You are on page 1of 5

Contoh kasus

Tn A (20 thn) dibawa ke RSJ oleh keluarganya. Saat datang ke RSJ Tn A marah-marah, bicara kotor
dan kasar, wajah tegang, gelisah, gaduh. Saat ibunya ditanya mengapa anaknya marah-marah, ibu
menjawab karaena keinginan Tn A tidak dipenuhi, ibu menyatakan sebelum 2 hari masuk rumah sakit
Tn A memukul dan melempar genteng tetangga, Tn A pernah masuk RSJ selama 3 hari.
A. !0ngkajian
. Alasan Masuk : 2 hari sebelum masuk rumah sakit Tn A memukul dan melempar genteng
tetangga.
2. Faktor Predisposisi : Pasien pernah masuk rumah sakit hiwa selama 3 hari.
3. Faktor Presipitasi : Tn A marah-marah, bicara kotor dan kasar, wajah tegang, gelisah, gaduh
karena keinginannya tidak dipenuhi oleh ibunya.
4. Status Mental :
a. Pembicaraan : Tn A marah-marah, bicara kotor dan kasar.
b. Aktivitas motorik : pasien terlihat wajah tegang, gelisah, gaduh.
c. Interaksi Selama wawancara : Pasien sangat tidak kooperatiI
d. Alam perasaan : Pasien terlihat sangat emosional
5. Mekanisme Koping : Mekanisme koping pasien maladaptiI, pasien akan marah bila ditanya
sesuatu.
6. Aspek Medis : Diagnosa medis resiko perilaku kekerasan.
B. Diagnosa
Diagnosa keperawatan ditetapkan sesuia dengan data yang didapat, dan saat ini tidak melakukan
perilaku kekerasan tetapi pernah melakukan perilaku kekerasan dan belum mempunyai kemampuan
untuk mencegah dan mengontrol perilaku kekerasan tersebut. Diagnosa yang berlaku pada gangguan
ini adalah Resiko perilaku kekerasan.
C. Tindakan k0507awatan
TUK 8 : klien mendapat dukungan keluarga untuk mengontrol perilaku kekerasan.
Kriteria evaluasi :
Setelah kali pertemuan keluarga :
a. Menjelaskan Cara merawat klien dengan perilaku kekerasan
b. Mengungkapkan rasa puas dalam merawat klien
Intervensi :
a. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung klien untuk mengatasi
perilaku kekerasan.
b. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku kekerasan.
c. Jelaskan pengertian, penyebab akibat dan cara merawat klien perilaku kekerasan yang
dapat dilaksanakan oleh keluarga.
d. Peragakan cara merawat klien (mengenal perilaku kekerasan).
e. Beri pujian kepada keluarga setelah peragaan
I. Beri kesempatan keluarga untuk memperagakan ulang.
g. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang telah dilatihkan.

STRATEGI !ELAKSANAAN
SP K
Masalah Keperawatan : PERILAKU KEKERASAN
Hari / tanggal pertemuan :
A. !ROSES KE!ERAWATAN
. Kondisi klien
Tenang kooperatiI
2. Diagnose keperawatan : Perilaku Kekerasan
3. Tujuan
a) keluarga dapat mengidentiIikasi penyebab perilaku kekerasan.
b) keluarga dapat mengidentiIikasi tanda-tanda perilaku kekerasan.
c) keluarga dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya.
d) keluarga dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukannya.
e) keluarga dapat menyebutkan cara mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya.
I) keluarga dapat mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya secara Iisik, spiritual, sosial,
dan dengan terapi psikoIarmaka.
4. Tindakan
SP I K :
O Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien.
O Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala perilaku kekerasan yang dialami klien
O Menjelaskan cara-cara merawat klien perilaku kekerasan.










STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN I

Masalah keperawatan : Perilaku Kekerasan
Pertemuan : SP K
Hari / tgl : Sabtu, Juni 20
Jam : 08.30

A. Proses Keperawatan
. Kondisi klien
Tenang, KooperatiI
2. Diagnosa keperawatan
Resiko perilaku kekerasan
3. Tujuan
TUM : klien tidak melakukan tindak kekerasan
SPI K :
O Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
O Menjelaskan pengertian PK, tanda dan gejala serta proses terjadinya PK
O Melatih merawat pasien dengan PK

B. STRATEGI PELAKSANAAN
. Fase orientasi
a. salam teraupetik
'selamat pagi pak? selamat pagi pak masih ingat dengan kami?iya, kami mahasiswa
keperawatan Poltekkes Surakarta. Nama saya Adi, ini teman-teman saya Danang, Devi,
Linda, Gunasen,Okti, Noerul, Suratman, Titik. Dan ini dosen kami Bpk. Hanung. Oh yaa..
kalau boleh tahu ini dengan Bapak siapa ? hubungannya dengan Bpk.S apanya ? oww..
Kakaknya...
b. Validasi
'kabarnya gimana pak S?
'o ya pak, kalau boleh tahu selama bapak merawat bapak S dirumah, apa yang bapak
rasakan? Tahukah bapak mengapa Bpk.S mengalami hal seperti itu?
c. Kontrak
'baiklah pak, disini kami akan memberikan penyuluhan kepada bapak sekeluarga tentang :
> topik :cara merawat Bpk.S kalau sewaktu-waktu melakukan tindakan kekerasan. Nanti
kami akan menjelaskan tentang pengertian, tanda dan gejala serta proses terjadinya
perilaku kekerasan yang dialamai Bpk.S Selain itu saya juga akan membantu Bapak
membuat jadwal aktivitas Bpk.S dirumah dan jadwal minum obat.
> Waktu : berhubung yang akan saya sampaikan banyak nanti waktunya kurang lebih 30
menit, bagaimana pak?
> Tempat : o ya, bapak mau kita ngbrol dimana? Disini atau dimana? Baiklah bisa kita
mulai sekarang ya pak?
2. Fase Kerja
' sebelum saya mulai apakah ada yang ingin bapak tanyakan? Baiklah sekarang coba bapak
ceritakan bagaimana perasaan bapak saat merawat Bpk.S di rumah? Mungkin ada kendala yang
bapak hadapi? Oo .. Bapak binggung cara menghadapi sikap Bpk.S ? baiklah pak, sekarang
kami akan menjelaskan kembali keadaan Bpk.S. Jadi begini pak, masalah yang dihadapi Bpk.S
adalah perilaku kekerasan. Bpk.S akan selalu berperilaku keras saat ia merasa kesal dan ingin
marah, jadi harus dihindari hal-hal yang bisa membuat Bpk.S kesal. Tanda dan gejala PK ada 5
macam ya pak, okey saya akan jelaskan satu per satu. Untuk yang pertama tanda dan gejala
Iisik, ciri-cirinya : muka merah, pandangan tajam, otot tegang, naIas pendek, tekanan darah
tinggi, berkeringat , ia juga akan berjalan mondar-mandir , memaksakan kehendak, mengancam
bahkan memukul atau merusak barang. Untuk yang kedua tanda dan gejala secara emosi, ciri-
cirinya : emosinya labil tidak adekuat, mudah marah dan jengkel bahkan ia merasa tidak aman
dan tidak berguna. Untuk tanda dan gejala yang ke tiga secara intelektual ia akan selalu
mendominasi, bawel, selalu mengajak berdebat dengan meremehkan lingkungan. Untuk yang
ke empat tanda dan gejala secara sepiritual, ciri-cirinya : ia merasa paling benar bahkan kadang
tidak mengindahkan moral. Dan untuk yang terakhir tanda dan gejala secara sosial, ciri-cirinya:
pasien cenderung menarik diri dan menolak. Seperti itu pak untuk tanda dan gejalanya.
'sekarang kami akan menjelaskan tentang bagaiman cara merawat Bpk.S di rumah. Bpk dan
anggota keluarga yang lain sebisa mungkin harus selalu sabar dalam menghadapi Bpk.S dan
hindarilah hal-hal yang dapat memicu rasa kesal dan yang membuat Bpk.S marah. Dan selalau
alihkan Bpk.S pada kegiatan yang menggunakan energi sehingga diharapkan dengan kegiatan
itu ia sudah tidak ada keinginan untuk marah. Contoh kegiatan seperti menguras dan
membersihkan kamar mandi, menjemur kasur, mencuci pakaian /piring yang penting ada bentuk
penyaluran energi. Dan jangan lupa obatnya harus segera diminum dengan teratur ya pak,?
Bagaimana pak penjelasan saya tadi dapat dimengerti? Bila belum jelas bisa Bpk tanyakan.
Okey kalau sudah jelas ....





3. Fase terminasi
a. Kesimpulan
'Tadi kita sudah berbincang bincang mengenai kondisi Bpk.S dan kami juga sudah
menjelaskan tanda dan gejala serta cara merawat Bpk.S di rumah dan Bapak juga sudah
jelas dengan penjelasan kami.
b. Evaluasi subyektiI
'bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tadi?
c. Evaluasi obyektiI
'coba sekarang tolong bapak jelaskan apa itu PK, tanda dan gejalanya dan bagaimana cara
merawat pasien PK di rumah. Wah bagus ternyata bapak masih ingat.
d. RTL
'jangan lupa ya pak dengan semua penjelasan kami tadi agar bapak bisa merawat Bpk.S di
rumah.
e. Kontrak
'untuk menambah pemahaman Bpk , bagaimana kalau kita berlatih cara merawat Bpk.S
dan mempraktekkan langsung pada Bpk.S. Bagaimana bapak setuju?
'besok kita bertemu jam berapa pak? Baiklah jam 0 ya pak? Disini atau dimana pak?
Ditaman ya pak? bapak ingin kita berbincang-bincang berapa lama,? 5 menit saja ya pak?
Baiklah kalau begitu saya permisi dulu.

You might also like