You are on page 1of 13

INFORMASI LENGKAP TENTANG

PENYAKIT LUPUS
Posted on April 28, 2011 by xamthoneplus
Informasi seputar penyakit lupus,gejala pencegahan dan pengobatan nya dengan obat
herbal juice kulit manggis XAMthone plus yang aman dan ampuh untuk di konsumsi.
Apakah Lupus?
Lupus adalah gangguan seumur hidup dari sistem kekebalan tubuh. Sel kekebalan menyerang
jaringan tubuh sendiri yang sehat, yang menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan.
Gejala mungkin terbatas pada kulit, tetapi lebih sering lupus juga menyebabkan masalah
internal seperti nyeri sendi. Pada kasus yang parah, dapat merusak jantung, ginjal, dan organ
vital lainnya. Meskipun ada obatnya, ada pengobatan yang dapat meminimalkan kerusakan.
Gejala Lupus : Nyeri Bersama
Sendi dan nyeri otot yang sering adalah tanda pertama dari lupus. Nyeri ini cenderung
terjadi pada kedua sisi tubuh pada saat yang sama, terutama di sendi, pergelangan tangan,
siku, lutut, atau pergelangan kaki. Sendi mungkin terlihat meradang dan terasa hangat saat
disentuh. Tapi tidak seperti rheumatoid arthritis, lupus biasanya tidak menimbulkan
kerusakan sendi permanen.
Gejala Lupus: Ruam kupu-kupu
Sebuah tanda dari lupus adalah ruam berbentuk kupu-kupu di pipi dan jembatan hidung.
masalah kulit umum yang lain termasuk kepekaan terhadap matahari .bintik-bintik merah
atau bersisik , ruam ungu di berbagai bagian tubuh, termasuk wajah, leher, dan lengan.
Beberapa orang juga mengalami luka mulut atau bibir.
Gejala Lupus: Perubahan kuku
Lupus dapat menyebabkan kuku pecah atau copot.. Mereka mungkin berubah warna dengan
bercak biru atau kemerahan di pangkalan. Bintik ini sebenarnya di kuku, hasil peradangan
pembuluh darah kecil. Pembengkakan juga dapat membuat kulit sekitar dasar kuku terlihat
merah dan bengkak.
Gejala Lupus : Demam dan KelelahanKebanyakan orang dengan pengalaman lupus
mengalami kelelahan. Dalam banyak kasus, cukup parah untuk mengganggu latihan dan
kegiatan sehari-hari lainnya. Kebanyakan pasien juga merasakan demam ringan dari waktu ke
waktu. Demam yang tidak jelas ini mungkin merupakan tanda peringatan hanya pada
beberapa
orang.
Gejala Lupus: Sensitivitas Cahaya
Banyak orang dengan lupus yang luar biasa sensitiI terhadap matahari dan bentuk-bentuk lain
dari sinar ultraviolet. Sehari di pantai (seperti berjemur) dapat memicu ruam kulit di daerah
yang terkena sinar matahari dan dapat memperburuk gejala lupus lainnya. Obat-obat tertentu
bisa membuat orang dengan lupus lebih sensitiI terhadap sinar UV.
Gejala Lupus: Rambut Rontok
Gejala lupus cenderung untuk datang dan pergi, dan ini termasuk rambut rontok. Pasien
mungkin melalui periode dimana rambut mereka rontok di kepala atau menjadi lebih tipis di
seluruh kulit kepala. Setelah Ilare-up selesai, rambut baru akan tumbuh di merata.
Gejala Lupus: Raynaud
Beberapa orang dengan lupus mengalami suatu kondisi yang disebut Ienomena Raynaud. jari
tangan dan kaki mereka menjadi sakit, kaku, dan geli dalam menanggapi suhu dingin atau
stres emosional. Hal ini terjadi pendarahan kecil ketika kejang pembuluh dan membatasi
aliran darah ke daerah tersebut. Selama serangan, jari dan jari kaki bisa berubah putih atau
biru. Orang juga dapat terkenaiRaynaud tanpa lupus atau setiap komplikasi kesehatan yang
serius.
Lupus atau Sesuatu yang lain?
Ketika lupus mulai, itu bisa terlihat seperti rheumatoid arthritis, yang menyebabkan nyeri
sendi dan bengkak, atau Iibromyalgia, yang menyebabkan kelelahan dan rasa sakit. Salah
satu aspek yang menentukan lupus terpisah adalah kombinasi dari ruam kulit dengan nyeri
sendi dan kelelahan. Ada juga tes laboratorium yang dapat membantu membedakan lupus
dari penyakit lainnya.
Mendiagnosis Lupus
Diagnosa lupus bisa rumit. Penyakit ini dapat meniru kondisi lain, dan sering mengambil
kasus yang berbeda di orang yang berbeda. Banyak orang selama bertahun-tahun sebelum
gejala ini diberitakan. Meskipun tidak ada tes satu untuk lupus, protein tertentu biasanya
muncul dalam darah pasien. Sebuah tes darah untuk antibodi antinuclear (ANAs) dapat
memberikan petunjuk penting. tes laboratorium lain dapat memeriksa jumlah sel, Iungsi
ginjal, dan waktu pembekuan. Biopsi jaringan kadang-kadang membantu dengan diagnosis.
Siapa bisa terkena lupus ?
Siapapun bisa terkena lupus. Tetapi lebih dari 90 orang dengan lupus adalah perempuan.
Selain dari perempuan ini, peluang Anda untuk mendapatkan penyakit ini lebih tinggi jika
kamu adalah
* AIrika-Amerika, Latin, atau Asia
* Usia 15 sampai 45
* Terkait dengan seseorang dengan lupus



1enis Lupus
Ketika orang mengatakan 'lupus, itu biasanya berarti lupus eritematosus sistemik (SLE),
jenis yang paling umum dan serius. Tetapi ada jenis lainnya. cutaneous lupus erythematosus
juga disebut lupus diskoid terbatas pada kulit dan tidak menyebabkan kerusakan organ
yang kadang-kadang terjadi dengan SLE. Gejala yang paling umum adalah ruam melingkar.
Drug-induced lupus sistemik menyebabkan gejala lupus sementara pada orang yang minum
obat tertentu.
Pengobatan medis untuk Lupus
Ada cara untuk mengendalikan gejala lupus. Ini termasuk krim kortikosteroid untuk ruam dan
obat anti-inIlammatory drugs (NSAIDs) untuk nyeri sendi dan demam. obat antimalaria dapat
membantu melawan nyeri sendi, borok, dan ruam. kortikosteroid dosis lebih tinggi dapat
diberikan sebagai pil atau suntikan. Orang dengan lupus parah mungkin bisa mengambil
manIaat dari obatyang menekan sistem kekebalan tubuh.
Perawatan sendiri penyakit Lupus
Membuat beberapa perubahan pada rutinitas Anda juga dapat membantu mengurangi inIeksi
lupus :
* Berlindung ketika Anda sedang di bawah sinar matahari.* Jangan merokok.* Berolahraga
secara teratur.* Meningkatkan keterampilan manajemen stres Anda.
Juga pastikan untuk mendapatkan banyak istirahat. Beberapa orang dengan lupus perlu
sampai 12 jam tidur malam.
Lupus dan Masalah Ginjal
Selama lupus berlangsung, dapat mengganggu organ tubuh. Sekitar tiga dari empat orang
dengan lupus mengalami masalah ginjal. Masalah-masalah ini mungkin tidak menimbulkan
gejala, meskipun beberapa orang melihat bengkak di kaki atau pergelangan kaki. Kebanyakan
pasien hanya mempelajari tentang masalah ginjal mereka ketika tes urine menunjukkan darah
atau kadar protein abnormal.
Lupus dan Masalah Hati
Masalah jantung yang paling umum terkait dengan Lupus adalah peradangan kantung sekitar
jantung. Hal ini dapat menyebabkan sakit parah di sisi kiri dada. Orang dengan lupus juga
lebih mungkin untuk mengembangkan plak yang sempit atau menyumbat arteri. Hal ini dapat
menyebabkan penyakit arteri koroner. komplikasi lain termasuk penyakit jantung katup dan
radang otot jantung. segera telepon paramedis saat nyeri dada, daripada mencoba mencari
tahu penyebab sendiri.


Lupus dan Masalah Paru
Jaringan yang mengelilingi paru-paru menjadi meradang di sekitar sepertiga orang dengan
lupus. Hal ini dapat menyebabkan pernapasan yang menyakitkan, atau nyeri dada, atau
mungkin tidak menimbulkan gejala sama sekali. Terkadang lupus menyebabkan nyeri dada
yang tidak berhubungan dengan paru-paru atau jantung. Sebaliknya, rasa sakit itu berasal dari
otot dada meradang atau sendi tulang rusuk. Setiap nyeri dada harus segera dievaluasi oleh
dokter.
Lupus dan Masalah Pencernaan
masalah pencernaan yang tidak umum dengan lupus, tetapi beberapa orang mungkin
mengalami sakit perut, mual, muntah, kesulitan menelan, atau radang hati atau pankreas. Hal
ini dapat dikaitkan dengan lupus itu sendiri atau obat yang digunakan untuk mengobati
penyakit. Beberapa orang cenderung menurunkan berat badan selama lupus berjangkit.
Lupus dan Anemia
Lupus dan obat yang digunakan untuk mengobati hal itu dapat berkontribusi terhadap anemia
pada beberapa pasien. Ini berarti tubuh memiliki terlalu sedikit sel darah merah, karena tidak
membuat cukup, atau sel darah merah yang sedang menghancurkan lebih cepat daripada yang
mereka bisa diganti. Gejala termasuk kelelahan, detak jantung yang cepat, dan sesak napas.
Lupus dan Sistem Saraf
Lupus dapat memicu berbagai masalah dengan sistem saraI, paling sering sakit kepala.
masalah memori Mild adalah keluhan kurang umum yang mungkin datang dan pergi dari
waktu ke waktu. Beberapa orang dengan lupus memiliki risiko lebih besar untuk stroke, dan
dalam kasus yang jarang, penyakit ini dapat menyebabkan kejang.
Lupus dan Kesehatan Mental
Depresi dan kecemasan adalah risiko untuk orang dengan lupus. Hal ini mungkin akibat dari
mempengaruhi kondisi di sistem saraI dikombinasikan dengan ketegangan emosional untuk
mengatasi penyakit kronis. Pastikan untuk mendiskusikan keprihatinan apapun tentang
suasana hati Anda dengan dokter Anda atau penyedia layanan kesehatan lainnya. Ada
pengobatan sangat eIektiI untuk depresi dan kecemasan.
Lupus dan Kehamilan
Kebanyakan wanita dengan lupus bisa hamil, meskipun kondisi meningkatkan risiko
komplikasi selama kehamilan. Karena gejala-gejala lupus datang dan pergi, waktu terbaik
untuk hamil adalah ketika gejala minimal. Wanita yang hamil bila gejala berada dalam remisi
kurang cenderung memiliki Ilare-up atau komplikasi. Pastikan dokter kandungan Anda tahu
Anda memiliki lupus. Anda obat dapat dimodiIikasi dan Anda dapat menjalani pengawasan
ekstra untuk memastikan kehamilan yang sukses.


Neonatal Lupus
Kebanyakan bayi yang lahir dari ibu dengan lupus sepenuhnya sehat. Namun dalam kasus
yang jarang terjadi, bayi baru lahir dari ibu dengan lupus mungkin memiliki lupus neonatal.
Kondisi ini dapat menyebabkan ruam kulit, anemia, atau masalah hati. Gejala biasanya hilang
setelah beberapa bulan dan tidak menimbulkan kerusakan permanen. Namun, beberapa bayi
dengan lupus neonatal dilahirkan dengan cacat jantung yang serius.
Hidup dengan Lupus
Kelelahan dan sakit sendi yang berhubungan dengan lupus dapat membuat lebih sulit untuk
melakukan pekerjaan Anda atau merawat anak-anak Anda. Anda mungkin harus memotong
kembali kegiatan atau meminta bantuan ketika gejala menyala. Tapi kebanyakan orang
dengan lupus dapat melanjutkan dengan kegiatan yang biasa mereka.
Penampilan untuk Lupus
Berkat perbaikan dalam pengobatan untuk lupus, orang dengan kondisi hidup secara
signiIikan lebih lama. Prospek untuk setiap individu yang diberikan tergantung pada seberapa
parah penyakit ini, dan apakah ada organ vital yang terpengaruh. Tapi kebanyakan orang
dengan lupus dapat berharap untuk menjalani hidup normal atau mendekati normal.

'Saya seorang penderita lupus yang sudah menggunakan obat sefak 3 tahun ini. Mula-mula
saya harus minum obat steroid 12 tablet sehari dan sekarang hanya 2 tablet safa pagi hari.
%erus terang saya bosan minum obat dan ingin sekali berhenti minum obat. Saya pernah
coba berhenti tiga minggu, tetapi penyakit saya kumat kembali. %imbul demam dan muka
saya mulai lagi kemerahan serta sendi-sendi menfadi pegal. Sefak itu saya kapok berhenti
minum obat yang diberikan dokter.
Saya karyawati sebuah perusahaan swasta, berumur 25 tahun, dan sudah punya calon
pendamping. Dia telah mengetahui penyakit saya dan dapat menerima keadaan saya.
Sefak kecil, menurut Ibu, sebenarnya saya merupakan anak periang dan aktif di berbagai
kegiatan. Saya ikut les menari, renang, dan kegiatan di luar sekolah lainnya. Namun, sefak
minum obat steroid, penampilan saya berubah. Muka saya fadi bundar dan ada ferawat yang
susah hilang. Menurut dokter, keadaan ini disebabkan efek samping steroid. Dokter fuga
menginformasikan efek samping steroid yang mungkin timbul, seperti peningkatan gula
darah, tekanan darah tinggi, katarak pada mata, serta tulang dapat menfadi keropos. Saya
harus menerima risiko tersebut karena saya merasa dengan minum obat penyakit lupus saya
dapat terkendali.
Kelihatannya saya akan minum obat masih dalam waktu lama. Saya sudah mendapat
penfelasan tentang pengaruh obat ini terhadap kehamilan dan lain-lain. Saya merasa
gembira karena keinginan saya berumah tangga dan fadi ibu tidak terhalang meski saya
menggunakan obat ini.
Saya mohon saran Dokter bagaimana caranya agar saya dapat patuh minum obat, tidak
lupa, dan bosan. Perasaan bosan kadang-kadang datang, terutama fika saya lagi kesal.
pakah cukup banyak orang yang mempunyai nasib seperti saya, minum obat seumur hidup?
'
S di 1)
1awaban:
Saya dapat memahami keadaan Anda. Saya merasa gembira Anda dapat melaksanakan
minum obat yang dibutuhkan sekitar tiga tahun. Ini merupakan prestasi yang patut
dibanggakan. Saya juga bersyukur Anda mendapat manIaat yang baik dalam terapi ini.
Kita pernah membahas masalah lupus pada ruang konsultasi ini. Pada dasarnya, penyakit ini
termasuk penyakit autoimun, yaitu penyakit yang disebabkan respons imun tubuh yang
melindungi kita dari inIeksi, pada keadaan ini justru merusak organ tubuh sendiri.
Salah satu tanda respons imun tersebut adalah ditemukannya antibodi yang bereaksi terhadap
organ tubuh, seperti ginjal, sendi, paru, jantung, atau sistem darah. Jika dibiarkan, kerusakan
tersebut dapat berlanjut.
Sebagian penderita lupus menjadi gagal ginjal karena ginjal rusak akibat respons imun tubuh.
Obat untuk menekan respons imun tubuh agar tak merusak organ tubuh sendiri di antaranya
adalah obat golongan steroid. Dengan penekanan ini, diharapkan kerusakan organ tubuh
dapat dicegah atau dibatasi. Jadi, peran steroid dan obat lain yang menekan respons imun
tubuh penting pada penyakit lupus.
Penyakit lupus lebih sering dijumpai pada perempuan, terutama perempuan dalam usia subur.
Gejala penyakit ini, seperti demam, sakit sendi, dan anemia, menyerupai penyakit lain
sehingga adakalanya penyakit ini terdiagnosis setelah berlangsung cukup lama. Kepedulian
terhadap penyakit lupus perlu ditingkatkan.
Sebenarnya, penyakit lupus dapat dibagi dalam lupus diskoid yang terutama mengenai kulit
dan lupus eritematosus sistemik yang dapat mengenai berbagai organ, seperti ginjal, jantung,
paru, dan sistem darah.
Jika masyarakat sudah mengenal penyakit ini, diharapkan lupus dapat ditemukan pada tahap
dini sehingga belum terjadi kerusakan organ tubuh yang parah. Dengan demikian, kerusakan
organ tubuh dapat dibatasi serta penderita dapat menikmati kualitas hidup yang baik.
Karena penderita lupus kebanyakan perempuan muda, maka mereka harus memilih antara
pengendalian penyakit dan risiko eIek samping obat. Untunglah kebanyakan penderita dapat
menghadapi kenyataan ini dengan baik sehingga mereka bersedia menanggung risiko eIek
samping obat jika timbul asalkan penyakitnya terkendali. Sudah tentu pengawasan terhadap
terapi ini harus dilakukan dengan teratur sehingga eIek samping obat yang serius dapat
dideteksi. Sekali lagi, kerja sama dokter-pasien amat diperlukan untuk mencapai keberhasilan
yang diinginkan.
Banyak cara yang dilakukan orang untuk menghindari lupa minum obat. Kemungkinan lupa
lebih besar jika obat harus diminum 3 atau 4 kali sehari. Jika sekali sehari seperti Anda
mungkin lebih mudah diingat.
Obat darah tinggi yang juga perlu dimakan setiap hari pada pembungkusnya ada yang
mencantumkan nama-nama hari sehingga terlihat bila belum diminum, obat tersebut pada
hari itu masih ada di kotak obat. Ada juga yang menggunakan kotak obat untuk seminggu
yang berisi 7 tempat yang diisi obat. Dengan melihat obat yang masih terisi, mengingatkan
bahwa obat tersebut belum digunakan.
Peringatan di kamar tidur atau di kamar makan yang berisi pesan untuk minum obat juga
dapat dilakukan. Anggota keluarga, orangtua, atau saudara juga dapat mengingatkan apakah
obat telah diminum. Anda juga dapat menggunakan jam atau telepon genggam untuk
memberi tanda sudah waktunya minum obat. Jadi, banyak cara untuk menghindari lupa
minum obat.
Penderita lupus di Indonesia semakin banyak, mungkin karena kepedulian terhadap penyakit
ini mulai meningkat. Sebagian dari mereka memerlukan obat yang harus diminum terus-
menerus. Bahkan ada juga yang memerlukan obat yang jauh lebih mahal daripada obat
steroid.
Sekarang ada Yayasan Lupus yang menghimpun penderita untuk meningkatkan kebersamaan
serta memperjuangkan keperluan anggota, seperti misalnya obat yang lebih terjangkau. Saya
berharap Anda akan dapat menikmati masa depan dengan baik serta membina keluarga yang
bahagia. ****
Dr. Zubairi,
Saya adalah seorang penderita lupus, usia saat ini 30 tahun. Sudah satu tahun saya dinyatakan
menderita lupus. Saat ini penyakit saya telah terkontrol dan saya rutin berobat ke dokter. Obat
yang saya minum saat ini adalah prednison, MTX (Methotrexate), dan Piroksikam, karena
saya juga mengeluh nyeri pada sendi-sendi lutut saya.
Masalahnya, sudah 2 minggu terakhir ini perut saya terasa nyeri dan kembung. Rasanya kalau
makan juga cepat kenyang. Menurut dokter, mungkin ini sebagai eIek samping dari obat yang
saya minum. Dokter kemudian mengganti obat rematik saya dengan parasetamol dan
memberi obat maag Ranitidin. Namun sampai saat ini nyeri perut saya masih terasa walaupun
sudah berkurang, ditambah lagi sendi saya terasa lebih nyeri. Saya membaca bahwa
Prednison juga bisa bereIek pada lambung.
Pertanyaan saya:
Apakah bisa prednison dihentikan atau diganti dengan obat lain? Bagaimana caranya agar
nyeri sendi saya hilang tetapi saya tidak sakit maag, dan lupus saya tidak kambuh?
Wasalamu'alaikum wr.wb.
'ita, Jakarta
1awab:
Assalamu'alaikum wr.wb.
Mbak Vita, penyakit lupus memang bisa muncul dalam berbagai bentuk. Pada kasus mbak
Vita, keluhan yang cukup menonjol saat ini adalah nyeri sendi, sementara pada pasien lain
mungkin tidak ada gejala nyeri sendi. Penyakit lupus, seperti yang mungkin sudah mbak Vita
ketahui, disebabkan oleh adanya antibodi yang malah menyerang jaringan tubuh yang sehat.
Nyeri sendi terjadi karena antibodi menyerang sendi sehingga terjadi peradangan sendi.
Obat-obat untuk meredakan peradangan pada sendi memang dapat menimbulkan eIek yang
tidak diinginkan yaitu peradangan pada selaput lendir yang melapisi bagian dalam lambung.
Hal ini terjadi karena obat golongan ini dapat menghambat produksi senyawa yang berperan
dalam proteksi selaput lendir lambung.
Untuk itu obatnya dapat diganti, seperti yang dokter Anda telah lakukan, dengan obat yang
tidak merangsang lambung. Jika parasetamol kurang membantu, mungkin dapat diganti
dengan tramadol. Yang penting, nyeri lambung ini jangan sampai menghentikan pengobatan
untuk lupus-nya yaitu prednison. Karena akibatnya bisa lebih merugikan jika dihentikan
sebelum waktunya. Selain pemberian obat antimaag, seringkali omeprazole lebih berhasil
dari pada ranitidine. Juga perlu diperhatikan mengenai gaya hidup selama ini. Jangan makan
makanan yang merangsang lambung seperti makanan pedas dan asam, mie instan, atau soft
drink yang mengandung soda. Untuk sementara waktu, hindari juga sayur mentah (lalap,
asinan). Makanlah sayur yang sudah dimasak atau direbus.
Makanlah yang teratur, jangan menunda makan. Sebaiknya makan dalam porsi kecil tetapi
lebih sering, 4 sampai 6 kali sehari, misalnya. Saya doakan semoga penyakit lupus Anda
dapat terkontrol dan nyeri sendi Anda juga teratasi, tanpa diganggu sakit maag. Amin.
Wasalamu'alaikum wr.wb.
ssalamualaikum wr wb
Dokter Zubairi Yth,
Anak saya saat ini hamil lima bulan dan sedang khawatir sekali karena pernah dua kali
keguguran. Setelah diperiksa beberapa dokter spesialis, ya dokter kandungan, spesialis
penyakit dalam, dan dokter ahli hematologi, disimpulkan keguguran yang lalu akibat
penyakit APS (Anti Phospholipid Syndrome).
Sekarang ini, ia disuntik setiap hari dengan obat semacam heparin, untuk melindungi bayi,
agar tidak keguguran lagi. Menurut dokter yang merawat, anak saya juga harus
mengkonsumsi obat metilprednisolon, karena juga sakit lupus yang menjadi biang keladi
APS. Pertanyaan saya, apakah tidak berbahaya, wanita hamil mendapat obat suntikan setiap
hari dan minum obat metilprednisolon. Yang saya tahu, wanita hamil tidak boleh minum
obat, apalagi disuntik setiap hari.
Pertanyaan kedua, bukankah penyakit lupus biasanya mempunyai gejala rambut rontok dan
sakit pada sendi? Anak saya sama sekali tidak mempunyai kedua gejala tersebut.
Sandra, Bekasi
aalaikumussalam wr wb
Bu Sandra yang baik,
Keguguran dua kali plus data laboratorium yang dilampirkan, ACA (Anti Cardiolipin
Antibody) positiI dan jumlah trombosit agak rendah, memang mendukung dugaan bahwa
anak ibu terkena APS.
Penyakit APS termasuk penyakit autoimun, bisa disebabkan oleh penyakit lupus eritematosus
sistemik (SLE). Ditemukannya jumlah trombosit yang rendah disertai tes anti ds DNA yang
positiI plus kadar komplemen yang rendah, memastikan bahwa anak ibu sakit lupus, sebagai
penyakit dasar yang menyebabkan keguguran.
Obat yang diberikan tim dokter Ibu sudah tepat. Untuk mengatasi lupus mendapat
metilprednisolon, dan untuk mencegah abortus berulang kembali diberikan suntikan heparin
yang berat molekulnya rendah.
Ibu benar, bahwa pada umumnya wanita hamil sebaiknya sesedikit mungkin mengkonsumsi
obat-obatan. Namun untuk yang sakit lupus, apalagi dengan APS, justru sebaliknya, artinya
harus minum obat metilprednisolon atau prednison dan mendapat suntikan heparin setiap hari
sampai melahirkan. Kalau metilprednisolon dan suntikan heparin dihentikan justru
membahayakan bayi dan ibunya.
Metilprednisolon bekerja menekan limIosit B, agar tidak memproduksi antibodi yang
berlebih, namun yang salah Iungsi. Seperti ibu ketahui, pada penyakit lupus sistemik (SLE),
terbentuk antibodi berlebihan, yang sayangnya tidak berIungsi normal, yaitu melawan
bakteri, jamur atau virus yang memasuki tubuh, tetapi pada ODAPUS (orang dengan lupus),
antibodi ini justru merusak tubuh sendiri.
Demikian pula, obat suntik heparin diperlukan untuk mencegah trombosis (bekuan darah)
yang cenderung timbul pada pasien lupus dan berpotensi merusak plasenta, yang kemudian
menyebabkan keguguran.
Jadi, dapat dikatakan, obat yang diberikan dokter sekarang ini mungkin sekali sudah benar.
Mengenai eIek samping, bila dikonsumsi sesuai dengan petunjuk dokter, saya yakin eIek
sampingnya bisa diminimalkan dan manIaatnya jauh lebih besar. Kedua obat tersebut tidak
menyebabkan cacat pada bayi, justru sebaliknya dapat melindungi dan menyelamatkan bayi.
Mengenai gejala lupusnya yang berbeda dari kebanyakan gejala lupus, yaitu rambut rontok
dan sakit sendi, memang penyakit lupus dikenal sebagai peniru ulung, yang gejalanya
seringkali berbeda dari satu pasien ke pasien yang lain.
Ada yang mengalami kerusakan ginjal dan mata, ada pula yang perut dan kakinya bengkak..
Adapula yang lupusnya bermaniIestasi sebagai sakit kepala, ada yang stroke, ada pula yang
gejalanya berupa perdarahan gusi atau menstruasi berlebih akibat jumlah trombosit yang
kurang. Dalam hal anak ibu, gejala lupus yang muncul adalah keguguran berulang.
Persamaannya adalah sebagian besar lupus mengenai wanita muda, usia antara 14-40 tahun.
Karena penampilan atau gejalanya berbeda-beda, dari satu pasien ke pasien yang lain,
diagnosis kadang-kadang tidak mudah dan sering terlambat. Keterlambatan diagnosis lupus
tidak hanya ditemukan di Indonesia, juga terjadi di Amerika.

ssalamualaikum wr wb
Dokter Zubairi Yth,
Sewaktu menghadiri seminar lupus sebulan yang lalu di Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, saya baru sadar bahwa gejala lupus yang saya alami berbeda sekali dengan
'penampilan' teman-teman lupus yang lain. Saya mengalami episode jumlah trombosit yang
amat rendah disertai perdarahan di kulit dan menstruasi yang lama dan banyak, sedangkan
teman lain dengan nyeri sendi, ada pula teman ODAPUS (Orang dengan Lupus) dengan
gangguan ginjal, ada pula yang keguguran sampai tiga kali.
Pertanyaan saya, apakah lupus itu sebenarnya satu kesatuan penyakit ataukah terdiri dari
beberapa kelompok penyakit? Dan bagaimana kita, sebagai pasien atau keluarga pasien,
ataupun dokter dapat menemukannya? Saya menanyakan ini, karena penyakit lupus saya baru
ditemukan lama sesudah gejala muncul, dan perlu pindah-pindah beberapa dokter sebelum
dipastikan dan diobati dengan benar.
Rini, Jakarta Timur
aalaikumussalam wr wb
Ya, Mbak Rini benar sekali, penyakit lupus memang mempunyai penampilan gejala yang
berbeda-beda dari satu pasien ke pasien yang lain. Seperti yang dirasakan sendiri oleh Mbak
Rini dengan masalah perdarahan akibat jumlah trombosit yang rendah, ada pula yang dengan
sakit kepala, rambut rontok, kelainan kulit di muka, di pipi yang kemerahan, ada yang sakit
kepala berbulan-bulan, ada pula yang disertai kejang, ada yang dengan stroke, ada pula yang
muncul sebagai penyakit jantung koroner. Atau ada pula yang menyerupai tuberkulosis paru,
dengan gejala demam hilang timbul, kurus, dan penimbunan cairan di rongga paru (eIusi
pleura). Karena itu, lupus diberi julukan penyakit dengan seribu wajah.
Mengenai keterlambatan diagnosis, di Amerika pun, diagnosis lupus masih seringkali
memakan waktu lama. Tentu kalau lupus lebih cepat ditemukan, hasil pengobatan menjadi
lebih baik dan lebih cepat dirasakan. Karena itu, dengan memperingati Hari Lupus Sedunia,
kita harapkan dokter lebih waspada, lebih terampil mengenali penyakit lupus, demikian pula
masyarakat.
Mbak Rini juga benar, bahwa ada yang menganggap lupus sebagai beberapa kelompok
penyakit, dengan kelainan di berbagai organ tubuh yang amat bervariasi, antara lain: otot,
sendi, ginjal, sel darah, otak, jantung, paru, dan lever.
Persamaannya adalah sama-sama mengenai sistem kekebalan tubuh, yang disebut penyakit
autoimun dan terutama mengenai wanita muda, 14 sampai 40 tahun. Karena variasi
penampilan yang amat luas, dokter yang bergabung dengan ARA pada tahun 1971 menyusun
kriteria untuk memudahkan dokter membuat diagnosis lupus untuk keperluan uji klinik.
Kriteria ini kemudian direvisi pada tahun 1982 dan terakhir tahun 1997, yang akan diringkas
berikut ini. Tentu, kriteria berikut ada keterbatasannya, karena disusun untuk keperluan uji
klinik. Menurut kriteria tersebut, pasien didiagnosis sebagai penyakit lupus, bila mengalami
empat gejala dari 11 gejala di bawah ini:
1. Kemerahan di pipi.
2. Bercak-bercak kemerahan di kulit tubuh.
3. Tidak tahan sinar matahari, kulit menjadi kemerahan.
4. Sariawan di mulut.
5. Nyeri sendi di sekitar jari, mengenai paling sedikit dua sendi yang disertai kemerahan dan
pembengkakan sendi.
6. Penumpukan cairan di rongga paru (eIusi pleura) atau rongga jantung (eIusi jantung)
7. Kelainan ginjal berupa bocornya protein (proteinuria) atau kelainan di sedimen urine.
8. Kejang-kejang atau gangguan kejiwaan/ psikosis, yang bukan karena gagal ginjal, kelainan
elektrolit atau ketoasidosis.
9. Kelainan hematologik, berupa anemia hemolitik autoimun, jumlah leukosit atau trombosit
yang rendah.
10.Gangguan imunologik, tes anti-Sm DNA, anti-dsDNA, Anti-Phospholipid Antibody dan
tes positiI palsu untuk siIilis, anti-ss DNA.
11.ANA (Anti-Nuclear Antibody)
Arba'iyah Satriani
Wartawan Republika
Setiap tanggal 10 Mei diperingati sebagai Hari Lupus Sedunia (orld Lupus Day). Penetapan
ini dilakukan oleh representasi berbagai organisasi lupus dari 13 negara yang bertemu di
Eaton, United Kingdom untuk pertama kali pada 2004. Penetapan ini merupakan bentuk
kepedulian terhadap nasib para penyandang lupus atau orang dengan lupus (odapus) dengan
harapan pemerintah di seluruh dunia bergerak untuk meningkatkan kepedulian dan dukungan
pendanaan bagi penelitian yang berkaitan dengan penyakit ini.
Lupus adalah suatu penyakit autoimun yang menyerang manusia, terutama perempuan, pada
usia produktiI 14-45 tahun. Meski demikian, dalam beberapa kasus ditemukan lupus yang
menyerang anak-anak dan pria di usia produktiI. Hingga kini, belum ditemukan dengan pasti
penyebab dari penyakit yang dikenal juga dengan sebutan penyakit seribu wajah ini sehingga
obatnya pun belum bisa ditemukan.
Meskipun lupus atau lengkapnya Systemic Lupus Erythematosus sudah dikenal sejak tahun
1800-an, tetapi sampai sekarang penelitian mengenai sebab penyakit ini sekaligus
pengobatannya belum juga ditemukan. Bahkan selama lebih dari 40 tahun terakhir, belum ada
penemuan baru mengenai pengobatan bagi penyakit yang tidak menular tetapi berisiko
mematikan ini. Hingga kini, di seluruh dunia terdapat sekitar lima juta orang yang menjadi
odapus dengan 100 ribu kasus baru setiap tahunnya. Di Indonesia jumlah odapus
diperkirakan sekitar 10 persen dari total jumlah di dunia.
Disebut penyakit seribu wajah karena lupus bisa menyerang bagian mana pun dari tubuh
manusia (kulit, ginjal, hati, tulang, darah, otak, dan organ lainnya) dengan gejala yang
kerapkali mirip dengan penyakit lain. Akibatnya, sering terjadi keterlambatan diagnosis yang
menyebabkan odapus harus mengalami penderitaan yang panjang sebelum akhirnya diketahui
penyakit yang sebenarnya diderita.
Kalaupun ada pengobatan yang diupayakan untuk mengurangi sakit yang diderita odapus
adalah dengan mengurangi gejala yang menyerang serta mengobati organ tubuh odapus yang
diserang lupus. Sementara lupusnya sendiri belum bisa diatasi. Di sisi lain, obat penghilang
rasa sakit yang harus dikonsumsi para odapus memberikan eIek samping yang
membahayakan bagi odapus. Kondisi ini membawa odapus pada situasi laiknya menelan
buah simalakama. Jika tidak diobati, lupus akan semakin ganas menyerang, tetapi dengan
pengobatan yang saat ini ada, ada eIek samping yang merugikan.
Masalah lain yang dihadapi oleh odapus adalah tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk
pengobatan secara medis. Memang, jenis lupus ini beragam. Ada yang ringan, sedang dan
berat. Karena itu, obat yang harus dikonsumsinya pun beragam pula, tergantung jenis Lupus
yang menyerangnya dan bagian tubuh yang diserang itu.
Pada kasus lupus yang berat, odapus bahkan ada yang mengeluarkan biaya hingga Rp 1,7 juta
per hari. Dengan biaya sebesar itu, bahkan odapus dari keluarga mampu akan menghadapi
masalah Iinansial jika terus-menerus harus mengeluarkan biaya. Hal ini menjadi suatu yang
penting karena sekali seseorang dinyatakan mengidap lupus maka seumur hidup dia akan
bersahabat dengannya. Mengapa? Seperti dijelaskan sebelumnya, hingga kini penyebab
Lupus belum diketahui, sehingga akan sulit mencarikan obat penyembuhnya.
Jika dibandingkan dengan penyakit lain yang ada di Indonesia, atau bahkan di dunia, dari sisi
jumlah, barangkali odapus belum sebanyak penyakit kronis yang lain yang menyebabkan
kematian. Namun, sebagai ;olunteer di Syamsi Dhuha Foundation (SDF) - Care Ior Lupus,
saya menyaksikan bahwa kematian para odapus kerap terjadi. Untuk di Jawa Barat saja,
sesuai data di SDF, sejak 2004 hingga April 2007, jumlah odapus yang meninggal mencapai
40 orang dari berbagai usia.
Jika kemudian muncul pertanyaan, mengapa kepedulian pada lupus ini menjadi penting,
menurut hemat saya, sedikitnya ada tiga alasan. Pertama, penyebab yang belum diketahui
menyebabkan lupus belum bisa disembuhkan sehingga sekali orang divonis sebagai odapus,
seumur hidup dia akan bersama dengan penyakit ini. Dalam beberapa kasus, seseorang yang
menjadi odapus kemudian kehilangan masa depannya akibat dikeluarkan dari pekerjaan,
tidak melanjutkan kuliah karena di-DO sebab sibuk berobat sehingga ada penilaian bahwa
yang bersangkutan malas belajar, bahkan ada yang membatalkan pernikahan karena orangtua
enggan bermenantu odapus yang sakit-sakitan sepanjang hidupnya.
Kedua, sebagian besar yang diserang adalah perempuan di usia produktiI (pada sebagian
kasus, yang diserang adalah pria di usia produktiI dan anak-anak). Artinya, perempuan yang
merupakan ibu dalam keluarga dan berperan vital dalam membangun sebuah keluarga --yang
menjadi tempat pendidikan terbaik bagi anak-anak sebagai generasi penerus-- akan
mengalami gangguan dalam melaksanakan tugasnya. Bagaimanapun, keluarga akan menjadi
timpang dengan berkurangnya peran ibu dalam keluarga.
Ketiga, usia produktiI adalah `usia emas'yang memungkinkan setiap orang di usia tersebut
mencetak prestasi terbaik untuk lingkungan dan negara. Jika seseorang pada usia tersebut
menjadi odapus maka peluang untuk berprestasi dan memberikan yang terbaik menjadi jauh
berkurang. Dengan kata lain, bangsa ini kehilangan banyak peluang untuk maju dari orang-
orang yang seharusnya berkontribusi tetapi tak bisa akibat menjadi odapus.
Karena itu, saya mengajak semua pihak untuk lebih peduli pada lupus. Saya juga mengajak
untuk meminimalisasi dampak serta kemungkinan kematian yang diakibatkan lupus dan
peningkatan pemahaman akan penyakit lupus ini sendiri. Deteksi dini pada penyakit ini akan
membuat harapan hidup odapus menjadi lebih baik. Kenyataannya, hingga saat ini masih
banyak dokter dan paramedis yang kesulitan mendiagnosis secara cepat penyakit ini akibat
keterbatasan pengetahuan mereka.
Kepada pemerintah, diharapkan kepeduliannya untuk meningkatkan anggaran penelitian bagi
penemuan sebab maupun obat lupus ini. Saat peringatan Hari Lupus Sedunia tahun lalu, SDF
beraudiensi dengan menteri kesehatan untuk mengajukan jalur obat murah bagi para odapus
di seluruh Indonesia. Namun hingga kini, baru sebagian kecil saja dari harapan itu yang bisa
diwujudkan melalui obat generik dan memasukkan Odapus miskin dalam kartu pengobatan
untuk keluarga miskin (gakin).
Yang dibutuhkan saat ini sesungguhnya lebih dari itu. Penemuan baru atas lupus menjadi
harapan yang sangat dinantikan. Tujuannya tentu saja agar harapan hidup para odapus bisa
menjadi lebih tinggi. Kesempatan untuk tetap berkarya dengan keterbatasan yang ada di
tempat masing-masing odapus berada (sebagai karyawan/karyawati, mahasiswa/i dan pelajar)
sangatlah diharapkan. Dukungan yang diberikan oleh setiap pihak, akan memberikan suasana
yang kondusiI bagi para odapus. Bagaimanapun, setiap nyawa adalah berharga. Karena itu,
kepedulian setiap orang pada lupus akan menyelamatkan sebuah kehidupan.

You might also like