You are on page 1of 15

Laporan Kunjungan

PENYULUHAN
Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Tanjungsari
Metode Dan Teknik Penyuluhan Serta Alat Bantu




Disusun oleh


Mega Ariani 200110080159








FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2011

KEADAAN UMUM
1.1/0ntitas K002-agaan
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tanjungsari merupakan salah satu Balai
Penyuluhan Pertanian yang ada di Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang dan
merupakan cikal bakal kegiatan penyuluhan pertanian di wilayah KecamatanTanjungsari.
Salah satu tugasnya adalah untuk memberikan penyuluhan mengenai inovasi atau
inIormasi baru dalam hal pemecahan masalah yang terjadi pada masyarakat pertanian
secara umum. BPP Tanjung Sari ini terletak di Kecamatan Tanjung Sari, kabupaten
Sumedang, yang terletak di ketinggian sekitar 855 m dari permukaan laut ( dpl ). BPP
Tanjung Sari sendiri memiliki 2 wilayah kerja, yaitu kecamatan Tanjung Sari dan
kecamatan Sukasari. Dari dua kecamatan tersebut setidaknya terdapat kurang lebih 83
kelompok tani, baik itu kelompok tani hamparan ataupun kelompok tani domisili. BPP
Tanjung sari saat ini dipimpin oleh Bapak. Kamaludin.
Komplek BPP mempunyai luas 1,1 hektar, yang terdiri dari bangunan perkantoran,
ruang pertemuan (aula), rumah dinas, mushola, toilet, lahan praktikum penyuluh, kolam
ikan dan lahan pembibitan tanaman kayu. Pada tahun 2010, BPP Tanjungsari terpilih
sebagai lokasi BPP Model di Kabupaten Sumedang yang mana kegiatannya dibiayai oleh
APBN.
Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksnakan dalam implementasi BPP Model
diantaranya
1. Kursus PRA bagi petani dan penyuluh pertaniaN.
2. Pelatihan kursus tani bagi penyuluh pertanian
3. Pelatihan penyusunan RDK dan RDKK bagi penyuluh pertanian
4. Kaji terap usahatani mentimun dan kacang tanah
5. Percontohan peternakan kelinci pedaging
Selain kegiatan-kegiatan tersebut diatas, BPP Tanjungsari juga mendapat pinjaman
pakai seperangkat unit komputer beserta modem dari Kementrian Pertanian, untuk
mendukung kegiatan penyuluhan pertanian melalui internet atau dikenal dengan Cyber
Extentions dan mempermudah akses bagi para penyuluh pertanian dalam mencari inIormasi
teknbologi pertanian yang sesuai dengan spesiIikasi lokasi tugas masing-masing
UPTB Tanjung Sari merupakan suatu lembaga atau badan Sejarah mengenai UPTB
Tanjung Sari sendiri dimulai pada saat zaman Orde Baru. Pada saat itu lembaga ini
bernama Bimas atau Inmas. Setelah zaman orde baru berakhir, terjadi ke vacum an di
lembaga ini dikarenakan kompensasi kerja yang tidak jelas. Setelah adanya Undang-
Undang no. 16 tahun 2006 tentang sistem penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan
maka pada tingkat pusat lembaga ini berubah nama menjadi BPP ( Balai Penyuluhan
Pertanian ). Pada tingkat kabupaten khususnya kabupaten Sumedang, melalui PerBUp
no.21 tahun 2009 Lembaga ini berubah nama menjadi Badan Ketahanan Pangan (
penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan), sedangkan pada tingkat kecamatan diberi
nama UPTB.
Balai Penyuluhan Pertanian Tanjungsari yang merupakan salah satu Unit Pelaksana
Teknis Badan Ketahanan Pangan Penyuluhan Pertanian dan kehutanan Kabupaten
Sumedang. BPP Tanjungsari merupakan BPP Model di Kabupaten Sumedang yang di
Kepalai olah Kepala UPTB P3K Wilayah Tanjungsari
UPTB P3K Wilayah Tanjungsari meliputi 2 Kecamatan Yaitu :
1. Kecamatan Tanjungsari
2. Kecamatan Sukasari




Struktur organisasi UPTB Tanjung Sari sendiri dapat dilihat pada Gambar di bawah
ini :










Gambar 1. Struktur organisasi UPTB Tanjung sari
1.2Posisi Bagian P0nyuuhan /aa2 K0giatan K002-agaan
Posisi bagian Peyuluhan dalam kelembagaan UPTB Tanjung Sari dapat dilhat dalam
ilustrasi berikut :







Gambar 2. Posisi penyuluh dalam kegiatan kelembagaan UPTB Tanjung Sari

Dalam ilustrasi diatas dapat dilihat bahwa posisi penyuluh adalah sebagai jembatan
atau jalur koordinasi antara program-program penyuluhan yang ada dengan kelompok-
kasubag
Supervlsor (Sukasarl ) Supervlsor (1an[ung Sarl )
Agen enyuluhan
rogram enyuluhan
erLanlan 8k
8alal LaLlhan eLernakan
8aLumalang
kSu 1andang Sarl
kelompok 1anl
Ln?uLuP
kepala u18 1an[ung Sarl
kelompok tani yang ada di wilayah kerja UPTB Tanjung sari. Program penyuluhan
pertanian merupakan bahan yang harus disampaikan oleh penyuluh kepada sasaran
penyuluhannya. Oleh karena itu, penyuluh menyampaikan program-program secara
sederhana agar mudah dimengerti oleh sasaran penyuluhan yaitu kelompok tani. Kelompok
tani juga bekerja sama dengan agen penyuluhan dalam hal pelaksanaan dan keberhasilan
dari program penyuluhan itu sendiri.
Pada UPTB Tanjung Sari khusus bidang peternakan, agen penyuluh bekerja sama
dengan Balai Latihan Peternakan Batumalang dalam hal pembinaan masyarakat peternakan,
khususnya pada komoditas sapi perah. Agen penyuluh memberikan program penyuluhan
kepada kelompok tani ( dalam hal ini kelompok peternak sapi perah ) agar dapat
memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan kualitas koperasi ( KSU Tandang
Sari ) dan tenak mereka. Keberhasilan program penyuluhan pada kelompok peternak sapi
perah diwujudkan dengan peningkatan kualitas ternak. Ini dapat dilihat dari peningkatan
produksi susu, peningkatan kualitas susu, dan lain-lain sehingga terjadi pula peningkatan
kualitas koperasi mereka ( KSU Tandang Sari ).













TUGAS DAN FUNGS BAGAN PENYULUHAN
2.1.Tugas Pokok dan Fungsi Penyuluhan
Sesuai Peraturan Bupati Sumedang Nomor 21 Tahun 2009, Tugas Badan Ketahanan
Pangan, Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan adalah melaksanakan urusan
pemerintahan dalam rangka pelaksanaan sebagian tugas Bupati yang bersiIat spesiIik di
bidang ketahanan pangan dan penyuluhan dengan Iungsi sebagai berikut :
1. Menetapkan administrasi dan mengawasi kegiatan yang berkaitan dengan
ketatausahaan, rumah tangga, keuangan dan kepegawaian Badan Ketahanan Pangan
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;
2. Menetapkan dan mengawasi penyusunan kebijakan di bidang ketahanan pangan,
penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan sejalan dengan kebijakan daerah
provinsi dan nasional;
3. Menetapkan dan mengawasi penyusunan rencana/ program/programa penyuluhan
pertanian, perikanan dan kehutanan, sejalan dengan kebijakan daerah serta
programa penyuluhan dan ketahanan pangan provinsi dan nasional;
4. Mengawasi penyelenggaraan penyuluhan dan mengembangkan mekanisme, tata
kerja dan metode penyuluhan;
5. Mengawasi pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, pengemasan serta penyebaran
materi penyuluhan dan ketahanan pangan bagi pelaku utama dan pelaku usaha;
6. Menetapkan dan mengawasi pelaksanaan pembinaan pengembangan kerjasama,
kemitraan, pengelolaan kelembagaan, ketenagaan, saran dan prasarana, serta
pembiayaan penyuluhan dan ketahanan pangan;
7. g. Mengawasi penumbuhkembangan dan memIasilitasi kelembagaan serta Iorum
kegiatan bagi pelaku utama dan pelaku usaha;
8. Mengawasi peningkatan kapasitas penyuluh PNS, swadaya, dan swasta melalui
proses pembelajaran secara berkelanjutan;
9. Menetapkan dan mengawasi pelaksanaan supervisi, monitoring, pelaporan dan
evaluasi meliputi aspek ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian, perikanan dan
kehutanan;
10.Pembinaan terhadap UPTB Wilayah Kecamatan;
11.Mengawasi dan melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan bidang
tugasnya.

Melakukan kegiatan persiapan penyuluhan pertanian, pelaksanaan penyuluhan
pertanian, evaluasi dan pelaporan serta pengembangan penyuluhan pertanian
Fungsi Penyuluh Pertanian:
a. MemIasilitasi proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha
b. Mengupayakan kemudahan akses pelaku utama dan pelaku usaha ke sumber
inIormasi, teknologi, dan sumber daya lainnya agar mereka dapat mengembangkan
usahanya.
c. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajerial, dan kewirausahaan pelaku
utama serta pelaku usaha.
d. Membantu pelaku utama dan pelaku usaha dalam menumbuhkembangkan
organisasinya menjadi organisasi .
e. Ekonomi yang berdaya saing tinggi, produktiI, menerapkan tata kelola berusaha
yang baik, dan berkelanjutan; membantu menganalisis dan memecahkan masalah
serta merespon peluang dan tantangan yang dihadapi pelaku utama dan pelaku
usaha dalam mengelola usaha.






AKTFTAS ATAU KEGATAN PENYULUHAN

3.1. Yang Disuuhkan
Berbagai kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh UPTB Tanjung Sari diantaranya
adalah pemberian inovasi atau membantu pemecahan masalah yang ada di kelompok tani
atau ternak. Jadi berbagai masalah yang diperoleh berdasarkan pengamatan dan keluhan
dari para kelompok tani atau ternak dikumpulkan kemudian dibahas dan dipecahkan
bersama sehingga akan diperoleh jalan keluar terbaik untuk masalah tersebut. Selain itu
UPTB Tanjung Sari juga memberikan berbagai inovasi seperti inIormasi tentang Iormulasi
ransum yang baik guna meningkatkan produktivitas ternak.
Semua Iaktor tersebut harus mampu saling melengkapi dengan tidak lupa
memperhatikan kondisi dan keadaan masyarakat yang disuluh. Bila salah satu Iactor saja
tidak dapat berIungsi serta tidak sesuai dengan kondisi masyarakat yang disuluh, maka
sasaran dari penyuluhan tersebut akan sulit tercapai. Aparat penyuluhan merupakan ujung
tombak dalam pelaksanaan penyuluhan, karena itu kwalitas dan kwantitasnya harus
memadai, metode penyuluhan yang digunakan harus tepat serta memiliki materi
penyuluhan yang cocok/tepat untuk suatu masyarakat dan di dukung Iasilitas yang
memadai. Dengan dasar inilah yang menjadi dasar bagi penulis untuk
3.2. Sasaran Suuh
Objek suluh atau sasaran suluh UPTB Tanjung Sari dalam melakukan kegiatan
penyuluhan adalah para kelompok tani atau ternak yang ada di wilayah kerja Sukasari dan
Tanjung Sari.
3.3. M0to/0 yang Digunakan
Metode yang digunakan UPTB Tanjung Sari dalam melakukan kegiatan penyuluhan
adalah metode kelompok. Metode ini dipilih karena dirasa paling eIektiI dengan kondisi
yang ada dilapangan, dimana sasaran suluh adalah para kelompok tani atau ternak yang
kesibukannya berbeda-beda sehingga waktu mereka untuk menerima penyuluhan sangat
singkat. Berdasarkan hal tersebut maka diharapkan metode kelompok ini dapat menjadi
solusi agar inovasi yang diberikan lebih terarah dan tersampaikan dengan baik.
3.4. K0n/aa yang /iha/api
Dalam sebuah kegiatan penyuluhan pasti terdapat berbagai masalah atau kendala
yang dihadapi begitu pula dengan UPTB Tanjung Sari. Berbagai masalah yang dihadapi
diantaranya:
O Terjadinya penurunan kualitas susu para kelompok ternak, yang berakibat pada
rendahnya harga susu
O Kesulitan dalam mencari pakan(rumput), dikarenakan banyak lahan yang dialih
Iungsikan
O Sering terjadi masalah-masalah teknis seperti sulitnya mengkoordinasikan unit
pelaksana teknis
O Susahnya mengumpulkan masyarakat untuk kegiatan penyuluhan.
O Sering terjadinya masalah tempat penyuluhan
O Sarana dan prasarana yang masih kurang.











'
PEMBAHASAN

4.1 M0to/0 P0nyuuhan yang /igunakan UPTB Tanjung Sari
Metode Penyuluhan Pertanian adalah cara penyampaian materi (isi pesan)
penyuluhan pertanian oleh penyuluh pertanian kepada petani beserta anggota keluarganya
baik secara langsung maupun tidak langsung agar mereka tahu, mau dan mampu
menggunakan inovasi baru.
Seperti halnya dengan metode penyuluhan berdasarkan media yang digunakan,
metode penyuluhan menurut keadaan psikososial sasarannya juga dibedakan menjadi 3 hal,
yaitu :
1) Pendekatan massal
Jika penyuluh berkomunikasi secara tak langsung atau langsung dengan sejumlah
sasaran yang sangat banyak bahkan mungkin tersebar tempat tinggalnya. Dengan
metode ini penyuluh pertanian tertuju kapada para petani umumnya di kampung-
kampung dan di pedesaan-pedesaan, agar mereka dapat mendengarkan
penyuluhan pertanian. Dipandang dari segi penyampaian inIormasi memang
metode ini baik, akan tetapi dipandang dari keberhasilan adalah kurang eIektiI
karena pada dasarnya hanya dapat menimbulkan tahap kesadaran dan tahap minat
pada para petani pendengar penyuluhan, itupun kalau pendekatannya dapat
dilakukan dengan baik, dapat menarik perhatian para petani kepada suatu hal yang
lebih menguntungkan. Misalnya siaran radio, televisi, surat kabar, majalah
selebaran, dan sebagainya.
2) Pendekatan kelompok
Manakala penyuluh berkomunikasi dengan sekelompok sasaran pada waktu yang
sama, seperti pada pertemuan di lapangan, penyelenggaraan latihan. Pendekatan
dilakukan terhadap kelompok petani, di mana para petani ini diajak dan dibimbing
serta diarahkan secara berkelompok untuk melaksanakan sesuatu kagiatan yang
tentunya lebih produktiI atas dasar kerja sama, dengan demikian dalam
pelaksanaannya dapat secara berdiskusi. Dalam pendekatan kelompok ini
bertujuan juga agar penyuluh tidak terlalu terkuras tenaganya pertama-tama dapat
melakukan pendekatan perorangan kepada petani yang tergolong early adopter
(yang sering menjadi tempat bertanya dan yang dapat mempengaruhi para petani
lainnya) dan petani ini dapat menjadi kontak tani yang membantu menyebarkan
pengetahuan dan ketrampilan kepada para anggota kelompoknya. Misalnya
ceramah, diskusi, brain storming (sumbang saran), round robin (sumbang saran
tunjuk), dan sebagainya.
3) Metode-metode dengan pendekatan perorangan
Penyuluh berkomunikasi secara pribadi orang seorang dengan setiap sasarannya.
Dalam metode ini penyuluh melakukan hubungan atau pendekatan-pendekatan
secara langsung dengan sasaran yaitu seorang petani, biasanya dilakukan secara
berdialog langsung, melakukan kunjungan ke rumah petani, kunjungan ke
sawah/ladang petani, angjangsana, surat menyurat, hubungan telepon. Metode ini
memang sangat eIektiI, petani dapat secara langsung memecahkan apa yang
menjadi masalahnya dengan bimbinga khusus dari penyuluh, akan tetapi metode
pendekatan ini banyak menyita waktu, sebaiknya dilakukan ketika penyuluh
dalam keadaan senggang, banyak waktu. Misalnya interview, konsultasi, dan
sebagainya.

Dari metode-metode pendekatan yang dilancarkan sehubungan dengan kegiatan
penyuluhan, yang digunakan oleh UPTB Tanjung Sari adalah metode penyuluhan
kelompok. Metode ini dianggap paling yang paling eIektiI sesuai diterapkan dikarenakan
apabila dilakukan dengan metode perorangan membutuhkan waktu yang sangat lama.
Selain itu, apabila dilakukan dengan metode massa kemungkinan yang akan mendapatkan
pengetahuan tentang inovasi baru yang dibawa atau pemecahan masalah yang selama ini
dihadapi hanya tersampaikan kepada segelintir orang saja dikarenakan jumlah peserta yang
terlalu banyak. Penyuluhan yang dilakukan dengan metode pendekatan massal
menyampaikan para petani yang mengikuti atau menyimaknya ke tahap kesadaran akan
tetapi belum memahaminya secara mendalam. Penyuluhan yang dilakukan dengan metode
pendekatan kelompok mulai menarik para petani ke tahapan minat, tahapan menilai atau
mempertimbangkan, bahkan mncobanya pula. Sedangkan penyuluhan yang dilakukan
dengan metode pendekatan perorangan akan menyampaikan petani ke tahap penerapan, ia
mulai menerapkan teknologi baru yang diajarkan atau dikembangkan penyuluh.
Dengan digunakannya metode penyuluhan kelompok ini, UPTB Tanjung Sari tidak
hanya terbatas dengan kegiatan Anjang Karya / Anjang Sono saja, tetapi diharapkan dapat
melebihi hal tersebut. Dan juga dengan digunakannya metode penyuluhan kelompok ini
diharapkan ilmu pengetahuan atau inovasi baru yang didapatkan oleh anggota satu
kelompok tani dapat diteruskan atau disampaikan kepada anggota kelompok tani lain
sehingga inIormasi baru yang ada tidak berhenti di tengah jalan atau hanya berhenti pada
satu kelompok tani saja tetapi menyebar ke keompok tani lainnya.

4.2 Aat Bantu P0nyuuhan
Adalah alat-alat atau sarana penyuluhan yang diperlukan oleh seorang penyuluh
guna memperlancar proses mengajarnya selama kegiatan penyuluhan dilaksanakan. Alat
bantu penyuluhan yang dapat digunakan bermacam-macam tergantung kepada penyuluh
hendak menggunakan alat mana agar materi yang akan disampaikan dapat diterima dengan
mudah oleh sasaran penyuluhan. Alat bantu ini dapat berupa kurikuum, lembar-lembar
persiapan penyuluhan, papan tulis atau papan penempel, alat tulis, sarana ruangan, dan
proyektor.
UPTB Tanjung Sari dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan masih menggunakan
peralatan manual sepert ipapan tulis, alat tulis, dan sebagainya. Para penyuluh menjelaskan
sebuah inovasi atau inIormasi baru dengan cara menggambarkan serta menerangkan secara
keseluruhan.
Akan tetapi, penyuluhan semacam itu sudah dapat dikatakan kuno sehingga minat
masyarakat untuk ikut dalam program penyuluhan tersebut semakin menurun sehingga
yang mendapatkan inIormasi hanya orang yang benar-benar ingin berubah ke arah yang
lebih baik saja. Para peserta penyuluhan di daerah kerja UPTB Tanjung Sari yang meliputi
kecamatan Tanjung Sari dan Sukasari dan terdiri dari 83 kelompok tani lebih menyukai
program penyuluhan dengan menggunakan proyektor sebagai alat bantu. Dengan proyekyot
ini masyarakat dapat melihat secara jelas kenyataan yang ada tentang inovasi baru atau
inIormasi baru yang akan diterimanya melalui Iilm dokumenter atau semacamnya. UPTB
Tanjung Sari sendiri mengakui kelemahan mereka dalam pelaksanaan program penyuluhan
tersebut. Akan tetapi, sokongan dana yang sangat minim menjadi hambatan utama UPTB
Tanjung sari dalam upaya melaksanakan program penyuluhan yang diinginkan oleh
masyarakat pertanian sebagai sasaran penyuluhan















'
KESMPULAN DAN SARAN
5.1. K0si2puan
Dari hasil pembahasan diatas maka dapat disimpulkan
O UPTB Tanjung Sari merupakan suatu lembaga atau badan yang salah satu
tugasnya adalah untuk memberikan penyuluhan mengenai inovasi atau inIormasi
baru dalam hal pemecahan masalah yang terjadi pada masyarakat pertanian secara
umum.
O UPTB Tanjung Sari menggunakan metode kelompok untuk menyampaikan
berbagai inovasi dengan alat bantu yang masih manual.
O Penyuluhan yang dilakukan dengan metode pendekatan kelompok mulai menarik
para petani ke tahapan minat, tahapan menilai atau mempertimbangkan, bahkan
mncobanya pula.
O Selain UPTB Tanjung Sari dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan masih
menggunakan peralatan manual seperti papan tulis, alat tulis, dan sebagainya
5.2. Saran
Diharapkan UPTB Tanjung Sari lebih inovatiI dalam memberikan berbagai inovasi
agar tepat sasaran. Selain itu perlunya peran pemerintah dalam memberikan perhatiannya
kepada lembaga-lembaga penyuluhan.











DAFTAR PUSTAKA

Mardikanto, Totok dan Arip Wijianto. 2005. Metoda dan Teknik Penyuluhan Pertanian.
Fakultas Pertanian UNS. Surakarta.
http.//bp3ktanfungsari.blogspot.com/2011/08/pelatihan-rutin-penyuluh-pertanian.html ( Di
akses Sabtu, 12 Desember 2011 )
http.//h0404055.wordpress.com/2010/04/03/metode-penyuluhan-pertanian/ (Diakses Sabtu,
4 Desember 2011 )
http://www.slideshare.net/dwitagama/teknik-penyuluhan ( Di akses Sabtu, 4 Desember
2011 )

You might also like