You are on page 1of 5

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA

A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah segala usaha yang dilakukan dengan sadar dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku manusia ke arah (yang baik) yang diharapkan1. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan manusia berkualitas. Sesuai dengan fungsi Pendidikan Nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggungjawab. (UU RI No. 20 Tahun 2003). Penyelenggaraan pendidikan di sekolah dilakukan melalui kegiatan belajar mengajar. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan atau sikapnya2. Dalam dunia pendidikan matematika, matematika dipandang sebagai dasar bagi pengembangan ilmu dan teknologi karena melalui belajar matematika dapat dibentuk pula berfikir ilmiah, sehingga matematika merupakan suatu mata

1 2

Samuel Soeitoe, Psikologi Perkembangan, 1982, hlm. Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A, Media Pembelajaran, 2011, hlm. 1.

pelajaran di sekolah yang sangat diperlukan, karena melalui pembelajaran matematika siswa dilatih agar dapat berpikir kritis, logis, sistematis, dan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Bagi sebagian kecil siswa, matematika merupakan mata pelajaran yang paling digemari dan menyenangkan. Namun bagi sebagian besar siswa, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang yang sulit untuk dipahami hal ini disebabkan karena salah satu karakteristik matematika adalah terdiri dari serangkaian konsep-konsep yang abstrak. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pembelajaran matematika tidak boleh diartikan hanya sebagai keharusan menyampaikan konsep, prinsip, hukum dan teori tetapi juga harus menekankan bagaimana cara memvisualisasikan konsep yang abstrak tersebut menjadi sesuatu yang nyata dan mudah dipahami siswa. Penguasaan siswa terhadap matematika dapat dilihat kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika. Rendahnya kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika di pengaruhi beberapa faktor diantaranya kemampuan siswa, media pembelajaran atau alat bantu untuk belajar, guru, serta metode penyampaian atau metode mengajar. Pada umumnya, guru menggunakan metode pebelajaran strukturalistik, yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru, sehingga proses pembelajaran menyebabkan siswa tidak banyak berperan dan menjadi pasif, karena siswa hanya menunggu sajian dari guru. Hal ini akan membuat siswa tidak memahami materi, karena siswa hanya mencatat apa yang dijelaskan guru tanpa memahami makna dari tulisan tersebut.

Berdasarkan masalah tersebut, maka dalam kegiatan belajar matematika diupayakan terjadi interaksi aktif antar siswa. Interaksi ini bisa dalam bentuk saling berdiskusi dan bertanya dalam memahami atau mengerjakan tugas. Salah satu model pembelajaran matematika adalah pendekatan kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN

MASALAH MATEMATIKA. Sebagai judul penelitianya. B. Identifikasi Masalah Suatu kegiatan belajar mengajar hendaknya menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan pengajaran dan materi yang diajarkan, karena setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangannya masingmasing. Apabila model yang digunakan tidak sesuai dengan pengajaran dan materi yang diajarkan memungkinkan munculnya berbagai masalah. Di antara masalah-masalah yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Apakah pemilihaan model pembelajaran yang sesuai dan tepat oleh guru dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika ? 2. Bagaimana merancang model pembelajaran yang menyenangkan dengan media pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika ?

3. Apakah pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap kemampuan menyelesaikan masalah matematika ? C. Pembatasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada kemampuan memecahkan masalah

matematika dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan

pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah kemampuan memecahkan masalah matematika yang menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) lebih baik dari pada kemampuan memecahkan masalah matematika menggunakan pembelajaran strukturalistik E. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Apakah penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) menghasilkan kemampuan memecahkan masalah matematika yang lebih baik dibandingkan menggunakan model pembelajaran strukturalistik terhadap hasil belajar matematika. 2. Apakah ada interaksi antara penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap kemampuan memecahkan masalah matematika. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah : model

1. Memberikan informasi kepada guru atau calon guru matematika tentang penggunaan model pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam meningkatkan kemampuan siswa memecahkan masalah matematika. 2. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi peneliti sejenis.

You might also like