You are on page 1of 6

PROSES PEMBENTUKAN SISTEM SARAF PUSAT BAB I PENDAHULUAN 1.

LATAR BELAKANG Setiap embryo mengalami embryogenesis dengan menempuh tahap-tahap embryogenesis yang dimiliki leluhur secara evolusi. karena orang secara evolusi dianggap menempuh hidup seperti Pisces, Amphibia, dan Reptilia yang dikenal sekarang, maka embryonya pun mengalami pertumbuhan seperti embryo Pisces, Amphibia, dan Reptilia dulu. Pada masa dalam rahim, embryo bentuk primitif tumbuh menjadi bentuk definitif, dan memiliki bentuk yang spesifik. Pada periode ini embryo akan memiliki bentuk yang khusus bagi setiap spesies. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya dalam rahim akan terbentuk bagian-bagian tubuh yang lebih khusus dan memilki fungsi masing-masing yang berguna untuk kehidupannya mendatang. Pembentukan organ-organ tersebut dikenal dengan organogenesis, meliputi pembentukan anggota gerak, alat indera, system saraf pusat dan lain-lain. 2. RUMUSAN MASALAH Proses Pembentukan sistem sarat pusat Apa pengertian dari sistem saraf pusat? Dimanakah tempat terbentuknya sistem saraf pusat? Kapan terbentuknya sistem saraf pusat? Bagaimana proses pembentukan sistem saraf pusat? 2. Proses Pembentukan kulit a. Apa pengertian kulit? b. Dimanakah tempat terbentuknya kulit? c. Kapan terbentuknya kulit? d. Bagaimana proses pembentukan kulit? 3. Proses Pembentukan mata a. Apa pengertian mata? b. Dimanakah tempat terbentuknya mata? c. Kapan terbentuknya mata? d. Bagaimana proses pembentukan mata 3. TUJUAN PENULISAN 1. Proses Pembentukan sistem sarat pusat. a. Mengetahui definisi sistem saraf pusat. b. Mengetahui tempat terbentuknya sistem saraf pusat. c. Mengetahui waktu terbentuknya sistem saraf pusat. d. Mengetahui proses pembentukan sistem saraf pusat.

2. Proses Pembentukan kulit a. Mengetahui definisi kulit. b. Mengetahui tempat terbentuknya kulit. c. Mengetahui waktu terbentuknya kulit. d. Mengetahui proses pembentukan kulit. 3. Proses Pembentukan mata b. Mengetahui definisi mata. c. Mengetahui tempat terbentuknya mata. d. Mengetahui waktu terbentuknya mata. e. Mengetahui proses pembentukan mata. 3. METODE PENULISAN Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu metode kepustakaan.

BAB II PROSES PEMBENTUKAN SISTEM SARAF PUSAT, KULIT DAN MATA II. 1. PROSES PEMBENTUKAN SISTEM SARAF PUSAT II. 1.1 SISTEM SARAF PUSAT Sistem saraf pusat merupakan sistem yang dibentuk oleh jutaan sel saraf dan sel glia beserta pembuluh darah dan sedikit jaringan ikat. Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Sistem saraf pusat berfungsi untuk mengatur pengendalian tertinggi dari kegiatan mental dan perilaku khas pada manusia yang dilakukan oleh belahan otak, khususnya korteks serebri. Susunan saraf mula-mula terdiri dari 3 bagian : 1. Lapisan neural 2. Jambul neural 3. Plakode indera Lapisan neural akan menjadi encephalon (otak) di anterior dan medulla spinalis di posterior. Otak merupakan ujung atas sistem saraf pusat yang membesar dan terletak dalam tengkorak. Encephalon berkembang menjadi 3 bagian : Otak depan (prosensefalon) Otak tengah (mesensefalon) Otak dalam (rombensefalon) Pada masa pembentukan sistem saraf pusat, encephalon mengalami diferensiasi lanjut. Otak depan (prosensefalon) akan membagi menjadi telencephalon (ujung otak) dan diencephalon (jembatan otak).

Telencephalon membentuk sepasang vesikula yang akan menjadi lobi. Dari diencephalon terjadi beberapa evaginasi: 1. epiphysis 2. paraphysis 3. vesiculae opticus 4. infundibulum Atap mesencephalon membuat sepasang tonjolan-tonjolan yang pada pisces dan amphibi disebut corpora bigemina; pada reptilia, aves dan mammalia terdiri dari 2 pasang, disebut corpora quadrugemina. Rombencephalon membagi menjadi metencephalon dan myelencephalon (otak sumsum).

Gambar Pertumbuhan Otak Jambul neural yang menghasilkan ganglia nervi cranialis dan spinalis. Plakode indera adalah suatu jejeran epidermis yang menebal di daerah lateral caput, yang terdiri dari : 1) Placode nasus yang terletak di samping ventro anterior caput 2) Placode lens, berhubungan dengan tonjolan optic (optic vesicle) di daerah prosencephalon yang bakal jadi diencephalon. 3) Placode acoustic terletak di dorso lateral tentang bagian tengah rhombencephalon. 4) Placode calyculi gustatorii yang terletak di lidah, pharyx, palatum molle atau ada juga di permukaan sebelah luar caput.

Neuron-neuron nervus centrale (saraf pusat) berasal dari neuroblast-neuroblast primitif yang datang dari sel-sel lapisan terdalam lapisan neural. Sistem saraf pusat (SSP) tampak pada permulaan minggu ke- 3 sebagai lempeng penebalan ektoderm yang terbentuk seperti sandal yang disebut lempeng saraf. Pertumbuhan dan perkembangan otak dimulai dengan pembentukan lempeng saraf (neural plate) pada masa embrio, yakni sekitar hari ke-16. Kemudian menggulung membentuk tabung saraf (neural tube) pada hari ke-22. Pada minggu ke 5 mulailah terlihat cikal bakal otak besar di ujung tabung saraf. Selanjutnya terbentuklah batang otak, serebelum (otak kecil), dan bagian-bagian lainnya. Perkembangan otak sangat kompleks dan memerlukan beberapa seri proses perkembangan, yang terjadi atas penambahan (poliferasi) sel, perpindahan (migrasi) sel, perubahan (diferensiasi) sel, pembentukan jalinan saraf satu dengan yang lainnya (sinaps, dan pembentukan selubung saraf (mielinasi). Sel saraf (neuron) pada permulaan bentuknya masih sederhana, mengalami pembelahan menjadi banyak, dan proses ini disebut proliferasi. Proses proliferasi berlangsung selama kehamilan 4-24 minggu, dan selesai pada waktu bayi lahir. Setelah proses proliferasi, sel saraf akan migrasi ke tempat yang semestinya. Proses migrasi berlangsung sejak kehamilan kira-kira 16 minggu sampai akhir bulan ke6 masa gestasi. Proses migrasi ini terjadi secara bergelombang, yaitu sel saraf yang bermigarsi awal akan menempati lapisan dalam dan yang bermigrasi kemudian menempati lapisan luar korteks serebri. Pada akhir bulan ke-6, lempeng korteks ini sudah memiliki komponen sel neuron yang lengkap dan sudah tampak adanya diferensiasi menjadi 6 lapis seperti orang dewasa. Di tempat yang semestinya, sel saraf mengalami proses diferensiasi (perubahan bentuk, komposisi, dan fungsi). Sel saraf berubah menjadi sel neuron dengan cabang-cabangnya dan terbentuk pula sel penunjang ( sel glia). Fungsi sel inilah yang mengatur kehidupan kita sehari-hari. Ada yang mengatakan penambahan jumlah sel saraf telah selesai pada saat kelahiran. setelah lahir hanya terjadi pematangan fungsi sel, tetapi selubung saraf atau myelin yang disebut mielinisasi masih berkembang. Tetapi, setelah lahir terjadi penambahan volume dan berat otak dan bayi tampak lebih pintar. Hal ini karena adanya pertumbuhan serabut saraf, adanya peningkatan jumlah sel glia yang luar biasa dan proses mielinisasi akibat proses stimulasi yang didapat saat lahir. II. 2. PROSES PEMBENTUKAN KULIT II. 2.1 KULIT Kulit merupakan pembungkus dan pelindung tubuh yang tahan air, mengandung ujung-ujung saraf, dan membantu pengaturan suhu tubuh. Kulit manusia terdiri atas epidermis dan dermis. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena adanya kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan dermis. Kulit terdiri atas jaringan subkutan (fasia superfisial) yaitu suatu lapisan areolar berlemak yang menutupi fasia fibrosa yang lebih padat. Kulit terdiri dari 2 lapisan: Epidermis, lapisan atas terdiri dari susunan epitel yang berasal dari ektoderm. Dermis (korium), lapisan bawah terdiri dari jaringan ikat yang sebagian besar berasal dari mesoderm. 1. Epidermis

Pada mulanya, mudigah dibungkus oleh selapis sel ectoderm (Gambar A). Kemudian pada permulaan bulan ke-2, epitel ini membelah dan meletakkan selapis sel gepeng, yaitu periderm dan epitrikium, pada permukaanya (Gambar B). dengan proliferasi selanjutnya sel-sel di lapisan dasar, terbentuklah lapisan ketiga yang terletak di tengah (Gambar C). Akhirnya pada akhir bulan ke-4, epidermis memperoleh susunan tetapnya dan dapat dikenali empat lapisan (Gambar D) : 1) Stratum Germinatif (Malphigi) Bertanggung jawab atas produksi sel-sel baru. Lapisan ini merupakan lapisan yang paling bawah pada epidermis. Sel-sel lapisan germinatif merupakan sel yang aktif membagi. Hasil pembagian sel-sel germinatif ini akan tersesar keluar ke arah permukaan di atas lapisan germinatif. Lapisan yang keluar ini merupakan lapisan granul. 2) Stratum Granulare Lapisan ini berada di atas lapisan germinatif. Sel-sel lapisan germinatif mempunyai banyak granul. Granul ini terdiri daripada keratin, keratin merupakan bahan keras berprotein. 3) Stratum Spinosum Lapisan yang terdiri atas sel-sel besar yang bersisi banyak yang mengandung tonofibril-tonofibril halus. 4) Lapisan Tanduk Lapisan ini berfungsi untuk membentuk penutup luar yaitu untuk melindungi kulit. Lapisan ini dibentuk olwh beberapa lapis sel-sel mati yang sangat rapat dan penuh dengan keratin. Sel-sel periderm biasanya dibuang selama trimester kedua masa janin dan dapat ditemukan di dalam cairan amnion. Selama 3 bulan pertama perkembangan, epidermis disusupi oleh sel-sel yang berasal dari crista neuralis. Sel-sel ini membentuk pigmen melanin yang dapat dipindahkan ke sel-sel epidermis lain melalui cabang-cabang dendrite. Sel-sel ini dikenal sebagai melanosit, dan setelah lahir menyebabkan terjadinya pigmentasi kulit. 2. Dermis Dermis, terletak di bawah epidermis, mengandung papiler permukaan yang terdiri dari kolagen yang longgar dan rapuh, serat-serat elastik, bercampur dengan fibroblast, sel mast, dan makrofag. Lapisan dermis merupakan lapisan yang mempunyai bekalan darah atau kapilari darah. Lapisan ini juga menempatkan reseptor-reseptor tertentu. Dermis berasal dari mesenkim. selama bulan ke-3 dan ke-4, korium membentuk susunan-susunan papilia yang tidak teratur (papillae dermis) yang menonjol ke atas kea rah epidermis. Papilia ini biasanya mengandung sebuah kapiler kecil atau sebuah organ akhir saraf sensorik. Lapisan dermis yang lebih dalam (subkorium) mengandung jaringan lemak dalam jumlah yang besar. Pada waktu lahir, kulit dilapisi oleh pasta berwarna keputih-putihan, (vernix caseosa) yang dibentuk oleh secret kelenjar lemak dan sel-sel epidermis yang bergenerasi serta rambut. Pasta ini melindungi kulit terhadap efek maserasi cairan amnion. Proses terbentuknya kulit : Lapisan ektoderm mula-mula terdiri dari selapis sel, yaitu epidermis. Ini tumbuh menjadi 2 lapis sel: Periderm dan stratum germinativum.

Derivat epidermis yang bertekstur tanduk tumbuh berupa papila yang menjorok ke dermis. Warna kulit berasal dari chromatophore yang dihasilkan dari neural crest (jambul neural).

You might also like