You are on page 1of 1

Dana Moneter Internasional atau "International Monetary Fund" (IMF) memperkirakan

pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2012 adalah 6,3 persen.
"Jumlah ini menurun 0,2 persen dari prediksi (ramalan, red) PDB tahun 2011 yaitu 6,4
persen," kata Senior Resident Representative untuk Indonesia, Milan Zavadjil di Jakarta,
Senin.
Zavadjil menjelaskan bahwa penurunan jumlah pada perkiraan PDB ini terkait dengan krisis
global yang melanda perekonomian dunia saat ini.
"Saat ini ekonomi global sedang berada di Iase yang berbahaya sehingga perekonomian dunia
menjadi lambat," kata Zavadjil.
Lebih lanjut Zavadjil menjelaskan bahwa IMF menurunkan perkiraannya untuk pertumbuhan
ekonomi dunia menjadi sebesar empat persen baik untuk tahun 2011 maupun 2012
dibandingkan tahun 2010 sebesar 5,1 persen.
Khusus untuk PDB Amerika Serikat, IMF meramalkan sebesar 1,5 persen pada 2011 dan 1,8
persen pada 2012. Sedangkan untuk Kawasan Eropa, IMF memperkirakan PDB menurun dari
1,6 persen pada 2011 menjadi 1,1 persen pada 2012.
Meskipun IMF memiliki pandangan yang pesimistis terhadap perekonomian dunia, Zavadjil
menegaskan bahwa perekonomian Indonesia saat ini masih ada dalam kondisi yang baik.
"Indonesia relatiI tahan terhadap krisis, tapi ini bukan berarti Indonesia menjadi kebal,"
Zavadjil.
Menurut pengamatan IMF, ada beberapa Iaktor yang membuat Indonesia tahan terhadap
krisis ekonomi antara lain rendahnya ketergantungan terhadap permintaan eksternal seperti
ekspor.
"Negara tujuan ekspor Indonesia saat ini cukup beragam, sehingga ini bisa menyelamatkan
Indonesia dari krisis yang dialami oleh beberapa negara tertentu," kata Zavadjil.
Selain itu, hal-hal lain yang membuat Indonesia tahan krisis adalah kuatnya permintaan
domestik, penuhnya cadangan devisa, neraca perekonomian pemerintah yang kuat serta
sistem perbankan yang menguntungkan.

You might also like