You are on page 1of 6

HANDOUT HISTOLOGI REPRODUKSI BETINA DISUSUN OLEH : DRA. LISTIJANI SUHARGO, M.Si.

Sub Pokok Bahasan: Histologi dari: 1. Ovarium 2. Tuba fallopii 3. Uterus 4. Vagina 5. Kelenjar Mammae Ovarium Ovarium merupakan badan berbentuk amandel dengan diameter hingga 5 cm, lebar 1,5-3 cm dan tebal 0,6 1,5 cm. Ovarium meliputi bagian korteks dan medulla. Bagian korteks mengandung jaringan ikat longgar dan folikelfolikel yang berkembang. Bagian medulla mengandung jaringan ikat padat, pembuluh darah. Jaringan ikatnya berhubungan dengan jaringan ikat pada mesovarium. Folikel-folikel yang berkembang meliputi folikel primordial, folikel primer, folikel sekunder, folikel tersier dan folikel de Graaf. Folikel primordial terdiri dari oosit primer yang dikelilingi oleh selapis sel-sel folikel pipih. Pada folikel primer, oosit dikelilingi oleh selapis sel-sel folikel kubus. Folikel sekunder, oosit dikelilingi oleh dua atau lebih lapisan sel-sel folikel kubus, dan pada folikel tersier, ditandai dengan terbentuknya beberapa rongga yang disebut vakuola call exner. Pada folikel de Graaf, hanya ada satu rongga besar yang disebut antrum follikuli yang berisi cairan yang disebut liquor follikuli. Sel-sel folikel yang berbentuk kubus disebut juga sel-sel granulosa, sel-sel granulosa yang mengelilingi oosit primer pada folikel de Graaf disebut korona radiata, sel-sel granulosa berbentuk agak kolumnar. Mulai dari folikel sekunder hingga folikel de Graaf, antara oosit primer dan korona radiata terdapat satu lapisan yang merupakan cairan (glikoprotein) yang disebut zona pellusida. Di luar lapisan sel-sel granulose terdapat stroma yang disebut theka interna dan theka eksterna. Theka interna terdiri dari sel-sel yang berfungsi untuk menghasilkan hormon steroid. Sel-sel tersebut berbentuk kubus. Theka interna banyak mengandung pembuluh darah. Theka eksterna terutama terdiri dari jaringan ikat longgar. Folikel de Graaf mengalami ovulasi dan membentuk korpus luteum. Korpus luteum terdiri dari sel-sel lutein. Sel-sel ini berasal dari sel-sel

granulose dan sel-sel theka interna. Sel-sel ini setelah ovulasi tidak membelah tetapi bertambah volumenya dan menjadi sel-sel granulosa lutein. Sitoplasma sel-sel lutein banyak mengandung tetesan lipid dalam sitoplasmanya dan pigmen yang larut dalam lipid yang disebut lipokrom yang berwarna kuning, sehingga sel-sel lutein berwarna kuning. Sel-sel theka interna menjadi sel-sel theka lutein, sel-sel ini sama dengan sel-sel theka pada folikel de Graaf, tetapi sel-sel ini berukuran lebih kecil dan berwarna gelap. Tuba fallopii Tuba fallopii atau oviduct atau tuba uterine merupakan suatu saluran muskulo membranosa yang mobilitasnya besar, panjang sekitar 12 cm. Salah satu ujungnya bermuara pada rongga peritoneum dan ujung yang lain bermuara ke dalam uterus. Tuba fallopii dibagi menjadi 4 segmen yang meliputi bagian yang berbatasan dengan uterus, Dinding tuba fallopii isthmus, ampula dan infundibulum. Infundibulum dilengkapi dengan jumbai-jumbai yang disebut fimbriae. terdiri atas 3 lapisan yaitu lapisan mukosa, lapisan otot dan lapisan serosa yang berhubungan dengan peritoneum. Mukosanya membentuk lipatan-lipatan terutama pada ampula, dan lipatanlipatan ini mengecil pada bagian tuba yang mendekati uterus. Epitel yang membatasi mukosa adalah epitel selapis kolumnar yang mengandung dua jenis sel yaitu sel yang bersilia dan sel yang tidak bersilia (sel sekretoris). Lamina propria mukosa terdiri dari jaringan ikat longgar. Lapisan otot terdiri dari serabut-serabut otot polos yang tersusun saling bersilangan dan dipisahkan oleh jaringan ikat longgar. Pembuluh darah banyak terdapat pada dinding tuba (di sekitar jaringan ikat) dan pembuluh-pembuluh darah itu melebar pada saat ovulasi. Keadaan ini menyebabkan perbatasan antara ampulla dan isthmus. Uterus Dinding uterus relatif tebal dan dibentuk oleh 3 lapisan yaitu endometrium (mukosa uterus), miometrium dan lapisan serosa atau adventisia. Endometrium terdiri atas lapisan epitel dan lamina propria yang mengandung banyak kelenjar-kelenjar tubuler sederhana yang kadang-kadang 2 rigiditas dan pregangan pada organ tersebut dan mempermudah mendekati ovarium. Fertilisasi berlangsung pada

bercabang-cabang. Sel-sel epitelnya adalah sel epitel selapis bercampur dengan sel-sel bersilia dan sel-sel sekretoris.

kolumnar,

Lamina propria pada

mengandung jaringan ikat longgar. Banyak arteri-arteri berspiral dalam lamina propria yang berperan untuk mensuplai makanan bagi sel-sel endometrium. Lapisan endometrium dibagi menjadi 2 zona yaitu 1. Zona fungsionalis, yang merupakan bagian yang dibuang pada saat menstruasi dan diganti kembali selama siklus menstruasi, dan 2. Zona basalis yang merupakan bagian endometrium yang tersisa setelah menstruasi dan selanjutnya menyediakan sel-sel epitel dan lamina propria baru untuk pembaharuan endometrium. membentuk sel-sel epitel baru. Miometrium merupakan lapisan yang paling tebal dari uterus dan Dasar kelenjar uterus yang terletak di zona basal merupakan sel stem yang membelah dan

terdiri dari berkas-berkas serabut otot polos yang dipisahkan oleh jaringan ikat. Selama kehamilan, miometrium berada dalam pertumbuhan yang sangat besar, setelah kelahiran, miometrium mengalami regresi sampai ukuran sebelumnya. Jaringan ikat pada miometrium terdiri dari serabut-serabut kolagen, elastin, retikuler, fibroblast, makrofag dan sel mast. Struktur uterus berubah menurut fase. Terdapat 3 fase dalam uterus yaitu fase proliferasi, fase sekresi dan fase menstruasi. Pada fase proliferasi terjadi setelah fase menstruasi. Pada fase ini, sel-sel berproliferasi membentuk kelenjar dan lapisan epitel dan proliferasi sel-sel pada lamina propria, akibatnya terjadi pertumbuhan endometrium keseluruhan. Pada akhir fase ini, kelenjar-kelenjar tampak lurus, lumen sempit , dan arteri spiral memanjang dan berkelok-kelok. Fase sekresi atau fase luteal terjadi setelah ovulasi, progesterone bekerja pada kelenjar-kelenjar yang telah terbentuk oleh pengaruh estrogen. Progesteron merangsang kelenjar-kelenjar berkembang dan menghasilkan sekret. Pada fase ini kelenjar-kelenjar ini menjadi berkelokkelok dan lumennya melebar karena tertimbun secret. Arteria spiralis mengalami pemanjangan dan semakin berkelok-kelok. Pada fase menstruasi, dinding arteria spiralis berkontraksi, menutup aliran darah dan menimbulkan iskemia, yang mengakibatkan kematian sel-sel endometrium fungsionalis. 3

Kerusakan pembuluh darah (di bagian atas daerah yang mengalami kontraksi) dan pendarahan terjadi. Cervix Uterus Cervix uterus berbeda dengan bagian uterus yang lain. Cervix merupakan bagian bawah uterus yang berbentuk silindris, mempunyai sedikit serabut-serabut otot dan banyak jaringan ikat. Mukosa cervix tidak mengalami perubahan selama menstruasi. Mukosa cervix mempunyai kelenjar-kelenjar yang sangat bercabang-cabang, dan kelenjar tersebut sedikit mengalami perubahan selama menstruasi. Selama kehamilan kelenjar tersebut mengalami proliferasi dan mengsekresi lebih banyak mucus yang kental. Permukaan luar cerviks menonjol ke dalam vagina dan dibatasi oleh epitel berlapis pipih. Vagina Dinding vagina tidak mempunyai kelenjar dan mempunyai 3 lapisan yaitu lapisan mukosa, lapisan muskularis dan lapisan fibrosa. Dalam lumen vagina terdapat mucus yang berasal dari cervix uterus. Lapisan mukosa terdiri dari lapisan epitel berlapis pipih dengan tebal 150 200 um. Lamina propria terdiri jaringan ikat longgar yang sangat kaya serabut-serabut elastih. Di antara sel-sel jaringan ikat, terdapat limfosit dan neutrofil dalam jumlah relatif banyak. Selama fase menstruasi, kedua jenis lekosit itu menginvasi lapisan epitel dan masuk ke dalam lumen vagina. Lamina propria tidak mengandung kelenjar, lapisan epitel selama rangsangan seksual. Lapisan muskularis vagina terutama terdiri atas berkas-berkas longitudinal serabut otot polos. Terdapat sedikit berkas sirkuler, khususnya pada bagian paling dalam (dekat mukosa). Di luar lapisan muskularis terdapat selubung jaringan ikat padat, lapisan adventisia yang kaya serabut-serabut elastin tebal. Dalam jaringan ikat ini terdapat pleksus-pleksus vena , berkasberkas saraf dan kelompokan sel-sel saraf. tetapi menunjukkan banyak pembuluh darah yang merupakan sumber cairan yang merembes melalui

Genitalia Eksterna Genitalia eksterna wanita atau vulva terdiri atas klitoris, labia minora , labia majora, dan kelenjar-kelenjar tertentu yang bermuara pada vestibulum (yaitu suatu ruangan yang ditutupi oleh labia minora). Klitoris dibatasi oleh lapisan epitel berlapis pipih. oleh epitel berlapis pipih. Labia minora merupakan lipatan kulit yang mengandung serabut-serabut elastin dan dibatasi Pada sel-sel epitelnya terdapat sel-sel yang menghasilkan melanin dan mempunyai lapisan tanduk yang tipis, kelenjarkelenjar sebasea dan kelenjar keringat terdapat pada kedua permukaannya. Labia majora merupakan lipatan kulit yang banyak mengandung jaringan lemak dan lapisan otot polos yang tipis. Permukaan dalamnya Terdapat mempunyai struktur histologis yang sama dengan labia minora. Permukaan luarnya diliputi oleh kulit dan rambut yang kasar dan keriting. banyak kelenjar sebasea dan kelenjar keringat pada kedua permukaannya. Kelenjar Mammae Tiap-tiap kelenjar mammae terdiri atas 15 25 lobus ireguler jenis tubuloalveolar kompleks. Tiap-tiap lobus dipisahkan oleh jaringan ikat padat dan banyak jaringan lemak. Tiap-tiap lobus dibagi menjadi lobulus-lobulus. Di antara lobulus-lobulus dipisahkan oleh jaringan ikat. Saluran keluar dinamakan duktus laktiferus yang mempunyai panjang 2 4 cm, dan jumlahnya sekitar 10 15 saluran. Pada kondisi inaktif, alveoli sedikit, yang banyak adalah jaringan ikat dan lemak. Pada kondisi aktif, terjadi proliferasi dari alveoli, sehingga dijumpai banyak alveoli yang dilapisi oleh sel epitel komunar pendek atau kubus. Selama fase laktasi, alveoli dilapisi olel 2 macam sel yaitu sel yang besar karena mengandung vakuola yang berisi tetes lemak. dan sel yang mengecil karena sekretnya dilepaskan ke lumen alveolus.

Latihan Soal : 1. Sebutkan perbedaan tipe epitel antara folikel primordial dengan folikel primer! 2. Sebutkan perbedaan sel-sel penyusun theka interna dan theka eksterna pada folikel de Graaf! 3. Sel-sel lutein dari korpus luteum berasal dari sel. 4. Bagaimana tipe sel epitel pada tuba faloppii? 5. Bagaimana sekresi/luteal? 6. Pada vagina banyak dijumpai jaringan ikat., bersifat elastis ? 7. Kelenjar mammae selama pubertas mengalami peningkatan jaringan. DAFTAR PUSTAKA Junqueira, LC dan Carneiro, J. 1980. Kedokteran. Histologi Dasar. Penerbit Buku sehingga vagina keadaan kelenjar-kelenjar pada uterus selama fase

You might also like