You are on page 1of 14

Jika Anda berkeinginan untuk membuka Kelas Kumon di Indonesia, silakan ikuti langkahlangkah berikut : 1.

Mengikuti Orientasi Pengenalan sesuai dengan jadwal yang diberikan di Kantor Pusat 2. Lulus tes Matematika 3. Lulus interview 4. Mempunyai lokasi untuk Kelas Kumon dan mendapat persetujuan 5. Mengikuti Seminar Pelatihan untuk Pembimbing baru dan mengikuti Praktek Kerja 6. Menyiapkan ruang kelas 7. Menandatangani perjanjian waralaba dan membayar biaya waralaba sebesar US$ 320 Sebagai pendidik yang profesional Untuk menjadi Pembimbing Kumon di Indonesia, calon Pembimbing harus memenuhi kriteria berikut Kriteria

Wanita Pendidikan minimal D3 / Akademi Memiliki kemampuan Matematika yang baik (ada tes pada saat Orientasi Pengenalan) Usia 25 - 45 tahun Bersemangat untuk membantu anak anak Memiliki kemampuan interpersonal yang baik (ada interview) Bersedia untuk memberikan komitmen penuh untuk Kumon Warga Negara Indonesia (WNI)

Sistem Pelatihan dan Konsultasi yang Lengkap Kumon berkomitmen untuk memberikan dukungan yang berkesinambungan kepada Pembimbing untuk mengembangkan kemampuan dan kelasnya. Dukungan Kumon memberikan hal-hal berikut untuk mengembangan kemampuan bimbingan dan manajemen Pembimbing

Pelatihan yang menyeluruh sebelum dan setelah membuka kelas Kumon. Seminar bulanan. Konferensi di dalam dan luar negeri. Dukungan marketing dan pelatihan bimbingan. Kunjungan rutin dan bantuan dari staf kantor ke kelas.

KUMON adalah salah satu franchise terbesar di dunia dengan investasi awal yang kecil. Di KUMON, pemilik kursus (franchisee) adalah sekaligus sebagai pembimbing dan pengelola kursus. Dengan menjadi pembimbing, Anda dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat melalui kegiatan mencerdaskan anak-anak. Selain itu, Anda pun dapat memperoleh penghasilan yang bernilai dan memiliki kesempatan untuk terus mengembangkan diri Anda sendiri. Anda akan ditunjang oleh suatu sistem pelatihan, bimbingan siswa, pemasaran dan pengelolaan kelas KUMON. Gambaran pekerjaan sebagai pembimbing KUMON adalah sebagai berikut. Membimbing siswa-siswa dengan memberikan program belajar yang "tepat" sesuai kemampuan masing-masing anak. Mengelola kelas agar berjalan secara efektif dan efisien. Melakukan komunikasi yang erat dengan orang-tua siswa agar pelajaran siswa berjalan lancar. Mempelajari bahan pelajaran KUMON agar dapat membimbing siswa dengan baik. Membuat laporan-laporan, menghadiri seminar-seminar dan kegiatan lain yang diadakan oleh Kantor Pusat. Metode Kumon adalah metode belajar perseorangan. Level awal untuk setiap siswa Kumon ditentukan secara perseorangan. Siswa mulai dari level yang dapat dikerjakannya sendiri dengan mudah, tanpa kesalahan. Lembar kerjanya telah didesain sedemikian rupa sehingga siswa dapat memahami sendiri bagaimana menyelesaikan soalnya. Jika siswa terus belajar dengan kemampuannya sendiri, ia akan mengejar bahan pelajaran yang setara dengan tingkatan kelasnya dan bahkan maju melampauinya. Apa keunggulan KUMON dibanding kursus lain Di Kumon, pelajaran yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing anak, bukan berdasarkan tingkatan kelas atau usia.Kumon tidak menggunakan sistem kelas seperti kursus-kursus lain pada umumnya. Di Kumon, setiap anak mendapatkan program belajar dan bimbingan secara individual sesuai kemampuan masing-masing. Dengan demikian, kemampuan anak dapat berkembang secara maksimal. Selain itu, KUMON menggunakan bahan pelajaran yang disusun secara sistematis dan small steps, untuk membentuk kemampuan dasar yang baik dan memungkinkan anak mengerjakan level yang lebih tinggi. Apakah tidak terlambat bagi siswa SMP/SMA untuk mengikuti Kumon?

Dengan sistem belajar perseorangan, Kumon sangat efektif untuk mengembangkan kemampuan setiap individu, tanpa melihat usia atau tingkatan kelasnya. Memulai Kumon sejak usia dini memang lebih baik karena umumnya kebiasaan belajar akan lebih mudah terbentuk pada diri anak. Meski demikian, dengan sistem belajar secara "perseorangan", KUMON efektif untuk mengembangkan kemampuan setiap individu, tanpa melihat usia atau tingkatan kelasnya. Dengan kata lain, tidak ada kata terlambat untuk memulai KUMON. Saat ini pun, cukup banyak siswa-siswi yang memulai KUMON ketika duduk di bangku SMP atau SMA dan merasakan manfaatnya. Memusatkan pada pengembangan kemampuan berhitung yang kuat Menguasai berhitung adalah kunci untuk maju ke materi Matematika SMA. Fitur dasar dari materi ini adalah memusatkan pada pengembangan kemampuan berhitung yang kuat, yang memungkinkan Takeshi maju secepat mungkin ke materi Matematika SMA. Berdasarkan pengalamannya sebagai guru Matematika SMA, Toru Kumon yakin bahwa menguasai berhitung adalah kunci yang memungkinkan anaknya untuk nantinya menerapkan konsep-konsep Matematika. Kumon percaya bahwa semua anak memiliki potensi tak terbatas Kumon percaya bahwa adalah tugas para pendidik untuk menggali potensi tersembunyi pada anak-anak. Metode Kumon Tersebar ke Seluruh Dunia Dengan tujuan untuk mendukung lebih banyak lagi impian di seluruh dunia. Membentuk kemampuan akademis yang baik dan life skills Kumon adalah metode perseorangan yang cocok untuk semua usia. Dengan menempatkan pentingnya kemampuan setiap siswa, Kumon berkeinginan untuk membentuk dan menumbuhkan potensi sifat dan kemampuan belajar dari setiap individu. Kelas Kumon di luar Jepang yang pertama dibuka di New York pada 1974. Sejak itu, telah Kumon telah tersebar di 46 negara dan region yang berbeda. Mendukung semua anak-anak di seluruh dunia untuk mencapai target dan impiannya Metode Kumon secara konsisten telah berkarya selama lebih dari lima puluh tahun dan telah diterima di banyak negara walaupun terdapat perbedaan dalam gaya hidup, sistem pendidikan dan kebudayaan. Hal ini membuktikan sifat universal dari Metode Kumon dan ini adalah sesuatu yang Kumon hargai dan banggakan. Kumon mendukung semua anak-anak di seluruh dunia untuk mencapai target dan impiannya.

Keistimewaan kumon

a. Memulai dari level yang tepat akan menumbuhkan kecintaan belajar Sangatlah penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri Kunci bimbingan perseorangan adalah belajar pada tingkatan yang tepat. Level awal untuk setiap siswa Kumon ditentukan secara perseorangan. Siswa mulai dari level yang dapat dikerjakannya sendiri dengan mudah, tanpa kesalahan. Sangatlah penting agar siswa menikmati pelajarannya Hal yang paling penting dalam membantu mengembangkan kemampuan akademik siswa adalah kegembiraan dalam belajar. Karena itu titik pangkal untuk setiap individu siswa ditetapkan dengan memastikan siswa dapat mengerjakan soal dan memperoleh nilai sempurna dengan kemampuan sendiri Siswa menemukan kegembiraan dan kepuasan dalam mencapai sesuatu dengan kemampuannya sendiri Ambil Program Matematika sebagai contoh. Jika seorang siswa 2 SD mengalami kesulitan mengerjakan hitungan bersusun, hal ini biasanya dikarenakan kurangnya penguasaan kemampuan berhitung di luar kepala yang biasanya telah berlangsung sejak dari tahap awal belajar penjumlahan dan pengurangan di kelas 1 SD. Dalam kasus demikian, sangatlah penting untuk mulai dari bahan yang memungkinkan anak mengerjakan soal tanpa kesalahan dengan tingkat kemampuan yang sekarang. Dengan demikian, anak tersebut akan menemukan kegembiraan dan kepuasan karena telah mencapai sesuatu dengan kemampuan sendiri.

b. Maju dengan kemapuan sendiri Anak-anak akan menemukan kegembiraan dan kepuasan bila mencapai target dengan kemampuannya sendiri Lembar kerja Kumon didesain dengan perubahan yang small steps agar siswa dapat maju dengan lancar pada tingkat kecepatan yang sesuai baginya Maju dengan small steps Siswa sering mengalami kesulitan untuk maju dengan kemampuannya sendiri jika perbedaan antara topik bahasan terlalu besar. Karena itu, lembar kerja Kumon telah didesain dengan cermat agar berkembang dalam small steps sehingga memungkinkan siswa maju dengan lancar sambil belajar pada tingkatan yang paling tepat baginya.

Program Matematika terdiri dari 4.620 lembar kerja yang terbagi dalam 21 level. Program Matematika terdiri dari 4.620 lembar kerja yang terbagi dalam 21 level, mulai dari level 7A sampai level O dan lima level lanjutan. Lembar kerjanya didesain sedemikian rupa sehingga siswa dapat maju dengan lancar dalam small steps. Siswa tidak akan tiba-tiba menemui soal yang tidak dikenalinya.

c. Mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dan kemampuan belajar mandiri Mengembangkan kemampuan belajar mandiri

Kumon mendefinisikan kemampuan belajar mandiri sebagai kemampuan untuk menentukan tujuan dan menyelesaikan soal yang sulit secara mandiri. Keinginan untuk mencoba tantangan baru ditumbuhkan dalam diri anak dari pencapaian belajarnya setiap hari.

Siswa mengerjakan lembar kerjanya setiap hari dan mengembangkan kebiasaan belajar yang baik Dalam Metode Kumon, sangatlah penting bagi siswa untuk mengerjakan lembar kerjanya sendiri. Siswa datang ke kelas Kumon 2 kali seminggu, sementara di harihari lainnya lembar kerja dikerjakan di rumah. Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan kebiasaan belajar yang baik di rumah dan di kelas.

Lembar kerja sikap belajar mandiri

kumon

disusun

untuk

menumbuhkan

Lembar kerjanya telah didesain sedemikian rupa sehingga memungkinkan siswa untuk memahami sendiri bagaimana menyelesaikan soalnya. Ketika memasuki topik baru diberikan contoh dan penjelasan yang mendorong siswa untuk mempelajarinya sendiri dan maju dengan kemampuannya sendiri. d. Dikumon orang tua memegang peranan yang penting Sangatlah penting untuk mengembangkan kebiasaan belajar setiap hari Siswa datang ke kelas Kumon 2 kali dalam seminggu, di luar hari kursus lembar kerja dikerjakan setiap hari di rumah. Dengan demikian, perhatian orang tua dalam pengerjaan lembar kerja di rumah sangatlah penting untuk membantu siswa membentuk kebiasaan belajar yang baik dan kemajuan yang baik. Di Metode Kumon, orang tua memegang peranan yang sangat penting Kumon adalah sistem yang berdasarkan pendidikan di rumah Metode Kumon berawal dari serangkaian materi yang ditulis dengan tangan di kertas ukuran A5 yang diciptakan oleh seorang guru matematika SMA, Toru Kumon, untuk anaknya, Takeshi. Sekarang, siswa Kumon datang ke kelas Kumon 2 kali dalam seminggu, sementara di hari lain lembar kerja dikerjakan setiap hari di rumah, sehingga mereka dapat mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dan maju dengan lancar. Siswa diberikan pekerjaan rumah yang dapat dikerjakannya sendiri Ketika belajar di kelas Kumon, anak-anak mengikuti kegiatan rutin yang membantu belajarnya di rumah. Peran Pembimbing adalah untuk mengamati sikap belajarnya, terutama ketika mengerjakan kembali materi yang pernah dikerjakannya atau mempelajari materi baru. Pembimbing dengan cermat menentukan pekerjaan rumah untuk siswa, agar siswa dapat berpikir dan menyelesaikan soal-soalnya sendiri di rumah

Dukungan orang tua sangat penting dalam Kumon Time di rumah Dukungan orang tua di rumah sangatlah penting dalam Metode Kumon. Sama seperti latihan olah raga atau musik, sangatlah penting untuk selalu mengerjakan lembar kerja setiap hari. Misalnya, menentukan Kumon Time untuk mengerjakan pekerjaan Kumon setiap hari sebelum makan malam akan menjadi kegiatan rutin harian untuk anak. Hal ini akan membantu siswa untuk maju dengan lancar.

e. Maju melampaui tingkat kelas\ Maju dengan kemampuannya sendiri memungkinkan untuk maju melampaui tingkatan kelas Jika anak-anak terus belajar pada tingkatan yang sesuai dengan kemampuannya, mereka akan mengejar bahan pelajaran yang setara dengan tingkatan kelasnya dan bahkan maju melampauinya. Menggali potensi Dengan belajar pada tingkatan yang tepat baginya, anak-anak dapat maju melampaui tingkatan kelasnya dengan kemampuannya sendiri, tanpa harus diajari secara khusus. Kumon percaya bahwa semua anak memiliki potensi yang tak terbatas dan melalui bimbingan yang tepat potensi anak dapat tergali. Menumbuhkan rasa percaya diri dan sikap positif

KARAKTERISTIK METODE KUMON a. Bimbingan perseorangan belajar pada tingkatan yang tepat Dengan menggali potensi setiap individu, Kumon mendorong anak-anak untuk menjadi yang terbaik dengan kemampuan sendiri. Kumon menghargai nilai dari belajar mandiri. Maka, bimbingan perseorangan adalah salah satu fitur dasar dari Metode Kumon. Kunci dari bimbingan perseorangan adalah belajar pada tingkatan yang tepat, yaitu ketika siswa dapat maju secara mandiri tanpa diajari secara khusus. Kunci bimbingan perseorangan adalah belajar pada tingkatan yang tepat

Belajar pada tingkatan yang tepat bukan hanya sekedar mempelajari level yang dapat dikerjakan dengan mudah oleh siswa. Belajar pada tingkatan yang tepat adalah belajar dengan usaha yang maksimum pada level yang dapat dikerjakan siswa dengan kemampuannya sendiri tanpa harus diajari secara khusus.

Siswa mulai dari level yang tepat baginya dan maju dengan kemampuannya sendiri Sangatlah penting untuk memulai dari materi yang memungkinkan siswa dapat mengerjakannya tanpa kesalahan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya saat ini. Jika anak-anak terus belajar pada tingkatan yang tepat sesuai dengan kemampuannya sendiri, mereka akan mengejar pelajaran yang setara dengan tingkatan kelasnya dan akhirnya maju melampauinya.

Metode Kumon adalah metode pendidikan yang tidak menyamaratakan kemampuan masing-masing siswa Bimbingan perseorangan dan belajar pada tingkatan yang tepat, Kumon berusaha untuk mengembangkan kemampuan setiap anak dan mengeluarkan yang terbaik sehingga mereka mempunyai rasa percaya diri untuk mencoba soal yang lebih sulit. Belajar mandiri Mengembangkan kemampuan belajar mandiri. Kumon mendefinisikan kemampuan belajar mandiri sebagai kemampuan untuk menentukan tujuan dan menyelesaikan soal yang sulit secara mandiri. Dengan Metode Kumon siswa dapat maju dengan kemampuannya sendiri tanpa harus diajari secara khusus. Siswa menemukan kegembiraan dan kepuasan setelah mencapai target dengan kemampuannya sendiri Dalam membantu mengembangkan kemampuan akademik siswa, hal yang terpenting adalah membuat siswa menikmati belajarnya. Dengan mendapatkan nilai sempurna pada level yang tepat, siswa dapat merasakan kegembiraan dan kepuasaan mencapai target dengan kemampuannya sendiri. Lembar kerja selalu dikerjakan secara mandiri Di Metode Kumon amatlah penting bagi siswa untuk mengerjakan lembar kerja dengan kemampuan sendiri. Siswa akan memiliki semangat untuk mencoba hal-hal baru sebab mereka merasakan perasaan berhasil telah mampu mengerjakannya dengan kemampuannya sendiri.

Maju dalam small steps Lembar kerja Kumon disusun untuk menumbuhkan sikap belajar mandiri Lembar kerjanya telah didesain sedemikian rupa sehingga memungkinkan siswa untuk memahami sendiri bagaimana menyelesaikan soalnya. Ketika memasuki topik baru diberikan contoh dan penjelasan yang mendorong siswa untuk mempelajarinya sendiri dan maju dengan kemampuannya sendiri.

Siswa maju dengan lancar dalam small steps

Siswa sering mengalami kesulitan untuk maju dengan kemampuannya sendiri jika perbedaan antara topik bahasan terlalu besar. Karena itu, lembar kerja Kumon telah didesain dengan cermat agar berkembang dalam small steps sehingga memungkinkan siswa maju dengan lancar sambil belajar pada tingkatan yang paling tepat baginya. Program Matematika terdiri dari 4.620 lembar kerja yang terbagi dalam 21 level Sebagai contoh, program Matematika terdiri dari 4.620 lembar kerja yang terbagi dalam 21 level dari level 7A sampai level O dan lima level lanjutan. Ketika memasuki topik baru diberikan contoh dan penjelasan yang mendorong siswa untuk mempelajarinya sendiri dan maju dengan kemampuannya sendiri. Peran pembimbing

Mendorong perkembangan dan pertumbuhan setiap anak


Agar dapat memberikan bimbingan yang tepat, Pembimbing Kumon mengamati kebiasaan belajar siswa, terutama ketika mengerjakan kembali materi yang pernah dikerjakan atau mempelajari materi baru, untuk mendapatkan gambaran tentang kemajuan dan perkembangannya.

Dengan pengamatan dan evaluasi yang cermat, Pembimbing menentukan tingkatan yang tepat bagi siswa
Peran Pembimbing adalah memastikan bahwa siswa akan selalu mendapatkan sense of achievement dari hasil belajarnya. Agar dapat memberikan bimbingan yang tepat, Pembimbing Kumon mengamati kebiasaan belajar siswa, terutama ketika mengerjakan kembali materi yang pernah dikerjakan atau mempelajari materi baru, untuk mendapatkan gambaran tentang kemajuan dan perkembangannya.

Pembimbing menghargai perkembangan siswa dan membicarakan kemajuannya dengan Orang tua
Melalui pengamatan yang cermat dan pencatatan kemajuan harian, Pembimbing Kumon memonitor bagaimana setiap siswa tumbuh dan berkembang. Pembimbing menghargai perkembangan siswa dengan memberikan pujian atas prestasinya dan mendorongnya untuk mencoba soal yang lebih sulit. Selain itu, Pembimbing melaksanakan pertemuan rutin dengan Orang tua untuk menyampaikan dan membicarakan perkembangan siswa.

Mengali potensi

Mempelajari materi di atas tingkatan kelas menumbuhkan rasa percaya diri dan sikap positif.
Metode Kumon bertujuan untuk membantu anak-anak memperoleh kemampuan akademis yang kuat dengan memungkinkan mereka maju melampaui tingkatan kelasnya dengan belajar pada tingkatan yang tepat.

Kumon percaya bahwa semua anak memiliki potensi yang tak terbatas
Setelah mengamati banyak anak selama lebih dari lima puluh tahun, kami di Kumon percaya bahwa semua anak memiliki potensi yang tak terbatas. Melalui bimbingan pada tingkatan yang tepat potensi yang terdapat pada anak-anak ini dapat tergali. Dengan belajar pada tingkatan yang tepat baginya, anak-anak dapat maju melampaui tingkatan kelasnya dengan kemampuannya sendiri, tanpa diajari secara khusus.

Mempelajari materi di atas tingkatan kelas tidak hanya mengembangkan kemampuan akademis, tapi juga menumbuhkan rasa percaya diri dan sikap positif

Ketika siswa mencapai tahap belajar yang tinggi, mereka dapat mengembangkan kesadaran yang lebih dalam tentang hal-hal di sekitarnya. Berdasarkan pengamatan, siswa-siswa yang mempelajari materi di atas tingkatan kelasnya menjadi lebih baik hati dan penuh perhatian kepada teman-temannya dan orang lain. Hubungan antara kedewasaan sosial dan belajar di atas tingkatan kelas ini dipandang sebagai salah satu manfaat penting dari Metode Kumon. PROGRAM KUMON Karakteristik program matematika

Menguasai kemampuan berhitung untuk maju ke materi Matematika SMA. Karakteristik Program Matematika
Program Matematika terdiri dari 4.620 lembar kerja yang terbagi dalam 21 level dari level 7A sampai level O dan lima level lanjutan. Lembar kerjanya memfokuskan pada perkembangan kemampuan berhitung yang kuat dan dengan menghilangkan konsep yang tidak diperlukan, materinya bertujuan untuk memungkinkan siswa maju secepat mungkin dengan kemampuannya sendiri untuk mencapai materi Matematika SMA. Berdasarkan pengalamannya sebagai guru Matematika SMA, Toru Kumon yakin bahwa menguasai

berhitung adalah kunci yang memungkinkan siswa untuk nantinya menerapkan konsepkonsep Matematika yang lain.

Karakteristik program bahasa inggris (EE Programme)

Mengembangkan kemampuan membaca dalam bahasa Inggris dengan baik dan dapat membaca secara luas. Karakteristik EE
Kemampuan memahami bacaan dalam bahasa Inggris adalah dasar bagi mata pelajaran lain yang diberikan di sekolah (reading comprehension). Program EE bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam memahami bacaan bahasa Inggris secara luas dan meningkatkan minat baca siswa. Program EE dimulai dengan memperkaya kosa kata siswa dan membentuk dasar kemampuan membaca. Dan selanjutnya siswa terus belajar tentang struktur kalimat, mengembangkan paragraph, membuat ringkasan dan critical reading.

Karakteristik program bahasa inggris (EFL Programme)

Program EFL (English as a Foreign Language) : Mengembangkan kemampuan memahami bahasa Inggris yang umum dengan baik. Karakteristik EFL
Tujuan belajar program EFL adalah Mengembangkan kemampuan siswa untuk memahami bahasa Inggris yang umum dengan baik. Tujuan tersebut tercapai dengan :

Meningkatkan kemampuan siswa untuk membaca dan memahami bahasa Inggris secara umum. Meningkatkan kemampuan siswa untuk mendengarkan dan memahami bahasa Inggris secara umum.

Dengan belajar program EFL secara teratur, siswa akan mendapatkan kemampuan untuk membaca/mendengar dan memahami bahasa Inggris secara umum. Siswa yang mendapatkan kesempatan menggunakan bahasa Inggris setiap hari melalui program EFL, kemampuan berbicara dan menulis mereka dalam bahasa Inggris akan terus meningkat.

Kurikulum Program Bahasa Inggris


ALUR BELAJAR

Tes Penempatan
Menentukan level awal

Pertama-tama siswa akan mengerjakan Tes Penempatan. Pembimbing kemudian akan menganalisa hasil tesnya dengan cermat dan menentukan level awal siswa. Program Kumon terdiri dari rangkaian lembar kerja yang terdiri dari beberapa level, dan siswa maju ke level berikutnya dengan kemampuannya sendiri. Menentukan level awal yang tepat adalah kunci untuk belajar mandiri sejak dari awal belajar di Kumon.

Datang ke kelas Kumon 2 kali seminggu


Mempelajari lembar kerja secara mandiri

Siswa datang ke kelas Kumon 2 kali seminggu. Karena Kumon menekankan pentingnya belajar mandiri, tidak ada pengajaran khusus yang diberikan di kelas Kumon. Siswa Kumon didorong untuk mempelajari lembar kerjanya secara mandiri, tanpa harus diajari secara khusus. Lembar kerja Kumon didesain sedemikian rupa sehingga siswa dapat menyelesaikan soal-soal dengan kemampuannya sendiri.

Pembimbing mendukung belajar mandiri


Memastikan tingkatan belajar yang tepat

Sebelum hari belajar di kelas dimulai, Pembimbing menyiapkan lembar kerja yang tepat untuk setiap siswa. Di kelas, Pembimbing mengamati siswa dengan cermat, untuk memastikan setiap siswa belajar pada tingkatan yang tepat untuknya.

Lembar kerja dikerjakan oleh siswa secara mandiri


Mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dan memperdalam pemahaman

Setelah menyelesaikan pelajarannya hari itu, siswa menyerahkan lembar kerja yang telah dikerjakan kepada Pembimbing. Lembar kerja kemudian dinilai dan dikembalikan kepada siswa. Jika ada kesalahan, siswa membetulkannya sendiri. Dengan menyelesaikan lembar kerjanya secara mandiri, siswa akan memperdalam pemahaman materinya dan mengembangkan kebiasaan belajar yang baik.

Senang mengerjakan pekerjaan rumah setiap hari

Setiap siswa diberikan pekerjaan rumah dengan tingkatan yang tepat

Setelah siswa menyelesaikan pelajarannya di kelas Kumon, Pembimbing memberikan lembar kerja yang tepat untuk dikerjakan di rumah, yang membuat dukungan orang tua di rumah menjadi sangat penting. Pekerjaan rumah yang telah dikerjakan kemudian dikumpulkan kepada Pembimbing pada awal pertemuan berikutnya ketika siswa datang ke kelas. Pekerjaan rumah yang telah dikumpulkan kemudian dinilai oleh Pembimbing dan jika perlu, siswa memperbaiki lembar kerjanya dengan mandiri sampai semua jawabannya benar.
Kumon menerapkan metode belajar yang disiplin artinya setiap hari si anak diberikan PR atau latihan di tempat les dan masih mengalami salah atau nilainya tidak 100 (OK) maka yang bersangkutan harus diulang terus menerus dengan materi pelajaran yang sama sampai ybs mendapat nilai 100. Tujuannya bagus mendidik anak belajar pelajaran harus rutin dan setiap hari pasti diberikan PR dan diperlukan pencatatan waktu (berapa menit/jam dalam pengerjaannya). Hal-hal positif yang diberikan Kumon : 1. Menanamkan kebiasaan belajar pada setiap anak sejak dini 2. Melatih disiplin akan tugas pelajaran yang harus dilakukan 3. Belajar dengan memulai dari yang termudah dan kontinyu 4. Apabila anak mendapat nilai baik&waktu pengerjaan yang cepat akan diberikan pujian/point unt ditukar hadiah. alau boleh sharing sedikit menurut pendapat saya karena semua les tersebut masing-masing punya nilai positif & negatifnya saya pribadi mengambil kesimpulan sebagai berikut: Jika memang ingin mengasah kemampuan si kecil 2 1/2 th 4 th bisa ikut Kumon ( agar anak tersebut mengerti urutan bilangan, & mengenal angka sampai ratusan). 4th 9 th bisa ikut Sempoa ( karena sudah mengenal angka tinggal diasah kemampuan berhitungnya) 6 th 12 th Bisa melanjutkan ke Sakamoto. 12 th keatas baru konsentarsi di Kumon ( karena dengan skill yang sudah di dapat dari sempoa & sakamoto bisa memulai Kumon dengan level yang lebih tinggi [Patr]

Kalau menurut pengamatan saya, ada sisi baik dan buruknya metode kumon. Baiknya: 1. Anak jadi banyak latihan menghadapi angka. 2.Soal diulang2, sehingga akan mudah menghafal kali2an dan bagi2an. 3. Anak bisa belajar disiplin. Dengan PR tiap hari, minimal anak dibiasakan belajar minimal 10 menit sehari. 4. Anak dibiasaka tekun. PR itu (10lembar) harus selesai dalam waktu kurang dari 10 menit. Jadi dalam mengerjakan PR itu tidak boleh sambil main2.

DATA

inta pendapat boleh ya, apa bedanya kumon dan sempoa ? Soalnya saya ada penawaran kumon di rumah, sementara sempoa di sekolah. Saya mau tahu perbedaan keduanya, manfaatnya, kelebihan dan kekurangannya. Agar bisa menimbang-nimbang lebih baik perlu tidaknya buat anak saya. [Al]

Jawab: Cuma mau menambahkan saja yang saya tahu mengenai sempoa, menurut yang punya sempoa, tujuan sebenarnya untuk : 1) membantu anak mudah berkonsentrasi 2) menyeimbangkan perkembangan otak kanan dan otak kiri 3) membantu anak dalam kecepatan untuk berhitung Sedangkan alat bantu sempoa hanya digunakan untuk tingkat pemula, kalau misalkan anaknya sudah menguasai metoda bayangan, sempoanya jarang digunakan/ditinggalkan sama sekali. Sedangkan untuk analisa dan kecepatan dalam penganalisaan nanti harus dilanjutkan lagi ke program Mega brain, begitu yang saya tahu. Sedangkan metode kumon, saya tidak tahu karena tidak pernah ikutkan anak kursus disana. [R] Yang jelas beda; Sempoa mesti pakai alat dan kumon tidak pakai alat bantu apapun. Kalau anak pertama saya masukan Kumon, bukan juga karena saya ingin anak saya jago matematika. Sejak dia mulai sekolah, jadwal therapynya sudah saya kurangi, tapi ternyata masih ada waktu luang yang membuat dia jadi tidak terarah. Akhirnya saya pilih kira-kira apa yang cocok buat anak pertama saya dengan kemampuan hapalannya yang superduper itu. Pilihan akhirnya jatuh ke kumon. Saya tidak punya target di kumon, yang penting untuk mengisi waktunya, jadwal jam kumon juga bebas mau datang jam berapa aja, jadi kalau pulang sekolah dia masih berenergi langsung ke kumon, tapi kalau udah capek dan mengantuk baru jam 5 atau jam 6 setelah istirahat. Ternyata anak pertama saya senang, di kumon kalau anak-anak dalam hari itu bisa mengerjakan dengan cepat akan dapat bintang. Bintang ini ada nilainya yang bisa ditukarkan dengan barang kesenangan anak kalau pointnya udah cukup. Yang juga membuat saya senang, guru kumonnya baik dan sabar menghadapi anak saya yang sangat mudah berubah. Kalau ada masalah dia langsung telpon saya di rumah atau di kantor. Jadi komunikasi kita enak. Buat saya yang paling penting bukan cuma pelajarannya, tapi anak saya belajar bersosialisasi dengan banyak pihak. Adiknya tidak/belum saya kursuskan karena saya lihat anak kedua saya tidak begitu tertarik sama hal-hal eksak, dia itu seniman seperti bapaknya. Jago gambar, menyanyi, mengatur baju sendiri yang cocok dari atas sampai bawah bahkan sampai ke pakaian dalamnya, anak kedua saya inilah orangnya. Jadi biarkan saja anak menjalani hal-hal yang dia sukai. Tapi kalau suatu saat dia minta masuk Kumon juga, pasti saya masukkan asal dia benar-benar suka. [Dm] Ini kata orang-orang yang mengerti (guru, ortu, dll) dan bukan kata saya : 1. Kumon baik untuk melatih konsentrasi terutama bagi anak yang sulit konsentrasi 2. Kumon intinya latihan, latihan dan latihan 3. Kumon mengutamakan hafalan, bukan analisa/pemahaman 4. Sempoa mungkin pertama akan membingungkan anak, tapi sekali anak paham dia akan suka. 5. Sempoa melatih daya analisa anak Kata mereka, anak yang les kumon kalau ditanya 13 + 25 pasti langsung bisa jawab, tapi kalau dikasih soal cerita misalnya ibu ke rumah tante, di rumah tante, ibu membuat 13 kue lalu tante mebuat 25 kue, nah katanya anak kumon belum tentu bisa jawab. Sekali lagi ini bukan kata saya, kata orang-orang yang lumayan mengerti. Yang jelas saya belum memberikan les anak saya apapun kecuali yang dikasih dari sekolah saja. [SM]

Mbak SM, apa tidak terbalik ? Seingat saya, kalau kumon itu metoda belajarnya dengan menganalisa, sedangkan sempoa (sama dengan metoda mental aritmatika?) itu belajar menghafal. Beberapa waktu lalu aku nonton infotainment ada anak yang cepat sekali menghitung, ditanya ama yang nginterview x+y+z+ bla..bla..langsung bisa jawab dan jawabannya benar. Itu kalau tidak salah si anak itu cerdas banget dan ditambah dikursuskan sempoa oleh orang tuanya, jadi ketika ditanya kenapa bisa secepat itu, dia bilang, dia hanya membayangkan sempoanya. Sepertinya terbalik mbak, pengertian antara sempoa ama kumon, apa ingatan saya yang sudah mulai tidak jelas? [RS] Kebetulan anak saya sudah pernah mencoba kedua-duanya. Ketika dia minta les matematik, awalnya saya bingung apa sudah perlu buat seumur dia, tapi saya pikir apa salahnya dicoba toh bukan saya yang memaksa tapi anaknya yang minta sendiri. Saya sempat bertanya di DI bedanya kumon sama sempoa, tapi kurang dapat masukkan yang memuaskan (maaf) akhirnya seperti biasa turun sendiri mencari. Kebetulan lagi ada coba gratis dua-duanya. Kalau hasil observasi saya dari pengalaman begini:Kumon itu bagus diterapkan dari dini, karena intinya adalah konsep matematika. Jadi anak mengerti yang namanya angka 2 itu apa, yang disebut + itu maksudnya apa. Jadi memang lebih bisa menerima sesuatu yang khayal. Intinya anak lebih menerima nalar matematika. Selain itu juga jadi latihan motoriknya karena menulis berulang-ulang. Diajarkan menulis angka yang benar juga. Jadi cara anak menulis huruf pun ikut rapi. Tapi kalau sempoa sepertinya lebih cocok ke anak yang sudah mengerti konsep matematik (anak SD misalnya). Soalnya lihat anak saya agak sulit mengikuti sempoa, bolak-balik tanya tambah itu apa bu, kurang itu maksudnya apa bu. Mungkin karena yang dikejar adalah kecepatan. Kalau ada yang bilang kumon naik tingkatnya lama, bolak-balik diulang-ulang terus. Tapi buktinya anak saya di TK B sudah lancer penjumlahan & pengurangan puluhan menurun. Mungkin karena konsep matematika yang diajarkan di kumon lebih bisa melekat di kepala anak saya. Jadi logika matematikanya misalnya pinjam angka dan sebagainya bisa dikutinya. Mungkin nanti kalau sudah SD yang sudah ada ujian pakai waktu, mungkin akan aku coba ke sempoa. [DP] Anak saya juga minta les kumon tapi masih belum saya ikutkan. Karena belum cocok saja. Kalau Sakamoto bagus tidak? Katanya ini lebih menekankan pada logika berpikir. Bener tidak? Ada yang ikutan Sakamoto?

You might also like