You are on page 1of 136

Laporan Akhir Semester 1 Diagnosa LAN

Penyusun :
Reza Agi Hermawan (22)

XI Teknik Komputer & Jaringan A

SMKN 1 Cimahi
Jl. Mahar Martanegara No 48

Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr.Wb Puji dan Syukur kita panjatkan ke hadirat Allah S.W.T. Atas berkat rahmat dan karunianyalah kami sekelompok dapat menyelesaikan Tugas Observasi ke Perumahan untuk mencari RT/RW Net. Tanpa rahmat dan karunianya sampai kapanpun tugas ini tidak akan pernah selesai. Tidak lupa kami ucapkan kepada teman-teman yang telah membantu saya dalam melakukan observasi.Mulai dari pencarian tempat, melakukan observasi, dan pengumpulan bahan, sampai penyusunan beberapa laporan yang terdapat pada makalah ini saat laporan tersebut dikerjakan berkelompok. Didalam Laporan ini terdapat materi-materi tentang sebuah jaringan LAN. Melalui materi-materi yang terdapat pada laporan ini diharapkan ketika mengalami gangguan pada jaringan LAN kita bisa mendiagnosa masalah-masalah yang terjadi didalamnya. Mulai dari fisik hingga yang logiknya. Terimakasih atas perhatiannya.Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam laporan ini.Harap dimaklumi sebab manusia tak luput dari kesalahan, kesempurnaan hanyalah milik Allah S.W.T. Wasalamualaikum Wr.Wb

Penyusun

ANALISA PROTOKOL ( ENKAPSULASI )

Nama : Tio Adistiyawan Pratiwi Putriyan Reza Agi Hermawan Sylvester Vincent Kelas : XI-TKJ A

No. Exp

:1

Analisa Protokol

Mata Pelajaran : Diagnosa LAN

Pembimbing: 1. Bpk Rudi Haryadi 2.Bpk Antoni Budiman

Minggu 28 Agustus 2011

I.

Tujuan
Agar siswa dapat memahami enkapsulasi. Siswa dapat menjelaskan tentang proses enkapsulasi pada suatu model referensi. Siswa dapat menganalisa dan mendeskripsikan protokol protokol yang bekerja pada saat enkapsulasi data terjadi.

I.

Pendahuluan

Enkapsulasi secara umum merupakan sebuah proses yang membuat satu jenis paket data jaringan menjadi jenis data lainnya. Enkapsulasi terjadi ketika protokol yang berada pada lapisan yang lebih rendah menerima data dari protokol yang berada di lapisan lebih tinggi dan meletakkan data ke format data yang dipahami oleh protokol tsb. Dalam Protokol adalah aturan suatu percakapan yang dapat dilakukan. Protocol mendefinisikan format, urutan pesan yang dikirim dan diterima antar system pada jaringan dan melakukan operasi pengiriman dan penerimaan pesan. Alur Data :

Pengguna (enduser) berhubungan dengan lapisan aplikasi dan mengirim data (message) melalui lapisan tsb. Layer 7 dan data disebut Datagram. Memakai lapisan Transport, data ini kemudian dikemas dengan menambahkan informasi tentang protocol di lapisan tsb. Pembungkus header ini disebut sebagai enkapsulasi dan pada layer 4 disebut sebagai Segment. Memasuki lapisan transport, data ini kemudian dikemas dengan menambahkn informasi tentang protocol dilapisan tersebut. Informasi ini sering disebut sebagai Header. Segment selanjutnya dikirim ke lapisan network sebagai Data. Kemudian data tersebut dikemas dengan informasi yang relevan untuk layer-3 berupa header. Pada lapisan network, layer-3 header dan data disebut sebagai Paket. Memasuki layer-2 paket tersebut kembali diberikan informasi yang disebut sebagai layer-2 header. Data ini kemudian disebut sebagai Frame. Frame kemudian memasuki layer-1 (physical layer) dan diubah menjadi Bitstream yang akhirnya ditranmisikan ke tujuan. Pada tujuan, bit stream ini kemudian diubah menjadi Frame. Frame-header kemudian dilepas dan dikirim ke layer-3 sebagai Paket. Paket selanjutnya melepas Header dan mengirim data tersebut ke layer-4 sebagai Segment. Segment kemudian melepas layer-4 header dan memberikan data ke layer -5,6,7 yang akhirnya diterima oleh user sebagai data.

I.

Alat & Bahan


a. 2 Unit PC b. Software Wireshark c. Software Filezilla-server (Untuk melakukan proses file transfer melalui FTP)

II.

Langkah Kerja

Siapkan alat & bahan. Install software Wireshark & Filezilla untuk melakukan proses analisa. Buka program software FileZilla untuk melakukan transfer data (upload & download) dari client computer => server computer atau server computer => client computer

Tampilan FileZilla Client

Setelah melakukan melasukan host Server dan LogIn akan berstatuskan Directory listing successful dan terlihat folder server/remote beserta isinya.

Lalu pilih file untuk anda Download dari Server atau dapat pula meUpload data dari computer anda, hanya dengan me-klik kanan pada file yang anda hendaki=>pilih Download/Upload

Tapi sebelumnya kita buka dulu program WireShark untuk mengambil atau memonitoring perjalan data. Setelah masuk interface pertama anda dapat langsung menKlik Capture Interfaces.

Setelah itu Klik Start.

Pertama tampilannya akan blank tanpa data, tapi setelah melakukan download/upload, akan muncul data seperti berikut:

I.

Hasil Kerja

Ketikan ftp untuk menampilkan protocol ftp saja lalu apply. Lalu akan muncul komunikasi ynag terjadi pada kedua komputer

Komunikasi data menggunakan komunikasi Half-duplex

Dapat dilihat dari Source dan Destination yang selalu bertukar tempat. Berarti menandakan ada waktunya menjadi source dan ada waktunya untuk menjadi destination, disini mereka hanya disuruh memilih apakah akan menjadi source atau menjadi destination. Hal ini menunjukkan proses pengiriman data yang tidak bisa terus menerus dari satu arah, tetapi dua arah yang memakai prinsip saling bergantian untuk berbicara satu sama lain. Seleksi salah satu dalam protocol FTP yang akan kita analisa, yang saya analisa adalah sebagai berikut :

Protokol/pelayanan pada layer aplikasi adalah HTTP, FTP, DNS, DHCP, MIME, NNTP,POP.

Terlihat bahwa respon dari komunikasi ini adalah Transfer OK Dan respon kode tersebut adalah Closing Comunication

Di layer Transport data akan di bagi menjadi segment segment yang selanjutnya akan diberi header. Berikut ialah gambar penambahan header pada layer Transport :

Dalam layer tersebut terdapat : i. Source port: FTP (21) Menunjukkan port dari sourcenya adalah 21, yaitu FTP Ketika seseorang mengakses FTP server, maka ftp client secara default akanmelakukan koneksi melalui port 21 dengan ftp server. ii. Destination port : 1056 Menunjukan port tujuan adalah 1056, yaitu TCP/UDP Port tersebut yang digunakan untuk pertukaran data antara komputer di jaringan. Port 1056/tcp menggunakan protokol kiosk untukservice type kiosk. Permintaan gagal ke port 1056/tcp diketahui menyebabkan denial of service attacks. Berikut ini daftar list port yang sering digunakan : 137-139 = NetBIOS 381-383 = HP Openview 20-21= FTP 67-68 = DHCP/BOOTP 161-162 = SNMP 411-412 = Direct Connect

7 = Echo 19 = Chargen 22 = SSH/SCP 23 = Telnet 25 = SMTP 42 = WINS Replication 43 = WHOIS 49 = TACACS 53 = DNS 69 = TFTP 70 = Gopher 79 = Finger 80 = HTTP 88 = Kerberos 102 = MS Exchange 110 = P0P3 113 = Ident 119 = NNTP (Usenet) 123 = NTP 135 = Microsoft RPC 143 = IMAP4 177 = XDMCP 179 = BGP 201 = AppleTalk 264 = BGMP 318 = TSP 389 = LDAP 443 = HTTP over SSL 445 = Microsoft DS 464 = Kerberos 465 = SMTP over SSL 497 = Retrospect 500 = ISAKMP 512 = rexec 513 = rlogin 514 = syslog 515 = LPD/LPR 520 = RIP 521 = RIPng (IPv6) 540 = UUCP

i.

Header length : 20 Bytes Menunjukkan panjang header yang terdapat pada lapisan transport adalah sebesar 20 bytes

Setelah segment segment diberikan header di laye Transport, selanjutnya segment segment itu akan berpindah ke layer Network di sini segment segment akan diberikan header baru sehingga akan berubah bentuk menjadi packet. Berikut ialah penambahan header pada layer Network :

Dalam layer ini terdapat : i. Version 4 (Ipv4) Digunakan untuk mengindikasikan versi dari header IP yang digunakan. Karena memiliki panjang 4 bit, maka terdapat 24=16 buah jenis nilai yang berbeda-beda, yang berkisar antara 0 hingga 15. Meskipun begitu hanya ada dua nilai yang bisa digunakan, yakni 4 dan 6, mengingat versi IP standar yang digunakan saat ini dalam jaringan dan Internet adalah versi 4 dan 6 merupakan singkatan dari versi selanjutnya (IPv6). ii. Header length: 20 bytes Menunjukkan panjangnya header yang ada di lapisan network adalah sebesar 20 bytes

iii. Src: 192.168.42.1 & Dst: 192.168.42.2 Menunjukkan IP dari source yaitu 192.168.42.1 dan IP dari destination yaitu 192.168.42.2 Setelah menjadi bentuk packet packet, pada layer berikutnya yaitu layer Data Link. Packet packet itu aka diberikan header lagi lalu berubah bentuk menjadi frame. Selain penambahan frame di layer Data Link ditambahakan pula trailer (informasi lain di bagian akhir packet) yang mendampingi header. Berikut ialah penambahan header pada layer Data Link :

i.

Protokol yang digunakan, ETHERNET Protokol yang biasanya digunakan yaitu Ethernet, HDLC, Aloha, IEEE 802 LAN, FDDI Ethernet yang digunakan adalah Ethernet versi II, Mengapa yang digunakannya adalah versi II ? Ethernet II adalah sebuah standar enkapsulasi paket data jaringan berbasis teknol ogi Ethernet yang digunakan oleh protokol TCP/IP. Sebuah frame Ethernet II terdiri atas beberapa field, yakni sebagai berikut: Preamble Field Preamble adalah sebuah field yang memiliki panjang 8 byte. 7 byte dari field ini merupakan susunan angka 0 dan 1 (setiap byte berisi urutan bit 10101010) yang digunakan untuk

melakukan sinkronisasi dengan pihak penerima, sedangkan 1 byte terakhi r yang berisi 10101011 mengindikasikan bahwa frame tersebut adalah frame pertama. Sehingga, field ini berfungsi untuk melakukan sinkronisasi dengan pihak penerima dan menandai setiap frame Ethernet. Destination Address Field Destination Address adalah sebuah field yang memiliki panjang 6 byte yang menandakan alamat tujuan ke mana frame yang bersangkutan akan dikirimkan. Alamat tujuan ini bisa berupa alamat unicast Ethernet, alamat multicast Ethernet, atau alamat broadcast Ethernet. Alamat unicast Ethernet merupakan alamat fisik Ethernet yang bersangkutan, yang berupa MAC address, sedangkan alamat broadcast Ethernet merupakan sebuah alamat yang memiliki semua bitnya diset ke angka 1, sehingga membentuk pola alamat FF:FF:FF:FF:FF:FF. Source Address Field Source address adalah sebuah field yang memiliki panjang 6 byte dan menunjukkan alamat sumber dari mana frame yang bersangkutan berasal. Alamat ini umumnya adalah alamat unicast Ethernet. EtherType Field EtherType adalah sebuah field yang memiliki panjang 2 byte yang menandakan protokol lapisan tinggi yang terkandung di dalam frame Ethernet yang bersangkutan. Setelah sebuah kartu jari ngan meneruskan frame yang bersangkutan kepa da sistem operasi host tersebut, Nilai dari field ini akan digunakan untuk meneruskan muatan Ethernet kepada protokol lapisan tinggi yang cocok. Jika tidak ada protokol lapisan tinggi yang cocok, maka nilai dari field ini akan diabaikan. Payload Field Payload untuk sebuah frame Ethernet II berisi sebuah protocol data unit (PDU) yang dimiliki oleh sebuah protokol lapisan yang lebih tinggi. Ethernet II dapat mengirimkan data dengan ukuran maksimum 1500 byte. Karena Ethernet memiliki fasilitas untuk mendeteksi adanya kolisi dalam jaringan, maka dalam frame-frame Ethernet II harus terdapat payload paling tidak 46 byte. Jika memang payload yang dimiliki oleh protokol lapisan yang lebih tinggi kurang dari 46 byte, maka data tersebut harus diisi dengan beberapa bit kosong, agar tetap memiliki panjang 46 byte. Frame Check Sequence (FCS). Field Frame Check Sequence (FCS) adalah sebuah field yang ukurannya 4 byte yang menyediakan verifikasi integritas bit terhadap keseluruhan frame Ethernet II yang bersangkutan. Field FCS ini juga disebut dengan Cyclic Redundancy Check (CRC). Pihak

pengirim akan menghitung nilai dari FCS dan menempatikan hasilnya di dalam field ini. Ketika pihak penerima mendapatkan frame yang bersangkutan, pihak penerima tersebut akan melakuka penghitungan ulang terhadap FCS dengan menggunakan algoritma yang sama, dan membandingkannya dengan yang terdapat di dalam FCS. Jika kedua nilai tersebut sama, maka frame yang bersangkutan dianggap valid dan akan diproses oleh pihak penerima. Jika tidak sama, maka frame tersebut diabaikan, seolah-olah tidak ada frame yang dikirimkan. i. Source: 00:50:56:c0:00:01, Destination: 00:0c:29:2d:48:77 Menunjukkan MAC dari source yaitu 00:50:56:c0:00:01 dan MAC dari destination 00:0c:29:2d:48:77

Apakah MAC Address itu ? MAC Address (Media Access Control Address) adalah sebuah alamat jaringan yangdiimplementasikan pada lapisan data-link dalam tujuh lapisan model OSI, yangmerepresentasikan sebuah node tertentu dalam jaringan. Dalam sebuah jaringanberbasis Ethernet, MAC address merupakan alamat yang unik yang memiliki panjang48-bit (6 byte) yang mengidentifikasikan sebuah komputer, interface dalam sebuahrouter, atau node lainnya dalam jaringan. MAC Address juga sering disebut sebagai Ethernet address, physical address, atau hardware address. MAC Addressmengizinkan perangkat-perangkat dalam jaringan agar dapat berkomunikasi antarasatu dengan yang lainnya. Sebagai contoh, dalam sebuah jaringan berbasis teknologiEthernet, setiap header dalam frame Ethernet mengandung informasi mengenai MACaddress dari komputer sumber (source) dan MAC address dari komputer tujuan(destination). Pada proses akhir frame frame tersebut akan diubah menjadi bentuk bit di layer Physical. Berikut ialah penambahan header pada layer Physical :

i.

Arrival Time: Jan 1, 2011 02:53:22. Menunjukan waktu pada saat melakukan proses file transfer data tersebut.

ii. [Time delta from previous captured frame: 0.018918000 seconds] [Time delta from previous displayed frame: 0.018918000 seconds] [Time since reference or first frame: 1.202241000 seconds] Menunjukkan waktu sebelum capture dari frame 14, yaitu 0.018918000 seconds Menunjukkan waktu setelah frame 14 ditampilkan yaitu 0.018918000 seconds Menunjukkan waktu sejak awal frame 141.202241000 seconds i. Frame number : 14 Menunjukkan nomor dari frame tersebut yaitu 24

ii. Frame Length: 71 bytes Menunjukkan panjangnya frame adalah sebasar 568 bytes

iii. Frame dengan total 71 bytes dan berjumlah 14 frame, frame yang tiba melewati protokol eth:ip:tcp:ftp sama seperti penjelasan yang sudah ada. Total frame dapat dihitung dari besar data + header di tcp + besar header di ip + besar header di eth.

I.

Kesimpulan
Setelah melakukan praktek penganalisaan proses enkapsulasi, dapat di simpulkan bahwa, hanya dalam satu permintaan web page saja ternyata ada banyak proses permintaan dan pemberian yang berlangsung dengan sangat cepat. Dan jenis komunikasi yang digunakan pada proses-proses tersebut merupakan jenis komunikasi half-duplex, karena baik source dan destination tidak meminta dan memberi data pada saat yang bersamaan. Mohon maaf jika kurang lengkap atau salah penafsiran karena kami masih dalam tahap pembelajaran.

HAND SHAKING

Nama : Tio Adistiyawan Pratiwi Putriyan Reza Agi Hermawan Sylvester Vincent Kelas : XI-TKJ A

Hand Shaking

No. Exp

:2

Mata Pelajaran : Diagnosa LAN

Pembimbing: 1. Bpk Rudi Haryadi

Minggu 28 Agustus 2011 Budiman

2.Bpk Antoni

II.

Tujuan
Agar siswa dapat memahami handshaking Agas siswa dapat mengetahui protocol pada aplikasi yang dijalankan. Agar siswa dapat mempraktekan handshaking.

I.

Pendahuluan

Handshaking yaitu sesi komunikasi data yang berlangsung dari mulai perencanaan komunikasi sampai dengan komunikasi tersebut selesai. Proses ini diawali proses prakomunikasi, yaitu proses pencarian host tujuan (destination) oleh host yang bertindak sebagai pengirim. Proses ini diakhiri dengan kesepakatan antara kedua belah pihak untuk melaksanakan pertukaran data (connection establish), yaitu proses pengiriman informasi berupa request dan tanggapan antara kedua belah pihak.

II.

Alat & Bahan


a. 2 Unit PC b. Software Wireshark c. Software Filezilla-server (Untuk melakukan proses file transfer melalui FTP)

III.

Langkah Kerja

Siapkan alat & bahan. Install software Wireshark & Filezilla untuk melakukan proses analisa. Buka program software FileZilla untuk melakukan transfer data (upload & download) dari client computer => server computer atau server computer => client computer

Tampilan FileZilla Client

Setelah melakukan melasukan host Server dan LogIn akan berstatuskan Directory listing successful dan terlihat folder server/remote beserta isinya.

Lalu pilih file untuk anda Download dari Server atau dapat pula me-Upload data dari computer anda, hanya dengan me-klik kanan pada file yang anda hendaki=>pilih Download/Upload

Tapi sebelumnya kita buka dulu program WireShark untuk mengambil atau memonitoring perjalan data. Setelah masuk interface pertama anda dapat langsung menKlik Capture Interfaces.

Setelah itu Klik Start.

Pertama tampilannya akan blank tanpa data, tapi setelah melakukan download/upload, akan muncul data seperti berikut:

I.

Hasil Kerja

Capture WireSharkFTP Server Local,

Table HandShaking Download dari FTP Server Local, Destinatio n

Sequen No ce Number

Source

Arrow

Information nim > empire-empuma [SYN] Seq=0 Win=65535 Len=0 MSS=140 w empire-empuma >nim [SYN, ACK] Seq=0 Win=65535 Len=0 nim > empire-empuma [ACK] Seq=1 Ack=1 Win=4194304 Len=0 Response: 150 Connection accepted FTP Data: 1460 bytes FTP Data: 1460 bytes nim > empire-empuma [ACK] Seq=1 Ack=2921 Win=4194304 Len=0

192.168.5 8.1

192.168.5 8.2

192.168.5 8.1 192.168.5 8.1 192.168.5 8.1 192.168.5 8.1 192.168.5 8.1 192.168.5 8.1

192.168.5 8.2 192.168.5 8.2 192.168.5 8.2 192.168.5 8.2 192.168.5 8.2 192.168.5 8.2

4 5 6

8 9 10

11

12

192.168.5 8.1 192.168.5 8.1 192.168.5 8.1 192.168.5 8.1 192.168.5 8.1

192.168.5 8.2 192.168.5 8.2 192.168.5 8.2 192.168.5 8.2 192.168.5 8.2

FTP Data: 459 bytes nim > empire-empuma [ACK] Seq=1 Ack=3381Win=4193792 Len=0 Response: 226 Transfer OK vfo > ftp [ACK] Seq=20 Ack=91 win=17077 Len=0 empire-empuma [FIN, ACK] Seq=3381 Ack=2 Win=65535 Len=0

13

10

14

11

15

12

16

Pra Komunikasi Connection Establish Closing I. Kesimpulan


Dengan proses HandShaking, Kita dapat melihat bagaiman suatu data berpindah denganpembagian yang ada dalam sebuah proses internetworking. Dari proses itu pula Kita dapat mengetahui bahwa komunikasi data dibagi menjadi 3 bagian yaitu Pra komunikaasi, Connection establishdan Closing.

FLOW CONTROL

Nama : Tio Adistiyawan Pratiwi Putriyan Reza Agi Hermawan Sylvester Vincent Kelas : XI-TKJ A

No. Exp

:3

Mata Pelajaran : Diagnosa LAN

Flow Control
Pembimbing: 1. Bpk Rudi Haryadi 2.Bpk Antoni Budiman

Minggu 28 Agustus 2011

I.

Tujuan
Agar Siswa dapat memahami flow control. Agar Siswa dapat menjelaskan flow control dalam suatu protokol. Agar siswa dapat membuktikan adanya flow control dalam suatu proses.

I.

Pendahuluan

Flow Control Sebuah proses yang digunakan untuk mengatur rate dari transmisi data diantara 2 node untuk mencegah pengiriman data yang terlalu cepat dibanding dengan penerimaan data yang lambat. Flow Control utamanya digunakan untuk menghindari bottle neck dengan menyesuaikan data rate atau kecepatan data antara host pengirim dan host

penerima. Jadi node yang menerima tidak flooded dengan data dari node transmisi karena data yang dikirimkan terlalu cepat. Flow Control akan didukung oleh Congestion Control. Flow Control akan berhasil terjadi jika Congestion Control yang mengatur traffic data juga berhasil. Ada tiga tipe Flow Control, yaitu : 1. Network Congestion, adalah sebuah mekanisme pencegahan yang menyediakan control terhadap kuantitas transmisi data yang akan masuk ke sebuah device. 2. Windowing Flow Control, adalah sebuah mekanisme yang dugunaan oleh TCP. TCP mengimplementasikan layanan Flow Control yang dimiliki oleh pihak pengirim yang secara terus menerus memantau dan membatasi umlah data yang dikirimkan pada satu waktu. Untuk mencegah pihak penerima menerima Over Buffer. 3. Data Buffer, adalah sebuah mekanisme pencegahan control yang melayani penympanan data yang berlebih. Error Control Pengontrolan kesalahan berkaitan dengan mekanisme untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan yang terjadi pada pentransmisian frame. Model yang akan digunakan, yang juga mencakup kasus khusus, diilistrasikan pada gambar di samping ini sebagaimana sebelumnya, data dikirim sebagai deretan frame, frame tiba sesuai perintah yang sama saast dikirim, dan masing-masing frame yang ditransmisikan mengalami perubahan dan sejumlah variabel penundaan sebelum mencapai penerima. Selain itu, diakui kemungkinan adanya dua jenis kesalahan, yaitu:

Hilangnya frame: frame gagal mencapai sisi lain. Sebagai contoh, derau yang kuat bisa merusak frame sampai pada tingkat dimana receiver menyadari bahwa frame sudah ditransmisikan. Kerusakan frame: frame diakui telah tiba, namun beberapa bit mengalami kesalahan (sesudah berubah selama transmisi).

Teknik yang paling umum untuk mengontrol kesalahan didasarkan atas beberapa atau seluruh unsur berikut:

Pendeteksian kesalahan: yaitu Error Detection. Balasan positif: tujuan mengembalikan balasan positif untuk frame yang bebas dari kesalahan dan diterima dengan baik. Retransmisi setelah waktu habis: sumber melakukan retransmisi frame yang belum dibalas setelah beberapa saat tertentu. Balasan negatif dan retransmisi: tujuan mengembalikan balasan negatif kepada frame yang dideteksi mengalami kesalahan, sumber melakukan retransmisi terhadap frame yang demikian.

I.

Alat & Bahan


a. 2 Unit PC b. Software Wireshark

c. Software Filezilla-server (Untuk melakukan proses file transfer melalui FTP)

II.

Langkah Kerja

Siapkan alat & bahan. Install software Wireshark & Filezilla untuk melakukan proses analisa. Buka program software FileZilla untuk melakukan transfer data (upload & download) dari client computer => server computer atau server computer => client computer

Tampilan FileZilla Client

Setelah melakukan melasukan host Server dan LogIn akan berstatuskan Directory listing successful dan terlihat folder server/remote beserta isinya.

Lalu pilih file untuk anda Download dari Server atau dapat pula me-Upload data dari computer anda, hanya dengan me-klik kanan pada file yang anda hendaki=>pilih Download/Upload

Tapi sebelumnya kita buka dulu program WireShark untuk mengambil atau memonitoring perjalan data. Setelah masuk interface pertama anda dapat langsung menKlik Capture Interfaces.

Setelah itu Klik Start.

Pertama tampilannya akan blank tanpa data, tapi setelah melakukan download/upload, akan muncul data seperti berikut:

I.

Hasil Kerja

Dari gambar tersebut dapat kita lihat bahwa pada frame 7 berwarna hitam dan pada bagian info terdapat [TCP Retransmission.......] yang berarti terdapat sebuah paket dalam suatu frame yang mengalami kehilangan data / error .

II.

Kesimpulan

Flow control berkaitan dengan pengaturan kecepatan transfer data. Computer pengirim akan menunggu segment ACK dari computer penerima sebagai tanda bahwa segmen yang dikirim telah tiba dengan selamat. Kondisi ini secara tidak langsung akan menjadi kendali kecepatan transfer data. Karena computer pengirim hanya akan mengirim segmen yang lain manakala sudah yakin segmen sebelumnya tiba dengan selamat.

SEGMENTASI JARINGAN

Nama : Tio Adistiyawan Sylvester Vincent Reza Agi Pratiwi Putriyan Kelas : XI TKJ A Sabtu, 08-10-2011

Pembimbing :Bpk. Antoni B Bpk. Rudi H

SEGMENTASI JARINGAN

No. Eksperimen : 4 M. Pelajaran Nilai & Paraf : Diagnosa LAN :

I.

Pendahuluan

Segmentasi adalah sekelompok host (Komputer, switch atau lebih tepatnya device jaringan) pada 1 segmen jaringan yang sama. Collision Domain adalah segmen jaringan fisik dimana paker data dapat bertabrakan dengan 1 sama lain ketika dikirim pada media yang sama. Tabrakan terjadi ketika lebih dari 1 untuk mengirim paket pada segment jaringan yang sama. Tabrakan tersebut diselesaikan dengan CSMA ( Carrier Sense Multiple Access). Broadcast Domain adalah sebuah divisi lgis dari sebuah jaringan komputer, dmana semua node dapat mencapai atau terhubung 1 sama lain dengan broadcast pada lapisan data link. Broadcast domain dipisahkan oleh device yang bekerja pada lapisan network yaitu Router & Switch.

I.

Tujuan
Agar siswa Agar siswa jaringan Agar siswa jaringan Agar siswa mampu memahami segmentasi jaringan mampu menghitung jumlah Collision domain dalam sebuah mampu menghitung jumlah Broadcast domain dalam sebuah mampu membedakan perangkat Collision & Broadcast Domain

I.

Alat & Bahan

Design Topologi Fisik Jaringan

II.

Langkah Kerja

1. Siapkan design topologi jaringan. Kali ini kami memakai design topologi star. Seperti berikut :

2. Tentukan dimana letak & berapa jumlah Collision Domain & Broadcast Domain

I.

Hasil Kerja

Pada design Topologi tersebut terdapat : Collision Domain : 15 Broadcast Domain : 3

Kami mendapatkan hasil tersebut, karena dalam topologi tersebut memakai Switch. Dan masing-masing port di switch merupakan Collision Domain, dan 1 Broadcast Domain dilihat dari berapa banyak switch yang saling terkoneksi.

II.

Kesimpulan

Dengan melakukan segmentasi jaringan, kita bisa menentukan & membedakan Collision Domain & Broadcast Domain dalam topologi jaringan. Menentukan Collision & Broadcast Domain memang mudah, cuma dibutuhkan ketelitian dalam menentukannya dalam topologi jaringan tersebut.

MAC ADDRESS

Nama : Reza Agi Hermawan N Kelas : XI TKJ A No.Absen : 09

Mengubah MAC Address

Pembimbing : Antoni
Budiman ,S.Pd

Experimen : 5 M. Pelajaran : Diagnosa

Sabtu, 15 Oktober 2011 I.

LAN Nilai/Paraf :

Pendahuluan
MAC Address (Media Access Control Address) adalah sebuah alamat jaringan yang diimplementasikan pada lapisan data-link dalam tujuh lapisan model OSI, yang merepresentasikan sebuah node tertentu dalam jaringan. Dalam sebuah jaringan berbasis Ethernet, MAC address merupakan alamat yang unik yang memiliki panjang 48-bit (6 byte) yang mengidentifikasikan sebuah komputer, interface dalam sebuah router, atau node lainnya dalam jaringan. MAC Address juga sering disebut sebagai Ethernet address, physical address, atau hardware address. Pada MAC address terdapat susunan 3 digit pertama itu adalah kode vendor dan 3 digit berikutnya merupakan serial dari produk tersebut.

II. Tujuan Siswa memahami tentang MAC address Siswa dapat melakukan pengubahan terhadap MAC address I. Alat dan Bahan 1 unit PC yang menggunakan OS Ubuntu Langkah Kerja a. Nyalakan komputer dengan Operating System Ubuntu. b. Masuk ke console Terminal, Aplication >> Accecories >> Terminal atau dengan Ctrl+Alt+T. c. Login menjadi Root.

I.

d. Untuk mengetahui mac address dari komputer yang kita gunakan tersebut dengan perintah ifconfig.

e. Analisis hasil dari ifconfig dan perhatikan mac addressnya. f. Setelah mengetahui mac address dari komputer kita, lalu jika Anda ingin mengubah mac address komputer Anda. #Jika PC Anda terhubung dengan jaringan wireless turn off terlebih dahulu mac address komputer Anda agar tidak terjadi kerusakan pada device Ethernet Anda.

#Setelah itu masukkan perintah mengubah mac addressnya. Ketikkan perintah : ifconfig eth(tergantung ethernet yang digunakan) hw ether (mac address baru). Misalkan : ifconfig eth3 hw ether 20:cf:30:e6:ad:21

g. Setelah itu masukkan perintah ifconfig eth(yang digunakan) up untuk mengaktifkan kembali mac address PC kita.
h. Lakukan ifconfig untuk melihat perubahan mac address tersebut. i. Lakukan pengubahan mac address ke mac address semula.

I.

Hasil Kerja a. Melihat ifconfig sebelum dirubah mac addressnya.

b. Mac Address setelah dirubah.

IV.Kesimpulan Dari praktek yang dilakukan dapat diketahui bahwa sejatinya MAC address tidak dapat diubah hanya dapat dimanipulasi, Karena yang bisa diubah itu hanya pada bagian produk serial. Dan ternyata untuk melakukan perubahan pada Linux culup mudah hanya diperlukan ketelitian.

IP ADDRESS

Nama : Reza Agi Hermawan Kelas : XI TKJA No Absen : 22 Hari/Tanggal : Sabtu, 22 Oktober 2011
I.Pendahuluan

IP Address

Pembimbing : Bpk. Rudi H, Spd Bpk. Antoni B, Spd Pelajaran : Diagnosa LAN No. Experimen: 6 Nilai /Paraf :

Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP. II.Tujuan Siswa memahami tentang perhitungan dan konsep dari IP address. Siswa dapat melakukan perhitungan IP address Siswa dapat mengetahui nilai IP maksimal pada suatu IP address. PC Software Cisco Packet Tracer

III. Alat dan Bahan

IV. Langkah Kerja 1. Nyalakan Komputer, lalu jalankan aplikasi Cisco Packet Tracer. 2. Di Dalam Packet Tracer buat seperti ini,

3. Setelah terangkai seperti itu, lakukan konfigurasi IP pada setiap komputernya, disini kita ambil sebagai contoh IP address kelas C yaitu 192.168.16.1 dan 192.168.16.2.

4. Setelah Itu lakukan ping dari pc0 ke pc1, dan kepada IP sendiri pada masingmasing komputer.

, Lihat hasilnya. 5. Setelah itu sekarang kita coba lakukan perhitungan untuk IP ini, untuk menentukan range network sehingga kita bias menentukan default gateway, dan kita dapat menentukan broadcast address. (Perhitungan di tulis pada hasil kerja) 6. Setelah kita dapatkan range network, kita buat konfigurasi salah satu pc untuk berada pada nilai IP terjauh,

7. Setelah itu coba lakukan ping dari 192.168.16.1 192.168.16.254 dan 192.168.16.254 192.168.16.1, Lalu lihat apa yang terjadi.

8. Setelah itu sekarang kita coba ubah kembali konfigurasi IP pada komputer tersebut dimana disini kita coba yang sudah berbeda network, ( berbeda pada digit yang ke-3),

9. Setelah itu coba lakukan ping dari 192.168.16.1 192.168.17.2 dan 192.168.17.2 192.168.16.1, Lalu lihat apa yang terjadi.

10.Setelah itu sekarang kita coba ubah kembali konfigurasi IP pada komputer tersebut dimana disini kita coba yang sudah berbeda network, ( berbeda pada digit yang ke-2),

11.Setelah itu coba lakukan ping dari 192.168.16.1 192.169.16.2 dan 192.169.16.2 192.168.16.1, Lalu lihat apa yang terjadi.

V.Hasil Kerja Perhitungan IP address, IP Address :192.168.16.1

Subnet Mask : 255.255.255.0 Broadcast Address : 192.168.16.254 Network Address : 192.168.16.0 192.168.16.0 11000000.10101000.00010000.00000000 255.255.255011111111.11111111.11111111.11111111 + 11000000.10101000.00010000.00000000 = 192.168.16.0 Range Network : 192.168.16.1 192.168.16.254 Ping dari 192.168.16.1 192.168.16.1

Hasil dari ping :

Ping dari 192.168.16.2 192.168.16.2

Ping dari 192.168.16.1 192.168.16.2

Ping dari 192.168.16.2 192.168.16.1

192.168.16.1 192.168.16.254

192.168.16.254 192.168.16.1

192.168.16.1 192.168.17.2

192.168.17.2 192.168.16.1

192.168.16.1 192.169.16.2

192.169.16.2 192.168.16.1

Request timed Out Terjadi apabila batas waktu yang telah ditentukan untuk menjawab telah habis. Destination Host unreachable Terjadi ketika Host yang dituju tidak terjangkau. Hardware Error Terjadi apabila salah satu hardware jaringan dari salah satu pc terjadi kerusakan atau kesalahan. General Failure Terjadi apabila ketika sedang terjadi koneksi media penghubungnya terputus atau dicabut. PING: Transmit Failed. General Failure Terjadi apabila melakukan perintah ping ke IP yang berada dalam 1 network tetapi ketika tidak ada koneksi antara kedua IP tersebut.

Value must be supplied for option l.

Terjadi karena ketika menggunakan option l tidak menggunakan Valu atau angka keterangan dari option perintah ping tesebut. Only one source route option may be specified Terjadi ketika dua buah option dari perintah ping yang memliki perintah yang memiliki fungsi yang sama digunakan secara bersamaan.

Packet needs to be fragmented but DF set IP address must be specified Terjadi apabila Ip address tujuan tidak lengkap. Ping request could not find host. Please check the name and try again. Terjadi ketika tidak ada koneksi dan melakukan perintah ping. Bad parameter 6789 Terjadi ketika Parameter yang diberikan untuk option perintah ping tidak cocok Bad value for option s, valid range is from 1 to 4 Terjadi ketika value yang diberikan untuk suatu option melebihi batas atau terlalu kecil. Bad option specified Terjadi ketika spesifikasi dari sebuah option terjadi kesalahan atau kerusakan

VI.Kesimpulan Jadi, pada IP ini terkihat bahwa pada IP address yang sudah berbeda network itu tidak bias terjadi koneksi karena berbeda rangenya, dan juga pada IP yang berbeda kelad tidak bias terjadi komunikasi, pada praktek ini IP yang digunakan adalah IP kelas C, yang mana mempunyai 3 Net ID dan 1 Host ID, berarti nilai dari Net ID kedua komputer harus sama jika berbeda 1 digitpun sudah berbeda network sehingga tidak bias terjadi komunikasi.

SUBNETTING ( OBSERVASI )

Nama Pratiwi Putriyan Reza Agi Sylvester Vincent Tio Adistiyawan Kelas : XI TKJ A Sabtu, 08-10-2011

Pembimbing :Bpk. Antoni B Bpk. Rudi H

Subnetting
M. Pelajaran Nilai & Paraf : Diagnosa LAN :

Pendahuluan
Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah : Network Address. Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address 202.152.1.250 adalah 202.152.1.0. Analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi network address ini adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos. Petugas penyortir surat pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut. Pekerjaan "routing" surat surat menjadi lebih cepat. Demikian juga halnya dengan router di Internet pada saat melakukan routing atas paket-paket data. Broadcast Address. Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh

paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara decimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing. Netmask. Adalah address yang digunakan untuk melakukan masking / filter pada proses pembentukan routing supaya kita cukup memperhatikan beberapa bit saja dari total 32 bit IP Address. Artinya dengan menggunakan netmask tidak perlu kita memperhatikan seluruh (32 bit) IP address untuk menentukan routing, akan tetapi cukup beberapa buah saja dari IP address yg kita perlu perhatikan untuk menentukan kemana packet tersebut dikirim. Kaitan antara host address, network address, broadcast address & network mask sangat erat sekali - semua dapat dihitung dengan mudah jika kita cukup paham mengenai bilangan Biner. Jika kita ingin secara serius mengoperasikan sebuah jaringan computer menggunakan teknologi TCP/IP & Internet, adalah mutlak bagi kita untuk menguasai konsep IP address tersebut. Konsep IP address sangat penting artinya bagi routing jaringan Internet. Kemampuan untuk membagi jaringan dalam subnet IP address penting artinya untuk memperoleh routing yang sangat efisien tidak membebani routerrouter yang ada di Internet. Mudah-mudahan tulisan awal ini dapat membuka sedikit tentang teknologi / konsep yang ada di dalam Internet.Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar. Subnet Mask fungsinya ada dua: 1. Untuk membedakan antara Network ID dengan Host ID 2. Untuk menentukan alamat tujuan paket data, apakah local atau remote. Terdapat 2 metoda dalam Subnetting yaitu : CIDR, pada metoda ini semua IP dibagi sma rata. Sehingga jika subnet yang digunakan /28 maka semua sub networknya menggunkan subnet /28.

VLSM ( Variable Length Subnet Mask ) Berbeda dengan metoda CIDR yang mensamaratakan, pada metoda ini subnet yang digunakan pada masing-masing sub network sesuai dari keperluan sehingga tidak sama rata, contoh saja yang satu /28, lalu yang lainnya bisa /29 /30 ,dll.

Tujuan

Siswa Siswa Siswa Siswa

dapat dapat dapat dapat

mengetahui subentting yang berada di lapangan. lebih memahami tentang subnetting. mengaplikasikan materi subnetting di lapangan. membedakan penggunaan metoda CIDR dan VLSM.

Alat & Bahan

1. RT/RW Net yang akan dianalisa

Langkah Kerja

1. Tentukan dimana kita akan melakukan observasi pada RT/RW Net. 2. Setelah kita menemukan tempatnya kita lakukan observasi. Disini kita mencari tahu bagaimana bentuk topologinya,berapa IP addressnya, dan kita lakukan analisa terhadap subnetting yang telah dilakukan apakah sudah efektif atau belum.

Hasil Kerja

Berdasarkan observasi yang kami lakukan pada sebuah RT di Komplek Marga asih permai di Jalan Arwana tengah. Didapatkan topologi dari RT Net tersebut sebagai berikut :

Pada RT Net tersebut hanya terdiri dari 5 buah PC yang =mana terdiri dari 1 PC sebagai Server dari jaringan yang terhubung dengan modem, lalu 4 Host yang berlangganan internet pada PC tersebut. Dari Topologi tersebut didapatkan IP address dari si Server atau pusatnya yaitu 192.168.1.1 dan subnetnya yaitu 255.255.255.0 ( 192.168.1.1/24). Maka diketahui Network addressnya adalah 192.168.1.0. dan Broadcast addressnya adalah 192.168.1.255. Dari pengamatan kami subnetting yang dilakukan itu belum ada karena ini masih menggunakan mask default dari IP addresss kelas C. Sehingga kemungkinan host yang terkoneksi itu ada sekitar 255 buah. Sedangkan pada kenyataanya itu hanya terdapat 5 buah PC ( dengan server ), maka subnet ini sangat tidak efisien dan efektif karena memungkinkan ada orang lain yang tidak berlangganan untuk masuk kedalam jaringan ini, maka IP tersebut harusnya menggunakan subnet dengan metoda VLSM. Karena disini kemungkinan akan adnaya junlah orang yang berlangganan maka untuk yang sekarang ini kita bisa membuat IP dengan range 192.168.1.1/29 192.168.1.7/29. Lalu jika nantinya akan da lagi yang berlangganan kita buat subnet yang baru sesuaikan dengan keadaan. Tetapi untuk yang hanya 5 PC ini bisa saja kita menngunakan metoda CIDR misal untuk RT ( baru dalam 1 wilayah RT ) menggunakan IP 192.168.1.1/29 maka nantinya jika ada lagi yang berlangganan menggunakan subnet /29, jika jumlahnya lebih dari 5 PC dalam satu wilayah RT maka akan masuk kedalam sub network yang lainnya lagi sehingga kurang efisien.

Kesimpulan

Jadi, menurut kami pada RT/RW Net itu metoda yang baik digunakan untuk melakukan subnetting itu dengan metoda VLSM. Karena dengan metoda tersebut kita bisa mengatur subnet yang kita inginkan sesuai kebutuhan missal jika pada RT 1 yang berlangganan itu ada 5, lalu pada RT 2 ada 10, dari 2 RT ini saja jika kita menggunakan CIDR maka kita akan menggunakan subnet /28 semua. Jika kita hitung pada RT 1 ada sekitar 9 Ip yang kosong lalu pada RT 2 ada sekitar 4 IP yang kosong, jika kita menggunakan metoda VLSM maka untuk RT 1 subnet yang digunakan /29 dengan demikian Ip yang kosong hanya 1, dan pada Rt 2 digunakan /28 dimana IP yang kosong itu ada sekitar 4. Jelas terlihat metoda VLSM itu lebih efektif untuk soal yang ini jika pada CIDR dalam 2 RT ini ada sekita 13 IP yang kosong pada metoda VLSM hanya sekkitar 5 IP address.

ROUTING

Nama : Reza Agi Hermawan Kelas : XI TKJA No Absen : 22 Hari/Tanggal : Sabtu 3 Desember 2011
I.Pendahuluan

Routing

Pembimbing : Bpk. Rudi H, Spd Bpk. Antoni B, Spd Pelajaran : Diagnosa LAN No. Experimen: 8 Nilai /Paraf :

Routing, merupakan proses penyampaian data dari satu host kepada host yang lain yang tergabung pada satu jaringan komputer. Proses Routing pada modul referensi, terjadi pada layer Network. Berdasarkan prosesnya, Routing dibagi menjadi dua jenis, yaitu Routing langsung dan Routing tidak langsung. Routing langsung, merupakan penyampaian data antarhost yang terdapat dalam satu network. Pengiriman data antarhost dapat dilakukan secara directly atau langsung tanpa perantara device apapun. Contohnya pengiriman data yang dilakukan oleh host dengan IP address 192.168.0.1/24 menuju host dengan IP address 192.168.0.2/24. Sedangkan Routing tidak langsung, merupakan penyampaian data antarhost pada network yang berbeda. Pengiriman data antarhost pada proses Routing ini memerlukan device perantara, yang disebut dengan Router. Pada proses Routing tidak langsung, Router memiliki sebuah tabel yang berisi data-data tentang akses jaringan dari satu network menuju ke

network lainnya. Tabel tersebut dapat diberikan input dengan dua cara, yaitu secara Static Routing dan Dynamic Routing. Static Routing, merupakan cara penginputan data tabel secara manual oleh network administrator yang mengelola Autonomous System. Sedangkan Dynamic Routing, merupakan cara penginputan data tabel secara otomatis oleh device (Router) tersebut.
II.Tujuan Siswa dapat memahami apa itu routing Siswa dapat menghubungkan dua PC atau lebih yang tidak berada dalam network yang sama dengan router beserta konfigurasinya Siswa lebih mengerti tentang routing dan konfigurasinya . PC Software Cisco Packet Tracer

III. Alat dan Bahan

IV. Langkah Kerja 1. Nyalakan Komputer, lalu jalankan aplikasi Cisco Packet Tracer. 2. Setelah masuk kedalam aplikasi Packet Tracer, sekarang kita buat topologi sebagai berikut : Praktek Router 1

3. Setelah dibuat topologi seperti gambar pada packet Tracer sekarang kita lakukan konfigurasi terhadap topologi tersebut, Sebagai berikut : Konfigurasi PC 1

Konfigurasi PC 2

Konfigurasi PC 3

Konfigurasi Router 1

Konfigurasi Router 2

Konfigurasi Router 3

Penentuan jalur Routing pada Routing Static

Router 1

Router 2

Router 3

Setelah selesai melakukan konfigurasi sekarang kita lakukan pengecekan.

Praktek Router 2 Desain Topologi seperti GAmbar ini :

Setelah itu lakukan konfigurasi konfigurasi pada topologi tersebut :

PC

PC 2

PC 3

PC 4

PC 5

Router 1

Router 2

Router 3

V.Hasil Kerja Praktek Router 1 PC 1 192.168.0.1 192.168.0.10

192.168.0.1 192.168.1.1

192.168.0.1 192.168.1.10

192.168.0.1 192.168.2.1

192.168.0.1 192.168.2.10

192.168.0.1 192.168.3.1

192.168.0.1 192.168.3.10

192.168.0.1 192.168.4.1

192.168.0.1 192.168.4.10

PC 2 192.168.3.1 192.168.0.1

192.168.3.1 192.168.0.10

192.168.3.1 192.168.1.1

192.168.3.1 192.168.1.10

192.168.3.1 192.168.2.1

192.168.3.1 192.168.2.10

192.168.3.1 192.168.3.10

192.168.3.1 192.168.4.1

192.168.3.1 192.168.4.10

PC 3 192.168.4.1 192.168.0.1

192.168.4.1 192.168.0.10

192.168.4.1 192.168.1.1

192.168.4.1 192.168.1.10

192.168.4.1 192.168.2.1

192.168.4.1 192.168.2.10

192.168.4.1 192.168.3.1

192.168.4.1 192.168.3.10

192.168.4.1 192.168.4.1

Praktek Router 2 PC 1 192.168.0.1 192.168.0.2

192.168.0.1 192.168.0.3

192.168.0.1 192.168.0.10

192.168.0.1 192.168.1.1

192.168.0.1 192.168.1.10

192.168.0.1 192.168.2.1

192.168.0.1 192.168.2.10

192.168.0.1 192.168.3.1

192.168.0.1 192.168.3.10

192.168.0.1 192.168.4.1

192.168.0.1 192.168.4.10

PC 2 192.168.0.2 192.168.0.1

192.168.0.2 192.168.0.3

192.168.0.2 192.168.0.10

192.168.0.2 192.168.1.1

192.168.0.2 192.168.1.10

192.168.0.2 192.168.2.1

192.168.0.2 192.168.2.10

192.168.0.2 192.168.3.1

192.168.0.2 192.168.3.10

192.168.0.2 192.168.4.1

192.168.0.2 192.168.4.10

PC 3 192.168.0.3 192.168.0.1

192.168.0.3 192.168.0.2

192.168.0.3 192.168.0.10

192.168.0.3 192.168.1.1

192.168.0.3 192.168.1.10

192.168.0.3 192.168.2.1

192.168.0.3 192.168.2.10

192.168.0.3 192.168.3.1

192.168.0.3 192.168.3.10

192.168.0.3 192.168.4.1

192.168.0.3 192.168.4.10

PC 4 192.168.3.1 192.168.0.1

192.168.3.1 192.168.0.2

192.168.3.1 192.168.0.3

192.168.3.1 192.168.0.10

192.168.3.1 192.168.1.1

192.168.3.1 192.168.1.10

192.168.3.1 192.168.2.1

192.168.3.1 192.168.2.10

192.168.3.1 192.168.3.10

192.168.3.1 192.168.4.1

192.168.3.1 192.168.4.10

PC 5 192.168.4.1 192.168.0.1

192.168.4.1 192.168.0.2

192.168.4.1 192.168.0.3

192.168.4.1 192.168.0.10

192.168.4.1 192.168.1.1

192.168.4.1 192.168.1.10

192.168.4.1 192.168.2.1

192.168.4.1 192.168.2.10

192.168.4.1 192.168.3.1

192.168.4.1 192.168.3.10

192.168.4.1 192.168.4.10

VI.Kesimpulan

Jadi pada Static Routing kita melakukan konfigurasi secara manual terhadap pengisian table Routing. Disini kita menentukan route secara manual dari 1 PC disambungkan kepada PC yang tidak berada dalam satu network. Terdapat 2 cara untuk memasukan table Routing dengan menggunkan metoda Route to other Host, disini kita seperti membuat jembatan agar network yang berbeda dapat saling berkomunikasi. Lalu metoda yang lainnya adalah menggunakan Default Gateway ( biasanya jaringan yang terhubung kepada cloud(internet)). Pada proses Static Routing, terdapat default gateway yang berfungsi sebagai jalan atau gerbang untuk mencapai network lain melalui Router. Sistem kerja dari Router adalah saling mengenalkan network yang berbeda. Misal dari network A, Router dari pihak network A akan mengenalkan network B kepada kita. Begitupun sebaliknya.

PENUTUP Alhamdulillah, akhirnya penyusunan Laporan Akhir Semester Ganjil Diagnosa LAN selesai. Semua prosesnya tak lepas dari dukungan dan bantuan dari para guru pengajar dan rekan-rekan satu kelas dan satu jurusan. Tanpa bantuan dari rekan-rekan sekalian, laporan ini mungkin akan terjadi hambatan dalam pembuatan dan penyusunannya. Atas bimbingan, dukungan, dan bantuannya, saya pribadi mengucapkan terima kasih. Terima kasih atas perhatiannya, semoga laporan ini dapat dijadikan referensi belajar bagi yang membacanya. Wabillahi taufik wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Penyusun

You might also like