Professional Documents
Culture Documents
Ilustrasi: Seorang siswa belajar tentang bagaimana merakit sebuah komputer. Untuk yang pertama kalinya dia mengalami kegagalan yang sangat fatal. Kemudian ia bertanya kepada instrukturnya tentang beberapa hal yang tidak ia pahami. Setelah itu siswa tersebut kembali mencoba dan mencoba terus sampai akhirnya ia berhasil merakit komputer itu dengan sempurna Pantang menyerah: aspek dari komitmen tinggi, yakni sikap bertahan untuk tetap ingin mencapai apa yang diinginkan kendati mengalami kegagalan, mendapat hambatan dan rintangan. Wirausahawan yang memiliki komitmen tinggi dan pantang menyerah di dalam berwirausaha, setidaknya harus memiliki 7 kekuatan yang dapat membangun kepribadian, a.l: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. keyakinan yang kuat untuk maju kemauan yang keras untuk maju pemikiran yang konstruktif dan kreatif kesabaran dan ketabahan ketahanan fisik dan mental kejujuran dan tanggung jawab memberi semangat dalam berusaha meningkatkan daya usaha menunjang keberhasilan usaha mengeliminasi keputusasaan
Ulet: tangguh, kuat, dan tidak mudah putus asa Faktor-faktor yang mempengaruhi keuletan: 1. Pembawaan (hereditas): manusia lahir memiliki sifat-sifat bawaan dari orang tuanya 2. Pendidikan dan pelatihan: dengan adanya pendidikan dan latihan maka bawaan lahir akan berkembang lebih baik 3. Lingkungan: manusia cenderung akan menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan yang ada di lingkungannya. 4. Pengalaman: semakin banyak pengalaman akan meningkatkan kemampuan dalam menentukan strategi pemecahan masalah 5. Motivasi: seorang wirausahawan yang komit untuk berhasil dan berkembang dalam usaha kan termotivasi mewujudkan keinginannya, sehingga akan mencari dan menggunakan berbagai cara (positif) untuk mewujudkan obsesinya Membina sikap ulet: 1. 2. 3. 4. 5. 6. menjaga dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani menjaga dan meningkatkan semangat dalam bekerja selalu optimis dalam menjalankan usaha menyenangi pekerjaannya berani menghadapi tantangan meningkatkan kepedulian akan peristiwa atau kejadian di sekitarnya baik secara makro maupun mikro 7. berusaha memiliki banyak informasi dan sumber 8. menerima dengan senang hati kritik dan saran 9. berani mencoba berbagai alternatif dengan sudah mempertimbangkan secara matang 10. memandang kegagalan dari sisi positif 11. tidak memandang ringan maslah yang dihadapi
12. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Karakteristik sikap pantang menyerah dan ulet: kerja keras, ulet dan disiplin mandiri dan realistis prestatif dan komitmen tinggi berfikir positif dan bertanggung jawab memperhitungkan resiko usaha mencari jalan keluar dari setiap permasalahan merencanakan sesuatu sebelum bertindak kreatif dan inovatif kerja efektif dan efisien
Kepemimpinan dalam kerja pantang menyerah dan ulet Efektifitas kepemimpinan dalam penerapan kerja pantang menyerah dan ulet akan membawa keberhasilan berwirausaha, diataranya: 1. 2. 3. 4. 5. mempunyai komitmen tinggi dalam bekerja mempunyai etos kerja yang tinggi menyangkut distribusi kekuasaan dalam bekerja melibatkan orang lain dalm bekerja menyangkut penanaman pengaruh dalam mengarahkan karyawan
Jadi: kita tidak boleh berpangku tangan dan mengaharapkan reski hanya dengan berdoa saja tanpa bekerja dan berusaha
Wujud Sikap Pantang Menyerah Dan Ulet 1. Melakukan usaha dengan semangat
Semangat bekerja: salah satu sifat kejiwaan yang sangat erat hubungannya dengan faktor kepuasan kerja, kegairahan kerja, dan keinginan mempertinggi hasil kerja. 1. kepuasan kerja: orang yang menyukai pekerjaannya akan mendapatkan kepuasan tersendiri, sebaliknya pekerjaan yang kurang disenangi akan mengurangi rasa kepuasan 2. kegairahan kerja: ketika harapan dan hasil yang ditargetkan tercapai akan meningkatkan kegairahan dalam bekerja. 3. Mempertinggi hasil kerja: ketika target yang telah ditetapkan tercapai, akan semangat untuk meningkatkan hasil kerjanya untuk selanjutnya. Manfaat semangat dalam bekerja: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. memperoleh kepuasan dalam bekerja menimbulkan kegairahan dalam bekerja membangunkan tenaga meningkatkan efisiensi waktu kerja dan biaya menimbulkan keinginan mempertinggi hasil kerja mengembangkan semangat pribadi bekerjalah dengan penuh semangat semangat yang tinggi untuk mencapai prestasi yang tinggi selalu semangat semangat membawa percaya pada hari depan
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam mengembangkan semangat pribadi:
2. meningkatkan kualitas sumber daya manusia 3. penerapan manajemen secara efektif 4. menggunakan jasa asuransi jadi kemauan yang keras akan memberikan semangat dalam berusaha dan tidak pernah merasa putus asa terhadap segala rintangan yang dihadapi
MENGELOLA KONFLIK
Dalam interaksi dan interelasi sosial antar individu atau antar kelompok, konflik sebenarnya merupakan hal alamiah. Dahulu konflik dianggap sebagai gejala atau fenomena yang tidak wajar dan berakibat negatif, tetapi sekarang konflik dianggap sebagai gejala yang wajar yang dapat berakibat negatif maupun positif tergantung bagaimana cara mengelolanya. (Jika Anda ingin mendapatkan slide presentasi yang bagus tentang management skills dan personal development, Dari pandangan baru dapat kita lihat bahwa pimpinan atau manajer tidak hanya wajib menekan dan memecahkan konflik yang terjadi, tetapi juga wajib untuk mengelola/memanaj konflik sehingga aspek-aspek yang membahayakan dapat dihindari dan ditekan seminimal mungkin, dan aspek-aspek yang menguntungkan dikembangkan semaksimal mungkin. Penyebab Konflik Konflik di dalam organisasi dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut: A. Faktor Manusia 1. Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya. 2. Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku. 3. Timbul karena ciri-ciri kepriba-dian individual, antara lain sikap egoistis, temperamental, sikap fanatik, dan sikap otoriter. B. Faktor Organisasi 1. Persaingan dalam menggunakan sumberdaya. Apabila sumberdaya baik berupa uang, material, atau sarana lainnya terbatas atau dibatasi, maka dapat timbul persaingan dalam penggunaannya. Ini merupakan potensi terjadinya konflik antar unit/departemen dalam suatu organisasi. 2. Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi. Tiap-tiap unit dalam organisasi mempunyai spesialisasi dalam fungsi, tugas, dan bidangnya. Perbedaan ini sering mengarah pada konflik minat antar unit tersebut. Misalnya, unit penjualan menginginkan harga yang relatif rendah dengan tujuan untuk lebih menarik konsumen, sementara unit produksi menginginkan harga yang tinggi dengan tujuan untuk memajukan perusahaan. 3. Interdependensi tugas. Konflik terjadi karena adanya saling ketergantungan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Kelompok yang satu tidak dapat bekerja karena menunggu hasil kerja dari kelompok lainnya. 4. Perbedaan nilai dan persepsi. Suatu kelompok tertentu mempunyai persepsi yang negatif, karena merasa mendapat perlakuan yang tidak adil. Para manajer yang relatif muda memiliki presepsi bahwa mereka mendapat tugastugas yang cukup berat, rutin dan rumit, sedangkan para manajer senior mendapat tugas yang ringan dan sederhana. 5. Kekaburan yurisdiksional. Konflik terjadi karena batas-batas aturan tidak jelas, yaitu adanya tanggung jawab yang tumpang tindih. 6. Masalah status. Konflik dapat terjadi karena suatu unit/departemen mencoba memperbaiki dan meningkatkan status, sedangkan unit/departemen yang lain menganggap sebagai sesuatu yang mengancam posisinya dalam status hirarki organisasi. 7. Hambatan komunikasi. Hambatan komunikasi, baik dalam perencanaan, pengawasan, koordinasi bahkan kepemimpinan dapat menimbulkan konflik antar unit/ departemen. (Jika Anda ingin mendapatkan slide presentasi yang bagus tentang management skills dan personal development, Akibat-akibat Konflik
Konflik dapat berakibat negatif maupun positif tergantung pada cara mengelola konflik tersebut. Akibat negatif Menghambat komunikasi. Mengganggu kohesi (keeratan hubungan). Mengganggu kerjasama atau team work. Mengganggu proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi. Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan. Individu atau personil menga-lami tekanan (stress), mengganggu konsentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir, menarik diri, frustrasi, dan apatisme. Akibat Positif dari konflik: Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis. Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan. Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan dan per-baikan dalam sistem dan prosedur, mekanisme, program, bahkan tujuan organisasi. Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif. Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat.
3. Tetapkan peraturan dan prosedur yang baku terutama yang menyangkut hak karyawan. 4. Atasan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan konflik yang muncul. 5. Ciptakanlah iklim dan suasana kerja yang harmonis. 6. Bentuklah team work dan kerja-sama yang baik antar kelompok/ unit kerja. 7. Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit/eselon merupakan mata rantai organisasi yang saling mendukung, jangan ada yang merasa paling hebat. 8. Bina dan kembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling pengertian antar unit/departemen/ eselon. (Jika Anda ingin mendapatkan slide presentasi yang bagus tentang management skills dan personal development,
Adanya visi dan misi merupakan syarat wajib bagi sebuah perusahan atau organisasi. Setiap perusahaan memiliki visi dan misi yang berbeda, semua tergantung tujuan yang akan dicapai oleh masing masing perusahaan. Biasanya visi dan misi dibuat saat perusahaan sedang akan dibangun, karena visi dan misi perusahaan menjadi landasan dasar bagi sebuah perusahaan. Oleh karena itu tak perlu ditanyakan lagi, bahwa peranan visi dan misi perusahaan sangatlah penting. Namun sebelum mengetahui pentingnya visi dan misi perusahaan, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu pengertian visi dan misi perusahaan : Istilah visi berasal dari kata vision yang berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti penglihatan. Bisa diartikan yang dimaksud visi adalah sebuah pandangan tentang tujuan jangka panjang perusahaan atau rencana yang akan dicapai oleh suatu perusahaan. Visi biasanya berisi pernyataan yang singkat dan jelas, namun bisa mencakup semua tujuan dan cita cita perusahaan. Contoh visi PT. Khalifah Niaga Lantabura : Membantu Siapa Saja Bisa Sukses Berbisnis Sedangkan misi adalah kegiatan atau aktifitas yang mengarahkan perusahaan Anda pada tujuan yang menjadi impian perusahaan tersebut. Jadi bisa dikatakan bahwa misi adalah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk mendukung perusahaan hingga mencapai tujuannnya. Contoh misi PT. Khalifah Niaga Lantabura : menciptakan para pengusaha Indonesia yang berkarakter, membantu menyediakan berbagai prospektus bisnis berkualitas dan tepat guna, menciptakan inovasi bagi dunia bisnis, menciptakan jaringan bisnis, menciptakan lapangan kerja, sehingga kemandirian ekonomi bangsa dapat terwujud. Setelah mengetahui pengertiannya dapat dipastikan bahwa tanpa adanya visi dan misi, sebuah perusahaan tidak akan bisa mencapai tujuan yang diimpikan. Contoh mudahnya, kita misalkan membangun perusahaan sama halnya dengan memulai sebuah perjalanan. Sebelum memulai perjalanan, Anda tentukan terlebih dahulu kota tujuan Anda. Tanpa memiliki tujuan tempat atau kota yang akan dikunjungi, orang tersebut tidak akan pernah beranjak kemanapun. Sama halnya dengan perusahaan yang belum memiliki visi, perusahaan tersebut juga belum bisa bergerak kemanapun karena belum memiliki tujuan usaha. Tak kalah pentingnya dengan visi, misi perusahaan juga berpengaruh terhadap perjalanan perusahaan. Jika perusahaan tidak memiliki misi, keadaannya akan sama dengan orang yang sudah memiliki kota tujuan ( misalnya : perjalanan ke kota Jogja ) namun belum memiliki rencana sarana transportasi yang akan digunakan dan kapan waktu keberangkatan. Sehingga perjalanan menuju Jogja hanya sekedar angan angan, yang belum bisa diwujudkan. Dari contoh diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa tanpa adanya visi dan misi perusahaan yang saling bersinergi, mustahil rasanya bila sebuah perusahaan dapat berjalan. Maka bagi Anda yang berminat untuk membuka usaha baru, siapkan pondasi bisnis Anda dengan membuat visi dan misi yang kuat. Semoga dapat bermanfaat dan salam sukses.
Artikel Terkait:
1. 2. 3. 4. 5. Motivasi Hidup untuk Sebuah Kesuksesan Apa saja Kebutuhan Modal untuk Memulai Usaha? Motivasi Berwirausaha di Kalangan Mahasiswa Tips Sukses Mengatasi Stress Kerja Tips Sukses Menjadi Pemimpin Baik
pada waktunya, untuk meningkatkan performa, namun tidak semudah seperti membuat strategi itu sendiri dalam pelaksanaannya. Kita harus pandai-pandai membaca faktor eksternal, faktor lingkungan baik pada saat kita membuat strategi maupun beberapa tahun ke depan sesuai dengan program jangka menengah dan jangka panjang. Oleh karena itulah, perlu dibuat beberapa skenario berdasarkan perkiraan dan pertimbangan tadi, tanpa meninggalkan misi yang terkait dengan visi. Dari sekian skenario bisa disimpan tiga skenario: a. yang paling pesimistis, b.paling mendekati, dan c. paling optimistis, dalam situasi lingkungan yang beragam sekalipun. Jika perlu lebih dari tiga skenario dengan input dan pertimbangan yang berbeda. Banyak yang membuat strategi untuk menyenangkan bos, para investor atau bank pemberi pinjaman, yang memperlihatkan serba wah sehingga dana mengalir masuk. Mike Fredman juga merinci ada lima fase dalam memformulasi strategi: 1. Strategic Intelligence gathering and analysis, 2. Strategy formulation, 3. Strategic master project planning, 4. Strategy implementation, 5. Strategy monitoring, review and updating. Yang pada intinya seperti diuraikan di atas. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa strategi tidak boleh terlepas dari visi dan misi perusahaan namun perlu beradaptasi dan reaktif pada tempatnya dan pada waktunya. Seperti halnya seekor kuda yang tugasnya membawa kereta lari secepatnya,namun kendali tetap di tangan sais yang mengarahkan ke mana kuda itu berlari, dan meluruskan kembali agar tiba di tempat tujuan. Ingat, perusahaan tanpa strategi sama saja dengan membuat strategi untuk gagal.