You are on page 1of 6

NAMA

: MARIA DEWI RAHMATYA HENDRIK WAHYU YUDA

070913096 070913093

Prodi

: ilmu politik TUGAS PAPER MATA KULIAH AGENSI, KUASA, DAN POLITIK

SOCIAL MOVEMENT Konsep Social Movement Gerakan Sosial Primitive

Gerakan sosial primitive atau biasa kita tahu sebagai paham milenarianisme adalah suatu keyakinan oleh suatu kelompok, atau gerakan keagamaan, sosial, atau politik tentang suatu transformasi besar dalam masyarakat dan setelah itu segala sesuatu akan berubah ke arah yang positif (atau kadang-kadang negatif atau tidak jelas).1 Kelompok-kelompok gerakan ini ada dikarenakan penguasa yang korup, tidak adil, keadaan yang menyimpang dan kondisi kehidupan yang sulit. Mereka berkeyakinan bahwa akan ada kekuatan besar yang akan menghancurkannya, dan menjajikan kondisi yang lebih baik seperti yang diharapkan. Teori ini melahirkan sebuah pengertian baru tentang sebuah revolusi berupa transformasi besar-besaran terhadap sebuah struktur pemerintahan, kehidupan, sosial, dan ekonomi. Tidak dipungkiri gerakan sosial yang millenarian mendapat porsi negative saat ini. Banyak kelompok yang bersifat pasifis keyakinan-keyakinan milenarian telah diklaim menyebabkan orang mengabaikan aturan-aturan perilaku yang konvensional, yang menimbulkan kekerasan yang diarahkan ke dalam (seperti misalnya bunuh diri massal) atau ke luar (seperti misalnya tindakan-tindakan teroris). Kadang-kadang di sini juga tercakup kepercayaan akan suatu kekuatan adikodrati atau kemenangan yang telah ditakdirkan. Dalam kasus-kasus tertentu, para pemeluk millenarian menarik diri dari masyarakat untuk menantikan campur tangan Tuhan dan kekuatan metafisik lainnya.2

1 2

http//.www.id.wikipedia.org/wiki/Milenarianisme http//.www.id.wikipedia.org/wiki/Milenarianisme

Kebanyakan gerakan sosial ini muncul dikarenakan adanya perasaan tertindas yang dirasa tidak adil. Masyarakat tertindas ini yang kemudian mengaktualisasikan harapannya mengenai framing kehidupan dengan sebuah gerakan yang mengharapkan transformasi besar/sebuah revolusi.

Gerakan Sosial Modern Tidak jauh berbeda dengan gerakan sosial primitive, gerakan sosial modern ini tumbuh berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi. Charles Tilly mendefinisikan gerakan sosial sebagai serangkaian pertunjukan perdebatan, dan kampanye oleh yang orang biasa membuat klaim kolektif pada orang lain. Gerakan sosial adalah organisasi inklusif yang terdiri dari berbagai kelompok kepentingan. Gerakan sosial akan berisi lapisan besar masyarakat seperti pekerja, kelompok perempuan, mahasiswa, pemuda dan komponen-komponen intelektual. (Harare Daily New 2002: 1)3 Sidney Tarrow mendefinisikan gerakan sosial sebagai tantangan kolektif bagi para elit, otoritas, kelompok lain oleh orang-orang dengan tujuan umum dan solidaritas dalam interaksi yang berkelanjutan dengan para elit, lawan dan otoritas. Dia secara khusus membedakan gerakan sosial dari partai politik dan kelompok-kelompok advokasi. Gerakan sosial berisikan klaim publik yang menyoroti suatu masalah tertentu. Klaim publik ini menjadi tujuan umum dan orientasi dasar alasan sebuah gerakan muncul ke permukaan. Dimensi politik dari sebuah gerakan sosial adalah gerakan tersebut berusaha untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah. Jika gerakan sosial mulai hilang, hilangnya mereka akan memberitahu kita bahwa kendaraan utama untuk partisipasi orang-orang biasa dalam politik publik berkurang. Kebangkitan dan kejatuhan gerakan sosial menandai ekspansi dan kontraksi peluang demokratis.4

New Social Movements Dalam bukunya Charles Tilly menjelaskan mengenai gerakan sosial baru yang ditandai oleh bangkitnya ekonomi pasca industry. Dimana kelompok-kelompok gerakan tidak

3 4

Tilly, Charles. Social Movement 1768-2004. London:Paradigma Publisher. Diunduh ebooksclub.org Tilly, Charles. Social Movement 1768-2004. London:Paradigma Publisher. Diunduh ebooksclub.org

lagi mengusung kesejahteraan ekonomi atau kesejahteraan pekerja sebagai isu utama. Variasi isu yang diangkat berkembang mengenai HAM(Hak Asasi Manusia). Gerakan sosial baru muncul tidak lagi dikarenakan oleh hubungan produksi dan distribusi. Namun gerakan sosial baru muncul disebabkan fokus tunggal mereka melebar menjadi isu reproduksi, seperti produksi budaya, symbol, dan identitas sosial. Dengan kata lain, gerakan sosial dewasa ini adalah penolakan dari orientasi materialistik konsumerisme dalam masyarakat kapitalis. Dengan mempertanyakan gagasan modern yang menghubungkan kebahagiaan serta kesuksesan erat dengan pertumbuhan, kemajuan dan peningkatan produktivitas manusia. Dengan

mempromosikan nilai-nilai alternatif dan pemahaman mengenai dunia sosial. Sebagai contoh, gerakan lingkungan yang telah muncul sejak 1960-an seluruh dunia, dengan poin yang kuat di Amerika Serikat dan Eropa Utara, secara signifikan telah membawa tentang 'pembalikan dramatis' dalam cara kita mempertimbangkan hubungan antara ekonomi, masyarakat dan alam.5 Gerakan sosial baru dalam masyarakat mengesampingkan hubungan instrumental terhadap negara dan memfokuskan kepada sebuah aksi kolektif. Perbedaannya dengan gerakan sosial pekerja dimana ideology dan identitas individu adalah sebuah kesatuan gerakan. Bagi gerakan sosial baru kesatuan gerakan yang diperuntukkan untuk memperoleh akses pekerja terhadap pemerintahan tidak diperlukan lagi. Gerakan sosial baru mengusung dan berfokus
6

terhadap

gerakan

budaya,

ideology,

dan

lingkungan/alam. ( Kendall:2005)

Mempertahankan dan Memelihara Gerakan Terdapat tiga faktor penting dalam gerakan sosial: peluang politik, kapasitas organisasi, dan kemampuan framing. Peluang politik merupakan kebutuhan sebuah gerakan sosial untuk mencapai isu-isu yang diangkat. Gerakan sosial menurut yang dijelaskan oleh Charles Dobson adalah keadaan yang kolektif yang disebabkan oleh beberapa faktor termasuk perubahan sosial.7

5 6

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/New_social_movements Diana Kendall, Sosiologi Dalam Our Times, Thomson Wadsworth, 2005, ISBN 0-534-64629-8 Google Print, p.533 7 Dobson, Charles. 2001. The Citizen's Handbook: A Guide to Building Community in Vancouver. Social Movements: A Summary of What Works. http://www.vcn.bc.ca/citizens-handbook

Dalam tindakan kolektif seperti gerakan sosial, pertama kita dapat melihat dari perspektif psikologi individu. Perspektif ini mampu membantu kita menganalisis terbentuknya sebuah kelompok kolektif gerakan sosial. Teori ini mendasari kita bahwa perpektif psikologi individu mempengaruhi partisipasinya dalam sebuah gerakan. Kecenderungan untuk bertindak setuju dan tidak setuju didorong oleh motivasi psikologi individu. Bila gerakan sosial mengharapkan isu yang diangkat dapat bertahan dan gerakan tersebut dapat kokoh bertahan. Maka dibutuhkan beberapa hal sebagai berikut :

Kemakmuran Gerakan sosial membutuhkan sebuah sumber daya yang mampu menopang gerakan tersebut. Sehingga gerakan sosial haruslah memiliki kemakmuran dan meminimalisir kekurangan gerakan tersebut. Gerakan yang memiliki sumber daya yang minim, dalam riwayatnya gerakan tersebut akan sulit mempertahankan isu yang diangkatnya. Kosentrasi Fisik Gerakan sosial yang efektif adalah gerakan sosial yang terbentuk dikarenakan konsentrasi kelompok di kota-kota, pabrik, dan kampus-kampus universitas. Konsentrasi lingkungan yang demikian meningkatkan potensi gerakan sosial akan terbentuk dan terpelihara. Tingkat Pengakaran Organisasi Sebelumnya Pengakaran organisasi yang kuat kepada anggotanya merupakan hal penting, sebuah gerakan sosial akan bertahan. Hal tersebut menunjang isu-isu yang diangkat mengakar dengan baik pada masing-masing anggota dan dapat diangkat serta didengar oleh pemerintahan. Mobilisasi visi-misi dan isu yang diangkat merupakan hal utama mengakarkan gerakan pada anggota. Solidaritas Kunci daripada sebuah gerakan adalah adanya kekuatan solidaritas. Hal itu dibangun dengan ikatan batin, yang biasanya disatukan oleh keadaan atau nasib yang sama. Gerakan yang tidak memiliki solidaritas kelompok, akan melemah populasinya dan pudar. Komitmen masing-masing individu dibutuhkan dalam meraih keberhasilan suatu gerakan. Contoh Gerakan Mahasiswa

Terdapat pernyataan mengenai mahasiswa yang harus melakukan gerakan untuk mengontrol dan mempraktekkan apa yang secara teoritis telah dipelajari. Semua berawal dari penyataan Ernest Mandel berikut : Menurutnya mahasiswa memiliki kewajiban menerjemahkan pengetahuan teoretis, yang mereka peroleh di universitas, ke dalam kritik-kritik yang radikal terhadap keadaan masyarakat sekarang dan tentunya relevan dengan mayoritas penduduk. Mahasiswa harus berjuang di dalam universitas dan di balik itu untuk masyarakat yang menempatkan pendidikan untuk rakyat di depan penumpukan barang.8 Hubungan antara teoritik dan praktek kemudian menjadi bahasan yang menyebabkan munculnya sebuah revolusi. Sebuah revolusi dalam tingkatan sosial kemasyarakatan membutuhkan sebuah gerakan, yaitu sebuah gerakan sosial yang dapat mewujudkan revolusi. Mahasiswa sebagai pemilik pengetahuan yang melihat sebuah gerakan harus ada untuk mendukung mengubah evolusi itu menjadi sebuah revolusi. Menyatunya konsep teori dan praktek telah muncul atas kondisi obyektif di masyarakat. 9

Gerakan mahasiswa mulai bermunculan di mana-mana, dan termasuk di Amerika Serikat. Di Amerika Serikat tidak berbeda dengan gerakan lain, gerakan mahasiswa muncul sebagai perlawanan terhadap kondisi langsung yang dialami mahasiswa di dalam lembaga akademis mereka, di universitas, dan sekolah tinggi. Aspek akademis ini sangat jelas terlihat di dunia Barat, walaupun keadaannya sangat berbeda di negara-negara berkembang. Di negara-negara berkembang banyak memiliki kekuatan dan situasi yang mendukung anak muda di universitas atau non-universitas untuk bangkit menyuarakan sebuah gerakan sosial. Namun gerakan tersebut masih belum menunjukan eksistensinya.10

Gerakan mahasiswa bukan begitu saja ada, namun lebih dikarenakan pembelajaran teori yang menjurus ke pengalaman praktek. Secara keseluruhan gerakan mahasiswa dimulai
8

Ernest Mandel. 2002. Gerakan Mahasiswa Revolusioner: Teori dan Praktek. Marxists Internet Archive. http://come.to/indomarxist 9 Ernest Mandel. 2002. Gerakan Mahasiswa Revolusioner: Teori dan Praktek. Marxists Internet Archive. http://come.to/indomarxist 10 Ernest Mandel. 2002. Gerakan Mahasiswa Revolusioner: Teori dan Praktek. Marxists Internet Archive. http://come.to/indomarxist

dengan isu-isu internal universitas yang kemudian dengan cepat berkembang keluar batas-batas universitas. Gerakan itu mulai menanggapi masalah-masalah sosial dan politik yang tidak langsung berhubungan dengan apa yang terjadi di dalam universitas.

Gerakan mahasiswa di Kolumbia adalah salah satu contohnya dimana masalah penindasan komunitas kulit hitam diangkat oleh sejumlah mahasiswa pemberontak mirip dengan apa yang terjadi dalam gerakan mahasiswa Eropa Barat, paling tidak di kalangan elemen yang maju, yang paling peka terhadap masalah-masalah yang dihadapi orang-orang paling tertindas dalam sistem kapitalis dunia.

Gerakan protes mahasiswa yang besar biasanya dipicu oleh aksi solidaritas dengan buruh, petani dan mahasiswa dari sebuah negara Dunia Ketiga lainnya, yaitu Iran, saat Shah Iran berkunjung ke Berlin. Karena permasalahan mendasar dari negara Dunia Ketiga adalah nasib para pribumi yang didominasi oleh kaum buruh dan petani. Mahasiswa menganggap bahwa kelas sosial yang patut diperjuangkan nasibnya adalah para pribumi, sehingga afiliasi gerakan mereka adalah memperjuangkan nasib mereka.

Imperialisme besar-besaran yang terjadi di Negara Dunia Ketiga merupakan permasalahan sosial yang menjadi isu yang diangkat para mahasiswa. Di Prancis, Jerman, dan Italia mengalami proses yang sama yang sedang berlangsung di Inggris. Mereka para mahasiswa memulai aksi yang revolusioner dengan menganalisis teori terlebih dahulu tentang asas dari imperialisme, kolonialisme, dan kekuatan-kekuatan yang mendorong eksploitasi Dunia Ketiga dengan imperialisme. Sehingga

menimbulkan gerakan revolusioner atas imperialism yang terjadi di Negara Dunia Ketiga. Mereka kembali kepada titik awal analisis Marxis tentang masyarakat di mana kita hidup untuk perlawanan.
11

memahami

alasan-alasan terdalam dari masalah sosial dan

11

Ernest Mandel. 2002. Gerakan Mahasiswa Revolusioner: Teori dan Praktek. Marxists Internet Archive. http://come.to/indomarxist

You might also like