggi tahan lama dan konstrusinya tahan korosi.

b) Monitor angin-AQ Model 05305


Sensor angin beresolusi tinggi untuk kualitas udara aplikasi panduan EPA - PSD.

c) Anemometer Gill UVW Model 27005


Sensor untuk pengukuran langsung dari U,V & vektor angin

d) Baling-balingMicro Gill & Anemometer 3-tutup Model 12005


Tradisional, cocok, respon sensor untuk pengukuran angin horizontal juga tersedia secara terpisah

e) Baling-balingMicro Gill & Anemometer 3-tutup Model 12005


Tradisional, cocok, respon sensor untuk pengukuran angin horizontal juga tersedia secara terpisah

f)

Model 81000 Anemometer Ultrasonic

3 dimensi, menyediakan sensor udara tidak bergerak, gambar komplit, kecepatan angin 160 Hz, tingkat sampel internal memastikan resolusi pengukuran superior.

g) Gardu Angin Model 03002


Anemometer berkualitas pengukuran angin. 4. SUHU (TEMPERATUR) Suhu adalah energy kinetis rata-rata (derajat panas/derajat dingin) suhu tidak sama dengan panas, panas bergantung pada aktifitas rata-rata suhu, suhu diukur dengan derajat sedangkan panas diukur dengan joule dan kalori. Suhu udara diukur degan menggunakan termometer air raksa yang ditetapkan didalam sangkar meteorologi yang berwarna putih pada ketinggian 1,2 1,5 meter dari permukaan tanah. Suhu tanah diukur dengan termometer tananh yakni temometer air raksa yang diujungnya dibengkokkan dan dimasukkan ke dalam tananh pada posisi yang sesuai degan kedalaman yang akan diukur. Termometer ditempatkan dalam tabung baja. Tabung baja tersebut digunakan sebagai pelindung ermometer dan untuk memudahkan proses pemasukkan dan pengeluaran termometer sampai pada kedalaman yang dikehendaki. dan baling-baling cocok merupakan tingkat sensor aplikasi profesional yang untuk

N an

Termometer Inframerah
Termometer Inframerah berfungsi untuk mengukur suhu benda yang dijadikan sasaran, yang didasarkan pancaran radiasi inframerah yang dihasilkan oleh benda tersebut.Banyak permukaan yang spektrum pancaran maksimumnya berada pada kisaran 8-10 mikrometer, yakni pada kisaran inframerah. Kelemahan termometer inframerah adalah sasarannya tidak spesifik, semua permukaan yang berada di sekitar sasaran dapat memberikan kontribusi terhadap cahaya inframerah yang diterima oleh sensor. Selain itu harga termometer ini juga relatif mahal.Keuntungan termometer ini adalah dapat mengestimasi suhu suatu benda dengan tanpa menyentuh bentuk benda tersebut dan respon termometer ini juga relatif cepat.

Psikometri bola basah dan bola kering Termometer bola kering adalah termometer air raksa biasa, sedangkan termometer bola basah adalah termometer air raksa yang ujung ujung sensornya dibaut dengan kain kasa (atau bahan lain) yang dijaga agar selalu lembab. Suhu yang terbaca pada termometer bola basah akan sama dengan atau lebih rendah dari suhu yang terbaca pada termometer bola kering. Suhu termometer bola basah yang lebih rendah disebabkan karena sebagian panas pada bagian ujung sensor termometer ini akan terpakai dalam proses penguapan (evaporasi) air pada kain lembab yang membalutnya, semakin tinggi laju penguapan, maka akan semakin banyak energy panas yang terpakai. Berarti akan semakin rendah suhu termometer bola basah. Suhu termometer bola basah akan sama dengan suhu temometer bola kering , jika penguapan air pada ujung sensor termometer bola basah tersebut tidak terjadi. Kondisi ini hanya akan berlangsug jika udara disekitarnya jenuh uap air.

5. PENGUKURAN KELEMBABAN UDARA Ada 3 pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur kelembaban udara. Yakni dengan pendekatan gravimeter, termometer bola basah dan bola kering dan hygrometer titik embun. a. Pendekatan gravimeter menggunakan bahan padat penyerap uap air (Solid Desiccant).perbedaan serat karbon sebelum dan sesudah ditempatkan pada udara dengan volume yang diketahui merupakan berat uap air yang terkandung dalam udara yang akan diukur tersebut. Data yang diperoleh adalah kerapatan uap air atau kelembaban absolute. Dengan mengetahui suhu udara tersebut, maka kelembaban relative dapat dihitung dengan menggunakan rumus

RH = [Pa/Ps] x 100%

Ps = 0,61375 exp[17,502 T/(240,97 + T] Pa = 4,62 x 10-4 VT

Dimana : Pa = Tekanan uap air aktual Ps = Tekanan uap air pada kondisi jenuh

Pv = kerapatan uap air dalam kesatuan g/m3 T = suhu dalam satuan oK Pendekatan gravimeter merupan pengukuran lagnsung, oleh sebab itu merupakan yang paling akurat. Untuk kelembaban udara dan dijadikan patokan untuk kaibrasi instrumeninstrumen pengukuran kelembaban udara lainnya. Kelemahan penekatan ini adalah kaena tidak praktis dan butuh neraca yang sensitif dan akurat.

Geoid
Salah satu tujuan ilmu geodesi adalah menentukan bentuk dan ukuran bumi termasuk pula didalamnya menentukan medan gaya berat bumi dalam dimensi ruang dan waktu. Bentuk bumi didekati melalui beberapa model diantaranya ellipsoida yang merupakan bentuk ideal dengan asumsi bahwa densitas ( kerapatan ) bumi homogen. Sementara itu kenyataan sebenarnya, densitas massa bumi yang heterogen dengan adanya gunung, lautan, cekungan,dataran akan membuat ellipsoid berubah menjadi bentuk yang baru yaitu Geoid. Geoid disebut sebagai model bumi yang mendekati sesungguhnya. Lebih jauh geoid dapat didefinisikan sebagai bidang ekipotensial yang berimpit dengan permukaan laut pada saat keadaan tenang dan tanpa gangguan , karena itu secara praktis geoid dianggap berhimpit dengan permukaan laut rata-rata (Mean sea level-MSL). Jarak geoid terhadap ellipsoid disebut Undulasi geoid (N). Nilai dari undulasi geoid tidak sama di semua tempat, hal ini disebabkan ketidakseragaman sebaran densitas massa bumi. Untuk keperluan aplikasi geodesi, geofisika dan oseanografi dibutuhkan geoid dengan ketelitian yang cukup tinggi Teknik Penentuan Geoid Pada prinsipnya geoid (model geopotensial) dapat diturunkan dari data gaya berat sebagai data utamanya yang distribusinya mencakup seluruh permukaan bumi. Akurasi suatu model geopotensial terutama ditentukan oleh kualitas data gaya berat, selain juga ditentukan oleh formulasi matematika yang digunakan ketika menurunkan model tersebut. Data gaya berat dapat diperoleh dari pengukuran secara terestris menggunakan gravimeter, dari udara dengan teknik air borne gravimetry, dan diturunkan dari data satelit (satelit sistem geometrik seperti satelit altimetry (wilayah laut) dan satelit sistem dynamic seperti GRACE dan GOCCE, serta melalui interpolasi untuk wilayah-wilayah yang tidak ada data gayaberatnya.

Teknik pengukuran Geoid dari Pengukuran Gravimeter Pengukuran gaya berat untuk membuat model geoid dengan cara terestris menggunakan alat gravimeter adalah pengukuran gaya berat langsung di permukaan bumi. Alat gravimeter ditempatkan di titik-titik ukur dan kemudian dilakukan pembacaan. Pada pengukuran ini salah satu stasiun pengamatan biasanya sudah harus diketahui harga gaya beratnya (pengukuran gaya berat relatif). Pada stasiun yang telah diketahui harga gaya beratnya dilakukan pembacaan skala mikrometer, kemudian gravimeter dipindahkan ke stasiun berikutnya dan dilakukan pembacaan mikrometer, sehingga melalui pembacaan mikrometer diketahui perubahan gaya berat antara dua stasiun yang telah dilakukan pengukuran tersebut. Pada pengukuran gaya berat untuk pembuatan model geoid secara terestris dengan menggunakan instrumen gravimeter akan bermasalah jika daerah observasi cukup luas dengan kondisi topografi yang sulit dijangkau seperti hutan belantara, pengunungan, gunung es, dan juga lautan yang luas. Hal ini akan memakan waktu yang sangat lama dan tenaga yang cukup besar, yang berarti biaya yang dikeluarkan akan sangat besar pula. Teknik Penentuan Geoid dengan Airborne Gravimetri Penetuan gaya berat untuk menentukan model geoid dengan metode (GPS) Air -Borne Gravimetry merupakan pengukuran gaya berat di udara dimana gravimeter dilengkapi juga dengan GPS receiver yang ditempatkan di pesawat terbang besama-sama. Gaya berat yang diukur oleh Gravimeter merupakan percepatan total yang dialami oleh pesawat terbang. Untuk memperoleh nilai gaya berat free-air, maka komponen koreksi seperti koreksi eotvos, koreksi percepatan horisontal pesawat, koreksi percepatan vertikal pesawat dan koreksi freeair harus ditentukan lebih dahulu. Untuk menentukan besarnya koreksi-koreksi tersebut dibutuhkan informasi posisi 3D, kecepatan dan percepatan pesawat dalam arah vertikal dan horisontal yang mana dapat diberikan oleh GPS. Dengan pengamatan GPS, maka informasi posisi 3D, kecepatan dan percepatan pesawat terbang dapat ditentukan secara teliti. Di samping itu GPS juga dapat digunakan sebagai sistem navigasi pesawat terbang pada saat survey dengan metode real time DGPS (Differential Global Positioning System)

Higrometer titik embun Komponen utama higrometer

adalah sumber cahaya, cermin, sendor cahaya dan pendingin udara. Cahaya yang berasal dari sumber diarahkan ke cermin. Posisi cermin diatur agar refleksi cahaya tepat jatuh pada sensor. Udara yang akan diukur kelembabannya dialirkan kedalam hygrometer dan suhunya secara perlahanlahan diturunkan sampai udara tersebut menjadi jenuh uap air dan akibatnya akan tejadi pengembunan pada permukaan cermin. Pengembunan yang tejadi pada permukaan cermin ini menyebabkan refleksi cahaya ke sensor menurun (yakni pada saat kondensasi mulai berlangsung) dicatat dan di sebut sebagai suhu titik embun 6. PENGUKURAN EVAPOTRANSPIRASI Pengukuran laju evapotranspirasi dengan menggunakan alat yang disebut lisimeter. Lisimeter mengukur laju evaporasi berdasarkan pengurangan berat akibat menguapnya air dari silinder tanah dengan struktur yang tidak terganggu (undisrubed soi) yang bagian atasnya ditanami dengan tanaman, sesuai dengan jenis vegetasi yang akan diukur laju evapotranspirasinya.

7. PENGUKURAN CURAH HUJAN (OMBOMETER)

Curah hujan Alat Pengukur Curah Hujan Standar WMO (World Metrological Organization

Latar Belakang Peranan air dalam kehidupan sangat besar. Mekanisme kompleks kehidupan tidak mungkin berfungsi tanpa kehadiran cairan yang berupa air. Bagian besar bumi dan makhluk hidup juga terdiri atas air. Air yang berasal dari hujan merupakan fenomena alam yang paling penting bagi terjadinya kehidupan di bumi. Butiran hujan selain membawa molekul air juga membawa banyak materi yang penting bagi kehidupan, seperti material pupuk yang lengkap bagi tumbuhan. Dengan adanya air hujan diperkirakan sekitar 150 ton pupuk jatuh ke bumi setiap tahunnya. Tanpa adanya mekanisme seperti itu, maka mungkin saat ini jumlah jenis tanaman tidak akan sebanyak yang kita ketahui. Dari uraian di atas, kita mengetahui bahwa manfaat air hujan sangatlah penting bagi kehidupan. Namun, di lain pihak kita belum mampu mengamati fenomena banyaknya curah hujan yang terjadi pada suatu tempat secara otomatis dan tercatat dalam sebuah database sehingga data curah hujan belum bisa dimanfaatkan secara optimal. Deskripsi Alat pengukur curah hujan merupakan alat untuk mengukur curah hujan yang terjadi pada suatu daerah baik pedesaan, kecamatan, atau-pun propinsi yang mengacu pada standar WMO (World Metrological Organitation). Dengan adanya alat pengukur curah hujan ini kita dapat mengetahui banyaknya curah hujan yang terjadi setiap waktu. Data curah hujan yang dihasilkan secara otomatis dari alat pengukur curah hujan ini dapat dikirimkan secara online melalui internet dengan operating sistem IGOS dan disimpan dalam suatu database yang dapat diakses oleh siapa saja melalui internet.

10

Keunggulan
Memudahkan BMG dalam mengamati curah hujan pada suatu daerah. Mengukur curah hujan secara otomatis. Database curah hujan di setiap daerah dapat diakses secara online dan setiap saat sehingga dapat

memprediksi terjadinya banjir di suatu daerah.


Memberikan data hidrologi untuk kepentingan depertemen-departemen yang terkait. Software aplikasi dapat dikembangkan menjadi Sistim Informasi Monitoring banjir, kelembaban

udara, temperatur, dan sebagainya.


Pencatatan waktu dalam data curah hujan menggunakan waktu yang tertelusur ke time server

ntp.kim.lipi.go.id. Berbentuk silinder dengan bagian atas terbuka (untuk menerima butiran air hujan yang jatuh). Alat ini dipasang ditempat terbuka, sehingga air hujan akan diterima langsung oleh alat ini. Bagian atas yang erbuka dipasang pada ketinggian 20cm diatas permukaan tanah yang ditanami rumput untuk menghindari masuknya air percikan dari permukaan tanah.satuan yang digunakan adalah milimeter (mm), dan ketelitian pembacaan sampai pada 0,1 mm. pembacaan dilakukan sekali sehari pada pukul 09.00 (pagi). Alat ukur curah hujan ini ada yang manual dan ada yang dirancang untuk mengukur secara kontinu (otomatis)

8. Altimeter
Altimeter berfungsi untuk mengukur ketinggian suatu tempat dari permukaan laut secara otomatis dengan satuan meter atau feet.

Cara kerja Altimeter: 1. Jarum Altimeter kita posisikan pada titik nol dahulu dengan membawa ke tepi laut. Caranya dengan meletakkan jarum petunjuk pada angka nol dari deretan angka pada lingkaran luar dengan membuat baut di bagian atas luar memakai alat yang sudah tersedia.

11

2. Jika Altimeter sudah dibawa ke suatu tempat yang lebih tinggi, secara otomatis jarum akan bergerak dan setiap naik 20 meter jarum akan bergerak ke kiri satu baris atau dertan angka bagian luar. 3. Altimeter secara otomatis dapat bekerja ganda, terlihat dari bergeraknya jarum yang dapat menunjukkan angka ketinggian tempat dan dapat menunjukkan angka tekanan udara di suatu yang dikehendaki.

9. Ombrometer tipe Observatorium dan tipe Hellman


Ombrometer berfungsi untuk mengukur curah hujan di suatu tempat dengan satuan milimeter (mm). Cara kerja Ombrometer tipe Observatorium : Air hujan yang jatuh dari atas akan diterima oleh corong Ombrometer, kemudian disalurkan pada bak penampuang. Air hujan yang ada di bak penampung dapat dikeluarkan melalui kran pengatur untuk diukur dengan gelas ukur. Dari gelas ukur dapat diketahui berapa mili meter curah hujannya pada skala angka gelas ukur tersebut. Cara kerja Ombrometer tipe Hellman: Air hujan yang jatuh dari atas akan diterima oleh corong kemudian masuk ke dalam bak penampung melalui pipa kecil yang dihubungkan dengan pena tinta yang selalu bergerak otomatis menggores pada kertas pias.Goresan pada kertas pias akan membentuk grafik yang menggambarkan besar atau kecilnya curah hujan pada masa pengamatan.

10.Barometer Aneroid
Barometer Aneroid berfungsi untuk mengukur tekanan udara di suatu tempat secara otomatis dengan satuan milibar (mb). Cara kerja Barometer Aneroid : i. Sebelum digunakan, posisi kedua jarum (umumnya warna hitam dan kuning) harus terletak dalam keadaan yang berhimpitan. Setelah digunakan (dibawa ke tempat yang mempunyai tekanan udara yang berbeda), maka jarum hitam akan bergerak. Besarnya tekanan udara di daerah tersebut dapat diketahui dengan menghitung berapa milibar beda antara kedua jarum tersebut.

ii.

iii.

12

11.SOLARIMETER
Dengan pemanasan solarimeter sci-tec/Kipp&Zonen CM 5 / CM 6, CM 10 / CM 11, CM 21Pengendalian elektronik langsung arus Pemanasan yang dapat disesuaiakan dalam 2 langkah transformator 230 V - 26 VAC / 22 VDC

12.Sensor Cahaya
Untuk radiasi surya, radiasi jaring, albedo dan radiasi fotosintetik aktif (PAR).

13.Data Sinar Matahari


Fraser NobleRekaman diatas adalah sebuah thermopile, terpasang pada sebuah kubah kwarsa ganda. Yang harus dijaga tetap bersih pada sebuah landasan tetap dari kotoran burung dan kotoran dari cerobong asap disekitar dan tempat lain. Data direkam dalam sebuah pembukuan data otomatis, diprogram untuk menggabungkan seluruh interval perjam pada waktu matahari lokal. Yang kemudian di download setiap hari oleh perintah langsung yang dikirim dari sekitar Bracknell di Inggris bagian selatan. Sinyalnya secara akurat dikonversikan ke dalam standard unit internasional kJ hr-1 m-2.

13

14.Thermokopel
Pada intinya ada sebuah set penghitam dari manganinkonstantan thermokopel dihubungkan secara seri. Sambungan pada pinggir permukaan ada dalam hubungan termal dengan dasar plat. Sambungan di dekat tengah dihangatkan dalam respon terhadap radiasi matahari yang masuk. Kelebihan temperature yang dicapai, dan dikarenakan menghasilkan voltase, tergantung pada kehilangan kelebihan panas dengan hubungannya terhadap dasar, dengan konveksi melewati udara dan dengan radiasi. Kombinasi dari panas yang hilang ini tidak dapat diprediksi secara akurat dari prinsip pertama jadi perlengkapan tersebut harus dikalibrasi. Peralatan yang hanya mengukur radiasi matahari langsung dinamakan pyrheliometer

15.

Sensor Kombinasi Temperatur dan Kelembaban Relatif Casella

Dilengkapi dengan layar radiasi Tidak terpengaruh kondensasi kapasitas hygrometer bebas dari terangkat oleh angin thermometer platinum resistance dilengkapi dengan elektronik untuk meluruskan sinyal output batas pengukuran temperature dari -40 F sampai 140 F Keakuratan +/- 0.5 F at 32 F Batas pengukuran RH dari 0 sampai 100 % Keakuratan +/- 3% Bagian dari perlengkapan system cuaca Nomad

16.

Sensor Radiasi Matahari Casella

mengukur intensitas dari radiasi matahari global dalam Watts per meter persegi mengukur langsung dan menyebar cahaya matahari menggunakan sebuah dioda photo silicon batas sprektrum dari 0.4 sampai 1.1 m panjang gelombang Bagian dari perlengkapan system cuaca Nomad.

14

You might also like