You are on page 1of 9

Aplikasi Kalkulus Integral

Kalkulus digunakan di setiap cabang sains fisik, sains komputer, statistik, teknik, ekonomi, bisnis, kedokteran, kependudukan, dan di bidang-bidang lainnya. Setiap konsep di mekanika klasik saling berhubungan melalui kalkulus. Massa dari sebuah benda dengan massa jenis yang tidak diketahui, momen inersia dari suatu objek, dan total energi dari sebuah objek dapat ditentukan dengan menggunakan kalkulus. Dalam subdisiplin listrik dan magnetisme, kalkulus dapat digunakan untuk mencari total fluks dari sebuah medan elektromagnetik . Contoh historis lainnya adalah penggunaan kalkulus di hukum gerak Newton, dinyatakan sebagai laju perubahan yang merujuk pada turunan: Laju perubahan momentum dari sebuah benda adalah sama dengan resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut dengan arah yang sama. Bahkan rumus umum dari hukum kedua Newton: Gaya = Massa Percepatan, menggunakan perumusan kalkulus diferensial karena percepatan bisa dinyatakan sebagai turunan dari kecepatan. Teori elektromagnetik Maxwell dan teori relativitas Einstein juga dirumuskan menggunakan kalkulus diferensial.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Kalkulus#Aplikasi

APLIKASI INTEGRAL TAK TENTU DALAM BIDANG EKONOMI BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Hal yang menarik perhatian adalah bahwasanya ada banyak masalah ekonomi yang ternyata di dalam penyelesaiannya tersebut menggunakan cara-cara kalkulus. Tetapi dari pernyataan tersebut, masih ada suatu kejanggalan pada masyarakat, yang menjadi pertanyaan mereka adalah apakah benar bahwa kalkulus tersebut dapat diterapkan dalam bidang ekonomi? Oleh karena itu, saya bermaksud memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya agar mereka setidaknya dapat menambah wawasannya tentang kalkulus yang diterapkan dalam bidang ekonomi. Banyak diantara materi kalkulus yang diterapkan dalam bidang ekonomi, diantaranya fungsi transenden yang terdiri dari fungsi logaritma dan fungsi eksponen, limit, diferensial fungsi sederhana, diferensial fungsi majemuk, dan integral. Namun, diantara banyaknya materi kalkulus yang dipergunakan dalam menyelesaikan masalah ekonomi tersebut, yang akan saya ambil sebagai materi makalah saya adalah mengenai integral, khususnya integral tak tentu.

B. INTEGRAL TAK TENTU Mengintegralkan suatu fungsi turunan f(x) berarti adalah mencari integral atau turunan antinya, yaitu F(x). Bentuk umum integral dari f(x) adalah: f(x) dx = F(x) + k dimana k adalah sembarang konstanta yang nilainya tidak tertentu. Dalam rumusan diatas, tanda adalah tanda integral; f(x) dx adalah diferensial dari F(x); f(x) adalah integral partikular; k adalah konstanta pengintegralan; dan F(x) + k merupakan fungsi asli atau fungsi asal. Proses pengintegralan disebut juga integrasi. Dalam diferensial kita menemukan bahwa jika misalnya suatu fungsi asal dilambangkan dengan F(x) dan fungsi turunan dilambangkan dengan f(x), maka Untuk fungsi asal : F(x) = x2 + 5 Fungsi turunannya : f(x) = d F(x) = 2x dx Jika prosesnya dibalik, yakni fungsi turunan f(x) diintegralkan, maka

f(x)dx = F(x) + k = x2 + k karena derivatif dari setiap konstanta adalah nol, maka dalam mengintegralkan setiap fungsi turuna konstanta k tetap dalam bentuk k. artinya nilai konstanta tersebut tidak dengan sendirinya bisa diisi dengan bilangan tertentu (misalnya 5, dalam contoh tadi), kecuali jika didalam soal memang sudan ditentukan nilai konstantanya. Karena ketidaktentuan nilai konstanta itulah maka bentuk integral yang merupakan kebaliokan dari diferensial dinamakan integral tak tentu.

v Kaidah-kaidah Integrasi Tak Tentu Karena integrasi tak tentu pada dasarnya merupakan kebalikan dari diferansiasi, maka kaidah-kaidah integasi tek tentu akan dapat dipahami berdasarkan pengetahuan tentang kaidah-kaidah diferansiasi. Kaidah 1. Formula pangkat xn dx = xn+1 + k n -1 n+1 contoh: 1) x4 dx = x4+1 + k = x5 + k 4+15 2) 4 dx = 4x0+1 = 4x + k 0+1

Kaidah 2. Formula logaritmis 1/x dx = ln x + k contoh: 1) 3/x dx = 3 ln x + k 2) 3 = 3 d(x + 1) + k = 3 ln (x + 1) + k x+1x+1

Kaidah 3. Formula eksponensial

ex dx = ex + k eu du = eu + k u = f(x) contoh: 1) ex+2 dx = ex+2 d(x + 2) = ex+2 + k 2) e2x dx = e2x d(2x) = e2x + k

Kaidah 4. Formula penjumlahan { f(x) + g(x) } dx = f(x)dx + g(x)dx = F(x) + G(x) + k contoh: 1) (x4 + 3x2) dx = x4 dx + 3x2 dx = 0,2 x5 + x3 + k 2) (ex + 1/x) dx = ex dx + 1/x dx = ex + ln x + k

Kaidah 5. Formula perkalian nf(x)dx = n f(x)dx n 0 contoh: 1) 3x2 dx = 3 x2 dx = 3 ( x2+1 + k ) = x3 + k 2+1 2) -x3 dx = - x3 dx = - ( x3+1 + k ) = x4 3+1

Kaidah 6. Formula substitusi f(u) du dx = f(u) du = F(u) + k dx dimana u = g(x), dan du merupakan substitut bagi dx contoh: 1) Selesaikanlah 6x (3x2 10)dx

Penyelesaian: Dengan cara substitusi, misalkan u = 3x2 - 10; maka du/dx = 6x, atau dx = du/6x. sehingga: 6x (3x2 10)dx = 6x u du/6x = u du = u2 /2 + k = (3x2 10)2 + k 2 = (9x4 60x2 + 100) + k = 4,5 x 4 - 30x2 +50 + k = 4,5 x 4 - 30x2 + k dimana k + 50 + k

BAB II MASALAH DAN PEMBAHASAN

A. MASALAH Dalam dunia ekonomi, integral tak tentu ini sering digunakan dalam menyelesaikan masalah fungsi biya, fungsi penerimaan, fungsi utilitas, fungsi produksi serta fungsi konsumsi dan tabungan. Marilah kita lihat masalah seperti apa yang mungkin akan timbul dari masingmasing fungsi tersebut. fungsi biaya Contoh kasus: Biaya marjinal suatu perusahaan ditunjukkan oleh MC = 3Q2 - 6Q + 4. Carilah persamaan biaya total dan biaya rata-ratanya. fungsi penerimaan Contoh kasus: Carilah persamaan penerimaan total dan penerimaan rata-rata dari suatu perusahaan jika penerimaan marjinalnya MR = 16 4Q fungsi utilitas Contoh kasus: Carilah persamaan utilitas total dari seorang konsumen jika utilitas marjinalnya MU = 90 10Q fungsi produksi

Contoh kasus: Produk marjinal sebuah perusahaan dicerminkan oleh MP = 18x 3x2 . carilah persamaa produk total dan produk rata-ratanya. fungsi konsumsi dan tabungan Contoh kasus: carilah fungsi konsumsi dan fungsi tabungan masyarakat sebuah negara jika diketahui outonomous consumption-nya sebesar 30 milyar dan MPC = 0,8.

B. PEMBAHASAN Pendekatan integral tak tentu dapat diterapkan untuk mencari persamaan fungsi total dari suatu variabel ekonomi apabila fungsi marjinalnya diketahui. Karena fungsi marjinal pada dasarnya merupakan turunan dari fungsi total, maka dengan proses sebaliknya, yakni integrasi, dapatlah dicari fungsi asal dari fungsi tersebut atau fungsi totalnya. Fungsi biaya Biaya total C = f(Q) Biaya marjinal : MC = C1 = dC/dQ = f1 (Q) Biaya total tak lain adalah integrasi dari niaya marjinal C = MC dQ = f1 (Q) dQ Penyelesaian dari masalah yang tersebut diatas: Biya total : C = MCdQ = (3Q2 - 6Q + 4.) dQ = Q3 - 3Q2 + 4Q + k Biaya rata-rata : C/Q = Q3 - 3Q2 + 4Q + k/Q Konstanta k tak lain adalah biaya tetap. Jika diketahui biaya tetap tersebut adalah 4, maka: C = Q3 - 3Q2 + 4Q + 4 AC = Q3 - 3Q2 + 4Q + 4/Q Fungsi Penerimaan Penerimaan total : R = f(Q) Penerimaan marjinal : MR = R1 = dR/dQ = f1 (Q) Penerimaan total tak lain adalah integral dari penerimaan marjinal R = MR dQ = f1 (Q) Dq Penyelesaian dari masalah yang tersebut diatas: Penerimaan total : R = MR dQ

= (16 4Q) dQ = 16Q 2Q2 Penerimaan rata-rata : AR = R/Q = 16 2Q Dalam persamaan penerimaan total konstanta k = 0, sebab penerimaan tidak akan ada jika tak ada barang yang dihasilkan atau terjual. Fungsi Utilitas Utilitas total : U = f(Q) Utilitas marjinal : MU = U1 = dU/dQ = f1 (Q) Utilitas total tak lain adalah integral dari utilitas marjinal U = MU dQ = f1 (Q) dQ Penyelesaian dari masalah yang tersebut diatas: Utilitas total: U = MU dQ = (90 10Q) dQ = 90Q 5Q2 Seperti halnya produk total dan penerimaan total, disinipun konstanta k = 0, sebab tak ada kepuasan atau utilitas yang diperoleh seseorang jika tak ada barang yang dikonsumsi. d. Fungsi Produksi Produsi total :P = f(x) dimana. P = keluaran; x = masukan Produk marjinal : MP = P1 = dP/dX = f1 (x) Produk total tak lain adalah integral dari produk marjinal P = MPdX = f1 (x) dX Penyelesaian dari masalah yang tersebut diatas: Produk total : P = MPdX = (18x 3x2 ) dX = 9x2 x3 Produk rata-rata : AP = p/x = 9x x2 e. Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan Dalam ekonomi makro, konsumsi (C) dan tabungan (S) dinyataka fungsional terhadap pendapatan nasional (Y). C = f(Y) = a + By MPC = C 1 = dC/dY = f 1 (Y) = b Karena Y = C + S, maka S = g(y) = -a + (1 b) Y

MPS = S1 = dS/dY = g 1 (Y) = (1 b) Berdasarkan kaidah integrasi, konsumsi da tabungan masing-masing adalah integral dari marginal propensity to consume dan marginal propensity to save. C = MPC dY = F(Y) + k k a S = MPS dY = G(Y) + k k -a Konstanta k pada fungsi produksi da fungsi tabungan masing-masing adalah outonomous consumption dan outonomous saving. Penyelesaian dari masalah yang tersebut diatas: C = MPC dY = 0,8 Y + 30 milyar. S = MPS dY = 0,2 Y 30 milyar. Atau S = Y C = Y (0,8 Y 30 milyar) = 0,2Y 30 milyar. Sumber: http://ismy-i3r.blogspot.com/2007/12/aplikasi-integral-tak-tentu-dalam.html

APLIKASI INTEGRAL
1. LUAS DAERAH BIDANG Misalkan f(x) kontinu pada a x b, dan daerah tersebut dibagi menjadi n sub interval h1, h2, , hn yang panjangnya 1x, 2x, , nx (anggap 1x = 2x = = nx), ambil sebarang titik x = xi pada masing-masing hi dan bentuk persegi panjang yang alasnya hi (jadi panjangnya ix) dan tingginya f(xi).

You might also like