You are on page 1of 4

I.

JUDUL

: UJI KARBOHIDRAT

II.TUJUAN : Menentukan kadar gula reduksi dan gula non-reduksi dari suatu bahan yang mengandung karbohidrat III.LANDASAN TEORI: Di Indonesia bahan makanan pokok yang biasa dikonsumsi ialah beras, jagung, sagu, dan terkadang singkong atau ubi. Bahan makanan tersebut berasal dari tumbuhan dan senyawa yang terkandung didalamnya sebagian besar adalah karbohidrat, yang terdapat sebagai amilum atau pati. Karbohidrat yang berasal dari makanan dalam tubuh mengalami perubahan atau metabolisme. Metabolisme karbohidrat mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai jalur metabolisme. Metabolism total merupakan semua proses biokimia di dalam organisme. Metabolisme sel mencakup semua proses kimia di dalam sel. Tanpa metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Karbohidrat merupakan hidrat dari unsur karbon (C). Peristiwa ini banyak dijumpai pada tubuh makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan, atau manusia. Hasil metabolisme karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi. Dari penjelasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa amilum atau pati, selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia. Karbohidrat merupakan komponen pangan yang menjadi sumber energi utama dan sumber serat makanan. Komponen ini disusun oleh tiga unsur utama yaitu karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Jenis-jeinis karbohidrat sangat beragam dan dibedakan satu dengan lainnya berdasarkan susunan atom-atomnya, panjang / pendeknya rantai serta jenis ikatan dan membedakan karbohidrat yang satu dengan yang lainnya. Dari kompleks strukturnya, dikenal kelompok karbohidrat sederhana (seperti monosakarida dan disakarida) dan karbohidrat dengan struktur yang kompleks atau polisakarida (seperti pati, glikogen, selulosa, dan hemi selulosa). Disamping itu, terdapat oligosakarida (stakiosa, rafinosa, fruktooligosakarida, galakto-oligosakarida) dan dekstrin yang memiliki rantai monosakarida yang lebih pendek dari polisakarida. Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan terdapat bersamaan

dengan fruktosa dalam madu. Glukosa memegang peranan penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa dan laktosa pada hewan dan manusia. Dalam proses metabolisme, glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel yang merupakan sumber energi. Berikut ini struktur glukosa:

Disakarida merupakan suatu karbohidrat yang tersusun dari dua satuan monosakarida yang dipersatukan oleh suatu hubungan glikosida dari karbon 1 dari satu satuan ke suatu OH satuan lain. Disakarida ini terdiri dari maltosa, selesiosa, laktosa dan sukrosa. Maltosa digunakan dalam makanan bayi dan susu bubuk beragi (malted milk). Gula ini merupakan disakarida utama yang diperoleh dari hidrolisis pati. Laktosa merupakan suatu disakarida alamiah yang dijumpai hanya pada binatang menyusui, air susu sapi dan manusia mengandung kira-kira 50% laktosa. Laktosa terdiri dari dua monosakarida yang berlainan, Dglukosa dan D-galaktosa. Sukrosa merupakan gula pasir basa yang banyak terdapat dalam tebu. Sukrosa mempunyai dua molekul monosakarida yang terdiri atas satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Berikut ini struktur maltosa:

Berikut ini struktur sukrosa:

Pada percobaan penentuan kadar gula non reduksi dilakukan penambahan HCl yang berfungsi menghidrolisis sukrosa. Dan selanjutnya juga dilakukan penambahan NaOH yang berfungsi menetralkan agar bisa diberi perlakuan Nelson-Somoggy. Reagen Nelson dibuat denga membuat reagen Nelson A, reagen Nelson B. Kemudian mencampurkan antara reagen Nelson A dan B. Reagen Nelson A dibuat dengan cara sebagai berikut: -melarutkan 12.5 g Na2CO3, 12.5 g NaK tartrate, 10 g NaHCO3 dan 100 g Na2SO4 dalam air suling sampai 500 ml. Jaga suhu larutan di atas 20C. Lakukan penyaringan bila perlu. Pastikan semua padatan terlarut lebih dulu. Kemudian reagen Nelson B dibuat dengan cara sebagai berikut: - melarutkan 15 g CuSO4.5H2O dalam 90 ml air suling yang mengandung 1 atau 2 tetes H2SO4 terkonsentrasi. Untuk mengencerkan menjadi 100 ml. Kemudian reagen Nelson A dan reagen Nelson B dicampurkan dengan komposisi 25 ml reagen Nelson A dan 1 ml reagen Nelson B. Dan hasil pencampuran merupakan reagen Nelson yang siap digunakan dalam percobaan yang akan dilakukan.

IV.ALAT DAN BAHAN

Alat Labu ukur Tabung reaksi Waterbath Gelas kimia Bahan Glukosa Reagen Nelson Reagen arsenomolibdat HCl 2 N NaOH 2 N pengaduk pipet ukur spektrofotometer

You might also like