Professional Documents
Culture Documents
"Semua keberhasilan agenda refor-masi pendidikan, pada akhirnya ditentukan oleh unsur
yang berada di front terdepan, yaitu guru. Hak-hak guru sebagai pribadi, pemangku
profesi keguruan, anggota masya-rakat dan warga negara yang selama ini terabaikan,
perlu mendapat prioritas dalam reformasi".
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, telah memberikan jaminan
hukum terhadap harkat dan martabat serta status guru sebagai pendidik proIesional. Semoga
dengan kehadiran guru yang proIesional, upaya peningkatan mutu pendidikan nasional yang
'sudah sangat terpuruk segera teratasi melalui pelaksanaan 'PEMBELAJARAN YANG
EFEKTIF.
"Pembelajaran efektif terjadi jika dengan pembelajaran tersebut peserta didik menjadi
senang dan mudah memahami apa yang dipelajarinya".
Maka, wahai para guru..jika kau adalah pendidik proIesional, segera bertindaklah secara
bijak, laksanakan pembelajaran eIektiI, jangan ditunda-tunda lagi.
"Orang bijak adalah dia yang hari ini mengerjakan apa yang orang bodoh akan
mengerjakannya tiga hari kemudian".
Definisi Belajar dan Pembelajaran Menurut Diri Sendiri
Belajar ialah proses yang dilakukan oleh mahluk hidup baik secara Iormal maupun
inIormal dengan tujuan untuk mendapatkan pengetahuan.
Pembelajaran ialah proses yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik dalam rangka
memenuhi proses belajar.
A.BELA1AR
Dalam proses pembelajaran, unsur proses belajar memegang peranan yang sangat
penting/vital. Sebab, pembelajaran hanya bermakna jika terjadi kegiatan belajar pada diri
peserta didik. Banyak para pakar pendidikan yang mencoba merumuskan dan membuat
taIsirannya tentang 'belajar. Sebagai perbandingan, berikut disampaikan beberapa
pengertian belajar dari sudut pandang yang berbeda.
Definisi Belajar
Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap.
(Margaret Gredler, terf Munandar, 1994, hlm 1). Dengan belajar peserta didik dapat
mengetahui hal-hal yang baru dan dapat meningkatkan pengetahuan yang dimilikinya,
mengubah dari tidak tahu menjadi tahu, dari yang salah menjadi benar, dan dari kurang baik
menjadi baik. Seperti yang dikatakan oleh Riberu, bahwa belajar merupakan proses dan dalam
proses ini orang berkenalan dengan salah satu pola lajkuatau memperbaiki salah satu pola
laku yang telah dikuasainya. (Riberu, 1982, hlm 10)
Selain itu Riberu juga mengatakan, belajar bisa berarti berkenalan dengan atau
memperbaiki pemikiran, berkenalan dengan atau memperbaiki turturan bicara, berkenalan
dengan atau memperbaiki tindakan/kegiatan. (Riberu, 1982, hlm 11)
Dengan kata lain, belajar merupakan suatu upaya untuk memperbaiki,
mengembangkan, bahkan meningkatkan kemampuan aIektiI, psikomotorik, dan kinestetik
peserta didik.
Kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik harus seimbang antara otak kanan
dan kiri. Untuk mencapai hal tersebut, sebaiknya proses belajar tidak hanya dilaksanakan
dengan metode konservatiI (ceramah/DDCH -~ Duduk, dengar, catat, dan haIal), tetapi juga
metode-metode lain yang dapat merangsang keaktiIan peserta didik.
Belajar bisa melalui pengalaman melibatkan peserta didik secara langsung dalam
masalah atau isu yang dipelajari. Sehingga peserta didik dapat lebih aktiI dan menerima
pelajaran dengan baik. Bukan sebaliknya cepat jenuh, bosan, dan sebagainya.
Belajar aktiI dan menyenangkan (biasa dikenal dengan Learning/ Learning by Fun)
dapat menstimulus kreativitas peserta didik dalam proses belajar.
Pengertian belajar
Menurut Skinner ( 1985 ) memberikan deIinisi belajar adalah 'Learning is a process oI
progressive behavior adaption. Yaitu bahwa belajar itu merupakan suatu proses adaptasi
perilaku yang bersiIat progresiI.
Menurut Mc. Beach ( Lih Bugelski 1956 ) memberikan deIinisi mengenai belajar.
'Learning is a change perIormance as a result oI practice. Ini berarti bahwa bahwa belajar
membawa perubahan dalam perIormance, dan perubahan itu sebagai akibat dari latihan (
practice ).
Menurut Morgan, dkk ( 1984 ) memberikan deIinisi mengenai belajar 'Learning can
be deIined as any relatively permanent change in behavior which accurs as a result oI practice
or experience. Yaitu bahwa perubahan perilaku itu sebagai akibat belajar karena latihan (
practice )atau karena pengalaman ( experience ).
Sedangkan dalam deIinisi mengajar, saya lebih setuju denga pendapat AriIin (1978)
yaitu, mengajar adalah suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada murid
agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu.
Silahkan berkomentar, deIinisi siapa yang sejalan dengan pemikiran anda?. Atau mungkin
anda memiliki pendapat pribadi mengenai deIinisi belajar dan mengajar.
Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktiI, proses mereaksi terhadap semua
situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat
melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang
dipelajari.
Sedangkan mengajar sendiri memiliki pengertian :
Upaya guru untuk 'membangkitkan yang berarti menyebabkan atau mendorong seseorang (siswa)
belajar. (Rochman Nata Wijaya,1992)
Menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjdinya proses belajar. (Hasibuan J.J,1992)
Suatu usaha untuk membuat siswa belajar, yaitu usaha untuk terjadinya perubahan tingkah
laku. (Gagne)
Menurut Slavin dalam Catharina Tri Anni (2004), belajar merupakan proses perolehan
kemampuan yang berasal dari pengalaman. Menurut Gagne dalam Catharina Tri Anni (2004),
belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat berbagai unsur yang saling terkait
sehingga menghasilkan perubahan perilaku.
Sedangkan menurut Bell-Gredler dalam Udin S. Winataputra (2008) pengertian
belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam
.4mpeten.ies, skills, and attitude. Kemampuan (.4mpeten.ies), keterampilan (skills), dan
sikap (attitude) tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi
sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat.
Ciri-ciri belajar adalah : (1) Belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan
perilaku pada diri individu. Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek pengethauan atau
kognitiI saja tetapi juga meliputi aspek sikap dan nilai (aIektiI) serta keterampilan
(psikomotor); (2) perubahan itu merupakan buah dari pengalaman. Perubahan perilaku yang
terjadi pada individu karena adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan . interaksi ini
dapat berupa interaksi Iisik dan psikis; (3) perubahan perilaku akibat belajar akan bersiIat
cukup permanen.
Menurut Gagne dalam Catharina Tri Anni (2004), belajar merupakan kegiatan yang kompleks
yang didalamnya terdapat berbagai unsur yang saling terkait sehingga menghasilkan perubahan
perilaku.
O Menurut Slameto, belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
O Menurut Skinner yang di kutip oleh Dimyati dan Mudjiono dalam bukunya yang berjudul
Belajar dan pembelajaran, bahwa belajar merupakan hubungan antara stimulus dan respons
yang tercipta melalui proses tingkah laku.
O R. Gagne seperti yang di kutip oleh Slameto dalam bukunya Belajar dan Faktor-Iaktor yang
mempengaruhinya, memberikan dua deIinisi belajar, yaitu:
1. Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan,
kebiasaan, dan tingkah laku.
2. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi.
O M. Sobry Sutikno mengemukakan, belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.
O Menurut Hilgard dan Bower dalam bukunya Theories oI Learning yang dikutip oleh Ngalim
Purwanto, belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu
situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam suatu situasi.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa belajar adalah perubahan serta
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diberbagai bidang yang terjadi
akibat melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungannya. Jika di dalam proses belajar
tidak mendapatkan peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, dapat dikatakan bahwa
orang tersebut mengalami kegagalan di dalam proses belajar.
B.PEMBELA1ARAN
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan , penguasaan
kemahiran dan tabiat , serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan
kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar
dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat
berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan
pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda.
Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk
membuat siswa belajar secara aktiI, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar
(Dimyati & Mudjiono dalam Sagala, 2005)
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar (UUSPN No.20 Tahun 2003 dalam Sagala, 2005).
Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan
kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat
meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan
penguasaan yang baik terhadap materi pembelajaran.
Dalam pembelajaran guru harus memahami materi pelajaran yang diajarkan sebagai suatu
pelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan memahami barbagai
model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan
perencaan pengajaran yang matang oleh guru. Oleh sebab itu diperlukan adanya teori
pembelajaran yang akan menjelaskan asas-asas untuk merancang pembelajaran yang eIektiI
dikelas (Bruner dalam Sagala, 2005)
Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan,
pelaksanaan dan evaluasi (Knirk & GustaIson dalam Sagala, 2005). Dalam hal ini
pembelajaran tidak terjadi seketika, melainkan sudah melalui tahapan perancangan
pembelajaran.
Proses pembelajaran aktivitasnya dalam bentuk interaksi belajar mengajar dalam suasana
interaksi edukatiI, yaitu interaksi yang sadar akan tujuan, artinya interaksi yang telah
dicanangkan untuk suatu tujuan tertentu setidaknya adalah pencapaian tujuan instruksional
atau tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan pada satuan pelajaran. Kegaitan
pembelajaran yang diprogramkan guru merupakan kegiatan integralistik antara pendidikan
dengan peserta didik. Kegiatan pembelajaran secara metodologis berakar dari pihak pendidik
yaitu guru, dan kegiatan belajar secara pedagogis berakar dari pihak peseta didik.
Pembelajaran adalah setiap kegiatan yang dirancang oleh guru untuk membantu
seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru dalam suatu proses yang
sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam konteks kegiatan belajar
mengajar (Knirk & GustaIson dalam Sagala, 2005)
Dalam proses, pembelajaran dikembangkan melalui pola pembelajaran yang menggambarkan
kedudukan serta peran pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran (pengajaran) adalah upaya untuk membelajarkan siswa (Degeng dalam
Uno, 2006). Secara implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan,
mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan. Pemilihan,
penetapan dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada.
Dalam hal ini istilah pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan
(desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Oleh karena itu pembelajaran
memusatkan perhatian pada 'bagaimana membelajarkan siswa bukan pada 'apa yang
dipelajari siswa.
Pembelajaran yang akan direncanakan memerlukan berbagai teori untuk merancangnya agar
rencana pembelajaran yang disusun benar-benar dapat memenuhi harapan dan tujuan
pembelajaran.
Pembelajaran adalah suatu disiplin ilmu yang menaruh perhatian pada perbaikan
kualitas pembelajaran dengan menggunakan teori pembelajaran (Degeng, 1989; Reigeluth,
1983)
Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh
suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Surya, 2004)
Dalam konteks pendidikan , guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan
menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektiI yang ditentukan ( aspek kognitiI ),
juga dapat mempengaruhi perubahan sikap ( aspek aIektiI ), serta keterampilan ( aspek
psikomotor ) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan
satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya
interaksi antara guru dengan peserta didik.
Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata 'mengajar berasal dari kata dasar 'ajar
yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui ( diturut ) ditambah
dengan awalan 'pe dan akhiran 'an menjadi 'pembelajaran, yang berarti proses, perbuatan,
cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar. ( KBBI )
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran
dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di
manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran,
walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar
supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu
objektiI yang ditentukan ( aspek kognitiI ), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek
aIektiI), serta keterampilan ( aspek psikomoto r) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi
kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran
juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.
Instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu
proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian
rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersiIat
internal. Gagne dan Briggs ( 1979:3 )
Pembelajaran adalah Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. ( UU No. 20/2003, Bab I Pasal Ayat 20 )
Istilah 'pembelajaran sama dengan 'instruction atau 'pengajaran. Pengajaran mempunyai
arti cara mengajar atau mengajarkan. ( Purwadinata, 1967, hal 22 ). Dengan demikian
pengajaran diartikan sama dengan perbuatan belajar ( oleh siswa ) dan Mengajar ( oleh guru ).
Kegiatan belajar mengajar adalah satu kesatuan dari dua kegiatan yang searah. Kegiatan
belajar adalah kegiatan primer, sedangkan mengajar adalah kegiatan sekunder yang
dimaksudkan agar terjadi kegiatan secara optimal.
Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk
membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar,
dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu
yang relative lama dan karena adanya usaha.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang
melibatkan beberapa komponen :
1. Siswa, Seorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
2. Guru, Seseorang yang bertindak sebagai pengelola, katalisator, dan peran lainnya yang
memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang eIektiI.
3. Tujuan, Pernyataan tentang perubahan perilaku ( kognitiI, psikomotorik, aIektiI ) yang
diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
4. Materi Pelajaran, Segala inIormasi berupa Iakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan
untuk mencapai tujuan.
5. Metode, Cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mendapat inIormasi yang dibutuhkan mereka untuk mencapai tujuan.
6. Media, Bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk
menyajikan inIormasi kepada siswa.
7. Evaluasi, Cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya.
8. Ciri - ciri Pembelajaran
Menurut Eggen & amp , Kau.hak ( 1998 ) Menfelaskan bahwa ada enam .iri pembelafaran
yang efektif, yaitu.
1. Siswa menjadi pengkaji yang aktiI terhadap lingkungannya melalui mengobservasi,
membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan - perbedaan serta
membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan
2. Guru menyediakan materi sebagai Iokus berpikir dan berinteraksi dalam pelajaran,
aktivitas - aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian
3. Guru secara aktiI terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada siswa dalam
menganalisis inIormasi
4. Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan
berpikir, serta
5. Guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan gaya
mengajar guru
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyebutkan bahwa,
tugas utama seorang guru adalah sebagai agen pembelajaran (learning agent). Agar dapat
melaksanakan Iungsinya secara maksimal sebagai agen pembelajaran inilah, seorang guru
dituntut untuk memiliki kompetensi, yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi proIesional,
kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian."Pembelajaran"dapat diartikan sebagai
'suatu proses kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan peserta didik, atau dengan kata
lain dapat disebutkan bahwa 'pembelajaran adalah suatu usaha yang terencana dalam
memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar pada diri peserta didik
(Dimyati dan Mujiono 1999, ArieI S. Budiman 1990, Iskandar 1985).
Disamping juga Pembelajaran diharapkan mampu memberikan kegiatan pada siswa
untuk membangun sendiri pengetahuannya sekaligus membantu berpikir siswa secara benar
dengan membiarkannya berpikir terlebih dahulu. Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata
'mengajar berasal dari kata dasar 'ajar yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang
supaya diketahui (diturut) ditambah dengan awalan 'pe dan akhiran 'an menjadi
'pembelajaran, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga
anak didik mau belajar. (KBBI)
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran
dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
(Wikipedia.com)
Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di
manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran,
walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar
supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu
objektiI yang ditentukan (aspek kognitiI), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek
aIektiI), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi
kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran
juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.
nstru.ti4n atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu
proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian
rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersiIat
internal. Gagne dan Briggs (1979:3)
Pembelajaran adalah Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. (UU No. 20/2003, Bab I Pasal Ayat 20) Menurut
Gagne, Briggs, dan wagner dalam Udin S. Winataputra (2008) pengertian pembelajaran
adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar
pada siswa.
Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkingan belajar. Ciri
utama dari pembelajaran adalah inisiasi, Iasilitasi, dan peningkatan proses belajar siswa.
Sedangkan komponen-komponen dalam pembelajaran adalah tujuan, materi, kegiatan, dan
evaluasi pembelajaran.
Menurut Gagne dan Briggs (1979:3) pembelajaran adalah suatu system yang
bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang
dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses
belajar siswa yang bersiIat internal. Menurut Udin S. Winataputra (2008) pengertian
pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya
proses belajar pada siswa.
Menurut !iaget pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang di dalamnya terdapat
prediksi, eksperimentasi, dan eksplanasi. Istilah 'pembelajaran sama dengan 'instruction
atau 'pengajaran. Pengajaran mempunyai arti cara mengajar atau mengajarkan.
(Purwadinata, 1967, hal 22). Dengan demikian pengajaran diartikan sama dengan perbuatan
belajar (oleh siswa) dan Mengajar (oleh guru). Kegiatan belajar mengajar adalah satu
kesatuan dari dua kegiatan yang searah. Kegiatan belajar adalah kegiatan primer, sedangkan
mengajar adalah kegiatan sekunder yang dimaksudkan agar terjadi kegiatan secara optimal.
Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk
membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar,
dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu
yang relative lama dan karena adanya usaha.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang
melibatkan beberapa komponen :
1. Siswa
Seorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
2. Guru
Seseorang yang bertindak sebagai pengelola, katalisator, dan peran lainnya yang
memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang eIektiI.
3. Tujuan
Pernyataan tentang perubahan perilaku (kognitiI, psikomotorik, aIektiI) yang diinginkan
terjadi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
4. Isi Pelajaran
Segala inIormasi berupa Iakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
5. Metode
Cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapat inIormasi
yang dibutuhkan mereka untuk mencapai tujuan.
6. Media
Bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan
inIormasi kepada siswa.
7. Evaluasi
Cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya.
Beberapa prinsip yang menjadi landasan deIinisi di atas, yaitu :
1. Pembelajaran sebagai usaha memperoleh perubahan perilaku. Prinsip ini mengandung
makna bahwa cirri utama proses pembelajaran adalah perubahan perilaku dalam diri
individu. Artinya seseorang yang telah mengalami pembelajaran akan berubah
perilakunya. Tetapi tidak semua perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran.
Perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Pembelajaran vs latihan
Aspek perilaku yang berubah karena latihan adalah perubahan dalam bentuk skil atau
ketrampilan. Pembelajaran akan lebih berhasil apabila disertai dengan latihan-latihan yang
teratur dan terarah.
Pembelajaran vs studi
Dalam aktivitas studi, perubahan perilaku yang terjadi adalah aspek pengetahuan
(knowledge), dan pemahaman (understanding). Jadi aktivitas studi merupakan sebagian dari
aktivitas pembelajaran secara keseluruhan. Aktivitas studi merupakan dasar dalam aktivitas
pembelajaran secara keseluruhan.
Pembelajaran vs berpikir
Berpikir adalah merupakan suatu proses kognitiI dalam tingkat yang lebih tinggi. Dalam
berpikir, individu akan menggunakan berbagai inIormasi yang dimilikinya untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya. Untuk dapat berpikir secara eIektiI, seseorang harus
menguasai sejumlah inIormasi (Iakta, konsep, generalisasi, prinsip, teori, dsb), untuk
dijadikan dasar dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. InIormasi yang dimiliki
seseorang diperoleh melalui proses pembelajaran. Ini berarti bahwa terdapat keterkaitan
antara proses berpikir dengan pembelajaran. Pembelajaran yang eIektiI (terutama
pembelajaran pemecahan masalah) sangat memerlukan ketrampilan berpikir. Dan untuk
berpikir diperlukan hasil-hasil pembelajaran. Berpikir itu sendiri sebenarnya merupakan
proses pembelajaran. Orang tidak mungkin berpikir tanpa belajar, dan tidak mungkin belajar
tanpa berpikir.
Teori-Teori Pembelajaran
a. Berhavioristik
Pembelajaran selalu memberi stimulus kepada siswa agar menimbulkan respon yang tepat
seperti yang kita inginkan. Hubunagn stimulus dan respons ini bila diulang kan menjadi
sebuah kebiasaan.selanjutnya, bila siswa menemukan kesulitan atau msalah, guru
menyuruhnya untuk mencoba dan mencoba lagi (trial and error) sehingga akhirnya
diperoleh hasil.
b. Kognitivisme
Pembelajaran adalah dengan mengaktiIkan indera siswa agar memeperoleh pemahaman
sedangkan pengaktiIan indera dapat dilaksanakan dengan jalan menggunakan media/alat
Bantu. Disamping itu penyampaian pengajaran dengan berbagai variasi artinya
menggunakan banyak metode.
.. umanistik
Dalam pembelajran ini guru sebagai pembimbing memberi pengarahan agar siswa dapat
mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai manusia yang unik untuk mewujudkan potensi-
potensi yang ada dalam dirinya sendiri. Dan siswa perlu melakukan sendiri berdasarkan
inisisatiI sendiri yang melibatkan pribadinya secara utuh (perasaan maupun intelektual)
dalam proses belajar, agar dapat memperoleh hasil.
d. Sosial/Pemerhatian/permodelan
Proses pembelajaran melalui proses pemerhatian dan pemodelan Bandura (1986) mengenal
pasti empat unsure utama dalam proses pembelajaran melalui pemerhatian atau pemodelan,
iaitu pemerhatian (attention), mengingat (retention), reproduksi (reproduction), dan
penangguhan (reinIorcement) motivasi (motivion). Implikasi daripada kaedah ini
berpendapat pembelajaran dan pengajaran dapat dicapai melalui beberapa cara yang
berikut:
Penyampaian harus interktiI dan menarik
Demonstasi guru hendaklah jelas, menarik, mudah dan tepat
Hasilan guru atau contoh-contoh seperti ditunjukkan hendaklah mempunyai mutu yang
tinggi.
Ciri-.iri Pembelajaran
Menurut Eggen & Kauchak (1998) Menjelaskan bahwa ada enam ciri pembelajaran yang
eIektiI, yaitu:
1. Siswa menjadi pengkaji yang aktiI terhadap lingkungannya melalui mengobservasi,
membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan serta
membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan,
2. Guru menyediakan materi sebagai Iokus berpikir dan berinteraksi dalam pelajaran,
3. Aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian,
4. Guru secara aktiI terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada siswa dalam
menganalisis inIormasi,
5. Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan
berpikir, serta
6. Guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan gaya
mengajar guru.
Adapun ciri-ciri pembelajaran yang menganut unsur-unsur dinamis dalam proses belajar
siswa sebagai berikut :
Motivasi belajar
Motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaina usaha untuk menyediakan kondisi kondisi
tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatau, dan bila ia tidak suka,
maka ia akan berusaha mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi, motivasi dapat
dirangsang dari luar, tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang. Adalam kegiatan
belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri
seseorang/siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjalin kelangsungan dan
memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dihendaki dapat dicapai oleh
siswa (Sardiman, A.M. 1992)
Bahan belajar
Yakni segala inIormasi yang berupa Iakta, prinsip dan konsep yang diperlukan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Selain bahan yang berupa inIormasi, maka perlu
diusahakan isi pengajaran dapat merangsang daya cipta agar menumbuhkan dorongan
pada diri siswa untuk memecahkannya sehingga kelas menjadi hidup.
Alat Bantu belajar
Semua alat yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, dengan maksud untuk
menyampaikan pesan (inIormasi)) dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada
penerima (siswa). InIoramsi yang disampaikan melalui media harus dapat diterima oleh
siswa, dengan menggunakan salah satu ataupun gabungan beberaapa alat indera mereka.
Sehingga, apabila pengajaran disampaikan dengan bantuan gambar-gambar, Ioto, graIik,
dan sebagainya, dan siswa diberi kesempatan untuk melihat, memegang, meraba, atau
mengerjakan sendiri maka memudahkan siswa untuk mengerti pengajaran tersebut.
Suasana belajar
Suasana yang dapat menimbulkan aktivitas atau gairah pada siswa adalah apabila terjadi :
a. Adanya komunikasi dua arah (antara guru-siswa maupun sebaliknya) yang intim dan
hangat, sehingga hubungan guru-siswa yang secara hakiki setara dan dapat berbuat
bersama.
b. Adanya kegairahan dan kegembiraan belajar. Hal ini dapat terjadi apabila isi pelajaran
yang disediakan berkesusaian dengan karakteristik siswa.
Kegairahan dan kegembiraan belajar jug adapat ditimbulkan dari media, selain isis
pelajaran yang disesuaiakan dengan karakteristik siswa, juga didukung oleh Iactor intern
siswa yang belajar yaitu sehat jasmani, ada minat, perhatian, motivasi, dan lain
sebagainya.
O Pembuatan silabi.
O Merumuskan tujuan pembelajaran (TIU dan TIK).
O Memilih model pembelajaran dan alat bantu yang relevan.
O Menentukan model evaluasi.
O Menentukan waktu pembelajaran (time schedule)
O Menentukan buku bacaan wajib dan pilihan
O Membuat ringkasan materi (handout)
2. Tahap Pelaksanaan
O Datang tepat waktu.
O Menumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik.
O Menciptakan interaksi pembelajaran secara aktiI.
O Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi
O Penggunaan model pembelajaran secara tepat dan bervariasi.
O Memberikan ringkasan materi (handout) kepada peserta didik pada setiap akhir
pembelajaran.
. Tahap Evaluasi
O Lakukan evaluasi sesuai dengan tujuan pembelajaran.
O Susun alat evaluasi (tes/non tes) secara benar.
O Komunikasikan hasil evaluasi kepada peserta didik.
O Lakukan pembelajaran remidial kepada peserta didik yang kurang mampu.