You are on page 1of 2

RESUME

Nama : Elin Sumarlin NPM : 0906636781

ZAT PADAT Materi yang terkandung didalam air selain air itu sendiri dapat diklasifikasikan sebagai padatan (solid). Zat padat sendiri dapat diartikan sebagai residu dari hasil penguapan dan penyaringan pada suhu 103o 105oC. Untuk menentukan banyaknya partikel solid dalam air ini maka digunakan metode gravimetri. Dalam hal pengujiannya, padatan terlarut ini tidak boleh lebih dari 200 mg. Masalah utama dalam menganalisis padatan adalah masalah tes spesifik yang dirancang untuk mendapatkan jumlah berbagai jenis padatan seperti terlarut (dissolved), tersuspensi (suspended), volatile, dan fixed solid. Padatan Terlarut dan Tersuspensi (Dissolved and Suspended Solids) Total padatan (total solid) dalam suatu cairan dapat adalah semua bahan yang terdapat dalam contoh air setelah dipanaskan pada suhu 103o 105oC selama 1 jam. Padatan total ini terdiri atas total padatan terlarut (total dissolved solids) dan total padatan tersuspensi (total suspended solids). Total zat terlarut (TDS) adalah semua bahan dalam sampel air yang lolos melalui saringan membran yang berpori 2,0 m atau lebih kecil dan dipanaskan selama 1 jam dalam suhu 180oC. TDS ini terdiri dari garam garam organik, sedikit bahan organik dan gas-gas terlarut. Banyaknya total padatan terlarut (TDS) dalam air biasanya berkisar antara 20 1000 mg/L. Dalam proses memperoleh nilai TDS ini dilakukan pemanasan hingga 180oC sehingga konsentrasi material organik umumnya kecil. Sedangkan total zat tersuspensi (TSS) merupakan residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2 m atau lebih besar dari ukuran partikel koloid. Volatil dan Fixed Solids Nilai volatil dan fixed (tetap) solid ini berhubungan erat dengan kadar bahan organik dalam padatan. Volatile solid merupakan masa yang hilang akibat oksidasi oleh pemanasan suhu tinggi dan volatilisasi. Metode yang digunakan untuk memeriksa volatil dan fixed solid ini adalah metode gravimetri. Sampel dipanaskan hingga suhu 550oC. Pentingnya Pemeriksaan Solid pada Air Jumlah padatan terlarut (TDS) dalam air merupakan pertimbangan dalam kelayakan air untuk keperluan rumah tangga. Umumnya air dengan kandungan total solid kurang dari 500 mg/L dapat digunakan. Kandungan total padatan yang berlebih dapat memberikan rasa dan memiliki efek pencahar (laxative) atau kebalikannya. Ini merupakan hal yang penting bagi

orang yang bepergian dan perusahaan transportasi yang memperhatikan kesejahteraan penumpangnya. Air dengan kadungan zat terlarut (TDS) yang tinggi juga cenderung meninggalkan noda pada gelas dan memberikan pengaruh pada saluran irigasi untuk pertanian, tanaman dan rumput sehingga mempengaruhi hasil panen. Di kebanyakan area tidak mungkin menemukan kandungan solid dibawah 500 mg/L sehingga air tersebut perlu diolah terlebih dahulu. Namun pemurnian air dari padatan tidaklah sederhana. Beruntunglah penduduk yang telah terbiasa menkonsumsi air ini tidak mengalami gangguan penyakit akibat air yang dikonsumsinya. Adapun jumlah total padatan tersuspensi (TSS) menyebabkan pembentukan sedimen pada dasar sungai. Secara umum batas standar zat padat untuk air minum adalah 1000 mg/L. Di Indonesia sendiri menurut Permenkes 907 tahun 2002 standar air bersih 1000 mg/L, sedangkan menurut Permenkes 416 tahun 1990 standar air bersih adalah 1500 mg/L dan air minum 1000 mg/L. Prinsip Pengukuran Solid Total Solid Untuk menghitung padatan total (TS) yaitu dengan cara diuapkan dan dikeringkan dalam oven bersuhu 105oC selama 1 jam kemudian didinginkan dalam desikator 30 menit. Padatan Total Terlarut (TSS) Untuk mendapat nilai padatan total tersuspensi (TSS) yaitu dengan cara memisahkan zat padat dalam sampel dengan menggunakan filter kertas atau filter fiber glass (serabut kaca), kemudian zat padat yang tertahan pada filter dikeringkan pada suhu 105o C. Maka berat residu hasil pengeringan itu adalah zat padat tersuspensi. Padatan Total Terlarut (TDS) Zat padat terlarut merupakan zat padat yang lolos filter pada analisa zat tersuspensi. Dengan demikian untuk penentuan zat terlarut ini merupakan kelanjutan dari analisa zat tersuspensi. Zat yang lolos saringan pada analisa padatan tersuspensi diuapkan dan dikeringkan dalam oven bersuhu 180oC selama 1 jam sampai semua air menguap. Setelah itu didinginkan dalam desikator hingga suhu ruang kemudian ditimbang. Maka berat yang didapat tersebut merupakan padatan total terlarut. Padatan tersuspensi mudah menguap (VSS) Untuk menentukan nilai VSS, zat padat tersuspensi sesuai dengan penetapan prinsip di atas dibakar pada suhu 550oC. Bagian yang habis terbakar merupakan zat tersuspensi organik dan residunya merupakan zat tersuspensi inorganik.

Referensi Sawyer, Clair N., Perry L. McCarty, and Gene F. Parkin. 2003. Chemistry for Environmental Engineering and Science Fifth Edition. Newyork: The McGraw Hill Companies, Inc. Modul Praktikum Laboratorium Lingkungan Teknik Lingkungan Universitas Indonesia tahun 2011.

You might also like