WAWASAN KEBANGSAAN

HAKEKATNYA HASRAT YANG SANGAT KUAT UNTUK KEBERSAMAAN DALAM MENGATASI SEGALA PERBEDAAN DAN DISKRIMINASI

KOMPETENSI
Mahasiswa diharapkan :
Memiliki tekad untuk membina persatuan dalam dalam keanekaragaman Menyadari dan menerima kemajemukan Saling menghargai sebagai warga negara yang satu dan yang sama Menyadari kesamaan hakekat hak dan kewajiban Membina keterbukaan dialog toleransi dan kerukunan Mengupayakan perlakuan yang adil tanpa diskriminasi Menyadari kesatuan demi kepentingan umum, bersatu demi mencapai cita-cita bersama, namun ada peluang bagi individu dan kelompok untuk berkembang.

Pengertian
WAWASAN
CARA PANDANG YANG BERSUMBER PADA PALSAFAH HIDUP SUATU BANGSA DAN MERUPAKAN PANTULAN DARI PADANYA YANG BERISI DORONGAN DAN RANGSANGAN DI DALAM USAHA MENCAPAI ASPIRASI DAN TUJUAN NASIONAL

KEBANGSAAN
KESATUAN TEKAD DARI RAKYAT UNTUK HIDUP BERSAMA, MENCAPAI CITA-CITA DAN TUJUAN BERSAMA TERLEPAS DARI PERBEDAAN ETNIS, RAS, AGAMA ATAUPUN GOLONGAN ASALNYA

KONSEP KEBANGSAAN INDONESIA (NASIONALISME)

DASAR DAN IDIOLOGI NASIONAL YANG TERUMUS DALAM PANCASILA PEMBUKAAN UUD 1945

YANG MEMBEDAKAN BANGSA INDONESIA DENGAN BANGSA-BANGSA LAIN DI DUNIA

WAWASAN KEBANGSAAN
TUMBUH SECARA PERLAHAN TIMBULNYA KESADARAN KEBANGSAAN BOEDI OETOMO 20 MEI 1908 SUMPAH PEMUDA 28 OKTOBER 1928 PROK. KEMERDEKAAN RI 17 AGUSTUS 1945 AKSI-AKSI PEMBERONTAKAN - DI/TII - PRRI/PERMESTA - PKI MUSO - G 30 S/PKI - GAM dll. REFORMASI

WAWASAN KEBANGSAAN

MENOLAK SEGALA DISKRIMINASI RAS DAN GOLONGAN MEMADUKAN KEBHINEKAAN DENGAN KETUNGGALIKAAN TIDAK MENGENAL WARGA NEGARA MAYORITAS DAN MINORITAS

PAHAM NASIONALISME / KEBANGSAAN

SUATU PAHAM YANG MENYATAKAN BAHWA LOYALITAS TERTINGGI TERHADAP MASALAH DUNIAWI DARI SETIAP WARGA BANGSA DITUJUKAN KEPADA NEGARA BANGSA.

TANTANGAN WAWASAN KEBANGSAAN

ADA KESAN SEAKAN-AKAN SEMANGAT KEBANGSAAN TELAH MENDANGKAL ATAU TERJADI EROSI TERUTAMA DI KALANGAN GENERASI MUDA. AKAN TERJAWAB KETIKA BANGSA DAN NEGARA KITA BERADA DALAM ANCAMAN KEKHAWATIRAN ANCAMAN DISINTEGRASI KEBANGSAAN ADA GEJALA MEMPERTENTANGKAN BERBAGAI PERBEDAAN YANG ADA. INGAT ! ! !.BHINEKA TUNGGAL IKA

KEPRIHATINAN ADANYA UPAYA MELARUTKAN PANDANGAN HIDUP BANGSA KE DALAM POLA PIKIR YANG ASING UNTUK BANGSA KITA.
DENGAN MENINGKATNYA PEMBANGUNAN DAN IPTEK, TUMBUH SIKAP KRITIS. PERUBAHAN MENUJU KE ARAH KEHIDUPAN MAKIN BEBAS INGAT ! 1 ! .KECENDERUNGAN BOLEH DICAPAI DENGAN MENGHALALKAN SEGALA CARA ASAL BERBEDA.

PENINGKATAN KUALITAS PENGAMALAN WAWASAN KEBANGSAAN

KESADARAN KEBANGSAAN BERSIFAT DINAMIS

SEHINGGA PERLU :
- DIPUPUK - DIKEMBANGKAN - DIMASYARAKATKAN - DIBUDIDAYAKAN

BISA TUMBUH DENGAN MANTAP, JIKA KONDISINYA SESUAI

OLEH :
- INSTITUSI POLITIK - EKONOMI - SOSIAL BUDAYA - PERTAHANAN KEAMANAN

BISA MELOROT, JIKA KONDISI YG MENDUKUNGNYA TIDAK DIPELIHARA DG BAIK.

DIMENSI WAWASAN KEBANGSAAN

RASA KEBANGSAAN
KESADARAN BERBANGSA, YAITU RASA PERSATUAN DAN KESATUAN YANG LAHIR SECARA ALAMIAH KARENA KEBERSAMAAN SOSIAL YANG TUMBUH DARI KEBUDAYAAN, SEJARAH, DAN ASPIRASI PERJUANGAN MASA LAMPAU SERTA KEBERSAMAAN DALAM MENGHADAPI TANTANGAN MASA KINI DAN MASA DEPAN

PAHAM KEBANGSAAN
BAHWA LOYALITAS TERHADAP MASALAH DUNIAWI DARI SETIAP WARGA BANGSA DITUJUKAN KEPADA NEGARA DAN BANGSA

SEMANGAT KEBANGSAAN
MERUPAKAN TEKAD SEJATI SELURUH MASYARAKAT BANGSA UNTUK MEMBELA DAN RELA BERKORBAN BAGI KEPENTINGAN BANGSA DAN NEGARA

KONSEP WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA

WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA DILANDASI

KETUHANAN YANG MAHA ESA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB PERSATUAN INDONESIA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

SUDUT PANDANG WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA

MERUPAKAN SUDUT PANDANG / POLA PIKIR PANCASILA YAITU :

MONODUALISTIK MONOPLURALISTIK KESELARASAN, KESERASIAN, KESEIMBANGAN INTEGRALISTIK, KEBERSAMAAN KEKELUARGAAN

MEMBANGUN WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA

HARUS DILAKUKAN PADA SETIAP DIRI ANAK BANGSA DENGAN CIRI :

ADANYA RASA IKATAN YANG KOKOH DALAM SATU KESATUAN DAN KEBERSAMAAN DIANTARA SESAMA ANGGOTA MASYARAKAT TANPA MEMBEDAKAN SUKU, AGAMA, RAS MAUPUN GOLONGAN
SALING MEMBANTU SESAMA KOMPONEN BANGSA DEMI MENCAPAI TUJUAN DAN CITA-CITA BERSAMA

TIDAK MEMBANGUN PRIMORDIALISME DAN EKLUSIFISME

MEMBANGUN KEBERSAMAAN MENGEMBANGKAN SIKAP BERFIKIR DAN BERPRILAKU POSITF DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA SENANTIASA BERPIKIR JAUH KE DEPAN, MEMBUAT GAGASAN UNTUK KEMAJUAN BANGSA DAN NEGARANYA MENUJU KEMANDIRIAN

WAWASAN KEBANGSAAN UNTUK MENGHADAPI PERANG MODERN

PERANG MODERN ADALAH MASALAH EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI BEBERAPA MASALAH INTERNAL NEGARA SASARAN

SEHINGGA
PERLU MEMAHAMI PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS YANG BERPENGARUH LANGSUNG MAUPUN TIDAK TERHADAP KEHIDUPAN BARMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA INDONESIA

LINGKUNGAN GLOBAL
GLOBALISASI Dengan isu utama DEMOKRATISASI HAK ASASI MANUSIA LINGKUNGAN HIDUP

BERDAMPAK
POSITIF : BILA DITUJUKAN UNTUK MENCIPTAKAN PERDAMAIAN DUNIA NEGATIF : BILA DIJADIKAN ALAT UNTUK MEMAKSAKAN KEHENDAK ATAU PENAKLUKAN BANGSA LAIN

LINGKUNGAN REGIONAL
DIFOKUSKAN PADA NEGARA-NEGARA ASEAN ASEAN ASOSIATIF TIDAK MENJAMIN ADANYA KESEPAKATAN YANG BERSIFAT MENGIKAT SEBAGAI CONTOH : PENYELESAIAN KASUS PULAU SIPADAN DAN LIGITAN

PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA HANYA DAPAT DICAPAI BILA BANGSA INDONESIA DALAM SATU PERSPEKTIF

WAWASAN KEBANGSAAN

LINGKUNGAN NASIONAL
BERGULIRNYA REFORMASI NASIONAL

Menghendaki perubahan-perubahan
SEBAGAI KOREKSI DARI BERBAGAI PENYIMPANGAN YANG TERJADI DI MASA LALU MENGATASI KRISIS MULTIDIMENSI GUNA MEMBANGUN MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK.

NAMUN
REFORMASI CENDERUNG MEMPOSISIKAN KEPENTINGAN UNIVERSAL (ISU GLOBAL) DI ATAS KEPENTINGAN NASIONAL, SEHINGGA KEMURNIAN REFORMASI TERGANGU

lanjut
UNIVERSALITAS YANG MEWARNAI REFORMASI NASIONAL TELAH MENIMBULKAN BERBAGAI KERUSUHAN SOSIAL DAN KONFLIK HAMPIR DI SELURUH PENJURU TANAH AIR,

Seperti :
Ide separatisme muncul kembali, dan dianggap sebagai bagian dari praktek demokrasi yang sempit, yang diartikan sebagai kebebasan menentukan nasib sendiri Timbulnya rivalitas politik yang semakin tajam Komunikasi politik semakin sulit mencair Menguatnya isu kedaerahan karena kesalah pemahaman otonomi daerah Menguatnya primordialisma Apresiasi Pancasila sebagai idiologi negara semakin menipis dan formalitas belaka.

LATAR BELAKANG PERANG

SECARA FISIK PENGGERAK PERANG ADALAH MANUSIANYA (INDIVIDUINDIVIDU) PENGUASA NEGARA SECARA PSIKOLOGIS SEBAGAI MANUSIA HAMBA TUHAN DICIPTAKAN DALAM KELOMPOK-KELOMPOK YANG DIWAJIBKAN SALING BERSILATURAHMI (BUKAN UNTUK PERANG). NAMUN DISISI LAIN PADA DIRI MANUSIA TERDAPAT SIFAT NEGATIF, SEPERTI AMARAH, NIAT PERMUSUHAN, KEPUASAN MENYAKITI ORANG, SERAKAH DAN AGRESIF HANYA MENGEDEPANKAN KECERDASAN INTELEKTUAL DAN EMOSIONAL TANPA DIIMBANGI KECERDASAN SPIRITUAL

PEMAHAMAN PERANG MODERN

KOMPLEK DAN CANGGIH YANG DIHASILKAN DARI KECERDASAN INTELEKTUAL SEMATA MELIBATKAN KESELURUHAN INSTRUMEN KEKUATAN NEGARA AGRESOR BERSAMA KOALISINYA UNTUK MENGHANTAM BERBAGAI SENDI KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA DI NEGARA SASARAN TIDAK LAGI HANYA MENGANDALKAN KEKUATAN SENJATA, TETAPI SECARA SIMULTAN MENGINTEGRASIKAN KEKUATAN POLITIK, DIPLOMASI, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN MILITER

METODE PERANG MODERN Dilakukan melalui 3 tahap :

TAHAP PERTAMA : PENJAJAHAN PARADIGMATIS Untuk merubah pandangan dan tata kehidupan negara sasaran sesuai dengan nilai, norma dan kepentingan negara agresor Penaklukan tanpa kekerasan, berupa : - Pola hubunga negara agresor dan negara sasaran diupayakan tetap dalam kondisi harmonis - Pembentukan opini - Pemberian bantuan untuk menarik simpati - Kontrol hukum dimana hukum internasional dijadikan acuan - Kontrol ekonomi maupun moneter

lanjut
TAHAP KEDUA Meningkatkan tekanan dengan cara menciptakan sel-sel perlawanan disegala bidang Berupa : Sel bersenjata, pemberontakan bersenjata (mis; Aceh, Papua, kerusuhan sosial) Sel Klandestin, yang berperan melakukan provokasi, propaganda, intimidasi, sabotase dan teror. Sel politik, munculnya tuntutan berbagai politik Sel hukum dan HAM, munculnya tuntutan hukum dan HAM. Sel pendukung (media masa dan LSM)

lanjut
TAHAP KETIGA Infasi militer negara agresor dan koalisinya Dengan berupaya: Opini masyarakat internasional dibentuk untuk mengecilkan negara sasaran dengan melempar isu-isu negatif dibidang kemanusiaan, terorisme dan kepemilikan senjata pemusnah masal yang membahayakan dunia.

Manuver diplomasi secara opensif dilakukan di forum Internasional maupun di PBB. Manuver diplomatik dilakukan untuk melegimitasi invasi militer yang dilancarkan.

SIKAP BANGSA INDONESIA SUPAYA TETAP EKSIS DALAM MENGHADAPI PERANG MODERN
Harus sadar dan waspada bahwa Globalisasi memiliki dampak negatif

Globalisasi dirasakan sebagai bentuk baru penjajahan

Waspada terhadap tekanan-tekanan negara agresor dalam bentuk sel-sel perlawanan Bangsa indonesis harus beada dalam satu perspektif Wawasan Kebangsaan Demokrasi hendaknya merupakan ruang untuk berinisiatif bagi setiap warga negara dalam mewujudkan kompetisi yang sehat, guna menciptakan keteraturan, bukan saling menghantam Pemaksaan sistem nilai, norma dan kepentingan universal justru bertentangan dengan prinsip demokrasi Harus menyadari bahwa demokrasi bukan tujuan utama, tetapi hanya sebagai alat untuk mencapai kepentingan nasional.

sekian