You are on page 1of 11

Pengertian Pondasi Dalam

Pondasi Dalam adalah jenis pondasi dalam Teknik Pondasi yang


dibedakan dengan pondasi dangkal dari segi kedalaman masuknya ke
dalam tanah. Pondasi ini mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang
dengan cara menyerap lenturan.
Pemilihan tipe pondasi ini didasarkan atas :
a) Fungsi bangunan atas (upper structure) yang akan dipikul oleh
pondasi tersebut.
b) Besarnya beban dan berat dari bangunan atas.
c) Kondisi tanah dimana bangunan tersebut akan didirikan.
d) Biaya pondasi dibandingkan dengan bangunan atas.

acam - macam Pondasi Dalam Berdasarkan Teknik Pemasangan

O Bore pile

Bore pile adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2
meter.Digunakan untuk pondasi bangunan bangunan tinggi.Sebelum
memasang bore pile, permukaan tanah dibor terlebih dahulu dengan
menggunakan mesin bor. Hingga menemukan daya dukung tanah yang
sangat kuat untuk menopang pondasi.Setelah itu tulang besi dimasukan
kedalam permukaaan tanah yang telah dibor, kemudian dicor dengan
beton.Pondasi ini berdiameter 20 Cm keatas.Dan biasanya pondasi ini
terdiri dari 2 atau lebih yang diatasnya terdapat pile cap.

Penggunaan bor pile relative tidak menimbulkan getaran karena
tidak ada tanah yang dimobilisir. Karena itu sangat cocok untuk
pembangunan diperkotaan yang padat bangunan

O Kelebihan:
1. Tidak menimbulkan getaran dan kegaduhan yang dapat
menggangu lingkungan sekitar.
2. Cocok untuk pondasi yang berdiameter besar.
3. Pondasi dapat dicetak sesuai kebutuhan.
O Kekurangan:
1. Pekerjaan agak rumit karena pondasi dicetak di lapangan.
2. Lebih banyak memerlukan alat bantu seperti mesin bor, casing,
cleaning bucket dan alat bantu pengecoran sehingga mengeluarkan
biaya yang lebih besar.

3. Rentan terhadap pengaruh tanah dan lumpur di dalam lubang.


4. Waktu pengerjaan lebih lama



O Tiang pancang / Paku bumi



Pelaksanaan dengan alat a,b,c,d menimbulkan getaran yang cukup


besar disekitar lokasi. Karena tiang yang dipukul akan memobilisir
tanah yang cukup besar (Large Displacement Pile). Jika tiang yang
akan dipancang berada disekirar bangunan maka perlu diperhitungan
pengaruh getaran agar tidak merusak bangunan disekitarnya.

Alat e relative menghasilkan getararan pemancangan yang
kecil, karena tanah yang dimobilisir relative kecil sehingga tidak
terlalu berpengaruh pada kerusakan bangunan lain.

Tiang pancang pada dasarnya sama dengan bore pile, hanya
saja yang membedakan bahan dasarnya.Tiang pancang menggunakan
beton jadi yang langsung ditancapkan langsung ketanah dengan
menggunakan mesin pemancang.Karena ujung tiang pancang lancip
menyerupai paku, oleh karena itu tiang pancang tidak memerlukan
proses pengeboran.

Secara umum pemakaian pondasi tiang pancang dipergunakan
apabila tanah dasar dibawah bangunan tersebut tidak mempunyai daya
dukung (bearing capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan
dan beban diatasnya, dan juga bila letak tanah keras yang memiliki
daya dukung yang cukup untuk memikul berat dari beban bangunan
diatasnya terletak pada posisi yang sangat dalam. Dari alasan itulah
maka dalam mendesain Pondasi tiang pancang mutlak diperlukan
inIormasi mengenai :

a) Data tanah dimana bangunan akan didirikan.
b) Daya dukung dari tiang pancang itu sendiri (baik single pile
ataupun group pile).
c) Analisa negative skin Iriction (karena mengakibatkan beban
tambahan).

Gaya geser negatiI (negative skin Iriction) adalah suatu gaya
yang bekerja pada sisi tiang pancang dimana gaya tersebut justru
bekerja kearah bawah sehingga malah memberikan penambahan beban
secara vertikal selain beban luar yang bekerja. Negative skin Iriction
berbeda dengan PositiI skin Iriction, karena positiI skin Iriction justru
membantu memberikan gaya dukung pada tiang dalam melawan beban
luar/vertikal yang bekerja dengan cara memberikan perlawanan geser
disisi-sisi tiang, dengan arah kerja yang berlawanan dari arah gaya luar
yang bekerja ataupun gaya dari negative skin Iriction tersebut.

NegatiI skin Iriction terjadi ketika lapisan tanah yang
diperkirakan mengalami penurunan yang cukup besar akibat proses
konsolidasi, dimana akibat proses konsolidasi ini, tiang mengalami
gaya geser dorong kearah bawah yang bekerja pada sisi sisi tiang

(karena terbebani). keadaan ini disebut sebagai keadaan dimana tiang


mengalami gaya geser negatiI (negative skin Iriction). Jika jumlah
gaya gaya sebagai akibat dari beban luar dan gaya geser negatiI ini
melebihi gaya dukung tanah yang diizinkan, maka akan terjadilah
penurunan tiang yang disertai dengan penurunan tanah disekitarnya.

Keadaan ini bisa terjadi karena tanahnya yang lembek,
pemancangan pondasi pada daerah timbunan baru, atau akibat
penurunan air tanah pada tanah yang lembek, dimana kondisi tersebut
memungkinkan terjadinya penurunan atau konsolidasi tanah yang
cukup besar. Pondasi tiang pancang hendaknya direncanakan
sedemikian rupa sehingga gaya luar yang bekerja pada kepala tiang
tidak melebihi gaya dukung tiang yang diizinkan. Adapun yang
dimaksud dengan gaya dukung tiang yang diizinkan adalah meliputi
aspek gaya dukung tanah yang diizinkan, tegangan pada bahan tiang
perpindahan kepala tiang yang diizinkan, dan gaya- gaya lain (seperti
perbedaan tekanan tanah aktiI dan pasiI).

Perhitungan serta pengevaluasian tersebut tidak saja
dilaksanakan terhadap tiang secara individu (single pile) tetapi juga
harus dilaksanakan terhadap tiang-tiang dalam kelompok (group pile).
Umumnya pondasi tiang pancang dapat ditinjau dari :

a) Jenis / bahan yang digunakan, meliputi : kayu, baja, beton, atau
komposit (perpaduan dari beberapa bahan).
b) Cara Penyaluran Beban.

O Kelebihan:
1. Pemeriksaan kualitas pondasi sangat ketat sesuai standar pabrik.
2. Pemancangan lebih cepat, mudah dan praktis.
3. Pelaksanaan tidak dipengaruhi oleh air tanah.
4. Daya dukung dapat diperkirakan berdasarkan rumus tiang.
5. Sangat cocok untuk mempertahankan daya dukung vertikal.
O Kekurangan:
1. Pelaksanaannya menimbulkan getaran dan kegaduhan.
2. Pemancangan sulit, bila dimeter tiang terlalu besar.
3. Kesalahan metode pemancangan dapat menimbulkan kerusakan
pada pondasi.
4. Bila panjang tiang pancang kurang, maka untuk melakukan
penyambungannya sulit dan memerlukan alat penyambung khusus.
5. Bila memerlukan pemotongan maka dalam pelaksanaannya akan
lebih sulit dan memerlukan waktu yang lama.



acam-macam pondasi dalam berdasarkan material yang
digunakan

a ayu

Tiang pancang dengan bahan material kayu dapat digunakan
sebagai tiang pancang pada suatu dermaga. Persyaratan dari tiang
pancang tongkat kayu tersebut adalah : bahan kayu yang
dipergunakan harus cukup tua, berkualitas baik dan tidak cacat,
contohnya kayu belian.

Semua kayu lunak yang digunakan untuk tiang pancang
memerlukan pengawetan, yang harus dilaksanakan sesuai dengan
AASHTO M133 86 dengan menggunakan instalasi peresapan
bertekanan. Bilamana instalasi semacam ini tidak tersedia,
pengawetan dengan tangki terbuka secara panas dan dingin, harus
digunakan. Beberapa kayu keras dapat digunakan tanpa pengawetan,
tetapi pada umumnya, kebutuhan untuk mengawetkan kayu keras
tergantung pada jenis kayu dan beratnya kondisi pelayanan.

Keuntungan memakai pondasi kayu adalah :
- Ringan
- Harga murah
- Cocok untuk beban yang ringan

Kerugian :
- Ukuran terbatas, (Panjang dan luas penampang)
- Mudah lapuk kalau tidak terendam air
- Kekuatan lemah
- Sulit didapat

b Baja

Pada umumnya, tiang pancang baja struktur harus berupa
proIil baja gilas biasa, tetapi tiang pancang pipa dan kotak dapat
digunakan. Bilamana tiang pancang pipa atau kotak digunakan, dan
akan diisi dengan beton, mutu beton tersebut minimum harus K250.

Perlindungan Terhadap orosi
Bilamana korosi pada tiang pancang baja mungkin dapat
terjadi, maka panjang atau ruasruasnya yang mungkin terkena korosi
harus dilindungi dengan pengecatan menggunakan lapisan pelindung
yang telah disetujui dan/atau digunakan logam yang lebih tebal
bilamana daya korosi dapat diperkirakan dengan akurat dan beralasan.

Umumnya seluruh panjang tiang baja yang terekspos, dan setiap


panjang yang terpasang dalam tanah yang terganggu di atas muka air
terendah, harus dilindungi dari korosi.

epala Tiang Pancang
Sebelum pemancangan, kepala tiang pancang harus
dipotong tegak lurus terhadap panjangnya dan topi pemancang
(driving cap) harus dipasang untuk mempertahankan sumbu tiang
pancang segaris dengan sumbu palu. Setelah pemancangan, pelat topi,
batang baja atau pantek harus ditambatkan pada pur, atau tiang
pancang dengan panjang yang cukup harus ditanamkan ke dalam pur
(pile cap).

Perpanjangan Tiang Pancang
Perpanjangan tiang pancang baja harus dilakukan dengan
pengelasan. Pengelasan harus dikerjakan sedemikian rupa hingga
kekuatan penampang baja semula dapat ditingkatkan. Sambungan
harus dirancang dan dilaksanakan dengan cara sedemikian hingga
dapat menjaga alinyemen dan posisi yang benar pada ruas-ruas tiang
pancang. Bilamana tiang pancang pipa atau kotak akan diisi dengan
beton setelah pemancangan, sambungan yang dilas harus kedap air.

Sepatu Tiang Pancang
Pada umumnya sepatu tiang pancang tidak diperlukan pada
proIil H atau proIil baja gilas lainnya. Namun bilamana tiang pancang
akan dipancang di tanah keras, maka ujungnya dapat diperkuat dengan
menggunakan pelat baja tuang atau dengan mengelaskan pelat atau
siku baja untuk menambah ketebalan baja. Tiang pancang pipa atau
kotak dapat juga dipancang tanpa sepatu, tetapi bilamana ujung dasar
tertutup diperlukan, maka penutup ini dapat dikerjakan dengan cara
mengelaskan pelat datar, atau sepatu yang telah dibentuk dari besi
tuang, baja tuang atau baja Iabrikasi.

Keuntungannya :
- Kuat menahan beban
- Ukuran tidak terbatas (Panjang, luas penampang)
- Bentuk tiang bermacam-macam.

Kekurangan :
- Harga mahal
- Berat
- Titik penyambungan harus dipoerhatikan



c Beton


Tiang pancang beton berdasarkan cara pembuatannya
dibedakan menjadi dua macam yaitu :
- Cast in place (tiang beton cor ditempat atau Iondasi tiang
bor) dan
- Precast pile (tiang beton dibuat ditempat lain atau dibuat
dipabrik).

Fondasi tiang pancang dibuat ditempat lain (pabrik,
dilokasi) dan baru dipancang sesuai dengan umur beton setelah 28
hari. Karena tegangan tarik beton adalah kecil, sedangkan berat
sendiri beton adalah besar, maka tiang pancang beton ini haruslah
diberi tulangan yang cukup kuat untuk menahan momen lentur
yang akan timbul pada waktu pengangkatan dan pemancangan.
Pemakaian Iondasi tiang pancang beton mempunyai keuntungan
dan kerugian antara adalah sebagai berikut ini :

Keuntungan nya yaitu :
1. Karena tiang dibuat di pabrik dan pemeriksaan kualitas ketat,
hasilnya lebih dapat diandalkan. Lebih lebih karena pemeriksaan
dapat dapat dilakukan setiap saat.
2. Prosedur pelaksanaan tidak dipengaruhi oleh air tanah
3. Daya dukung dapat diperkirakan berdasarkan rumus tiang
pancang sehingga mempermudah pengawasan pekerjaan
konstruksi.
4. Cara penumbukan sangat cocok untuk mempertahankan daya
dukung vertikal.

Kerugian nya :
1. Karena dalam pelaksanaannya menimbulkan getaran dan
kegaduhan maka pada daerah yang berpenduduk padat di kota dan
desa, akan menimbulkan masalah disekitarnya.
2. Pemancangan sulit, bila dimeter tiang terlalu besar
3. Bila panjang tiang pancang kurang, maka untuk melakukan
penyambungannya sulit dan memerlukan alat penyambung khusus.
4. Bila memerlukan pemotongan maka dalam pelaksanaannya
akan lebih sulit dan memerlukan waktu yang lama.

Metode pelaksanaan :
1. Penentuan lokasi titik dimana tiang akan dipancang.
2. Pengangkatan tiang.
3. Pemeriksaan kelurusan tiang.
4. Pemukulan tiang dengan palu (hummer) atau dengan cara
hidrolik

acam-macam pondasi dalam berdasarkan cara penyaluran beban



a Tumpuan Ujung (End Bearing Pile)

Penyaluran beban dimana sebagian besar daya dukungnya adalah
akibat dari perlawanan tanah keras pada ujung tiang. Tiang yang
dimasukan sampai lapisan tanah keras, secara teoritis dianggap bahwa
seluruh beban tiang dipindahkan kelapisan keras melalui ujung tiang.

Anggapan tanah keras yang dimaksudkan disini sebetulnya relatiI
dan tergantung dari beberapa Iaktor, antara lain seperti besar beban yang
harus dipikul oleh tiang. Sehingga bisa saja ada anggapan asalkan pada
posisi dimana daya dukung tanahnya sudah mumpuni untuk mengimbangi
besarnya beban yang dipikul tiang, maka disitu diasumsikan letak tanah
keras berada. Anggapan ini tidak salah tapi juga tidak betul, namun supaya
tidak terjadi perbedaan yang tajam dalam perspektiI anggapan, maka untuk
dianggap sebagai lapisan tanah pendukung yang baik, dapat digunakan
ketentuan sebagai berikut :
1. Lapisan non kohesiI (pasir, kerikil) mempunyai harga standard
penetration test (SPT), N ~ 35.
2. Lapisan kohesiI mempunyai harga kuat tekan bebas
(UnconIined compression strength) qu antara 3 s/d 4 kg/cm2
atau N ~ 15 s/d 20.
Dari hasil sondir dapat dipakai kira- kira harga
perlawanan konis S _ 150 kg/cm2 untuk lapisan non kohesiI,
dan S _ 70 kg/cm2 untuk lapisan kohesiI.

b Tumpuan Geser/Sisi (Friction Pile)





Penyaluran beban dimana sebagian besar daya dukungnya adalah
akibat dari gesekan antara tanah dengan sisi- sisi tiang pancang, atau dengan
kata lain kemampuan tiang pancang dalam menahan beban hanya
mengandalkan gaya geseran antara tiang dengan tanah disekelilingnya. Hal
ini bisa terjadi karena pada dasarnya kenyataan dilapangan mengenai data
kondisi tanah tidak bisa diprediksi, sehingga sering kita menjumpai suatu
keadaan dimana lapisan yang memenuhi syarat sebagai lapisan pendukung
yang baik ditemui pada kedalaman yang dalam, sehingga untuk mendapatkan
tumpuan ujungnya kita perlu merogoh kocek lebih dalam dikarenakan
biayanya sangat mahal

Pada kenyataan seperti ini praktis daya dukung yang didapat adalah
dari gesekan antara sisi tiang dengan tanah disekelilingnya namun bukan
berarti perlawanan diujungnya kita anggap melempem atau tidak ada, tapi
pada kenyataannya tumpuan diujung ini juga memiliki andil dalam
memberikan sumbangan daya dukung walaupun itu kecil.

Perbedaan dari kedua jenis tiang pancang ini, semata-mata hanya dari
segi kemudahan, karena pada umumnya tiang pancang berIungsi sebagai
kombinasi antara Iriction pile (tumpuan sisi) dan end bearing pile (tumpuan
ujung). Kecuali tiang pancang yang menembus tanah yang sangat lembek
sampai lapisan tanah dasar yang padat.

You might also like