You are on page 1of 39

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Dasar 2.1.1 Sejarah governor Pertama sekali,governor sentrifugal diregulasikan pada jarak dan tekanan antara millstones pada kincir angin pada abad ke-17. Pada mulanya mesin uap sangat murni bergerak bolak-balik dan telah digunakan untuk memompa air, Variasi pengaplisiannya di toleransi pada kecepatan kerja. Sampai seorang engineer dari Skotlandia,James Watt memperkenalkan mesin uap berotasi untuk menggerakkan mesin di pabrik, dan pengoperasiannya konstan dengan menggunakan pendulum yang akhirnya disebut governor. Dimana, governor di buat dari bola baja yang menyentuh lengan penghubung vertikal. Governor mengontrol gaya dengan adanya berat dari bola baja. Rancangan James Watt yang kemudian dirancang kembali oleh engineer Amerika ,Williard Gibs pada tahun 1872 secara teoritis. Dimana pendulum governor merupakan perspektif keseimbangan energi secara matematika. Selama

menempuh pendidikan di Yale University , Gibs mengobservasi pengoperasian telah menganalisis kerugian kelebaman atau kecendrungan kelebihan perubahan kecepatan yang dikontrol. Secara teoritis menurut Gibs, Analogi persamaan sederhana dari governor Watt (tergantung dari keseimbangan dua torsi: yang satu disebabkan oleh berat dari bola dan yang lainnya disebabkan oleh perputaran). Persamaan termodinamika dari beberapa pengerjaan di sistem termodinamika tergantung keseimbangan dua hal. Yang pertama yaitu energy panas yang disuplai dari subtansi menengah, kedua adalah energy kerja. Pada kasus ini, perantara berupa uap. Secara terpisah, Gibs mempublikasi karyanya pada tahun 1876 yang judulnya On the Equilibrium of Heterogeneous Substances dan konstruksi governor dari Gibs ditunjukkan. Persamaan yang hingga saat ini dalam bentuk persamaan energi bebas Gibs, yang mana digunakan untuk menghitung persamaan reaksi kimia, disebut juga persamaan Gibs.

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan Mekanisme mulanya daya mesin disuplai oleh kincir air atau kincir angin, tapi perubahan sangat besar terjadi pada mesin uap di abad ke-18. Perkembangan mesin uap sangat berguna pada revolusi industri. Suksesnya pada mesin uap sama pentingnya dengan perkembangan flyball atau kecepatan sentrifugal governor pada seperempat terakhit abad ke-18. James watt telah menginvensi, tapi sering terjadi, Inovasi lain dibuat oleh engineer lainnya berasal dari rancangan Watt. Faktanya telah banyak governor dibentuk sebelum Watt, tapi kefektifitasan dan kesederhanaan rancangannya dikombinasikan dengan mesin uap , yang mana telah diregulasikan kecepatan menggunakan alat sentrifugal. Katup uap dihubungkan dengan sepasang pemberat yang berputar. Seperti ada penambahan kecepatan, gaya sentrifugal pada pemberat bertambah, mengangkat sleeve pada poros regulator. Sleeve dihubungkan ke katup dengan pengurangan aliran uap ke silinder dari mesin uap ketika kecepatan bertambah, dan pertambahan aliran uap seolah-olah mengurangi kecepatan aliran uap. Gambar 1 menunjukkan governor sentrifugal sederhana yang berkembang. Governor sentrifugal dan penghubung ke katup uap memberikan timbal balik tertutup negatif dengan mesin pengontrol kecepatan.

Kecepatan governor sentrifugal Watt telah di produksi untuk meregulasi kecepatan dalam semua bentuk dari mesin yang berotasi. Pada revolusi industri,

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan governor sentrifugal digunakan sebagai analisis matematik, dimana governor sentrifugal merupakan jantung dari perancangan pengontrolan secara teoritis dan praktis. Pada massa revolusi industri, kelompok yang berintelegen tinggi akan mampu mencampurkan ilmu pengetahuan sehingga dapat membentuk masalah perancangan baru dan matematik menjadi alat untuk menganalisis. Pada abad ke18 peneliti menganalisis pengimprovisasian governor sentrifugal. Pada abad ke-19 sebelum analisis dinamik diperoleh,peneliti bertanggung jawab dan

mempublikasikan secara luas di Inggris mengenai makalah Maxwell tentang governor untuk masyarakat kerajaan di London.

2.1.2 Governor Governor atau pengontrol merupakan alat yang digunakan untuk mengukur dan meregulasi kecepatan dari mesin. Fungsi secara umum adalah untuk mengontrol secara otomatis penyaluran bahan bakar dengan beban mesin pada mesin diesel. Governor berfungsi mengontrol penyalur oleh pompa bahan bakar sesuai dengan posisi throttle/katup cerat dan beban mesin, yang berarti mengontrol kecepatan mesin atau menghentikannya dari kecepatan yang berlebihan, ada tiga jenis yang umum pada desain governor, yaitu diafragma yang bekerja dengan vakum, pembeban sentrifugal dan hidrolis. Governor sebagai pengontrol kecepatan mesin sangat penting terutama dibidang industri. Meskipun daya yang dihasilkan bervariasi, penggerak mula seringkali harus beroperasi pada kecepatan yang relatif konstan. Agar kondisi seprti itu dapat dicapai, maka haruslah ada suatu alat yang dapat mengatur secara otomatis. Alat ini dinamakan governor. Fungsi governor secara spesifik pada motor bakar adalah sebagai berikut : 1. Memudahkan mesin hidup saat start dengan memperbanyak penyuplaian penginjeksian bahan bakar. 2. Mempertahankan putaran setiap posisi 3. Membatasi kecepatan idle 4. Membatasi kecepatan maksimum

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan Secara umum governor untuk pompa injeksi dapat diklarisifikasikan : 1. Minimum dan maksimum Speed Governor Umumnya dipakai untuk automobil. 2. All Speed Governor Untuk mesin-mesin kontruksi dan engine generator. Untuk Pompa injeksi, governor secara strukturnya dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Mechanical Governor Governor ini adalah jenis sentrifugal, keseimbangan dijaga oleh gaya sentrifugal dari flyball dan tegangan spring. 2. Pneumatic Governor Governor jenis ini bekerja menurut perbedaan tekanan antara tekanan vakum pada intake manifold dan atmosfer yang dideteksi oleh sebuah diafragma.

Masing-masing desain bekerja dengan cara yang berbeda satu sama lain tetapi memberikan hasil yang sama , prinsip dasar kerja ketiga governor sistem bahan bakar diesel adalah sebagai berikut : 1. Governor Diagfragma Vakum atau Pneumatis Governor diafragma vakum atau pneumatis mengontrol kecepatan throtle idle dan maksimum dengan menggunakan vakum manifold untuk menggerakan diafragma yang mempengaruhi batang bergigi pengontrol dan pompa injeksi bahan bakar in line. Governor yang ditunjukkan dibawah terdiri dari:

a. Sebuah unit vakum manifold yang terpasang pada jalan masukan manifold, termasuk pada unit ini adalah sebuah katup cerat dan dua jalanmasuk vakum, sebuah untuk bukaan kayup throtle idle dan lainnya untuk bukaan maksimum.

b. Unit diafragma yang terpasang pada pompa injeksi, unit ini meliputi diafragma yang mengoperasikan batang bergigi pengontrol bahan bakar dan sebuah pegas pengembali diafragma yang menekan diafragma pada posisi bahan bakar penuh.

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan Kedua unit dihubungkan dengan dua buah saluran vakum. Kerja dasar governor adalah sebagai berikut : Pada saat mesin mati, pegas pengembali diagfragma menekan diagfragma dan batang bergigi kea rah kiri pada posisi bahan bakar penuh, jika mesin distracter sumber vakum dari pelat throttle bekerja mendorong diagfragma kea rah kanan sehingga mengurangi penyaluran oleh pompa injeksi dan mengontrol kecepatan mesin sesuai dengan posisi throttle, saat throttle dibuka , supply vakum pada diagfragma terdesak ke kiri oleh pegas pengembali yang meningkatkan penyaluran bahan bakar dan kecepatan mesin, vakum manifold menjadi hilang saat throttle membuka penuh sehingga pegas pengembali mendesak diagfragma pada posisi bahan bakar penuh, vakum manifold yang tertinggi adalah pada posisi throttle menutup dan diagfragma terdesak pegas pengembali untuk menggerakkan batang berigi pada posisi bahan bakar minimum atau idle.

2. Governor Sentrifugal atau Mekanis

Governor sentrifugal atau mekanis menggunakan flyweight yang berputar sebagai alat standar operasinya, prinsip kerjanya serupa dengan sistem maju mekanis distributor, saat mesin dan pompa injeksi bahan bakar berputar, bekerja gaya sentrifugal pada flyweight yang berputar yang mengontrol posisi batang berigi atau batang pengontrol bahan bakar pompa injeksi. Governor terdiri dari duabuah flyweight (A) yang beraksi pada batang penghubung (Sliding Yoke)/ E. poros pompa injeksi yang menggerakkan mesin mengakibatkan flyweight bergerak kearah luar sehingga mendesak sliding yoke pada pegas governor (D). Tekanan pada pegas governor mengontrol posisi throtle, tekanan lemah pada idle, tekanan kuat pada throtle membuka penuh, pada saat batang penghubung bergerak kembali karena tekanan pegas governor. Ia juga mengontrol posisi batang pengontrol bahan bakar (C) sehingga mengontrol penyaluran bahan bakar dan kecepatan mesin, semakin lemah tekanan pegas governor maka semakin kecil kecepatan mesin yang diperlukan untuk menggerakan pembebanan sentrifugal keluar untuk mengurangi penyaluran bahan bakar dan menjaga kecepatan mesin agar tetap perlahan, semakin kuat tekanan pegas governor maka semakin besar

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan kecepatan mesin yang diperlukan untuk menggerakan beban sentrifugal keluar untuk mengurangi penyaluran bahan bakar sehingga kecepatan mesin tetap tinggi.

Kerja dasar governor adalah saat mesin telah berhenti , pegas governor menahan batang penghubung dan batang pengontrol bahan bakar pada posisi bahan bakar penuh. Pada saat mesin distarter terdapat gaya sentrifugal yang menggerakan beban ke luar, beban mengadakan aksi pada batang yoke dan menggerakkannya melawan pegas governor yang bertekanan rendah, sehingga mendesak batang bergigi pengontrol ke arah bahan bakar yang lebih sedikit (idle) atau posisi kecepatan mesin yang rendah. Saat tekanan throtle meningkat maka tekanan pada pegas governor meningkat sehingga mendesak batang yoke kemabali pada posisi bahan bakar penuh untuk meningkatkan kecepatan mesin. Akhirnya dicapai suatu titik dimana beban bergerak keluar dengan gaya sentrifugal yang mencukupi untuk mengurangi kembali peningkatan penyaluran bahan bakar, sehingga menjaga kecepatan mesin yang konstan. Bahan bakar penuh diperoleh saat tekanan pegas governor cukup untuk menahan yoke terhadap gaya sentrifugal beban, sehingga terjadi penyaluran bahan bakar dan kecepatan yang maksimum.

3.Governor hidrolis

Governor hidrolis merupakan alat mekanis yang menggunakan tekanan minyak peluamas atau bahan bakar untuk menggerkan piston servo untuk mengontrol operasi batang pengontrol bahan bakar, beberapa governor hidrolis menggunakan flyweight untuk mengontrol tekanan cairan yang menggerakan batang pengontrol. Tekanan hidroisminyak pelumas atau bahan bakar diperoleh dari pompa, baik yang bertipe baling-baling atau bertipe roda gigi, dan biasanya merupakan pompa pengangkat utama dari pomap injeksi bahan bakar. Tekanan pomap beruabh jika kecepatan mesin berubah, sehingga menjadi media yang efektif dalam meraba rpm mesin untuk mengontrol penyaluran bahan bakar pompa injeksi.

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan Pada All Speed Mechanical Governor terdapat dua macam pemodelan 1. Model RSV Model ini mmerupakan model biasa yang memilkibentuk serasi dan agk ringan. Dengan memakai model ini mesin mudah distaster karena adanya komponen start spring, juga memudahkan penyetelan governornya dalam range kecepatan 2. Model RSUV Model ini biasanya di pasang pada pompa injeksi pada mesin-mesin yang besar. Governor ini dolengkapi dengan speed up gear untuk mendapatkan pengontrolan yang lebih akurat.

2.1.3 Hukum I,II III Newton 2.1.3.1 Hukum I Newton Hukum I Newton yaitu : Jumlah gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol pada saat benda tersebut dalam keadaan diam atau statis. Artinya tidak gaya luar yang berpengaruh pada sistem ini.

2.1.3.2 Hukum II Newton Hukum II Newton yaitu : Gaya yang bekerja pada suatu benda yang bergerak atau dalam keadaan dinamik merupakan perkalian massa dengan percepatan dari benda tersebut. Gaya ini terjadi karena adanya perubahan kecepatan yang menyebabkan adanya percepatan.

2.1.3.2 Hukum III Newton Hukum III Newton yaitu : untuk setiap gaya yang aksi yang diberikan terhadap suatu benda baik dalam keadaan static maupun dinamik, selalu ada gaya yang reaksi berlawanan yang besarnya sama dengan besar gaya aksi yang diberikan.

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan 2.1.4 Gaya Sentrifugal dan Gaya Sentripetal Berdasarkan cara kerjanya,governor terbagi atas 2 jenis : Governor Sentrifugal A. Gaya Sentrifugal Governor jenis ini bekerja berdasarkan gaya sentrifugal, yakni suatu gaya yang dialami oleh benda yang bergerak secara rotasi yang arah gayanya selalu menjauhi pusat dari perputaran. Fsp Fsp = m . asp v2 =m R =m =m
2

R2 R
2

R 2 n =m 60
n =m 30
2

R R

Prinsip kerja governor dengan pemanfaatan gaya sentrifugal dapat digambarkan:

V at asp F sf R F sp

Gambar 2.2 Prinsip pemanfaatan gaya pada governor sentrifugal

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan Dimana: V = Kecepatan linear = . R

At = Percepatan tangesial = R = Percepatan Sentripetal = V/R Fsp = Gaya sentripetal Fsf = Gaya sentrifugal

B. Gaya Sentripetal Arah gaya sentripetal selalu menuju pusat putar. Sedangkan gaya sentrifugal besarnya sama dengan gaya sentripetal tetapi arahnya selalu melawan arah dari gaya sentripetal. Besarnya gaya sentripetal dapat ditentukan dengan persamaan:

Karena kecepatan linear V = .R Maka persamaan diatas dapat dituliskan: Fsf = M (.R ) R = M.R.

Jika harga

, persamaan dapat disederhanakan lagi:

Dimana: = gaya sentrifugal (N) M = Massa flyball (Kg) R = Jari-jari / jarak flyball keporos utama (m) N = Putaran (rad)

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan Governor Inersia Governor inersia ini bekerja berdasarkan momen inersia yang timbul akibat terjadinya perputaran sudut, atau dapat juga dianggap sebagai penjumlahan hasil kali massa setiap partikel dalam suatu benda tegar dengan kuadrat jarak dari sumbu. Karena dipandang lebih rumit, governor jenis ini tidak banyak digunakan walaupun reaksi yang dihasilkannya lebih cepat Massa flyball yang juga menentukan kestabilan kenaikan lengan-lengan pad governor yang sesuai dengan putaran poros yang diberikan. Putarn yang diberikan governor dengan memakai motor penggerak yang mana kecepatan diatur dengan menggunakan slide regulator. Dengan penggunaan slide regulator ini akan memudahkan tercapainya kondisi stabil kenaikan lengan-lengan governor. Setelah putaran yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan, lenganlengan governor akan mengangkat posisi sleeve dari posisi awal sampai kenaikan maksimum. Jadi output yang diharapkan dari sistem kerja governor ini adalah berapa ketinggian sleeve (h) agar mencapai kondisi satabil. Kondisi stabil pada governor adalah pada saat posisi sleeve berada dalam keadaan setimbang karena terjadinya keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada governor, hal ini berkaitan dengan kestabilan gaya angkat pada katup aliran. Pemakaian governor dilapangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengatur aliran masuk bahan bakar pada motor diesel, yang mana berfungsi untuk bergerak membuka aliran, begitu juga sebaliknya jika flyball berputar turun maka katup akan bergerak menutup aliran bahan bakar. Dalam percobaan ini yang dibahas hanya pengatur sentrifugal. Pada dasarnya governor dinyatakan dalam keadaan setimbang bila gaya sentrifugal dan berat komponen utama adalah seimbang. Disamping kesatbilan mutlak, suatu sistem pengatur harus mempunyai kestabilan relatif yang layak. Jadi kecepatan responnya harus tinggi dan juga mempunyai kemampuan untuk meredam yang layak. Suatu sistem pengatur juga harus mampu memperkecil kesalahan sampai nol atau sampai pada suatu nilai yang dapat ditoleransi. Dalam percobaan ini yang dibahas hanya pengatur sentrifugal. Pada dasarnya governor dinyatakan dalam keadaan setimbang bila gaya sentrifugal dan

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan berat komponen utama adalah seimbang. Disamping kestabilan mutlak, suatu sistem pengatur harus mempunyai kestabilan relatif yang layak. Jadi kecepatan responnya harus tinggi dan juga mempunyai kemampuan untuk meredam yang layak. Suatu sistem pengatur juga harus mampu memperkecil kesalahan sampai nol atau sampai pada suatu nilai yang dapat ditoleransi. Governor bekerja dengan memanfaatkan gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh putaran flyball. Putaran flyball sebanding dengan putaran poros utama yang memiliki putaran sudut (). Kecepatan sudut akan bervariasi menurut putaran poros (n). Besarnya percepatan sudut dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan : =
2 n 60

dimana: = kecepatan sudut (rad/sec) n = putaran poros (rpm) Pada governor, elemen yang sangat berpengaruh yang dijadikan input dalam sistem pengaturan kecepatan adalah putaran (n) dari poros yang akan menggerakkan lengan-lengan governor beserta flyball, dan variasi massa flyball yang akan menentukan berapa besarnya kecepatan yang akan diberikan untuk menggerakkan poros. Massa flyball juga menentukan kestabilan kenaikan lenganlengan pada governor yang sesuai dengan putaran poros yang diberikan. Putaran yang diberikan governor dengan memakai motor penggerak yang mana kecepatan diatur dengan menggunakan slide regulator. Dengan

menggunakan slide regulator akan memudahkan tercapainya kondisi stabil kenaikan lengan-lengan governor. Setelah putaran yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan, lenganlengan governor akan mengangkat posisi sleeve dari posisi awal sampai kenaikan maksimum. Jadi output yang diharapkan dari sistem kerja governor ini adalah berapa ketinggian sleeve (h) agar mencapai stabil. Kondisi stabil pada governor adalah pada saat posisi sleeve berada dalam keadaan seimbang karena terjadinya keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada governor, hal ini juga akan berhubungan dengan kestabilan gaya angkat pada katup aliran.

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan Pemakaian governor di lapangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengatuir aliran masuk bahan bakar pada motor diesel, yang mana berfungsi untuk bergerak membuka aliran, begitu juga sebaliknya jika flyball berputar turun maka katup akan bergerak menutup aliran bahan bakar.

flyball sleeve

Arah aliran

Gambar 2.3 prinsip governor pada pengatur aliran Gambar berikut merupakan gambar detail mengenai pemakaian governor pada mesin diesel dan gambar berikutnya merupakan contoh gambar governor 3 dimensi.

Gambar 2.4 Aplikasi governor pada motor diesel Dalam percobaan ini yang dibahas hanya pengatur sentrifugal. Pada dasarnya governor dinyatakan dalam keadaan setimbang bila gaya sentrifugal dan berat komponen utama adalah seimbang. Disamping kesatbilan mutlak, suatu sistem pengatur harus mempunyai kestabilan relatif yang layak. Jadi kecepatan

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan responnya harus tinggi dan juga mempunyai kemampuan untuk meredam yang layak. Suatu sistem pengatur juga harus mampu memperkecil kesalahan sampai nol atau sampai pada suatu nilai yang dapat ditoleransi

Governor Sebagai Pengatur Kecepatan Mesin bisa bergerak, karena mendapatkan dari luar. Daya ini bisa dihasilkan oleh berbagai macam sumber, antara lain : motor bakar dan listrik. Daya yang dihasilkan ini harus dikontrol agar tetap konstan, dengan cara mengatur laju aliran bahan bakar yang masuk ke dalam silinder mesin. Kecepatan governor di stel sesuai dengan kecepatan yang diinginkan dan tidak terdapat tekanan minyak yang masuk kedalam sisi silinder. Jika kecepatan sebenarnya turun dibawah harga yang diinginkan, maka gaya sentrifugal governor dan kecepatan akan mengecil sehingga kautp pengontrol bergerak kebawah mencapai bahan bakar yang lebih banyak hingga kecepatan tadi menjadi besar sampai diperolehnya harga yang diinginkan. Sebaliknya, jika kecepatan melebihi nilai yang diinginkan maka gaya sentrifugal dari governor memiliki kecepatan yang besar sehingga katup pengontrol akan bergerak keatas. Hal ini akan memperkecil catu bahan bakar, sehingga kecepatan mesin akan mengecil sampai dicapai nilai yang diinginkan. Sistem kontrol governor pertama kali ditemukan oleh James Watt pada awal abad ke 18. Beliau menggunakan jenis governor sentrifugal untuk pengontrolan kecepatan laju aliran bahan bakar pada mesin uap. Prinsipnya adalah besarnya laju aliran uap yang masuk kesilinder mesin diatur sesuai dengan selisih antara kecepatan mesin yang diinginkan dengan kecepatan sebenarnya.

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan

Urutan dan aksi pengontrolan dapat dinyatakan sebagai berikut: masukkan acuan (titik setel, distel sesuai dengan kecepatan yang diinginkan) setiap control harus stabil, ini merupakan persyaratan utama disamping kestabilan mutlak. Suatu system control harus mempunyai kestabilan yang relative layak, jadi kecepatan respon harus cukup cepat dan menunjukkan peredam yang layak. Suatu system control juga harus mampu memperkecil kesalahan sampai nol atau sampai pada suatu harga yang dapat ditoleransi. Persyaratan kestabilan relative yang layak dan ketelitian keadaan tunak (steady state) cenderung tidak dapat dipenuhi secara bersama sama. Oleh

karena itu dalam mendesain system control kita perlu mengadakan kompromi yang paling efektif diantara dua persyaratan ini. Diagram blok suatu system control :

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan

Variable masukan acuan

Variabel kontrol

Gangguan

Kontro ler

System yg dikontrol

Variabel

Keadaan setimbang governor dipenuhi oleh persamaan (lihat Lampiran): n=

60 D E F 6 2 A B C
A = (Wfg . RoRi + Wi.ri.hi) Cos ( + ) B =
(W2 . R 22 . h2 l2 h2 . g sin l2 Sin ( + )

dengan

C = W2 . R 2 .

g cos B cos (

D =

Wfg .

W1 l1 sin ( 2

)
1 W2 W5 2

E = g sin +

1 W2 W3 tan sin cos 2

F = g cos ( + ) ( Keterangan: g

1 W2 sin b) 2

: percepatan grafitasi (m/s2)

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan Wfg W1 W2 W3 n : Berat Fly Ball (Kg) : Berat Lengan (Kg) : Berat Batang Penghubung (Kg) : Berat Sleeve (Kg) : Putaran (rpm)

Gaya sentrifugal total lengan (h1) dan batang penghubung (h2) besarnya dapat dihitung. Dimana letak gaya sentrifugal total lengan dan batang penghubung besarnya:
h1 3 a l1 2 l1 6 a 3l1 sin (
2

)
2

h2

3 E l2 2 l2 6 a 3l2 sin (

Dimana harga parameter parameter dapat dilihat dalam table geometri governor.

2.1.5 Jenis-Jenis Governor 2.1.5.1 Mechanical Governor Governor ini merupakan governor jenis lama yang mana kembali ke invensi sejarah dari mesin uap.

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan

Perakitan governor diarahkan ke penggerak dari mesin . Pemberat berotasi dan bereaksi seperti gambar diatas, dimana poros bergerak karena adanya gaya sentrifugal yang mendorong kearah luar.

2.1.5.2 Hydraulic Governor Mechanical Governor sederhana harus besar gesekannya di penghubung dan pengontrolan gaya luar. Gaya yang bereaksi pada arah yang berbeda tergantung dari bebannya bertambah atau berkurang. Dalam hydraulic governor pengaruhnya negatif dengan adanya tekanan minyak yang bereaksi sebagai gaya yang dikontrol.

Sistem sederhana mempunyai stabilitas yang inherent berhubungan dengan on/off sumber minyak untuk sistem kontrol. Sistem Servo Dengan Feedback Alternative untuk laju outlet minyak yang keluar untuk servo sistem. Servo piston dapat menjadi pegas yang dapat kembali lagi.

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan

Atau diturunkan

Dalam kasus ini servo yang dibentuk mengurangi bahan bakar yang diposisikan oleh tekanan pegas. Pada servo piston bagian belakang didorong kebawah oleh tekanan supply dari minyak.

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan Sisi pengontrolan dari servo sistem lebih besar daerahnya daripada supply minyak ketika pengontrolan minyak yang disuplai mampu untuk mengangkat piston itu lagi. Kecepatan mesin yang turun karena pemberat akan mengarah ke sumbu rotasi yang berhubungan dengan tekanan dari kecepatan pegas yang mengurangi gaya sentrifugal. Katup pilot bergerak ke bawah dan mengontrol minyak untuk mengalir ke servo piston yang naik ke atas. Ketika kecepatan mesin bertambah, pemberat mulai melebihi kecepatan pegas dan katup pilot bergerak ke atas menutupi supply servo. Pada bagian ini ada setpoint yang mungkin divariasikan menggunakan penyesuaian sekrup mengubah pengkompresian dari pegas. Penambahan feedback menambah kestabilitasan. Di aplikasikan untuk feedback yang kendor (droop).

Droop Droop merupakan perbandingan pengurangan kecepatan untuk penyetingan kecepatan melebihi beban penuh merubah 100 kali melebihi persentase yang digambarkan.

Ketika governor bereaksi untuk merubah beban ,kemudian respon inersia mesin dapat menjadi petunjuk awal dimana kecepatan berubah yang mana mempunyai pengaruh kumulatif. Untuk mencegah sistem feedback yang digunakan. Dalam kasus ini sistem governor diatas pengaruh modifikasi kecepatan titik penyetingan.

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan Kompensasi Pengaruh kestabilitasan dari droop yang dijaga kecepatan set point.

Kecepatan mesin yang turun berhubungan dengan pengaruh dari pengontrolan beban yang bertambah akan menurunkan tekanan supply minyak yang melewatinya. Seoloah-olah gaya ke atas dari servo piston ke reaksi bantalan pegas yang juga bereaksi dengan sisi bawah kompensasi untuk mendorong pilot katup ke atas. Tekanan diferensial yang melewati kompensasi seperti engine yang kembali ke ekecepatan normal ini disebut temporary droop.

Dibawah ini merupakan gambar complete assembly : Laboratorium Konstruksi Mesin Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan

Pembagian Beban ( load sharing ) Beban mesin yang bertambah dalam perbandingan inverse dari kecepatan droop. Sebagai contoh harga droop terendah lebih besar dibagi dari pertambahan beban yang diambil. 2.1.6 Prinsip Kerja Governor Sentrifugal Prinsip kerja governor sentrifugal yaitu dengan memanfaatkan flyball sebagai pemberat.Governor sentrifugal atau mekanis menggunakan flyweight yang berputar sebagai alat standar operasinya, prinsip kerjanya serupa dengan sistem maju mekanis distributor, saat mesin dan pompa injeksi bahan bakar berputar, bekerja gaya sentrifugal pada flyweight yang berputar yang mengontrol posisi batang berigi atau batang pengontrol bahan bakar pompa injeksi. Governor terdiri dari duabuah flyweight (A) yang beraksi pada batang penghubung (Sliding Yoke)/ E. poros pompa injeksi yang menggerakkan mesin mengakibatkan flyweight bergerak kearah luar sehingga mendesak sliding yoke pada pegas governor (D). Tekanan pada pegas governor mengontrol posisi throtle, tekanan lemah pada idle, tekanan kuat pada throtle membuka penuh, pada saat batang penghubung bergerak kembali karena tekanan pegas governor. Ia juga mengontrol posisi batang Laboratorium Konstruksi Mesin Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan pengontrol bahan bakar (C) sehingga mengontrol penyaluran bahan bakar dan kecepatan mesin, semakin lemah tekanan pegas governor maka semakin kecil kecepatan mesin yang diperlukan untuk menggerakan pembebanan sentrifugal keluar untuk mengurangi penyaluran bahan bakar dan menjaga kecepatan mesin agar tetap perlahan, semakin kuat tekanan pegas governor maka semakin besar kecepatan mesin yang diperlukan untuk menggerakan beban sentrifugal keluar untuk mengurangi penyaluran bahan bakar sehingga kecepatan mesin tetap tinggi.

Kerja dasar governor adalah saat mesin telah berhenti , pegas governor menahan batang penghubung dan batang pengontrol bahan bakar pada posisi bahan bakar penuh. Pada saat mesin distarter terdapat gaya sentrifugal yang menggerakan beban ke luar, beban mengadakan aksi pada batang yoke dan menggerakkannya melawan pegas governor yang bertekanan rendah, sehingga mendesak batang bergigi pengontrol ke arah bahan bakar yang lebih sedikit (idle) atau posisi kecepatan mesin yang rendah. Saat tekanan throtle meningkat maka tekanan pada pegas governor meningkat sehingga mendesak batang yoke kemabali pada posisi bahan bakar penuh untuk meningkatkan kecepatan mesin. Akhirnya dicapai suatu titik dimana beban bergerak keluar dengan gaya sentrifugal yang mencukupi untuk mengurangi kembali peningkatan penyaluran bahan bakar, sehingga menjaga kecepatan mesin yang konstan. Bahan bakar penuh diperoleh saat tekanan pegas governor cukup untuk menahan yoke terhadap gaya sentrifugal beban, sehingga terjadi penyaluran bahan bakar dan kecepatan yang maksimum. 2.1.7 Turunan Rumus Governor Sentrifugal

LAMPIRAN
Penurunan Rumus Governor

Diagram Benda Bebas setengah bagian governor

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan
A Fsg1 W1 B Fsg3 W3 III R2 R2 D W2 B C Fsg2 I

II

R1

90W4

R1

Batang II :

MB

0
R1
3

Fsg3 sin 90

1 2

W3 sin

1 2

R1

Fsg3 sin 90

1 2

W3 sin

1 2

Dimana sin 90 Maka


R1

cos
1 Fsg3 cos 2 1 W3 sin 2 0

(1)

Fsg3 cos (90- ) (90- ) Fsg3 W3 cos W3 sin Fsg3 sin (90- )
Batang III :

W3

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan

R2 Fs R1 sin (90-) W4 R1 90- R1 cos (90-) R1 R2 R2 sin

Fy

0 2R 2 cos
2R 2 cos

2R1 cos 90
2R1 sin W4

W4

R2

R1

sin cos

W4 2cos

(2)
R3 R4

90- R1 Fsg3 W3 R2

Pada batang II anggap pada titik B terdapat R3 dan R4

Fx

R 4 Fsg3 cos 90
R4 R2 W3 cos

R 2 W3 cos
Fsg3 sin

0
(3)

Substitusi R2 pada persamaan (2) ke persamaan (3)

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan
W4 2cos

R4

R1 tg

W3 cos

Fsg3 sin

(4)

dan

Fy

0 R 3 R1 W3 sin
R3 W3 sin

Fsg3 sin 90
R1

Fsg3 cos

Masukkan nilai R1 dari persamaan (1) ke persamaan diatas


R3 W3 sin Fsg3 cos 1 Fsg3 cos 2 1 W3 sin 2

R3

1 W3 sin 2

1 Fsg3 cos 2

(5)

Maka pada batang I :


A Fsg1

W1 R4

R3 Fsg2

W2 R3 cos R3 R3 sin R4 R4 cos R4 sin

MA
W1

0
W2 2 sin 2 cos 2 R3 1 sin Fsg 2 2 cos sin R4 1 sin cos cos R4 1 cos sin 0

2 sin 2 Fsg1

R3 1 cos

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan

2 sin

W1 2
Fsg1

W2
2 cos 2

R3 1 sin

sin

R4 1 sin
R3 1 cos

cos
R4 1 cos
R4 cos

Fsg 2 2 cos
R3 sin sin

cos
cos

sin
sin

0
sin cos

sin

W1 W2 2 Fsg1 2 cos 2

cos

Fsg 2 2 cos

sin

W1 2

W2

R 3 1 sin

R 4 1 sin

Fsg1 cos

2 sg2

F cos

Maka
R4 1 Fsg3 cos 2 1 W3 sin 2 tg W4 2cos W3 cos Fsg3 sin

R4 R4

1 Fsg3 sin 2 1 Fsg3 sin 2

1 W3 sin 2 1 W3 sin 2

tg tg

W4 2cos W4 2cos

W3 cos W3 cos

Fsg3 sin

Kemudian
2

sin

W1 2
1

W2

1 W3 sin 2 W4 2cos

1 Fsg3 cos 2 1 W3 sin 2 tg

sin

1 Fsg3 sin 2

W3 cos

sin

cos

Fsg1 2
1

Fsg2
W3 sin

sin

W1 2
1

W2

sin

Fsg3 cos
1

sin

Fsg3 sin

sin

W4 sin 2 cos
1

W3 sin

tg sin

1W2 cos

sin

2 cos

Fsg1 2
1

Fsg2
W3 cos

sin

W1 2

W2

W3 sin

sin

sin

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan

W3 sin

tg sin

Fsg3 cos

sin

Fsg3 sin

sin

2
dimana :
Fsg1
Fsg 2

W4

sin cos

cos

Fsg1 2

Fsg2

W1 g
W2 g

R1
R2

R1
R2
R3

sin

2 2
3 2
2

sin
sin

a
a

Fsg 3

W3 g

R3

maka :

Fsg 3

1 cos 2

sin

Fsg 3

1 sin 2

sin
W1 2

Fsg1 2
W2 1 W2 sin 2

Fsg 2 2 cos

1 sin W4 2 cos

2 sin

cos

1W3 cos
sehingga :

sin

1 W3 sin 2

tg

sin

W3 2 1 R 3 cos sin g 2

W3 2 1 R 3 cos sin g 2

W1 2 R1 2g

W2 2 R 2 2 cos 2g

1 sin W4 2 cos

2 cos

W1 2

W2

1 W3sin sin 2

1 W3 cos sin

1 W3sin tg sin 2

maka :

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan

W3 R 3 1 cos sin g 2
1 sin W4 2 cos

W3 R 3 1 sin sin g 2
1sin W1 2 W2

W1R 1 2g

W2 R 2 1cos g

1 W3 sin sin 2

1 W3 cos sin

1 W3 sin tg sin 2

1 sin W4 2 cos
2

1sin

W1 2

W2

1 W3 sin sin 2

1 W3 cos sin W3 R 3 1 cos sin g 2

1 W3 sin tg sin 2 W3 W1 R 1 R 3 1 sin sin g 2 2g

W2 R 2 1cos g

Kemudian

a l2 l1 R1 y R2 l3 h
Data Governor

fsg1 fsg2 fsg3 w2 R3

1 2
3

14cm 30cm
14cm

W1 W2
W3

1.5N 2N
0.8N

a
dari gambar diatas
arc sin

2.5cm

W4

8.4N

1 sin 3
2

h y

1 cos

3 cos

f sg1

W1 g

R1

R1

sin

2 2

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan
W2 g W3 g

f sg 2 f sg 3

R2 R3

R 2 sin
R3 sin

2
2

a
a

Persamaan kecepatan sudut governor dapat ditulis ulang dalam bentuk:


A B C D E F G H

dengan:
A 1 sin W4 2 cos 1 W3sin sin 2

2 sin

W1 2

W2

1 W3 cos sin

1 W3sin tg sin 2

W3 R 3 1 cos sin - g 2 W3 R 3 1 sin sin g 2

H
dan

W1 R1 g 2

W2 R2 g

1 cos

2 n 60
Sehingga putaran governor
2 n 60 A B C D E F G H

atau
n 60 A B C D E 2 F G H

Hubungan antara ketinggian sleeve dengan putaran governor

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan

a l2 l1 R1 y R2 l3 h R3 fsg3 w2 fsg1 fsg2

Kekekalan energi mekanik pada masing masing elemen governor


Ek Ep
2

1 2I1 2
dimana,

1 2I2 2

1 2I3 2

1 I4 2
a

2W1h1 2W2 h 2 2W3h 3 2W4 h

I1

r dm 1 A a 3 1 A a2 3 1 W1 sin 3 g

a a

2 sin

r Adr
3

1 Ar 3 3 a

2 sin

sin

a3
2 2

sin a2 a

a
2

sin 2
2

3 2

sin 3

sin
2

sin 2

I2

W2 2 R2 g
r dm
2

W2 a g
a a
3 sin

sin

I3

r Adr

1 Ar 3 3 a

3 sin

1 3 A a 3 sin a3 3 1 A a 2 3 sin a 2 sin 2 3 3 1 W3 sin a 2 a 3 sin 3 g

3 3

sin 3

sin 2

I4

1 W4 2 a 3 g

dengan, Laboratorium Konstruksi Mesin Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan

W1 g

A 2 , dan

W3 g

Serta ketinggian masing masing pusat massa elemen governor tersebut adalah

h1 h2 h3

h h h

cos cos cos

2 1

2
1

cos cos

3 3

Dengan demikian
I1 I 2 I3 1 I4 2
2

2W1 h 2W2 h W4 h

cos cos

cos
2

cos

2W3 h

cos

2W1 2W2 2W3 W4 h 2W1 2W2


3

cos
3

cos

cos

2 1

cos

W3

cos

atau,
I1 I 2 I3 h 2W1 2W2 2W1
3

1 I4 2 2W3 W4
2 1

cos

cos

2W2

cos

2 1

cos

W3

cos

2W1 2W2 2W3 W4

2.1.8 Parameter Governor Dimana harga parameter parameter dapat dilihat dalam table geometri governor.

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan

Perangkat yang menangani kecepatan mesin konstan meskipun variasi beban, sering digunakan mengontrol pasokan bahan bakar. Umum flyball governor bekerja dengan gaya sentrifugal dari dua rotating weights, bertindak terhadap air.

Gambar: ilustrasi perputaran Flyball pada Governor

Selain pemakaiannya pada penghematan bahan bakar, governor juga digunakan pada Sistem Kontrol Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Governor didesain agar putaran turbin-generator konstan dalam range yang dikehendaki dengan menambah atau mengurangi debit air yang masuk ke runner turbin untuk mempertahankan keseimbangan daya antara masukan daya (Power input) dan permintaan daya (power demand). Pada Governor, elemen yang sangat berpengaruh yang dijadikan input dalam sistem pengukuran kecepatan adalah: 1. Putaran (n) dari poros yang akan menggerakan lengan-lengan governor beserta flyball.

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan 2. Variasi massa flyball yang akan menentukan berapa besarnya kecepatan yang akan diberikan untuk menggerakan poros. 3. Panjang lengan penghubung Governor bekerja bila terjadi suatu perubahan pada permintaan daya yang menyebabkan fluktuasi putaran turbin-generator. Turbin air seperti layaknya penggerak mula, membutuhkan sistem pengaturan agar suatu perubahan beban tidak mengakibatkan terjadinya perubahan putaran. Hal ini secara tradisional dicapai dengan pengaturan debit air yang masuk ke turbin dengan menggunakan governor mekanis. Kerugian sistem ini adalah ketidakmampuannya bereaksi cepat bila terjadi perubahan beban secara mendadak. Pada beberapa sistem kontrol debit air, dibutuhkan suatu katup pengontrol air yang mahal. Governor mekanis membutuhkan kesesuaian antara turbin dan pipa pesat (penstock). Jumlah masukan bahan bakar/ udara, uap air/ gas atau aliran udara ini diatur oleh peralatan atau katup yang digerakkan governor yang menerima sinyal dari perubahan frekuensi listrik yang stabil pada 50Hz,

yang ekivalen dengan perubahan putaran (rpm) mesin penggerak utama generator listrik. Bila beban listrik naik maka frekuensi akan turun, sehingga governor harus memperbesar masukan ( bahan bakar/udara, air, uap/gas atau aliran udara) ke mesin penggerak utama untuk menaikkan frekuensinya sampai dengan frekuensi listrik kembali ke normalnya. Sebaliknya bila beban turun, governor mesin-mesin pembangkit harus mengurangi masukan bahan bakar/udara, air, uap air/gas atau aliran udara ke mesin-mesin penggerak sehingga putarannya turun sampai putaran normalnya atau frekuensinya kembali normal pada 50 Hz. Bila tidak ada governor maka mesin-mesin penggerak utama generator akan mengalami overspeed bila beban turun mendadak atau akan mengalami overload bila beban listrik naik. 2.1.9 Aplikasi 1. Pneumatic hydraulic speed control. Pada sistem di atas, governor mengontrol beberapa keadaan, yaitu : 1. Oil Supply

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan Pada sistem penyuplaian minyak terdiri dari tempat penyimpanan minyak, pompa roda gigi, dan aki. Minyak melumasi bagian yang bergerak dan mendukung beberapa parts untuk beroperasi. Kerja untuk penyuplaian minyak ini dilakukan oleh governor. 2. Speed Control Coulumn Berfungsi dalam pengubahan kecepatan mesin dengan adanya perubahan katup penghambat atau menjaga kecepatan mesin agar tetap konstan jika terjadi perubahan beban 3. Power Piston Berfungsi mengatur besarnya injeksi yang diberikan ke piston pada berbagai jenis bukaan katup. 4. Compesanting Mechnism Merupakan mekanisme yang terjadi pada saat penggantian kecepatan, dimana terjadi perubahan posisi piston dan klep. 5. Fuel Control Governor berfungsi sebagai pengontrol besar bukaan katup minyak yang di supply ke mesin.

2.

Diesel Engine

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan

Dengan mesin beroperasi , minyak dari sistem pemberian minyak mesin disediakan untuk persneling pompa yang terlihat pada gambar diatas. Kenaikan persneling pompa tekanan minyak untuk nilai ditentukan oleh klep. Tekanan minyak diatur pada kedua piston penyangga dan tegangan di dua bidang penyangga sama. Tekanan minyak yang sama pada sisi klep pilot terus menyampaikan minyak ke klep lain . Demikian untuk sistim hidrolis di keseimbangan, dan konstan tetap kecepatan mesin. Ketika pertambahan beban mesin, kecepatan mesin menurun. Penurunan di kecepatan mesin akan dirasakan oleh box governor. Karena penurunan tadi box governor menurunkan pengisap klep pilot. Gerakan naik servo-motor pada piston akan terus dipancarkan dan pengangkat stasiun untuk rak bahan bakar akan meningkatkan jumlah bahan bakar yang disuplai ke dalam mesin. Gerakan naik piston dimampatkan oleh penyangga bagian atas dan membebas tekanan di penyangga bagian bawah. Sirkuit mesin lokomotif disel sebagai banyak yang diketik beda sirkuit mulai dari ukuran dan pabrikan mesin lokomotif disel. Biasanya, mereka dapat dimulai oleh kapal motor udara, kapal motor elektris, kapal motor hidrolis, dan secara manual. Sirkuit start dapat buku sederhana start pushbutton, atau komplek

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan auto-start sirkuit. Tetapi hampir semua kasus peristiwa mengikuti harus terjadi untuk mesin mulai untuk start. Tanda start mengirim untuk motor mulai beroperasi elektris atau motor hidrolis, akan melibatkan engines roda gaya. Motor akan mulai memutar engkol mesin. Mesin akan kemudian mempercepat ke kecepatan normal. Ketika motor setater gear tambahan oleh motor berlari itu akan melepaskan rodagaya. Sebab rely mesin lokomotif disel panas di tekanan untuk menyalakan bahan bakar, mesin dingin dapat panas cukup mengambil dari gasses yang jatuh udara dimampatkan di bawah panas pengapian bahan bakar.

3. Electro Hydraulic Speed Control

Seting kecepatan dengan electro-hydraulic governor dengan langkahlangkah kombinasi energizing dari empat solenoid "A" , "B", "C" dan "D".ke kecepatan mesin pertambahan , musim semi batas kecepatan harus dimampatkan atau tekanan dikurangi ke kecepatan berkurang . Kedudukan piston sesuai dengan batas kecepatan harus dirubah ke kondisi-kondisi tertentu. Dari batas kecepatan tertentu yang diawasi oleh solenoid, klep, pilot kontrol kecepatan, dan ring berputar. Ketika kombinasi beda " , " " B " atau " C " solenoid memberi tenaga, piring bersegitiga turun dipaksa pada jarak tertentu tergantung saat solenoid memberi tenaga. Ini sebabkan klep pilot kontrol kecepatan untuk turun. Pelabuhan mengatur di ring berputar, tekanan bawah governor mengijinkan kekuatan turun ke piston sampai batas kecepatan minimum. Sebagai bagian yang

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan mengatur batas kecepatan maka hubungan klep pilot kontrol kecepatan harus diatur lagi. Governor sentrifugal di gunakan untuk mengatur jarak dan tekanan antara millstones dalam windmills. Dahulu steam engines menggunakan gerak reciprocating murni untuk pompa air di mana aplikasi ini dapat mentoleransi variasi kecepatan. Engineer skotlandia James Watt memperkenalkan mesin uap rotative untuk factor kemudi mesin, sehingga kecepatan operasi yang dibutuhkan menjadi konstan. Antara tahun 1775 dan1800, Matthew Boulton memproduksi 500 rotative beam engines. Pada inti mesin ini watt sendiri yang merancang conical pendulum governor. Seperangkat bola baja yang berputar berdempet pada spindle vertical dengan siku penghubung, yang mana pengontrolan gaya di lakukan oleh berat dari bola.

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan 2.2 Teori Dasar Alat Uji Tachometer Alat ini digunakan untuk menghitung kecepatan sudut dari massa yang berada pada poros yang akan diuji. Pada percobaan yang dilakukan kami menggukan tachometer digital dengan satuan rpm.

Gambar 2.5 Tachometer Slide regulator Slide regulator digunakan pada pengukuran getaran bebas baik tanpa redaman maupun dengan redaman. Pemakaina slide regulator ini untuk menjalankan drum pembawa keratas yang akan mencatat getaran yang terjadi.

Gambar 2.6 Slide Regulator Prinsip kerja governor dengan pemanfaatan gaya sentrifugal dapat digambarkan:
V at asp F sf R F sp

Gambar . Gaya Sentrifugal dan Gaya Sentripetal

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

Laporan Akhir Praktikum Fenomena Dasar Mesin Bidang Konstruksi dan Perancangan

Dimana: V = Kecepatan linear = . R

At = Percepatan tangesial = R asp = Percepatan Sentripetal = V /R Fsp = Gaya sentripetal Fsf = Gaya sentrifugal

Arah gaya sentripetal selalu menuju pusat putar. Sedangkan gaya sentrifugal besarnya sama dengan gaya sentrifugal besarnya sama dengan gaya sentripetal tetapi arahnya selalu melawan arah dari gaya sentripetal. Besarnya gaya sentripetal dapat ditentukan dengan persamaan:

Fsf
Karena kecepatan linear V

M V2 R

R , maka persamaan diatas dapat dituliskan:


Fsf M
2

Jika harga

2 n , persamaan dapat disederhanakan lagi: 60


Fsf M 2 n 60
2

Dimana: Fsf = gaya sentrifugal (N) M = Massa flyball (Kg) R = Jari-jari / jarak flyball keporos utama (m) n = Putaran

Laboratorium Konstruksi Mesin

Kelompok XVIII

You might also like