You are on page 1of 10
PENGEMBANGAN SDM BERBASIS KOMPETENSI: Solusi Untuk ‘Meningkatkan Kinerja Organisasi Endah Setyowati 1. Pendahuluan Keberadaan manusia dalam organisasi_memiliki posisi yang sangat vital Keberhasilan organisasi sangat ditentuken oleh kualitas orang-orang yang bekerja di dalamnya. Perubahan lingkungan yang begitu cepat menuntut kemampuan mereka dalam menangkap fenomena perubahan tersebut, menganalisa dampaknya terhadap organisasi dan menyiapkan langkah-langkah guna menghadapi kondisi tersebut. Menyimak kenyatwan diatas maka peran manajemen sumber daya manusia dalam organisasi tidak hanya sekedar administratif tetapi justru lebih mengarah pada bagaimana ‘mampu mengembangkan potensi sumber daya manusia agar menjadi kreatif dan inovatif. Seiring dengan persaingan yang semakin tajam Karena perubahan teknologi yang cepat dan lingkungan yang begitu drastis pada setiap aspek kehidupan manusia maka setiap organisasi membutuhkan sumber daya manusia yang mempunyai kompentensi agar dapat memberikan pelayanan yang prima dan bernilai. Dengan kata lain organisasi tidak hanya mampu memberikan pelayanan yang memuaskan (customer satisfaction) tetapi juga berorientasi pada nilai (customer value). Sehingga organisasi tidak semata- mata mengejar pencapaian produktifitas kerja yang tinggi tetapi lebih pada kinerja dalam roses pencapaiannya. Kinerja setiap kegiatan dan individu merupakan kunci pencapaian produktivitas, Karena kinerja adalah suatu hasil dimana orang-orang dan sumber daya lain yang ada dalam organisasi secara bersama-sama membawa hasil akhir yang didasarkan pada tingkat mutu dan standar yang telah ditetapkan. Konsekuensinya, organisasi memerlukan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan kemampuan yang unik sesuai dengan visi dan misi organisasi. Pengembangan SDM berbasis kompetensi dilakukan agar dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan dan sasaran organisasi dengan standar kinerja yang telah ditetapkan. Kompentensi menyangkut kewenangan setiap individu untuk melakukan ‘tugas atau mengambil keputusan sesuai dengan perannnya dalam organisasi yang relevan dengan keablian, pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Kompetensi yang dimiliki karyawan secara individual harus mampu mendukung pelaksanaan strategi organisasi dan mampu mendukung setiap perubahan yang dilakukan manajemen, Dengan kata lain kompentensi yang dimiliki individu dapat mendukung system Kerja berdasarkan tim. 2. Apakah Kompetensi ? Kompetensi didefinisikan (Mitrani et.al, 1992; Spencer and Spencer,1993) sebagai an underlying characteristic’s of an individual which is causally related 10 criterion-referenced effective and or superior performance in a job or situasion. Atau karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektifitas kinerja individu dalam pekerjaannnya. Berangkat dari pengertian tersebut kompentensi seorang individu merupakan sesuatu yang melekat dalam dirinya yang dapat digunakan untuk memprediksi tingkat "kinerjanya. Sesuatu ‘yang dimaksud bisa menyangkut motif, konsep dir, sifat, pengetahuan maupun kemampuan/keahlian. Kompentensi individu yang berupa kemampuan dan pengetahuan bisa dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan. Sedangkan motif kompentensi dapat diperoleh pada saat proses seteksi. Selanjutnya menurut Spencer and Spencer (1993) kompetensi dapat dibagi atas 2 (dua) kategori yaitu “threshold competencies” dan “differentiating compentencies”. Threshold competencies adalah karakteristik utama yang harus dimiliki oleh seseorang agar dapat melaksanakan pekerjaannya. Tetapi tidak untuk membedakan seorang yang berkinerja tinggi dan rata-rata. Sedangkan “differentiating competiencies” adalah factor-faktor yang membedakan individu yang berkinerja tinggi dan rendah. Misalnya seorang dosen harus mempunyai kemampuan utama mengajar, itu berarti pada tataran “threshold competencies”, selanjutnya apabila dosen dapat mengajar dengan baik, cara mengajarnya mudah dipahami dan analisanya tajam sehingga dapat dibedakan tingkat kinerjanya maka hal itu sudah masuk kategori “differentiating competenci 3. Manfaat Kompentensi Mengacu pada pendapat Ryllat,et.al;1993 kompentensi memberikan beberapa manfaat kepada karyawan. organisasi, industri, ekonomi daerah dan nasional. 1. Karyawan: * Kejelasan relevansi pembelajaan sebelumnya, kemampuan untuk mentransfer ketrampilan, nilai, dari kualifikasi yang diakui, dan potensi pengembangan karier © Adanya kesempatan bagi karyawan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan melalui akses setifikasi mnasional berbasis standar yang ada Penempatan sasaran sebagai sarana pengembangan karier Kompetensi yang ada sekarang dan manfaainya akan dapat memberikan nilai tambah pada pembelajaran dan pertumbuhan + Pilihan perubahan karir yang lebih jelas . Untuk berubah pada jabatan baru, seseorang dapat membandingkan kompetensi mereka sekarang dengan kompetensi yang diperlukan untuk jabatan baru. Kompetensi baru yang dibutuhkan mungkin hanya berbeda 10% dari yang telah dimiliki © Penilaian kinerja yang lebih obyektif dan umpan balik berbasis standar kompetensi yang ditentukan dengan jelas © Meningkatnya ketrampilan dan ‘marketability’ sebagai karyawan 2. Organisasi © Pemetaan yang akurat mengenai kompetensi angkatan kerja yang ada yang dibutuhkan + Meningkatnya efektifitas rekrutmen dengan cara menyesuaikan kompetensi yang diperlukan dalam pekerjaan dengan yang dimiliki pelamar Pendidikan dan Pelatihan difokuskan pada kesenjangan ketrampilan dan persyaratan ketrampilan dan persyaratan ketrampilan perusahaan yang lebih khusus ‘Akses pada Pendidikan dan Pelatihan yang lebih efektif dari segi biaya berbasis kebutuhan industri dan identifikasi penyedia Pendidikan dan Pelatihan internal dan eksternal berbasis kompetensi yang diketahui Pengambil keputusan dalam organisasi akan lebih percaya diri karena karyawan telah memiliki ketrampilan yang akan diperoleh dalam Pendidikan dan Pelatihan Penilaian pada pembelajaran sebelumnya dan penilaian hasil Pendidikan dan Pelatihan akan lebih reliable dan konsisten Mempermudah terjadinya perubahan melalui identifikasi kompetensi yang, diperlukan untuk mengelola perubahan 3. Industri Indentifikasi dan penyesuaian yang lebih baik atas ketrampilan yang, dibutubkan untuk industri ‘Akses yang lebih besar terhadap Pendidikan dan Pelatihan sektor publik ‘yang relevan terhadap industri Ditetapkannya dasar pemahaman yang umumnya dan jelas atas hasit Pendidikan dan Pelatihan industri melalui sertifikasi pencapaian kompetensi individu Percaya diri yang lebih besar karena kebutuhan industri telah terpenuhi sebagai hasil penilaian berbasis standar Ditetapkannya dasar system kualifikasi nasional yang relevan untuk. industri Efisiensi penyampaian yang lebih besar dan berkurangnya usaha Pendidikan dan Pelatihan ganda Meningkatnya tanggung jawab dunia pendidikan dan peny. dan Pelatihan atas hasil Pendidikan dan Pelatihan Mendorong pengembangan ketrampilan yang luas dan relevan di masa depan Pendidikan 4, Ekonomi Daerah dan Nasional Meningkatnya format ketrampilan untuk bersaing di pasar domistik dan internasional Mendorong investasi internasional baru pada industri dimana angkatan kerja terampil sangat diperlukan Lebih efisien dari segi biaya, pendidikan kejuruan dan standar pendidikan dan pelatihan yang relevan dan bertanggung jawab Akses individu pada industri yang diakui,dan kompetensi yang relevan dan sesuai dengan keinginan industri Penilaian yang konsisten secara nasional mengenai standar industri yang, relevan menjadi mungkin

You might also like