Bahan pangan hewani merupakan komoditas dari hasil ternak dan ikan. Yang termasuk bahan pangan hewani antara lain susu, telur, daging, ikan, dan hasil laut serta produk olahannya. 5.1. Susu Menurut Soeparno (1992) dipandang dari peternakan susu adalah suatu sekresi kelenjar susu dari ternak yang sedang laktasi, dan dilakukan pemerahan dengan sempurna, tidak termasuk kolostrum serta tidak ditambahi atau dikurangi oleh suatu komponen, sedang susu dari segi gizi berhubungan dengan kepentingan makanan yaitu zat makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan mempunyai imbangan yang sesuai dengan gizi. Menurut Williamson dan Payne (1993) susu adalah sekresi yang berasal dari pemerahan sempurna hewan-hewan yang memberi air susu sehat. Susu adalah hasil pemerahan sapi-sapi atau hewan menyusui lainnya, susu tersebut dapat digunakan sebagai bahan makanan yang sehat, aman, dan tidak dikurangi komponennya atau ditambah bahan lain (Hadiwiyoto, 1983). Menurut Buckle et all (1985) komposisi susu sangat beragam, hal ini disebabkan oleh beberapa Iaktor antara lain : jenis ternak, waktu pemerahan, urutan pemerahan, musim, umur sapi, penyakit, makanan ternak dan Iactor dari luar seperti pemalsuan dan kegiatan bakteri. Susu sapi mengandung air, laktosa, lemak, protein, mineral, dan vitamin. Menurut Gaman dan Sherrington (1994) komposisi susu bervariasi tergantung pada umur dan jenis sapi, jenis pakan yang diberikan kepada sapi dan waktu dalam tahun. Susu dari peternak harus memenuhi standar resmi yaitu harus mengandung paling sedikit 3,0 lemak susu dan 8,5 padatan non lemak ('solidnonIat SNF). Adnan (1984), menyebutkan kandungan susu terdiri atas 87,7 air, 3,45 lemak, 3,3 protein, 4,6 laktosa, 0,85 mineral, dan 0,85 vitamin. Menurut Eckles et all (1951) komposisi susu dibagi menjadi dua bagian yaitu air 87,25 dan zat padat 12,75 , dimana zat padat dibagi lagi menjadi empat bagian yaitu lemak 3,8, protein 3,5, laktosa 4,8, dan mineral 0,65. Menurut Winarno (1993), susu merupakan sumber protein dengan mutu sangat tinggi. Kadar protein susu segar sekitar 3,5 dengan kadar lemak sekitar 3,0- 3,8. Kandungan mineral (Fe) dalam susu jumlahnya sedikit, akan tetapi merupakan sumber IosIor yang baik, sangat kaya akan kalsium dan mempunyai kandungan vitamin A yang tinggi yang dapat terlarut di dalam bagian lemaknya. Menurut Hadiwiyoto (1983) susu memiliki tiga siIat yaitu siIat Iisik, siIat kimia dan siIat mikrobiologi. SiIat Iisik meliputi warna, bau dan rasa, berat jenis, titik didih, titik beku dan kekentalannya. SiIat kimiawi susu meliputi pH dan keasaman. Adapun siIat mikrobiologis susu adalah siIat yang berkaitan dengan aktivitas mikroorganisme (bakteri, khamir dan kapang). Faktor yang mempengaruhi siIat Iisik susu yaitu komposisinya dan perubahan-perubahan yang terjadi pada komponen- komponen yang dikandungnya, yang disebabkan karena kerusakan maupun akibat proses pengolahan (Adnan, 1984). 1. Mengamati Ciri-ciri Berbagai Susu Bubuk Tabel 5.1.1 Ciri-ciri Susu Bubuk 03s Susu War3a Aroma T0stur Skim Putih Khas susu Halus :ll Cream Instant Putih Khas susu Halus :ll Cream Putih Khas susu Halus (sumber: kelompok 3, 2011) Berdasarkan tabel 5.1 diatas, dapat dilihat bahwa susu skim memiliki aroma yang lebih dibanding dengan susu Iull cream instan dan susu Iull cream skim karena pada bubuk skim telah diberi aroma yang lebih dibandingkan dengan kedua susu lainnya. Dari segi tekstur Iull cream instan lebih halus dibanding skim dan Iull cream, hal ini terjadi karena lemak pada skim sudah berkurang sehingga agak kasar dan pula Iull cream instan siIatnya instant sehingga dibuat agar mudah larut dengan air. Susu skim adalah produk susu yang sebagian besar lemaknya telah dihilangkan dan dipasteurisasi atau disterilisasi atau diproses dengan UHT. Persyaratan minimum dari susu skim adalah: 1) Kadar lemak susu tidak lebih dari 0,15 2) Kadar protein tidak kurang dari 3 Susu Bubuk Full Cream (Full Cream Milk Powder/FCMP) adalah susu bubuk yang mengandung lemak susu minimal 26 yang dibuat dengan cara pengeringan atau spray dryer untuk menghilangkan sebagian air dan mengandung laktosa, protein, mineral, vitamin yang larut lemak, dan vitamin yang larut air (B12). Susu Bubuk Full Cream merupakan susu yang paling mudah dalam hal penyimpanan dan mudah bercampur ke dalam air hangat (suam-suam kuku). Kandungan susu bubuk Iull cream merupakan sumber protein yang baik bagi badan kita. Susu bubuk Full Cream dapat diaplikasikan dalam minuman kopi atau teh sebagai ganti krimer. Adapun aplikasi yang lain dapat dicampur untuk pembuatan coklat, roti, kue kering, permen, ice cream dan segala jenis makanan yang membutuhkan rasa krim. 2. Mengamati Kemudahan Rekonstitusi Susu Bubuk Tabel 5.1.2 Rekonstruksi Susu Bubuk Jenis Susu Warna Aroma Kekentalan Cita Rasa Kelarutan Skim Putih Khas susu Tawar 26 s () :ll Cream Instant Putih Khas susu Tawar 33 s () :ll Cream Putih Khas susu Tawar 37 s () (sumber: kelompok 3, 2011) Perbandingan kecepatan restitusi dari ketiga susu ini ternyata menarik. Dapat kita lihat bahwa susu skim lebih mudah kembali ke bentuk cairnya dibanding dengan kedua jenis susu lainnya, ini berarti susu skim lebih mudah menyerap air dibanding susu lainnya dikarenakan lemak dalam susu skim lebih rendah dibandingkan kedua jenis susu lainnya oleh karena itulah susu skim mudah larut dalam air.
3. Membandingkan SiIat Inderawi Berbagai Jenis Susu Tabel 5.1.3 Tabel SiIat Inderawi Susu 03s susu War3a Aroma K003tala3 Cta rasa Gambar Susu kental manis Sangat kuning Sebelum dilarutkan : aroma khas susu gula
Sesudah dilarutkan : aroma khas susu gula Sebelum dilarutkan : sangat kental
Sesudah dilarutkan : encer Sebelum dilarutkan : sangat manis
Sesudah dilarutkan : manis
Susu pasteurisasi Putih gading Bau susu bercampur bau telur Lebih encer Tawar Susu UHT (Susu Sehat) Putih kekuningan Tidak terlalu beraroma Lebih kental dari susu pasteurisasi Tawar Susu segar Putih gading Tidak beraroma Encer Tawar (tidak ada rasa susu)
Susu sterilisasi Kuning Wangi susu Encer Full cream dan segar
Susu 1lavored Coklat Khas wangi mocca Encer Rasa mocca lled mlk / Susu imitasi Merah muda Khas wangi stroberi Encer Manisnya seperti pemanis buata stroberi
(sumber: kelompok 3, 2011)
4. Mengamati Label Beberapa Jenis Susu Funsional Tabel 5.1.5 SiIat Inderawi Berbagai Jenis Susu 03s Susu Komposs Fu3s Ultramilk UHT 11 Vit, 7 Mineral, FosIor. Kalsium. Vit A, D, B1, B2, B6, B12. Melengkapl kebuLuhan Lubuh Nestle Bear Brand Susu sLerll murnl naLrlum 113 mg - nesLle uancow lnsLan roLeln kalslum ZaL besl Zlnk roLeln MembanLu perLumbuhan sel oLoL anak kalslum embenLukan dan memperLahankan kepadaLan Lulang dan glgl ZaL besl membanLu mencegah dan mengaLasl anemla defflslensl zaL besl nesLle uancow lull Cream kalslum ZaL besl vlL A dan vlL u kalslum embenLukan dan memperLahankan kepadaLan Lulang dan glgl ZaL besl membanLu mencegah dan mengaLasl anemla defflslensl zaL besl vlL A MemperLahankan keuLuhan laplsan permukaan (mukosa) anLara laln mukosa maLa 8eal Cood Mlneral kalslum vlLamln roLeln kalslum embenLukan dan memperLahankan kepadaLan Lulang dan glgl roLeln MembanLu perLumbuhan sel Anlene kalslum kalslum embenLukan dan memperLahankan kepadaLan Lulang W8 vlL C dan vlL L kolagen Lemak nabaLl erlsa vanllla dan each kalslum vlL C Sebagal anLl oksldan (sumber: kelompok 3, 2011) Menurut Eckles et all (1951) komposisi susu dibagi menjadi dua bagian yaitu air 87,25 dan zat padat 12,75 , dimana zat padat dibagi lagi menjadi empat bagian yaitu lemak 3,8, protein 3,5, laktosa 4,8, dan mineral 0,65. Berdasarkan tabel 5.5 diatas, semua jenis susu memiliki komposisi yang tidak jauh berbeda sama seperti yang diutarakan oleh Eckles dkk. Fungsi tersendiri dari komposisi itu sendiri bias dilihat dalam tabel. Susu dalam tabel tersebut memiliki kalsium yang berIungsi sebagai pembenLukan dan memperLahankan kepadaLan Lukang dan glgl Cleh karena lLu susu sangaL balk unLuk anakanak dan orang Lua lan[uL usla Perbedaan yang mendasar adalah pada rasa dan jenis pengolahan susu itu. Contohnya adalah susu berlabel Ultramilk, susu ini pengolahannya adalah dengan disterilkan pada suhu tidak kurang dari 135 o C selama 2 detik dan dikemas segera dalam kemasan yang steril dan secara aseptis. Berbeda dengan susu berlabel Ultramilk, susu berlabel Nestle Dancow Full cream diolah dengan cara semprot (spray process) atau pengeringan silinder (dr:m process). Bahan baku dari susu ini adalah susu segar, krim, skim, butter milk dan whey. .2T0lur Protein hewani yang berasal dari daging, telur dan susu mampu membuat pertumbuhan sel-sel organ tubuh dengan baik. Protein hewani ini juga membentuk otak manusia dan sel darah merah lebih kuat sehingga tidak mudah pecah, karenanya membuat otak manusia dan membuat organ bisa cerdas, meningkatkan prestasi dan produkitivitasnya. Kekurangan kalori protein juga menjadikan seseorang peka terhadap penyakit dan akan gampang sakit. Oleh karena itu dianjurkan agar daging telur dan susu sudah diberikan sejak dini, agar lahir generasi yang tangguh, cerdas, sehat, produktiI dan penuh gairah. Protein hewani bermutu tinggi sangat vital untuk pembentukan otak sejak anak masih janin sampai umur 2 tahun. Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah. Telur dapat dimanIaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain sebagainya. Telur terdiri dari protein 13 , lemak 12 , serta vitamin, dan mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti : besi, IosIor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian protein (50) dan semua lemak terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60 dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat. Kelemahan telur yaitu memiliki siIat mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan kualitas telur. 1. Mengamati SiIat Inderawi berbagai Jenis Telur Tabel 5.2.1 SiIat Inderawi berbagai Jenis Susu T0lur ayam 300r T0lur ayam ampu3 T0lur t T0lur puyuh
Warna Kulit
Coklat Putih gading ke krem- kreman
Hijau tosca Corak hitam putih Ukuran Bentuk Oval Oval Oval Oval Warna kuning telur
Warna putih telur
Tekstur (kekentalan)
Gambar
Berat 60,73 gram 31,75 gram 72,39 gram 9,96 gram (sumber: kelompok 3, 2011) Pada percobaan telur ini, dapat dibandingkan macam-macam telur. Telur itik mempunyai ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan telur lain, hal ini dikarenakan itik mempunyai ukuran postur lebih besar dibandingkan unggas lainnya penghasil tekur di tabel diatas. Menurut tabel 5.6, yang memilki kuning telur lebih besar adalah telur itik, hal ini menunjukan telur itik memilki kadar protein dan kalori yang lebih tinggi dibandingkan dengan telur lainnya. Berdasarkan tabel itu pula, keempat telur itu memiliki bentuk yang sama yaitu oval dan itu merupakan bentuk khas dari telur itu sendiri. 2. Mengamati SiIat Inderawi Telur Asin Mentah dan Telur Asin Rebus Tabel 5.2.2 SiIat Inderawi Telur Asin Mentah dan Telur Asin Rebus Nama telur Warna kuning telur Warna putih telur Aroma Tekstur kuning telur Tekstur putih telur Telur asin matang Pucat Keruh Khas telur asin Semi padat Keras Telur itik rebus Kuning terang Putih Amis Lembut Kenyal (sumber: kelompok 3, 2011) Dalam telur bebek khususnya, protein lebih banyak terdapat pada bagian kuning telur, 17 persen, sedangkan bagian putihnya 11 persen. Protein telur terdiri dari ovalbumin (putih telur) dan ovavitelin (kuning telur). Protein telur mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk hidup sehat. Telur mempunyai nilai kegunaan protein (net protein utilization) 100 persen, bandingkan dengan daging ayam (80) dan susu (75). Berarti jumlah dan komposisi asam aminonya sangat lengkap dan berimbang, sehingga hampir seluruh bagiannya dapat digunakan untuk pertumbuhan maupun penggantian sel-sel yang rusak. Hampir semua lemak dalam sebutir telur itik terdapat pada bagian kuningnya, mencapai 35 persen, sedangkan di bagian putihnya tidak ada sama sekali. Lemak pada telur terdiri dari trigliserida (lemak netral), IosIolipida (umumnya berupa lesitin), dan kolesterol. Fungsi trigliserida dan IosIolipida bagi tubuh adalah sebagai sumber energi, satu gram lemak menghasilkan 9 kilokalori energi. Lemak dalam telur berbentuk emulsi (bergabung dengan air), sehingga menjadi lebih mudah dicerna, baik oleh bayi, anak-anak, maupun golongan lanjut usia. Berdasarkan tabel 5.7 diatas, telur itik yang telah diasinkan memiliki warna kuning telur yang pucat. Hal ini disebabkan karena molekul garam yang masuk pada saat pengasinan. Garam bias saja merubah dari warna kuning itu sendiri menjadi kepucatan. Ketika molekul air dan garam masuk ke dalam telur pada saat pengasinan, maka air dan garam masuk ke putih telur karena konsentrasi putih telur lebih pekat daripada konsentrasi larutan garam, tetapi ingat, di dalam telur masih ada kuning telur yang konsentrasinya jauh lebih pekat dibanding dengan putih telur dan larutan garam. Sehingga molekul air dan garam masuk ke kuning telur, tapi lebih banyak garam yang masuk dibanding air, semakin lama, garam yang terdapat di kuning telur akan menumpuk dan kuning telur lama kelamaan akan mengeras karena kelebihan mineral garam. Sehingga ketika dibelah, tidak ada lagi cairan yang semula sangat kenyal seperti gel yang keluar dari kuning telur, dengan kata lain kuning telur telah mengeras. Oleh karena itulah tekstur dari kuning telur asin semi padat dan putihnya lebih keras. .3DAGING Daging merupakan bahan makanan berprotein yang berharga serta sumber penting Vit B (terutama asam nikotinat) dan zat besi. Daging miskin akan kalsium, meskipun hati dan ginjal mengandungh Vit A dan D. tidsak ada perbedaan nyata nilai gizi antara daging mahal dan murah, atau antara daging bekundan segar. Kandungan tiamin daging kaleng lebih kecil daripada daging segar yang direbus (wahyu, 1992). Daging terdiri dari tiga komponen utama yaitu jaringan otot, jaringan lemak dan jaringan ikat. Jaringan otot terdiri dari jaringan otot melintang, jaringan otot lian, dan jaringan otot special. Jaringan otot melintang yaitu jartingan otot yang langsung menempel pada tulang. Jaringan lemak yang terdapat pada daging dibedakan menurut lokasinya yaitu lemak sub kutan, lemak intermuskular, dan lemak intramuscular. Jaringan ikat memiliki Iungsi sebagai pengikat bagian-bagian daghing serta mempertautkannya ke tulang. Jaringan yang penting adalah serabut kolagen, serabut elastin dan serabut retikulin (Buckle, 1995). 1. :73 Da3 Tabel 5.3.1 Tabel Pengamatan Curing Daging Daging Warna Kekenyalan Aroma
Sebelum dilumuri
Merah kehitam- hitaman
Aroma khas daging segar () Amis () Setelah dilumuru bahan pengawet (curing)
Coklat pucat
Aroma khas daging () Amis ()
Setelah didinginkan
Coklat pucat
Aroma khas daging () Amis () Setelah dikukus Merah cerah Aroma khas daging matang (sumber: kelompok 3, 2011) Curing adalah dasar pengolahan daging dengan menggunakan tiga komponen utama yaitu garam dapur (NaCl), garam nitrit (NaNO 3 ) dan gula (dektrosa, sukrosa). Masa simpan daging curing adalah 7 hari dalam suhu 5 o C. Pada praktikum kali ini komponen yang digunakan untuk curing adalah menggunakan Na-Nitrit 0,1. Sebelum daging dicuring, warna daging merah kehitam-hitaman, tingkat kekenyalan cukup tinggi dan aromanya amis khas daging segar. Setelah dicuring, daging berubah menjadi coklat pucat, hal ini dikarenakan Na-Nitrit itu sendiri. Seharusnya daging yang dicuring memiliki warna yang stabil (pink) akan tetapi daging berwarna pucat. Menurut literature hal ini dikarenakan kekurangan Na-Nitrit pada saat dicuring. Daging yang kelebihan Na-Nitrit akan berwarna hijau dikarenakan daging akan terbakar oleh Na-Nitrit akibat oksidasi (Komariah, 2010). Kekenyalan setelah dicuring berkurang dibandingkan dengan daging segar. Hal ini dikarenakan tujuan curing itu sendiri yang salah satunya adalah untuk memperbaiki tekstur daging. Menurut komariah (2010) tujuan c:rng daging adalah sebagai berikut: 1. Memperpanjang masa simpan (pengawetan) 2. Mempertahankan warna merah daging 3. Menambah aroma 4. Memperbaiki tekstur 5. Mengurangi penyusutan daging selama pengolahan Sedangkan tujuan penggunaan Na-Nitrit dalam curing daging adalah sebagai berikut: 1. Biasanya berbentuk sodium nitrat/nitrit atau kalium nitrat/nitrit atau campuran nitrat dan nitrit yang disebut sendawa 2. Untuk memIiksasi warna daging sehingga stabil (pink) 3. Kalium Nitrit (saltpeter) dan NaNO 2 lebih disukai, karena dapat mempertahankan warna merah lebih baik Setelah daging dicuring, daging tersebut dimasukkan kedalam Ireezer. Setelah di diamkan dalam Ireezer, daging itu kemudian dikukus. Setelah dikukus terdapat perubahan warna, kekenyalan dan aromanya. Hal ini dikarenakan kandungan Na- Nitrit yang sudah berkurang ketika dikukus. 2. P03amata3 Produprodu Olaha3 Da3 Tabel 5.3.2 Produk Olahan Daging Nama Produk Warna Aroma Tekstur Jenis Pengolahan Diagram Alir Sosis Merah cerah Aroma khas sosis Berbau bumbu Kekenya lan () Kekerasa n () Pengewetan menggunak an zat kimia
Bakso sapi Putih keabu- abuan Aroma khas bakso sapi Bawan g putih Kekenya lan () Kekerasa n () Pencampura n pati
Daging Daging Halus Bumbu dan Tepung Adonan Sosis engukusan enceLakan encampuran Penghalusan Adonan Daging Daging Halus Bumbu dan Tepung Emulsi Bakso erebusan enceLakan encampuran Penghalusan Smoke d beeI Merah kecokla tan Aroma khas daging sapi Berbau asap Kekenya lan () Kekerasa n () Pengawetan dengan asap
engasapan Daging Daging Halus Bumbu dan Tepung Adonan Smoked BeeI englrlsan enceLakan encampuran Penghalusan Corned Coklat pucat Aroma rempah dan daging Kekenyal an () Berbentuk Pasta
Abon Coklat keemasa n Aroma khas abon dengan cita rasa rempah- rempah Kekenyal an () Berserabu t Pengawetan dengan pengeringan
engemasan Daging Daging Halus Bumbu dan Tepung Adonan Kornet Sterilisasi emanasan encampuran Penghalusan Perebusan Daging Bumbu Adonan Abon engerlngan encampuran Pemotongan Nugget Kuning kemerah an Aroma roti Kekerasa n () Pengawetan dengan semi basah
(sumber: kelompok 3, 2011) Sosis daging adalah produk daging yang berasal dari daging yang digiling dan dicampur dengan bahan tambahan pangan lain kemudian dimasukkan ke dalam casing sosis. Sosis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sosis mentah dan sosis matang. Sosis mentah terdiri dari sosis segar (uncooked Iresh sausage) dan sosis asap (smoked sausage). Sosis matang terdiri dari sosis masak, semi-dry sausage dan dry sausage. Baso daging dihasilkan dari penggilingan dan pencampuran daging (kandungan daging tidak kurang dari 50) dengan pati atau serealia dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan pangan (BTP) yang diizinkan. Selanjutnya campuran tersebut dicetak/dibentuk (bulat atau gepeng), lalu dimasukkan ke dalam air mendidih sampai baso tersebut mengapung. Baso ditiriskan dan dikemas. Daging asap (smoked bee1) dihasilkan dari proses pengasapan. Metode pengasapan ada 2 yaitu: Tepung Roti embekuan Daging Daging Halus Bumbu dan Tepung Adonan Sosis Pelapisan enceLakan encampuran Penghalusan 1. Pengasapan dingin (cold smokng) yang dilakukan pada suhu 20-25 0 C (tidak lebih dari 28 0 C), pada kelembaban 70-80, selama beberapa jam sampai beberapa hari 2. Pengasapan panas (ot smokng) yang dilakukan pada suhu awal 30-35 0 C dan akhir 50-55 0 C bahkan dapat mencapai 75-80 0 C. Corned adalah produk daging yang telah diproses menggunakan garam curing dan diberikan bumbu lain, kemudian dilakukan pemanasan steril komersial. Abon adalah daging cincang yang telah dihaluskan, dididihkan, dan kemudian digoreng. Penampilannya biasanya berwarna cokelat terang hingga kehitaman. Abon tampak seperti serat, karena didominasi oleh serat-serat otot yang mengering. Daging yang biasa digunakan untuk membuat abon berasal dari sapi, sehingga orang mengenal 'abon sapi'. Sumber lain yang digunakan adalah ayam, babi, ikan dan kambing (Anonim, 2011). Nugget adalah suatu bentuk produk daging giling yang diselimuti oleh breading, digoreng setengah matang lalu dibekukan untuk mempertahankan mutunya selama penyimpanan. Pada dasarnya pembuatan nugget daging mencakup lima tahap, yaitu penggilingan yang disertai dengan pencampuran bumbu, bahan pengikat, dan emulsiIier, pencetakan, breading, pre-Irying dan pembekuan. Penggilingan daging sebaiknya pada suhu dibawah 15 o C. Caranyan yaitu bisa dengan menambahkan es pada saat penggilingan daging atau bisa juga dengan membekukan daging itu terlebih dahulu. Pendinginan ini bertujuan untuk mencegah denaturasi protein aktomiosin oleh panas, karena pada proses penggilingan terjadi gesekan-gesekan yang menimbulkan panas. Pada saat digiling sebaiknya daging dicampur dengan garam untuk mengekstrak aktomiosin sehingga akan terbentuk produk dengan stabilitas emulsi yang baik. Air yang ditambahkan ke dalam adonan nugget pada waktu penggilingan daging adalah dalam bentuk serpihan es. Air ini penting untuk membentuk adonan yang baik dan untuk mempertahankan temperatur selama pendinginan. Air ini selain berIungsi sebagai Iase pendispersi dalam emulsi daging, juga berIungsi untuk melarutkan protein sarkoplasma dan sebagai pelarut garam yang akan melarutkan protein mioIibril (Kramlich, 1973). EmulsiIier berIungsi untuk memperbaiki elastisitas produk akhir, mengikat air dan menstabilkan emulsi. Bahan pengikat pada produk ini yang digunakan yaitu roti tawar. Guna bahan pengikat adalah untuk memperbaiki tekstur, citarasa, meningkatkan daya ikat air dan menghemat biaya operasi. Penambahan bahan pengikat pada produk emulsi adalah untuk memperbaiki elastisitas pada produk akhir (Tanikawa, 1963). Bumbu-bumbu yang digunakan antara lain bumbu sosis atau bumbu nugget, garam , gula dan MSG. Penambahan garam dalam pembuatan nugget ini tidak hanya penting untuk melarutkan protein terutama miosin dari daging juga untuk meningkatkan daya ikat air sehingga terbentuk produk nugget dengan tekstur yang baik. 5.. Ia3 da3 Hasl Laut Golongan vertebrata yang terbesar hidup di air adalah ikan. Ikan adlah biantang berdarah dingin yang mendorong tubuh rampingnya didalam air dengan menggerakkan sirip. Ikan memiliki indera pencium dan pendengar serta gurat sisi peka yang dapat menangkap getaran. Ikan bernapas dengan insang. Pembuahan pada ikan terjadi diluar tubuh ikan (SyarieI, 1986). Ciri-ciri ikan segar antara lain kulit berwarna cerah, sisik melekat dan kuat, mata jernih tidak terbenam atau berkerut, daging keras dan lentur, ikan berbau segar, tubuh kaku serta ikan tenggelam didalam air. Pada ikan yang busuk, berbau busuk, terutama pada insang, dan terapung dalam air. Kulit berwarna buram dan pucat dengan sisik mudah lepas (Buckle. t. Al, 1985). 1. Pengamatan Perbedaan Ikan Segar dan Tidak Segar Tabel 5.4.1 Tabel Pengamatan Ikan Segar dan Tidak Segar Jenis pengamatan Ikan segar Ikan kurang segar Gambar Bentuk Lebih berisi Kurang berisi
Mata Cembung Cekung Insang Tertutup Terbuka (warna agak merah) Lendir Lendir Lebih berlendir Kulit Segar, licin Kasar, tidak licin Sisik Basah Agak kering Warna Hitam terang Hitam pudar kering Aroma Khas ikan segar Khas ikan kurang segar Tekstur Lembek/ kenyal Kaku, keras (sumber: kelompok 3, 2011)