You are on page 1of 12

Daftar isi

Kata pengantar.............................................................................2

Bab I

Latar Belakang ...................................................................3 Tujuan ................................................................................3 Ruang Lingkup ...................................................................3 Permasalahan ....................................................................4

Bab II

Analisis Permasalahan .......................................................5

Bab III

Kesimpulan ........................................................................11 Saran .................................................................................11

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan karunia serta rahmatnya kepada kami. Sehingga kami dapat menyusun makalah ekonomi ini dengan lancer.

Makalah ini kami susun berdasarkan informasi-informasi yg di dapat melalui jaringan internet. Dan kemudian kami analisis secara sistematis

Kami sangat menyadari adanya kekurangan-kekurangan dalam penyusunan makalah ini, dan kami berharap guru yang bersangkutan dapat memakluminya.

Bab I

Latar belakang

Mengetahui

perkembangan

perekonomian

di

daerah

banda aceh yang mengalami musibah bencana alam Gempa & Tsunami yang dahsyat, juga untuk memenuhi tugas ekonomi kami.
3

Data in hasil dari analisis kami yg informasi-informasinya berasal dari jaringan internet Melalui makalah ini dapat terlihat dampak-dampak dari bencana gempa & tsunami tersebut, dalam berbagai bidang ekonomi.

Tujuan

1.

Untuk memenuhi tugas ekonomi.

2. Untuk mengetahui dampak-dampak dari bencana gempa & tsunami di aceh.


3. 4. 5.

Untuk memperdalam ilmu pengetahuan. Menganalisis informasi-informasi yg di dapat. Mempererat kerjasama antarindividu dan kelompok.

Ruang Lingkup

Pembahasan tentang dampak dari bencana Gempa & Tsunami di aceh, dan perubahan perekonomian Negara dan daerah aceh setelah terjadinya bencana.

Permasalahan
4

Bencana alam terdahsyat yang pernah terjadi di Indonesia adalah bencana gempa bumi & tsunami. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar. Hal ini tentu saja sangat berpengaruh pada perekonomian Negara dan daerah khususnya aceh yang terkena bencana yang terparah.
1. Bagaimana perekonomian Negara setelah bencana Tsunami ?

2. Berapa korban jiwa yang tewas akibat bencana tersebut ? 3. Meliputi kerusakan apa sajakah setelah terjadinya gempa ? 4. Meliputi kerusakan apa sajakah setelah terjadinya Tsunami ?
5. Bagaimana ekonomi Aceh di tahun 2011?

6. Bagaimana pemerintah aceh memperbaiki dan memberdayakan masyarakat aceh secara ekonomi ?

Bab II

Analisis Permasalahan

1) Data perekonomian Setelah terjadi bencana Tsunami. Tabel 1. Ikhtisar Kerusakan dan Kerugian Akibat Tsunami (US$ Juta)

2) Korban jiwa yang tewas akibat bencana Tsunami.

Gempa yang mengakibatkan tsunami menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi 9 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar. Di Indonesia, gempa menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatra. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami. Tetapi, kebanyakan korban disebabkan oleh tsunami yang menghantam pantai barat Aceh dan Sumatra Utara.
3) Kerusakan setelah terjadinya gempa.

Muhammad Nazar yang juga Ketua Harian Satkorlak Penanggulangan Bencana Aceh menyebutkan bahwa data sementara kerusakan terparah di Pulau Simeulue terjadi di empat kecamatan. Di Kecamatan Teluk Dalam, tiga rumah warga rusak ringan, dua gedung SD rusak sedang, satu masjid rusak ringan, satu balai desa rusak ringan, satu gedung SMP rusak ringan dan beberapa ruas jalan mengalami retak.

Di Kecamatan Simeulue Barat, satu rumah ibadah rusak berat, satu Puskesmas rusak ringan, satu SMA Sibigo 6 ruang kelas baru roboh, aula kantor camat rusak ringan dan dua tambatan perau rusak berat. Di Kecamatan Salang, kantor PPL rusak berat, MTsN Desa Meunafa rusak ringan, masjid di Desa Ujung Salang rusak ringan dan 10 tiang listrik miring. Di Kecamatan Simeulue Timur, dua Pustu retak-retak. Sementara pada tiga kecamatan di Abdya, banyak rumah warga rusak berat dan dan rumah dinas camat Kuala Batee juga rusak. Banyak sarana publik, seperti Pustu, kantor lurah dan rumah ibadah juga mengalami rusak ringan di Simeulue, kata Wagub Muhammad Nazar. Oleh karena itu, ia menyatakan tim penanggulangan bencana pusat akan terus mendata kerusakan baik terhadap rumah penduduk dan fasilitas publik di Aceh Barat dan Abdya serta Simeulue. Kantor Bupati Aceh Jaya di Calang yang berkonstruksi tiga lantai hasil pembangunan BRR NAD-Nias, dilaporkan retak di beberapa bagian. Informasi itu dibenarkan Kabag Humas Pemkab Aceh Jaya, Drs Mahdali.

Retak terlihat pada bagian dinding lantai pertama hingga lantai ketiga. Memang tidak parah, tetapi kewaspadaan perlu. Kami sudah laporkan ke pimpinan untuk dilakukan pemeriksaan apakah berbahaya atau tidak, ujar Mahdali. Aceh Barat Di Meulaboh, ibukota Kabupaten Aceh Barat, tidak ada laporan kerusakan yang fatal, kecuali beberapa bangunan ruko di Jalan Teuku Umar rusak ringan akibat guncangan gempa 7,2 SR tersebut. Tingkat kerusakan dinilai tidak terlalu mencemaskan, karena pada bagian dinding lantai empat. Di Kabupaten Nagan Raya, ada dua rumah milik Syarifuddin, warga Jeuram, Kecamatan Seunagan, rusak. Juga ada laporan yang menyebutkan kaca tower (menara) pengawas di Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya pecah akibat guncangan gempa tersebut. Namun kerusakan tak mengakibatkan gangguan serius di bandara itu. Gempa bumi berkekuatan 7,2 SR terjadi di Meulaboh, Aceh Barat, Minggu (9/5), sekitar pukul 12.59 WIB selama sekitar 30 detik. Gempa yang terasa hingga Sumatra Utara dan Riau ini sempat membuat panik warga karena disebutkan berpotensi menimbulkan tsunami.
4) Kerusakan setelah terjadinya Tsunami.

Tingkat kerusakan lahan yang terjadi a.l. lahan sawah (termasuk subsektor hortikultura) seluas 20.101 ha, ladang tegalan (tanaman palawija dan horti) 31.345 ha, dan
9

perkebunan diperkirakan 56.500 102.461 ha (data FAO Deptan) yang terdiri atas lahan perkebunan karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, cengkeh, pala, pinang, coklat, nilam, dan jahe. Adapun jumlah ternak yang mati ataupun hilang adalah 78.450 ekor sapi, 62.561 ekor kerbau, domba 16.133 ekor, kambing 73.100 ekor, dan unggas 1.624.431 ekor. Infrastruktur usahatani, seperti jaringan irigasi, bangunan irigasi, jaringan saluran tingkat usahatani, jalan usahatani, pematang, terasering (lahan kering) serta bangunan petakan lahan usahatani pun tak luput dari kerusakan. Disamping itu juga berbagai peralatan, seperti hand tractor, pompa air, traktor besar, alat pengolah nilam, karet, minyak kelapa, dan pengolah dendeng ikut rusak. FAO memperkirakan kehilangan produksi bidang pertanian mencapai US$ 78,8 juta, dan prakiraan kerusakan infrastruktur pertanian sebesar US$ 33,4 juta. Upaya rehabilitasi di wilayah pantai barat diperkirakan membutuhkan waktu sekitar lima tahun. Sedangkan pantai timur yang kerusakannya relatif lebih ringan dapat direhabilitasi dalam kurun waktu satu hingga dua tahun.
5) Perkiraan perkembangan perekonomian di aceh 2011.

Melihat berbagai indikator ekonomi Aceh tahun 2010 ini yang masih stagnan dan tidak bergerak lebih maju, maka tahun 2011 kemungkinan juga akan berjalan dengan kondisi yang tidak jauh berbeda. Target pertumbuhan ekonomi, kontrol terhadap inflasi, penurunan angka pengangguran, peningkatan investasi

10

yang pro lingkungan, adalah tantangan berat Pemerintah Aceh di tahun 2011.

6) Strategi Pemerintah Aceh dalam memperbaiki kondisi

ekonomi dan memberdayakan masyarakat Aceh secara ekonomi.

Meningkatkan kesempatan kerja dan peluang usaha dalam upaya penanggulangan kemiskinan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan dapat terdistribusi secara lebih merata. Mendorong partisipasi masyarakat untuk memberdayakan dan kemandirian dalam peningkatan kesejahteraan. Penguatan Kapasitas Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK).

Revitalisasi pertanian dan perikanan secara profesional;

Meningkatkan realisasi investasi swasta di daerah. Meningkatkan ekspor non migas. Mendorong kerjasama pertumbuhan ekonomi Indonesia, Malasyia dan Thailand (Indonesia, Malasyia and Thailand) dan kerjasama internasional lainnya. Penyederhanaan prosedur perizinan usaha serta membangun sistem infrastruktur ekonomi yang handal dan efisien. Meningkatkan dan melindungi aset daerah dan masyarakat dari resiko bencana. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

11

Membangun pusat informasi pasar dan akses informasi lainnya terhadap usaha ekonomi rakyat.

Bab III
Kesimpulan NAD saat ini memang sudah membaik dari segi ekonomi, sejak bencana hebat melanda. Tetapi peran pemerintah utk memperbaiki aceh tidak mulus, karena harus menyelesaikan dan mendamaikan para pemberontak aceh GAM (Gerakan Aceh Merdeka) tetapi selang waktu berjalan pemerintah dapat menyelesaikan kasus ini. Peran pemerintah ternyata sangat penting dalam memperhatikan daerah-daerah yang sedang mengalami kesulitan tetapi seharusnya bukan hanya daerahdaerah yang tekena bencana alam yang hebat, tetapi juga korban bencana-bencana bencana tersebut. Saran : Perencanaan yang lebih baik diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang telah diidentifikasi dan alokasi sumber daya ke sektor-sektor penting. Pola pengeluaran saat ini, dengan fokus pada pembangunan saranasarana baru dan jumlah pegawai negeri yang sudah besar, tidak berhasil menangani buruknya kualitas penyediaan layanan dan rendahnya alokasi sumber daya untuk operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana umum. alam lainnya. Terkadang pemerintah hanya memperdulikan, apabila Negara juga mengalami kerugian akibat dari

12

You might also like